BAB I

4
 B A B I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Saat ini Diabetes Mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan yang serius secara global. Populasi diabetes mellitus di dunia pada tahun 2012 adalah sekitar 371.000.000, atau sekitar 8,3% dari populasi orang dewasa, dan jumlah pasien dengan diabetes cenderung meningkat dari tahun ke tahun (K. Ozawa, dkk, 2014). Di Indonesia berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter atau berdasarkan gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%), dan paling rendah di daerah Jawa Barat (0,5%) (Kemenkes, 2013). Prevalensi pasien Diabetes Mellitus di Ruang Mutiara RSUD dr.Slamet Garut pada bulan Agustus sampai dengan Nopember tahun 2014 sebanyak 20  pasien, dan dari jumlah tersebut sebanyak 8 orang yang mengalami ulkus kaki. Diabetes Mellitus dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Komplikasi DM bersifat jangka pendek dan jangka panjang. (Smeltzer & Bare, 2008). Salah satu komplikasi jangka panjang berupa neuropati. Neuropati terjadi ketika suplai darah ke ujung saraf kecil di kaki dan tangan berhenti atau  berkurang (Echeverry, 2007). Neuropati perifer atau kerusakan saraf merupakan komplikasi serius dari diabetes. Komplikasi neuropati perifer yang terkait dengan masalah suplai darah ke kaki dapat menyebabkan ulkus kaki, yang penyembuhan lukanya sangat lambat (Dorresteijn JAN, Kriegsman, 2010).

description

e

Transcript of BAB I

B A B IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSaat ini Diabetes Mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan yang serius secara global. Populasi diabetes mellitus di dunia pada tahun 2012 adalah sekitar 371.000.000, atau sekitar 8,3% dari populasi orang dewasa, dan jumlah pasien dengan diabetes cenderung meningkat dari tahun ke tahun (K. Ozawa, dkk, 2014). Di Indonesia berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter atau berdasarkan gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%), dan paling rendah di daerah Jawa Barat (0,5%) (Kemenkes, 2013). Prevalensi pasien Diabetes Mellitus di Ruang Mutiara RSUD dr.Slamet Garut pada bulan Agustus sampai dengan Nopember tahun 2014 sebanyak 20 pasien, dan dari jumlah tersebut sebanyak 8 orang yang mengalami ulkus kaki.Diabetes Mellitus dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Komplikasi DM bersifat jangka pendek dan jangka panjang. (Smeltzer & Bare, 2008). Salah satu komplikasi jangka panjang berupa neuropati. Neuropati terjadi ketika suplai darah ke ujung saraf kecil di kaki dan tangan berhenti atau berkurang (Echeverry, 2007). Neuropati perifer atau kerusakan saraf merupakan komplikasi serius dari diabetes. Komplikasi neuropati perifer yang terkait dengan masalah suplai darah ke kaki dapat menyebabkan ulkus kaki, yang penyembuhan lukanya sangat lambat (Dorresteijn JAN, Kriegsman, 2010). Resiko neuropati perifer pada penderita diabetes adalah sekitar 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang tanpa diabetes. Pasien dengan ulkus kaki memiliki risiko 7% di amputasi pada 10 tahun ke depan (Margolis 2005). Ulkus kaki mempengaruhi 15% sampai 25% dalam berbagai hal kehidupan penderita diabetes. Selain itu, 70% dari penderita ulkus kaki memiliki lesi berulang dalam waktu lima tahun setelah pengobatan. Pengobatan ulkus kaki diabetes sangat mahal dan sering membutuhkan waktu yang cukup lama. Ulkus kaki tidak hanya menyebabkan cacat fisik dan penurunan kualitas hidup, tetapi juga membebani biaya ekonomi yang sangat besar. Biaya ini bahkan tidak mewakili beban ekonomi secara total, karena biaya yang berkaitan dengan hilangnya produktivitas, upaya pencegahan, rehabilitasi dan perawatan di rumah belum termasuk di dalamnya.Penatalaksanaan pasien diabetes melitus sangatlah penting, dengan tujuan utama adalah menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah sebagai upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. (Smeltzer & Bare, 2008). Upaya penanganan pada pasien DM yang sekaligus juga pencegahan terjadinya komplikasi adalah terarturnya pasien DM dalam melakukan aktifitas fisik/berolahraga. Dengan aktifitas fisik diharapkan terjaganya kebugaran tubuh, memperbaiki sirkulasi dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga dapat memperbaiki kadar gula dalam darah.Selama ini penatalaksanaan pasien rawat inap di ruangan fokus penanganan pasien hanyalah pada keadaan penyakitnya, sehingga tindakan medis dengan pengobatan farmakologis dianggap sebagai primadona yang dapat menyembuhkan pasien. Suatu area yang juga menjadi perhatian perawat adalah yang berhubungan dengan penanganan nonfarmakologi untuk mencegah terjadinya diabetes melitus. Penatalaksanaan asuhan keperawatan nonfarmakologik dimaksudkan untuk membantu pasien diabetes melitus untuk memperbaiki sirkulasi yang dapat mempertahankan tingkat kadar gula darah normal sehingga memperbaiki kondisi sakitnya. Penatalaksanaan asuhan keperawatan secara mandiri pada pasien diabetes melitus dengan membimbing dan mengajarkan pasien untuk melakukan gerakan senam kaki Diabetes. Gerakan Senam kaki diabetes ini sangatlah mudah untuk dilakukan (dapat di dalam atau di luar ruangan) dan tidak memerlukan waktu yang lama (hanya sekitar 15-30 menit) serta tidak memerlukan peralatan yang rumit (kursi dan sehelai koran bekas). Gerakan Senam kaki diabetes merupakan salah satu terapi komplementeryang dapat yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan bukan untuk menggantikan terapi medis. Sebagai Terapi komplementer, gerakan senam kaki diabetesini dapat juga digunakan sebagaisingle therapyketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan.Pada saat ini gerakan senam kaki diabetes belum digunakan sebagai alternatif terapi komplementer yang dapat dilakukan sebagai tindakan keperawatan secara mandiri bagi pasien diabetes di RSUD dr. Slamet Garut, sehubungan dengan hal tersebut kelompok kami tertarik untuk menyusun makalah tentang evidance based practice Pelaksanaan Gerakan Senam Kaki Dalam Mempertahankan Sirkulasi dan Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUD dr. Slamet Garut.

B. Tujuan1. Tujuan UmumMengaplikasikan hasil meta-analisis yang berkaitan dengan evidence-based practice Senam Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus dalam praktik keperawatan di Ruang Mutiara RSUD dr. Slamet Garut.2. Tujuan Khususa. Melakukan analisis jurnal evidance based practice untuk penerapan praktik senam kaki pada pasien diabetes melitus di Ruang Mutiara RSUD dr. Slamet Garut.b. Melakukan uji coba penerapan prosedur Senam Kaki pada pasien Diabetes Melitus di Ruang Mutiara RSUD dr. Slamet Garut.

C. ManfaatProsedur Gerakan Senam Kaki Diabetes ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam melaksanakan tindakan mandiri keperawatan pada pasien diabetes melitus di rumah sakit.