BAB I

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kali Ngrowo merupakan salah satu anak sungai Kali Brantas, dengan luas daerah pengaliran sungai 1600 km2 dan panjang 30,14 km yang terletak di Tulungagung. Sungai Ngrowo yang merupakan salah satu anak sungai terbesar dari sungai Brantas terletak di Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Apabila terjadi banjir, hampir setiap tahun menggenangi sebagian wilayah Desa Mangunsari Kecamatan Kauman. Genangan yang terjadi disebabkan antara lain karena efek backwater pada pertemuan Sungai Ngrowo dengan Sungai Brantas pada bagian hilir yang sering banjir bersamaan, juga adanya penambahan limpasan permukaan akibat bertambahnya daerah perumahan yang mengurangi fungsi daerah resapan air dan fungsi saluran irigasi menjadi saluran pembuang. Beberapa tahun terakhir ini studi penelitian mengenai prediksi/peramalan fenomena di muara sungai mulai berkembang pesat. Banyak penelitian dilakukan antara lain untuk mengamati fenomena aliran dan gerak sedimen. Sirkulasi aliran yang terjadi di daerah muara tersebut dapat diprediksi dengan menggunakan model fisik dan model matematik. Saat ini model matematik sudah sangat berkembang dengan pengembangan menggunakan perangkat lunak (software) seperti diantaranya software SMS ( Surface Water Modeling System). 1

description

sasada

Transcript of BAB I

BAB I

PAGE 3

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKali Ngrowo merupakan salah satu anak sungai Kali Brantas, dengan luas daerah pengaliran sungai 1600 km2 dan panjang 30,14 km yang terletak di Tulungagung. Sungai Ngrowo yang merupakan salah satu anak sungai terbesar dari sungai Brantas terletak di Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Apabila terjadi banjir, hampir setiap tahun menggenangi sebagian wilayah Desa Mangunsari Kecamatan Kauman.Genangan yang terjadi disebabkan antara lain karena efek backwater pada pertemuan Sungai Ngrowo dengan Sungai Brantas pada bagian hilir yang sering banjir bersamaan, juga adanya penambahan limpasan permukaan akibat bertambahnya daerah perumahan yang mengurangi fungsi daerah resapan air dan fungsi saluran irigasi menjadi saluran pembuang.

Beberapa tahun terakhir ini studi penelitian mengenai prediksi/peramalan fenomena di muara sungai mulai berkembang pesat. Banyak penelitian dilakukan antara lain untuk mengamati fenomena aliran dan gerak sedimen. Sirkulasi aliran yang terjadi di daerah muara tersebut dapat diprediksi dengan menggunakan model fisik dan model matematik. Saat ini model matematik sudah sangat berkembang dengan pengembangan menggunakan perangkat lunak (software) seperti diantaranya software SMS ( Surface Water Modeling System).1.2. Identifikasi MasalahSirkulasi air di daerah muara merupakan aliran unsteady (tidak permanen). Sirkulasi alirannya biasanya dipengaruhi oleh morfologi muara sungai, elevasi sungai utama dan debit aliran dari hulu sungai. Debit sungai dan perubahan musimannya adalah salah satu dari parameter penting dalam sungai. Pengaruh yang ditimbulkan debit sungai dari hulu adalah ketika pada waktu banjir. Sedangkan pada waktu elevasi sungai utama tinggi, air dari sungai utama akan masuk ke arah hulu (sungai) dan akan bertemu dengan aliran sungai yang menuju ke hilir. Kedua aliran yang berlawanan arah ini akan bertemu dan akan menyebabkan kecepatan aliran pada suatu tempat nol. Masuknya air dari sungai utama ke sungai akan menghalangi aliran sungai sehingga air sungai akan terkumpul di daerah hilir dan mengakibatkan garis pembendungan sampai cukup jauh di bagian hulu sungai. Dari fenomena diatas diharapkan dapat dilakukan pemodelan yang dapat memprediksi profil aliran daerah hilir Sungai Ngrowo selama satu tahun.Melalui uji model menggunakan software SMS diharapkan mampu menjawab permasalahan tersebut dengan cara membangun model profil sungai dan melakukan simulasi hidrolika untuk meramal pergerakan aliran pada derah studi.1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak meluas dan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka diberikan batasan penelitian sebagai berikut ;

1. Lokasi studi adalah di sungai Ngrowo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung. Sepanjang 900 meter dari hilir kearah hulu sungai.2. Data debit sungai didapatkan dari perhitungan data hidrologi pada laporan akhir pekerjaan Studi Normalisasi Sungai Ngrowo pada tahun 2005. Data penunjang lain berupa data profil sungai.3. Output yang ingin dihasilkan dari model ini adalah berupa pemodelan hidrodinamika menggunakan software SMS (Surface Water Modeling System) versi 8.1 dengan RMA2 dan SED2D.4. Tidak memasukkan parameter gelombang dan sedimen dari arah sungai utama.5. Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan dianggap umum dan sudah teruji kebenarannya.1.4. Rumusan Masalah

Permasalahan pendugaan profil aliran dan sedimentasi sungai pada suatu DAS merupakan sesuatu yang berkelanjutan. Penggunaan software SMS merupakan salah satu cara untuk melakukan pendugaan tersebut. Tentunya didasari dengan pendekatan-pendekatan empiris. Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :1. Data apa sajakah yang diperlukan untuk pemodelan dengan metode RMA2 dan metode SED2D-WES?2. Bagaimanakah proses pembuatan pemodelan RMA2 dan SED2D-WES? 3. Apa sajakah output yang dihasilkan dalam pemodelan RMA2 dan SED2D-WES?4. Bagaimana profil muka air dan kecepatan aliran di Sungai Ngrowo berdasarkan data debit dengan menggunakan RMA2?

5. Berapakah besarnya sedimentasi di sungai Ngrowo dengan menggunakan SED2D-WES?1.5. Tujuan dan Manfaat PenelitianTujuan dari studi ini adalah :1. Mengetahui data data yang diperlukan untuk pemodelan dengan metode RMA2 dan metode SED2D-WES.2. Mengetahui proses pembuatan pemodelan dengan metode RMA2 dan metode SED2D-WES.3. Mengetahui output yang dihasilkan dalam pemodelan RMA2 dan SED2D-WES.4. Memberikan gambaran profil elevasi muka air dan arah aliran secara secara akurat dan lebih menarik

5. Menduga besarnya sedimentasi disungai sehubungan dengan peningkatan laju sedimentasi yang terjadi di sungai Ngrowo dengan menggunakan SED2D-WES

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah diharapkan dapat mengimplementasikan software dalam hal ini SMS 8.1 pada keadaan yang sesungguhnya sehingga nantinya dapat diimplementasikan pada Sungai lain yang memiliki kesamaan karakteristik dengan daerah studi. Sehingga pemodelan untuk mengetahui profil aliran sungai dan sedimentasi dapat diketahui dengan mudah.

1