bab I (1) manik

5
GAMBARAN KEEFEKTIVITASAN KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN NYERI REUMATOID ARTRITIS PADA LANSIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua system muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu dari golongan reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah arthritis rheumatoid (Fitriani, 2009) Penyakit Reumatoid Artitis yang biasa disebut artritis (radang sendi) dan dianggap sebagai satu keadaan sebenarnya terdiri atas lebih dari 100 tipe kelainan yang berbeda.Penyakit ini terutama mengenai otot–otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada laki–laki maupun wanita dengan segala usia. Sebagian gangguan lebih besar kemungkinannya untuk terjadi pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan pasien atau lebih menyerang

description

ty

Transcript of bab I (1) manik

GAMBARAN KEEFEKTIVITASAN KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN NYERI REUMATOID ARTRITIS PADA LANSIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua system muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu dari golongan reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah arthritis rheumatoid (Fitriani, 2009)

Penyakit Reumatoid Artitis yang biasa disebut artritis (radang sendi) dan dianggap sebagai satu keadaan sebenarnya terdiri atas lebih dari 100 tipe kelainan yang berbeda.Penyakit ini terutama mengenai otototot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian pada lakilaki maupun wanita dengan segala usia. Sebagian gangguan lebih besar kemungkinannya untuk terjadi pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan pasien atau lebih menyerang jenis kelamin yang satu dibandingkan lainnya. Dampak keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan, dan masalah yang disebabkan oleh penyakit reumatik tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari hari tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas tetapi dapat menimbulkan kegagalan organ dan kematian atau mengakibatkan masalah seperti. Keadaan mudah lelah, perubahan citra diri serta gangguan tidur karena rasa nyeri (Kisworo, 2008)

Menurut Msslow, seorang pelopor psikologi megatakan bahwa kebutuhan rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar setelah kebutuhan fisiologis yang harus terpenuhi. Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak pada aktivitas sehari-harinya. Orang tersebut akan terganggu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidurnya, pemenuhan individual, juga aspek interaksi sosialnya yang dapat berupa menghindari percakapan, menarik diri, dan menghindari kontak (Potter dan Perry, 1997). Selain itu, seseorang yang mengalami nyeri hebat akan berkelanjutan ,apabila tidak ditangani pada akhirnya dapat mengakibatkan syok neurogenik pada orang tersebut (Ganong, 1999).

Dalam pelaksanaan nyeri biasanya digunakan manajemen secara farmakologi atau obat obatan baik analgetikanarkotika atau non narkotika. Tindakan paliatif harus didahulukan sebelum penggunaan obat-obatan, misalnya dengan mengatur posisi yang tepat, massage, atau kompres hangat. Tinjauan lain selain lebih ekonomis adalah control nyeri yang lebih adekuat dan tidak ada efek samping (Priharjo, 1993).Berdasarkan penelitian oleh Centers for DiseaseControl and Prevention, menunjukkan bahwa 33% (69.9 juta) daripada populasi Amerika Serikat mengeluhkan penyakit artritis atau penyakit sendi (Cush, J.J. dan Lipsky, P.E., 2005). Penyakit rematik ini merupakan suatu sebab sering terjadinya keterbatasan aktivitas jika dibandingkan dengan penyakit jantung, kanker atau diabetes. Menurut Eustice (2007), berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (2007), 38% (17 juta) Data tahun 2004 menunjukkan bahwa penderita rematik di Indonesia mencapai 2 jutaorang, jumlah yang kecil dibanding penderita negara India. Menurut data Riskesdas 2007, Prevalensi nasional Penyakit Sendi adalah 30,3% (berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala). Sebanyak 11 provinsi mempunyaiprevalensi Penyakit Sendi diatas persentase nasional, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam,Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,Bali, Nusa Tenggara Barat,Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat Di Bali 56%.B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Gambaran keefektivitasan kompres hangat dalam menurunkan nyeri Reumatoid Artitis pada lansia?C. Tujuan Penelitian1. Tujuan umumTujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran keefektivitasan kompres hangat dalam menurunkan nyeri Reumatoid Artitis pada lansia 2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi Gambaran kompres hangat dalam menurunkan nyeri reumatik pada lansia b. Mengontrol skala nyeri sebelum diberikan kompres hangat pada lansia yang mengalami reumatik c. Mengontrol skala nyeri sesudah diberikan kompres hangat pada lansia yang mengalami reumatik d. Menganalisis efektifitas senam DM terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2 ?