BAB I

45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat dalam berbagai aspek kehidupan memaksa setiap orang untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan selalu siap untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Berawal dari satu kegiatan mengumpulkan iuran dalam ruang lingkup kecil, sederhana tapi bermakna, sekelompok orang mengeluarkan sejumlah barang berharga pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika terdapat salah seorang dari mereka tertimpa musibah, maka iuran yang selama ini mereka kumpulkan dipergunakan untuk membantu orang yang terkena musibah tersebut. Dapat dikatakan iuran tersebut berguna untuk meminimalisir atau menghindari terjadinya resiko. Hal inilah yang menjadi konsep awal timbulnya asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mangikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat dalam berbagai aspek

kehidupan memaksa setiap orang untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan

yang akan terjadi dan selalu siap untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang

ada. Berawal dari satu kegiatan mengumpulkan iuran dalam ruang lingkup kecil,

sederhana tapi bermakna, sekelompok orang mengeluarkan sejumlah barang berharga

pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika terdapat salah seorang dari

mereka tertimpa musibah, maka iuran yang selama ini mereka kumpulkan

dipergunakan untuk membantu orang yang terkena musibah tersebut. Dapat dikatakan

iuran tersebut berguna untuk meminimalisir atau menghindari terjadinya resiko. Hal

inilah yang menjadi konsep awal timbulnya asuransi

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

dengan mana pihak penanggung mangikatkan diri kepada tertanggung dengan

menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena

kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung

jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang

timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran

yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Produk-produk asuransi kini berkembang ke dalam sektor pendidikan.

Kenaikan biaya pendidikan merupakan resiko yang dihadapi oleh para orang tua,

untuk itu dibutuhkan sejumlah dana sebagai ganti rugi atas resiko yang terjadi.

Beberapa perusahaan asuransi menawarkan produk yang dapat menjamin adanya

pendidikan untuk masa depan. Dengan adanya jaminan dan perlindungan masa depan

itu, para orang tua tidak lagi khawatir dengan masa depan pendidikan anak-anak

1

Page 2: BAB I

mereka. Salah satu produk asuransi pendidikan yang ditawarkan oleh PT Jiwasraya

adalah plan “Js Prestasi (Jiwasraya Prestasi)”.

Dalam asuransi terkadang para pemegang polis kerap kali dihadapi pada

kondisi mendesak, sehingga memaksa mereka menebus polisnya. Tebus adalah

pembatalan polis sebelum masa pertanggungan berakhir untuk memperoleh sejumlah

dana (manfaat/benefit). Untuk mengetahui jumlah benefit yang akan didapatkan oleh

tertanggung di tahun penebusannya maka pihak penanggung melakukan perhitungan

nilai tebus. Klaim tebus diharapkan menjadi pilihan terakhir bagi pemegang polis,

karena kerugian yang ditimbulkan setelahnya dapat membuat pemegang polis

berpikir ulang. Kerugian yang diterima adalah tidak adanya jaminan atas pendidikan

setelah polis tertebus. Alasan inilah yang mengispirasi penulis untuk mengangkat

masalah mengenai klaim tebus pada salah satu produk PT. Asuransi Jiwasraya dengan

judul, “PERHITUNGAN KLAIM TEBUS PADA PLAN ASURANSI JS PRESTASI

MASA PEMBAYARAN PREMI 18 TAHUN”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dilakukan perumusan masalah

yaitu: Bagaimana perhitungan klaim tebus pada plan asuransi Js Prestasi?

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penyusunan penulisan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan

dalam laporan ini, yaitu waktu pembayaran premi dibatasi 18 tahun.

1.4 Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui mekanisme pengajuan klaim tebus.

2. Mengetahui perhitungan klaim tebus untuk Plan Js Prestasi.

2

Page 3: BAB I

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai penerapan teori-teori dan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan

dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada penulis dalam memahami dan

menganalisa permasalahan yang ada.

2. Dapat menambah wawasan penulis, pembaca, mengenai produk asuransi Plan Js

Prestasi serta cara perhitungan klaim tebusnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami keseluruhan isi laporan Praktek Kerja

Lapangan ini dengan jelas, maka sepintas uraian bab demi bab yang saling

berhubungan, terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijabarkan mengenai latar belakang penulisan makalah ini,

perumusan masalah yang akan dibahas, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat

penulisan serta sistematika dalam penulisan makalah ini.

2. BAB II PROFIL PT.JIWASRAYA

Pada bab ini dijelaskan secara singkat sejarah dari perusahaan, visi misi

perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kegiatan bisnis perusahaan, gambaran

unit kerja/divisi ( struktur organisasi dan fungsi serta tugas pokok dalam divisi).

3. BAB III LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat penjelasan tentang konsep dan prinsip dasar yang diperlukan

untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan permasalahan.

4. BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini memuat metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan dalam laporan Praktek Kerja Lapangan.

3

Page 4: BAB I

5. BAB V PENUTUP

Pada bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran yang berdasar pada isi Bab III

dan Bab IV.

1.7 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari

2011 sampai dengan 28 Februari 2011. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB

sampai dengan 17.00 WIB. Adapun tempat Praktek Kerja Lapangan di Kantor Pusat

(Head Office), Jl. Ir. H. Juanda No.34, Jakarta Pusat.

4

Page 5: BAB I

BAB II

PROFIL PT. ASURANSI JIWASRAYA

2.1 Sejarah PT. Asuransi Jiwasraya

Perusahaan ini berdiri dengan satu tujuan mulia, yaitu mendidik masyarakat

merencanakan masa depan. Tanggal 31 Desember 1859 menjadi awal kiprah

Jiwasraya di Indonesia yang lahir dengan nama Nederlandsche Indische

Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ). Dalam perjalanannya,

perusahaan mengalami peleburan dengan sembilan perusahaan milik pemerintah

kolonial Belanda lainnya dan satu perusahaan nasional. Pada tahun 1973 beralih

menjadi perusahaan milik pemerintah Indonesia yang kini lebih dikenal sebagai

Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kini Perseroan yang lebih populer dengan nama Asuransi Jiwasraya ini telah

memasuki usia 145 tahun. Sepanjang itu pula kinerjanya terus ditempa demi meraih

kepercayaan masyarakat. Sinergi antara tujuan mulia dengan kekuatan bisnis, mampu

mengantar Jiwasraya menjadi perusahaan asuransi yang andal dan terpercaya.

Dalam menjalankan usahanya, Jiwasraya selalu berusaha menyesuaikan diri

dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Itu sebabnya perusahaan selalu

mengadakan pembaruan demi menjawab tuntutan jaman, diantaranya pada tahun

2003 dengan mengganti logo yang sekaligus mengganti identitas perusahaan.

Semangat baru tersebut juga diwujudkan dalam motto 3-P yaitu Product, Process dan

People.

Sisi Product berarti bahwa perusahaan selalu berusaha menghadirkan produk-

produk yang inovatif, seperti halnya JS Link Fixed 95 dan JS Link Fixed 93 untuk

produk unit link (menggabungkan unsur proteksi dan invetasi), serta JS Prestasi dan

JS Dana Multi Proteksi untuk asuransi pendidikan. Pada unsur Process artinya

Jiwasraya selalu berusaha untuk menerapkan teknologi komunikasi terkini dalam

melengkapi kecepatan dan keakuratan layanannya. Teknologi tersebut dinamakan JL-

5

Page 6: BAB I

iNdO dan V-SAT. Melalui JL-iNdO proses pencetakan polis dapat segera dilakukan

di cabang dimana polis diterbitkan, sedangkan V-SAT merupakan teknologi

komunikasi yang menghubungkan seluruh kantor Jiwasraya baik Head Office,

Regional Office maupun Branch Office menjadi satu kesatuan (on line). Sementara

itu peningkatan dari sisi People dilakukan melalui standarisasi kualitas seluruh agen

Jiwasraya. Perusahaan juga secara rutin mengadakan berbagai pendidikan dan

pelatihan karyawan baik di dalam maupun luar negeri. Sampai saat ini Jiwasraya

memiliki 505 tenaga ahli & profesional di bidang asuransi yang tersebar baik di Head

Office maupun Regional Office/Branch Office.

Dukungan ketiga pilar di atas diperkuat pula oleh landasan finansial yang

kokoh, diyakini akan menjadikan Jiwasraya sebagai perusahaan asuransi komersial

yang terpercaya dan terkemuka, di dalam negeri maupun di luar negeri.

2.2 Dasar Hukum

PT Asuransi Jiwasraya didirikan berdasarkan Akte notaries William Henry

Herklos No. 185 tanggal 31 Desember 1859. NILLMIJ van 1859 tercatat dalam

sejarah sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama didirikan di Indonesia. Pada

tahun 1957, dalam rangka Indonesianisasi perekonomian Indonesia, perusahaan-

perusahaan asuransi jiwa milik Belanda yang ada di Negara ini dikenakan

nasionalisasi. Pada tahun 1973 PT (Persero) Asuransi Jiwasraya yang merupakan

peleburan dari sembilan perusahaan asuransi milik Belanda, ditambah dengan sebuah

perusahaan nasional, berubah status dari perusahaan Negara menjadi perseroan

terbatas (persero) melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1972 berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1972. Perubahan itu berlaku pada tanggal 23

Maret 1973, berdasarkan akte Notaris Mohammad Ali No. 12 Tahun 1973.

Berdasarkan akte notaries Imas Fatimah, SH tanggal 12 Mei 1998 No. 10 dan tanggal

8 September 1998 No.19, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan Nomor. C2-16563HT.01.04.TH98

tanggal 2 Oktober 1998, singkatan nama perusahaan dirubah menjadi PT Asuransi

Jiwasraya.

6

Page 7: BAB I

2.3 Visi dan Misi

a) Visi Jiwasraya

"Menjadi perusahaan yang terpercaya dan dipilih untuk memberikan solusi bagi

kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan.”

Misi JiwasrayaMisi perseroan dapat dirinci sebagai berikut : Misi Jiwasraya bagi

Pelanggan

"Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan kenyamanan melalui solusi

inovatif dan kompetitif bagi pelanggan atas kebutuhan asuransi dan

perencanaan keuangan."

Misi Jiwasraya bagi Pemegang Saham

"Menciptakan nilai pemegang saham (shareholder value creation) yang

atraktif melalui pengelolaan operasional dan investasi perusahaan yang

berlandaskan prinsip-prinsip good corporate governance."

Misi Jiwasraya bagi Karyawan

"Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan berkembangnya karyawan

menjadi profesional yang memiliki integritas dan kompetensi di bidang

asuransi dan perencanaan keuangan."

Misi Jiwasraya bagi Agen

"Berkomitmen mengembangkan agen yang memiliki dedikasi, kemampuan

dan integritas sehingga perusahaan menjadi tempat pilihan bagi agen yang

ingin berkarier serta memiliki penghasilan tinggi."

Misi Jiwasraya bagi Masyarakat

"Berpartisipasi mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui kontribusi

dalam proses pembangunan masyarakat."

Misi Jiwasraya bagi Aliansi

"Membangun kemitraan yang saling menguntungkan serta menciptakan

sinergi bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan."

7

Page 8: BAB I

Misi Jiwasraya bagi Distribusi

"Meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas pelayanan kepada pelanggan

secara lebih efisien dan efektif melalui multiple distribution channel seperti

bancassurance, direct marketing dan financial planning."

Misi Jiwasraya bagi Pemasok

"Melakukan kerjasama dengan pemasok sesuai prinsip keterbukaan, fairness,

saling menguntungkan dan berkembang sebagai 'partner in progres'."

Misi Jiwasraya bagi Regulator

"Mewujudkan praktek pengelolaan bisnis asuransi dan perencanaan keuangan

yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku."

Misi Jiwasraya bagi Penagih

"Menjaga kemitraan dengan penagih yang memiliki integritas dan kompetensi

dalam penagihan premi."

2.4 Tujuan

Adapun nilai-nilai utama yang mendasari kinerja perseroan adalah sebagai

berikut :

a) Integritas: melekat dengan pengetahuan tentang benar dan salah, kemampuan

untuk menghindari kekeliruan, kesalahan dan kemauan untuk berdiri tegak demi

kebenaran.

b) Kompetensi: memiliki pemahaman bahwa setiap karyawan Jiwasraya memiliki

semangat untuk maju, rasa tanggung jawab serta keinginan yang kuat untuk selalu

mengambil inisiatif dan melakukan pengembangan diri menjadi karyawan yang

dari waktu ke waktu meningkat kompetensinya.

c) Customer Oriented atau berorientasi kepada pelanggan berarti ‘mendengarkan’

pelanggan, mengenali, memenuhi dan melebihi kebutuhan mereka;

mengantisipasi kebutuhan mereka di masa datang. Memiliki makna menyesuaikan

apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya sesuai dengan

ekspektasi pelanggan.

8

Page 9: BAB I

d) Business Oriented atau berorientasi ke bisnis berarti: mengerti dan paham benar

bagaimana bisnis bekerja, bagaimana prinsip menciptakan dan mengambil

kesempatan, mengelola risiko, mengambil inisiatif, cepat dan tanggap terhadap

peluang bisnis, mengerti akan konsekuensi untung rugi dalam jangka pendek dan

jangka panjang.

2.5 Struktur Organisasi PT. Jiwasraya

Jaringan Pelayanan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tersebar

diseluruh Indonesia dan memiliki 1 kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta; 17

kantor cabang ditingkat propinsi; 72 kantor perwakilan ditingkat propinsi maupun di

daerah tingkat I; dan 388 kantor unit produksi di daerah tingkat II; Hal ini diupayakan

untuk menciptakan pelayanan yang cepat dan tepat (just in time).

Dengan motto baru kami Secure Your Life, Jiwasraya berdasarkan

pengalaman selama ini percaya bahwa kami dapat melindungi anda dengan sebaik-

baiknya melalui jasa pelayanan asuransi jiwa. Karena hanya perusahaan yang

memiliki manajemen yang baik dan profesional serta berpengalaman yang mampu

bertahan selama lebih dari satu abad yang mampu memberikan pelayanan dengan

baik.

Saat ini PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah satu-satunya perusahan

asuransi jiwa milik negara, yang memberikan jaminan faedah: (i) Asuransi hari tua,

(ii) Meninggal Dunia, (iii) Kesehatan dan Kecelakaan baik dalam bentuk

pertanggungan perorangan (Individual Insurance) maupun pertanggungan kumpulan

(Group Insurance).

Pemegang Saham

Pemilik atau pemegang saham tunggal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah

Menteri Keuangan Republik Indonesia Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

merupakan perwakilan pemilik yang mempunyai wewenang untuk mengambil

keputusan final mengenai perusahaan, termasuk didalamnya mengenai: (i)

Pengesahan Rencana Kerja (ii) Pengesahan Anggaran Perseroan.

9

Page 10: BAB I

2.6 Produk Asuransi

PT. Asuransi Jiwasraya sebagai sebuah perusahaan asuransi jiwa yang berdiri

sejak tahun 1859 telah mampu menjadi salah satu perusahaan asuransi yang besar dan

diakui dalam skala nasional. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan PT. Asuransi

Jiwasraya untuk memberikan pelayanan yang prima dalam hal jasa asuransi dan tidak

hanya ditujukan untuk nasabah perorangan juga ditujukan bagi perusahaan-

perusahaan yang ingin memberikan penjaminan hidup bagi karyawannya, dalam hal

ini bernama asuransi pertanggungan kumpulan. Pelayanan yang akan diberikan

disesuaikan dengan produk asuransi yang dimiliki, produk-produk yang dimiliki PT.

Asuransi Jiwasraya diantaranya:

10

Page 11: BAB I

Produk Individu Unggulan

1. Asuransi pendidikan. Jenis produk asuransi pendidikan Jiwasraya :

Beasiswa Catur Karsa

JS Prestasi

JS Prestasi Smart

2. Unit Link. Jenis produk asuransi unit-link Jiwasraya :

JS Link Fixed 93

JS Link Fixed 95

3. Produk Prestasi dan Investasi. Jenis produk asuransi prestasi dan investasi

Jiwasraya :

Dana Multi Proteksi

Dwiguna

Dwiguna Menaik

Siharta

Produk Kumpulan Unggulan

Beberapa produk kumpulan Jiwasraya :

Asuransi Kesehatan

Asuransi Kecelakaan Diri

Asuransi Siharta

Program Dana Fleksibel

Program Jaminan Hari Tua

Tunjangan Hari Tua

11

Page 12: BAB I

BAB III

LANDASAN TEORI

1.1 Asuransi

Pada prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau

perlindungan dari resiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan resiko kepada

pihak lain. Ada beberapa definisi asuransi.

Menurut Undang-undang Hukum Dagang pasal 246

Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang

penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung dengan menerima

suatu premi untuk memberikan pergantian kepadanya karena suatu kerugian,

kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diinginkan yang mungkin terjadi

karena suatu peristiwa tak tertentu.

Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

dengan mana pihak penanggung mangikatkan diri kepada tertanggung dengan

menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung

karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.

Menurut paham ekonomi

Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan, melalui asuransi dapat dihimpun

dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping

bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis, serta asuransi

bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan

(financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya

(fortuitious event).

12

Page 13: BAB I

Usaha asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada

tertanggung apabila terjadi resiko di masa mendatang. Apabila resiko tersebut benar-

benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang

diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Pada tingkat kehidupan keluarga

atau rumah tangga, asuransi dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi

yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga menghadapi resiko cacat

atau meninggal.

Pada dasarnya asuransi dapat meberikan manfaat bagi tertanggung, antara

lain:

Rasa aman dan perlindungan.

Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.

Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.

Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.

Alat penyebar resiko.

Membantu kegiatan usaha.

Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi

dalam penanggulangan resiko yang dikaitakan dengan jiwa atau meninggalnya

seseorang yang dipertanggungkan. Manfaat asuransi juga berkaitan dengan resiko

kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh dan pemutusan hubungan kerja.

Beberapa istilah yang digunakan dalam asuransi diantaranya :

a. Tertanggung yaitu pihak yang memiliki atau berkepentingan atas sesuatu yang

diasuransikan.

b. Penanggung yaitu pihak yang menerima premi asuransi dari tertanggung dan

bertanggung jawab atas resiko atau musibah yang menimpa tertanggung.

c. Premi yaitu kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa

pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik.

d. Uang asuransi yaitu sejumlah uang yang tercantum dalam polis yang merupakan

hak pemegang polis atau penerima faedah sesuai yang diperjanjikan.

13

Page 14: BAB I

e. Polis yaitu bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang

mengadakan perjanjian asuransi.

f. Klaim yaitu tuntutan hak pemegang polis.

g. Penerima faedah atau manfaat yaitu pihak yang ditunjuk pemegang polis untuk

menerima manfaat asuransi.

3.2 Suku Bunga

Bunga adalah hasil dari Modal/Principal yang di investasikan. Terdapat 2

metode perhitungan bunga yaitu Simple Interest (Bunga Sederhana) dan Compound

Interest (Bunga Majemuk).

Simple Interest (Bunga Sederhana) adalah bunga yang dihasilkan atas investasi

tidak dijadikan principal untuk dibungakan lebih lanjut. Jika principal P

diinvestasikan selama jangka waktu n tahun dengan rate yang sama (

) setahun maka Total dari Principal dan bunga (Nilai

Akhir) S pada akhir jangka waktu n tahun akan menjadi :

Compound Interest (Bunga Majemuk) adalah bunga yang dihasilkan atas investasi

dijadikan principal pada periode berikutnya untuk dibungakan lebih lanjut dan

demikian seterusnya. Jika principal P diinvestasikan pada rate i dan segera

diinvestasikan lagi dengan rate yang sama ( ) setahun, maka

akumulasi investasi/ nilai akhir S pada akhir tahun ke n akan menghasilkan :

Ket.: P : JUA (Jumlah Uang Asuransi)

i : bunga

14

Page 15: BAB I

n : jumlah tahun

1.3 Plan Asuransi Js Prestasi

Berdasarkan pengamatan terhadap plan-plan yang diamati asuransi

perusahaan yang bergerak dalam bidang pendidikan,termasuk plan-plan asuransi yang

banyak terjual dalam kurun waktu relatif singkat, maka modofikasi terhadap plan-

plan asuransi yang ada merupakan suatu kebutuhan yang mutlak. Dalam hal tersebut,

peluncuran modifikasi plan-plan asuransi yang telah ada, diharapkan mampu

memenuhi keinginan pasar terutama yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Oleh

karena itu sesuai dengan Surat Direksi Nomor 321.SK.U.082003 tanggal 9 September

2003, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah meluncurkan modifikasi plan asuransi

bidang pendidikan, plan tersebut adalah “ JS Prestasi “.

Bentuk umum uraian plan asuransi JS Prestasi dapat dibentuk sebagai berikut:

a. Masa pembayaran premi 14 tahun smpai dengan 18 tahun, bagi anak yang

diasuransikan berusia 2 tahun sampai dengan 5 tahun.

b. Masa pembayaran premi 8 tahun smpai dengan 13 tahun, bagi anak yang

diasuransikan berusia 10 tahun sampai dengan 12 tahun.

c. Masa pembayaran premi 5 tahun smpai dengan 7 tahun, bagi anak yang

diasuransikan berusia 15 tahun ke atas

Adapun ketentuan-ketentuan manfaat asuransi yang berlaku untuk ketiga

bentuk tersebut yaitu :

1. Uang asuransi naik 5% setiap tahun secara majemuk selama masa pembayaran

asuransi. Untuk mepermudah menghitung uang asuransi, kenaikan setiap ulang tahun

polis dapat menggunakan faktor kenaikan terlampir dengan rumus:

Faktor Kenaikan × Uang Asuransi Awal =

Uang Asuransi Setelah Kenaikan.

15

Page 16: BAB I

2. Dalam masa pembayaran premi (tertanggung/anak yang dibeasiswakan

masih hidup ataupun telah meninggal dunia) diberikan pula jaminan secara

bertahap pada:

a. 12 tahun sebelum pembayaran premi berakhir, dibayarkan jaminan sebesar

10% × 1,05(n-12) dari Uang Asuransi Awal.

b. 6 tahun sebelum pembayaran premi berakhir, dibayarkan jaminan sebesar

20% × 1,05(n-6) dari Uang Asuransi Awal.

c. 3 tahun sebelum pembayaran premi berakhir, dibayarkan jaminan sebesar

30% × 1,05(n-3) dari Uang Asuransi Awal.

d. Pada Akhir masa pembayaran premi berakhir, dibayarkan jaminan sebesar

50% × 1,05(n) dari Uang Asuransi Awal.

e. Pada saat menerima tahapan tidak ada pembayaran premi selama 1 (Satu)

tahun.

f. Pembayaran tahapan dapat diambil maksimal 6 bulan sebelum jatuh tempo

pembayaran tahapan.

Pada akhir masa pembayaran premi, dibayarkan :

Pembayaran Berkala Bulanan sebesar 2% × (1,05)n × Jumlah Uang Asuransi Awal

pada saat akhir pembayaran premi, yang dibayarkan akhir bulan pada setelah

akhir pembayaran premi berakhir selama 5 tahun atau apabila Pembayaran

Berkala Bulanan dibayarkan secara sekaligus dibayarkan sebesar 100% × (1,05)n

× Jumlah Uang Asuransi Awal.

Keterangan :

Bentuk Asuransi JS Prestasi dengan masa pembayaran premi :

a. 14 tahun s/d 18 tahun (dimulai dari point a s.d point f)

b. 8 tahun s/d 13 tahun (dimulai dari point b s.d point f)

c. 5 tahun s/d 7 tahun (dimulai dari point c s.d point f)

3. Apabila dalam masa pembayaran premi tertanggung meninggal dunia maka

dibayarkan uang asuransi sebesar 100% dari uang asuransi saat meninggal.

100% × Jumlah Uang Asuransi Awal ×

16

Page 17: BAB I

pangkat (usia polis saat meninggal dunia)

4. Apabila dalam masa pembayaran premi tertanggung meninggal dunia seketika

atau 90 × 24 jam sebagai akibat karena kecelakaan maka dibayarkan uang

asuransi sebesar 200% dari uang asuransi saat meninggal

200% × Jumlah Uang Asuransi Awal ×

pangkat (usia polis saat meninggal dunia)

5. Apabila tertanggung mengalami cacat tetap total, yang disebabkan oleh

suatu penyakit atau kecelakaan tidak termasuk “cacat bawaan”, paling sedikit

harus berlangsung 180 hari terus-menerus kepada pemegang polis dibebaskan dari

kewajiban pembayaran premi lanjutan.

6. Apabila anak yang dibeasiswakan meninggal dunia dalam masa pembayaran

premi, akan dibayarkan santunan seluruh premi standar yang telah disetor,

pemegang polis dibebaskan dari kewajiban premi lanjutan dan pembayaran

tahapan/berkala sesuai tanggal jatuh tempo.

Premi terhutang selama masa pembayaran premi, bila pembayaran premi

dilakukan dengan cara berkala, pada tahun saat jatuh tempo tahapan, pemegang polis

dibebaskan dari pembayaran premi pada tahun tersebut (bebas premi).

Plan JS Prestasi merupakan modifikasi dari plan-plan asuransi beasiswa yang

ditambahkan dengan Waiver Premium (WP) dan Personal Accident yang dapat

memberikan nilai tambah untuk kelangsungan pendidikan anak.

a) Waiver Premium of Disability (WP)

Memberikan pembebasan pembayaran premi lanjutan yang akan jatuh

tempo pada pemegang polis, terhitung sejak desisi cacat tetap diterbitkan oleh

perusahaan, berlaku hingga akhir masa pembayaran premi. Desisi dapat

17

Page 18: BAB I

diterbitkan apabila tertanggung telah dinyataan cacat tetap total oleh dokter/pihak

yang berwenang. Waiver Premium (WP) dapat diberlakukan apabila:

Tertanggung meninggal dunia dalam masa pembayaran premi atau

Tertanggung mengalami cacat total (akibat kecelakaan atau penyakit) dalam

masa pembayaran premi atau

Anak yang dibeasiswakan meninggal dunia

Pada Waiver Premium of Disability perlu dipahami mengenai:

1. Pengertian cacat tetap total

Pengertian benefit cacat tetap total adalah bahwa cacat tetap total yang

disebabkan oleh suatu penyakit atau kecelakaan tidak termasuk “cacat

bawaan”, paling sedikit sudah berlangsung 180 hari terus-menerus dan diakui

sebagai cacat tetap total oleh doker , dengan ketentuan pada saat itu

pertanggungan masih inforce, artinya bahwa premi yang telah jatuh tempo

telah dilunasi.

Tertanggung dinyatakan cacat tetap total apabila memenuhi kriteria

berikut:

a. Kehilangan anggota badan (amputasi)

i. Kedua kaki putus di atas pergelangan kaki atau,

ii. Kedua tangan putus di atas pergelangan tangan atau,

iii. Penglihatan kedua mata buta total yang tidak bisa disembuhkan atau,

iv. Satu kaki dan satu tangan putus di atas pergelangan kaki/tangan atau,

v. Satu tangan putus di atas pergelangan tangan dan penglihatan satu

mata buta total yang tidak dapat disembuhkan atau,

vi. Satu kaki putus di atas pergelangan kaki dan satu mata buta total yang

tidak dapat disembuhkan.

b. Kehilangan fungsi anggaota badan

i. Kehilangan fungsi atas kedua tangan atau,

ii. Kehilangan fungsi atas kedua kaki atau,

iii. Kehilangan fungsi atas kedua mata atau,

18

Page 19: BAB I

iv. Kehilangan fungsi atas satu tangan dan satu kaki atau,

v. Kehilangan fungsi atas satu tangan dan satu mata atau,

vi. Kehilangan fungsi atas kaki tangan dan satu mata atau.

2. Hak pengajuan klaim dan kewajiban pembayaran premi

Klaim cacat tetap total harus sudah dilakukan paling lambat 240 hari

setelah tertanggung dinyatakan menderita cacat tetap total oleh dokter atau

instansi yang berwenang. Selama belum diajukan atau belum disetujui oleh

perusahaan, pemegang polis tetap berkewajiban membayar premi yang jatuh

tempo setiap ulang tahun polis.

3. Hal-hal yang menyebabkan Waiver Premium dihentikan

Waiver Premium akan berhenti dan polis pokok harus dibayar pada

ulang tahun polis berikutnya, apabila :

a. Dokter penasehat medis perusahaan menyatakan bahwa

tertanggung mampu melakukan suatu pekerjaan, atau memegang suatu

jabatan atau profesi apapun untuk memperoleh penghasilan atau,

b. Tertanggung keberatan melakukan pemeriksaan kesehatan yang

diminta penanggung atau,

c. Bukti-bukti yang menyatakan bahwa tertanggung masih dalam

keadaan cacat tetap total yang diminta penanggung tidak dapat diserahkan.

4. Polis Tergadai

Dalam hal polis tergadai, kemudian terjadi klaim waiver premium,

maka hak untuk waiver premium tetap berlaku sedangkan kewajiban

tertanggung untuk melunasi pokok dan bunga gadai yang jatuh tempo tetap

ada dan diperlukan secara terpisah.

Jaminan tambahan waiver premium karena meninggal dunia untuk

anak yang dibeasiswakan. Apabila anak yang dibeasiswakan meninggal dunia

oleh sebab apapun dalam masa pembayaran premi, maka pemegang polis

dibebaskan dari kewajiban pembayaran premi lanjutan.

19

Page 20: BAB I

b) Personal Accident

Personal Accident dapat diberlakukan apabila tertanggung meninggal

dunia karena kecelakaan. Apabila dalam masa pembayaran premi, tertanggung

meninggal dunia seketika atau 90 × 24 jam sebagai akibat karena kecelakaan

maka akan dibayarkan uang asuransi sekaligus 200% dari uang asuransi saat

meninggal dunia.

200% × Jumlah Uang Asuransi Awal ×

(1 × 5%) pangkat (usia polis saat meninggal dunia)

1.4 Klaim

Salah satu istilah yang berkaitan dengan bidang asuransi adalah istilah klaim.

Klaim adalah tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki

atau mempunyai sesuatu. Sedangkan secara khusus klaim asuransi jiwa adalah

tuntutan dari pihak pemegang polis/yang ditunjuk kepada pihak asuransi, atas

sejumlah pembayaran uang pertanggungan (UP) atau nilai tunai yang timbul karena

syarat-syarat dalam perjanjian asuransinya telah dipenuhi.

Klaim dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis klaim tersebut disesuaikan

dengan kondisi nasabah ataupun sesuai dengan penyebab terjadinya klaim. Pada PT

Asuransi Jiwasraya (Persero) bagian pelayanan Pertanggungan Perorangan klaim

dibagi menjadi 5 jenis, yaitu :

a) Klaim Jatuh Tempo

Ahli waris/pemegang polis mengajukan manfaat/benefit ke perusahaan asuransi

jika masa asuransinya telah berakhir, sedang polisnya dalam keadaan inforce

(premi telah dibayar sampai jangka waktu kontrak) sesuai dengan perjanjian.

b) Klaim Kematian

Pengajuan manfaat/benefit oleh pemegang polis jika tertanggung meninggal

dunia, sedang polisnya dalam keadaan berlaku (inforce).

c) Klaim Penebusan

20

Page 21: BAB I

Pemegang polis dapat mengajukan klaim penebusan jika pemegang polis sudah

tidak dapat lagi memenuhi kewajibannya untuk membayar premi atau karena hal

lain.

d) Klaim Cacat Tetap

Pengajuan manfaat/benefit oleh pemegang polis jika tertanggung mengalami cacat

tetap.

e) Klaim Kesehatan

Pengajuan manfaat/benefit jika tertanggung menderita suatu penyakit dan perlu

diopname atau cukup hanya dengan rawat jalan saja.

f) Klaim Gadai Polis

Pengajuan jumlah uang yang dipinjamkan kepada pemegang polis dengan

jaminan polis aslinya.

21

Page 22: BAB I

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Klaim Tebus Plan Asuransi Js Prestasi

Dalam asuransi terkadang para pemegang polis kerap kali dihadapi pada

kondisi mendesak, sehingga memaksa mereka menebus polisnya atau yang dikenal

dengan istilah klaim tebus. Tebus merupakan salah satu istilah umum dalam dunia

asuransi. Tebus adalah membayar dengan uang untuk mengambil barang yang

tergadai. Menurut SK. Direksi nomor 321.SK.U.0903 tanggal 09 September 2003 dan

Petunjuk Pelaksanaan Pemasaran dan Administrasi Macam Asuransi Js Prestasi

dengan Masa Pembayaran Premi 5 Tahun sampai dengan 18 Tahun, dalam Syarat-

Syarat Umum Polis Asuransi Jiwa Perorangan (Pasal 1), tebus adalah perkara

sejumlah uang yang ditetapkan perusahaan berdasarkan perhitungan aktuaria yang

dibayarkan kepada pemegang polis sebagai akibat pemutusan perjanjian asuransi.

Sejumlah uang yang didapat dari perhitungan aktuaria tersebut pada akhirnya

menghasilkan nilai tebus yang dimuat dalam tabel pada ruang catatan polis. Menurut

Kamus Asuransi Jiwa, nilai tebus adalah jumlah uang tunai yang tersedia pada saat

polis batal sebelum akhir masa pertanggungan. Nilai tebus yang tertera pada polis asli

tersebut merupakan bahan acuan bagi pemegang polis jika ingin menebus polisnya.

Pemegang polis dapat menghitung jumlah nilai tebus polisnya apabila ia ingin

mengajukan klaim tebus atas polis yang ia miliki pada masa pertanggungan.

Adapun faktor penyebab terjadinya klaim penebusan adalah sebagai berikut :

1. Pemegang polis tidak mampu lagi membayar premi yang telah ditentukan

sehingga ia memutuskan untuk menebus polisnya.

22

Page 23: BAB I

2. Pemegang polis ingin memutuskan perjanjian asuransinya sedangkan polis sudah

mempunyai nilai tunai.

Sama halnya dengan klaim-klaim yang lain, klaim tebus pun memiliki syarat-

syarat kelengkapan berkas yang harus disiapkan oleh para calon penebus. Berkas-

berkas yang dimaksud antara lain :

1. Mengembalikan Formulir Permintaan Penebusan yang telah diisi

2. Polis Asli

3. Fotocopy Kartu Identitas

4. Kwitansi Pembayaran Premi terakhir.

Perhitungan nilai tebus adalah sebagai berikut :

Perhitungan interpolasi umum nilai tebus :

atau

Keterangan :

JUA : Jumlah Uang Asuransi

n : nilai tebus pada tahun penebusan

n+1 : nilai tebus pada 1 tahun setelah tahun penebusan

m : bulan penebusan

Contoh Kasus I:

Usia pemegang polis 38 tahun.

Saat mulai asuransi 1 September 2005

23

Page 24: BAB I

Jumlah Uang Asuransi sebesar Rp 6.970.808,00.

Masa asuransi 23 tahun.

Besar premi : - Rp 150.000,00 secara bulanan selama 5 tahun pertama

- Rp 143.000,00 secara bulanan selama 13 tahun berikutnya

Masa pembayaran premi 18 tahun.

Bagaimana ketentuan pembayaran uang asuransi dan premi?

Jawab :

Pembayaran secara bertahap :

Tanggal 1 September 2011

=

=

Tanggal 1 September 2017

=

=

Tanggal 1 September 2020

=

=

Tanggal 1 September 2023

=

=

24

Page 25: BAB I

Dijamin pula pembayaran beasiswa tiap akhir bulan mulai bulan September 2023

sampai September 2028, yaitu sebesar :

atau beasiswa dibayar sekaligus pada tanggal 1 September 2023, yaitu sebesar :

Contoh kasus II :

Dengan menggunakan contoh kasus I. Berapa nilai tebus ditiap tahun pembayaran

premi?

Jawab :

Perhitungan nilai tebus adalah sebagai berikut :

Maka perhitungan nilai tebus di tiap tahun pembeyaran premi adalah

Tahun ke- Perhitungan Nilai Tebus

1 Rp

2 Rp

3 Rp

25

Page 26: BAB I

4 Rp

5 Rp

6 Rp

7 Rp

8 Rp

9 Rp

10 Rp

11 Rp

12 Rp

13 Rp

14 Rp

15 Rp

16 Rp

26

Page 27: BAB I

17 Rp

18 Rp

Contoh Kasus III :

Dengan menggunakan contoh kasus I. Berapa nilai tebus yang didapat oleh

pemegang polis jika pemegang polis ingin menebus polisnya pada tanggal 26 Mei

2013?

Jawab :

Masa asuransi dimulai pada tanggal 1 September 2005 dan pemegang polis ingin

menebus polisnya pada tanggal 26 Mei 2013. Berarti usia pertanggungan polis

adalah 7 tahun 8 bulan. Dengan menggunakan interpolasi umum :

Maka jumlah uang yang didapat adalah :

= +

= 7.523.732,49 + 1.280.305,07

= Rp 8.804.037,56

27

Page 28: BAB I

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada

tertanggung apabila terjadi resiko di masa mendatang. Apabila resiko tersebut benar-

benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang

diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung.

Produk asuransi sudah mulai memasuki sektor pendidikan. Terbukti salah satu

produk yang di keluarkan oleh PT. Asuransi Jiwasraya, yaitu Plan Asuransi Js

Prestasi. Dimana produk tersebut memberikan jaminan terhadap resiko pendidikan

anak dimasa yang akan datang.

28

Page 29: BAB I

Dalam asuransi terkadang para pemegang polis kerap kali dihadapi pada

kondisi mendesak, sehingga memaksa mereka menebus polisnya. Tebus adalah

pembatalan polis sebelum masa pertanggungan berakhir untuk memperoleh sejumlah

dana. Pemegang polis dapat menghitung jumlah nilai tebus polisnya apabila ia ingin

mengajukan klaim tebus atas polis yang ia miliki pada masa pertanggungan.

Adapun faktor penyebab terjadinya klaim penebusan adalah sebagai berikut :

1. Pemegang polis tidak mampu lagi membayar premi yang telah ditentukan

sehingga ia memutuskan untuk menebus polisnya.

2. Pemegang polis ingin memutuskan perjanjian asuransinya sedangkan polis sudah

mempunyai nilai tunai.

Perhitungan nilai tebus adalah sebagai berikut :

Perhitungan interpolasi umum nilai tebus :

atau

Keterangan :

JUA : Jumlah Uang Asuransi

n : nilai tebus pada tahun penebusan

n+1 : nilai tebus pada 1 tahun setelah tahun penebusan

m : bulan penebusan

29

Page 30: BAB I

Dengan diketahuinya perhitungan nilai tebus maka pemegang polis bisa

mengetahui manfaat yang akan didapatkan jika melakukan klaim tebus pada waktu

yang diinginkan.

5.2 Saran

Dari pembahasan makalah diatas, diketahui bahwa klaim yang bisa dilakukan

oleh pihak pemegang polis ada beberapa jenis. Klaim tebus adalah salah salah

satunya. Berharap pada pembahasan selanjutnya dapat dicari perhitungan benefit dari

jenis klaim yang berbeda (selain klaim tebus) dan produk-produk asuransi yang

berbeda pula (selain Js Prestasi).

DAFTAR PUSTAKA

Catatan Mata Kuliah Aktuaria, oleh Azwir, AAIA.

Djojosoedarso, S. Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi. Jakarta. 2003.

Jones,H.E and Dani L. Long. Manajemen Prinsip-prinsip Asuransi: jiwa, kesehatan dan anuitas.

Jakarta. 1999.

Suardi, R. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 penerapannya untuk mencapai TQM. Jakarta.

2003.

Triandaru, Sigit. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat.2003

30

Page 31: BAB I

http://www.id.wikipedia.org/wiki/Asuransi

http://www.jiwasraya.co.id

Tabel.1

Faktor Nilai Tebus

t

x

1 2 3 4 5 6 7 8 9

38 27,74 217,71 423,71 647,2 889,75 1017,63 1079,32 1354,8 1653,78

t 10 11 12 13 14 15 16 17

31

Page 32: BAB I

x

38 1978,43 2331,29 2354,82 2515,28 2909,73 2719,05 2887,68 3308,95

t

x

18

38 2406,62

32