Bab 5 Manajemen Produksi

6
BAB V INVENTORY 5.1. Inventory Inventory berhubungan dengan kegiatan mengatur persediaan bahan-bahan agar dapat menjamin kelancaran proses produksi secara efektif dan efisien. Dalam rangka pengaturan ini, perlu ditetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berkenaan dengan persediaan, baik mengenai pemesanannya maupun mengenai tingkat persediaan yang optimum. Mengenai pemesanan bahan-bahan perlu ditentukan bagaimana cara pemesanannya, berapa jumlah yang dipesan agar pemesanannya, berapa jumlah yang dipesan agar pemesanan tersebut ekonomis dan kapan pemesanan itu dilakukan. Sedangkan mengenai persediaan perlu ditentukan berapa besarnya persediaan penyelamat yang merupakan persediaan minimum, besarnya persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan dan besarnya persediaan maksimum. 1. Pemesanan yang Ekonomis Oleh karena persediaan barang-barang yang diadakan telah dipakai untuk proses produksi, maka bahan-bahan tersebut harus disediakan lagi untuk proses produksi selanjutnya. Untuk dapat disediakannya bahan-bahan itu maka bahan- bahan tersebut harus dipesan lagi. Pemesanan yang dilakukan hendaknya ekonomis atau efisien dimana jumlah yang dipesan haruslah didasarkan atas kebutuhan utuk proses produksi dan pertimbangan-pertimbangan biaya yang terjadi akibat pemesanan bahan dalam jumlah tersebut. a. Jumlah yang Dipesan 44

description

Manprod

Transcript of Bab 5 Manajemen Produksi

Page 1: Bab 5 Manajemen Produksi

BAB VINVENTORY

5.1. Inventory

Inventory berhubungan dengan kegiatan mengatur persediaan bahan-bahan agar dapat

menjamin kelancaran proses produksi secara efektif dan efisien. Dalam rangka pengaturan

ini, perlu ditetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berkenaan dengan persediaan, baik

mengenai pemesanannya maupun mengenai tingkat persediaan yang optimum. Mengenai

pemesanan bahan-bahan perlu ditentukan bagaimana cara pemesanannya, berapa jumlah

yang dipesan agar pemesanannya, berapa jumlah yang dipesan agar pemesanan tersebut

ekonomis dan kapan pemesanan itu dilakukan. Sedangkan mengenai persediaan perlu

ditentukan berapa besarnya persediaan penyelamat yang merupakan persediaan minimum,

besarnya persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan dan besarnya persediaan

maksimum.

1. Pemesanan yang Ekonomis

Oleh karena persediaan barang-barang yang diadakan telah dipakai untuk proses

produksi, maka bahan-bahan tersebut harus disediakan lagi untuk proses produksi

selanjutnya. Untuk dapat disediakannya bahan-bahan itu maka bahan- bahan tersebut

harus dipesan lagi. Pemesanan yang dilakukan hendaknya ekonomis atau efisien

dimana jumlah yang dipesan haruslah didasarkan atas kebutuhan utuk proses

produksi dan pertimbangan-pertimbangan biaya yang terjadi akibat pemesanan bahan

dalam jumlah tersebut.

a. Jumlah yang Dipesan

Pimpinan perusahaan haruslah dapat menentukan jumlah bahan yang dipesan

untuk menutupi kebutuhan perusahaannya. Dalam hal ini pimpinan perusahaan harus

mengatur dan menyesuaikan pesanan yang dilakukan dengan fasilitas-fasilitas produksi

perusahaan dan menjaga agar pemesanan yang dilakukan dapat membuat keadaan

persediaan berada pada biaya minimum. Mengenai banyaknya bahan yang dipesan

dimaksudkan untuk menutupi jumlah persediaan bahan-bahan yang telah dipakai untuk

proses produksi. Oleh karena itu jumlah yang dipesan pada suatu waktu ditentukan

dengan melihat besarnya kebutuhan bahan untuk proses produksi dalam jangka waktu

tertentu.

b. Cara-cara Pemesanan Dalam Pengawasan Persediaan

44

Page 2: Bab 5 Manajemen Produksi

Dalam usaha untuk menutupi kebutuhan persediaan, maka dilakukalah kegiatan

pemesanan bahan. Pemesanan bahan yang dibutuhkan pad saat persediaan mencapai titik

tertentu (order point system) dan pemesanan yang dilakukan pada saat dimana waktu

tertentu yang telah ditetapkan tercapai (order cycle system).

-Order Point System

Yang dimaksud dengan order point system adalah suatu cara pemesanan bahan

dimana pemesanan dilakukan apabila persediaan yang ada telah mencapai suatu atau

tingkat tertentu. Jadi dengan order point system ditentukan jumlah persediaan

pada tingkat tertentu yang merupakan batas waktu dilakukannya pemesanan

yang disebut order point atau recorder point.

-Order Cycle System

Yang dimaksud dengan order cycle system adalah suatu sistem atau cara

pemesanan bahan dimana jarak atau interval waktu dari pemesanan tetap,

misalnya tiap-tiap minggu atau tiap-tiap bulan. Jadi dengan order cycle system

ditentukan waktu pemesanan dengan jarak yang tetap. Sedangkan tiap-tiap

pemesanan mempunyai jumlah barang yang berfluktuasi tergantung pada

banyaknya pemakaian bahan dalam jarak atau interval waktu antara pesanan

yang lalu dan pesanan berikutnya. Order cycle system dapat digunakan untuk

mengawasi persediaan barang-barang yang banyak jenisnya serta lebih tinggi

nilainya. Pengawasan dilakukan sekaligus pada setiap periode tertentu.

c. Jumlah Pemesanan yang Ekonomis

Jumlah atau besarnya pesanan yang diadakan hendaknya menghasilkan biaya-

biaya yang timbul dalam penyediaan adalah minimal. Dalam penentuan atau pemecahan

jumlah pesanan yang ekonomis dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :

- Tubular Approach

Penentuan jumlah pesanan yang ekonomis ditentukan dengan tubular approach

yang dilakukan dengan cara menyusun satu daftar atau tabel pesanan dan jumlah

pesanan pertahun. Tentunya jumlah pesanan yang mengandung jumlah biaya

yang terkecil merupakan jumlah pesanan yang ekonomis (economic order quantity).

45

Page 3: Bab 5 Manajemen Produksi

Tabel 14. Rincian Jumlah Pemesanan yang Ekonomis Bahan

Jumlah Pemesanan

Banyaknya Unit

Persediaan Rata-rata

Ongkos Simpan

Ongkos Pesan

Total Cost

1 kali 20038 10019 6011400 100000 61114002 kali 10019 5009.5 3005700 200000 32057003 kali 6679.333 3339.667 2003800 300000 23038004 kali 5009.5 2504.75 1502850 400000 19028505 kali 4007.6 2003.8 1202280 500000 17022806 kali 3339.667 1669.833 1001900 600000 16019007 kali 2862.571 1431.286 858771.4 700000 15587718 kali 2504.75 1252.375 751425 800000 15514259 kali 2226.444 1113.222 667933.3 900000 156793310 kali 2003.8 1001.9 601140 1000000 1601140

eterangan : Ongkos Simpan/Unit = Rp. 300,-

Ongkos Pesan = Rp. 100.000,- per pesanan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya jumlah pesanan

maka ongkos simpan terus menurun sedangkan ongkos pesan terus menaik. Untuk

mencari total cost yang terendah. Dengan total cost Rp. 1.551.425,- dan banyaknya unit

sebesar 2504.75.

- Grafical Approach

Penentuan jumlah pesanan yang ekonomis dengan graphical approach dapat

dilakukan dengan cara menggambarkan grafik-grafik ongkos pesan, ongkos simpan

dan total cost dalam satu gambar.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 100

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

7000000

Ongkos SimpanOngkos PesanTotal Cost

Grafik 5. Perincian Jumlah Pesanan Bahan46

Bia

ya

Kali Pemesanan

Page 4: Bab 5 Manajemen Produksi

2. Dengan Menggunakan Rumus

Cara penentuan jumlah pesanan yang ekonomis dengan menurunkan didalam

rumus-rumus matematika dapat dilakukan dengan memperhatikan bahwa jumlah biaya

persediaan yang minimum terdapat jika biaya pesan sama dengan biaya simpan, maka

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

X = √ 2 DACI

Keterangan : D = Demand (Permintaan Pasar)

A = Ongkos Pesan

C = Ongkos Simpan

I = Tingkat Suku Bunga

X = Banyak Jumlah yang Dipesan

Demand (Permintaan Pasar) = ∑ Data Peramalan 20163300

x Bahan baku yangdisiapkan

Demand (Permintaan Pasar) = 571043300

x1158 kg = 20038,3 ≈ 20038

Ongkos Pemesanan Sosis Daging Ikan lele Rp./pesanan

Tingkat Suku Bunga 10%

X = √ 2 x 20038 x100000300 x 0,1

= 11557.97 unit

= 11558 unit

Berapa x pemesanan = DX

= 2003811558

= 1.73 kali pemesanan

= 2 kali pesan

TC (Total Cost) = DX x

A2 + XCI

= 2 x 100000

2 + (11558 x 300 x 0,1)

= Rp. 446740,-

47