Bab - 3 Metodologi - Path Analysis

35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Arikunto (1998), menjelaskan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat dimana variabel melekat merupakan subjek penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut maka yang menjadi objek dalam rencana penelitian ini adalah pengaruh penerapan struktur pengendalian internal, proses pengendalian manajemen dan pemahaman prinsip-prinsip etika terhadap penciptaan akuntabilitas dan implikasinya dalam pendeteksian dan pencegahan fraud. Dan untuk mendapatkan data dari objek tersebut dilakukan penelitian pada Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan. 3.2. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Yang Created by Anchu

description

good luck

Transcript of Bab - 3 Metodologi - Path Analysis

PENGARUH SARBANES OXLY ACT

PAGE 2

BAB III

METODE PENELITIAN3.1. Objek Penelitian

Arikunto (1998), menjelaskan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat dimana variabel melekat merupakan subjek penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut maka yang menjadi objek dalam rencana penelitian ini adalah pengaruh penerapan struktur pengendalian internal, proses pengendalian manajemen dan pemahaman prinsip-prinsip etika terhadap penciptaan akuntabilitas dan implikasinya dalam pendeteksian dan pencegahan fraud. Dan untuk mendapatkan data dari objek tersebut dilakukan penelitian pada Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan.

3.2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Yang dimaksud dengan rencana penelitian adalah program menyeluruh dari penelitian meliputi hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional samapai kepada analisis data, sedangkan struktur penelitian adalah rencana kerja yang akan dilakukan dalam suatu penelitian (Cooper, et al., 2006 ; 138).

Menurut Sekaran (2003 ; 121) desain atau rancangan suatu penelitian harus memuat: (1) tujuan studi; (2) tipe penelitian; (3) luas intervensi peneliti; (4) lingkungan studi; (5) unit analisis; dan (6) time horizon. Berikut penjelasan dari masing-masing desain penelitian.

(1) Tujuan studi

Tujuan studi ini adalah untuk menguji hipotesis yang dikembangkan ber-dasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu. Hipotesis dibangun untuk men-jelaskan fenomena bentuk hubungan antar variabel, dimana hubungan variabel tersebut dapat berupa hubungan korelasional, komprehensif dan kausalitas.

(2) Tipe PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian eksplanatory untuk mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi secara empiris (real word) dan berusaha untuk men-dapatkan jawaban (verificative) hubungan kausalitas antar variabel melalui pengujian hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995).

(3) Intervensi peneliti

Peneliti tidak memiliki kemampuan dalam mengintervensi, baik berupa mengendalikan maupun memanipulasi variabel, karena variabel tersebut sudah ada atau ex post facto (Cooper et al., 2006 : 141).

(4) Lingkungan studi

Mengingat tujuan penelitian adalah untuk menguji hipotesis maka diperlukan data dari lingkungan yang sebenarnya yaitu pada Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan.

(5) Unit analisis

Unit analisis penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan responden para Kepala Dinas.

(6) Horizon waktu (time horizon)Dilihat dari horizon waktu, penelitian ini bersifat cross-sectional studies.3.3. Operasionalisasi Variabel

Untuk memperjelas pengujuan hipotesis yang dikemukakan maka variabel-variabel yang diidentifikasikan perlu didefinisikan sehingga variabel tersebut dapat dioperasionalisasikan. Kerlinger (1992:51) menyatakan bahwa definisi operasional berarti meletakkan arti pada suatu konstruk atau variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut. Dengan kata lain, suatu definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel.Tabel 3.1 berikut menjelaskan secara rinci variabel, demensi, indikator dan skala yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.1

Matriks Operasional VariabelVariabelSub VariabelIndikatorSkala

Variabel Eksogen

Struktur Pengendalian Internal( X 1)

Alvin A. Arens

Ronald J. Elder

Mark S. BeasleyWilliam C. Boynton

Raymond N. Johnson

Walter G. KellLingkungan Pengendalian(X1.1) Nilai Integritas dan Etika Komitmen terhadap kompetansi Filosofi dan gaya operasi manajemen Struktur Organisasi Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab Kebijakan dan Praktik sumber daya manusiaOrdinal

Penaksiran Risiko

(X1.2) Eksistensi dan akurasi Kelengkapan

Penilaian dan alokasi

Perubahan peraturan dan kebijakan

Penyajian dan pengungkapanOrdinal

Aktivitas Pengendalian(X1.3) Job description Pengesahan transaksi and aktivitas

Kelengkapan dokumen dan catatan

Pengamanan asset dan catatan

Pengecekan independentOrdinal

Sistem Informasi dan Komunikasi(X1.4) Eksistensi Kelengkapan

Keakuratan

Klasifikasi

Ketepatan waktu

Posting dan pengikhtisaranOrdinal

Pemantauan

(X1.5) Frekuensi penilaian ektivitas

Fungsi Internal audit

Saran dari akuntan eksternal

Rekonsiliasi laporan keuangan

Stock opname

Rancangan Struktur Pengendalian InternalOrdinal

Proses Pengendalian Manajemen

( X 2 )

Robert N. Anthony

Vijay GovindarajanPerencanaan Strategis

(X2.1) Perumusan visi dan misi organisasi

Nilai-nilai

Tujuan dan sasaran organisasi

Perumusan kebijakan

Perumusan program

Perumusan indikator kinerja.Ordinal

Penyusunan Anggaran

(X2.2) Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran.

Tingkat kesulitan dari target anggaran.

Keterlibatan manajemen senior.

Departemen anggaranOrdinal

Penilaian Kinerja

(X2.3) Aspek finansial

Kepuasan pelanggan

Operasi dan bisnis internal

Kepuasan pegawai

Kepuasan Komunitas dan Shareholders dan stakeholders

WaktuOrdinal

Pemahaman Prinsip Etika dalam Organisasi

( X 3 )

Manuel G. VelasquezUtilitarian

(X3.1) Menentukan tindakan-tindakan atau kebijakan.

Menentukan keuntungan dan biaya langsung dan tidak langsung yang dapat diperoleh.

Pemilihan alternatif yang memaksimalkan keuntungan.Ordinal

Hak dan Kewajiban

(X3.2) Hak moral kaitannya dengan kewajiban

Hak moral otonomi dan kesetaraan bagi individu.

Hak membenarkan tindakan seseorang untuk melindungi dan membantu orang lain.Ordinal

Keadilan dan kesamaan

(X3.3) Keadilan distributif

Keadilan sebagai kesamaan

Keadilan berdasarkan kontribusi

Keadilan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan.

Keadilan sebagai kebasan

Keadilan sebagai kewajaran

Keadilan retributif

Keadilan kompensatifOrdinal

Etika Moral

(X3.4) Perilaku manusia yang menjelaskan tindakan salah atau benar.

Kesadaran bertindak sesuai dengan norma-norma dari kelompok.

Hukum dan nilai-nilai yang dianut dan diyakininya.

Opini pribadi tentang prinsi-prinsip moral yang dipilih secara logis komprehensif, universal dan konsisten.Ordinal

Variabel Endogen

Akuntabilitas Publik

( Y )

Akuntabilitas kejujuran & akuntabilitas hukum(Y1) Penghindaran penyalahgunaan jabatan.

Kapatuhan terhadap hukum dan peraturan lainnya Ordinal

Akuntabilitas Proses

(Y2) Prosedur dalam pelaksanaan tugas.

Kecukupan sistem informasi akuntansi.

Kecukupan sistem informasi manajemen.

Prosedur administrasi.Ordinal

Akuntabilitas Program

(Y3) Penetapan tujuan dapat tercapai.

Adanya program alternatifOrdinal

Akuntabilitas Kebijakan

(Y4) Pertanggungjawab pemerintah atas kebijakan yang diambil kepada DPR/DPRD.Ordinal

Pendeteksian Fraud

( Z 1 )

Tujuan Umum dan Otoritas Komite Audit

(Z1.1) Meningkatkan Kualitas Laporan keuangan.

Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.

Meningkatkan efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal audit.

Mengidentifikasi hal-hal yang me-merlukan perbuatan dewan komisaris.Ordinal

Peran dan Tanggung jawab Komiter Audit

(Z1.2) Pelaporan laporan keuangan.

Manajemen pengendalian dan risiko

Corporate governance.Ordinal

Struktur Komiter Audit

(Z1.3) Pembentukan komite audit.

Penunjukan ketua dan anggota komite audit.

Jumlah anggota komite audit.Ordinal

Syart-Syarat Komite Audit

(Z1.4) Skill dan pengalaman mengenai bisnis.

Keindependensian, objektivitas, dan profesionalisme anggota komite audit.

Integritas, dedikasi dan pemahaman tentang risiko dan pengendalian satuan kerja.

Kemampuan komunikasi dan kepemimpinan yang baik.Ordinal

Rapat-Rapat Keanggotaan Komite Audit

(Z1.5) Jadwal rapat komitae audit.

Rapat harus diselenggarakan berdasarkan agenda yang sudah disepakati.

Hasil-hasil rapat harus dicatat dalam risalah resmi dan rinciOrdinal

Pelaporan Komite Audit

(Z1.6) Kewajiban pelaporan ke komisaris utama.

Kewajiban memberikan laporan dan rincian peran dan tanggungjawab komite audit.

Kewajiban komite audit untuk memberikan salinan-salinan risalah rapat ke komisaris utama.Ordinal

Kinerja Komite Audit

(Z1.7) Evaluasi hasil kerja komite audit oleh pihak independen, dengan memban-dingkan kinerja aktual terhadap peran dan tanggungjawab komite audit yang tercakup dalam rencana kerja tahunan.Ordinal

Pencegahan Fraud

( Z 2 )

Acuan:

W. Steve Albrecht 2003 Help Create a culture of Honesty, openness, and assistance

Eliminate opportunities for fraud

Understand the importance of good internal control

Discourage collusion between employees and outside parties

Inform outside vendors of company policies

Understand how to monitor employees

Provide a response line for anonymous tips

Conduct proactive fraud auditing

Create an effective organization to minimize fraudOrdinal

3.4. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sekaran (2003:256) populasi adalah the entire group of people, events, or things of interest that the researcher wishis to investigate. Populasi sebagai keseluruhan unit analisis penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Sulawesi Selatan. Alasan pemilihan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah Satuan Kerja merupakan pelaksana kerja operasional di Pemerintahan Daerah di mana hal tersebut relevan dengan tujuan penelitian yaitu untuk menilai akuntabilitas dalam rangka pendeteksian dan pencegahan fraud. 3.5. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua metode dalam pengumpulan data yaitu, Penelitian Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian Lapangan (Field Research). Metode penelitian kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder. Metode ini dilakukan dengan cara membaca dan menelaah hasil-hasil penelitian terdahulu dan literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Sedangkan metode penelitian lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data primer. Data primer ini diperoleh dengan cara menyerahkan daftar pertannyaan kepada responden melalui koesioner, jawaban dari para responden atas pertanyaan tersebut merupakan ukuran yang akan diuji. 3.6. Teknik Pengujian Data

Terhadap semua data yang diperoleh dari responden terlebih dahulu dilaku-kan uji validitas dan reliabilitasnya agar data tersebut dapat menggambarkan secara tepat konsep yang diukur.

Uji validitas dan raliabilitas yang dimaksud dilakukan sebagai berikut:

1. Uji Validitas (Test of Validity)

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil atau dengan kata lain test tersebut menjalankan ukurannya dengan memberikan hasil yang sesuai dengan maksud test tersebut. Sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.

Singarimbun dan Effendi (1995), menyatakan bahwa validitas menunjuk-kan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, karena skala pengukuran dari data adalah ordinal maka uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman (Siegel, 1997) dengan rumus:

Dimana:

r = Kefisien korelasi Rank-Spearman

x = Skor pernyataan ke-i, i = 1, 2, 3, ,n

y = Skor total pernyataan ke-i, i = 1, 2, 3, ,n

Dengan tingkat keyakinan 95% ( = 0,05), maka dapat ditentukan validitasnya:

Jika rhit > rtabel, maka data yang bersangutan valid, dan sebaliknya Jika rhit < rtabel, maka data yang bersangutan tidak valid.2. Uji Reliabilitas (Test of Realibility)

Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nasution (2003), yaitu suatu alat pengukur dinyatakan reliable bila alat tersebut dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Pengujian dilakukan terhadap item pertanyaan yang valid. Dalam penelitian ini digunakan uji realibilitas dengan teknik belah dua dari Spaerman-Brown dengan langkah sebagai berikut:

a. Membagi pernyataan-pernyataan menjadi dua item ganjil dimasukkan ke belahan pertama dan item genap dimasukkan kebelahan kedua.

b. Skor untuk masing-masing pernyataan pada tiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden.

c. Mengkoreksikan skor total belahan pertama dengan belahan kedua, dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment.

d. Hitung reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus Spaerman-Brown Singarimbun dan Effendi (1995) sebagai berikut:

Dimana:

rtot = Angka rebilitas keseluruhan item.

rtt = Koefisien belahan pertama dan belahan kedua.Dengan tingkat keyakinan 95% ( = 0,05), maka dapat ditentukan reliabilitasnya:

Jika rtot > rtabel, maka data yang bersangutan reliable dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis, dan sebaliknya Jika rtot < rtabel, maka data yang bersangkutan tidak reliable dan tidak layak digunakan dalam pengujian hipotesis.

3.7. Metode Transformasi Data

Karena data variabel-variabel penelitian yang diperoleh melalui kuesioner merupakan data dengan skala ordinal, maka agar dapat di analisis secara statistik data tersebut harus dinaikkan skalanya menjadi interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI) (Nirwana Sitepu, 1994) dengan langkah-langkah sebagai berikut :1. Perhatikan setiap pertanyaan dalam kuesioner

2. Untk tiap item tersebut, tentukan beberapa orang responden yang mendapat skor 1,2,3,4,5 yang selanjutnya disebut frekuensi (f)

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden, disebut proporsi (p)4. Hitung proporsi kumulatif (pk)

5. Gunakan tabel normal untuk menghitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif.

6. Tentukan nilai interval (scale value) untuk setiap skor jawaban sebagai berikut:

7. Sesuai dengan skala ordinal ke interval, yaitu skala value (SV) yang lainnya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan 1 (satu)Transformed Scale Value = Y = SV + SV min + 1

Dimana :

Density at lower limit = kepadatan batas bawahDensity at upper limit = kepadatan batas atasArea under upper limit = daerah di bawah batas atasArea under lower limit = daerah di bawah batas bawahSetelah data ditransformasikan, maka skalanya telah menjadi skala interval, berarti data tersebut dapat dipergunakan dalam model analisis jalur (path analysis)3.8. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis) dengan bantuan Software Lisrel 8.30. Penggunaan Path analysis dengan pertimbangan bahwa pola hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah bersifat korelatif dan kausalitas. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Analisis jalur digunakan karena secara konseptual antar variabel eksogen memiliki hubungan. Dengan analisis jalur dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen baik langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan hubungan antar variabel eksogen dan variabel endogen, maka dapat digambarkan diagram jalur yang menggambarkan paradigma hubungan antar variabel seperti tampak pada Gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1

Model Penelitian

Keterangan: X1 = Struktur Pengendalian Internal

X2 = Proses Pengendalian Manajemen

X3 = Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika

Y = Pencapaian Akuntabilitas PublikZ1 = Pendeteksian Fraud

Z2 = Pencegahan Fraud1 = Variabel lainnya yang mempengaruhi Y 2 = Variable lainnya yang mempengaruhi Z3.8.1. Asumsi-asumsi Analisis Jalur

1) Pengukuran data. Setiap variabel penelitian yang dianalisis dengan meng-gunakan analisis jalur harus dapat diukur tanpa ada kekeliruan.

2) Skala data. Setiap variabel yang dianalisis dengan menggunakan analisis jalur serendah-rendahnya harus berskala interval.

3) Data yang dianalisis dengan menggunakan analisis jalur tidak boleh terdapat korelasi error.

3.8.2. Pemodelan Analisis Jalur

Bachruddin dan Tobing (2003) menyatakan bahwa sebuah pemodelan yang lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement Model dan Structural Model. Measurement Model ditujukan untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator-indikator empirisnya. Sedangkan Structural Model adalah model mengenai struktural hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor.

3.9. Pengujian Hipotesis

3.9.1. Pengujian Hipotesis Pertama

Pada pengujian hipotesis pertama mengenai hubungan peran variabel X1,X2, dan X3 dapat digambarkan ke dalam sub struktur pertama :

Gambar 3.2Pengaruh Peran Variabel X1, X2 dan X3

KeteranganX1 = Struktur Pengendalian Internal

X2 = Proses Pengendalian Manajemen

X3 = Pemahaman Prinsip-Prinsip EtikaTanda koefisien jalur yang diharapkan PX1X2, adalah positif artinya Struktur Pengendalian Internal (X1) Proses Pengendalian Manajemen (X2). Demikian halnya dengan tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PX2X3 adalah positif, di mana variabel Proses Pengendalian Manajemen (X2) memiliki pengaruh terhadap Pemahaman Etika (X3). Selanjutnya tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PX1X3 adalah positif di mana variabel Struktur Pengendalian Internal (X1) memiliki pengaruh terhadap Pemahaman Etika (X3). Hal ini berarti Struktur Pengendalian Internal, Proses Pengendalian Manajemen dan Pemahaman Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika dapat menciptakan Akuntabilitas.3.9.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Pada pengujian hipotesis kedua mengenai pengaruh variabel X1,X2, dan X3 terhadap Y dapat digambarkan ke dalam sub-struktur dalam Gambar 3.3Gambar 3.3Pengaruh Peran Variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y

Selanjutnya sub-struktur kedua mengenai pengaruh X1,X2, dan X3 terhadap Y dinyatakan ke dalam persamaan struktural sebagai berikut :

Y = PYX1X1 + PYX2X2 + PYX3X3 + PY1

Tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PYX1 adalah positif, artinya Struktur Pengendalian Internal (X1) memiliki pengaruh positif terhadap Penciptaan Akuntabilitas Publik (Y). Demikian halnya dengan tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PYX2 adalah positif, di mana Proses Pengendalian Manajemen (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Penciptaan Akuntabilitas Publik (Y).

Besarnya pengaruh variabel Struktur Pengendalian Internal, Proses Pengendalian Manajemen dan Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika terhadap Penciptaan Akuntabilitas Publik Publik dapat dinyatakan sebagai berikut :

1) Penciptaan Akuntabilitas Publik (Y) dipengaruhi oleh Struktur Pengendalian Internal (X1)

Pengaruh langsung dari (X1) terhadap YYX1 . YX1 = (YX1)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X2)YX1 . X1X2 . YX2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X3)YX1 . X1X3 . YX3

Total pengaruh variabel (X1) terhadap Y11 + 12 + 13 = 1

di mana :

11 = (YX1)212 = YX1 .X1X2 . YX213 = YX1 .X1X3 . YX3

1 = Total Pengaruh variabel (X1) terhadap Y2) Penciptaan Akuntabilitas Publik (Y) dipengaruhi oleh Proses Pengendalian Manajemen (X2)

Pengaruh langsung dari (X2) ke YYX2 . YX2 = (YX2)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X1)YX2 . X1X2 . YX1

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X3)YX1 . X2X3 . YX3

Total pengaruh variabel (X2) terhadap Y21 + 22 + 23 = 2

di mana :

21 = (YX2)222 = YX2 .X1X2 . YX123 = YX2 .X2X3 . YX3 2 = Total Pengaruh variabel (X2) terhadap Y

3) Penciptaan Akuntabilitas Publik (Y) dipengaruhi oleh Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika (X3)

Pengaruh langsung dari (X3) ke YYX3 . YX3 = (YX3)2

Pengarug tidak langsung melalui variabel (X1)YX3 . X1X3 . YX1

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X2)YX3 . X2X3 . YX2

Total pengaruh variabel (X3) terhadap Y31 + 32 + 33 = 3

di mana :

31 = (YX3)232 = YX3 .X1X3 . YX133 = YX3 .X2X3 . YX2 3 = Total Pengaruh variabel (X3) terhadap Y

Total pengaruh variabel Struktur Pengendalian Internal (X1), Proses Pengendalian Manajemen (X2), Pemahanman Prinsip-Prinsip Etika (X3) secara simultan terhadap Penciptaan Akuntabilitas Publik (Y) adalah :

R2 YX1 X2 X3 = P1 + P2 + P3 di mana :

1 = Total pengaruh X1 terhadap Y

2 = Total pengaruh X2 terhadap Y

3 = Total pengaruh X3 terhadap Y

Total pengaruh faktor lain di luar variabel yang diteliti adalah PY1 2 di mana :

3.9.3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Pada pengujian hipotesis ketiga mengenai pengaruh variabel X1,X2, X3 dan Y terhadap Z1dapat digambarkan ke dalam sub-struktur dalam Gambar 3.4:

Gambar 3.4Pengaruh Peran Variabel X1,X2, X3 dan Y terhadap Z1

Selanjutnya sub-struktur kedua mengenai pengaruh X1, X2, X3 dan Y terhadap Z1 dinyatakan ke dalam persamaan struktural sebagai berikut :

Z1 = PZ1X1X1 + PZ1X2X2 + PZ1X3X3 + PZ1YY + PZ12 2Tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PZ1X1 adalah positif, artinya Struktur Pengendalian Internal (X1) memiliki pengaruh positif terhadap Pendeteksian Fraud. Koefisien jalur yang diharapkan untuk PZ1X2 adalah positif, di mana Proses Pengendalian Manajemen (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Pencegahan Fraud (Z1). Tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PZ1X3 adalah positif, di mana Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika (X3) memiliki pengaruh positif terhadap Pendeteksian Fraud (Z1). Tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PZ1Y adalah positif, di mana dengan terciptanya Penciptaan Akuntabilitas Publik (Y) memiliki pengaruh positif terhadap Pendeteksian Fraud (Z1).3.9.4. Pengujian Hipotesis Keempat

Pada pengujian hipotesis ketiga mengenai pengaruh variabel X1,X2, X3 dan Y terhadap Z2 dapat digambarkan ke dalam sub-struktur dalam Gambar 3.4:

Gambar 3.4Pengaruh Peran Variabel X1,X2, X3 dan Y terhadap Z

Selanjutnya sub-struktur kedua mengenai pengaruh X1, X2, X3 dan Y terhadap Z2 dinyatakan ke dalam persamaan struktural sebagai berikut :

Z2 = PZ2X1X1 + PZ2X2X2 + PZ2X3X3 + PZ2YY + PZ22 2

Tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PZ2X1 adalah positif, artinya Struktur Pengendalian Internal (X1) memiliki pengaruh positif terhadap Pencegahan Fraud. Koefisien jalur yang diharapkan untuk PZ2X2 adalah positif, di mana Proses Pengendalian Manajemen (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Pencegahan Fraud (Z2). Tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PZ2X3 adalah positif, di mana Etika (X3) memiliki pengaruh positif terhadap Pencegahan Fraud (Z2). Tanda koefisien jalur yang diharapkan untuk PZ2Y adalah positif, di mana dengan terciptanya Penciptaan Akuntabilitas (Y) memiliki pengaruh positif terhadap Pencegahan Fraud (Z2).

Besarnya pengaruh variabel Struktur Pengendalian Internal, Sistem Pengendalian Manajemen, Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika dan Penciptaan Akuntabilitas terhadap Pendeteksian Fraud dapat dinyatakan sebagai berikut :

1) Pendeteksian Fraud (Z1) dipengaruhi oleh Struktur Pengendalian Internal (X1)

Pengaruh langsung dari (X1) terhadap Z1Z1X1 . Z1X1 = (Z1X1)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X2)Z1X1 . X1X2 . Z1X2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X3)Z1X1 . X1X3 . Z1X3

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (Y)Z1X1 . X1Y . Z1X3

Total pengaruh variabel (X1) terhadap Z111 + 12 + 13 + 14 = 1

di mana :

11 = (Z1X1)212 = Z1X1 . X1X2 . Z1X213 = Z1X1 . X1X3 . Z1X314 = Z1X1 . X1Y . Z1X31 = Total Pengaruh variabel (X1) terhadap Z12)Pendeteksian Fraud (Z1) dipengaruhi oleh Proses Pengendalian Manajemen (X2)

Pengaruh langsung dari (X2) terhadap Z1Z1X2 . ZX2 = (Z1X1)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X1)Z1X2 . X1X2 . Z1X1

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X3)Z1X2 . X2X3 . Z1X3

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (Y)Z1X2 . X2Y . Z1Y

Total pengaruh variabel (X2) terhadap Z121 + 22 + 23 + 24 = 2

di mana :

21 = (Z1X2)222 = Z1X2 . X1X2 . Z1X123 = Z1X2 . X2X3 . Z1X324 = Z1X2 . X2Y . Z1Y2 = Total Pengaruh variabel (X2) terhadap Y3) Pendeteksian Fraud (Z1) dipengaruhi oleh Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika (X3)

Pengaruh langsung dari (X3) terhadap Z1Z1X3 . Z1X1 = (Z1X3)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X1)Z1X3 . X1X3 . Z1X1

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X2)Z1X3 . X2X3 . Z1X2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (Y)Z1X3 . X3Y . Z1Y

Total pengaruh variabel (X3) terhadap Z131 + 32 + 33 + 34 = 3

di mana :

31 = (Z1X3)232 = Z1X3 . X1X2 . Z1X133 = Z1X3 . X2X3 . Z1X234 = Z1X3 . YX3 . Z1Y3 = Total Pengaruh variabel (X3) terhadap Z14) Pendeteksian Fraud (Z1) dipengaruhi oleh Penciptaan Akuntabilitas (Y)

Pengaruh langsung dari (Y) ke Z1Z1Y . ZY = (Z1Y)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X1)Z1Y . X1Y . Z1X1

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X2)Z1Y . X2Y . Z1X2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X3)Z1Y . X3Y . Z1X3

Total pengaruh variabel (Y) terhadap Z141 + 42 + 43 + 44 = 4

di mana :

41 = (Z1Y)242 = Z1Y . X1Y . Z1X143 = Z1Y . X2Y . Z1X244 = Z1Y . X3Y . Z1X34 = Total Pengaruh variabel (Y) terhadap Z1Total pengaruh variabel Struktur Pengendalian Internal (X1), Proses Pengendalian Manajemen (X2), Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika (X3) dan Penciptaan Akuntabilitas Publik secara simultan terhadap Pendeteksian Fraud (Z1) adalah:

R2 Z1YX1 X2X3 = 1 + 2 + 3 + 4di mana :

1 = Total pengaruh X1 terhadap Z1 2 = Total pengaruh X2 terhadap Z1 3 = Total pengaruh X3 terhadap Z1 4 = Total pengaruh Y terhadap Z1Total pengaruh faktor lain di luar variabel yang diteliti adalah PZ12 2 di mana :

Besarnya pengaruh variabel Struktur Pengendalian Internal, Proses Pengendalian Manajemen, Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika dan Penciptaan Akuntabilitas Publik terhadap Pencegahan Fraud dapat dinyatakan sebagai berikut :

1) Pencegahan Fraud (Z2) dipengaruhi oleh Struktur Pengendalian Internal (X1)

Pengaruh langsung dari (X1) terhadap Z2Z2X1 . Z2X1 = (Z2X1)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X2)Z2X1 . X1X2 . Z2X2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X3)Z2X1 . X1X3 . Z2X3

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (Y)Z2X1 . X1Y . Z2X3

Total pengaruh variabel (X1) terhadap Z211 + 12 + 13 + 14 = 1

di mana :

11 = (Z2X1)212 = Z2X1 . X1X2 . Z2X213 = Z2X1 . X1X3 . Z2X314 = Z2X1 . X1Y . Z2X31 = Total Pengaruh variabel (X1) terhadap Z22)Pencegahan Fraud (Z2) dipengaruhi oleh Proses Pengendalian Manajemen (X2)

Pengaruh langsung dari (X2) terhadap Z2Z2X2 . Z2X2 = (Z2X1)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X1)Z2X2 . X1X2 . Z2X1

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X3)Z2X2 . X2X3 . Z2X3

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (Y)Z2X2 . X2Y . Z2Y

Total pengaruh variabel (X2) terhadap Z221 + 22 + 23 + 24 = 2

di mana :

21 = (Z2X2)222 = Z2X2 . X1X2 . Z2X123 = Z2X2 . X2X3 . Z2X324 = Z2X2 . X2Y . Z2Y2 = Total Pengaruh variabel (X2) terhadap Y

3) Pencegahan Fraud (Z2) dipengaruhi oleh Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika (X3)

Pengaruh langsung dari (X3) terhadap Z1Z1X3 . Z1X1 = (Z1X3)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X1)Z1X3 . X1X3 . Z1X1

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X2)Z1X3 . X2X3 . Z1X2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (Y)Z1X3 . X3Y . Z1Y

Total pengaruh variabel (X3) terhadap Z131 + 32 + 33 + 34 = 3

di mana :

31 = (Z2X3)232 = Z2X3 . X1X2 . Z2X133 = Z2X3 . X2X3 . Z2X234 = Z2X3 . YX3 . Z2Y3 = Total Pengaruh variabel (X3) terhadap Z24) Pencegahan Fraud (Z2) dipengaruhi oleh Penciptaan Akuntabilitas (Y)

Pengaruh langsung dari (Y) ke Z2Z2Y . Z2Y = (Z2Y)2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X1)Z2Y . X1Y . Z2X1

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X2)Z2Y . X2Y . Z2X2

Pengaruh tidak langsung melalui variabel (X3)Z2Y . X3Y . Z2X3

Total pengaruh variabel (Y) terhadap Z241 + 42 + 43 + 44 = 4

di mana :

41 = (Z2Y)242 = Z2Y . X1Y . Z2X143 = Z2Y . X2Y . Z2X244 = Z2Y . X3Y . Z2X34 = Total Pengaruh variabel (Y) terhadap Z2Total pengaruh variabel Struktur Pengendalian Internal (X1), Proses Pengendalian Manajemen (X2), Pemahaman Prinsip-Prinsip Etika (X3) dan Penciptaan Akuntabilitas Publik secara simultan terhadap Pencegahan Fraud (Z2) adalah :

R2 Z2YX1 X2X3 = 1 + 2 + 3 + 4di mana :

1 = Total pengaruh X1 terhadap Z2 2 = Total pengaruh X2 terhadap Z2 3 = Total pengaruh X3 terhadap Z2 4 = Total pengaruh Y terhadap Z2Total pengaruh faktor lain di luar variabel yang diteliti adalah PZ22 2 di mana :

3.10. Jadwal Penelitian

Waktu penelitian untuk disertasi ini direncanakan selama 12 (dua belas) bulan, dengan rincian sebagai berikut :

No Kegiatan2008

123456789101112

1.Rencana Usulan Penelitian

2.Revisi Usulan Penelitian

3.Pelaksanaan Penelitian

4.Pengolahan Data

5.Ujian Tetutup (UND)

6.Ujian Terbuka (UD)

P ZX2

Y

P X1X2

X1

P X3Y

P X2X3

P X1X3

P X1X3

PY2

P X2X3

P ZX1

P YX2

PY2

Y

2

1

PY1

P ZY

X2

P ZX3

PY1

P X2X3

P X1X2

P ZX3

P YX3

P X1X2

P YX1

P YX2

X3

1

1

P X1X3

P X2X3

P ZX1

X2

X3

Z2

X2

X3

X1

Z2

P ZY

P X1X2

P X1X3

PY2

P ZX1

P ZX3

P ZX2

X1

P X2X3

P X1X2

1

P X1X3

Z1

P YX1

Y

X2

X3

X1

Z1

X2

X3

P ZX2

X1

P X1Y

P X2Y

P X3Y

Y

P YX3

P X2Y

P X1Y

P ZY

Created by Anchu ( ( ( ( (PAGE Created By Anchu ( ( ( ( (

_1252228590.unknown

_1252228700.unknown

_1249372464.unknown

_1249707595.unknown

_1243504452.unknown