BAB I

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Haid adalah peristiwa luruhnya dinding rahim (endometrium) yang terjadi secara siklik dan normalnya setiap bulan terjadi. Haid dialami oleh wanita yang merupakan salah satu tanda seks primer normal. Haid terjadi secara fisiologis karena adanya siklus hormon yang terjadi di dalam tubuh. Ada kalanya ditemukan adanya perdarahan per vaginam yang terjadi di luar haid. Terjadinya perdarahan di luar haid ini bisa disebabkan berbagai faktor penyebab, salah satunya karena adanya kelainan. Sebagaimana diketahui perdarahan di luar haid adalah perdarahan yang terjadi di antara 2 siklus haid. Ada 2 macam perdarahan dilur haid yakni metroragia, dan menometroragia. Perdarahan di luar haid biasanya baru diketahui setelah pasien mengeluh mengenai perdarahan iini, namun untuk menegakkan diagnosis tersebut tentu diperlukan pemeriksaan tertentu. Namun, masyarakat terutama kaum wanita masih awam mengenai perdarahan di luar haid ini, baik itu penyebab, gejala maupun bagaimana cara mengatasinya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas masalah ini. Diharapkan makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

description

nothing

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangHaid adalah peristiwa luruhnya dinding rahim (endometrium) yang terjadi secara siklik dan normalnya setiap bulan terjadi. Haid dialami oleh wanita yang merupakan salah satu tanda seks primer normal. Haid terjadi secara fisiologis karena adanya siklus hormon yang terjadi di dalam tubuh. Ada kalanya ditemukan adanya perdarahan per vaginam yang terjadi di luar haid. Terjadinya perdarahan di luar haid ini bisa disebabkan berbagai faktor penyebab, salah satunya karena adanya kelainan. Sebagaimana diketahui perdarahan di luar haid adalah perdarahan yang terjadi di antara 2 siklus haid. Ada 2 macam perdarahan dilur haid yakni metroragia, dan menometroragia.Perdarahan di luar haid biasanya baru diketahui setelah pasien mengeluh mengenai perdarahan iini, namun untuk menegakkan diagnosis tersebut tentu diperlukan pemeriksaan tertentu. Namun, masyarakat terutama kaum wanita masih awam mengenai perdarahan di luar haid ini, baik itu penyebab, gejala maupun bagaimana cara mengatasinya.Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas masalah ini. Diharapkan makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.1.2 Rumusan Masalaha. Apa itu polip endometrium?b. Apa etiologi dari polip endometrium?c. Bagaimana patofisiologi polip endometrium?d. Apa saja faktor resiko dari polip endometrium?e. Bagaimana tanda dan gejala dari polip endometrium?f. Bagaimana diagnosis dan pengobatan dari polip endometrium?g. Bagaimana prognosis dan komplikasi dari polip endometrium?

1.3 Tujuana. Untuk mengetahui definisi dari polip endometrium.b. Untuk mengetahui etiologi dari polip endometrium.c. Untuk memahami patofisiologi dari polip endometrium.d. Untuk mengetahui faktor resiko dari polip endometrium.e. Untuk memahami tanda dan gejala dari polip endometrium.f. Untuk mengetahui dan memahami diagnosis dan pengobatan dari polip endometrium.g. Untuk memahami prognosis dan komplikasi dari polip endometrium.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Macam-Macam Perdarahan di Luar HaidAda dua macam perdarahan di luar haid yaitu metroragia dan menometroragia Metrorargia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatori terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen. Menometrorargia adalah perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak. Penyebab dan pengobatan kasus ini sama dengan hipermenorea.2.2 Penyebab Perdarahan di Luar haidAdapun penyebab dari perdarahan haid dibagi menjadi dua yakni,a) Sebab - sebab organikPerdarahan dari uterus, tuba dan ovarium disebabkan olah kelainan pada : Serviks uteri : seperti polip servisis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus pada portio uteri, karsinoma servisis uteri. Korpus uteri : polip endometrium, abortus imminens, abortus insipiens, abortus incompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subinvolusio uteri, karsinoma korpus uteri, sarkoma uteri, mioma uteri. Tuba fallopii : kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tuba. Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium.b) Sebab fungsionalPerdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik, dinamakan perdarahan disfungsional. Perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause. Tetapi kelainan inui lebih sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium.Dua pertiga wanita dari wanita-wanita yang dirawat di rumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas 40 tahun, dan 3% dibawah 20 tahun. Sebetulnya dalam praktek dijumpai pula perdarahan disfungsional dalam masa pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri, jarana diperlukan perawatan di rumah sakit. (Lizawati, 2012)

2.3 Definisi Polip Endometrium Polip endometrium adalah massa atau jaringan lunak yang tumbuh pada lapisan dinding bagian dalam edometrium dan menonjol ke dalam rongga endometrium. Pertumbuhan sel-sel yang berlebih pada lapisan endometrium (rahim) mengarah pada pembentukan polip. Polip rahim disebut juga polip endometrium / polip dinding rahim bagian dalam. Polip rahim dapat terjadi pada usia reproduksi dan usia menopause. Polip ini adalah pertumbuhan tidak normal dari dinding rahim, dapat berbentuk bulat atau oval yang memanjang, biasanya berwarna merah, bisa tumbuh di satu tempat atau beberapa tempat di dinding rahim. Ukurannya kecil, diameter nya jarang ada yang melebihi 1 cm. Polip bisa bertangkai, sehingga kadang terlihat atau keluar dari mulut rahim.2.4 EtiologiPenyebab polip endometrium tidak diketahui secara pasti, namun faktor hormonal berperan penting dalam timbulnya polip endometrium. Polip endometrium terjadi karena : Adanya bagian endometrium yang sangat sensitif terhadap hormon estrogen sehingga mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan besar dibandingkan bagian endometrium yang lain. Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon progesteron.2.5 Faktor ResikoBerikut beberapa faktor resiko yang meningkatkan seseorang terkena polip endometrium : Obesitas atau kegemukan Menjalani operasi temoxifen, obat kemoterapi untuk kanker payudara Hipertensi atau tekanan darah tinggi2.6 Tanda dan GejalaGejala dan tanda pada polip endometrium adalah : Perdarahan haid yang tidak teratur Perdarahan antara haid Perdarahan vagina setelah menopause Infertilitas Polip endometrium dapat berkembang pada wanita pre atau post menopause.Wanita yang postmenopause mungkin hanya mengalami perdarahan bercak.2.7 Diagnosa Banding Adenofibromabiasanya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hiperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah merahan. Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metroragi sampai menometroragi, infertilitas. Mempunyai kecenderungan kambuh kembali. Mioma submukusum sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadi mioma yang dilahirkan. Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih. Polip plasenta berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Pemeriksaan histologi memperlihatkan vili korialis dalam berbagai tingkat degenerasi yang dilapisi endometrium. Polip plasenta menyebabkan uterus mengalami subinvolusi yang menimbulkan perdarahan. Polip endometrium umumnya diangkat dengan cara kuretase. Insiden tidak diketahui. Paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga memperlihatkan endometrium fungsional, bisa memperlihatkan hiperpasia kistik bisa menonjol. 2.8 Diagnosis Diagnosis polip endometrium dapatdilakukan dengan : USG TransversalSebuah perangkat yang ramping berbentuk tomgkat di tempatkan di vagina yang akan menggambarkan endometrium penderita. HistereskopiSebuah alat kecil yang disertai dengan kamera bercahaya dimasukkan melalui vagina dan serviks masuk ke dalam endometrium. Histereskopi memungkinkan dokter melihat secara langsung bagian dalam endometrium sekaligus mengangkat polip.2.9 Pengobatan KuretaseTujuan dari kuret adalah mengangkat polip endometrium dengan cara mengikis dinding bagian dalam endometrium, hal ini bertujuan untuk mengumpulkan spesimen untuk pengujian laboratorium. Histeroskopi Adalah prosedur dimana kamera kecil dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rongga rahim untuk mencari polip atau kelainan rahim lainnya. Histeroskopi lebih disarankan karena dapat melihat langsung polip, dan langsung bisa dilakukan pengambilan polip tersebut. Setelah polip diambil, polip tersebut diperiksakan ke laboratorium. Bila hasilnya jinak, perlu dilakukan pemeriksaan rutin untuk melihat adanya kekambuhan atau tidak. Tetapi bila hasilnya ganas, ada terapi lanjutan, diantaranya pengangkatan rahim.2.9.1 Prognosis dan KomplikasiPolip endometrium biasanya jinak meskipun beberapa mungkin sel prakanker atau kanker. Tentang 0,5 % dari polip endometrium mengandung sel-sel adenokarsinoma. Polip dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita yang menjalani perawatan IVF. Jika mereka mengembangkan dekat tuba falopi , mereka dapat menyebabkan kesulitan dalam menjadi hamiL. Meskipun pengobatan seperti histeroskopi biasanya menyembuhkan polip yang bersangkutan, kekambuhan polip endometrium sering terjadi. Diobati, polip kecil mungkin hilang sendiri.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanA. Definisi Polip endometrium adalah massa atau jaringan lunak yang tumbuh pada lapisan dinding bagian dalam edometrium dan menonjol ke dalam rongga endometrium.Pertumbuhan sel-sel yang berlebih pada lapisan endometrium (rahim) mengarah pada pembentukan polip.Penyebab polip endometrium tidak diketahui secara pasti, namun faktor hormonal berperan penting dalam timbulnya polip endometrium.B. Gejala dan tanda pada polip endometrium adalah : Perdarahan haid yang tidak teratur Perdaahan antara haid Perdarahan vagina setelah menopause Infertilitas Polip endometrium dapat berkembang pada wanita pre atau post menopause.Wanita yang postmenopause mungkin hanya mengalami perdarahan bercak.C. Pengobatan polip endometrium yaitu dengan cara: KuretaseTujuan dari kuret adalah mengangkat polip endometrium dengan cara mengikis dinding bagian dalam endometrium, hal ini bertujuan untuk engumpulkan spesimen untuk pengujian laboratorium. Polip dapat diangkat dengan operasi menggunakan kuret dengan atau tanpa histeroskopi.

3.2 SaranDiharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan bisa memahami tanda dan gejala dari polip endometrium, sehingga polip endometrium ini dapat segera ditangani dan diobati secara dini oleh dokter spesialis kandungan.