3

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPT. PLN (Persero) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia tenaga listrik, salah satu bidang usahanya yaitu sistem distribusi tenaga listrik. Sistem distribusi tenaga listrik merupakan sistem yang menyalurkan listrik ke jaringan listrik para konsumen sehingga sistem distribusi menjadi suatu hal yang sangat penting untuk terhindar dari permasalahan tenaga listrik yang sering terjadi. Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik yaitu masalah kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik merupakan hal yang harus diperhatikan karena bila kualitas daya listrik pada jaringan distribusi buruk maka akan mengakibatkan peralatan peralatan yang terhubung dengan jaringan listrik akan mengalami kerusakan. Terdapat beberapa permasalahan kualitas daya listrik yang sering terjadi seperti jatuh tegangan, harmonisa, kedip tegangan dan lain sebagainya. Salah satu permasalahan kualitas daya listrik yang sering terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik yaitu kedip tegangan. Kedip tegangan merupakan penurunan tegangan sesaat (selama beberapa detik) pada jaringan sistem. Kedip tegangan dapat disebabkan oleh dua hal yaitu : adanya gangguan hubung singkat pada jaringan listrik itu sendiri dan adanya perubahan beban secara mendadak ( seperti : switching beban dan pengasutan motor induksi) (Sabara dan Penangsang, 2012).Gangguan hubung singkat merupakan salah satu penyebab yang mengakibatkan adanya kedip tegangan pada jaringan distribusi terutama pada jaringan distribusi tegangan menengah. Gangguan hubung singkat pada jaringan distribusi tegangan menengah biasanya terjadi akibat sambaran petir yang mengenai jaringan serta menempelnya layangan atau ranting pohon pada kabel jaringan. Kedip tegangan akibat gangguan hubung singkat biasanya terjadi berkisar antara 5 sampai 6 cycle, dimana merupakan total waktu untuk mendeteksi gangguan dan CB akan bekerja untuk gangguan, sedangkan waktu untuk menghilangkan gangguan berkisar antara 3 sampai 6 cycle tergantung magnitude arus gangguan dan jenis peralatan proteksi arus lebih (Handoyo dan Warsito, 2005).Penyulang Tibubeneng merupakan saluran udara tegangan menengah (SUTM) 20kV yang menyuplai tenaga listrik untuk kawasan Dalung barat, Tibubeneng dan sebagian kawasan Canggu di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Penyulang Tibubeneng memiliki konfigurasi radial yang terbagi menjadi 3 zona proteksi. Berdasarkan data rekapitulasi gangguan penyulang Tibubeneng selama tahun 2014 menunjukkan terjadinya 11 kali gangguan pada jaringan. Dari 11 kali gangguan, terdapat 3 kali gangguan yang menunjukkan adanya kesalahan koordinasi proteksi. Ketiga gangguan tersebut terjadi di zona 3 dimana merupakan ujung jaringan yang mengakibatkan trip pada recloser Dama yang merupakan peralatan proteksi utama zona 2. Pada kondisi yang ideal, apabila terjadi gangguan di sepanjang jaringan zona 3, maka hanya recloser Tandeg sebagai pengaman zona 3 yang mengalami trip, dari permasalahan ini maka akan diteliti pengaruh gangguan hubung singkat yang terjadi pada zona 3 penyulang Tibubeneng terhadap kedip tegangan yang terjadi pada zona 3, zona 2 dan zona 1 penyulang Tibubeneng. Untuk dapat mengetahui lebih jelas bagaimana pengaruhnya maka akan disimulasikan menggunakan software Matlab R2010b.

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana pengaruh gangguan hubung singkat yang terjadi pada zona 3 penyulang Tibubeneng terhadap kedip tegangan yang terjadi pada zona 3, zona 2 dan zona 1 penyulang Tibubeneng ?

1.3 Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh gangguan hubung singkat yang terjadi pada zona 3 penyulang Tibubeneng terhadap kedip tegangan yang terjadi pada zona 3, zona 2 dan zona 1 penyulang Tibubeneng.

1.4 Manfaat PenelitianPelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kedip tegangan pada jaringan distribusi tegangan menengah serta dapat menjadi acuan untuk PLN maupun konsumen terutama industry besar untuk menggunakan peralatan kompensasi tegangan untuk meminimalkan terjadinya kerusakan pada peralatan yang sensitive terhadap tegangan akibat pengaruh kedip tegangan.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan MasalahMengingat begitu luasnya permasalahan yang ada, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini disusun ruang lingkup dan pembatasan masalah sebagai berikut :1. Tidak membahas kesalahan sistem proteksi pada penyulang Tibubeneng.2. Karakteristik kedip tegangan yang diambil yaitu besar dan durasi kedip tegangannya.3. Kedip tegangan yang dimaksud ini yaitu saat kondisi sebelum alat proteksi dari penyulang Tibubeneng beroperasi.4. Gangguan hubung singkat yang dibahas yaitu gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, dua fasa ketanah, antar fasa dan tiga fasa.5. Kedip tegangan yang dibahas hanya diakibatkan oleh gangguan hubung singkat tidak membahas akibat pengaruh perubahan beban.6. Tidak membahas pengaruh kedip tegangan terhadap beban pada penyulang Tibubeneng.7. Simulasi kedip tegangan pada penyulang Tibubeneng menggunakan software Matlab R2010b.

1