BAB 7

12
BAB 7 SISTEM PERNAPASAN Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/ atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan ( misalnya burung ). Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelaskan pengertian pernapasan dan respirasi. 2. Menjelaskan tahap pernapasan pada manusia 3. Menjelaskan struktur, letak dan fungsi alat pernapasan pada manusia 4. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia 5. Mengidentifikasi alat – alat pernapasan dan proses pernapasan pada hewan. 6. Membedakan pernapasan manusia dan burung. 7. Menjelaskan penyakit dan kelainan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia KILAS BALIK Setiap makhluk hidup pasti memerlukan oksigen. Sebab seperti halnya makanan dan minuman, oksigen merupakan senyawa yang sangat diperlukan tubuh agar organisme tetap hidup. Bahkan kekurangan asupan oksigen untuk beberapa menit saja dapat berakibat fatal bagi kelangsungan hidup organisme. Oksigen diperoleh melalui mekanisme pernapasan, sehingga dapat dipahami bahwa sistem pernapasan merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang memiliki peranan yang sangat vital. Dalam perkembangannya pernapasan atau respirasi mempunyai tiga arti yaitu bernapas, pertukaran gas dan reaksi enzimatis. Pemanfaatan oksigen untuk proses oksidasi di dalam sel, akan menghasilkan energi yang dibutuhkan organisme untuk melakukan aktivitas kehidupan. Proses pernapasan berbeda – beda untuk setiap jenis organisme. Pada organisme yang belum memiliki alat pernapasan yang khusus, proses respirasi dapat terjadi secara difusi langsung melalui permukaan tubuh. Sedangkan pada manusia proses pernapasannya berlangsung secara bertahap/ tidak langsung, dengan melibatkan saluran respirasi yang terdiri dari hidung, faring, laring , trakea, bronkus, bronkiolus dan pulmo. UMPAN BALIK Pada manusia dibedakan menjadi dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Apakah yang dimaksud pernapasan dada dan pernapasan perut pada manusia dan bagaimana mekanismenya? RINGKASAN MATERI A. Pengertian Pernapasan

description

bab 7

Transcript of BAB 7

Page 1: BAB 7

BAB 7SISTEM PERNAPASAN

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/ atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.Kompetensi Dasar : 3.4 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses sertakelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia dan hewan ( misalnya burung ).Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelaskan pengertian pernapasan dan respirasi.2. Menjelaskan tahap pernapasan pada manusia3. Menjelaskan struktur, letak dan fungsi alat pernapasan pada manusia4. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia5. Mengidentifikasi alat – alat pernapasan dan proses pernapasan pada hewan.6. Membedakan pernapasan manusia dan burung.7. Menjelaskan penyakit dan kelainan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan pada manusia

KILAS BALIK Setiap makhluk hidup pasti memerlukan oksigen. Sebab seperti halnya makanan dan minuman, oksigen merupakan senyawa yang sangat diperlukan tubuh agar organisme tetap hidup. Bahkan kekurangan asupan oksigen untuk beberapa menit saja dapat berakibat fatal bagi kelangsungan hidup organisme. Oksigen diperoleh melalui mekanisme pernapasan, sehingga dapat dipahami bahwa sistem pernapasan merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang memiliki peranan yang sangat vital. Dalam perkembangannya pernapasan atau respirasi mempunyai tiga arti yaitu bernapas, pertukaran gas dan reaksi enzimatis. Pemanfaatan oksigen untuk proses oksidasi di dalam sel, akan menghasilkan energi yang dibutuhkan organisme untuk melakukan aktivitas kehidupan.

Proses pernapasan berbeda – beda untuk setiap jenis organisme. Pada organisme yang belum memiliki alat pernapasan yang khusus, proses respirasi dapat terjadi secara difusi langsung melalui permukaan tubuh. Sedangkan pada manusia proses pernapasannya berlangsung secara bertahap/ tidak langsung, dengan melibatkan saluran respirasi yang terdiri dari hidung, faring, laring , trakea, bronkus, bronkiolus dan pulmo. UMPAN BALIK

Pada manusia dibedakan menjadi dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Apakah yang dimaksud pernapasan dada dan pernapasan perut pada manusia dan bagaimana mekanismenya?

RINGKASAN MATERIA. Pengertian Pernapasan

Pernapasan atau respirasi memiliki 3 pengertian yaitu bernapas, pertukaran gas dan reaksi enzimatik.

1. Bernapas merupakan aktivitas mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan. 2. Pertukaran gas adalah pertukaran antara oksigen dan karbondioksida antara sel dengan lingkungan. 3. Reaksi enzimatis berarti bahwa dalam pemanfaatan gas pernapasan oleh sel memerlukan bantuan

enzim pernapasan yaitu enzim sitokrom.

Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob.

1. Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen. 2. Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen.

Berdasarkan proses berlangsungnya : langsung, dan tidak langsung 1 Pernapasan langsung : oksigen langsung berdifusi pada permukaan kulit/ tubuh2 Pernapasan tidak langsung : bahwa udara pernapasan tidak secara langsung berdifusi pada permukaan kulit.

Page 2: BAB 7

Pernapasan pada manusia adalah pernapasan tidak langsung, artinya Pernapasan berlangsung dalam dua tahap yaitu :1. Pernapasan eksternal :

Proses pertukaran gas O2 dan CO2 antara udara luar dengan sel – sel darah merah. Berlangsung di alveolus dalam paru – paru, terjadi saat udara masuk paru – paru.

Dengan reaksi : Hb + O2 HbO2

2. Pernapasan internalProses pertukaran gas antara sel darah merah dengan sel dalam jaringan. Berlangsung di dalam jaringan, saat darah beredar.

Dengan reaksi : HbO2 Hb + O2

B. Sistem Pernapasan pada Manusia 1. Alat Pernapasan Manusia

Alat/ saluran pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, faring, laring, trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), bronkiolus dan pulmo ( paru – paru ). a. Rongga hidung

Rongga hidung merupakan saluran pertama yang dilalui oleh udara pernapasan. Saat udara melalui rongga hidung, udara akan disaring oleh rambut – rambut hidung, dihangatkan oleh kapiler darah yang terdapat pada konkha dilembabkan oleh selaput lendir.

b. Faring ( tekak )Faring merupakan rongga pertigaan ke arah kerongkongan, saluran pernapasan dan saluran ke rongga hidung.

c. Laring ( pangkal tenggorok )Laring tersusun atas kepingan tulang rawan dan berfungsi untuk menyalurkan udara dari faring ke trakea. Laring disebut juga kotak suara, di dalamnya terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

d. Trakea ( tenggorokan )Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat. 2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea

tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.

3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara. Gerakan silia berfungsi untuk menahan dan membuang materi yang tidak diinginkan melalui refleks bersin atau batuk.

e. Bronkus dan bronkiolus Bronkus merupakan cabang trakea yang mengarah ke paru – paru kiri dan kanan. Kedudukan bronkus kiri dan kanan berbeda. Bronkus kiri kedudukannya lebih mendatar dibandingkan dengan bronkus kanan. Hal ini merupakan salah satu penyebab paru – paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Cabang – cabang bronkus disebut bronkiolus.

f. Paru – paru Paru – paru merupakan alat respirasi utama pada manusia. Paru – paru berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada. Selaput pembungkus paru – paru disebut pleura. Paru – paru sebelah kiri memiliki 2 lobus dan paru – paru kanan memiliki 3 lobus. Masing – masing lobus terbagi atas lobulus setiap lobulus memiliki bronkiolus dan banyak alveolus. Alveolus merupakan akhir dari saluran respirasi, berbentuk gelembung – gelembung halus dan di sinilah tempat terjadinya proses pertukaran oksigen.

2. Macam – macam Pernapasan pada Manusia

Page 3: BAB 7

Berdasarkan aktivitas otot yang mendukung proses pernapasan, maka pernapasan pada manusia dibedakan menjadi dua macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

a. Pernapasan dada :Pernapasan dada merupakan pernapasan yang melibatkan aktivitas kontraksi dan relaksasi otot – otot antar tulang rusuk.Mekanisme pernapasan dada :Fase inspirasi : otot –otot antar tulang rusuk ( musculus intercostalis eksternal ) berkontraksi, tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, paru – paru mengembang dan tekanan udara dalam paru – paru mengecil, udara dari luar masuk.Fase ekspirasi : otot – otot antar tulang rusuk ( musculus intercostalis eksternal ) relaksasi, tulang rusuk turun, volume rongga dada mengecil, paru – paru mengempis dan tekanan udara dalam paru – paru membesar, udara keluar dari paru – paru

b. Pernapasan perut Pernapasan perut merupakan pernapasan yang melibatkan aktivitas kontraksi dan relaksasi otot diafragma. Mekanisme pernapasan perut :Fase inspirasi : otot diafragma kontraksi, kedudukannya mendatar, volume rongga dada membesar, paru – paru mengembang, tekanan udara dalam paru – paru mengecil, udara dari luar masuk.Fase ekspirasi : otot diafragma relaksasi, kedudukannya kembali seperti semula ( melengkung ), volume rongga dada mengecil, paru – paru mengempis, tekanan udara dalam paru – paru membesar, udara keluar dari paru – paru.

3. Pertukaran oksigen ( O2 ) dan karbondioksida ( CO2 ) Oksigen sangat dibutuhkan dalam seluruh aktivitas tubuh. Kebutuhan oksigen kita dalam 24

jam kurang lebih 300 liter oksigen atau 0,25 liter per menit. Apabila aktivitas tubuh meningkat maka kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Adanya perbedaan tekanan O2 menyebabkan terjadi difusi O2 dari paru – paru ke jaringan . Sedangkan adanya perbedaan tekanan CO2

menyebabkan terjadi difusi CO2 dari jaringan ke aliran darah dan akhirnya ke paru – paru. a. Pengangkutan oksigen:

Dilakukan oleh plasma darah sebesar 2 – 3% dan selebihnya diikat oleh hemoglobin dan diangkut dalam bentuk oksihemoglobin ( tersimpan dalam darah ) serta oksimioglobin ( tersimpan dalam otot ).

Paru – paru Hb + O2 HbO2

Jaringan b. Proses pengangkutan karbodioksida berlangsung dengan tiga cara yaitu :

1) CO2 larut dalam plasma membentuk asam karbonat. Pengangkutan dengan cara ini sebanyak 5%,

2) CO2 berdifusi ke dalam sel darah merah dan berikatan dengan NH2 membentuk senyawa karbominohemoglobin. Pengangkutan dengan cara ini sebanyak 30%,

3) Membentuk ion HCO3- melalui proses pertukaran klorida. Pengangkutan dengan cara ini

sebanyak 65%. 4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan

Pada umumnya frekuensi pernapasan pada manusia adalah 16 – 18 kali per menit. Tetapi kecepatan frekuensi pernapasan pada manusia dipengaruhi beberapa faktor yaitu : a. Usia : semakin tua usia seseorang frekuensinya semakin rendahb. Jenis kelamin : pada umumnya laki – laki lebih banyak melakukan aktivitas sehingga

memerlukan energi lebih banyak daripada perempuan. Jadi frekuensi pada laki – laki lebih cepat daripada perempuan. Namun pada kondisi usia, berat badan serta aktivitas yang sama, frekuensi pernapasan perempuan lebih cepat daripada laki – laki.

c. Posisi tubuh : kedudukan/ posisi tubuh mempengaruhi banyaknya otot yang berkontraksi dan hal tersebut berpengaruh terhadap banyak sedikitnya energi yang diperlukan.

d. Suhu tubuh : apabila suhu tubuh meningkat ( demam ), frekuensi pernapasan meningkat. e. Aktivitas tubuh : aktivitas tubuh yang lebih berat membutuhkan energi yang lebih banyak,

hal tersebut meningkatkan frekuensi pernapasan.

Page 4: BAB 7

5. Udara Pernapasan a. Udara pernapasan / volume tidal

Udara pernapasan adalah udara yang masuk dan keluar pada pernapasan biasa/ normal, besarnya 500 cc

b. Udara komplementer/ udara cadangan inspirasi( UK )Udara komplementer adalah udara yang masih dapat dihirup lagi secara maksimal setelah inspirasi normal, besarnya 1500 cc

c. Udara cadangan/ udara suplementer / udara cadangan ekspirasi ( UC )Udara cadangan adalah udara yang masih dapat dihembuskan lagi secara maksimal setelah ekspirasi normal, besarnya 1500 cc

d. Udara residu ( UR )Udara residu adalah udara yang masih tersisa di paru – paru setelah ekspirasi maksimal, besarnya 1000 cc

e. Kapasitas vital paru – paru ( KV )Kapasitas vital paru – paru adalah jumlah udara maksimum yang masuk dan keluar dari paru – paru, meliputi udara pernapasan, udara komplementer dan udara cadangan

f. Kapasitas total paru – paruKapasitas total paru – paru adalah jumlah udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru – paru secara keseluruhan, meliputi kapasitas vital paru – paru ( KV ) ditambah dengan udara residu ( UR )

C. Kelainan dan Gangguan pada sistem Pernapasan Manusia 1. Asma : gangguan pernapasan ditandai dengan kesulitan bernapas, disebabkan oleh alergi atau

psikis ( stres dan emosi ).2. Asfiksi : gangguan pengangkutan oksigen menuju jaringan atau gangguan penggunaan oksigen

dalam jaringan.3. Emfisema : suatu keadaan dimana alveolus menjadi luas secara berlebihan serta menyebabkan

penggelembungan paru – paru.4. TBC : infeksi paru – paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tubercolusis.5. Pneumonia : infeksi paru – paru yang disebabkan oleh bakteri Diplococus pneumonia.6. Dipteri : infeksi saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh Corybacterium

diphteriae.7. Bronkitis : radang selaput lendir pada trakea dan bronkus.8. Rinitis : radang membran mukosa pada rongga hidung mengakibatkan bengkak dan

pengeluaran banyak lendir. 9. Pleuritis : radang pada pleura ( selaput pembungkus paru – paru )10. Faringitis : radang pada bagian faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus.11. Tonsilitis : infeksi bakteri pada tonsil

D. Sistem Pernapasan pada Hewan 1. Sistem Pernapasan pada Protozoa

Protozoa belum mempunyai sistem pernapasan. Proses pernapasan berlangsung secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.

2. Sistem Pernapasan pada Porifera Porifera belum mempunyai sistem pernapasan. Oksigen yang terlarut dalam air secara langsung diserap oleh sel – sel tubuh Porifera, masuk ke dalam tubuh melalui sistem saluran air.

3. Sistem Pernapasan pada Coelenterata Tubuh Coelenterata terdiri atas dua lapisan sel yaitu lapisan ektoderm yang membentuk epidermis dan lapisan endoderm yang membentul gastrodermis. Proses pertukaran gas berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh. Coelenterata mempunyai alat bantu pernapasan yang berupa lekukan jaringan pada gastrodermis yang disebut sifonoglifa.

4. Sistem Pernapasan pada CacingProses pertukaran gas pada cacing berlangsung secara difusi melalui permukaan kulit,

sehingga pernapasan pada cacing disebut pernapasan integumenter. 5. Sistem Pernapasan pada Serangga

Sistem pernapasan pada serangga disebut sistem pembuluh trakea, karena proses pertukaran gasnya menggunakan trakea, kecuali pada laba – laba dan kalajengking yang pernapasannya

Page 5: BAB 7

menggunakan paru – paru buku. Sistem pembuluh trakea terdiri atas stigma/spirakel, trakea, trakeolus dan cabang trakeolus. Stigma adalah lubang pernapasan yang terdapat pada setiap segmen pada bagian abdomen dan segmen pertama dan ketiga pada thorak ( dada ), stigma berfungsi sebagai lubang masuknya udara luar ke trakea. Trakea adalah pembuluh berbentuk tabung berfungsi untuk menampung udara yang selanjutnya akan disalurkan ke cabang – cabangnya yang disebut trakeolus. Dari trakeolus udara disalurkan ke cabang – cabang trakeolus yang halus, yang langsung berhubungan dengan dengan sel dan jaringan.

Gambar Sistem pernapasan pada belalang

6. Sistem Pernapasan pada Ikan ( Pisces ) Organ pernapasan pada ikan adalah insang. Khusus pada ikan paru – paru selain insang juga terdapat sepasang gelembung udara yang disebut pulmosis, yang dapat digunakan sebagai paru – paru.

Pada ikan yang bertulang sejati memiliki tutup insang ( operkulum) sedang pada ikan bertulang rawan tidak memiliki tutup insang. Terdapat perbedaan cara pernapasan pada kedua golongan ikan tersebut. Pada ikan bertulang sejati contohnya ikan mas, mekanisme pernapasannya dapat dijelaskan sebagai berikut :o Fase inspirasi : mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut, operkulum menutup, air

mengalir ke dalam insang.o Fase ekspirasi : mulut menutup, operkulum membuka, air mengalir melalui celah insang

menyentuh lembaran – lembaran insang sehingga terjadi proses pertukaran gas.Pada ikan bertulang rawan contohnya ikan hiu mekanisme pernapasannya adalah dengan

memperbesar dan memperkecil rongga mulut dengan jalan menaikkan dan menurunkan dasar mulut.

7. Sistem Pernapasan pada Katak ( Amphibi )Organ pernapasan pada katak terdiri atas insang ( pada masa berudu ), kulit dan paru – paru saat dewasa. a. Mekanisme pernapasan melalui kulit :

Darah yang banyak mengandung CO2 dikeluarkan oleh jantung melalui arteria pulmo kutanea menuju ke kulit lewat arteria kutanea. Di dalam kulit terjadi pertukaran gas, kulit melepas CO2 dan darah dalam kapiler kulit mengikat O2. Oksigen ini melalui vena kutanea di bawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

b. Mekanisme pernapasan melalui paru – paru :o Fase inspirasi :

Celah tekak di mulut mula – mula tertutup, otot rahang bawah relaksasi, otot sterno hioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar, selanjutnya udara masuk ke dalam rongga mulut melalui koane menuju ke tenggorokan. Selanjutnya koane tertutup oleh suatu klep dan diikuti oleh kontraksi otot rahang bawah dan otot genio hioideus, sehingga rongga mulut mengecil, tekanan rongga mulut membesar dan celah tekak ini terbuka, udara menuju paru – paru. Di dalam paru – paru terjadi pertukaran gas. O2

diikat oleh darah yang ada di kapiler dinding paru – paru. o Fase ekspirasi : otot rahang bawah mengendur dan segera diikuti oleh kontraksi otot

sterno hioideus dan otot – otot perut, sehingga udara di dalam paru – paru tertekan ke luar, masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan koane membuka. Otot rahang bawah berkontraksi yang segera diikuti pula oleh otot genio hioideus, sehingga

Page 6: BAB 7

rongga mulut mengecil, sehingga udara dari paru – paru yang mengandung CO2 melalui koane.

Gambar Alat pernapasan pada katak

8. Sistem Pernapasan pada ReptilAlat pernapasan pada reptil adalah paru – paru, yang di kelilingi oleh rongga dada serta dilindungi oleh tulang rusuk. Mekanisme pernapasan reptil :

o Fase inspirasi : tulang rusuk meregang , volume rongga dada membesar, paru – paru kosong, udara yang banyak mengandung O2 masuk ke paru – paru.

o Fase ekspirasi : tulang rusuk merapat, volume rongga dada mengecil, udara yang mengandung CO2 dan H2O dalam bentuk uap air terdesak keluar dari paru – paru.

9. Sistem Pernapasan pada Burung ( Aves )Alat pernapasan pada burung terdiri atas : Sepasang lubang hidung luar, lubang hidung dalam, trakea, siring, pundi – pundi udara, paru – paru. Paru – paru burung tidak memiliki alveolus, sebagai gantinya adalah parabronki.Burung memiliki pundi – pundi udara ( saccus pneumaticus ) yang terletak pada :

a. Leher ( servicalis ),b. Dada depan ( thorax anterior ),c. Dada belakang ( thorax posterior ),d. Antar tulang selangka ( coracoid ),e. Perut ( saccus abdominalis ),f. Ketiak ( saccus axillaris ).

Pundi – pundi udara berfungsi :a. Membantu pernapasan terutama pada saat terbang,b. Memperbesar ruang siring sehingga dapat memperkeras suara,c. Menyelubungi alat – alat dalam untuk mencegah kedinginan,d. Mencegah hilangnya panas tubuh, e. Mengatur berat jenis tubuh pada saat berenang.

Aliran udara pernapasan pada burung : Udara lubang hidung faring trakea bronkus mesobronkus parabronkus.Mekanisme pernapasan burung pada saat :a. Burung terbang

o Fase inspirasi : otot interkostal kontraksi sayap terangkat, pundi udara korakoid mengempis, udara dari pundi udara korakoid masuk ke paru – paru,

pundi udara ketiak mengembang o Fase ekspirasi : otot interkostal relaksasi, sayap dikepakkan ke bawah, pundi korakoid

mengembang, udara dari paru – paru keluar, pundi udara ketiak mengempis, udara masuk ke paru – paru ( sehingga pelepasan O2 ke paru – paru terjadi baik saat inspirasi maupun ekspirasi )

Page 7: BAB 7

b. Burung hinggap o Fase inspirasi : tulang rusuk ke depan, rongga dada membesar, paru – paru

mengembang, udara masuk; sebagian ke paru – paru dan sebagian ke pundi – pundi udara.

o Fase ekspirasi : rongga dada mengecil, paru – paru mengecil, udara dalam pundi udara dikeluarkan melalui paru – paru, O2 diikat oleh darah dalam pembuluh kapiler di parabronki.

Frekuensi Pernapasan Tujuan 1. Menghitung frekuensi pernapasan pada manusia2. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi frekensi pernapasan pada manusiaAlat dan Bahan1. stopwacth2. probandus laki – laki dan perempuan Cara Kerja 1. Siapkan stopwacth 2. Lakukanlah kegiatan yang telah ditentukan masing – masing selama 3 menit3. Setelah 3 menit, duduklah dan hitung frekuensi pernapasan probandus selama 1 menit.4. Ulangi aktivitas yang sama sebanyak 5 kali 5. Catatlah hasil data penghitungan dalam tabel hasil pengamatan6. Ulangilah dari langkah 1 – 5 untuk semua aktivitas/ posisi tubuh

Tabel Hasil PengamatanNo. Faktor pembeda Frekuensi pernapasan probandus

( per menit ) Rata – rata frekuensi pernapasan

1. Laki – laki dengan aktivitas : a. dudukb. berjalanc. berlari

2. Perempuan dengan aktivitas :a. dudukb. berjalanc. berlari

Pertanyaan dan Bahan Diskusi 1. Pada aktivitas manakah frekuensi pernapasan paling tinggi ? Mengapa demikian ? 2. Adakah pengaruh jenis kelamin terhadap frekuensi pernapasan ? Mengapa demikian ? 3. Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara frekuensi pernapasan dengan setiap faktor yang

mempengaruhinya berdasarkan data hasil percobaanmu !

Pernapasan pada Hewan dan TumbuhanTujuan Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan pada hewan Alat dan Bahan 1. Respirometer2. Timbangan 3. 2 ekor jangkrik4. Kecambah kacang hijau 5. NaOH / KOH6. Eosin7. Vaselin8. Kapas9. Pipet

Page 8: BAB 7

Cara Kerja Pernapasan pada hewan 1. Siapkan perangkat respirometer2. Bungkuslah kristal NaOH / KOH dengan kapas kemudian masukkan ke dalam tabung respirometer!3. Masukkan jangkrik yang sudah ditimbang berat badannya ke dalam tabung respirometer, lalu tutup

dengan pipa berskala. 4. Olesi celah penutup tabung respirometer dengan vaselin secukupnya 5. Tutuplah ujung pipa berskala dengan jari kurang lebih 1 menit, lalu lepaskanlah dan masukkan

setetes eosin dengan pipet.6. Amatilah dan catatlah perubahan kedudukan eosin pada pipet berskala setiap 2 menit sampai menit

ke 8.

Perangkat percobaan dengan respirometer

Tabel Hasil PengamatanNo. Berat badan jangkrik

( gram )Skala kedudukan eosin pada 5 menit

I II III1.2.

Pertanyaan dan Bahan Diskusi 1. Bandingkanlah kecepatan pergerakan eosin pada kedua jangkrik yang dipakai dalam percobaan.

Pada jangkrik manakah pergerakan eosin lebih cepat? Jelaskan mengapa demikian !2. Jelaskan fungsi NaOH/ KOH dalam percobaan !3. Menunjukkan volume apakah pergerakan eosin pada pipa berskala dalam percobaan ini?4. Hitunglah kebutuhan oksigen setiap menit per berat badan pada masing – masing perlakuan! 5. Jelaskan hubungan antara berat badan dan kebutuhan oksigen pada tumbuhan!6. Jelaskan hubungan antara berat badan dan kebutuhan oksigen pada hewan!7. Jelaskan hubungan antara jenis kelamin dan kebutuhan oksigen pada tumbuhan8. Sebutkan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kecepatan pernapasan pada hewan ?