BAB I
-
Upload
achmad-rizal -
Category
Documents
-
view
32 -
download
2
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin canggih teknologi di Era Globalisasi ini semakin banyak pula
kita dituntut untuk mengejar ilmu pengetahuan kearah teknologi yang lebih
maju untuk meningkatkan kesejahterahan dan mencapai apa yang telah dicita-
citakan. Berbagai macam kebutuhan rumah tangga menjadi semakin praktis
berkat kehadiran teknologi. Salah satu teknologi yang kini mulai menjadi
primadona di rumah dan penginapan seperti hotel adalah pemanas air (water
heater).
Pada awalnya water heater atau pemanas air lebih banyak digunakan pada
Negara-negara yang beriklim dingin. Namun, kini negara-negara tropis seperti
di Indonesia pun mulai marak menggunakan pemanas air. Sebagian besar
konsumen pemanas air ini adalah masyarakat yang tingal di kota-kota besar.
Latar belakang lain adalah penulis ingin mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan pada Politeknik Negeri
Samarinda sehingga nantinya dapat diterapkan pada dunia kerja.Berdasarkan
dasar diatas penulis ingin membandingkan sistem control yang diwujudkan
dalam bentuk tugas akhir yang berjudul STUDI SISTEM CONTROL
WATER HEATER DI HOTEL MESRA INTERNASIONAL.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Seperti yang telah di jelaskan diatas menyangkut dengan judul tugas akhir
ini, maka permasalahan yang akan timbul sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip kerja dari water heater listrik.
2. Bagaimana menentukan pengaman dan penghantar yang digunakan.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian disesuaikan dengan permasalahan penulisan
tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menentukan jenis pengaman dan penghantar yang digunakan pada
rangkaian sistem control water heater listrik.
2. Dapat memahami prinsip kerja dari water heater listrik.
1.3 BATASAN MASALAH
Untuk menghindari kemungkinan meluasnya permasalahan pada laporan
tugas akhir ini maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :
1. Menentukan besarnya daya pada pompa yang digunakan.
2. Menentukan jenis pompa yang digunakan.
3. Menentukan suhu panas pada water heater listrik.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini sistematika yang digunakan
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, Permasalahan, Rumusan
masalah, Tujuan , Batasan masalah dan Sistematika Penulisan.
BAB II TEORI DASAR Berisikan tentang pengertian water heater dan
komponen – komponen yang terdapat pada sistem control water heater.
BAB III METODELOGI Berisikan Data lapangan berupa jenis dan sumber
data yang diperoleh.
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN Berisikan jadwal pelaksanaan
penelitian serta penyusunan tugas akhir dibuat dalam bentuk tabel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN WATER HEATER
Water heater adalah sebuah alat pemanas air otomatis yang memakai
sumber listrik bertegangan 220 V dan 380 V yang memanfaatkan elemen
panas sebagai pemanas air dan thermostat sebagai sensor panas/suhu dimana
besar suhu dapat diatur oleh pemakai sesuai keinginan.
2.2 NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN WATER HEATER
2.2.1 Tabung Pemanas Air
Tabung stainless dipilih sebagai penampung air yang nantinya akan akan
dipanaskan.
Dipilihnya jenis stainless dengan alasan sebagai berikut :
1. Tahan karat, agar air yang digunakan tetap terjaga kehigienisannya.
2. Tahan terhadap suhu panas.
3. Dapat menhan suhu panas, sehingga suhu air tidak cepat turun kembali.
2.2.2 Elemen Pemanas
Elemen pemanas merupakan lilitan kawat yang digunakan untuk
menghasilkan panas dengan mengkonversikan energi listrik menjadi energi
kalor. Cepat atau lambatnya air yang dipanaskan tergantung dari panas yang
dihasilkan oleh elemen panas ini. Semakin baik bahan yang digunakan dan
semakin daya listrik yang digunakan, maka semakin cepat air untuk mencapai
suhu tinggi.
2.2.3 Glasswool
Glasswool digunakan untuk menghambat rambatan panas yang dihasilkan
elemen pemanas ke casing. Glasswool ini ditempelkan pada permukaan luar
tabung pemanas stainless agar panas tidak merambat ke tabung casingg,
sehingga tabung casing tidak akan terasa panas bila disentuh.
Glasswool terbuat dari campuran faberglas yang disusun menjadi sebuah
tekstur mirip dengan wool. Namun ada juga glasswool dengan bahan lain
yang mamiliki fungsi lain pula.
2.2.4 Kertas Alumunium Foil
Kertas alumunium foil digunakan untuk membungkus tabung pemanas
yang telah dipasang glasswool. Hal ini ditujukan untuk menhan panas air
yang telah dipanaskan agar tidak keluar secara langsung. Sehingga suhu air
terjaga dalam waktu yang cukup lama. Selain itu kertas alumunium juga
untuk mencegah tetesan air agar tidak mengenai terminal sumber elemen
panas.
2.3 NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN KONTROL DAN PROTEKSI
2.3.1 MCB ( Miniatur Circuit Breaker )
MCB adalah sekelar penghubung sekaligus pengeman terhadap arus dan
beban lebih dimana prinsip kerjanya secara magnetis dan thermis.
Cara kerja : jika tuas ON maka arus akan mengalir ke rangkaian. Dan
apabila arus yang mengalir pada logam bimetal melebihi arus nominal nya,
maka logam bimital akan mengalami pembengkokan, sehingga kontak nya
membuka dan menutup.
2.3.2 ELCB (earth leak circuit breaker)
Cara kerja alat ini adalah mengukur perbedaan arus antara line dan nol
nya. Secara ideal, jika peralatannya tidak masuk akal, maka arus yang keluar
dari line dan ke beban kemudian kembali ke nol, akan sama. Namun jika ada
suatu masalah diperalatan misalnya kumparan motor arus dan terhubung
dengan body, terminal line kotor, terkena kencing tikus, cecak, semut, maka
aliran arus listrik dari line ke beban, tidak semua kembali ke nol, namun ada
sebagaian yang melewati ground.
Akibatnya ELCB akan mendeteksi hal ini dan begitu melewati batas
tertentu (30ma) langsung alat ini akan memutus hubungan listrik.
2.3.3 Thermostat
Merupakan sensor panas yang cara kerjanya secara thermis. Apabila suhu
telah pencapai pada batas yang telah ditentukan maka bimetal pada
thermostat akan melengkung sehingga mengakibatkan koilnya tidak saling
tehubung.
Thermostat memiliki pengatur suhu mulai dari derajat rendah hingga
derajat tinggi (300 samapi dengan 1100 ) . dalam pemilihan thermostat adalah
pada sensor panas itu sendiri. Pemiliha sensor yang terbuat dari bahan yang
tidak mudah karat dan memiliki sensitifitas tinggi.
2.3.4 Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja berdasarkan magnit listrik, oleh
karena itu kontaktor sering disebut dengan saklar elektromagnetik berfungsi
untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay,
kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik
tanpa merusak.. Saklar elektromagnetik bekerja bila kumparan diberi tegangan
maka kumparan menjadi magnit. Kekuatan magnit ini akan menyebabkan
perubahan semua anak kontaknya. Semua kontak NO berubah menjadi
tertutup dan semua kontak NC berubah menjadi terbuka. Adapun peralatan
elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
2.3.5 Indikator lamp
Digunakan sebagai tanda atau isyarat bahwa rangkaian dalam keadaan
aktif, mati, atau terjadi sebuah trouble. Pilih mampu yang sesuai kemampuan
alat. Misal, pilot lamp dengan karakteristik 6A/ 240V Ac. Artinya lampu
tersebut hanya mampu dialiri arus max 6A dengan tegang max 240V.
2.3.6 Selector switch
Saklar ini digunakan untuk mengunci posisi pada saat ON maupun OFF.
Saklar ini bersifat latch atau kunci sehingga jika diputar pada salah satu
posisi, saklar tidak akan kembali pada posisi awal karena terkunci. Hal ini
berbeda dengan tombol atau button ynag akan kembali ke posisi awal jika
tekanan dilepas.
2.3.7 Kabel NHU
Kabel NHU merupakan kabel khusus yang penghantarnya menggunakan
bahan dengan titik lebur dan titik didih yang tinggi. Kabel ini dilengkapi
dengan isolasi yang tahan panas untuk menghindari terbakarnya isolasi oleh
elemen pemanas. Kabel ini diguanakn untuk mensuplai tegangan ke elemen
panas.
2.3.8 Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan
listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan
pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetic akan timbul dari
interaksi antara medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan
membuat jarum alat voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar
arus listrik yang mengalir maka semakin besar penyimpangan jarum yang
terjadi.
2.3.9 Motor Pompa
Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk
menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk
mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah kedaerah yang bertekanan
tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan
perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada
sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau
discharge dari pompa.
Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi
aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk
menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan – tahanan yang terdapat pada
saluran yang dilalui. Pompa juga dapat digunakan pada proses - proses yang
membutuhkan tekanan hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain
pada peralatan - peralatan berat. Dalam operasi, mesin - mesin peralatan berat
membutuhkan tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah.
Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari
kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge
akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan.
2.4 PRINSIP KERJA WATER HEATER
Water heater adalah suatu alat yang diguanakan untuk memansakan air
dalam tabung pemanas. Kalor disini dihasilkan oleh elemen pemanas 1000W
yang diguanakn untuk memanaskan tabung stainless pemanas untuk
mengkonveksi panas ke air. Menggunakan ELCB untuk mengamnakan jika
terjadi arus bocor dan thermostat untuk mensetingsuhu yang diinginkan pada
air.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penulisan laporan tugas akhir dengan judul STUDI SISTEM
CONTROL WATER HEATER DI HOTEL MESRA INTERNASIONAL
diperlukan penulisan yang meliputi : pengambilan dan pengumpulan data
lapangan, jenis dan sumber data yang diperoleh, serta waktu pelaksanaan
penelitian tersebut.
3.1 WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN
Waktu penelitian studi sistem control water heater ini ini dimulai dalam
kurun waktu dari bulan februari 2013 sampai dengan bulan april 2013, yang
berlokasi di Hotel Mesra Internasional Samarinda.
3.2 JENIS DAN SUMBER DATA
Data yang diperlukan untuk analisis yaitu diperoleh dari tinjauan
langsung dan maupun pihak yang bersangkutan yang meliputi :
1. Single line diagram rangkaian kontrol water heater.
2. Besarnya kapasitas pengaman dan pengantar yang digunakan pada water
Heater.
3. Besarnya daya dan jenis water heater yang digunakan.
4. Prinsip kerja sistem kontrol water heater yang digunakan.
3.3 TEHNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penyusunannya nanti, teknik pengumpulan data berupa :
1. Observasi Lapangan
Untuk memperoleh data-data yang akurat, maka perlu dilakukan survey
lapangan atau tempat dimana kitalakukan studi. Sehingga dapat
mengetahui lokasi atau tempat tersebut yang nantinya akan memudahkan
pada saat pengambilan data.
2. Interview atau Wawancara dengan pihak yang terkait
Agar data data yang diperoleh dilapangan dapat sempurna, maka perlu
dilakukan interview atau wawancara kepada pihak yang terkait, dalam hal
ini pihak teknisi yang bertugas di Hotel Mesra Internasional.
3.4 ANALISA DATA
Analisis penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengadakan pengamatan, pendataan secara langsung dilapangan.
2. Mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing di Politeknik Negeri
Samarinda.
3. Mempelajari buku-buku yang berhubungan danberkaitan dengan
pembahasan referensi teknik listrik sebagai pedoman dalam penyusunan
laporan tugas akhir ini.
4. Mengadakan konsultasi mengenai sistem control water heater beserta jenis
pompa yang digunakan di Hotel Mesra Internasional secara langsung kepada
teknisi yang bertugas.
3.5 DESAIN PENELITIAN