BAB I

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan organisasi dan industri yang pesat dewasa ini ini tidak terlepas dari pentingnya unsur sumber daya manusia di dalam organisasi, karena sumber daya manusia adalah salah satu faktor pelaku dari semua kegiatan yang ada dalam sebuah organisasi, selain sumber daya lainnya. Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusialah yang paling penting dan yang sangat menentukan, karena jika tanpa sumber daya manusia yang handal maka akan sulit bagi organisasi dalam mencapai tujuannya (Gomes, 1995:2). Dalam hal ini, karyawan menjadi kekayaan tersendiri bagi organisasi, mereka menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi. Karyawan sebagai penunjang tercapainya tujuan, akan tetapi mereka 1

description

Anna Rosyita, 2015. The Influence of Situational Leadership and Work Environment on Employees’ Job Satisfaction of Energy and Mineral Resource Office of Sigi Regency (supervised by H. Andi Mattulada Amir and H. Chalil)This research aims at to know and to analyz 1). The influence of situational leadership and work environmet on job satisfaction, 2). The influence of situational leadership on job satisfaction, and 3). The influence work environment on job satisfaction. The study is carried out in Energy and Mineral Resource Office of Sigi Regency for 3 months, from January to March 2015. The research method is descriptive verificative by using 35 employee of Energy and Mineral Resource Office of Sigi Regency as a research sample. Data collected through questionaire technic and analysed statistically by multiple linear regression. The result of the research find out the fact that: (1) situational leadership and work environmet simultaneously influence positvely and significantly on job satisfaction, (2). Work environment influence positvely and significantly on job satisfaction, and 3). Work environment influence positvely and significantly on job satisfaction.

Transcript of BAB I

10

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahKemajuan organisasi dan industri yang pesat dewasa ini ini tidak terlepas dari pentingnya unsur sumber daya manusia di dalam organisasi, karena sumber daya manusia adalah salah satu faktor pelaku dari semua kegiatan yang ada dalam sebuah organisasi, selain sumber daya lainnya. Dari keseluruhan sumber daya yang tersedia dalam suatu organisasi, baik organisasi publik maupun swasta, sumber daya manusialah yang paling penting dan yang sangat menentukan, karena jika tanpa sumber daya manusia yang handal maka akan sulit bagi organisasi dalam mencapai tujuannya (Gomes, 1995:2). Dalam hal ini, karyawan menjadi kekayaan tersendiri bagi organisasi, mereka menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi. Karyawan sebagai penunjang tercapainya tujuan, akan tetapi mereka memiliki pikiran, perasaan, dan keinginan yang mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini akan menjadi dan menentukan kecintaannya terhdap pekerjaannya. Sikap ini yang dikenal sebagai kepuasan kerja yang oleh pekerjaan, peralatan dan lingkungan, dan sebagainya (Hasibuan, 2001:2002).Kepuasaan kerja memiliki pengertian sebagai tingkat kesenangan atau rasa puas dalam bekerja sehingga pekerja memiliki sense of belonging kepada pekerjaan atau perusahaan, loyal dan memiliki rasa aman dalam bekerja. Sehingga pekerja tidak mudah untuk pindah atau mengundurkan diri dari perusahaan tempat dia bekerja. Pegawai memiliki semangat dan gairah dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga hasil dari pekerjaannya akan lebih fokus dan memiliki pencapaian yang berkualitas.Banyaknya pendapat-pendapat tentang tingkat atau tolak ukur tingkat kepuasan kerja sehingga hal tersebut menjadi lebih objektif. Karena tingkat kepuasan suatu individu berbeda-beda. Sulit untuk memuaskan semua orang, sehingga semua hanya dapat dijalankan sesuai aturan yang berlaku.Namun ketidakpuasan bekerja dapat mengakibatkan beberapa tingkah laku atau tindakan seperti upaya penyalahgunaan wewenang, mencuri di dalam perusahaan, kurangnya dalam bersosialisasi, dan keterlambatan. Beberapa penelitian memperdebatkan tentang perilaku tersebut, mereka menyatakan bahwa sebuah indikator dari gejala yang lebih luas dari sebuah penyimpangan di dalam perusahaan. Dengan kata lain, pegawai tidak menyukai pemimpinnya atau lingkungan kerjanya, oleh karena itu mereka bertindak seperti itu. Jika pegawai ingin menyelesaikan masalah ketidakpuasan ini, mereka harus mengetahui penyebab yang membuat mereka tidak puas.Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Panggabean (2002:129) adalah faktor individu, organisasi dan pekerjaan itu sendiri. Diantara faktor-faktor tersebut kepemimpinan dan lingkungan kerja merupakan faktor yang ikut mempengaruhi kepuasan kerja. Masalah kepemimpinan tidak terlepas dari masalah organisasi, baik organisasi yang bersifat profit oriented maupun social oriented tanpa kepemimpinan suatu organisasi hanyalah merupakan kumpulan orang-orang beserta perangkat-perangkatnya tidak teratur. Kepemimpinan adalah merupakan elemen yang penting untuk memberikan pengarahan kepada pegawai, dalam era yang serba terbuka saat ini, yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang memberdayakan, kepemimpinan yang memberdayakan akan memberikan kenyamanan kepada pegawai untuk bekerja lebih keras, kepemimpinan tersebut akan menumbuhkan kepercayaan kepada pegawai dalam melakukan pekerjaannya, karena memberikan kepercayaan kepada pegawai untuk menyelesaikan tugasnya.Beberapa jenis gaya kepemimpinan diantaranya gaya kepemimpinan transformasional, transaksional dan gaya kepemimpinan hasil dari pengembangan dari gaya kepemimpinan sebelumnya yang disebut gaya kepemimpinan situasional yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin yang selalu berusaha menyesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi, serta fleksibel dalam menyesuaikan dengan kematangan dan lingkungan kerjanya.Hal ini sesuai dengan kondisi persaingan global saat ini yang selalu berubah, sehingga dituntut untuk lebih adaptif terhadap lingkungan. Kepemimpinan memegang peran penting dalam perencanaan dan pengembangan strategi perusahaan (Yukl, 2006; Pratt, 2004), karena gaya kepemimpinan yang berbeda akan mempengaruhi cara pegawai dalam penyelesaian suatu tugas pekerjaan. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat sehingga secara langsung pegawai dapat termotivasi dan meningkatkan kinerja dan kepuasan kerjanya.Lingkungan kerja sedikit banyaknya akan mempengaruhi kondisi fisik maupun psikologi pegawai. Maka sangat penting bagi manajemen untuk menciptakan lingkungan kerja yang dapat membuat karyawannya bekerja secara maksimal. Oldger (2006) mendefinisikan lingkungan kerja yang ergonomik, sebagai ilmu terapan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tingkat kenyamanan, efisiensi, dan keamanan dalam mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis karyawan di perusahaan.Seperti yang dikatakan Nitisemito (2000), bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja dalam pelaksanaan tugas adalah lingkungan kerja. Meskipun faktor ini penting dan besar pengaruhnya, namun banyak diantara perusahaan kurang memperhatikan faktor tersebut.Lingkungan kerja yang kurang menyenangkan akan mengakibatkan menurunnya hasil kerja pegawai dan sebaliknya, jika lingkungan kerja sangat menyenangkan maka akan menimbulkan rasa kepuasan kerja dan meningkatkanya hasil kerja pada diri pegawai tersebut. Hal tersebut tentu saja akan menguntungkan perusahaan.Peranan seorang pemimpin sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan termasuk organisasi Pemerintahan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi terutama berkaitan dengan kepuasan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk mewujudkan sikap kerja serta kepuasan pegawai diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan menggunakan kepemimpinan yang efektif.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi merupakan salah satu instansi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang energi dan sumberdaya mineral berdasarkan otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan kerja organisasi maka para pegawainya dituntut harus memiliki kinerja dan sikap profesional yang baik dalam mengatasi setiap pekerjaan sehingga kepuasan kerja pegawai tercipta.Kepemimpinan adalah merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai dalam kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi, dimana faktor kepemimpinan tersebut sangat erat kaitannya dalam peningkatan kepuasan kerja dari para pegawai, sehingga jika hal ini diperhatikan dengan baik dan ditunjang oleh kerja sama dengan sesama pegawai, maka akan tercapai hasil kepuasan kerja dari para pegawai. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi, terlihat bahwa kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala SKPD belum sepenuhnya mengarah kepada tujuan organisasi yaitu memberikan arahan kepada bawahannya tentang apa dan kapan melakukan suatu tugas pekerjaan dan bagaimana melakukannya, memberikan dukungan, mengkomunikasikan pekerjaan dengan bawahan, memudahkan interaksi, menyimak dan peduli terhadap kerisauan bawahan. Hal tersebut belum sesuai dengan apa yang diinginkan sehingga pegawai merasa kurang puas dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Melihat pada fenomena kepemimpinan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi tersebut di atas, maka menjadi sebuah pembelajaran yang menuntut setiap organisasi pemerintah untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor pegawai yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi pemerintah. Pegawai merupakan aset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas organisasi. Demi tercapainya tujuan organisasi, pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya selain memerlukan dukungan kepemimpinan yang efektif juga membutuhkan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif sehingga mempengaruhi pegawai bekerja lebih giat dan konsentrasi didalam menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan tujuan organisasi.Lingkungan kerja turut menentukan kepuasan kerja pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pegawai dan dapat mempengaruhi diri pegawai didalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan pimpinan kepadanya (Nitisemito, 2008:183). Kondisi lingkungan kerja yang baik yang ditandai dengan memadainya perlengkapan atau fasilitas kerja, suasana kerja dan lingkungan tempat kerja yang kondusif sangat membantu membuat pegawai betah untuk bekerja sehingga dengan kondisi lingkungan kerja seperti yang digambarkan tersebut di atas, pegawai diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah digariskan dan ditetapkan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwoto (2009:131) yang mengemukakan terdapat bermacam-macam faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja dimana suatu kegiatan dilaksanakan, yaitu perlengkapan dan fasilitas, suasana kerja (non physical working environment) dan lingkungan tempat kerja (physical working environment). Fenomena yang ada di kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi sesuai dengan hasil pengamatan peneliti, terlihat bahwa lingkungan kerja pada lingkup kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi belum sepenuhnya menunjukkan suatu kondisi suasana kerja yang kondusif dan harmonis, baik lingkungan kerja fisik mupun non fisik. Lingkungan kerja fisik pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi terlihat adanya kebersihan tempat kerja, penerangan yang baik kondisi dan suhu udara yang mendukung serta tata letak dan fasilitas yang memadai. Dari segi lingkungan non fisik sudah terlihat adanya jaminan keamanan, hubungan pegawai dengan atasan dan hubungan sesama pegawai.Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustrasi. Pegawai seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak stabil, seringkali absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Dalam konteks ini kepuasan kerja mempunyai arti yang sangat penting baik bagi pegawai maupun organisasi, terutama karena menciptakan keadaan positif didalam lingkungan kerja organisasi (Strauss dan Sayless, 2008:91).Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Bekerja pada suatu organisasi dengan memperoleh imbalan juga biasanya didasarkan keyakinan bahwa dengan berkerja pada organisasi itu seseorang akan dapat memuaskan berbagai kebutuhannya, tidak hanya di bidang material, seperti sandang, pangan, papan dan kebutuhan kebendaan lainya, akan tetapi juga berbagai kebutuhan lainnya yang bersifat sosial, prestise, kebutuhan psikologis dan intelektual (Siagian, 2000:113). Kepuasan kerja dirasa penting dan perlu diperhatikan oleh setiap organisasi, karena manusia merupakan faktor dan pemeran utama dalam proses kerja, terlepas dari apakah pekerjaan itu sarat teknologi atau tidak, namun pada akhirnya manusialah yang akan menjadikan perkerjaan itu efektif atau tidak (Allen dalam Asad, 2004:81). Rendahnya kepuasan kerja dari pegawai dalam suatu organisasi merupakan gejala dari kurang stabilnya organisasi tersebut bentuk yang paling ekstrim dari ketidakpuasan tersebut adalah pemogokan kerja dan kemangkiran pegawai yang tinggi.Kepuasan kerja dari pegawai pada kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi sesuai dengan hasil pengamatan peneliti masih jauh dari yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari masih tingginya ketidakhadiran pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Kondisi ini memperlihatkan bahwa tingkat kepuasan kerja pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi masih jauh dari apa yang diharapkan karena dengan tingkat pekerjaan yang banyak mengharuskan setiap pegawai bekerja ekstra dan bahkan melaksanakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan tugasnya. Hal ini dikarenakan kurang jelasnya kebijakan organisasi, rekan kerja dan pekerjaan itu sendiri. Berdasarkan fenomena tersebut diatas maka perlu untuk dilakukan pendekatan penelitian empiris dalam sebuah karya tulis ilmiah untuk menjawab berbagai permasalahan tersebut dengan judul: Pengaruh Kepemimpinan Situasional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan pada fenomena penelitian yang telah peneliti uraikan pada latar belakang penelitian di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:1. Apakah kepemimpinan situasional dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi ?2. Apakah kepemimpinan situasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi ?3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi ?

1.3 TujuanPenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis :1. Pengaruh simultan kepemimpinan situasional dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi;2. Pengaruh kepemimpinan situasional terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi;3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi.

1.4 Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:1. Manfaat AkademikHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan untuk dunia akademis khususnya dalam bidang manajemen sumberdaya manusia yang berkaitan dengan kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja pegawai.2. Manfaat PraktisHasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai salah satu bahan masukan bagi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Sigi dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia dalam hal kepemimpinan dan lingkungan kerja yang dinilai mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai.

1