BAB I
-
Upload
zia-silver -
Category
Documents
-
view
145 -
download
8
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat dalam berbagai aspek
kehidupan memaksa setiap orang untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan
yang akan terjadi dan selalu siap untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan yang
ada. Berawal dari satu kegiatan mengumpulkan iuran dalam ruang lingkup kecil,
sederhana tapi bermakna, sekelompok orang mengeluarkan sejumlah barang berharga
pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika terdapat salah seorang dari
mereka tertimpa musibah, maka iuran yang selama ini mereka kumpulkan
dipergunakan untuk membantu orang yang terkena musibah tersebut. Dapat dikatakan
iuran tersebut berguna untuk meminimalisir atau menghindari terjadinya resiko. Hal
inilah yang menjadi konsep awal timbulnya asuransi
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mangikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Produk-produk asuransi kini berkembang ke dalam sektor pendidikan.
Kenaikan biaya pendidikan merupakan resiko yang dihadapi oleh para orang tua,
untuk itu dibutuhkan sejumlah dana sebagai ganti rugi atas resiko yang terjadi.
Beberapa perusahaan asuransi menawarkan produk yang dapat menjamin adanya
pendidikan untuk masa depan. Dengan adanya jaminan dan perlindungan masa depan
itu, para orang tua tidak lagi khawatir dengan masa depan pendidikan anak-anak
1
mereka. Salah satu produk asuransi pendidikan yang ditawarkan oleh PT Jiwasraya
adalah plan “Js Prestasi (Jiwasraya Prestasi)”.
Dalam asuransi terkadang para pemegang polis kerap kali dihadapi pada
kondisi mendesak, sehingga memaksa mereka menebus polisnya. Tebus adalah
pembatalan polis sebelum masa pertanggungan berakhir untuk memperoleh sejumlah
dana (manfaat/benefit). Untuk mengetahui jumlah benefit yang akan didapatkan oleh
tertanggung di tahun penebusannya maka pihak penanggung melakukan perhitungan
nilai tebus. Klaim tebus diharapkan menjadi pilihan terakhir bagi pemegang polis,
karena kerugian yang ditimbulkan setelahnya dapat membuat pemegang polis
berpikir ulang. Kerugian yang diterima adalah tidak adanya jaminan atas pendidikan
setelah polis tertebus. Alasan inilah yang mengispirasi penulis untuk mengangkat
masalah mengenai klaim tebus pada salah satu produk PT. Asuransi Jiwasraya dengan
judul, “PERHITUNGAN KLAIM TEBUS PADA PLAN ASURANSI JS PRESTASI
MASA PEMBAYARAN PREMI 18 TAHUN”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dilakukan perumusan masalah
yaitu: Bagaimana perhitungan klaim tebus pada plan asuransi Js Prestasi?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penyusunan penulisan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan
dalam laporan ini, yaitu waktu pembayaran premi dibatasi 18 tahun.
1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui mekanisme pengajuan klaim tebus.
2. Mengetahui perhitungan klaim tebus untuk Plan Js Prestasi.
2
1.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai penerapan teori-teori dan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan
dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada penulis dalam memahami dan
menganalisa permasalahan yang ada.
2. Dapat menambah wawasan penulis, pembaca, mengenai produk asuransi Plan Js
Prestasi serta cara perhitungan klaim tebusnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami keseluruhan isi laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dengan jelas, maka sepintas uraian bab demi bab yang saling
berhubungan, terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijabarkan mengenai latar belakang penulisan makalah ini,
perumusan masalah yang akan dibahas, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat
penulisan serta sistematika dalam penulisan makalah ini.
2. BAB II PROFIL PT.JIWASRAYA
Pada bab ini dijelaskan secara singkat sejarah dari perusahaan, visi misi
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kegiatan bisnis perusahaan, gambaran
unit kerja/divisi ( struktur organisasi dan fungsi serta tugas pokok dalam divisi).
3. BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini memuat penjelasan tentang konsep dan prinsip dasar yang diperlukan
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan permasalahan.
4. BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini memuat metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dalam laporan Praktek Kerja Lapangan.
3
5. BAB V PENUTUP
Pada bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran yang berdasar pada isi Bab III
dan Bab IV.
1.7 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari
2011 sampai dengan 28 Februari 2011. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB
sampai dengan 17.00 WIB. Adapun tempat Praktek Kerja Lapangan di Kantor Pusat
(Head Office), Jl. Ir. H. Juanda No.34, Jakarta Pusat.
4
BAB II
PROFIL PT. ASURANSI JIWASRAYA
2.1 Sejarah PT. Asuransi Jiwasraya
Perusahaan ini berdiri dengan satu tujuan mulia, yaitu mendidik masyarakat
merencanakan masa depan. Tanggal 31 Desember 1859 menjadi awal kiprah
Jiwasraya di Indonesia yang lahir dengan nama Nederlandsche Indische
Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ). Dalam perjalanannya,
perusahaan mengalami peleburan dengan sembilan perusahaan milik pemerintah
kolonial Belanda lainnya dan satu perusahaan nasional. Pada tahun 1973 beralih
menjadi perusahaan milik pemerintah Indonesia yang kini lebih dikenal sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kini Perseroan yang lebih populer dengan nama Asuransi Jiwasraya ini telah
memasuki usia 145 tahun. Sepanjang itu pula kinerjanya terus ditempa demi meraih
kepercayaan masyarakat. Sinergi antara tujuan mulia dengan kekuatan bisnis, mampu
mengantar Jiwasraya menjadi perusahaan asuransi yang andal dan terpercaya.
Dalam menjalankan usahanya, Jiwasraya selalu berusaha menyesuaikan diri
dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Itu sebabnya perusahaan selalu
mengadakan pembaruan demi menjawab tuntutan jaman, diantaranya pada tahun
2003 dengan mengganti logo yang sekaligus mengganti identitas perusahaan.
Semangat baru tersebut juga diwujudkan dalam motto 3-P yaitu Product, Process dan
People.
Sisi Product berarti bahwa perusahaan selalu berusaha menghadirkan produk-
produk yang inovatif, seperti halnya JS Link Fixed 95 dan JS Link Fixed 93 untuk
produk unit link (menggabungkan unsur proteksi dan invetasi), serta JS Prestasi dan
JS Dana Multi Proteksi untuk asuransi pendidikan. Pada unsur Process artinya
Jiwasraya selalu berusaha untuk menerapkan teknologi komunikasi terkini dalam
melengkapi kecepatan dan keakuratan layanannya. Teknologi tersebut dinamakan JL-
5
iNdO dan V-SAT. Melalui JL-iNdO proses pencetakan polis dapat segera dilakukan
di cabang dimana polis diterbitkan, sedangkan V-SAT merupakan teknologi
komunikasi yang menghubungkan seluruh kantor Jiwasraya baik Head Office,
Regional Office maupun Branch Office menjadi satu kesatuan (on line). Sementara
itu peningkatan dari sisi People dilakukan melalui standarisasi kualitas seluruh agen
Jiwasraya. Perusahaan juga secara rutin mengadakan berbagai pendidikan dan
pelatihan karyawan baik di dalam maupun luar negeri. Sampai saat ini Jiwasraya
memiliki 505 tenaga ahli & profesional di bidang asuransi yang tersebar baik di Head
Office maupun Regional Office/Branch Office.
Dukungan ketiga pilar di atas diperkuat pula oleh landasan finansial yang
kokoh, diyakini akan menjadikan Jiwasraya sebagai perusahaan asuransi komersial
yang terpercaya dan terkemuka, di dalam negeri maupun di luar negeri.
2.2 Dasar Hukum
PT Asuransi Jiwasraya didirikan berdasarkan Akte notaries William Henry
Herklos No. 185 tanggal 31 Desember 1859. NILLMIJ van 1859 tercatat dalam
sejarah sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama didirikan di Indonesia. Pada
tahun 1957, dalam rangka Indonesianisasi perekonomian Indonesia, perusahaan-
perusahaan asuransi jiwa milik Belanda yang ada di Negara ini dikenakan
nasionalisasi. Pada tahun 1973 PT (Persero) Asuransi Jiwasraya yang merupakan
peleburan dari sembilan perusahaan asuransi milik Belanda, ditambah dengan sebuah
perusahaan nasional, berubah status dari perusahaan Negara menjadi perseroan
terbatas (persero) melalui tahap peralihan sejak 8 Desember 1972 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1972. Perubahan itu berlaku pada tanggal 23
Maret 1973, berdasarkan akte Notaris Mohammad Ali No. 12 Tahun 1973.
Berdasarkan akte notaries Imas Fatimah, SH tanggal 12 Mei 1998 No. 10 dan tanggal
8 September 1998 No.19, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan Nomor. C2-16563HT.01.04.TH98
tanggal 2 Oktober 1998, singkatan nama perusahaan dirubah menjadi PT Asuransi
Jiwasraya.
6
2.3 Visi dan Misi
a) Visi Jiwasraya
"Menjadi perusahaan yang terpercaya dan dipilih untuk memberikan solusi bagi
kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan.”
Misi JiwasrayaMisi perseroan dapat dirinci sebagai berikut : Misi Jiwasraya bagi
Pelanggan
"Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan kenyamanan melalui solusi
inovatif dan kompetitif bagi pelanggan atas kebutuhan asuransi dan
perencanaan keuangan."
Misi Jiwasraya bagi Pemegang Saham
"Menciptakan nilai pemegang saham (shareholder value creation) yang
atraktif melalui pengelolaan operasional dan investasi perusahaan yang
berlandaskan prinsip-prinsip good corporate governance."
Misi Jiwasraya bagi Karyawan
"Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan berkembangnya karyawan
menjadi profesional yang memiliki integritas dan kompetensi di bidang
asuransi dan perencanaan keuangan."
Misi Jiwasraya bagi Agen
"Berkomitmen mengembangkan agen yang memiliki dedikasi, kemampuan
dan integritas sehingga perusahaan menjadi tempat pilihan bagi agen yang
ingin berkarier serta memiliki penghasilan tinggi."
Misi Jiwasraya bagi Masyarakat
"Berpartisipasi mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui kontribusi
dalam proses pembangunan masyarakat."
Misi Jiwasraya bagi Aliansi
"Membangun kemitraan yang saling menguntungkan serta menciptakan
sinergi bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan."
7
Misi Jiwasraya bagi Distribusi
"Meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas pelayanan kepada pelanggan
secara lebih efisien dan efektif melalui multiple distribution channel seperti
bancassurance, direct marketing dan financial planning."
Misi Jiwasraya bagi Pemasok
"Melakukan kerjasama dengan pemasok sesuai prinsip keterbukaan, fairness,
saling menguntungkan dan berkembang sebagai 'partner in progres'."
Misi Jiwasraya bagi Regulator
"Mewujudkan praktek pengelolaan bisnis asuransi dan perencanaan keuangan
yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku."
Misi Jiwasraya bagi Penagih
"Menjaga kemitraan dengan penagih yang memiliki integritas dan kompetensi
dalam penagihan premi."
2.4 Tujuan
Adapun nilai-nilai utama yang mendasari kinerja perseroan adalah sebagai
berikut :
a) Integritas: melekat dengan pengetahuan tentang benar dan salah, kemampuan
untuk menghindari kekeliruan, kesalahan dan kemauan untuk berdiri tegak demi
kebenaran.
b) Kompetensi: memiliki pemahaman bahwa setiap karyawan Jiwasraya memiliki
semangat untuk maju, rasa tanggung jawab serta keinginan yang kuat untuk selalu
mengambil inisiatif dan melakukan pengembangan diri menjadi karyawan yang
dari waktu ke waktu meningkat kompetensinya.
c) Customer Oriented atau berorientasi kepada pelanggan berarti ‘mendengarkan’
pelanggan, mengenali, memenuhi dan melebihi kebutuhan mereka;
mengantisipasi kebutuhan mereka di masa datang. Memiliki makna menyesuaikan
apa yang kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya sesuai dengan
ekspektasi pelanggan.
8
d) Business Oriented atau berorientasi ke bisnis berarti: mengerti dan paham benar
bagaimana bisnis bekerja, bagaimana prinsip menciptakan dan mengambil
kesempatan, mengelola risiko, mengambil inisiatif, cepat dan tanggap terhadap
peluang bisnis, mengerti akan konsekuensi untung rugi dalam jangka pendek dan
jangka panjang.
2.5 Struktur Organisasi PT. Jiwasraya
Jaringan Pelayanan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tersebar
diseluruh Indonesia dan memiliki 1 kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta; 17
kantor cabang ditingkat propinsi; 72 kantor perwakilan ditingkat propinsi maupun di
daerah tingkat I; dan 388 kantor unit produksi di daerah tingkat II; Hal ini diupayakan
untuk menciptakan pelayanan yang cepat dan tepat (just in time).
Dengan motto baru kami Secure Your Life, Jiwasraya berdasarkan
pengalaman selama ini percaya bahwa kami dapat melindungi anda dengan sebaik-
baiknya melalui jasa pelayanan asuransi jiwa. Karena hanya perusahaan yang
memiliki manajemen yang baik dan profesional serta berpengalaman yang mampu
bertahan selama lebih dari satu abad yang mampu memberikan pelayanan dengan
baik.
Saat ini PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah satu-satunya perusahan
asuransi jiwa milik negara, yang memberikan jaminan faedah: (i) Asuransi hari tua,
(ii) Meninggal Dunia, (iii) Kesehatan dan Kecelakaan baik dalam bentuk
pertanggungan perorangan (Individual Insurance) maupun pertanggungan kumpulan
(Group Insurance).
Pemegang Saham
Pemilik atau pemegang saham tunggal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah
Menteri Keuangan Republik Indonesia Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
merupakan perwakilan pemilik yang mempunyai wewenang untuk mengambil
keputusan final mengenai perusahaan, termasuk didalamnya mengenai: (i)
Pengesahan Rencana Kerja (ii) Pengesahan Anggaran Perseroan.
9
2.6 Produk Asuransi
PT. Asuransi Jiwasraya sebagai sebuah perusahaan asuransi jiwa yang berdiri
sejak tahun 1859 telah mampu menjadi salah satu perusahaan asuransi yang besar dan
diakui dalam skala nasional. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan PT. Asuransi
Jiwasraya untuk memberikan pelayanan yang prima dalam hal jasa asuransi dan tidak
hanya ditujukan untuk nasabah perorangan juga ditujukan bagi perusahaan-
perusahaan yang ingin memberikan penjaminan hidup bagi karyawannya, dalam hal
ini bernama asuransi pertanggungan kumpulan. Pelayanan yang akan diberikan
disesuaikan dengan produk asuransi yang dimiliki, produk-produk yang dimiliki PT.
Asuransi Jiwasraya diantaranya:
10
Produk Individu Unggulan
1. Asuransi pendidikan. Jenis produk asuransi pendidikan Jiwasraya :
Beasiswa Catur Karsa
JS Prestasi
JS Prestasi Smart
2. Unit Link. Jenis produk asuransi unit-link Jiwasraya :
JS Link Fixed 93
JS Link Fixed 95
3. Produk Prestasi dan Investasi. Jenis produk asuransi prestasi dan investasi
Jiwasraya :
Dana Multi Proteksi
Dwiguna
Dwiguna Menaik
Siharta
Produk Kumpulan Unggulan
Beberapa produk kumpulan Jiwasraya :
Asuransi Kesehatan
Asuransi Kecelakaan Diri
Asuransi Siharta
Program Dana Fleksibel
Program Jaminan Hari Tua
Tunjangan Hari Tua
11
BAB III
LANDASAN TEORI
1.1 Asuransi
Pada prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau
perlindungan dari resiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan resiko kepada
pihak lain. Ada beberapa definisi asuransi.
Menurut Undang-undang Hukum Dagang pasal 246
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang
penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung dengan menerima
suatu premi untuk memberikan pergantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diinginkan yang mungkin terjadi
karena suatu peristiwa tak tertentu.
Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mangikatkan diri kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Menurut paham ekonomi
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan, melalui asuransi dapat dihimpun
dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, disamping
bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis, serta asuransi
bertujuan memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan
(financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya
(fortuitious event).
12
Usaha asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada
tertanggung apabila terjadi resiko di masa mendatang. Apabila resiko tersebut benar-
benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang
diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Pada tingkat kehidupan keluarga
atau rumah tangga, asuransi dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi
yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga menghadapi resiko cacat
atau meninggal.
Pada dasarnya asuransi dapat meberikan manfaat bagi tertanggung, antara
lain:
Rasa aman dan perlindungan.
Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
Alat penyebar resiko.
Membantu kegiatan usaha.
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi
dalam penanggulangan resiko yang dikaitakan dengan jiwa atau meninggalnya
seseorang yang dipertanggungkan. Manfaat asuransi juga berkaitan dengan resiko
kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh dan pemutusan hubungan kerja.
Beberapa istilah yang digunakan dalam asuransi diantaranya :
a. Tertanggung yaitu pihak yang memiliki atau berkepentingan atas sesuatu yang
diasuransikan.
b. Penanggung yaitu pihak yang menerima premi asuransi dari tertanggung dan
bertanggung jawab atas resiko atau musibah yang menimpa tertanggung.
c. Premi yaitu kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa
pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik.
d. Uang asuransi yaitu sejumlah uang yang tercantum dalam polis yang merupakan
hak pemegang polis atau penerima faedah sesuai yang diperjanjikan.
13
e. Polis yaitu bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi.
f. Klaim yaitu tuntutan hak pemegang polis.
g. Penerima faedah atau manfaat yaitu pihak yang ditunjuk pemegang polis untuk
menerima manfaat asuransi.
3.2 Suku Bunga
Bunga adalah hasil dari Modal/Principal yang di investasikan. Terdapat 2
metode perhitungan bunga yaitu Simple Interest (Bunga Sederhana) dan Compound
Interest (Bunga Majemuk).
Simple Interest (Bunga Sederhana) adalah bunga yang dihasilkan atas investasi
tidak dijadikan principal untuk dibungakan lebih lanjut. Jika principal P
diinvestasikan selama jangka waktu n tahun dengan rate yang sama (
) setahun maka Total dari Principal dan bunga (Nilai
Akhir) S pada akhir jangka waktu n tahun akan menjadi :
Compound Interest (Bunga Majemuk) adalah bunga yang dihasilkan atas investasi
dijadikan principal pada periode berikutnya untuk dibungakan lebih lanjut dan
demikian seterusnya. Jika principal P diinvestasikan pada rate i dan segera
diinvestasikan lagi dengan rate yang sama ( ) setahun, maka
akumulasi investasi/ nilai akhir S pada akhir tahun ke n akan menghasilkan :
Ket.: P : JUA (Jumlah Uang Asuransi)
i : bunga
14
n : jumlah tahun
1.3 Plan Asuransi Js Prestasi
Berdasarkan pengamatan terhadap plan-plan yang diamati asuransi
perusahaan yang bergerak dalam bidang pendidikan,termasuk plan-plan asuransi yang
banyak terjual dalam kurun waktu relatif singkat, maka modofikasi terhadap plan-
plan asuransi yang ada merupakan suatu kebutuhan yang mutlak. Dalam hal tersebut,
peluncuran modifikasi plan-plan asuransi yang telah ada, diharapkan mampu
memenuhi keinginan pasar terutama yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Oleh
karena itu sesuai dengan Surat Direksi Nomor 321.SK.U.082003 tanggal 9 September
2003, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah meluncurkan modifikasi plan asuransi
bidang pendidikan, plan tersebut adalah “ JS Prestasi “.
Bentuk umum uraian plan asuransi JS Prestasi dapat dibentuk sebagai berikut:
a. Masa pembayaran premi 14 tahun smpai dengan 18 tahun, bagi anak yang
diasuransikan berusia 2 tahun sampai dengan 5 tahun.
b. Masa pembayaran premi 8 tahun smpai dengan 13 tahun, bagi anak yang
diasuransikan berusia 10 tahun sampai dengan 12 tahun.
c. Masa pembayaran premi 5 tahun smpai dengan 7 tahun, bagi anak yang
diasuransikan berusia 15 tahun ke atas
Adapun ketentuan-ketentuan manfaat asuransi yang berlaku untuk ketiga
bentuk tersebut yaitu :
1. Uang asuransi naik 5% setiap tahun secara majemuk selama masa pembayaran
asuransi. Untuk mepermudah menghitung uang asuransi, kenaikan setiap ulang tahun
polis dapat menggunakan faktor kenaikan terlampir dengan rumus:
Faktor Kenaikan × Uang Asuransi Awal =
Uang Asuransi Setelah Kenaikan.
15
2. Dalam masa pembayaran premi (tertanggung/anak yang dibeasiswakan
masih hidup ataupun telah meninggal dunia) diberikan pula jaminan secara
bertahap pada:
a. 12 tahun sebelum pembayaran premi berakhir, dibayarkan jaminan sebesar
10% × 1,05(n-12) dari Uang Asuransi Awal.
b. 6 tahun sebelum pembayaran premi berakhir, dibayarkan jaminan sebesar
20% × 1,05(n-6) dari Uang Asuransi Awal.
c. 3 tahun sebelum pembayaran premi berakhir, dibayarkan jaminan sebesar
30% × 1,05(n-3) dari Uang Asuransi Awal.
d. Pada Akhir masa pembayaran premi berakhir, dibayarkan jaminan sebesar
50% × 1,05(n) dari Uang Asuransi Awal.
e. Pada saat menerima tahapan tidak ada pembayaran premi selama 1 (Satu)
tahun.
f. Pembayaran tahapan dapat diambil maksimal 6 bulan sebelum jatuh tempo
pembayaran tahapan.
Pada akhir masa pembayaran premi, dibayarkan :
Pembayaran Berkala Bulanan sebesar 2% × (1,05)n × Jumlah Uang Asuransi Awal
pada saat akhir pembayaran premi, yang dibayarkan akhir bulan pada setelah
akhir pembayaran premi berakhir selama 5 tahun atau apabila Pembayaran
Berkala Bulanan dibayarkan secara sekaligus dibayarkan sebesar 100% × (1,05)n
× Jumlah Uang Asuransi Awal.
Keterangan :
Bentuk Asuransi JS Prestasi dengan masa pembayaran premi :
a. 14 tahun s/d 18 tahun (dimulai dari point a s.d point f)
b. 8 tahun s/d 13 tahun (dimulai dari point b s.d point f)
c. 5 tahun s/d 7 tahun (dimulai dari point c s.d point f)
3. Apabila dalam masa pembayaran premi tertanggung meninggal dunia maka
dibayarkan uang asuransi sebesar 100% dari uang asuransi saat meninggal.
100% × Jumlah Uang Asuransi Awal ×
16
pangkat (usia polis saat meninggal dunia)
4. Apabila dalam masa pembayaran premi tertanggung meninggal dunia seketika
atau 90 × 24 jam sebagai akibat karena kecelakaan maka dibayarkan uang
asuransi sebesar 200% dari uang asuransi saat meninggal
200% × Jumlah Uang Asuransi Awal ×
pangkat (usia polis saat meninggal dunia)
5. Apabila tertanggung mengalami cacat tetap total, yang disebabkan oleh
suatu penyakit atau kecelakaan tidak termasuk “cacat bawaan”, paling sedikit
harus berlangsung 180 hari terus-menerus kepada pemegang polis dibebaskan dari
kewajiban pembayaran premi lanjutan.
6. Apabila anak yang dibeasiswakan meninggal dunia dalam masa pembayaran
premi, akan dibayarkan santunan seluruh premi standar yang telah disetor,
pemegang polis dibebaskan dari kewajiban premi lanjutan dan pembayaran
tahapan/berkala sesuai tanggal jatuh tempo.
Premi terhutang selama masa pembayaran premi, bila pembayaran premi
dilakukan dengan cara berkala, pada tahun saat jatuh tempo tahapan, pemegang polis
dibebaskan dari pembayaran premi pada tahun tersebut (bebas premi).
Plan JS Prestasi merupakan modifikasi dari plan-plan asuransi beasiswa yang
ditambahkan dengan Waiver Premium (WP) dan Personal Accident yang dapat
memberikan nilai tambah untuk kelangsungan pendidikan anak.
a) Waiver Premium of Disability (WP)
Memberikan pembebasan pembayaran premi lanjutan yang akan jatuh
tempo pada pemegang polis, terhitung sejak desisi cacat tetap diterbitkan oleh
perusahaan, berlaku hingga akhir masa pembayaran premi. Desisi dapat
17
diterbitkan apabila tertanggung telah dinyataan cacat tetap total oleh dokter/pihak
yang berwenang. Waiver Premium (WP) dapat diberlakukan apabila:
Tertanggung meninggal dunia dalam masa pembayaran premi atau
Tertanggung mengalami cacat total (akibat kecelakaan atau penyakit) dalam
masa pembayaran premi atau
Anak yang dibeasiswakan meninggal dunia
Pada Waiver Premium of Disability perlu dipahami mengenai:
1. Pengertian cacat tetap total
Pengertian benefit cacat tetap total adalah bahwa cacat tetap total yang
disebabkan oleh suatu penyakit atau kecelakaan tidak termasuk “cacat
bawaan”, paling sedikit sudah berlangsung 180 hari terus-menerus dan diakui
sebagai cacat tetap total oleh doker , dengan ketentuan pada saat itu
pertanggungan masih inforce, artinya bahwa premi yang telah jatuh tempo
telah dilunasi.
Tertanggung dinyatakan cacat tetap total apabila memenuhi kriteria
berikut:
a. Kehilangan anggota badan (amputasi)
i. Kedua kaki putus di atas pergelangan kaki atau,
ii. Kedua tangan putus di atas pergelangan tangan atau,
iii. Penglihatan kedua mata buta total yang tidak bisa disembuhkan atau,
iv. Satu kaki dan satu tangan putus di atas pergelangan kaki/tangan atau,
v. Satu tangan putus di atas pergelangan tangan dan penglihatan satu
mata buta total yang tidak dapat disembuhkan atau,
vi. Satu kaki putus di atas pergelangan kaki dan satu mata buta total yang
tidak dapat disembuhkan.
b. Kehilangan fungsi anggaota badan
i. Kehilangan fungsi atas kedua tangan atau,
ii. Kehilangan fungsi atas kedua kaki atau,
iii. Kehilangan fungsi atas kedua mata atau,
18
iv. Kehilangan fungsi atas satu tangan dan satu kaki atau,
v. Kehilangan fungsi atas satu tangan dan satu mata atau,
vi. Kehilangan fungsi atas kaki tangan dan satu mata atau.
2. Hak pengajuan klaim dan kewajiban pembayaran premi
Klaim cacat tetap total harus sudah dilakukan paling lambat 240 hari
setelah tertanggung dinyatakan menderita cacat tetap total oleh dokter atau
instansi yang berwenang. Selama belum diajukan atau belum disetujui oleh
perusahaan, pemegang polis tetap berkewajiban membayar premi yang jatuh
tempo setiap ulang tahun polis.
3. Hal-hal yang menyebabkan Waiver Premium dihentikan
Waiver Premium akan berhenti dan polis pokok harus dibayar pada
ulang tahun polis berikutnya, apabila :
a. Dokter penasehat medis perusahaan menyatakan bahwa
tertanggung mampu melakukan suatu pekerjaan, atau memegang suatu
jabatan atau profesi apapun untuk memperoleh penghasilan atau,
b. Tertanggung keberatan melakukan pemeriksaan kesehatan yang
diminta penanggung atau,
c. Bukti-bukti yang menyatakan bahwa tertanggung masih dalam
keadaan cacat tetap total yang diminta penanggung tidak dapat diserahkan.
4. Polis Tergadai
Dalam hal polis tergadai, kemudian terjadi klaim waiver premium,
maka hak untuk waiver premium tetap berlaku sedangkan kewajiban
tertanggung untuk melunasi pokok dan bunga gadai yang jatuh tempo tetap
ada dan diperlukan secara terpisah.
Jaminan tambahan waiver premium karena meninggal dunia untuk
anak yang dibeasiswakan. Apabila anak yang dibeasiswakan meninggal dunia
oleh sebab apapun dalam masa pembayaran premi, maka pemegang polis
dibebaskan dari kewajiban pembayaran premi lanjutan.
19
b) Personal Accident
Personal Accident dapat diberlakukan apabila tertanggung meninggal
dunia karena kecelakaan. Apabila dalam masa pembayaran premi, tertanggung
meninggal dunia seketika atau 90 × 24 jam sebagai akibat karena kecelakaan
maka akan dibayarkan uang asuransi sekaligus 200% dari uang asuransi saat
meninggal dunia.
200% × Jumlah Uang Asuransi Awal ×
(1 × 5%) pangkat (usia polis saat meninggal dunia)
1.4 Klaim
Salah satu istilah yang berkaitan dengan bidang asuransi adalah istilah klaim.
Klaim adalah tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki
atau mempunyai sesuatu. Sedangkan secara khusus klaim asuransi jiwa adalah
tuntutan dari pihak pemegang polis/yang ditunjuk kepada pihak asuransi, atas
sejumlah pembayaran uang pertanggungan (UP) atau nilai tunai yang timbul karena
syarat-syarat dalam perjanjian asuransinya telah dipenuhi.
Klaim dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis klaim tersebut disesuaikan
dengan kondisi nasabah ataupun sesuai dengan penyebab terjadinya klaim. Pada PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) bagian pelayanan Pertanggungan Perorangan klaim
dibagi menjadi 5 jenis, yaitu :
a) Klaim Jatuh Tempo
Ahli waris/pemegang polis mengajukan manfaat/benefit ke perusahaan asuransi
jika masa asuransinya telah berakhir, sedang polisnya dalam keadaan inforce
(premi telah dibayar sampai jangka waktu kontrak) sesuai dengan perjanjian.
b) Klaim Kematian
Pengajuan manfaat/benefit oleh pemegang polis jika tertanggung meninggal
dunia, sedang polisnya dalam keadaan berlaku (inforce).
c) Klaim Penebusan
20
Pemegang polis dapat mengajukan klaim penebusan jika pemegang polis sudah
tidak dapat lagi memenuhi kewajibannya untuk membayar premi atau karena hal
lain.
d) Klaim Cacat Tetap
Pengajuan manfaat/benefit oleh pemegang polis jika tertanggung mengalami cacat
tetap.
e) Klaim Kesehatan
Pengajuan manfaat/benefit jika tertanggung menderita suatu penyakit dan perlu
diopname atau cukup hanya dengan rawat jalan saja.
f) Klaim Gadai Polis
Pengajuan jumlah uang yang dipinjamkan kepada pemegang polis dengan
jaminan polis aslinya.
21
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Klaim Tebus Plan Asuransi Js Prestasi
Dalam asuransi terkadang para pemegang polis kerap kali dihadapi pada
kondisi mendesak, sehingga memaksa mereka menebus polisnya atau yang dikenal
dengan istilah klaim tebus. Tebus merupakan salah satu istilah umum dalam dunia
asuransi. Tebus adalah membayar dengan uang untuk mengambil barang yang
tergadai. Menurut SK. Direksi nomor 321.SK.U.0903 tanggal 09 September 2003 dan
Petunjuk Pelaksanaan Pemasaran dan Administrasi Macam Asuransi Js Prestasi
dengan Masa Pembayaran Premi 5 Tahun sampai dengan 18 Tahun, dalam Syarat-
Syarat Umum Polis Asuransi Jiwa Perorangan (Pasal 1), tebus adalah perkara
sejumlah uang yang ditetapkan perusahaan berdasarkan perhitungan aktuaria yang
dibayarkan kepada pemegang polis sebagai akibat pemutusan perjanjian asuransi.
Sejumlah uang yang didapat dari perhitungan aktuaria tersebut pada akhirnya
menghasilkan nilai tebus yang dimuat dalam tabel pada ruang catatan polis. Menurut
Kamus Asuransi Jiwa, nilai tebus adalah jumlah uang tunai yang tersedia pada saat
polis batal sebelum akhir masa pertanggungan. Nilai tebus yang tertera pada polis asli
tersebut merupakan bahan acuan bagi pemegang polis jika ingin menebus polisnya.
Pemegang polis dapat menghitung jumlah nilai tebus polisnya apabila ia ingin
mengajukan klaim tebus atas polis yang ia miliki pada masa pertanggungan.
Adapun faktor penyebab terjadinya klaim penebusan adalah sebagai berikut :
1. Pemegang polis tidak mampu lagi membayar premi yang telah ditentukan
sehingga ia memutuskan untuk menebus polisnya.
22
2. Pemegang polis ingin memutuskan perjanjian asuransinya sedangkan polis sudah
mempunyai nilai tunai.
Sama halnya dengan klaim-klaim yang lain, klaim tebus pun memiliki syarat-
syarat kelengkapan berkas yang harus disiapkan oleh para calon penebus. Berkas-
berkas yang dimaksud antara lain :
1. Mengembalikan Formulir Permintaan Penebusan yang telah diisi
2. Polis Asli
3. Fotocopy Kartu Identitas
4. Kwitansi Pembayaran Premi terakhir.
Perhitungan nilai tebus adalah sebagai berikut :
Perhitungan interpolasi umum nilai tebus :
atau
Keterangan :
JUA : Jumlah Uang Asuransi
n : nilai tebus pada tahun penebusan
n+1 : nilai tebus pada 1 tahun setelah tahun penebusan
m : bulan penebusan
Contoh Kasus I:
Usia pemegang polis 38 tahun.
Saat mulai asuransi 1 September 2005
23
Jumlah Uang Asuransi sebesar Rp 6.970.808,00.
Masa asuransi 23 tahun.
Besar premi : - Rp 150.000,00 secara bulanan selama 5 tahun pertama
- Rp 143.000,00 secara bulanan selama 13 tahun berikutnya
Masa pembayaran premi 18 tahun.
Bagaimana ketentuan pembayaran uang asuransi dan premi?
Jawab :
Pembayaran secara bertahap :
Tanggal 1 September 2011
=
=
Tanggal 1 September 2017
=
=
Tanggal 1 September 2020
=
=
Tanggal 1 September 2023
=
=
24
Dijamin pula pembayaran beasiswa tiap akhir bulan mulai bulan September 2023
sampai September 2028, yaitu sebesar :
atau beasiswa dibayar sekaligus pada tanggal 1 September 2023, yaitu sebesar :
Contoh kasus II :
Dengan menggunakan contoh kasus I. Berapa nilai tebus ditiap tahun pembayaran
premi?
Jawab :
Perhitungan nilai tebus adalah sebagai berikut :
Maka perhitungan nilai tebus di tiap tahun pembeyaran premi adalah
Tahun ke- Perhitungan Nilai Tebus
1 Rp
2 Rp
3 Rp
25
4 Rp
5 Rp
6 Rp
7 Rp
8 Rp
9 Rp
10 Rp
11 Rp
12 Rp
13 Rp
14 Rp
15 Rp
16 Rp
26
17 Rp
18 Rp
Contoh Kasus III :
Dengan menggunakan contoh kasus I. Berapa nilai tebus yang didapat oleh
pemegang polis jika pemegang polis ingin menebus polisnya pada tanggal 26 Mei
2013?
Jawab :
Masa asuransi dimulai pada tanggal 1 September 2005 dan pemegang polis ingin
menebus polisnya pada tanggal 26 Mei 2013. Berarti usia pertanggungan polis
adalah 7 tahun 8 bulan. Dengan menggunakan interpolasi umum :
Maka jumlah uang yang didapat adalah :
= +
= 7.523.732,49 + 1.280.305,07
= Rp 8.804.037,56
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada
tertanggung apabila terjadi resiko di masa mendatang. Apabila resiko tersebut benar-
benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang
diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung.
Produk asuransi sudah mulai memasuki sektor pendidikan. Terbukti salah satu
produk yang di keluarkan oleh PT. Asuransi Jiwasraya, yaitu Plan Asuransi Js
Prestasi. Dimana produk tersebut memberikan jaminan terhadap resiko pendidikan
anak dimasa yang akan datang.
28
Dalam asuransi terkadang para pemegang polis kerap kali dihadapi pada
kondisi mendesak, sehingga memaksa mereka menebus polisnya. Tebus adalah
pembatalan polis sebelum masa pertanggungan berakhir untuk memperoleh sejumlah
dana. Pemegang polis dapat menghitung jumlah nilai tebus polisnya apabila ia ingin
mengajukan klaim tebus atas polis yang ia miliki pada masa pertanggungan.
Adapun faktor penyebab terjadinya klaim penebusan adalah sebagai berikut :
1. Pemegang polis tidak mampu lagi membayar premi yang telah ditentukan
sehingga ia memutuskan untuk menebus polisnya.
2. Pemegang polis ingin memutuskan perjanjian asuransinya sedangkan polis sudah
mempunyai nilai tunai.
Perhitungan nilai tebus adalah sebagai berikut :
Perhitungan interpolasi umum nilai tebus :
atau
Keterangan :
JUA : Jumlah Uang Asuransi
n : nilai tebus pada tahun penebusan
n+1 : nilai tebus pada 1 tahun setelah tahun penebusan
m : bulan penebusan
29
Dengan diketahuinya perhitungan nilai tebus maka pemegang polis bisa
mengetahui manfaat yang akan didapatkan jika melakukan klaim tebus pada waktu
yang diinginkan.
5.2 Saran
Dari pembahasan makalah diatas, diketahui bahwa klaim yang bisa dilakukan
oleh pihak pemegang polis ada beberapa jenis. Klaim tebus adalah salah salah
satunya. Berharap pada pembahasan selanjutnya dapat dicari perhitungan benefit dari
jenis klaim yang berbeda (selain klaim tebus) dan produk-produk asuransi yang
berbeda pula (selain Js Prestasi).
DAFTAR PUSTAKA
Catatan Mata Kuliah Aktuaria, oleh Azwir, AAIA.
Djojosoedarso, S. Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi. Jakarta. 2003.
Jones,H.E and Dani L. Long. Manajemen Prinsip-prinsip Asuransi: jiwa, kesehatan dan anuitas.
Jakarta. 1999.
Suardi, R. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 penerapannya untuk mencapai TQM. Jakarta.
2003.
Triandaru, Sigit. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat.2003
30
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
http://www.jiwasraya.co.id
Tabel.1
Faktor Nilai Tebus
t
x
1 2 3 4 5 6 7 8 9
38 27,74 217,71 423,71 647,2 889,75 1017,63 1079,32 1354,8 1653,78
t 10 11 12 13 14 15 16 17
31
x
38 1978,43 2331,29 2354,82 2515,28 2909,73 2719,05 2887,68 3308,95
t
x
18
38 2406,62
32