BAB 5.docx
-
Upload
dwi-harcleefget-healther-schizostachycum -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
Transcript of BAB 5.docx
BAB 5HASIL PENELITIAN
5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Panti Sosial Kota Lhokseumawe dalam penelitian ini adalah panti jompo
yang terdiri atas Yayasan Panti Jompo An Nur dan Panti Jompo Darussa’adah.
Yayasan Panti Jompo An Nur merupakan sebuah panti yang terletak di kompleks
Yayasan Pendidikan Raudhatul Jannah Desa Ulee Blang Mane Kecamatan Blang
Mangat Kota Lhokseumawe, dihuni oleh 35 orang usia lanjut dari berbagai daerah
dengan status seluruhnya adalah dhuafa. Sama halnya dengan Panti Jompo
Darussa’adah yang terletak di Jalan Simpang Keuramat Desa Cot Girek Kandang
Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe. Panti tersebut dihuni oleh 51orang
usia lanjut dan seluruhnya berstatus dhuafa.
Panti Sosial Tresna Werdha Belai Kasih Kabupaten Bireuen merupakan
panti sosial milik pemerintah yang teletak di Jalan Medan-Banda Aceh Desa Cot
Bada Tunong Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen, menampung 60 orang
usia lanjut dari berbagai daerah di Provinsi Aceh dan ada beberapa dari Pulau
Jawa tetapi sebagian besar penghuni berasal dari Kabupaten Bireuen.
5.2 Hasil Penelitian
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 2 -3 April 2012 dilanjutkan
pada 27-28 Juni 2012 di Panti Sosial Tresna Werdha Belai Kasih Bireuen dengan
jumlah responden 41 orang dan pada tanggal 23-25 April 2012 dilanjutkan pada
29 Juni- 2 Juli 2012 di Panti Sosial Kota Lhokseumawe dengan jumlah responden
63 orang. Jumlah responden tersebut didapatkan setelah semua usia lanjut yang
25
26
tinggal di panti sebanyak 138 orang menjalani tes kemampuan kognitif
menggunakan Mini Mental Status Examination (MMSE) dan diperoleh hasil 34
orang mengalami gangguan kognitif berat dan harus dieksklusikan. Sedangkan
usia lanjut dengan fungsi kognitif normal (49 orang) maupun yang mengalami
gangguan kognitif ringan (55 orang) dinyatakan memenuhi kriteria sampel
penelitian. Jadi, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 104 orang. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara kepada responden.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut, maka hasil penelitian dapat
disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
5.2.1 Analisis univariat
a.Usia responden
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Usia Lanjut di Panti SosialKota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Usia Frekuensi (F) Persentase (%)
60-7475-90
9311
89,410,5
Jumlah 104 100
Sumber: Data Primer Tahun 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dengan usia 60-74 tahun
sebanyak 93 orang (89,4%), usia 75-90 tahun sebanyak 11 orang (10,5%).
b. Jenis kelamin responden
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Usia Lanjut diYayasan Panti Sosial Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)
Laki-lakiPerempuan
2282
21,278,8
Jumlah 104 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2012
27
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 22 orang (21,2%) berjenis kelamin
laki-laki dan 82 orang (78,8%) berjenis kelamin perempuan.
c. Dukungan keluarga responden
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Responden Usia Lanjut di Yayasan Panti Sosial Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Dukungan Keluarga Frekuensi (F) Persentase (%)
RendahSedangTinggi
592223
56,721,122,1
Jumlah 104 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dengan dukungan
keluarga rendah sebanyak 59 orang (56,7%), responden dengan dukungan
keluarga sedang sebanyak 22 orang (21,1%) dan responden dengan dukungan
keluarga tinggi sebanyak 23 orang (22,1%).
d. Dukungan sosial responden
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Responden Usia Lanjut di Yayasan Panti Sosial Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Dukungan Sosial Frekuensi (F) Persentase (%)BurukSedangBaik
532625
51,025,024,0
Jumlah 104 100,0Sumber: Data Primer Tahun 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dengan dukungan sosial
buruk sebanyak 53 orang (51,0%), responden dengan dukungan sosial sedang
sebanyak 26 orang (25,0%) dan responden dengan dukungan sosial baik sebanyak
25 orang (24,0%).
28
e. Tingkat kecemasan responden
Tabel 5.5 Distribusi Tingkat Kecemasan Responden Usia Lanjut di Yayasan Panti Sosial Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Tingkat Kecemasan Frekuensi (F) Persentase (%)
Kecemasan RinganKecemasan SedangKecemasan BeratPanik
4429310
42,327,929,8
0
Jumlah 57 100,0
Sumber: Data Primer Tahun 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dengan kecemasan ringan
sebanyak 44 orang (42,3%), responden dengan kecemasan sedang sebanyak 29
orang (27,9%), responden dengan kecemasan berat sebanyak 31 orang (29,8%)
dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan tingkat panik.
5.2.2 Analisis bivariat
a. Hubungan usia dengan terjadinya kecemasan pada usia lanjut
Tabel 5.6 Analisis Hubungan Usia dengan Tingkat Kecemasan pada Usia Lanjut di Yayasan Panti Sosial Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Usia Tingkat Kecemasan Jumlah p valueRingan Sedang BeratF % F % F % N %
60-7475-90
377
39,763,7
272
29,118,1
292
31,118,1
9311
100100
0,630
Jumlah 44 42,3 27 27,9 31 29,8 104 100Sumber: Data Primer (diolah tahun 2012)
Berdasarkan tabel silang (cross tabulation) di atas dari 93 responden yang
berusia 60-74 tahun terlihat bahwa 37 orang (39,7%) mengalami kecemasan
ringan, 27 orang (29,1%) mengalami kecemasan sedang dan 29 orang (31,1%)
mengalami kecemasan berat. Dari 11 orang responden yang berusia 75-90 tahun
29
terlihat bahwa 7 orang (63,7%) mengalami kecemasan ringan, 2 orang (18,1%)
mengalami kecemasan sedang dan 2 orang (18,1%) mengalami kecemasan berat.
Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara usia dengan terjadinya
kecemasan pada usia lanjut dengan nilai p value 0,630.
b. Hubungan jenis kelamin dengan terjadinya kecemasan pada usia lanjut
Tabel 5.7 Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Kecemasan pada Usia Lanjut di Yayasan Panti Sosial Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Jenis Kelamin
Tingkat Kecemasan Jumlah p valueRingan Sedang Berat
F % F % F % N %Laki-lakiPerempuan
737
36,343,9
425
13,631,7
1120
50,024,3
2282
100100
0,064
Jumlah 44 42,3 29 27,9 31 29,8 104 100Sumber: Data Primer (diolah tahun 2012)
Berdasarkan tabel silang (cross tabulation) di atas dari 22 responden
berjenis kelamin laki-laki terdapat 7 orang (36,3%) mengalami kecemasan ringan,
4 orang (13,6%) mengalami kecemasan sedang dan 11 orang (50,0%) mengalami
kecemasan berat. Sedangkan dari 82 responden berjenis kelamin perempuan
terdapat 37 orang (43,9%) mengalami kecemasan ringan, 25 orang (31,7%)
mengalami kecemasan sedang dan 20 orang (24,3%) mengalami kecemasan berat.
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin dengan
terjadinya kecemasan pada usia lanjut dengan nilai p value 0,064.
30
c. Hubungan dukungan keluarga dengan terjadinya kecemasan pada usia lanjut
Tabel 5.8 Analisis Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Usia Lanjut di Yayasan Panti Sosial Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Dukungan Keluarga
Tingkat Kecemasan Jumlah p valueRingan Sedang Berat
F % F % F % N %RendahSedangTinggi
221012
37,345,452,1
12107
20,345,420,4
2524
42,49,117,4
592223
100100100
0,017
Jumlah 44 42,3 29 27,9 31 29,8 104 100Sumber: Data Primer (diolah tahun 2012)
Berdasarkan tabel silang (cross tabulation) di atas dari 59 responden
dengan dukungan keluarga rendah terdapat 22 orang (37,3%) mengalami
kecemasan ringan, 12 orang (20,3%) mengalami kecemasan sedang dan 25 orang
(42,4%) mengalami kecemasan berat. Dari 22 responden dengan dukungan
keluarga sedang terdapat 10 orang (45,4%) mengalami kecemasan ringan, 10
orang (45,4%) mengalami kecemasan sedang dan 2 orang (9,1%) mengalami
kecemasan berat. Sedangkan dari 23 responden dengan dukungan keluarga tinggi
terdapat 12 orang (52,1%) mengalami kecemasan ringan, 7 orang (20,4%)
mengalami kecemasan sedang dan 4 orang (17,4%) mengalami kecemasan berat.
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
terjadinya kecemasan pada usia lanjut dengan nilai p value 0,017.
31
d. Hubungan dukungan sosial dengan terjadinya kecemasan pada usia lanjut
Tabel 5.9 Analisis Hubungan Dukungan Sosial dengan Tingkat Kecemasan pada Usia Lanjut di Yayasan Panti Sosial Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Bireuen
Dukungan Sosial
Tingkat Kecemasan Jumlah p valueRingan Sedang Berat
F % F % F % N %BurukSedangBaik
25613
47,123,152,0
8129
15,146,236,0
2083
37,730,812,0
532625
100100100
0,008
Jumlah 44 42,3 29 27,9 31 29,8 104 100Sumber: Data Primer (diolah tahun 2012
Berdasarkan tabel silang (cross tabulation) di atas dari 53 responden
dengan dukungan sosial buruk terdapat 25 orang (47,1%) mengalami kecemasan
ringan, 8 orang (15,1%) mengalami kecemasan sedang dan 20 orang (37,7%)
mengalami kecemasan berat. Dari 26 responden dengan dukungan sosial sedang
terdapat 6 orang (23,1%) mengalami kecemasan ringan, 12 orang (46,2%)
mengalami kecemasan sedang dan 8 orang (30,8%) mengalami kecemasan berat.
Dari 25 responden dengan dukungan sosial baik terdapat 13 orang (52,0%)
mengalami kecemasan ringan, 9 orang (36,0%) mengalami kecemasan sedang dan
3 orang (12,0%) mengalami kecemasan berat. Hasil uji statistik menunjukkan ada
hubungan antara dukungan sosial dengan terjadinya kecemasan pada usia lanjut
dengan nilai p value 0,008.