Bab 3 Panduan Blok_terminal Blok 2-Rev Dp_logo
-
Upload
lukman-farha-ndole -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
description
Transcript of Bab 3 Panduan Blok_terminal Blok 2-Rev Dp_logo
KAWASAN PEMBANGUNAN TERPADU SENEN – PANDUAN RANCANG KOTA PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
D I N A S T A T A K O T A
3.3 BLOK B.2
SUKA TERMINAL DAN FASILITASNYA (STN)
PRINSIP-PRINSIP
Blok ini diperuntukkan bagi pembangunan dengan intensitas pemanfaatan lahan tinggi untuk sarana pelayanan umum dan fasilitasnya, karena merupakan titik transit (TOD/ Transit Oriented Development) dan dihubungkan dengan Stasiun Kereta Api Senen melalui jalur penghubung melayang bagi pejalan kaki. Blok ini juga merupakan extension dari stasiun lama. Lantai dasar dan beberapa lantai di atasnya merupakan fasilitas terminal/ stasiun sedangkan lantai di atasnya merupakan fasilitas komersial dan jasa yang saling terhubung dengan blok di sekitarnya. Bentuk bangunan harus mencerminkan citra Kawasan Pembangunan Terpadu Senen yang atraktif. Bangunan antar blok saling terhubung bagi pejalan kaki, sehingga menjadi bangunan superblok yang kompak.
ATURAN WAJIB
LUASAN LAHAN : ± 9.191 m2
LUAS LANTAI MAKSIMUM : ± 55.146 m2
KLB : 6.0
KDB : 60%
KETINGGIAN BANGUNAN : 48 lantai
RUANG TERBUKA : 1. Jalur pejalan kaki yang menghubungkan titik-titik transit terminal dan stasiun kereta, terbuka dan diperuntukkan bagi publik.
2. Jalur pejalan kaki yang menghubungkan titik-titik transit utara-selatan yang menghubungkan terminal dan transit stop busway, terbuka untuk publik.
3. Memberikan penghijauan di sepanjang jalur pedestrian (trotoar).
5
III - 5III-5
JUDUL GAMBAR
BLOK B.2
KAWASAN PEMBANGUNAN TERPADU SENEN – PANDUAN RANCANG KOTA PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
D I N A S T A T A K O T A
ATURAN UTAMAPENGGUNAAN LAHAN YANG DIANJURKAN
Terminal dan fasilitasnya
PARKIRPenggunaan Lahan Parkir : Di beberapa lantai pada massa bangunan,
dengan persyaratan parkir maksimal membatasi kendaraan pribadi dan mengandalkan angkutan umum. Kondisi ideal tersebut harus ditunjang oleh sistem angkutan umum.
SEMPADAN BANGUNANSebelah Barat : 10 mSebelah Timur : 10 mJarak antar Bangunan di Blok B.3 dan B.6 adalah 15 m
FASILITAS UNTUK MASYARAKATJalur pejalan kaki terbuka 15 jam sehari untuk dipergunakan oleh masyarakat berupa jalur pedestrian dari arah utara - selatan yang menghubungkan titik transit busway dan terminal bis yang menghubungkan antar titik transit busway dengan blok-blok lain di Kawasan Senen.
BENTUK MASSAPodium : 8-10 lantaiMenara : 38-40 lantai
WAJAH JALANWajah jalan terbentuk oleh fasade-fasade bangunan yang rata dengan garis sempadan membentuk street wall.
RUANG TERBUKA Ruang terbuka terletak di sekeliling bangunan yang merupakan area
sempadan bangunan dan juga jalur pedestrian penghubung antar blok bangunan.
PENCAPAIAN KENDARAAN Pencapaian kendaraan umum transit sesuai jalur-jalur yang telah ditetapkan,
masuk melalui Jalan Pasar Senen menuju Jalan Stasiun Senen. Pencapaian ke tempat parkir dan servis dapat diakses dari arah yang berbeda
dengan angkutan umum. Pemisahan yang jelas antara sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki
dengan elemen pengaman, seperti perbedaan elevasi atau perbedaan pola lantai, pemberian bollard, dan lain-lain.
PERTANDAAN Pada wajah jalan, tanda-tanda (papan nama bangunan, dsb) diletakkan pada fasade
bangunan dengan memperhatikan keserasian. Pada halaman dalam kavling bangunan, tanda-tanda diletakkan pada bagian pagar
depan dengan ketinggian 1,5 meter dari permukaan tanah. Tata cara pemasangan dan ukuran pertandaan sesuai batasan teknis.
PENCAHAYAANPencahayaan diarahkan pada fasade bangunan yang menonjolkan arsitekur bangunan, penerangan bagi jalur pejalan kaki, penerangan pada area ruang terbuka, dan fasilitas umum lainnya.
6
III - 6III-6
KAWASAN PEMBANGUNAN TERPADU SENEN – PANDUAN RANCANG KOTA PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
D I N A S T A T A K O T A
ATURAN ANJURAN
KUALITAS FUNGSIONAL
ORGANISASI DAN KETERKAITAN FUNGSIKeterkaitan antara fungsi di dalam blok ini dengan blok sebelahnya dan di dalam bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario pengembangan kawasan dapat berjalan dengan baik.
SIRKULASI PEJALAN KAKI DAN KENDARAAN SKALA MIKRO Sirkulasi penghubung antar bangunan dan antar blok berupa jalur pedestrian
melayang (elevated pedestrian deck) yang diberi peneduh/ shelter. Penghubung antara halte bis dan bangunan diberikan fasilitas bagi jalur
pejalan kaki yang aman dan nyaman. Sirkulasi kendaraan di dalam lahan harus memperhatikan tempat-tempat
penting, seperti pintu masuk, perlintasan pejalan kaki, dan lain-lain. Jalur sirkulasi pejalan kaki dirancang dengan permukaan anti slip dan diberi
pencahayaan yang layak. Menyediakan sirkulasi bagi diffable dan pengguna kursi roda (wheel chair).
KUALITAS VISUAL
ESTETIKA VISUALDesain arsitektural yang dipilih hendaknya selaras dengan tema dan citra kawasan.
GUBAHAN MASSA Bagian dasar bangunan dihubungkan dengan selasar tertutup dan digunakan sebagai pembentuk muka jalan.
TATA INFORMASI Bagian dasar bangunan pada parapet menghadap ke jalan. Kejelasan peran bangunan diwujudkan dengan tipologi dan rancangan pintu
masuk utama. Kejelasan fungsi-fungsi lahan dan bangunan dalam bentuk penyediaan marka-
marka grafis.
KUALITAS LINGKUNGAN
TATA HIJAU Tata hijau pada kawasan tidak hanya berperan sebagai dekorasi, melainkan salah satu elemen pokok yang akan memberi dampak visual serta kenyamanan bagi lingkungan.
KEPENTINGAN UMUM.Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa telepon umum, kotak sampah, bangku taman, dan lain-lain.
ASPEK SOSIAL BUDAYAMewadahi aktivitas, kebiasaan dan perilaku sosial yang berlaku dalam masyarakat (seperti ruang interaksi sosial dan sebagainya).
7
III - 7III-7
KAWASAN PEMBANGUNAN TERPADU SENEN – PANDUAN RANCANG KOTA PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
D I N A S T A T A K O T A8
III - 8III-8
JUDUL GAMBAR
BLOK B.2Gambar ini hanya merupakan simulasi dari penerapan panduan rancang kota, rancangan bangunan sesungguhnya akan merupakan variasi dari simulasi ini