Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

66

Transcript of Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Page 1: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf
Page 2: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf
Page 3: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf
Page 4: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

BAB IKETENTUAN UMUM 7

BAB IITUJUAN PENDIDIKAN 13

BAB IIIPENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN 14

BAB IVPELATIHAN PEMBELAJAR SUKSES MAHASISWA 16

BAB VKURIKULUM DAN METODE PEMBELAJARAN 18

BAB VIADMINISTRASI AKADEMIK 20

BAB VIIPROSES PENDIDIKAN 21

BAB VIIIJALUR PENYELESAIAN STUDI 40

BAB IXMONITORING KEMAJUAN STUDI 48

BAB XSYARAT KELULUSAN, YUDISIUM, DAN WISUDA 49

BAB XIPENYELESAIAN MASALAH AKADEMIK 57

Page 5: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

ii Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

BAB XIIPROGRAM PENDIDIKAN BERLANJUTBAGI MAHASISWA PROGRAM SARJANA 59

BAB XIIIKETENTUAN PERALIHAN 60

BAB XIVKETENTUAN PENUTUP 73

Page 6: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

KEPUTUSAN DEKAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

NOMOR 4736/JO1.SP/SK-3/VII/2014

TENTANG

PEDOMAN AKADEMIK

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA (S1) FISIPOL UGM

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UGM:

Menimbang: a. Bahwa Program-Program Sarjana

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

perlu dikelola secara terpadu dan

akuntabel;

b. Bahwa sehubungan dengan huruf a, perlu

ditetapkan Keputusan Dekan tentang

Pedoman Akademik Program Pendidikan

Sarjana (S1);

Page 7: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

2 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor

78, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4301);

2. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012

tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 67 Tahun 2013 tentang Statuta

Universitas Gadjah Mada;

6. Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2014

Tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor

16, Tambahan Lembaran Negara Nomor

5500)

Page 8: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

55 Tahun 2013 Tentang Biaya Kuliah

Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada

Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan

Kemdikbud;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

73 Tahun 2013 tentang Penerapan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Bidang Pendidikan Tinggi;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi;

10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 232/U/2000

tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa;

11. Keputusan Majelis Wali Amanat UGM

Page 9: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

4 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

Nomor 12/SK/MWA/2003 tentang

Anggaran Rumah Tangga Universitas

Gadjah Mada; Sebagaimana diubah

dengan Keputusan Majelis Wali Amanat

UGM Nomor 21/SK/MWA/2012;

12. Keputusan Majelis Wali Amanat

Universitas Gadjah Mada Nomor

04/SK/MWA/2013 tentang Rencana

Strategis UGM Tahun 2012-2017;

13. Keputusan Majelis Wali Amanat UGM

Nomor 02/SK/MWA/2005 tentang

Kebijakan Akademik Universitas Gadjah

Mada Tahun 2005-2010;

14. Peraturan Rektor Universitas Gadjah

Mada Nomor 711/P/SK/HT/2013 tanggal

26 Agustus 2013 tentang Tata Perilaku

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada;

15. Keputusan Rektor Universitas Gadjah

Mada Nomor 282/P/SK/HT/2009 tanggal

25 Juni 2009 tentang Program Pendidikan

Berlanjut bagi Mahasiswa Universitas

Page 10: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 5

Gadjah Mada;

16. Keputusan Rektor Universitas Gadjah

Mada Nomor 279/P/SK/HT/2009 tanggal

22 Juni 2009 tentang Perubahan

Keputusan Rektor Universitas Gadjah

Mada Nomor 22/P/SK/HT/2006 tentang

Panduan Penyusunan Kurikulum Tahun

2006 pada Program Studi Jenjang Sarjana

di Universitas Gadjah Mada;

17. Keputusan Rektor Universitas Gadjah

Mada Nomor 719/P/SK/HT/2012 tanggal

8 Oktober 2012 tentang Pengangkatan

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Gadjah Mada Periode

2012-2016;

18. Keputusan Rektor Universitas Gadjah

Mada Nomor 304/P/SK/HT/2014 tanggal

19 Mei 2014 tentang Pelatihan

Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru

Universitas Gadjah Mada;

19. Keputusan Dekan Fisipol UGM Nomor

Page 11: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

6 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

Nomor: 4450 /J01.SP/SK-3/VIII/2012

tanggal 17 Agustus 2012 tentang

Pedoman Akademik Program Pendidikan

Sarjana (S1) Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada;

Memperhatikan: Persetujuan Rapat Senat Akademik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Gadjah Mada Tanggal 23 Juli

2014.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: KEPUTUSAN DEKAN TENTANG

REVISI PEDOMAN AKADEMIK

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA

(S1) FISIPOL UGM.

Page 12: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 7

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Universitas Gadjah Mada yang selanjutnya disingkat UGM

adalah perguruan tinggi negeri badan hukum.

2. Majelis Wali Amanat yang selanjutnya disingkat MWA

adalah organ UGM yang menyusun dan menetapkan

kebijakan umum UGM.

3. Rektor adalah organ UGM yang memimpin penyelenggaraan

dan pengelolaan UGM.

4. Direktorat Akademik, yang selanjutnya disebut DA adalah

unit pelaksana administrasi akademik universitas.

5. Senat Fakultas selanjutnya disingkat SF adalah badan yang

memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan

Peraturan MWA dalam lingkungan fakultas.

6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang selanjutnya

disingkat Fisipol adalah himpunan sumber daya pendukung,

yang dapat dikelompokkan menurut jurusan atau departemen,

yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan

Page 13: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

8 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin

ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.

7. Departemen/jurusan adalah unsur dari fakultas/sekolah yang

menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasi, dan/atau

profesi untuk jenjang sarjana (S1) dan/atau pascasarjana (S2

dan/atau S3).

8. Program studi (Prodi) adalah kesatuan kegiatan pendidikan

dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode

pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,

pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

9. Dekan adalah pimpinan fakultas atau sekolah di lingkungan

UGM yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap

penyelenggaraan pendidikan di masing-masing fakultas atau

sekolah.

10. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas

utama mentransformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

11. Profesor yang selanjutnya disebut guru besar adalah jabatan

fungsional tertinggi bagi dosen di UGM.

12. Pengelola jurusan adalah ketua dan sekretaris jurusan.

13. Pengelola prodi adalah ketua dan sekretaris prodi.

Page 14: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 9

14. Dosen pembimbing akademik adalah seseorang yang

berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh ketua

prodi untuk memberikan bimbingan kegiatan akademik

kepada mahasiswa.

15. Dosen pembimbing skripsi adalah seseorang yang

berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh ketua

progam studi untuk memberikan bimbingan penulisan skripsi

kepada mahasiswa.

16. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan

tinggi di Fisipol UGM.

17. Mahasiswa baru adalah seseorang yang baru pertama kali

terdaftar sebagai peserta didik pada jejang sarjana (S1)

dan/atau pascasarjana (S2 dan/atau S3) di Fisipol UGM.

18. Mahasiswa asing adalah seseorang yang bukan warga negara

Indonesia yang telah mendapat izin dari Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi untuk menjadi peserta didik pada jenjang

pendidikan tinggi di Fisipol UGM.

19. Bagian adalah unsur pelaksana fakultas yang mendukung

penyelenggaraan prodi jalur akademik dan profesional dalam

sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan tertentu.

20. Laboratorium/studio adalah unit pelaksana akademik di

dalam satu jurusan atau bagian yang mengampu/didukung

Page 15: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

10 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

oleh sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan yang

menyelenggarakan dua atau lebih mata kuliah.

21. Akreditasi adalah pengakuan atas jurusan pada perguruan

tinggi yang memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

22. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang tersusun atas

enam belas sampai sembilan belas minggu kuliah atau

kegiatan lainnya, berikut kegiatan teriringannya, termasuk

dua sampai tiga minggu kegiatan penilaian.

23. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan baik

mengenai isi maupun bahan kajian, pelajaran, serta cara

penyampaian, dan penilaian terhadap hasil-hasilnya yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

belajar mengajar yang disusun menurut acuan kurikulum

pendidikan tinggi.

24. Kalender akademik adalah agenda dan jadwal kegiatan

akademik dalam rentang satu tahun akademik yang telah

ditetapkan oleh universitas dan/atau fakultas.

25. Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan

pendidikan dengan menggunakan Satuan Kredit Semester

(SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja

Page 16: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 11

dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan

program.

26. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem

penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan satuan kredit

guna menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen,

pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

27. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah informasi yang berisikan

keseluruhan matakuliah yang diambil mahasiswa selama satu

semester.

28. Kartu Hasil Studi (KHS) adalah informasi yang menunjukkan

keseluruhan hasil belajar mahasiswa yang diperoleh selama

satu semester melalui kegiatan terjadwal perminggu berupa

kegiatan perkuliahan, praktikum, kegiatan lapangan, dan

kegiatan mandiri.

29. Indeks Prestasi (IP) adalah angka prestasi akademik

mahasiswa yang dihitung dari jumlah perkalian nilai hasil

belajar dengan bobot sks yang dibagi dengan jumlah kredit.

30. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah akumulasi indeks

prestasi yang diperoleh selama masa studi.

31. Penelitian adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk

menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah

dalam ilmu pengetahuan.

Page 17: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

12 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

32. Skripsi adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau

penelitian di bidang ilmu sosial dan/atau ilmu politik yang

dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa dibawah bimbingan

dosen pembimbing untuk mendapatkan gelar sarjana.

33. Ijazah adalah sertifikat yang diberikan kepada peserta didik

sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau

penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian

yang diselenggarakan oleh fakultas.

34. Transkrip akademik adalah daftar yang memuat nilai hasil

belajar dan skripsi serta indeks prestasi semua mata kuliah

yang ditempuh mahasiswa selama mengikuti pendidikan.

35. Nilai sementara adalah nilai yang dikeluarkan oleh seksi

akademik yang bersifat sementara sebelum nilai sebenarnya

dikeluarkan dan digunakan untuk kepentingan perencanaan

studi semester berikutnya.

36. Nilai akhir adalah nilai bersifat tetap yang akan muncul dalam

transkrip nilai.

Page 18: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 13

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

Pasal 2

Tujuan penyelenggaraan Program Pendidikan Sarjana (S1) di

Fisipol adalah menghasilkan lulusan yang memiliki:

1. Kharakter yang menjunjung tinggi kebenaran; memiliki

kesadaran lingkungan; berkepribadian; dan berbudaya

Indonesia yang diwujudkan dengan berkontribusi dalam

pembangunan; memelihara dan mengembangkan kebudayaan;

hidup bermasyarakat; serta memajukan masa depan bangsa dan

negara Indonesia.

2. Penguasaan konsep teoritis bidang pengetahuan secara

mendalam; mampu memanfaatkan IPTEKS; berfikir sistematis

dan bernalar ilmiah untuk mengambil keputusan strategis;

menghasilkan berbagai alternatif solusi berdasarkan analisis

informasi data untuk menyelesaikan berbagai persoalan

masyarakat, pemerintah, maupun swasta.

3. Kapasitas dan kemampuan berfikir; menulis; bertindak cerdas;

kreatif; terampil; dan komunikatif untuk merespon berbagai isu

strategis dalam persaingan dan kerjasama global.

Page 19: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

14 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

BAB III

PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN

Pasal 3

Pengelolaan program pendidikan sarjana (S1) dilakukan oleh :

1. Penanggungjawab program pendidikan sarjana (S1), ex-officio

Dekan;

2. Wakil-Wakil Dekan sesuai dengan bidang tugasnya;

3. Pengelola Jurusan;

4. Pengelola Prodi (S1);

5. Badan, satuan tugas dan unit lain yang dipandang perlu.

Pasal 4

Program pendidikan sarjana (S1) dikelola oleh staf pengajar tetap

sekurang-kurangnya bergelar Master (S2) dengan jabatan

akademik sekurang-kurangnya asisten ahli.

Pasal 5

Tugas pengelola program pendidikan sarjana (S1) adalah :

1. Dekan bertanggung jawab atas semua proses penyelenggaraan

program pendidikan sarjana;

2. Wakil Dekan bertugas membantu dekan untuk kelancaran

semua proses penyelenggaraan program pendidikan sarjana;

Page 20: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 15

3. Ketua Jurusan bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan

program pendidikan sarjana (S1) di tingkat jurusan;

4. Sekretaris Jurusan bertugas membantu ketua jurusan dalam

menyelenggarakan kegiatan akademik dan administrasi

akademik;

5. Ketua Prodi (S1) bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan

program pendidikan sarjana (S1) di tingkat prodi;

6. Sekretaris Prodi (S1) bertugas membantu Ketua Prodi (S1)

dalam menyelenggarakan kegiatan akademik dan administrasi

akademik;

7. Satuan/unit pelaksana administrasi akademik bertugas

menjalankan kegiatan administrasi, pelayanan akademik, dan

kemahasiswaan pada program pendidikan sarjana (S1) di

tingkat fakultas;

8. Satuan/unit pelaksana administrasi keuangan bertugas

mengadministrasikan urusan-urusan keuangan program

pendidikan sarjana (S1) di tingkat fakultas.

Page 21: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

16 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

BAB IV

PELATIHAN PEMBELAJAR SUKSES MAHASISWA

BARU

Pasal 6

1. Sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa baru wajib mengikuti

Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB).

2. PPSMB diselenggarakan untuk mempersiapkan mahasiswa

baru agar dapat menjadi pembelajar yang sukses.

3. PPSMB dilaksanakan oleh fakultas dan jurusan, dan

pelaksanaannya dapat didelegasikan kepada organisasi

mahasiswa di tingkat fakultas.

4. Mahasiswa baru yang telah mengikuti PPSMB dan dinyatakan

lulus berhak mendapatkan sertifikat.

5. Syarat untuk mendapatkan sertifikat dan dinyatakan lulus

adalah:

a. Memenuhi kehadiran minimal 75%;

b. Mengerjakan tugas sesuai ketentuan;

c. Tidak melanggar peraturan tentang tata perilaku mahasiswa.

6. PPSMB dilaksanakan dengan menjalankan prinsip-prinsip

pembelajaran dewasa, toleransi, tanggungjawab, dan

nirkekerasan.

Page 22: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 17

7. Dalam hal terjadi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip

PPSMB, dekan berhak untuk menghentikan pelaksanaan

PPSMB.

Pasal 7

Materi Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru

1. Materi pokok PPSMB berasal dari universitas, fakultas, dan

jurusan.

2. Aspek-aspek utama dalam materi PPSMB adalah sebagai

berikut:

a. Soft skills: living skills, learning skills, communication

skills, writing skills, dan thinking skills;

b. Pengenalan universitas, fakultas, dan jurusan;

c. Pengenalan lingkungan dan fasilitas akademik penunjang

pendidikan;

d. Pengenalan materi keprofesian.

Page 23: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

18 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

BAB V

KURIKULUM DAN METODE PEMBELAJARAN

Pasal 8

1. Kurikulum disusun sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan kebutuhan profesional bagi upaya

menghasilkan lulusan dengan kompetensi terbaik.

2. Kurikulum prodi sarjana (S1) memuat materi pendidikan:

a. Agama;

b. Pancasila;

c. Kewarganegaraan;

d. Bahasa Indonesia;

e. Kuliah Kerja Nyata.

3. Mata kuliah dalam kurikulum terdiri atas:

a. Mata kuliah wajib universitas

b. Mata kuliah wajib fakultas;

c. Mata kuliah wajib jurusan;

d. Mata kuliah wajib konsentrasi jurusan;

e. Mata kuliah pilihan jurusan;

f. Mata kuliah pilihan umum (lintas jurusan dan lintas

fakultas).

Page 24: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 19

Pasal 9

1. Kurikulum dirancang, ditetapkan oleh masing-masing jurusan

dan disetujui oleh senat fakultas.

2. Setiap jurusan dapat mengembangkan dan memiliki beberapa

konsentrasi studi.

3. Perbedaan kurikulum antar konsentrasi dalam satu jurusan

antara 40% - 60%.

4. Kurikulum dievaluasi maksimal setiap 5 tahun sekali.

Pasal 10

Perubahan dan Pergantian Kurikulum Jurusan

1. Perubahan dan pergantian kurikulum jurusan dirumuskan

secara internal oleh rapat resmi masing-masing jurusan.

2. Sebelum dilakukan perubahan dan pergantian kurikulum

jurusan terlebih dahulu diawali dengan kegiatan sebagai

berikut :

a. Kajian internal Tim Kurikulum Jurusan;

b. Workshop dengan melibatkan seluruh anggota staf pengajar

jurusan, mahasiswa, para pakar, asosiasi keilmuan, asosiasi

profesi, alumni, pengguna (user), dan representasi

stakeholder;

Page 25: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

20 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

c. Kurikulum baru diputuskan oleh rapat resmi jurusan setelah

mempertimbangkan masukan dari kalangan internal dan

eksternal sebagaimana disebutkan dalam ayat 2b.

3. Untuk menjamin hak mahasiswa maka pergantian kurikulum

lama ke kurikulum baru diatur dengan peraturan peralihan.

Pasal 11

Metode Pembelajaran

1. Menggunakan prinsip kebebasan akademik dan mimbar

akademik.

2. Lifelong learning (pendidikan formal di Fisipol UGM hanya

salah satu bagian kecil dari proses pembelajaran yang akan

berjalan seumur hidup).

3. Pembelajaran orang dewasa.

BAB VI

ADMINISTRASI AKADEMIK

Pasal 12

Registrasi

Mahasiswa yang berhak mengikuti pembelajaran adalah

mahasiswa yang terdaftar di Direktorat Akademik (DA)

sebagaimana diatur dalam peraturan universitas.

Page 26: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 21

Pasal 13

Herregistrasi/Daftar Ulang

1. Setiap mahasiswa diwajibkan mendaftar ulang setiap awal

semester di DA dengan cara membayar biaya pendidikan yang

telah ditentukan.

2. Biaya pendidikan ditentukan oleh Surat Keputusan (SK)

Rektor.

3. Mahasiswa yang tidak melakukan herregistrasi tidak berhak

mengikuti kegiatan akademik dan menggunakan fasilitas.

BAB VII

PROSES PENDIDIKAN

Pasal 14

Metode Perkuliahan

Metode perkuliahan dilaksanakan dengan metode tatap muka

langsung, memanfaatkan format media baru (online) ataupun

metode-metode lain yang dirancang oleh dosen pengampu mata

kuliah.

Pasal 15

Sistem Kredit dan Satuan Kredit Semester

1. Perkuliahan menganut Sistem Kredit.

Page 27: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

22 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

2. Penyusunan, perencanaan, dan pelaksanaan perkuliahan

menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS) sebagai tolok

ukur beban akademik mahasiswa.

Pasal 16

Beban SKS dan Masa Studi

1. Beban studi Program Pendidikan Sarjana (S1) sekurang-

kurangnya 144 sks yang dilaksanakan selama 8 semester dan

paling lama 10 semester.

2. Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi masa studi 10 semester

akan dinyatakan putus studi.

Pasal 17

Kartu Rencana Studi

1. Sebelum semester baru dimulai, mahasiswa wajib

mendaftarkan mata kuliah yang akan ditempuh dan mengisi

Kartu Rencana Studi (KRS).

2. Jumlah SKS yang diambil mahasiswa pada semester pertama

mengikuti sistem paket yang ditetapkan oleh fakultas.

3. Jumlah SKS yang dapat diambil oleh mahasiswa pada semester

kedua dan selanjutnya ditentukan berdasarkan capaian indeks

prestasi (IP) yang diatur sebagai berikut:

a. IP 3,00 – 4,00 : 24 sks

Page 28: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 23

b. IP 2,50 – 2,99 : 21 sks

c. IP 2,00 – 2,49 : 18 sks

d. IP 0,00 – 1,99 : 15 sks

4. Dalam hal nilai hasil ujian akhir semester belum dikeluarkan

oleh dosen pengampu sampai dengan batas waktu yang

ditentukan, maka akan diberikan nilai C* sebagai nilai

sementara.

5. Dalam hal sampai batas waktu yang ditentukan dosen terlambat

atau tidak menyerahkan nilai final, maka kebijakan penilaian

akan diserahkan kepada prodi selambat-lambatnya tujuh hari

kerja.

6. Apabila prodi tidak memberikan nilai final setelah tujuh hari

kerja, maka akan diberikan nilai final B.

7. Dalam mengisi dan merevisi KRS, mahasiswa wajib mengikuti

ketentuan:

a. Mengambil jumlah mata kuliah dengan total SKS tidak

melebihi jatah sebagaimana diatur;

b. Mengambil nama mata kuliah dengan merujuk pada

pedoman kurikulum prodi;

c. Dalam hal mahasiswa membutuhkan informasi mengenai

KRS, yang bersangkutan bisa berkonsultasi dengan ketua

Page 29: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

24 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

prodi atau dosen pembimbing akademik yang diberikan

mandat untuk melaksanakan tugas tersebut;

d. Menggunakan Sistem Informasi Akademik (SIA);

e. Mengisi KRS sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

fakultas;

f. Revisi KRS dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan

ketentuan yang dikeluarkan oleh fakultas setiap semester;

g. Jika mahasiswa tidak melakukan revisi kelebihan jumlah

KRS maka SIA secara otomatis akan memotong mata kuliah

dalam KRS dari urutan terbawah.

8. KRS menjadi dasar penerbitan Kartu Hasil Studi (KHS) diakhir

semester dengan ketentuan:

a. Nilai mata kuliah yang diterbitkan dalam KHS adalah

matakuliah yang tercantum dalam KRS;

b. KHS sebagai salah satu instrumen pengawasan dan

pengendalian proses pembelajaran di Fisipol UGM.

Pasal 18

Jadwal Kuliah

Jadwal kuliah mengikuti ketentuan yang diatur di tingkat

Universitas Gadjah Mada.

Page 30: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 25

Pasal 19

Format Kuliah

1. Kegiatan akademik yang diselenggarakan pada program

pendidikan sarjana (S1) dapat berbentuk perkuliahan tatap

muka, perkuliahan metode online, perkuliahan lapangan,

magang atau penelitian atau metode khusus lainnya.

2. Jumlah perkuliahan setiap mata kuliah dalam satu semester

sedikitnya dua belas kali pertemuan.

3. Perkuliahan diampu oleh satu orang dosen atau tim dosen yang

minimal bergelar Master (S2).

4. Tim dosen terdiri dari dosen pengampu, dosen tamu, dan pakar

yang relevan dengan mata kuliah.

5. Waktu perkuliahan untuk setiap mata kuliah ditentukan

berdasarkan bobot satuan kredit mata kuliah.

6. Jumlah waktu perkuliahan per minggu setiap mata kuliah

dengan bobot satu kredit adalah sebagai berikut:

a. 1 SKS setara dengan 50 menit waktu pembelajaran

b. Pembelajaran dapat berupa:

1) Diskusi kelas;

2) Penugasan;

3) Kuliah lapangan;

4) Magang.

Page 31: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

26 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

Pasal 20

Kuliah Lintas Jurusan

1. Kuliah lintas jurusan adalah kegiatan mengikuti mata kuliah

yang ditawarkan di luar jurusan mahasiswa yang bersangkutan.

2. Mata kuliah yang bisa diambil di luar jurusan adalah mata

kuliah pilihan umum.

3. Penentuan peserta mata kuliah lintas jurusan diprioritaskan

kepada mahasiswa dari jurusan yang menempatkan mata kuliah

tersebut sebagai mata kuliah wajib dengan ketentuan:

a. Mahasiswa yang menempuh mata kuliah wajib dijamin

dapat mendaftarkan mata kuliah tersebut dalam KRS sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

b. Mahasiswa yang bermaksud menempuh mata kuliah pilihan

jurusan dan pilihan umum dapat ditolak apabila melampaui

besaran kelas yang ditentukan.

Pasal 21

Kuliah Lintas Fakultas

1. Kuliah lintas fakultas adalah kegiatan mengikuti mata kuliah

yang ditawarkan di luar Fisipol UGM, atau kegiatan mata

kuliah yang diikuti oleh mahasiswa dari luar Fisipol UGM.

Page 32: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 27

2. Syarat-syarat mengikuti kuliah lintas fakultas di luar Fisipol

UGM:

a. Mata kuliah tidak ditawarkan di Fisipol UGM;

b. Merupakan mata kuliah universitas atau mata kuliah pilihan

umum;

c. Mata kuliah punya relevansi dengan minat studi;

d. Mendapat persetujuan dosen pembimbing akademik (ada

formulir persetujuan dari prodi-pembimbing).

3. Mahasiswa dari fakultas lain yang akan mengikuti kuliah di

Fisipol UGM:

a. Menyerahkan fotokopi KRS yang menyebutkan mata kuliah

yang akan diambil;

b. Menyerahkan surat pengantar mengambil mata kuliah di

Fisipol UGM dari dekan fakultas asal;

c. Mengikuti peraturan yang berlaku di Fisipol UGM.

4. Prosedur mengambil kuliah di luar Fisipol UGM:

a. Mahasiswa dengan menunjukkan KRS semester berjalan

meminta dan mengisi formulir surat pengantar dari Seksi

Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM;

b. Mahasiswa membawa dan menyerahkan surat pengantar

yang telah diisi dan disahkan oleh fakultas ke bagian

Page 33: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

28 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

kemahasiswaan di fakultas tempat mata kuliah yang akan

diambil;

c. Mahasiswa mengikuti perkuliahan sesuai dengan jadwal

yang ditentukan oleh fakultas tempat mengambil

matakuliah;

d. Mahasiswa mengikuti segenap peraturan yang ditentukan

oleh fakultas tempat mahasiswa mengambil matakuliah

dalam kaitannya dengan matakuliah yang diambil;

e. Wakil Dekan Bidang Akademik melalui seksi akademik dan

kemahasiswaan bertanggungjawab atas proses administrasi

akademik dan dokumen nilai mata kuliah.

5. Prosedur mahasiswa dari luar fakultas mengambil kuliah di

Fisipol UGM:

a. Mahasiswa membawa dan menyerahkan surat pengantar

dari fakultas asal dan fotokopi KRS ke Seksi Akademik dan

Kemahasiswaan Fisipol UGM;

b. Mahasiswa mengikuti perkuliahan sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan;

c. Mahasiswa wajib mematuhi peraturan-peraturan yang

berkaitan dengan matakuliah yang diambil dan Fisipol

UGM pada umumnya;

Page 34: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 29

d. Nilai mahasiswa dari fakultas lain yang mengambil

matakuliah di Fisipol UGM, akan dikirim oleh Wakil Dekan

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan melalui Seksi

Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM ke fakultas

mahasiswa yang bersangkutan.

Pasal 22

Tata Tertib Perkuliahan Metode Tatap Muka

1. Perkuliahan dimulai sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan atau jadwal yang telah disepakati antara dosen dan

mahasiswa.

2. Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 75%

kehadiran.

3. Di awal perkuliahan, dosen dan mahasiswa wajib membuat

kontrak belajar.

4. Dosen menandatangani daftar hadir kuliah dan melakukan

finger print.

5. Presensi mahasiswa dilakukan dengan menandatangani daftar

hadir kuliah dan sistem finger print.

6. Izin kepada mahasiswa untuk tidak mengikuti kegiatan

perkuliahan dapat diberikan jika :

Page 35: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

30 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

a. Mendapat musibah (sakit dengan menunjukkan surat

keterangan dokter);

b. Anggota keluarga inti meninggal dunia;

c. Ditugaskan oleh prodi / fakultas / universitas dalam kegiatan

ilmiah, kompetisi mahasiswa, dan kegiatan kemahasiswaan

lainnya (studi banding, student exchange, dan lain-lain);

d. Mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan career

development. Dalam hal ini, Career Development Center

(CDC) Fisipol UGM berhak melakukan penilaian tentang

hubungan kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa dengan

career development.

7. Pada saat proses perkuliahan di kelas berlangsung, mahasiswa

dilarang:

a. Terlambat 15 menit atau lebih, dari jadwal yang disepakati;

b. Berpakaian tidak sopan / tidak pantas (mengenakan kaos

oblong, sandal jepit, dan celana pendek);

c. Merokok;

d. Mengaktifkan peralatan elektronik yang mengganggu

perkuliahan;

e. Berbicara dengan teman di luar konteks perkuliahan;

f. Melakukan tindakan-tindakan lain yang diatur dalam hukum

pidana.

Page 36: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 31

Pasal 23

Evaluasi Perkuliahan

1. Evaluasi perkuliahan meliputi kinerja dosen, pelaksanaan

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester

(RPKPS), dan ketersediaan sumber belajar.

2. Evaluasi perkuliahan dilaksanakan bersama oleh dosen dan

atau mahasiswa dan atau tim evaluator yang ditunjuk oleh

fakultas.

3. Ketentuan evaluasi perkuliahan diatur sebagai berikut:

a. Evaluasi perkuliahan dilakukan secara online oleh bidang

akademik dan kemahasiswaan pada akhir semester;

b. Hasil rekapitulasi tersebut menjadi dasar evaluasi yang

dilakukan oleh wakil dekan bidang akademik;

c. Hasil evaluasi diserahkan kepada dosen yang bersangkutan

dan ketua prodi;

d. Wakil Dekan Bidang Akademik melaporkan hasil-hasil

evaluasi dalam Rapat Kerja Fakultas (RKF);

e. Hasil analisis kuesioner online digunakan sebagai bahan

evaluasi dan rekomendasi revisi RPKPS.

4. Ketentuan evaluasi terhadap kinerja dosen meliputi:

a. Penyediaan bahan kuliah;

b. Penguasaan materi;

Page 37: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

32 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

c. Metode pembelajaran yang diterapkan;

d. Kemampuan memotivasi mahasiswa;

e. Kehadiran dosen dan penggunaan waktu secara penuh.

5. Ketentuan evaluasi terhadap pelaksanaan RPKPS meliputi:

a. Konsistensi antara RPKPS dengan pelaksanaan proses

perkuliahan;

b. Pencapaian tujuan pembelajaran;

c. Efektivitas metode pembelajaran.

6. Ketentuan evaluasi sumber-sumber belajar meliputi:

a. Ketersediaan sumber-sumber belajar (kelengkapan bahan

bacaan/perpustakaan, laboratorium, dan e-learning);

b. Kemudahan akses terhadap sumber-sumber belajar.

Pasal 24

Sanksi

1. Mahasiswa yang tidak memenuhi jumlah kehadiran minimal

kuliah 75%, dinyatakan tidak memenuhi persyaratan

administrasi untuk mengikuti ujian akhir.

2. Sanksi-sanksi yang dapat diberikan oleh dosen sebagai berikut:

a. Peringatan secara lisan;

b. Tidak diperkenankan mengikuti/melanjutkan perkuliahan;

c. Peringatan tertulis dari prodi;

Page 38: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 33

d. Pengurangan nilai hasil pembelajaran;

e. Tidak dapat mengikuti ujian;

f. Tidak lulus ujian mata kuliah yang bersangkutan.

Pasal 25

Pengaduan

1. Mahasiswa dapat menyampaikan pengaduan secara tertulis

kepada wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan

dengan mencantumkan identitas diri dan permasalahan secara

jelas.

2. Dosen dapat menyampaikan pengaduan tentang layanan

perkuliahan kepada wakil dekan bidang akademik dan

kemahasiswaan baik secara lisan maupun tertulis melalui

media komunikasi yang disediakan untuk itu.

Pasal 26

Ujian Mata Kuliah

1. Ujian diselenggarakan dua kali dalam satu semester oleh

fakultas.

2. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian tengah semester

adalah yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif yang terbukti

dengan:

a. Melakukan registrasi dan herregistrasi ulang;

Page 39: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

34 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

b. Mengisi KRS.

3. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian akhir adalah:

a. Melakukan registrasi dan herregistrasi ulang;

b. Mengisi KRS;

c. Memenuhi minimal 75% kehadiran perkuliahan.

4. Bentuk dan mekanisme ujian diserahkan kepada dosen

pengampu mata kuliah.

5. Izin tidak mengikuti ujian dimungkinkan hanya diberikan

kepada mahasiswa yang sedang ditugaskan oleh universitas,

fakultas atau prodi.

6. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian susulan jika;

a. Mendapat musibah (sakit dengan menunjukkan surat

keterangan dokter);

b. Anggota keluarga inti meninggal dunia;

c. Ditugaskan oleh prodi / fakultas / universitas dalam kegiatan

ilmiah, kompetisi mahasiswa dan kegiatan kemahasiswaan

lainnya (studi banding, pertukaran mahasiswa, dan lain-

lain);

d. Persyaratan (a) atau (b) atau (c) bisa berlaku apabila

mendapatkan izin dosen pengampu.

Page 40: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 35

7. Ujian susulan dilakukan paling lambat tujuh hari kerja setelah

jadwal ujian untuk mata kuliah yang bersangkutan selesai

dilaksanakan.

Pasal 27

Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh dosen yang mencakup:

akumulasi nilai ujian, keaktifan di kelas, tugas, kedisiplinan,

dan kejujuran akademik.

2. Penentuan bobot setiap komponen diserahkan kepada dosen

pengampu mata kuliah yang bersangkutan.

3. Nilai akhir mahasiswa berupa nilai dalam huruf dan angka:

Mutu Amat Baik Baik Cukup Kurang Tidak Baik

Nilai 4,00 3,75 3,50 3,25 3,00 2,75 2,50 2,25 2,00 1,75 1,50 1,25 1,00 0

Bobot A A- A/B B+ B B- B/C C+ C C- C/D D+ D E

4. Nilai minimal batas kelulusan untuk mata kuliah wajib pada

evaluasi akhir masa studi adalah C.

5. Mata kuliah yang telah ditempuh dan mendapatkan nilai B atau

lebih tidak dapat diulang.

6. Pengulangan mata kuliah maksimal hanya satu kali kecuali

mata kuliah wajib yang tidak lulus.

Page 41: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

36 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

7. Nilai untuk mata kuliah yang diulang adalah maksimal A/B

8. Nilai akhir untuk mata kuliah yang pernah diulang adalah nilai

yang terbaik.

9. Penghapusan mata kuliah dilakukan sebelum pengajuan lulus

teori dengan ketentuan hanya boleh satu kali maksimal tiga

mata kuliah.

Pasal 28

Hak dan Kewajiban Dosen

1. Setiap dosen Fisipol UGM wajib:

a. Mengajar prodi S1 sebagai syarat untuk dapat mengajar

prodi S2 dan prodi S3;

b. Menyiapkan materi kuliah dalam bentuk RPKPS;

c. Mengajar secara tertib:

1) Hadir tepat waktu sesuai jadwal kuliah;

2) Frekuensi kehadiran minimal adalah total kuliah di luar

ujian midterm dan akhir sekurang-kurangnya dua belas

kali pertemuan;

3) Mentaati jadwal yang telah disepakati, kecuali dalam

kondisi terpaksa yang memerlukan perubahan. Perubahan

yang dimaksud adalah maksimal tiga kali pertemuan

dengan kesepakatan mahasiswa.

Page 42: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 37

b. Memberikan informasi tentang kaidah-kaidah akademik

dalam penulisan ilmiah yang telah ditentukan oleh

universitas;

c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

konsultasi perkuliahan;

d. Mengevaluasi kegiatan belajar mengajar;

e. Memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran,

misalnya: mengembalikan karya ilmiah, lembar jawaban

hasil ujian, dan tugas-tugas mahasiswa lainnya;

f. Memberikan nilai tepat waktu. Dalam hal dosen tidak

menyerahkan nilai tepat waktu dua semester berturut-turut

maka yang bersangkutan diberikan sanksi berupa:

1) Tidak boleh mengikuti hibah pengembangan dan riset

yang diberikan oleh universitas, fakultas dan jurusan;

2) Tidak diperkenankan mengajar di semester berikutnya.

g. Melayani pengaduan dari mahasiswa sehubungan dengan

perkuliahan;

h. Mentaati kode etik dosen UGM.

2. Dosen yang berhak mengajar di kelas adalah dosen yang

mendapatkan SK mengajar pada semester berjalan.

3. Setiap dosen Fisipol UGM berhak:

Page 43: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

38 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

a. Memberi penghargaan dan sanksi kepada mahasiswa dalam

perkuliahan sesuai peraturan akademik universitas;

b. Memberikan tugas-tugas dalam perkuliahan;

c. Mendapatkan fasilitas pembelajaran di kelas;

d. Menentukan metode penilaian dan besaran nilai.

Pasal 29

Hak dan Kewajiban Mahasiswa

1. Setiap mahasiswa Fisipol UGM berhak:

a. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang memenuhi

standar akademik Fisipol UGM;

b. Menggunakan fasilitas akademik yang tersedia sesuai

dengan peraturan yang berlaku di Fisipol UGM;

c. Mendapatkan nilai mata kuliah yang diikuti;

d. Memberikan masukan kepada dosen tentang substansi

perkuliahan pada awal perkuliahan;

e. Menyampaikan pengaduan penyelenggaraan perkuliahan

kepada dosen;

2. Setiap mahasiswa Fisipol UGM wajib:

a. Berperilaku sopan, bertanggungjawab serta mempunyai

etika yang tinggi dalam menjaga nama baik almamater;

b. Mengerjakan tugas dan ujian yang diberikan dosen;

Page 44: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 39

c. Menyerahkan tugas mata kuliah sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan;

d. Mengikuti kaidah akademik dalam menulis karya ilmiah;

e. Mengikuti kuliah secara tertib:

1) Hadir tepat waktu sesuai jadwal kuliah;

2) Frekuensi kehadiran minimal 75% dari total kehadiran

dosen.

f. Mematuhi semua kegiatan perkuliahan yang ditetapkan.

Pasal 30

Mahasiswa Pendengar

1. Prodi bisa memberi kesempatan bagi mahasiswa pendengar

untuk hadir dalam perkuliahan.

2. Mahasiswa pendengar tidak mengambil kredit dan tidak berhak

untuk mengikuti ujian dan tugas-tugas evaluasi lainnya.

3. Mahasiswa pendengar bisa bersifat lintas program, lintas strata,

lintas fakultas, dan mahasiswa asing yang tercatat sebagai

mahasiswa UGM.

4. Mahasiswa pendengar wajib memenuhi persyaratan

administratif dan akademik sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Page 45: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

40 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

BAB VIII

JALUR PENYELESAIAN STUDI

Pasal 31

Penyelesaian studi ditempuh melalui jalur penulisan skripsi

Pasal 32

Skripsi

Penulisan skripsi memiliki bobot kredit sebesar 3 sampai 6 SKS.

Pasal 33

Bentuk dan proses penulisan skripsi ditetapkan dalam Panduan

Skripsi.

Pasal 34

Pra-Skripsi

1. Mahasiswa yang telah menyelesaikan 94 SKS berhak

mendapatkan pelayanan pembimbingan penulisan skripsi;

2. Proses penulisan pra-skripsi dilakukan dengan cara

mengajukan draft proposal skripsi dan permohonan

pembimbingan kepada prodi;

Page 46: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 41

3. Pengajuan draft proposal dilakukan dengan cara menyerahkan

berkas persyaratan pengajuan tema/judul skripsi kepada ketua

prodi melalui tata usaha prodi yang terdiri atas:

a. Usulan tema skripsi;

b. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku pada

semester berjalan;

c. Rencana studi pada semester berjalan (tanpa harus

mencantumkan skripsi);

d. Transkrip nilai yang telah disahkan oleh Seksi Akademik

dan Kemahasiswaan Fisipol UGM.

4. Mahasiswa mendapatkan formulir monitoring pembimbingan

penulisan skripsi yang antara lain berisi waktu pertemuan dan

materi bimbingan.

5. Mahasiswa mengembangkan dan menyelesaikan proposal

skripsi dengan bimbingan dosen pembimbing yang ditentukan

oleh prodi.

Pasal 35

Pembimbingan Skripsi

1. Pengelola prodi menentukan pembimbing bagi mahasiswa

yang mengajukan tema/judul skripsi.

Page 47: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

42 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

2. Kriteria penentuan dosen pembimbing dengan

mempertimbangkan pada:

a. Kesesuaian topik skripsi dengan keahlian dosen;

b. Beban pembimbingan untuk tiap-tiap dosen;

c. Kriteria lain yang ditentukan prodi.

3. Ketua Prodi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pembimbing

skripsi,

4. Pembimbingan skripsi dimulai setelah prodi mengeluarkan SK.

5. Dalam hal proses pembimbingan tidak berjalan lancar karena

terjadi ketidaksesuaian antara pembimbing dan mahasiswa,

maka akan diselesaikan oleh pengurus prodi dengan mengacu

kepada Peraturan Rektor UGM tentang etika pembimbingan.

Pasal 36

Seminar Proposal Skripsi

1. Seminar proposal skripsi merupakan upaya mempercepat

kelulusan mahasiswa.

2. Seminar proposal skripsi ini bertujuan untuk memfasilitasi

kelayakan proposal secara substantif dan metodologis sebagai

acuan dalam melakukan penelitian skripsi.

3. Mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian proposal

setelah mendapatkan persetujuan dosen pembimbing.

Page 48: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 43

4. Ujian proposal bersifat terbuka yang menghadirkan minimal

satu dosen pembimbing dan dua dosen pembahas/penguji

proposal.

5. Keputusan hasil ujian ditentukan oleh rapat tim penguji dan

disampaikan langsung kepada mahasiswa pada saat ujian

berakhir.

6. Keputusan pelaksanaan ujian proposal ujian skripsi diserahkan

sepenuhnya kepada prodi.

Pasal 37

Penulisan Skripsi

1. Mahasiswa dapat melakukan penelitian/penulisan skripsi

setelah proposal disetujui oleh dosen pembimbing.

2. Mahasiswa menulis skripsi di bawah bimbingan dosen

pembimbing.

3. Mahasiswa melakukan konsultasi rutin dengan dosen

pembimbing dan wajib mengisi formulir monitoring

pembimbingan penulisan skripsi.

4. Mahasiswa wajib menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi dalam jangka waktu sesuai dengan ketentuan masa studi

yang berlaku.

Page 49: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

44 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

5. Penulisan skripsi mengacu pada pedoman penulisan yang

diterbitkan oleh fakultas.

Pasal 38

Laporan Kemajuan Penulisan Skripsi

1. Mahasiswa wajib membuat rencana penulisan skripsi yang

memuat rencana kerja per semester dan disetujui oleh dosen

pembimbing.

2. Setiap semester mahasiswa diwajibkan melaporkan kemajuan

penelitian/penulisan skripsinya kepada dosen pembimbing dan

ketua prodi.

Pasal 39

Penetapan Dosen Penguji

1. Pengelola prodi menentukan dosen penguji yang berjumlah

tiga orang, termasuk dosen pembimbing sebagai ketua tim

penguji.

2. Dosen pembimbing dapat mengusulkan satu dosen penguji dari

luar prodi berdasarkan pertimbangan kompetensi.

Page 50: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 45

Pasal 40

Penetapan Jadwal Ujian

1. Ujian skripsi dijadwalkan oleh prodi setelah naskah skripsi

diterima lengkap.

2. Jadwal ujian disampaikan kepada mahasiswa selambat-

lambatnya tiga hari kerja sebelum pelaksanaan ujian skripsi.

Pasal 41

Ujian Skripsi

1. Pelaksanaan ujian skripsi:

a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan proses penyusunan

skripsi dan telah mendapatkan persetujuan dosen

pembimbing, diwajibkan mengikuti ujian skripsi;

b. Untuk mengikuti ujian skripsi, mahasiswa wajib mendaftar

kepada petugas tata usaha prodi, dengan menyerahkan

persyaratan sebagai berikut:

1).Salinan naskah skripsi yang telah disetujui dosen

pembimbing sebanyak 3 eksemplar;

2).KTM yang masih berlaku pada semester berjalan;

3).KRS pada semester berjalan yang di dalamnya tercantum

rencana skripsi;

Page 51: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

46 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

4).SK lulus teori yang dikeluarkan oleh Seksi Akademik

dan Kemahasiswaan Fisipol UGM;

5).Formulir monitoring pembimbingan penulisan skripsi;

6).Bukti status mahasiswa aktif;

7).Fotokopi sertifikat KKN;

8).Syarat lain yang ditentukan prodi.

c. Prodi memberitahukan melalui (surat undangan,

pengumuman, dan lain-lain) kepada dosen penguji dengan

menyertakan fotokopi skripsi yang telah disetujui dosen

pembimbing selambat-lambatnya satu minggu sebelum

ujian skripsi;

d. Ujian skripsi pada prinsipnya bersifat terbuka, yang

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam instruksi kerja

prodi.

Pasal 42

Penetapan Kelulusan Ujian Skripsi

Kelulusan pada ujian skripsi dibedakan menjadi:

1. Lulus tanpa revisi mendapatkan nilai A;

2. Lulus dengan revisi minor mendapatkan nilai A atau B ;

3. Lulus dengan revisi mayor mendapatkan nilai B atau C;

4. Mengulang mendapatkan nilai D;

5. Tidak lulus mendapatkan nilai E.

Page 52: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 47

Pasal 43

Revisi Skripsi

1. Mahasiswa yang telah melaksanakan ujian skripsi dan

direkomendasi dosen penguji untuk merevisi skripsinya,

diwajibkan menyelesaikan revisi tersebut selambat-lambatnya

dalam waktu tiga bulan.

2. Revisi dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan penguji

I dan penguji II. Apabila penguji I dan penguji II telah

menyetujui revisi, maka mahasiswa yang bersangkutan

melakukan konsultasi dengan pembimbing untuk meminta

persetujuan revisi.

3. Revisi skripsi disahkan oleh tim penguji.

4. Skripsi yang telah disahkan diserahkan kepada prodi dan

perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Jika mahasiswa tidak melakukan revisi dalam waktu tiga bulan

setelah ujian, maka nilai sementara yang diberikan oleh tim

penguji waktu ujian akan ditetapkan sebagai nilai akhir.

Pasal 44

Ujian Skripsi Ulangan

1. Ujian skripsi ulangan harus dilakukan selambat-lambatnya tiga

bulan setelah ujian skripsi dilakukan.

Page 53: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

48 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

2. Jika mahasiswa dinyatakan tidak lulus dalam ujian skripsi

ulangan, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak

mampu meneruskan studi atau mengundurkan diri.

Pasal 45

Pengesahan Skripsi

Pengesahan skripsi dilakukan oleh penguji dan pembimbing

skripsi.

BAB IX

MONITORING KEMAJUAN STUDI

Pasal 46

1. Monitoring dilakukan oleh bagian akademik.

2. Monitoring dilakukan untuk memantau perkembangan studi

mahasiswa dan menjamin pencapaian Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) standar.

3. Monitoring dalam bentuk surat peringatan kepada mahasiswa

dan orang tua / wali, dilakukan pada awal semester ke-3,

semester ke-5, dan semester ke-7.

Page 54: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 49

Pasal 47

Sanksi Akademik

Sanksi akademik dilaksanakan berdasarkan tahapan berikut:

1. Bagi mahasiswa yang sampai semester 4 tidak dapat memenuhi

ketentuan minimal telah menempuh 30 SKS atau dengan IPK

minimal 2,0 mendapatkan sanksi putus studi.

2. Bagi mahasiswa yang sampai semester 10 belum

menyelesaikan studi akan mendapat sanksi putus studi.

BAB X

SYARAT KELULUSAN, YUDISIUM, DAN WISUDA

Pasal 48

Syarat Kelulusan Program Pendidikan Sarjana

Mahasiswa dinyatakan lulus Program Sarjana apabila memenuhi

persyaratan berikut:

1. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya sejumlah 144 sks

yang diwajibkan;

2. IPK minimal 2,00;

3. Nilai mata kuliah wajib minimal C;

4. Jumlah SKS dengan nilai D tidak lebih dari 10% jumlah SKS

total;

Page 55: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

50 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

5. Tidak ada nilai E;

6. Lulus ujian skripsi.

Pasal 49

Yudisium

1. Yudisium adalah tahap verifikasi dan validasi data sebagai

penentuan status kelulusan mahasiswa yang ditetapkan dalam

rapat bersama antara pengelola fakultas (seksi akademik) dan

prodi.

2. Rapat yudisium dipimpin oleh wakil dekan yang membidangi

akademik.

3. Tanggal pelaksanaan yudisium ditetapkan sebagai tanggal

kelulusan mahasiswa.

Pasal 50

Tahapan Yudisium

1. Pengumuman pendaftaran yudisium;

2. Pendaftaran yudisium;

3. Pelaksanaan yudisium;

4. Pengumuman daftar mahasiswa yang lolos yudisium.

Page 56: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 51

Pasal 51

Hasil Yudisium

Mahasiswa dinyatakan lolos yudisium jika:

1. Tidak mempunyai tanggungan kewajiban baik akademik

maupun keuangan;

2. Tidak melakukan pelanggaran atau penyimpangan berat.

Pasal 52

Kriteria Kelulusan Program Pendidikan Sarjana

1. Predikat kelulusan diberikan dalam tiga jenjang, yaitu jenjang

tertinggi dengan predikat cum laude, jenjang menengah dengan

predikat sangat memuaskan, dan jenjang dibawahnya dengan

predikat memuaskan.

2. Kriteria kelulusan masing-masing predikat adalah sebagai

berikut:

a. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan

apabila mencapai IPK 2,76 sampai dengan 3,00;

b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat

memuaskan apabila mencapai indeks IPK 3,01 sampai

dengan 3,50;

c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian atau

cum laude apabila mencapai IPK lebih dari 3,50.

Page 57: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

52 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

3. Kewenangan menetapkan kelulusan dengan predikat cum

laude, sangat memuaskan, dan memuaskan ditetapkan fakultas

oleh dekan.

Pasal 53

Wisuda

1. Mahasiswa dapat mengurus dan melengkapi persyaratan

administratif wisuda di fakultas bila telah menyerahkan skripsi.

Mahasiswa yang tidak mengumpulkan soft file skripsi tidak

berhak mengikuti wisuda, memperoleh ijazah dan transkrip

nilai.

2. Persyaratan administratif wisuda di fakultas meliputi:

a. Telah dinyatakan lulus oleh prodi;

b. Mengisi formulir pendaftaran calon wisudawan di seksi

akademik dan kemahasiswaan untuk melengkapi

persyaratan lain yang terdapat didalamnya.

3. Mahasiswa yang telah melengkapi seluruh persyaratan wisuda

di fakultas kemudian disebut sebagai calon wisudawan.

Page 58: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 53

Pasal 54

Upacara Wisuda

1. Mahasiswa yang telah ditetapkan sebagai calon wisudawan

berhak mengikuti upacara wisuda yang diselenggarakan oleh

universitas.

2. Calon wisudawan yang belum memenuhi semua persyaratan

administratif yang ditetapkan oleh universitas dan fakultas

diberi kesempatan untuk mengikuti wisuda pada periode

berikutnya.

3. Mahasiswa yang telah mengikuti upacara wisuda mendapatkan

ijazah dan transkrip nilai sebagai lampiran ijazah.

4. Calon wisudawan yang tidak mengikuti upacara wisuda,

Ijazah, transkrip nilai, samir, dan kelengkapan lainnya

diterimakan di Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol

UGM.

Page 59: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

54 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

BAB XI

PENYELESAIAN MASALAH AKADEMIK

Pasal 55

Cuti Akademik

1. Cuti akademik adalah keadaan tidak terdaftar sebagai

mahasiswa Fisipol UGM, maksimal dua semester berturut-turut

dengan izin tertulis dari dekan atau rektor.

2. Setiap mahasiswa mempunyai hak mengambil cuti maksimal

empat semester.

3. Izin cuti diberikan oleh dekan. Bagi mahasiswa yang belum

memenuhi persyaratan cuti, izin cuti diajukan kepada Rektor

UGM.

4. Mahasiswa yang akan mengajukan cuti diberikan batas waktu

dua bulan sebelum jadwal pendaftaran ulang semester

berikutnya.

5. Syarat pengajuan cuti:

a. Telah mengikuti minimal 4 semester;

b. Telah lulus minimal 30 sks dengan IPK minimal 2,0.

6. Prosedur Cuti:

a. Mahasiswa mengajukan surat permohonan ditujukan ke

dekan dengan persetujuan dosen pembimbing akademik dan

pengelola prodi;

Page 60: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 55

b. Cuti diajukan selambat-lambatnya pada periode pendaftaran

ulang di semester yang bersangkutan.

7. Cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa aktif dalam

kaitannya dengan batas waktu studi, dan selama dalam masa

cuti, mahasiswa yang bersangkutan tidak wajib membayar

biaya SPP / UKT dan biaya lain yang ditetapkan.

Pasal 56

Daftar Ulang Setelah Cuti

1. Mahasiswa yang akan melakukan pendaftaran ulang setelah

cuti, mengajukan:

a. Surat permohonan aktif kembali kepada dekan dengan

dilampiri surat izin cuti semester sebelumnya;

b. Surat permohonan aktif kembali kepada rektor untuk

mahasiswa yang mendapat izin cuti dari rektor, dengan

dilampiri surat izin sebelumnya;

c. Mahasiswa yang melakukan cuti akademik lebih dari dua

tahun, apabila akan aktif kembali, harus mengajukan surat

permohonan kepada rektor dengan tembusan kepada dekan.

2. Syarat pendaftaran ulang setelah Cuti

a. Mahasiswa yang mengambil cuti akademik kurang dari atau

sama dengan empat semester dan akan melakukan

Page 61: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

56 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

pendaftaran ulang serta melakukan kegiatan akademik,

wajib memenuhi persyaratan:

1) Menyerahkan KTM terakhir;

2) Menyerahkan surat izin aktif kuliah kembali dari dekan;

3) Menyerahkan surat izin cuti akademik;

4) Membayar SPP / UKT dan biaya lain yang besarnya

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mahasiswa yang mengambil cuti akademik, wajib

mengajukan surat permohonan aktif kuliah kembali

selambat-lambatnya satu bulan sebelum periode daftar ulang

semester yang bersangkutan.

Pasal 57

Daftar Ulang Bagi Mahasiswa Tidak Aktif Tanpa Izin

1. Bagi mahasiswa yang tidak aktif tanpa izin, untuk aktif

kembali harus mengajukan permohonan aktif kembali kepada

dekan dengan tembusan seksi akademik dan kemahasiswaan.

2. Setelah mendapat persetujuan dari dekan, mahasiswa yang

bersangkutan melakukan prosedur daftar ulang dan membayar

kekurangan SPP/UKT selama tidak aktif kuliah dan ditambah

denda.

Page 62: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 57

3. Selama mahasiswa tidak aktif tanpa izin, periode tersebut tetap

diperhitungkan sebagai masa studi.

Pasal 58

Pengunduran Diri

Mahasiswa dinyatakan mengundurkan diri dari Fisipol UGM jika:

1. Dalam evaluasi penilaian hasil belajar selama 2 tahun pertama

tidak memenuhi syarat (IPK minimal 2,00 dan SKS minimal 30

sks).

2. Habis masa studi.

3. Tidak aktif tanpa izin sampai habis masa studinya.

BAB XII

PROGRAM PENDIDIKAN BERLANJUT

BAGI MAHASISWA PROGRAM SARJANA

Pasal 59

1. Mahasiswa program sarjana Fisipol UGM dapat mengikuti

program pendidikan berlanjut dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Mempunyai kemampuan akademik yang cukup dan

dipandang mampu untuk menempuh pendidikan S2

berdasarkan seleksi yang ditentukan oleh

prodi/jurusan/fakultas;

Page 63: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

58 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

b. Telah mengumpulkan minimal 80 SKS dengan IPK minimal

3,25 tanpa pengulangan nilai pada jenjang pendidikan S1;

c. Mengajukan proyeksi keinginan antara lain berisi:

1) Alasan mengukuti pendidikan S2 pada program yang

terpilih;

2) Manfaat yang diinginkan dari pendidikan S2; dan

3) Kegiatan yang akan dilakukan setelah menyelesaikan

pendidikan S2.

d. Mampu berbahasa Inggris yang ditunjukan dengan nilai

TOEFL memiliki kemampuan untuk menyelesaikan

program magister yang ditunjukan dengan nilai Tes Potensi

Akademik (TPA) yang diselenggarakan oleh

Bappenas/Puspendik-litbang-DIKNAS/TPA UGM dengan

nilai 550;

e. Mendapatkan rekomendasi dari dua orang dosen di bidang

ilmunya yang pernah memberikan kuliah pada mata kuliah

yang sudah lulus;

f. Lulus psikotes dan kecocokan sikap dengan nilai-nilai ke-

Gadjahmada-an; dan

g. Lulus tes wawancara komprehensif oleh tim

jurusan/prodi/fakultas.

Page 64: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 59

2. Keputusan akademik bagi mahasiswa yang akan melanjutkan

pendidikan yang terintegrasi antara jenjang pendidikan sarjana

(S1) dan pascasarjana (S2), dilakukan dalam rapat pleno prodi

atau minat studi.

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN

1. Dengan diberlakukannya peraturan ini maka masa studi

mahasiswa diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bagi mahasiswa angkatan 2006 masa studi berakhir pada

tanggal 31 Agustus 2014;

b. Bagi mahasiswa angkatan 2007 masa studi berakhir pada

tanggal 31 Januari 2015;

c. Bagi mahasiswa angkatan 2008-2013 masa studi adalah 14

semester dan tidak ada perpanjangan.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih

lanjut dengan keputusan dekan.

3. Dengan berlakunya pedoman ini maka ketentuan dan prosedur

akademik yang ada, dan yang bertentangan dengan pedoman

ini dinyatakan tidak berlaku.

Page 65: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf

60 Pedoman Akademik Program Sarjana (S1)

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pedoman ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan

ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan

diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

ditetapkan di Yogyakarta

Tanggal, 23 Juli 2014

Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si.

Page 66: Panduan Akademik 2014 rev 24092014_0.pdf