BAB I

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perkemihan merupakan sistem pengeluaran zat-zat metabolisme tubuh yang tidak berguna lagi bagi tubuh yang harus dikeluarkan (dieliminasi) dari dalam tubuh karena dapat menjadi racun. Proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi eliminasi urine (buang air kecil) dan eliminasi alvi (buang air besar). Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal, Uretra, kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama dari saluran ini adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai urin. Proses ini berlangsung terus. Hanya pada kasus luka, infeksi atau penyakit pada organ dari saluran kemih, fungsinya menjadi terganggu dan karenanya menganggu biokimia dari aliran bawah. Ginjal adalah organ vital penyangga kehidupan. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui Posisi Letak Organ dari system Perkemihan 2. Mengetahui Kelainan yang terdapat pada Sistem Perkemihan

description

makalah

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sistem perkemihan merupakan sistem pengeluaran zat-zat metabolisme tubuh yang tidak berguna lagi bagi tubuh yang harus dikeluarkan (dieliminasi) dari dalam tubuh karena dapat menjadi racun. Proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi eliminasi urine (buang air kecil) dan eliminasi alvi (buang air besar).Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal, Uretra, kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama dari saluran ini adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai urin.Proses ini berlangsung terus. Hanya pada kasus luka, infeksi atau penyakit pada organ dari saluran kemih, fungsinya menjadi terganggu dan karenanya menganggu biokimia dari aliran bawah. Ginjal adalah organ vital penyangga kehidupan.

1.2 Tujuan 1. Mengetahui Posisi Letak Organ dari system Perkemihan2. Mengetahui Kelainan yang terdapat pada Sistem Perkemihan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem perkemihan atau biasa juga disebut sistem urogenital adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Adapun susunan sistem perkemihan (sistem urinaria) di dalam tubuh manusia adalah ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra. Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal, Uretra, kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama dari saluran ini adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai urin.

2.2 Anatomi Sistem Perkemihan Ginjal

Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan Pada orang dewasa berat ginjal 200 gram. pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.Fungsi utama ginjal adalah :1. Menyaring darah2. Mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya amonia 3. Mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebih (misalnya gula dan vitamin) serta berbahaya (misalnya obat-obatan dan zat warna)4. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi5. Mengatur keseimbangan asam basa karena ginjal tidak hanya dapat mengubah pengeluaran H+, tetapi juga menahan atau membuang hco3- sesuai dengan kondisi tubuh.

Struktur ginjalSetiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks (subtansia kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal piramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16 buah. Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus nefron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa henle, tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius (papilla vateri).Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal, lubang-lubang yang terdapat pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dari kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.1) UreterAir kemih disekresi oleh ginjal, dialirkan ke vesika urinairia (kandung kemih) melalui ureter. Ureter berada pada kiri dan kanan kolumna vertebralis (tulang punggung) yang menghubungkan pelvis renalis dengan kandung kemih.,Panjang ureter kurang lebih 30 cm dan berdiameter 0,5 cm. Uretra sebagian terletak dalam rongga perut (pars abdominalis) dan selanjutnya berjalan di dalam rongga panggul (pars pelvira). Otogenitis ureter termasuk berasal dari mesoderm, karena itu, ureter juga terletak pada retroperitonialis. Dinding utera terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan mukosa, otot polos, dan jaringan fibrosa.

2) Vesika urinariaAliran urine dari ginjal akan bermuara ke dalam kandung kemih (vesika urinaria). Kandung kemih merupakan kantong yang dapat menggelembung seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis, di dalam rongga panggul. Bila terisi penuh, kandung kemih dapat terlihat sebagian ke luar dari rongga panggul.Kandung kemih berbentuk seperti kerucut. Bagian-bagiannya ialah verteks, fundus, dan korpus. Bagian verteks adalah bagian yang meruncing ke arah depan dan berhubungan dengan ligamentum vesiko umbilikale medius. Bagian fundus merupakan bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah. Bagian korpus berada di antara verteks dan fundus. Bagian fundus terpisah dari rektum oleh spasium rektovesikula yang terisi oleh jaringan ikat, duktus deferens, vesikula seminalis. Dinding kandung kemih terdiri dari tiga lapisan otot polos dan selapis mukosa yang berlipat-lipat. pada diding belakang lapisan mukosa, terlihat bagian yang tidak berlipat, daerah ini disebut trigonum liestaudi.

3) UretraUretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar dan juga untuk menyalurkan semen. Pada laki-laki, uretra berjalan berkelok-kelok, menembus prostat, kemudian melewati tulang pubis, selanjutnya menuju ke penis. Oleh karera itu, pada laki-laki, uretra terbagi menjadi 3 bagian, yaitu pars proetalika, pars membranosa, dan pars kavernosa. Muara uretra ke arah dunia luar disebut meatus. Pada perempuan, uretra terletak di belakang simfisis pubis, berjalan miring, sedikit ke atas, panjangnya kurang lebih 3-4 cm. Muara uretra pada perempuan terletak di sebelah atas vagina, antara klitoris dan vagina. Uretra perempuan berfungsi sebagai saluran ekskretori.

2.3 Pengkajian Sistem PerkemihanTanda dan gejala gangguan / penyakit pada sistem perkemihan meliputi Frekwensi buang berkemih (miksi) : Poliuri (sering miksi) Oliguri (jumlah urine yang keluar kurang dari normal, minimal urine keluar kurang lebih 400 cc) Stranguri (miksi sering tetapi sedikit-sedikit, lambat dan sakit). Urgensi (pasien berkeinginan untuk miksi, tetapi tidak terkontrol untuk keluar). Nokturi (pasien terbangun tengah malam untuk miksi). Pasien mengalami keraguan/kesukaran saat memulai untuk miksi. Intermiten (pasien mengalami tempo berhenti arcs urinenya selama miksi). Urine keluar secara menetes atau tidak memancar). lnkontinen urine (urine keluar dengan sendirinya tanpa disadari).

Kelainan miksi : Disuri (adanya rasa sakit sewaktu miksi) Adanya rasa papas sewaktu miksi Hematuri (adanya darah yang keluar bercampur dengan urine). Piuri (adanya nanah dalam urine, keadaan ini diketahui melalui pemeriksaan mikroskopis, disebabkan tidak semua urine menjadi keruh karena mengandung nanah. Lituri (urine keluar bersama bate kecil sewaktu miksi)

2.4 Gangguan Sistem Perkemihan Penyakit ginjal polikistikPenyakit ginjal polikistik merupakan suatu keadaan ginjal dipenuhi oleh banyak kista. Penyebab kelainan ini adalah heriditas. Bila penyakit ini mengenai anak-anak, akan bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian. Bila mengenai orang dewasa, gejala akan timbul setelah pasien berusia 30 tahun.Patofisiologi. Ginjal dipenuhi oleh kista yang demikian membesar, mendesak jaringan ginjal dan sekitarnya yang berangsur-angsur menghancurkan jaringan ginjal, yang.pada akhirnya pasien menderita kegagalan ginjal. Gejala dan tanda. Nyeri menusuk didaerah pinggang disertai pembesaran ginjal yang dapat diraba dari luar. Sebagian besar pasien menderita hipertensi. Terjadi hematuri dan demam. Pemeriksaan diagnostik. Untuk memastikan adanya kelainan ini perlu dilakukan pemeriksaan IVP (intravenous pyeiography). Penggambaran dengan kontras dari piala ginjal dan saluran-salurannya. Tindakan ini untuk melihat fungsi sekresi dan ekskresi dari kedua ginjal, melihat apakah ada bate radiopaque dan radio luccut, dan melihat apakah ada kelainan pada ginjal. Tindakan pengobatan Penatalaksanaan pasien dengan penyakit ginjal polikistik meliputi : Diet rendah protein yang memperlambat terjadinya kegagalan ginjal. Pasien harus istirahat di tempat tidur. Pembedahan dengan operasi Rovsings, suatu tindakan untuk melubangi kista, ini dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri. Persiapan untuk tindakan ini sama seperti persiapan pasien untuk operasi pada umumnya. Dialisis renal dan transplantasi ginjal bila pasien mengalami gagal ginjal. Bila ginjal tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, pasien mengalami gagal ginjal. Prognosis. Gangguan ini pada anak-anak dapat menyebabkan kematian. Pada orang dewasa bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kegagalan ginjal.

2.5 Gangguan pada Ureter Kelainan bawaan pada ureter jarang ditemukan. Meskipun demikian, di bawah ini dikemukakan tentang beberapa kelainan ureter dapat ditemukan.1. Ureter Kembar Atau Ureter BifidaUreter kembar ialah terdapatnya dua ureter pada satu ginjal, sedangkan ureter yang bercabang pada suatu tempat sehingga berbentuk huruf Y. Kelainan ini berasal clan dua buah ureter, biasanya disertai piala ginjal kembar atau dapat pula terjadi sebuah piala yang besar dengan piala ginjal yang bercabang.2. Pembuluh Darah Ginjal AferensKelainan ini dapat terjadi pada vena maupun arteri yang berasal dari arteri renalis maupun aorta. Pembuluh darah ginjal aferens dapat mengakibatkan ureter terjepit dan menimbulkan gejala-gejala sumbatan.3. Kelainan Lumen UreterKelainan ini terjadi akibat penyempitan yang dapat menimbulkan gejala obstruksi pada ureter dapat diperkirakan dari melilit atau tertekuk di ureter.4. Kelainan Muara UreterKelainan muara ureter yaitu berpindahnya muara ureter dan melekat pada organ yang lain. Pada laki-laki, muara ini melekat pada uretra pays prostalika, duktus ejakulatorius, vesikula seminalis, dapat pula pada vas deferens. Sedangkan pada perempuan, muara ini dapat melekat pada uterus, uretra,vagina.2.6 Infeksi Saluran Kemih a. PielonefritisPielonefritis adalah infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terns naik ke ginjal. Infeksi ini dapat mengenai baik parenkirn maupun pelvis ginjal. Gangguan ini dapat disebabkan oleh bakteri E. Coli, karena resisten terhadap obat antibiotik, atau obstruksi ureter yang mengakibatkan hidronefrosis.Patofisiologi. Gangguan akut terjadi bila infeksi bakteri naik dari saluran kemih bagian bawah ke arah ginjal, hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Sedangkan gangguan kronik terjadi bila infeksi dapat terjadi karena adanya bakteri tetapi dapat juga karena faktor lain, seperti obstruksi saluran kemih. Pielonefritis kronik dapat merusak jaringan ginjal secara parmanen dan dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik.Pielonefritis akut Bering juga ditemukan pada perempuan hamil biasanya diawali dengan hidroureter dan hidronefritis akibat obstruksi ureter karena uterus yang membesar. Tanda dan gejala pielonefritis akut adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada daerah ginjal, pangs tinggi dan terjadi respons sistemik yang umum, sering miksi dan terasa nyeri, dan dalam urine ditemukan adanya leukosit dan bakteri. Pielonefritis kronik terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang sehingga kedua ginjal perlahan-lahan menjadi rusak. Tanda dan gejala gangguan ini ditunjukkan dengan adanya serangan pielonefritis akut yang berulang-ulang darn kesehatan pasien semakin menurun pada akhirnya pasien mengalami gagal ginjal.b. UreteritisUreteritis adalah peradangan pada ureter. Gangguan ini terjadi karena adanya infeksi baik pada ginjal maupun kandung kemih. Infeksi ini disebabkan oleh kuman gonorroe atau kuman lain, kadang-kadang uretritis terjadi tanpa adanya bakteri.Uretritis akut biasanya terjadi karena naiknya infeksi atau sebaliknya, oleh karena prostat mengalami infeksi. Keadaan ini lebih sering diderita oleh kaum lake-lake. Tanda dan gejala uretritis meliputi mukosa merah edema, terdapat cairan eksudat yang purulen, ada ulserasi pada uretra, ada rasa ' gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis GO, yaitu "good morning sign". Pada lake-lake, pembuluh darah kapiler melebar, kelenjar uretra tersumbat oleh kelompok nanah. Pada perempuan, jarang ditemukan ureteritis akut, kecuali bila pasien menderita GO.Pemeriksaan diagnostik untuk uretritis akut dilakukan pemeriksaan terhadap sekret uretra untuk mengetahui kuman penyebab. Tindakan pengobatan dengan memberi antibiotika. Bila terjadi striktur dilakukan dilatasi uretra dengan menggunakan boligit. Bila komplikasi berikan antibiotika.Uretritis kronik. Infeksi ini disebabkan oleh pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut, prostates kronik, atau striktura uretra. Tanda dan gejala infeksi ini berupa mukosa terlihat granuler dan merah dan getah uretra positif terlihat pada page hari sebelum miksi pertama. Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung kemih, ureter, ginjal. Tindakan pengobatan dilakukan dengan pemberian kemoterapi dan antibiotika atau banyak minum untuk melarutkan bakteri (kurang lebih 3000 cc/ hari). Komplikasi gangguan ini berupa radang yang dapat menjalar ke prostat.Patofisiologi. Infeksi di ginjal (pielonefritis) menjadi ureteritis selanjutnya menjadi sistitis (akibat infeksi desendens) atau sebaliknya. Aliran urine dari ginjal ke buli-buli dapat terganggu karena timbulnya fibrosis pada dinding ureter, menyebabkan striktur dan hidronefrosis, selanjutnya ginjal menjadi rusak juga mengganggu peristaltik ureter. c. SistitisSistitis adalah peradangan pada vesika urinaria dan sering ditemui. Infeksi ini terjadi karena E. coli (banyak ditemukan pada perempuan), infeksi ginjal, dan hipertrofi prostat karena adanya urine sisa.Sistitis primer adalah radang buli-buli yang terjadi karena adanya penyakit atau gangguan antara lain batu buli buli, divertikal buli buli, hipertrofi prostat, tau striktura uretra. Sistitis sekunder adalah gejala sistitis timbul sebagai akibat dari penyakit pada sistem lain.Sistitis akut menunjukkan tanda dan gejala peningkatan frekuensi miksi, baik diurnal maupun noktural. Disuri karena epitelium yang meradang tertekan, rasa nyeri pada daerah suprapubis atau perineal. Pemeriksaan diagnostik dilakukan dengan spesimen (bahan) urine porsi tengah (midstream) diperiksa dan dibenihkan. Infeksi pada buli-buli mempunyai kemungkinan untuk dapat sembuh dengan sendirinya bila tidak terjadi komplikasi. Tindakan pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotika, antiepamodik, tranquilizer, robordatia dan banyak minum untuk melarutkan bakteri.Sistitis kronik disebabkan oleh infeksi kronik dari traktus urinarius bagian atas, adanya sisa urine, stenosis dari traktus urinarius bagian bawah, pengobatan sistitis akut yang tidak sempurna, adanya faktor predisposisi. Tanda dan gejala sama dengan sistitis akut tetapi berlangsung lama dan sering tidak begitu menonjol. Pemeriksaan diagnostik pada pasien perlu dilakukan NP dan sistoskopi. Tindakan penanggulangan dengan banyak minum untuk melarutkan bakteri, pemberian antibiotika, irigasi kandung kemih dengan larutan antiseptik ringan. Pencegahan sistitis khususnya untuk perempuan, dengan menggunakan celana dalam yang selalu berada dalam keadaan kering, bilas alat genital dari arah depan ke belakang.Faktor resiko sistitis adalah bersetubuh, kehamilan, kandung kemih neurogenis, pemasangan kateter, keadaan-keadan obstruktif dan diabetes mellitus. Apabila berlanjut, akan menyebakan kuman-kuman naik dari kandung kemih ke pelvis ginjal, yang disebut dengan pielonefritis. Penderita sistitis akan merasakan keluhan seperti disuria (nyeri saat miksi), sering berkemih, merasa ingin berkemih terus, dan sakit di atas daerah suprapubis2.7 Gangguan Glomerular1. GlomerulonefritisGlomerulonefritis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi di nasofaring oleh Streptococcus -hemolitik. Lebih sering menyerang anak-anak, dengan gejala yaitu edema akut, oiguria, proteinuria, urine berwarna, dan biasa disertai dengan hipertensi. Penyakit ini merupaka penyakit autoimun karena terbentuk antibodi yang merusak membran basal gromerulus tubuh itu sendiri. Penyakit ini dapat menyebabkan gagal ginjal.2. Sindrom Nefrotik (nefrosis)Nefrosis dapat menyebabkan glomerulonefritis, gejala yang dominan adalah albuminaria (>3,5 gram/hari). Hilangnya protein akibat meningkatnya permeabilitas membran basal glomerulus. Akibatnya terjadi hipoalbuminemia yang menyebabkan edema generalisata.

2.8 Obstruksi Saluran KemihObstruksi saluran kemih disebabkan oleh hipertrofi prostat, batu ginjal dan tumor ginjal. Gangguan obstruktif dapat menyebabkan disfungsi ginjal berat yang meliputi hemoragi dan gagal ginjal, bila tidak diatasi.Hipertrofi ProstatPenyebabnya diduga ketidakseimbangan hormon kelamin pria dan wanita, yang terjadinya dengan meningkatnya usia. Biasanya testosteron adalah androgen utama dalam darah dan membentuk dua metabolit, yaitu: dihidrotestosteron dan -estradiol. Estradiol adalah steroid yang memiliki sifat-sifat estrogenik. Ia biasanya bekerja sama dengan androgen, namun dapat bekerja independen dengan menimbulkan efek berlawanan dengan androgen. Testosteron serta metabolitnya bekerja sama menghasilkan hiperplasia prostat. Pada pria dia atas 60 tahun, testosteron plasma menurun, namun hipertrofi prostat sudah dapat timbul 10-20 tahun sebelum adanya penurunan kadar plasma itu.2.8 Batu GinjalBatu yang terbentuk di ginjal dapat menetap pada beberapa tempat di ginjal seperti di kaliks minor atas, kaliks minor bawah, kaliks mayor, di daerah pielum, dan batu di atas up junction. Batu di kaliks minor atas. Batu ini merupakan silent stones. Tanda dan gejalanya meliputi rasa pegal di daerah pinggang, sakit terus-menerus dan menekan pada daerah pinggang, kolik ginjal yang terjadi tiba-tiba dan menghilang secara perlahan-lahan, rasa nyeri di daerah pinggang, menjalar ke perut tengah-bawah, selanjutnya ke arah penis dan vulva. Dapat disertai anoreksia, muntah dan perut kembung. Hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan urine tidak mengandung batu, leukosit banyak hematuri.Bila terjadi kolik, diberi analgesik dan pasien harus banyak minum. Bila merupakan silent stones, tanpa ada tanda-tanda kolik, tidak ada infeksi dan perdarahan, pada batu ini tidak dilakukan tindakan medis. Bila menimbulkan pielonefritis berulang, dilakukan nefrektomi partial. Hal ini dikarenakan bila hanya dilakukan pengangkatan batu saja, dapat bersifat residif.Batu di kaliks minor bawah. Batu yang terdapat pada bagian ini biasanya merupakan bate koral (staghorn stone) dan berbentuk seperti arsitektur dari kaliks. Batu ini makin lama makin bertambah besar dan mendesak parenkm ginjal, sehingga parenkim ginjal makin menipis. Jadi batu ini berpotensi bahaya bagi ginjal.Untuk bate unilateral bila faal ginjal lainnya masih balk, tindakan yang dilakukan adalah nefrektomi total pada ginjal yang sakit. Bila menimbulkan nefrotiasis dan perdarahan, dilakukan nefrolitotomi, satu per satu. Untuk batu bilateral pada orang muda dengan faal ginjal masih baik (kadar ureum dan kreatinin baik) dilakukan tindakan nefrotomi satu per sate. Pada orang tua, tidak dilakukan operasi, pengobatan bersifat konservatif yaitu dengan pemberian diuretika dan antibiotika.Batu di kalix mayor. Jenis batunya adalah batu koral (steghorn stone) tetapi tidak menyumbat. Batu pada daerah ini, sering tidak menimbulkan gejala yang mencolok/akut, tetapi sering ditemukan terjadinya pielonefritis karena infeksi yang berulang-ulang. Batu inipun makin lama makin membesar dan mendesak parenkim ginjal sehingga parenkim makin menipis. Batu inipun berbahaya bagi ginjal.Untuk batu unilateral. bila faal ginjal lainnya masih baik, tindakan yang dilakukan adalah nefrektomi total, dengan alasan batu ini bersifat residif. Sesudah operasi sering berakibat menurunnya fungsi ginjai karena ginjal mengalami fibrosis. Dapat terjadi perdarahan sesudah operasi yang akhirnya memerlukan tindakan nefrektomi. Batu di pielum ginjal. Batu-batu ini kadang-kadang dapat menyumbat dan dapat menimbulkan infeksi sehingga dapat menyebabkan nyeri kolik dan gejala lain. Batu di atas up junction. Daerah up junction merupakan salah satu tempat penyempitan ureter yang fisiologis sehingga besarnya batu diperkirakan tidak dapat melalui daerah tersebut. 2.9 Gagal GinjalPenyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.1. Gagal Ginjal AkutGagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana fungsi ginjal yang menurun dengan cepat dalam beberapa hari atau minggu sehingga ginjal tidak lagi mengekskresikan produk limbah metabolisme, biasanya karena hipoperfusi ginjal. Laju filtrasi glomerulus yang menurun dengan cepat menyebabkan azotemia (uremia) yaitu: Peningkatan produk limbah nitrogen dalam darah (kreatinin serum dan nitrogen urea darah/BUN (Blood Urea Nitrogen) OliguriaGejala dan tanda-tanda kliniknya, hipotensi, oligria, ketidakseimbangan elektrolit, anemia, azotemia (peningkatan kreatinin, fosfat, dan urea dalam darah akibat pemecahan protein otot dan ketidakmampuan mengekskresikan metabolit).Beberapa masalah ginjal terjadi cepat, misalnya kecelakaan yang melukai ginjal. Kehilangan banyak darah dapat menyebabkan kegagalan ginjal secara tiba-tiba. Beberapa obat dan racun dapat menghentikan pekerjaan ginjal. Penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba ini disebut sebagai kegagalan ginjal akut (acute renal failure/ARF). ARF dapat mengakibatkan kehilangan fungsi ginjal secara permanen. Tetapi bila ginjal tidak dirusakkan secara berat, kegagalan ginjal ini mungkin pulih. 2.Nekrosis Tubular AkutPenyebab Nekrosis Tubular Akut (NTA) adalah iskemia dan nefrotoksin. Iskemia selama 25 menit atau kurang berakibat kerusakan ringan dan masih reversibel. Iskemia 2 jam menimbulkan kerusakan berat yang irreversibel. Nefrotoksik berupa antibiotik (aminoglikosida, penisilin, sefalosporin, tetrasiklin, dan sulfonamida), logam berat (sisplatin), agen radiokontras, toksin endogen (mioglobin, hemoglobin).3.Gagal Ginjal KronikPerjalanan gagal ginjal kronik atau menahun meliputi tahap yang dimulai dengan penurunan cadangan ginjal, selanjutnya terjadi insufisiensi ginjal, gagal ginjal, dan terakhir uremia (tahap terakhir gagal ginjal). Keadaan irreversibel ditandai dengan fungsi nefron yang berkurang. Kerusakan ginjal berlangsung progresif. Perjalanan menuju uremia berlangsung berangsur untuk waktu yang cukup lama (beberapa tahun). Jika ginjal tak dapat lagi mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit maka diperlukan dialisis (hemodialisis atau dialisis peritoneal).

BAB IIIPENUTUP

3.1Kesimpulan

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuhSistem urinaria terdiri atas : Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine. Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing. Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung. Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal, Uretra, kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Adapun gangguan sistem perkemihan meliputi gagal ginjal, batu ginjal, infeksi kandung kemih (cystitis, pielonefritis), gangguan gromeluri dan banyak lainnya.

3.2 Saran Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa, agar memahami system perkemihan atau system urinaria, beserta fungsi fungsi dan gangguan sistem perkemihan.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & suddarth.2002.Keperawatan medikal bedah vol.2. EGC: Jakart Dr. Lyndon saputra. 2007. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: penerbit buku binapura aksara.Schwartz BF, Stoller ML.: The vesical calculus. Urol Clin North Am 2000 Wiliam lippincot & wikins.2011.Menafsirkan tanda-tanda dan gejala penyakit.Jakarta. PT. Indeks