BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc...
Transcript of BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2011-2-00436-mc...
47
BAB 3
PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Broadcast Design Indonesia
Broadcast Design Indonesia adalah sebuah rumah produksi yang
berdiri sejak tahun 1992 oleh Richard Buntario. Pada awalnya Broadcast
Design Indonesia hanya focus pada pembuatan video klip. Mengikuti
perkembangan jaman dan banyaknya bermunculan stasiun televisi swasta,
maka Broadcast Design Indonesia mulai membuat film dan sinetron. Pada
tahun 2005, perusahaan yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan ini
memulai aktivitasnya sebagai entertainment management, yang bidang
pekerjaannya terus berkembang yaitu dengan adanya Broadcast Design
Indonesia Artist Management.
Pada tahun 2011 ini, Broadcast Design Indonesia juga memiliki
sebuah label music yang bernama Orion Record. Label ini terus berkembang
dan memiliki banyak kelompok band yang di berada di bawah management
dari Orion Record.
Divisi yang terdapat dalam struktur organisasi rumah produksi
Broadcast Design Indonesia adalah :
On Air
Off Air
Artist Management
48
Marketing
Orion Record
3.1.2 Sejarah dan Perkembangan TRANS TV
PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan
perusahaan yang dimiliki oleh TRANS CORPORATION, yang juga merupakan
pemilik dari TRANS 7. Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal
1 Agustus 1998 Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski
baru terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-
nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter
yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans TV kemudian pertama
mengudara mulai diluncurkan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri
sejak tanggal 15 Desember 2001 sejak sekitar pukul 19.00 WIB Malam, TRANS
TV memulai siaran secara resmi.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan BDI
Struktur organisasi suatu perusahaan sangatlah penting dalam menunjang
kegiatan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang baik didalam suatu
perusahaan, memungkinkan adanya koordinasi kerja yang baik antara semua
satuan dan jenjang untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Sturktur organisasi
menperjelas hakiki dari organisasi, pembagian tugas, tanggung jawab, serta
wewenang dari masing-masing bagian perusahaan.
49
Berikut adalah struktur organisasi dari rumah produksi Broadcast
Design Indonesia :
BOARD OF DIRECTOR
Bagan 3. Board of Director
Bagan 3. Board of Director
HEAD DIVISION
Bagan 4. Susunan Head Division
Commissary
Renna Tabitha
Managing Director
Ahmad Zakie
Anto Nisuto
HRD,
Finnance,GA
Filman Negara
Head Production
Renna Tabitha
Head Off Air Division
Ahmad Zakie
Head Marketing
Januar Pribadi
Head On Air
Division
Chief Executif Officer
Richard Buntario
50
3.1.4 Struktur Organisai TRANS TV
Gambar 2. Struktur Organisasi TRANS TV
51
3.1.5 Wewenang dan Tanggung Jawab BDI
Wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan yaitu :
3.1.5.1 Chief Executive Officer
Jabatan tertinggi di suatu perusahaan dan mempunyai tugas untuk
memimpin suatu perusahaan dan bertanggung jawab untuk kestabilan perusahaan
tersebut. Namun, titel CEO sering mempunyai banyak tafsiran dalam
penggunaannya, karena sering diasosiasikan sebagai President atau Direktur
Utama dalam suatu perusahaan. Dan, dalam banyak organisasi CEO malah
digambarkan lebih penting daripada President Director perusahaan. Sebab, ia
mempunyai tugas yang lebih luas daripada President Director dan sering juga
dikombinasikan dengan Chairman of The Board. Disamping itu, terdapat pula
CEO yang memiliki peran ganda. Artinya, selain sebagai Chief of The Board
(formal), ia juga sebagai Chief of Operational Officer.
3.1.5.2 Commissary
Sebuah posisi yang di berikan oleh pemilik perusahaan untuk
menjalankan tugas yang di berikan oleh CEO. Dan di berikan kuasa penuh untuk
menjalakan perusahaan.
3.1.5.3 Managing Director
Managing director bertanggung jawab untuk berjalannya perusahaan
tersebut di setiap harinya. Di beberapa perusahaan lain Managing Director setara
atau sederajat dengan CEO. Di Broadcast Design Indonesia, seorang Manager
Director bertugas memberikan arahan kepada setiap kepala divisi untuk
menjalankan proyek yang akan dilakukan maupun sedang dilakukan.
52
3.1.5.4 HRD, Keuangan, General Affair
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and
selection
a.Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan
kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan
berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan atau forecast akan pekerjaan
yang lowong, jumlahnya,dan waktu.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan
persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan
karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan
lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi
pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekruitmen Pegawai
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau
kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja
baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada
untuk membuat deskripsi pekerjaan atau job description dan juga
spesifikasi pekerjaan atau job specification.
53
a. Seleksi Tenaga Kerja
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan
tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon
yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup atau cv atau
curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar
dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan
yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya
adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan atau Development and
evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau
perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar
tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di
bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada.
Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan
menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah
maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai atau
Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai
secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat
54
sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang
ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan
kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di
kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi
atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan
kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya
yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
3.1.6 Obyek Penelitian
Ceriwis adalah program televisi yang dibuat oleh sebuah rumah produksi
Broadcast Design Indonesia dan ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta
di Indonesia. Ceriwis sudah bertahan kurang lebih delapan tahun di dunia
hiburan tanah air. Dengan banyak melewati beberapa perombakan format acara.
bagan 5. Tim Produksi Ceriwis Broadcast Design Indonesia
Produser Januar Pribadi
Asisten Produser Ayu
Asisten Produksi dan Kreatif Miftah
Eksekutif produser Renna Tabitha
55
Bagan 6. Tim Produksi Ceriwis Trans TV
Gambar 3. Ceriwis
3.1.6.1 Filosofi Logo Perusahaan
Gambar 4. Logo Lama Broadcast Design Indonesia
Gambar 5. Logo Baru Broadcast Design Indonesia
Produser
Ivan Prasetyo
Kreatif
Arifani Webasanti
Eksekutif produser
Mira Santoso
56
Filosofi dari logo lama perusahaan Broadcast Design Indonesia adalah:
Lambang TV masa depan dan tulisan penuh warna yang menandakan bahwa
Broadcast Design Indonesia mempunyai cita – cita yang sangat tinggi di dunia
hiburan tanah air. Pada awal 2010, Broadcast Design Indonesia mengganti logo
dengan yang baru. Dan di logo perusahaan yang baru, dengan hanya tulisan tiga
huruf BDI saja, itu sudah menandakan bahwa Broadcast Design Indonesia adalah
rumah produksi yang sudah banyak dikenal masyarakat di dunia hiburan tanah
air. Dengan warna yang lebih lembut, mengartikan Broadcast Design Indonesia
membuat segala sesuatu yang kreatif dan ingin selalu menjaga hati para klien
agar tetap nyaman dan puas dengan hasil kerja kreatif Broadcast Design
Indonesia.
3.1.6.2 Logo dan Filosofi Trans TV
Gambar 6. Logo Trans TV
Filosofi dari logo atau lambang perusahaan Trans Tv adalah Logo Trans
TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya
mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di
Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia.
57
Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab
dan mudah dikenali.
3.1.6.3 Visi dan Misi Broadcast Design Indonesia (BDI)
Visi
Visi dari Broadcast Design Indonesia adalah menjadi
entertainment management yang dikenal dan dipercaya oleh masyarakat
luas.
Misi
Misi dari Broadcast Design Indonesia :
Menyerap segala keinginan dan aspirasi klien kami sebaik
mungkin dan mewujudkannya.
Dalam bentuk produk yang sesuai dengan ekspetasi klien,
kami selalu menghadirkan ide – ide kreatif yang dapat
memperkaya hasil kerja kami.
Menciptakan produk yang unik dan selalu selangkah
didepan para competitor kami.
Menjaga profesionalisme di dalam setiap pekerjaan kami.
Berambisi tinggi untuk menjadi rumah produksi dan
entertainment management nomor satu di Indonesia.
Selalu menjaga kepercayaan dan berkomitmen tinggi
dengan klien kami.
58
3.1.6.4 Visi dan Misi Trans TV
Visi
Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN,
memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan
program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral
budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta
kecerdasan masyarakat.
Misi
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan
serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan
nilai-nilai demokrasi.
3.2 Pendekatan Ilmiah
Pada dasaranya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan
untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis
dan terarah. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Penelitian kualitataif lebih menggunakan perspektif enemik.
Pengumpulan data berupa cerita rinci dari para informan. Penelitian ini berangkat
dari penggalian data berupa pandangan informan dalam bentuk cerita rinci atau
asli mereka. Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan jalan menggambarkan keadaan pada
saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak sekarang. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik,
59
statistik, atau komputer. Secara fundamental, penelitian kualitatif bertujuan
menganalisa satu bentuk situasi, konten dan aksi sosial dibandingkan
membuatnya menjadi subjek yang matematis atau bentuk formal lainnya. Proses
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berfikir yang akan
digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berfikir tersebut selanjutnya
diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk
memberika penjelasan dan argumentasi.
3.3 Identitas Masalah dan Pemecahan Masalah
3.3.1 Identitas Permasalahan
Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebuah
rumah produksi Broadcast Design Indonesia yang di dalamnya ada Divisi On Air
dan divisi inilah yang membuat program acara “CERIWIS” di Trans yang
diharuskan harus selalu kreatif dalam menciptakan cerita yang akan dibawakan
di setiap tayangan program ini. Setiap anggota tim kreatif dari Broadcast Design
Indonesia selalu memberikan ide – ide kreatifnya agar cerita yang di tayangkan
tidak monoton dan membosankan. Tuntutan dari pihak TRANS TV kepada
Broadcast Design Indonesia yang begitu besar menjadi salah satu masalah
terbesar yang harus di lewati.
3.3.2 Pemecahan Masalah
Pemecahan dari masalah yang di teliti oleh penulis adalah dengan
melakukan beberapa wawancara kepada penonton tentang ketertarikan penonton
dengan acara “CERIWIS”. Dan juga setiap anggota tim kreatif dari Broadcast
Design Indonesia selalu memberikan ide – ide kreatifnya agar cerita yang di
60
tayangkan tidak monoton dan membosankan. Dengan menggunakan strategi –
strategi kreatif yang di lakukan oleh tim kreatif Broadcast Design Indonesia.
3.3.2.1 Metodologi Pemecahan Masalah
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis
penelitian deskriptif. Menurut Prof. Dr. H. Hadari Nawawi
metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah
yang diselediki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat
dan lain – lain). Penelitian deskriptif juga bermaksud membuat
pemeriaan (penyadaran) secara sistematis, factual dan akurat
mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat populasi tertentu. Jadi
peneltian deskriptif yang dilakukan akan berusaha
mendeskripsikan atau menggambarkan strategi kreatif Ceriwis di
TRANS TV yang dilakukan oleh segenap tim Ceriwis di
Broadcast Design Indonesia selaku rumah produksi yang
membuat program acara tersebut.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini implementasi strategi kreatif didalam rumah
produksi yang membuat program talk show ceriwis.
3. Pengumpulan data
Data yang diperlukan dalam penelitian dikelompokkan menjadi
dua :
61
a. Data Primer
Data primer, data yang dikumpulkan peneliti secara
langsung melalui objek penelitian.
b. Data Sekunder
Data sekunder, data yang sudah dikelompokkan pihak
lain, yang berhubungan dengan ini.
Dalam pengumpulan data digunakan metode pengumpulan data
sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti.
Teknik observasi pada dasarnya merupakan kegiatan
mengamati dan mencatat perilaku. Observasi berguna untuk
menjelaskan, memberikan dan merinci gejala yang terjadi.
Dalam metode observasi terdapat dua cara, yaitu observasi
berstruktur dan observasi tak berstruktur. Dalam penelitian ini
penulis memilih menggunakan observasi tak berstruktur,
karena penulis tidak perlu sepenuhnya melaporkan peristiwa,
sebab prinsip utama observasi ialah merangkumkan,
mensistematiskan, dan menyederhanakan representasi
peristiwa. Peneliti lebih bebas dan lebih fleksibel dalam
mengamati peristiwa.
Terdapat tiga metode dalam observasi tak berstruktur,
yaitu catatan lapangan, catatan specimen, dan anekdot. Dari
62
ketiga metode tersebut penulis memilih catatan specimen
(specimen records), mengingat observasi yang dilakukan
peneliti dalam periode yang relative singkat. Penulis
mengadakan observasi pada obyek penelitian yakni pada saat
praproduksi dan produksi. Program acara Ceriwis serta
mengamati strategi kreatif yang diterapkan oleh tim kreatif
Ceriwis.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan
penggalian dokumen – dokumen yang berkaitan dengan
penelitian, seperti otobiografi, berita koran, artikel majalah,
brosur, catatan harian, bulletin dan foto – foto. Dokumen –
dokumen ini dapat mengungkapkan bagaimana subyek
mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan dan situasi yang
dihadapinya pada suatu saat dan bagaimana kaitan antara
definisi diri tersebut dalam hubungan dengan orang – orang
disekelilingnya dengan tindakan tindakannya. Beberapa
dokumentasi yang dokumentasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berita – berita perihal perkembangan
Ceriwis di Internet, serta foto – foto pada saat proses
berlangsungnya proses produksi Ceriwis yang mendukung
strategi kreatif yang di terapkan oleh Tim Kreatif.
63
c. Menarik Kesimpulan
Berangkat dari permulaan pengumpulan data, peneleti
mulai mencari makna dari data – data yang terkumpul,
selanjutnya peneliti mencari arti dan penjelasannya, kemudian
menyusun pola – pola hubungan tertentu kedalam satuan
informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan. Data yang
terkumpul disusun kedalam satuan – satuan, kemudian di
kategorikan sesuai dengan masalah – masalahnya. Data
tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu sama lain
sehingga mudah untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban
dari sikap permasalahan yang ada.
4. Metode Analisis
Untuk menganalisis permasalahan ini digunakan metode
deskriptif kualitatif, yang hasil penelitian analisisnya diuraikan dalam
suatu tulisan ilmiah yang berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang
telah dilakukan diambil suatu kesimpulan.
5. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu
antara lain : mengkonstuksi mengenai orang, kejadian, kegiatan
organisasi, perasaan, motivasi, tuntuan, kepedulian dan lain – lain.
Wawancara merupakan sumber data yang esensial dalam penelitian ini
sehingga peneliti akan memperoleh informasi – informasi dan keterangan
secara langsung mengenai data – data yang dibutuhkan.
64
Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak – pihak
yang terkait dengan penelitian ini adalah responden (narasumber) yaitu orang
yang berkompeten di dalam penelitian ini. Wawancara ini merupakan bentuk
komunikasi dua orang, melibatkan seseorang ingin memperoleh informasi dari
seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan berdasarkan tujuan
tertentu. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara yang tak
bersturktur. Wawancara ini bersifat luwes, susuan pertanyaan dan susunan kata –
kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi. Dalam penelitian ini informan yang
diwawancarai penulis adalah Ibu Rena Thabita selaku Eksekutif Produser
Ceriwis, Januar Pribadi selaku Produser Ceriwis, Ayu selaku Asisten Produser
Ceriwis, dan Miftah selaku Asisten Produksi dan Kreatif Ceriwis