BAB I

2
BAB I PENDAHULUAN Penyakit angina pectoris merupakan suatu sindroma gangguan pada dada berupa perasaan nyeri, terlebih saat sedang berjalan, mendaki, sebelum atau sesudah makan. Angina (angina pektoris) adalah nyeri dada yang bersifat sementara, dapat juga merupakan rasa tertekan pada dada, yang terjadi karena otot jantung mengalami kekurangan oksigen akibat terganggunya aliran darah ke arteri yang mengalirkan darah ke arahnya. Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung yang mengakibatkan angina adalah jika penyumbatannya mencapai 70%. Jumlah pasti penderita angita pectoris ini sulit diketahui. Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk mengevaluasi mekanisme terjadinya iskemik. Secara umum terdapat 3 jenis angina pectoris antara lain : Classical effort angina/angina klasik (adanya obstruksi koroner tidak selalu menyebabkan terjadinya iskemik seperti waktu istirahat, akan tetapi bila kebutuhan aliran darah melebihi jumlah yang dapat melewati obstruksi tersebut, dapat timbul gejala angina). Variant angina/angina Prinzmetal (Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istirahat, akibat penurunan suplai O2 darah ke miokard secara tiba-tiba), Unstable angina/angina tak stabil/UAP (Angina dapat terjadi pada saat istirahat maupun bekerja. Pada patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard yang mempunyai ciri tersendiri. 1

description

AP

Transcript of BAB I

2

2BAB IPENDAHULUAN

Penyakit angina pectoris merupakan suatu sindroma gangguan pada dada berupa perasaan nyeri, terlebih saat sedang berjalan, mendaki, sebelum atau sesudah makan. Angina (angina pektoris) adalah nyeri dada yang bersifat sementara, dapat juga merupakan rasa tertekan pada dada, yang terjadi karena otot jantung mengalami kekurangan oksigen akibat terganggunya aliran darah ke arteri yang mengalirkan darah ke arahnya. Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung yang mengakibatkan angina adalah jika penyumbatannya mencapai 70%. Jumlah pasti penderita angita pectoris ini sulit diketahui. Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk mengevaluasi mekanisme terjadinya iskemik. Secara umum terdapat 3 jenis angina pectoris antara lain : Classical effort angina/angina klasik (adanya obstruksi koroner tidak selalu menyebabkan terjadinya iskemik seperti waktu istirahat, akan tetapi bila kebutuhan aliran darah melebihi jumlah yang dapat melewati obstruksi tersebut, dapat timbul gejala angina). Variant angina/angina Prinzmetal (Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istirahat, akibat penurunan suplai O2 darah ke miokard secara tiba-tiba), Unstable angina/angina tak stabil/UAP (Angina dapat terjadi pada saat istirahat maupun bekerja. Pada patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard yang mempunyai ciri tersendiri. Di Amerika Serikat setiap tahun ada sebanyak 1 juta pasien yang dirawat di rumah sakit karena angina pectoris tak stabil; dimana 6-8 % kemudian mendapat serangan infark jantung yang tak fatal atau meninggal dalam satu tahun setelah diagnosis ditegakkan. Banyak penelitian melaporkan bahwa UAP merupakan risiko untuk terjadinya IMA dan kematian. Beberapa penelitian retrospektif menunjukkan bahwa 60-70% penderita IMA dan 60% penderita mati mendadak pada riwayat penyakitnya mengalami gejala prodroma UAP. Sedangkan penelitian jangka panjang mendapatkan IMA terjadi pada 5-20% penderita UAP dengan tingkat kematian 14-80%. 1Mengingat banyaknya jumlah penderita UAP/Unstabil angina maka sangat diperlukan adanya penatalaksanaan yang lebih komprehensif. UAP terutama ditujukan untuk menghindarkan terjadinya infark miokard akut dan kematian sehingga meningkatkan harapan hidup, serta mengurangi symptom dengan harapan meningkatnya kualitas hidup. Penderita UAP dengan resiko tinggi atau resiko sedang yang kurang berhasil dengan terapi standar, perlu dilakukan tindakan revaskularisasi, terutama bila penderita memang menghendaki. Oleh karena itu dirasa penting untuk dibahas dalam referat ini mengenai angina pectoris.

12