BAB I

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Perkembangan kepariwisataan di Indonesia berkembang sangat pesat. Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan devisa negara dan masyarakat pada umumnya. Perkembangan kepariwisataan dapat terlihat jelas pada pembangunan dan pengembangan obyek-obyek wisata dengan fasilitas – fasilitasnya. Lokasi hotel yang terletak pada obyek wisata sangat berpengaruh penting terhadap berhasil tidaknya hotel tersebut. Jawa Barat sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia memiliki banyak obyek wisata, salah satunya Jatiluhur yang terletak di Kabupaten Purwakarta. Kabupaten Purwakarta, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, terletak ±80 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Karawang di bagian Barat dan sebagian wilayah Utara, Kabupaten Subang di bagian Utara dan sebagian wilayah bagian Timur, Kabupaten Bandung di bagian Selatan, dan Kabupaten Cianjur di bagian Barat Daya. Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Selain

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Latar Belakang Proyek

Perkembangan kepariwisataan di Indonesia berkembang sangat pesat. Pariwisata

merupakan salah satu sektor industri yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia,

dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan devisa negara dan masyarakat pada

umumnya. Perkembangan kepariwisataan dapat terlihat jelas pada pembangunan dan

pengembangan obyek-obyek wisata dengan fasilitas – fasilitasnya. Lokasi hotel yang

terletak pada obyek wisata sangat berpengaruh penting terhadap berhasil tidaknya hotel

tersebut.

Jawa Barat sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia memiliki banyak obyek wisata,

salah satunya Jatiluhur yang terletak di Kabupaten Purwakarta. Kabupaten Purwakarta,

adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, terletak ±80 km sebelah timur Jakarta.

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Karawang di bagian Barat dan sebagian

wilayah Utara, Kabupaten Subang di bagian Utara dan sebagian wilayah bagian Timur,

Kabupaten Bandung di bagian Selatan, dan Kabupaten Cianjur di bagian Barat Daya.

Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan

oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha.

Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, Jatiluhur

merupakan kawasan rekreasi salah satunya sarana olahraga dan rekreasi air. Kabupaten

purwakarta ini memiliki lokasi yang sangat strategis dalam pengembangan

kepariwisataan. Hal ini ditunjang dengan sudah tersedianya jalur transportasi berupa

tol Jakarta – Bandung (Cipularang) menuju Kawasan Wisata tersebut serta ditunjang

dengan potensi alam yang mendukung.

Akan tetapi dalam pengembangan dan pendayagunaan potensi yang ada di Kabupaten

Kebumen ini belum optimal, terlihat dari kurangnya sarana akomodasi berupa sarana

penginapan (hotel, hotel resort, motel, losmen dan bungalow). Keberadaan sebuah

Page 2: BAB I

bangunan penginapan di Kawasan Wisata diharapkan menjadi salah satu solusi bagi

pemerintah daerah dalam usahanya mengembangkan pariwisata.

1.1.2 Latar Belakang Pendekatan

Arsitektur Hijau (Green Architecture)

Arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang

konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-

efficient), pola berkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach).

(Jimmy Priatman, ”ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE” PARADIGMA DAN

MANIFESTASI ARSITEKTUR HIJAU)

Arsitektur Hijau (Green Architecture)

Sebuah proses perancangan dengan mengurangi dampak lingkungan yang kurang

baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan efisiensi dan pengurangan penggunaan

sumber daya energi, pemakaian lahan dan pengelolaan sampah efektif dalam tatanan

arsitektur (Futurarch 2008, “Paradigma Arsitektur Hijau”, green lebih dari sekedar hijau)

Biasanya kapasitas penghuni hotel sangatlah banyak maka dipastikan memerlukan

sejumlah energi yang sangat besar pula untuk mengoperasikan hotel ini. Seperti yang

diketahui peranan energi menjadi kebutuhan yang sangat vital, maka dalam desain ini

dikaitkan dengan desain yang hemat energi.

Salah satu konsep desain yang digunakan adalah konsep desain yang mendukung dalam

minimalisasi penggunaan energi, yaitu konsep arsitektur hijau. Konsep desain arsitektur

hijau ini mengandung beberapa faktor penting yang mendukung diantaranya bersifat

ramah lingkungan, berkelanjutan, holistik, serta sesuai dengan upaya untuk mencapai

efisiensi energi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana memanfaatkan potensi alam yang ada semaksimal mungkin terhadap

Hotel Resort di Jatiluhur ini sesuai dengan karakter Arsitektur Hijau

Page 3: BAB I

Bagaimana mengolah tata ruang luar dan ruang dalam sehingga tercipta kesan ruang

yang menyatu dengan lingkungannya.

Bagaimana menampilkan bangunan Hotel Resort dengan pendekatan Arsitektur

Hijau, sesuai dengan kondisi dan karakter alam yang berada di kawasan Jatiluhur

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan Perancangan :

Menyediakan sarana akomodasi dan rekreasi bagi wisatawan yang datang

berkunjung

Menciptakan suatu lingkungan fisik dengan tetap menjaga kelestarian dan

keindahan alam, serta memanfaatkannya untuk dijadikan daya tarik

1.3.2 Sasaran Perancangan :

1.4 Metode Studi

Metode Pengumpulan Data

Studi Literatur yaitu tahap pengumpulan data melalui literatur yang

berhubungan dengan Hotel Resort dan Arsitektur Hijau, baik berupa teori yang

mendukung, standarisasi, dan data-data lainnya.

Observasi yaitu melakukan pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk

mengetahui kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun

kemungkinan potensi.

Studi Banding dengan proyek yang serupa sehingga bisa dijadikan referensi

perbandingan dengan proyek yang akan dirancang.

Metode Analisis Data

Menguraikan permasalahan dengan menggambarkan kondisi faktual dengan

mengemukakan fakta-fakta yang ada di lapangan untuk kemudian mencari

solusi pemecahan masalah yang akan menjadi konsep perencanaan.

Introduction arch chap 2,

Fungsi yg ad dlmnya (fungsionalism)

Simbolik metafora

Page 4: BAB I

1.5 Kerangka Pemikiran

1.6 Sistematika Penulisan