BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab...

26
33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni tujuan penelitian deskriptif adalah memperoleh jawaban dari pertanyaan siapa, apakah, kapan, di mana dan bagaimana dari suatu topik penelitian. Jadi penelitian berupaya mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah, tidak untuk menghubungkan antar variable, melakukan tes hipotesis, meramalkan atau mendapatkan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup pula metode deskriptif. Dalam arti luas, studi deskriptif pada umumnya disebut penelitian survey (peneliti melakukan pengamatan dan diikuti dengan pengajuan pertanyaan dari peneliti kepada subjek penelitian atau dalam hal ini adalah nasabah). Dimana tujuan dari penelitian survey antara lain adalah untuk mencari informasi faktual yang detail tentang obyek tertentu, mengidentifikasikan masalah, membuat evaluasi dan untuk mengetahui apa yang dikerjakan individu dalam menangani masalah atau situasi yang sama agar dapat dijadikan pembelajaran untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. (Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni. 2006, p:52-53) Adapun time horizon yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional, di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu, dalam hal ini suatu hal tertentu bukan berarti satu hari atau satu saat saja, melainkan dapat dilakukan dalam beberapa hari bahkan beberapa minggu oleh karena situasi.

Transcript of BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab...

Page 1: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

33

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni tujuan penelitian deskriptif adalah

memperoleh jawaban dari pertanyaan siapa, apakah, kapan, di mana dan bagaimana dari

suatu topik penelitian.

Jadi penelitian berupaya mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah, tidak untuk menghubungkan antar

variable, melakukan tes hipotesis, meramalkan atau mendapatkan implikasi, walaupun

penelitian yang bertujuan menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup pula metode

deskriptif.

Dalam arti luas, studi deskriptif pada umumnya disebut penelitian survey (peneliti

melakukan pengamatan dan diikuti dengan pengajuan pertanyaan dari peneliti kepada

subjek penelitian atau dalam hal ini adalah nasabah).

Dimana tujuan dari penelitian survey antara lain adalah untuk mencari informasi

faktual yang detail tentang obyek tertentu, mengidentifikasikan masalah, membuat evaluasi

dan untuk mengetahui apa yang dikerjakan individu dalam menangani masalah atau situasi

yang sama agar dapat dijadikan pembelajaran untuk pembuatan rencana dan pengambilan

keputusan di masa mendatang. (Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni. 2006, p:52-53)

Adapun time horizon yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional,

di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu, dalam hal ini suatu hal tertentu

bukan berarti satu hari atau satu saat saja, melainkan dapat dilakukan dalam beberapa hari

bahkan beberapa minggu oleh karena situasi.

Page 2: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

34

Berikut merupakan tabel yang menunjukkan desain penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian ini :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

T-1 : Untuk mengetahui pengaruh variabel dimensi kualitas pelayanan (tangible, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap variabel brand image secara

gabungan pada Bank Mandiri.

T-2 : Untuk mengetahui pengaruh variabel dimensi kualitas pelayanan (tangible, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap variabel brand image secara parsial

atau sendiri-sendiri pada Bank Mandiri dan untuk mengetahui variabel manakah dari

dimensi kualitas pelayanan yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel brand

image.

T-3 : Untuk mengetahui pengaruh variabel dimensi kualitas pelayanan (tangible, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty) dan variabel brand image terhadap loyalitas

nasabah pada Bank Mandiri secara gabungan.

Tujuan Jenis dan Metode

Penelitian Unit Analisis Time Horizon

T-1 Deskriptif – Survey Nasabah Cross-sectional

T-2 Deskriptif – Survey Nasabah Cross-sectional

T-3 Deskriptif – Survey Nasabah Cross-sectional

T-4 Deskriptif – Survey Nasabah Cross-sectional

Page 3: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

35

T-4 : Untuk mengetahui pengaruh variabel dimensii kualitas pelayanan (tangible, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap loyalitas nasabah Bank Mandiri

melalui variabel brand image secara parsial atau sendiri-sendiri dan variabel manakah

yang paling besar pengaruhnya terhadap loyalitas nasabah.

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Soegiyono mengatakan bahwa variable penelitian merupakan suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Soegiyono. 2006, p:32)

Variable independen atau yang dalam path analysis disebut variable eksogen atau

menurut Jonathan Sarwono adalah variable eksogenus dimana variable eksogenus ini adalah

variable yang tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak

panah yang menuju ke arahnya. Variable eksogenus di dalam penelitian ini adalah variable

dimensi kualitas pelayanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphaty.

Sedangkan variable dependen atau variable endogenus atau endogen pada

penelitian ini adalah variable yang mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya. Variabel

yang di dalamnya mencakup semua variable perantara dan tergantung, variabel perantara

endogenus mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya dan ke variable lainnya

sedangkan variable tergantung hanya mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya.

(Jonathan Sarwono.2007, p:4)

Dalam penelitian ini, variable perantara endogenus adalah variable brand image

dan variable loyalitas nasabah merupakan variable tergantungnya. Adapun nasabah yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang menggunakan produk atau jasa

yang ditawarkan oleh Bank Mandiri.

Page 4: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

36

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep

Variabel Dimensi Variabel Indikator Skala

Tangibles

• Kenyamanan ruang kantor • Ketersediaan ruang tunggu dan

tempat informasi • Proses administrasi • Komputerisasi disemua bagian • Website yang mudah diakses

Reliability

• Ketepatan janji • Bersedia membantu • Menyediakan pelayanan 24 jam • Tepat waktu

Responsiveness

• Kesediaan untuk membantu • Kemampuan menyelesaikan

masalah • Cepat memahami permasalahan • Tepat dalam pelayanan

Assurance

• Mampu meyakinkan • Memberikan rasa aman • Bisa dipercaya • Ramah dan sopan

Kualitas

Pelayanan

Seberapa jauh

pelayanan yang

telah diberikan

oleh Bank Mandiri

dapat sesuai

dengan harapan

nasabah.

Emphaty

• Melayani dengan sepenuh hati • Tegas • Memenuhi kebutuhan nasabah • Menjalin hubungan yang baik

Likert

Berdasarkan

kebutuhan • Janji tidak hanya omong kosong

belaka

Realistis • Janji yang diberikan cukup realistis

Sesuai dengan

kemampuan

• Produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan

Brand

Image

Persepsi sebelum

atau sesudah

memiliki

pengalaman

dengan Bank

Mandiri. Mudah dimengerti

sasaran • Memberikan kesan tertentu

Likert

Repeat Purchase • Tingkat frekuensi nasabah dalam melakukan transaksi.

Reverse Others • Nasabah melakukan rekomendasi kepada orang lain.

Across Product • Nasabah bersedia menggunakan

produk atau jasa lain yang ditawarkan.

Loyalitas

Nasabah

Kesetiaan

nasabah terhadap

bank yang

dipilihnya.

Immunity • Tidak Beralih ke bank lain

Likert

Page 5: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

37

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, karena data

kualitatif bersifat memaparkan secara mendalam hasil riset melalui pendekatan bukan angka

atau nonstatistik. Hal ini lebih penting daripada sekedar menghitung dan menunjukkan erat

tidaknya hubungan antar variable.

Untuk sumber data penelitian, kami menggunakan dua sumber data yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek

penelitian dengan mencatat data-data yang ada dalam perusahaan. Data primer diperoleh

melalui wawancara langsung dengan Bapak Sumartono selaku Manajer Bank Mandiri dan

juga wawancara langsung dengan para nasabah Bank Mandiri.

Sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu data

yang didapat dari buku teks yang digunakan sebagai landasan teori bagi penelitian ini, tidak

hanya itu saja data sekunder juga diperoleh dari internet. Berikut merupakan tabel jenis dan

sumber data penelitian.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Tujuan Data Sumber Data Jenis Data

T-1 Kuesioner-nasabah Primer Kualitatif

T-2 Kuesioner-nasabah Primer Kualitatif

T-3 Kuesioner-nasabah Primer Kualitatif

T-4 Kuesioner-nasabah Primer Kualitatif

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data

Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang

suatu keadaan, dalam penelitian ini memerlukan data dan informasi yang dapat diuji

Page 6: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

38

keabsahannya. Untuk itu, dibutuhkan teknik pengumpulan data sehingga dapat membantu

pencapaian hasil penelitian yang baik.

Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni sumber primer merupakan sumber

data yang memberikan data kepada peneliti, sedangkan sumber sekunder adalah sumber

data yang secara tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalkan melalui

dokumen atau arsip (Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni. 2006, p:86). Adapun teknik

pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari :

1. Data Primer

a. Kuesioner

Kuesioner adalah instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan

cara menyusun format pertanyaan-pertanyaan yang telah diatur sedemikian rupa

untuk menganalisis pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap pembentukan brand

image yang berdampak pada loyalitas nasabah. Dalam menyusun kuesioner ini,

ada beberapa cara yang ditempuh, antara lain menentukan pengukuran variabel

penelitian, menyusun kuesioner serta distribusi atau penyebaran kuesioner. Adapun

kuesioner didistribusikan melalui penyebaran langsung kepada nasabah Bank

Mandiri.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pihak Bank Mandiri, dalam hal ini dengan Bapak

Sumartono selaku Manajer Bank Mandiri dan para responden yang bersedia

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

b. Melalui media internet (On-Line Research)

Page 7: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

39

3.5 Tekhnik Pengambilan Sampel

Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil

sampel yang representative dari populasi dimana pengambilan sampel harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. (Riduwan dan Engkos Achmad

Kuncoro. 2007, p:40).

Dalam melakukan identifikasi sampel diperlukan teknik pengambilkan sampel, teknik

pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified

random sampling. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, proportionate stratified

random sampling ialah pengambilan sample secara acak dan berstrata secara proporsional,

dilakukannya sample ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis).

Pertimbangan peneliti dalam menentukan sampel yaitu :

1. Minimal sudah menjadi nasabah Bank Mandiri selama 3 tahun.

2. Nasabah yang sudah berusia lebih dari atau sama dengan 20 tahun.

Menurut Riduwan dan Kuncoro, populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau

unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek atau

subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian. (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2007, p:37)

Sedangkan menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono juga mengatakan

bahwa sample merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. (Sugiyono. 2007, p:72)

Page 8: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

40

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

Untuk mengetahui ukuran sample dimana besar populasi sampel tidak diketahui

secara pasti, Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro menggunakan rumus :

N n = N . d2 + 1 Di mana : n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

d2 : Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Maka,

5482 n = (5482) (0.1)2 + 1

5482 n = 55.82

n = 98.21

Dengan demikian sampel yang digunakan sebesar 98 responden, dalam penelitian ini

sampel dibulatkan menjadi 100 responden. (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2007,

p:46)

3.7 Metode Analisis

Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Analisis

diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner diolah dengan menggunakan uji validitas

dan reliabilitas setelah itu diteruskan dengan uji normalitas data.

Kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan mennggunakan analisis korelasi dan

regresi, analisis deskriptif, serta uji asumsi dengan menggunakan metode path analysis.

Page 9: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

41

Pengolahan data tersebut dilakukan untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian sehingga

dapat diperoleh kesimpulan yang akan mengarah pada pembuatan saran.

3.7.1 Metode Skala Pengukuran

Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni mengatakan bahwa untuk skala ordinal ada

beberapa teknik skala yang bisa dipilih dalam mengukur respon responden yaitu rating scale

atau skala penilaian dan ranking scale atau skala ranking. Skala penilaian mempunyai

beberapa kategori respon dan digunakan untuk mengukur konsep perilaku sedangkan skala

rangking digunakan untuk membandingkan atau mengurutkan variabel yang mempunyai

skala nominal.

Didalam skala penilaian ada beberapa skala yang biasa digunakan diantaranya skala

dikotomi, skala kategori, skala likert, skala perbedaan semantik, skala numerik, skala jumlah

konstan, skala baku, skala grafis, dan skala konsensus. Dalam penelitian ini skala penilaian

yang digunakan adalah skala ordinal yang berbentuk skala likert, skala likert merupakan

skala yang di desain untuk menilai sejauh mana subjek atau responden dengan pernyataan

yang diajukan. Umumnya, peneliti menggunakan lima poin berikut (Murti Sumarni dan

Salamah Wahyuni. 2006, p:60) :

Tabel 3.4 Skala Pengukuran

Skor 1 2 3 4 5

Jawaban Sangat Tidak

Setuju Tidak Setuju Netral Setuju

Sangat

Setuju

Sumber : Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni 2006

3.7.2 Transformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval

Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro menyatakan bahwa mentransformasi data

ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis statistik

Page 10: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

42

parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang

paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval).

Langkah-langkah transformasi data ordinal menjadi interval sebagai berikut :

• Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

• Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang

disebut sebagai frekuensi.

• Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dari hasilnya disebut roporsi.

• Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan

perkolom skor.

• Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang

diperoleh.

• Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai z yang diperoleh (dengan menggunakan

tabel Tinggi Densitas).

• Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :

NS =

• Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS + [1+(NS min)]

(Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2007, p:30)

Didalam penelitian ini tidak dilakukan transformasi data ordinal ke data interval,

karena menurut Uma Sekaran dinyatakan bahwa skala likert sama dengan skala interval.

(Uma Sekaran. 2003, p:197)

(Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)

Page 11: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

43

3.7.3 Uji Validitas

Dalam penelitian kualitatif yang menggunakan instrumen kuesioner sebagai salah

satu alat ukur, ada dua syarat penting yang harus dipenuhi yaitu keharusan sebuah

kuesioner untuk valid dan reliabel.

Validitas alat ukur mempunyai maksud suatu skala pengukuran dikatakan valid jika

skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Eddy Soeryanto

Soegoto menyatakan bahwa ada tiga tipe validitas pengukuran yang harus diketahui, yaitu :

1. Validitas Isi

Validitas isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala mencerminkan domain kosep

yang sedang diteliti suatu domain konsep tertentu tidak dapat dihitung semua

dimensinya, begitu saja karena domain tersebut kadang mempunyai atribut yang banyak

atau bersifat multidimensional.

2. Validitas Konstruk

Validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan

sebagai konsep yang sedang diukur. Dua aspek pokok dalam validitas konstruk adalah

secara alamiah bersifat teoritis dan statistik.

3. Validitas Kriteria

Validitas kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang sedang digunakan

mampu memprediksi suatu variabel yang dirancang sebagai kriteria.

Eddy Soeryanto Soegoto mengatakan jika suatu kuesioner harus memenuhi syarat

validitas dan reliabilitas karena kedua faktor ini akan menghasilkan hasil riset yang

berkualitas dan berkemampuan generalisasi, serta replikasi dalam penelitian sejenis yang

menggunakan konteks yang berbeda. (Eddy Soeryanto Soegoto. 2008, p:122)

Page 12: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

44

Untuk menguji validitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan Nilai r tabel

Untuk memperoleh r tabel dengan jumlah 100 responden, maka df = n-2 = 100-2 =

98. Dengan tingkat kepercayaan 95%, diperoleh r tabel sebesar 0.17.

2. Mencari r hasil

Masukkan data jawaban responden untuk diolah dengan software SPSS 16.0. disini r

hasil untuk tiap item bisa dilihat pada kolom corrected item – total correlation dari

tampilan software SPSS 16.0

3. Mengambil Keputusan

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika r hasil positif, dan r hasil > r tabel maka butir tersebut valid.

• Jika r hasil tidak positif, dan r hasil < r tabel maka butir tersebut tidak valid.

Jika ada instrumen pertanyaan yang tidak valid, maka instrumen pertanyaan

tersebut dibuang lalu diuji kembali hingga pertanyaan bisa dikatakan valid semua lalu

dilakukan uji reliabilitas.

3.7.4 Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala

pengukuran tertentu yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat. Reliabilitas berkonsentrasi

pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.

Dalam sofware SPSS uji reliabilitas yang sering digunakan dalam penelitian adalah

metode Alpha (Cronbach’s), karena metode Alpha ini sangat cocok digunakan pada nilai

berbentuk skala. Dalam penelitian ini skala yang digunakan 1 – 5.

Langkah yang dilakukan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

45

Untuk menguji reliabilitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan Nilai r tabel

Pada software SPSS, metode ini dilakukan dengan metode cronbach’s alpha dimana

suatu kusioner dianggap reliabel apabila r Alpha > 0.6.

2. Mencari r hasil

Disini r hasil merupakan angka Alpha dari tampilan software SPSS.

3. Mengambil Keputusan

Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika r Alpha positif, dan r Alpha > r tabel maka butir tersebut reliabel.

b. Jika r Alpha tidak positif, dan r Alpha < r tabel maka butir tersebut tidak reliabe.

Menurut Triton, tingkat reliabilitas dengan metode cronbach’s alpha diukur dengan

skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut dikelompokkan menjadi lima kelas

dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan Alpha dapat diinterpretasikan sebagai

berikut :

Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Tingkat Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0.00 s.d 0.20 Kurang Reliabel

>0.20 s.d 0.40 Agak Reliabel

>0.40 s.d 0.60 Cukup Reliabel

>0.60 s.d 0.80 Reliabel

>0.80 s.d 1.00 Sangat Reliabel

Sumber : Triton 2006

Page 14: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

46

3.7.5 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi

normal atau dengan kata lain sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Menurut

Sunyoto, uji normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y)

pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis (titik-titik) data riil mengikuti garis

diagonal. (Sunyoto. 2007, p:104-105)

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan alat tes Kolmogorov-Smirnov yang

terdapat pada SPSS 16.0 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05%. Dasar pengambilan

keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut :

• Jika nilai absolute (D) > 0.05 atau nilai Sig. maka data berdistribusi normal.

• Jika nilai absolute (D) > 0.05 atau nilai Sig. maka data tidak berdistribusi normal.

3.7.6 Analisis Korelasi

Korelasi digunakan untuk mengetahui erat tidaknya hubungan antar variabel.

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro menjabarkan bahwa apabila ternyata hasil analisis

menunjukkan hubungan yang cukup erat, maka analisis dilanjutkan ke analisis regresi

sebagai alat meramalkan (forecasting) yang sangat berguna untuk perencanaan.

Analisis korelasi yang mencakup dua variabel X dan Y disebut analisis korelasi linear

sederhana. Sedangkan yang mencakup lebih dari dua variabel disebut analisis korelasi linear

berganda. Berikut merupakan penjelasan lebih lengkapnya :

1. Analisis Korelasi Sederhana

Teknik analisis korelasi sederhana termasuk teknik statistik parametrik yang

menggunakan data interval dan rasio dengan persyaratan tertentu. Misalnya data

dipilih secara acak (random), datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan

Page 15: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

47

berpola linear dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai

dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut

analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Rumus yang digunakan untuk korelasi

sederhana adalah :

rXY =

{n . Σ X2 – (Σ X) 2 } . {n . Σ Y2 – (Σ Y)2}

Korelasi sederhana dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga

(-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya

tidak ada korelasi; dan r= 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r

akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai sebagai berikut.

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

> 0,75 – 1

> 0,5 – 075

> 0.25 – 0.50

0 – 0.25

Korelasi Sangat Kuat

Korelasi Kuat

Korelasi Cukup Kuat

Korelasi Sangat Lemah

Sumber : Jonathan Sarwono 2007

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus

koefisien determinan sebagai berikut :

Dimana : KP = nilai koefisien diterminasi

r = nilai koefisien korelasi

n (Σ XY) – (Σ X).(Σ Y)

KP = r2 x 100%

Page 16: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

48

Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna

generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi sederhana

tersebut diuji dengan signifikansi sebagai berikut :

Hipotesis :

Ha : variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y

Ho : variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y

Dasar Pengambilan Keputusan

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

2. Analisis Korelasi Berganda

Analisis korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua

variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel

terikat (Y). Adapun rumus korelasi berganda adalah sebagai berikut :

rX1.X2.Y = r2

X1.Y + r2X2.Y – 2(rX1.Y).(rX2.Y).(rX1.X2)

1 – r2X1.X2

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi korelasi berganda bandingkan antara

nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut.

Hipotesis :

Ha : variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap

variabel Y.

Ho : variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap

variabel Y.

Page 17: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

49

Dasar Pengambilan Keputusan

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

(0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

(0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

3.7.7 Analisis Regresi

Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, regresi merupakan suatu proses

memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan

datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat

diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Jadi regresi

mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan

sumbangan menentukan keputusan yang terbaik.

Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan

(memprediksi) variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana

dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat

(kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Sedangkan untuk asumsi-asumsi

dasar model regresi terpusat yaitu :

1. Data yang dianalisis jenis data interval dan rasio.

2. Data yang dipilih secra acak (random).

3. Data yang dihubungkan berdistribusi normal.

4. Data yang dihubungkan berpola linear.

5. Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subject yang

sama. (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007. p:83-84)

Page 18: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

50

3.7.8 Uji Path Analysis

Berdasarkan Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro ada beberapa langkah pengujian

path analysis yaitu sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural

Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu :

Y = ρYX1 X1 + ρYX2 X2 + ρYX3 X3 + ρYX4 X4 + ρYX5 X5 + ε1

Z = ρZX1 X1 + ρZX5 X5 + ρZY Y + ε2

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

Untuk menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi sebaiknya

melalui tahapan berikut ini :

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan

persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis: naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan

oleh variabel eksogen (X).

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien

regresi untuk struktur yang telah dirumuskan persamaan regresi sederhana : Y=

a+b1X1+ε1

Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu

koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-

score (data yang diset dengan dinilai rata-rata = 0 dan standard deviasi = 1). Koefisien

jalur yang distandarkan (standardized path coefficient) digunakan untuk menjelaskan

besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain

yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen).

Page 19: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

51

Koefisien path ditunjukkan dengan output yang dinamakan Coefficient yang

dinyatakan sebagai Standardized Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada

diagram jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen dengan

variabel endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien korelasi r

sederhana.

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan

Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut.

Ha: pyx1 =........=pyxk≠0

H0: pyx1 =........=pyxk=0

a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: menggunakan tabel F

(n – k – 1) R2 YX k F = k (1 – R2

YX k)

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel eksogen

R2YX k = Rsquare

Hipotesis :

Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima yang artinya signifikan dan jika F

hitung ≤ dari F tabel, maka Ho diterima yang artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05

Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan rumus :

F tabel = F{(1−α)(dk=k),(dk=n−k−1)} atau F{(1−α)(v1=k),(v2=n−k−1)}

Cara mencari F tabel : nilai (dk=k) atau v1 disebut nilai pembilang

nilai (dk=n−k−1) atau v2 disebut nilai penyebut

Page 20: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

52

b. Kaidah pengujian signifikansi: program SPSS

Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig

[0.05 < Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig

[0.05 > Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung koefisien jalur secara individu

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus :

tk = ρk

se pk

Statistik seρ X1, diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk analisis regresi setelah

data ordinal ditransformasi ke interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingan antara nilai

probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan

sebagai berikut :

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau

[0.05 < Sig], maka Ho diterima dengan Ha, ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau

[0.05 > Sig], maka Ho, ditolak dengan Ha, diterima, artinya signifikan.

Tabel 3.7 Kategori Hubungan Pengaruh Variabel Dalam Path Analysis

Kategori Hubungan Pengaruh Variabel

0.05 – 0.09 Lemah

0.10 – 0.29 Sedang

0.30 keatas Kuat

Sumber : Engkos Achmad Kuncoro

; (dk = n – k – 1)

Page 21: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

53

5. Meringkas dan Menyimpulkan

(Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2007, p:115-118)

3.8 Rancangan Uji Hipotesis

Merumuskan hipotesis merupakan proses merumuskan suatu pernyataan yang belum

terbukti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih yang dibuat dengan dasar

kerangka teori atau model analisis. Kadang-kadang hipotesis merupakan jawaban dan

pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, bentuk hipotesis sebaiknya bersifat netral dan

didasarkan pada asumsi. Berikut merupakan model pengembangan hipotesis menurut Eddy

Soeryanto Soegoto.

Gambar 3.1

Model Pengembangan Hipotesis

Model pengembangan hipotesis ddasarkan pada dua elemen pokok, yaitu: landasan

teori dan model analisis yang kita gunakan. Dari kedua elemen tersebut kita dapat

menentukan komponen-komponen apa saja dalam riset pemasaran yang ada, kemudian

menyusun pertanyaan penelitian, dan pada akhirnya mengembangkan hipotesis. (Eddy

Soeryanto Soegoto. 2007, 32-33)

Berikut merupakan prosedur uji hipotesis

Landasan Teori Model Analisis

Hipotesis

Pertanyaan Penelitian

Komponen Dalam Riset Pemasaran

Page 22: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

54

1. Menentukan Ho dan Ha :

2. Menentukan statistik tabel :

Nilai statistik tabel biasanya dipengaruhi oleh :

1. Selang Kepercayaan

Untuk keseragaman, biasa digunakan tingkat kepercayaan 95%, jadi tingkat

kesalahan (α) 5%.

2. Derajat Kebebasan

Derajat kebebasan sangat bervariasi, tergantung pada metode yang dipakai

atau jumlah sample yang diperoleh.

3. Mengambil Keputusan :

a. Mengambil keputusan terhadap hipotesis ditentukan dengan :

Membandingkan tingkat signifikasi dengan tingkat kesalahan (α)

Sig > tingkat kesalahan, maka ho diterima

Sig < tingkat kesalahan, maka ho ditolak

b. Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel

thitung > ttabel, maka ho ditolak

thitung< ttabel, maka ho diterima

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin

benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan

persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.

Anggapan atau asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena

kemungkinan bisa salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan

harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan data hasil observasi.

Page 23: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

55

Untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan secara kuantitatif. Pengujian

hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu

keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji.

Variabel yang akan diuji adalah tangible (X1), reliability (X2), responsiveness (X3),

assurance (X4), emphaty (X5), brand image (Y), dan loyalitas nasabah (Z).

Berdasarkan atas variabel tersebut diatas maka hipotesisnya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap pembentukan variabel brand image

secara parsial atau sendiri-sendiri di Bank Mandiri.

Ha : Variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphaty) berpengaruh terhadap pembentukan brand image Bank Mandiri secara

parsial atau sendiri-sendiri.

Ho : Variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphaty) tidak berpengaruh terhadap pembentukan brand image Bank Mandiri

secara parsial atau sendiri-sendiri.

2. Untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap pembentukan brand image Bank

Mandiri secara gabungan.

Ha : Variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphaty) berpengaruh terhadap pembentukan brand image Bank Mandiri secara

gabungan.

Ho : Variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphaty) berpengaruh terhadap pembentukan brand image Bank Mandiri secara

gabungan.

Page 24: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

56

3. Untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty) dan variabel brand image terhadap loyalitas

nasabah Bank Mandiri.

Ha : Variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphaty) dan variabel brand image berpengaruh terhadap loyalitas nasabah di

Bank Mandiri.

Ho : Variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphaty) dan variabel brand image tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah

di Bank Mandiri.

4. Untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability,

responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap loyalitas nasabah Bank Mandiri

melalui variabel brand image.

Ha : Variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance,

dan emphaty) berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Mandiri melalui

variabel brand image.

Ho : Variabel kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphaty) tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Mandiri melalui

variabel brand image.

3.8.1 Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel penjelas secara

individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Rumus yang digunakan adalah :

r √ n – 2 t = √ 1 – r2

Page 25: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

57

Di mana :

t : thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel

r : korelasi parsial yang ditemukan

n : jumlah sampel

Dasar untuk pengambilan keputusan pengujian adalah :

1. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak

2. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima

3.8.2 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Selain itu dengan uji F ini dapat diketahui pula apakah model

regresi linear yang digunakan sudah tepat ataupun belum.

Rumusnya adalah :

(n – k – 1) R2 YX k F = k (1 – R2

YX k)

Di mana :

F : Fhitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel

R2 : korelasi parsial yang ditemukan

n : jumlah sampel

k : jumlah varibel bebas

Dasar untuk pengambilan pengujian adalah :

1. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak

2. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima

Page 26: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-1-00331-MN Bab 3.pdf · rekomendasi kepada orang lain. Across Product Nasabah • Nasabah bersedia menggunakan

58

3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi dari penelitian ini adalah untuk dapat memperoleh informasi yang nantinya

bisa digunakan sebagai referensi untuk Bank Mandiri dalam membuat kebijakan-kebijakan

bagi perusahaan serta untuk melakukan perbaikan-perbaikan sehingga dapat meraih tujuan

yang diharapkan.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh dari variabel dimensi kualitas

pelayanan yang diasumsikan memiliki hubungan secara positif terhadap pembentukan

variabel brand image dan memiliki dampak terhadap loyalitas nasabah di Bank Mandiri.

Analisis dilakukan dengan metode regresi dan korelasi dan uji asumsi dilakukan

dengan metode path analysis (analisis jalur) dengan software SPSS 16.0. untuk mendapat

hasil dari setiap tujuan penelitian, maka dilakukanlah survey dengan alat bantu kuesioner

kepada para nasabah Bank Mandiri.