BAB I

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses yang terus menerus yang melibatkan keputusan atau pilihan penggunaan sumberdaya yang ada, dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu di waktu yang akan datang. Dalam hal penataan kota, perencanaan diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang nyaman, aman dan sehjahtera bagi masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan perencanaan yang efektif dan tepat guna. Agar pemanfaatan sumberdaya yang menjadi unsur utama kehidupan tidak melenceng dari jalur yang seharusnya. Untuk mencapai perencanaan yang efektif itu pula dibutuhkan perencana yang memahami disiplin ilmu lain namun berkaitan erat dengan ilmu tata kota, seperti Ekonomi, demografi dan kependudukan, serta disiplin ilmu utama yang memberikan wawasan bagi seorang perencana dalam pengelolaan sumberdaya dan pemahaman mengenai kondisi fisik suatu daerah, yaitu Ilmu Geologi Lingkungan. Geologi Lingkungan merupakan ilmu geologi terapan yang ditujukan sebagai upaya memanfaatkan sumberdaya alam dan energy secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan perikehidupan manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin mengurangi dampak lingkungan yang

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan adalah suatu proses yang terus menerus yang melibatkan keputusan

atau pilihan penggunaan sumberdaya yang ada, dengan tujuan untuk mencapai tujuan

tertentu di waktu yang akan datang. Dalam hal penataan kota, perencanaan diperlukan

untuk menciptakan kehidupan yang nyaman, aman dan sehjahtera bagi masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan perencanaan yang efektif dan tepat guna.

Agar pemanfaatan sumberdaya yang menjadi unsur utama kehidupan tidak melenceng

dari jalur yang seharusnya.

Untuk mencapai perencanaan yang efektif itu pula dibutuhkan perencana yang

memahami disiplin ilmu lain namun berkaitan erat dengan ilmu tata kota, seperti

Ekonomi, demografi dan kependudukan, serta disiplin ilmu utama yang memberikan

wawasan bagi seorang perencana dalam pengelolaan sumberdaya dan pemahaman

mengenai kondisi fisik suatu daerah, yaitu Ilmu Geologi Lingkungan.

Geologi Lingkungan merupakan ilmu geologi terapan yang ditujukan sebagai upaya

memanfaatkan sumberdaya alam dan energy secara efisien dan efektif untuk memenuhi

kebutuhan perikehidupan manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal

mungkin mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya (Noor, 2002:6). Dalam

prakteknya pada perencanaan, terdapat aspek – aspek Geologi Lingkungan yang harus

dikuasai oleh seorang perencana. Aspek – aspek tersebut yaitu : Ruang (space),

Sumberdaya Alam (resources), Energi (Energy), Persediaan Air (Water Supply) dan

Sistem Pembuangan (Waste Disposal) (Nugroho, 2002:4).

Pada hakekatnya, setiap daerah memiliki potensi dan ciri khas masing – masing

yang perlu diketahui oleh seorang perencana sebelum melakukan sebuah perencanaan.

Sama halnya seperti wilayah studi yang ditinjau dalam kesempatan kali ini yaitu

Kecamatan Ungaran yang saat ini telah terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kecamatan

Ungaran Barat yang terdiri dari Kelurahan Langensari dan Kecamatan Ungaran Timur

Page 2: BAB I

yang terdiri dari Kelurahan Beji dan Kelurahan Leyangan. Kedua kecamatan tersebut

terletak di Kota Ungaran, Kabupaten Semarang. Kedua kecamatan tersebut merupakan

daerah tinggi dan berbukit Karena letaknya yang berbatasan dengan Gunung Ungaran.

Hal inilah yang merupakan alasan utama kegiatan analisis kondisi fisik lingkungan

wilayah ini.

1.2. Permasalahan Wilayah Studi

Kecamatan Ungaran terbagi menjadi dua, yaitu Kecamatan Ungaran Barat dan

Kecamatan Ungaran Timur. Keduanya sama – sama terletak di Kabupaten Semarang

yaitu di wilayah Kota Ungaran. Kedua kecamatan tersebut merupakan daerah tinggi

bergelombang sampai bergunung.

1.3. Tujuan dan Sasaran

Laporan analisis wilayah studi ini dibuat dengan tujuan dan sasaran tertentu, yaitu:

1.3.1. Tujuan

Tujuan disusunnya laporan analisis wilayah ini adalah:

1. Untuk mengidentifikasi serta mendeskripsikan kondisi lingkungan fisik

alamiah wilayah studi yang dikaji serta potensi dan permasalahan yang

didapatkan dari data – data primer dan sekunder.

2. Untuk memberikan penilaian terhadap kualitas fisik atau daya dukung

lingkungan yang akhirnya dapat dijadikan pertimbangan dan pengarahan

dalam penggunaan lahan yang sesuai dengan peruntukaannya untuk

memperoleh manfaat total sebaik – baiknya secara berkelanjutan.

3. Untuk menganalisis kesesuaian dan ketidaksesuaian dari kondisi tata guna

lahan saat ini.

4. Sebagai rekomendasi atau arahan tata guna lahan yang sesuai dengan

geologi lingkungan untuk masa yang akan datang bagi pemerintah daerah

dalam upaya pembangunan dan pengembangan kelurahan tersebut.

Page 3: BAB I

1.3.2. Sasaran

Dalam mencapai tujuan laporan ini, ada beberapa sasaran yang harus dicapai

yaitu :

1. Mengidentifikasi potensi permasalahan pada wilayah studi untuk kemudian

dikaitkan dengan aspek – aspek geologi lingkungan.

2. Mengidentifikasi aspek – aspek geologi lingkungan pada wilayah studi yang

meliputi topografi, klimatologi, morfologi, stratigrafi, litologi, struktur

geologi, hidrologi, hidrogeologi, dan bahaya geologi yang ada di wilayah

studi.

3. Menganalisis kesesuaian dan ketidaksesuaian lahan lahan di wilayah studi.

4. Memberikan acuan tata guna lahan bagi pemerintah daerah dan masyarakat

dalam membuat kebijakan mengenai arahan tata guna lahan di wilayah studi

berdasarkan hasil analisis kesesuaian penggunaan lahan dalam konteks

geologi lingkungan.

1.4. Ruang Lingkup

1.4.1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi dalam laporan ini mencakup pengkajian seluruh

aspek geologi lingkungan yaitu aspek fisik dan bahaya geologi melalui

pengkajian tata guna lahan. Kemudian kajian permasalahan non-fisik yang

terdapat di wilayah studi. Serta kajian kesesuaian lahan, mencakup kajian

potensi dan kendala serta kelayakan lahan.

1.4.2. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah yang menjadi objek studi ini dibagi menjadi dua

bagian, yaitu:

1. Ruang Lingkup Wilayah Makro meliputi:

Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur. Kecamatan

Ungaran Barat memiliki luas wilayah 7.191,44 Ha. Kecamatan Ungaran Barat

berbatasan dengan kota semarang di sebelah utara, Kecamatan Ungaran

Page 4: BAB I

Timur si sebelah timur, Kecamatan Bergas di sebelah selatan dan Kabupaten

Kendal di sebelah barat.

Kecamatan Ungaran Timur memiliki luas wilayah sebesar 37,98 Km2.

Kecamatan Ungaran Timur ini berbatasan dengan Kota Semarang di sebelah

utara, Kecamatan Ungaran Barat di sebelah barat, Kabupaten Demak di

sebelah timur dan Kecamatan Bergas serta Kecamatan Pringapus di sebelah

selatan.

2. Ruang Lingkup Wilayah Mikro Meliputi :

a. Kelurahan Langensari.

b. Kelurahan Beji.

c. Kelurahan Leyangan.

1.5. Metodologi Penulisan Laporan

Metodologi penulisan laporan ini dibagi menjadi dua, yaitu Metode Penyusunan

Laporan dan Metode Analisis.

1.5.1. Metode Penyusunan Laporan

a. Tahap Persiapan

Tahapan ini meliputi hal – hal mengenai perizinan yang dibutuhkan dalam

rangka pengumpulan data mengenai wilayah studi yang dikaji. Pengumpulan

data tersebut dilakukan dengan survey pada wilayah studi yang dikaji.

b. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data – dat amengenai wilayah studi yang dikaji, tahap

pengumpulan data ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1) Pengumpulan Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara melakukan

survey atau observasi langsung kepada wilayah studi yang dikaji, dengan

melakukan wawancara kepada berbagai narasumber yang dapat

memberikan informasi mengenai permasalahan wilayah studi yang

dikaji.

Page 5: BAB I

2) Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diketahui dengan jelas sumbernya serta

memiliki keterkaitan dnegan permasalahan wilayah studi yang dikaji.

Data – data ini dapat diperoleh dari instansi – instansi pemerintahan

yang terkait dengan wilayah studi yang dikaji, buku – buku literatur atau

referensi, dan internet.

1.5.2. Metode Analisis

Metode analisis dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan mengetahui

potensi-potensi sumber daya dan permasalahan wilayah studi yang

dikajisebagai penunjang dalam menentukan rekomendasi arahan pemanfaatan

tata guna lahan, metode analisis ini terdiri dari analisis kuantitatif, analisis

kualitatif, dan overlay peta.

1. Metode Analisis Kuantitatif

Analisis Kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data

yang tersaji dalam bentuk angka. Adapun alat analisis kuantitatif ini

merupakan variabel yang berdasarkan skor-skor yang ada. Variabel –

variabel yang termasuk dalam faktor skoring tersebut yaitu topografi,

klimatologi, dan litologi.

2. Metode Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak dapat diukur baik besar atau

jumlahnya dan mengutamakan kualitas data yang digunakan. Analisis ini

digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk non-numerik atau data -

data yang tidak dapat diterjemahkan dalam bentuk angka.

Alat analisis tersebut berupa :

a. Analisis Deskriptif, yaitu pengolahan data yang dilakukan dengan cara

memberikan deskripsi tentang wilayah studi.

b. Analisis Normatif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis

wilayah studi dengan menggunakan ketentuan atau peraturan

pemerintah.

Page 6: BAB I

c. Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat) merupakan

analisis data dengan mempertimbangkan kelebihan, kekurangan,

kesempatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam

pengembangan wilayah disamping adanya ancaman atau gangguan yang

kemungkinan akan dihadapi.

1) Strength

Pada analisis ini dijabarkan kelebihan serta kekurangan yang ada di

wilayah studi dan dijadikan sebagai suatu input untuk diproses lebih

lanjut agar didapatkan output.

2) Weakness

Analisis ini lebih menekankan pada kelemahan dan kekurangan yang

ada di wilayah kajian yang nantinya kekurangan ini akan menjadi

suatu input untuk menghasilkan rekomendasi.

3) Opportunity

Pada analisis ini lebih ditekankan pada kesempatan-kesempatan

atau peluang apa saja yang dapat dilakukan di wilayah studi.

4) Threat

Analisis ini akan memaparkan semua bentuk ancaman serta bahaya

yang ada di wilayah studi agar nantinya dihasikan output yang tepat

sasaran.

3. Overlay Peta

Overlay peta merupakan kegiatan mengintegrasi beberapa informasi

yang berhubungan dengan analisis permasalahan melalui penggabungan

beberapa peta, seperti peta potensi dan kendala serta peta kesesuaian lahan,

sehingga diperoleh peta rekomendasi pemanfaatan lahan.

Page 7: BAB I

1.6. Kerangka Pikir

Merupakan alur pemikiran dalam penyusunan laporan geologi lingkungan, dimulai dari

input, process dan output.

Wilayah StudiKelurahan Langensari,

Leyangan dan Beji

Identifikasi Kondisi Geologi Lingkungan di ketiga kelurahan tersebut.

Data Sekunder

Buku Literatur Internet Kantor Kecamatan Balai Desa BAPPEDA BPN DPU BMG

Data Primer

Observasi Wawancara

Topografi Litologi Klimatologi Morfologi Stratigrafi Bahaya

Geologi

Hidrologi Hidrogeologi

Analisis Kesesuaian Lahan Analisis Keseluruhan Faktor

Geologi Lingkungan

Karakteristik Geologi Lingkungan

Ketiga Kelurahan

Analisis Potensi dan Kendala SWOT

Skoring dan overlay Peta (Peta Topografi, Peta Klimatologi,

Dan Peta Litologi)

Strategi

Arahan dan Rekomendasi Pemanfaatan Lahan Ketiga Kelurahan

Page 8: BAB I

1.7. Sistematika Penulisan

Laporan ini disajikan dalam lima bab, berikut sistematika penulisan sistematikanya:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, permasalahan wilayah studi, tujuan dan

sasaran, metodologi penulisan laporan, kerangka pikir dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN LITERATUR (TEORI)

Berisi pemaran mengenai teori – teori tentang geologi lingkungan yang

meliputi aspek – aspek gelologi lingkungan. Baik itu aspek fisik maupun aspek

non-fisik. Aspek – aspek non-fisik ini berupa topografi; klimatologi; morfologi;

litologi; stratigrafi; hidrologi; hidrogeologi; struktur geologi; dan bahaya

geologi. Sedangkan aspek non-fisik mencakup kondisi sosial, ekonomi dan

budaya, kependudukan dan tata guna lahan.

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGENSARI, KELURAHAN BEJI DAN

KELURAHAN LAYENGAN

Berisi tentang pemaparan data – data wilayah studi yang dikaji seperti

luas dan letak wilayah,kondisi fisik serta identifikasi geologi lingkungan di

wilayah studi berdasarkan aspek fisik yaitu topografi, klimatologi, morfologi,

litologi, stratigrafi, hidrologi, hidrogeologi, dan bahaya geologi, beserta aspek

nonfisiknya yaitu ekonomi,kependudukan, sosial dan budaya.

BAB IV ANALISIS GEOLOGI LINGKUNGAN KELURAHAN LANGENSARI,

KELURAHAN BEJI DAN KELURAHAN LAYENGAN

Berisi tentang analisis potensi wilayah studi yang dikaji besrta

kendalanya, aspek geologi yang ada pada wilayah studi yang dikaji dan analisis

kesesuaian lahan wilayah studi yang dikaji.

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan rekomendasi arahan pemanfaatan lahan di

wilayah studi yang dikaji.