BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran...

23
22 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini desain riset yang digunakan riset deskriptif, dimana riset deskriptif menurut Rangkuti (2004, p.16) adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pasar, karakteristik dari riset ini adalah ditandai denganhipotesis spesifik, dan memiliki desain penelitian secara terstruktur. Pada riset deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan data sekunder, data primer (survey), panel atau observasi. Dengan demikian, riset deskriptif harus dapat menjawab pertanyaan 5 W 1 H (Who, What, When, Where, Why, How). Dimana Who akan membahas siapa yang akan diteliti, What akan membahas informasi apa yang ingin diperoleh, When akan membahas kapan informasi tersebut diperlukan, Where akan membahas di mana riset harus dilakukan, Why akan membahas mengapa informasi tersebut ingin diperoleh, atau mengapa riset dilakukan, How akan membahas bagaimana informasi tersebut diperoleh. Riset deskriptif sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Desain Cross-Sectional Adalah kegiatan riset yang dilakukan pada satu saat tertentu. Penelitian ini mirip dengan kegiatan memotret suatu objek. Jadi fakta yang dapat digambarkan merupakan kegiatan pada saat tertentu. Selanjutnya berdasarkan faktatersebut dilakukan penyimpulan mengenai masalah- masalah penelitian yang ingin dibuktikan atau dicari hubungannya. Desain Cross-Sectional sendiri dapat dibedakan menjadi dua, berdasarkan metode pengumpulan datanya, yaitu: i. Single Cross-Sectional Design

Transcript of BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran...

Page 1: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

22  

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Pada penelitian ini desain riset yang digunakan riset deskriptif, dimana riset

deskriptif menurut Rangkuti (2004, p.16) adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan

karakteristik pasar, karakteristik dari riset ini adalah ditandai denganhipotesis spesifik,

dan memiliki desain penelitian secara terstruktur. Pada riset deskriptif, metode

pengumpulan data menggunakan data sekunder, data primer (survey), panel atau

observasi. Dengan demikian, riset deskriptif harus dapat menjawab pertanyaan 5 W 1 H

(Who, What, When, Where, Why, How). Dimana Who akan membahas siapa yang akan

diteliti, What akan membahas informasi apa yang ingin diperoleh, When akan

membahas kapan informasi tersebut diperlukan, Where akan membahas di mana riset

harus dilakukan, Why akan membahas mengapa informasi tersebut ingin diperoleh, atau

mengapa riset dilakukan, How akan membahas bagaimana informasi tersebut diperoleh.

Riset deskriptif sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Desain Cross-Sectional

Adalah kegiatan riset yang dilakukan pada satu saat tertentu.

Penelitian ini mirip dengan kegiatan memotret suatu objek. Jadi fakta yang

dapat digambarkan merupakan kegiatan pada saat tertentu. Selanjutnya

berdasarkan faktatersebut dilakukan penyimpulan mengenai masalah-

masalah penelitian yang ingin dibuktikan atau dicari hubungannya.

Desain Cross-Sectional sendiri dapat dibedakan menjadi dua,

berdasarkan metode pengumpulan datanya, yaitu:

i. Single Cross-Sectional Design

Page 2: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

23  

Maksudnya adalah kegiatan pengumpulan data yang

dilakukan dari satu responden untuk satu saat (waktu).

ii. Multiple Cross-Sectional Design

Maksudnya adalah kegiatan pengumpulan data yang

dilakukan dari satu responden untuk waktu-waktu yang

berbeda-beda. Dengan sample yang berbeda.

2. Desain Longitudinal

Adalah tipe desain riset yang melibatkan jumlah sampel yang tetap

yang diukur secara terus menerus, sehingga didapatkan gambaran secara

serial yang kontinyu berikut perubahannya.

Pada riset ini desain penelitian yang digunakan adalah riset deskriptif dengan

pengumpulan data melalui Single Cross-Sectional Design.

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian

Tujuan

penelitian

Desain Penelitian

Time Horison Jenis Penelitian Metode Yang

digunakan

Unit analisis

T-1

Deskriptif - asosiatif

Survey

individu

Cross-Sectional

T-2

Deskriptif - asosiatif

Survey

individu

Cross-Sectional

T-3

Deskriptif - asosiatif

Survey

individu

Cross-Sectional

Sumber : Penulis, 2011

Page 3: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

24  

Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli. (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2002,

p.152)

Cross section adalah sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanya

sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam

rangka menjawab pertanyaan penelitian. ( Uma Sekaran, 2006, p.177)

Keterangan :

• T-1 = untuk mengetahui pengaruh layanan purna jual terhadap kepuasan

konsumen.

• T-2 = untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap word of

mouth.

• T-3 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh layanan purna jual terhadap

kepuasan konsumen dan dampaknya terhadap word of mouth.

3.2 Operasional variabel penelitian

Menurut Uma Sekaran (2006, p.115), yang dimaksud dengan variabel adalah

apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Variabel

penelitian adalah variabel yang menunjukkan segala sesuatu yang ditetapkan oleh

meneliti untuk di pelajari. Sedangkan menurut pendapat Umar (2005, p.128), variabel

di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti dan

mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut.

Ada beberapa jenis variabel menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo

(2002, p.63-66), antara lain :

1. Variabel Bebas (Independent Variable): Adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas ini dinamakan pula dengan

Page 4: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

25  

variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variable) dari variabel

terikat (Dependent Variable). Selain itu variabel bebas juga dapat disebut

sebagai variabel yang mendahului (antecendent variable).

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Advertising.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable): Adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel bebas. variabel terikat juga dinamakan sebagai

variabel yang diduga sebagai akibat (presumed affect variable), variabel ini juga

disebut variabel konsekuensi (consequent variable). Selain itu menurut Uma

Sekaran (2006,p.114), variabel ini merupakan variabel yang menjadi perhatian

utama peneliti. Variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas, melalui analisis

terhadap variabel terikat, sangat memungkinkan untuk menemukan jawaban

atau solusi dari masalah yang ada.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat adalah keputusan

pembelian.

3. Variabel Moderator ( moderating variable ): Adalah salah satu variabel yang

mempengaruhi hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

dependen. Variabel moderating sendiri adalah tipe variabel yang memperkuat

atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

dependen. Selain itu menurut Uma Sekaran (2006, p.119) variabel moderator

adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect )

yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel bebas. Dalam

penelitian ini tidak disertakan variabel moderatornya.

4. Variabel antara (Intervening Variable) : Adalah tipe variabel yang mempengaruhi

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menjadi hubungan tidak

langsung. Variabel intervening ini merupakan variabel yang terletak diantara

variabel bebas dengan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung

Page 5: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

26  

menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat. Selain itu menurut Uma

Sekaran (2006, p.124), variabel antara adalah variabel yang mengemuka antara

waktu variabel bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel terikat, dan waktu

pengaruh variabel bebas terasa pada variabel terikat.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel antara adalah Kepuasan

Konsumen.

Penelitian ini mengggunakan skala likert yang disebut juga summated rating

scale. Skala ini memberikan peluang kepada responden untuk mengekspresikan

perasaan mereka dalam bentuk persetujuan dalam bentuk pernyataan.

Pertanyaan yang diberikan berjenjang, mulai dari tingkat terendah sampai

tertinggi. Jumlah pilihan jawabannya bisa tiga, lima, tujuh, sembilan, yang jelas

harus ganjil. Pilihan jawaban berikut ini dapat dipakai: amat sangat tidak setuju,

sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, amat sangat setuju. Tetapi kata

” amat sangat ” jarang dipakai. (Simamora, 2004, p.23)

Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Definisi Indikator

Layanan purna

jual

Pengiriman Layanan purna

jual digambarkan

sebagai layanan

yang di berikan

kepada

konsumen ketika

barang yang

• Safety stock

• Waktu tunggu

• Distribusi

Instalasi • Kinerja Karyawan

• Sikap karyawan

Page 6: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

27  

Garansi dibeli konsumen

sudah dikirim.

(Riziamy,

Muzani, Jamel

dan Wan, 2009)

• Perbaikan produk

• Penggantian produk

• Servis berkala

Kepuasan

konsumen

Kualitas yang dirasakan tanggapan

emosional pada

evaluasi

terhadap

pengalaman

konsumsi suatu

produk atau

jasa. (Tjiptono,

2007, p.349)

• Mutu pelayanan yang

diberikan setelah

melakukan pembelian

• Kompetensi karyawan

Nilai yang dirasakan

• Kesesuaian jasa yang

dilakukan setelah

melakukan pembelian

• Keunggulan harga

Harapan konsumen • Daya tahan

Word of mouth Kemauan konsumen untuk

menceritakan

komunikasi dari

mulut ke mulut

adalah

pertukaran

komentar,

pemikiran atau

ide-ide diantara

konsumen atau

• Kemauan konsumen untuk

membicarakan tentang

pengalaman

• Kemauan konsumen untuk

membicarakan tentang

keramahan

• Kemauan konsumen untuk

menceritakan cepat

Page 7: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

28  

lebih yang tak

satupun sumber

pemasaran.

(Mowen dan

Minor, 2002,

p.180)

tanggap

Dorongan dari perusahaan • Pengaruh dari perusahaan

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelititan

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data

Tujuan

Penelitian

Data Jenis Data Sumber Data

T-1 pengaruh layanan purna jual

terhadap kepuasan konsumen.

Kualitatif Primer-Kuesioner

T-2 pengaruh kepuasan konsumen

terhadap word of mouth.

Kualitatif Primer-Kuesioner

T-3 pengaruh layanan purna jual

terhadap kepuasan konsumen

dan dampaknya terhadap word

of mouth.

Kualitatif Primer-Kuesioner

Sumber : Penulis, 2011

Page 8: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

29  

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dan menetapkan beberapa teknik

mengumpulkan data sebagai berikut :

1. Penelitian ke perpustakaan

Pencarian yang dilakukan dengan cara membaca buku, mempelajari dan

mengumpulkan teori yang relevan melalui buku-buku, artikel, serta jurnal yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian lapangan

a. Melakukan wawancara sebagai teknik pengumpulan data, apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti dan untuk mengetahui informasi dari

responden yang lebih mendalam.

b. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi

pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab.

c. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Uma Sekaran (2006, p.121), populasi mengacu kepada keseluruhan

kelompok orang, kejadian, atau hal yang ingin peneliti investigasi. Sedangkan sampel

menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-

kumpulan elemen dari sebuah populasi dari penelitian untuk menjadi wakil dari populasi

tersebut. Sementara Kuncoro (2003, p.111-112), menunjukan terdapat beberapa jenis

sample, antara lain :

1. Probabilitas : Sampel yang dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki

peluang yang sama untuk dipilih.

Page 9: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

30  

Menurut Dr. Nur Indriantoro dan Drs. Bambang Supomo (2002, p124-129), ada

beberapa pemilihan sampel pada jenis probabilitas, yaitu :

a) Simple Randong Sampling : metode pemilihan sampel secara acak yang

memberikan kesempatan yang sama yang

bersifat tak terbatas pada setiap elemen

populasi untuk dipilih sebagai sampel.

b) Systematic Sampling : metode yang pemilihan sampel dari kerangka

sampel yang dilakukan secara sistematis.

c) Stratified Random Sampling : metode pemilihan sampel secara acak yang

dilakukan dengan terlebih dahulu

mengklasifikasikan suatu populasi ke dalam

sub-sub populasi berdasarkan karakteristik

tertentu dari elemen-elemen populasi.

d) Clustered Sampling : metode pemilihan dimana elemen-elemen populasi

dikelompokkan ke dalam unit-unit sampel, dan lebih

menekankan heterogenitas karakteristik elemen-

elemen pada masing-masing unit sampel.

Page 10: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

31  

e) Area Sampling : metode pemilihan sampel acak berdasarkan kelompok

yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi

yang lokasi geografisnya terpencar.

2. Nonprobabilitas : Sampel yang dipilih secara acak oleh peneliti, sehingga masing-

masing anggota populasi tidak diketahui. Sampel ini dilakukan

agar tidak ada upaya untuk melakukan generalisasi

berdasarkan sampel.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode

probabilitas, simple random sampling. Sampel adalah konsumen pada pengunjung PT

Arisa Mitra Lestari bulan Maret 2011.

3.6 Teknik Pengolahan Sampel

Untuk mengolah sampel dari populasi yang ada, peneliti menggunakan teknik simple

random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan

secara acak sederhana yang memberikan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai

sampel. (Richard L. Scheaffer, 2006, p.77).

Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan metode probability sampling dengan

pendekatan simple random sampling. Untuk mencari n dapat menggunakan rumus dari Taro

Yamane sebagai berikut:

2( 1 )Nn

N d=

+

Dimana: n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

Page 11: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

32  

d² = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Dengan data di atas, maka penghitungan sampel yang digunakan untuk penelitian ini

adalah sebagai berikut:

. = 99.25

Jadi penelitian ini mengambil sampel sebanyak 99.25 responden dan saya bulatkan menjadi

100 responden. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang membeli motor dari dealer

Yamaha caba Duren Sawit pada bulan Maret 2011 sebanyak 132 orang. Responden

merupakan siapa saja konsumen yang membeli motor dari dealer Yamaha cabang Duren

Sawit pada bulan Januari sampai April 2011.

3.7 Teknik Pengukuran Variabel

Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah structured non

disguised, yaitu bentuk pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan berganda dan

berpedoman pada skala likert.

Skala likert memberikan peluang kepada responden untuk mengekspresikan

perasaan mereka dalam bentuk persetujuan dalam bentuk pernyataan. Bentuk penilaian

jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala ordinal. Bobot dan

pengukuran atas tanggapan responden :

Page 12: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

33  

Tabel 3.4 Bobot dan Kategori pengukuran

Keterangan Penilaian

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Skala Likert merupakan skala yang jaraknya sama, namun tidak memiliki nilai yang

absolut. Menurut Sugiyono (2006, p.86), skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan

menggunakan skala likert ini, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel, kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk item-item yang berupa pernyataan

atau pertanyaan. Berdasarkan jumlah total yang didapat dari suatu pertanyaan, maka

penelitian atas responden dapat dikelompokkan dengan perhitungan interval sebagai

berikut:

Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi

adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Untuk mengetahui range maka selisih antara

bobot nilai tertinggi dan bobot nilai terendah adalah 5 – 1 = 4, untuk mengetahui jumlah

interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan rumus sebagai berikut:

i = R = 4 = 0,8

k 5

Page 13: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

34  

Keterangan:

R = Range (rentang kelas)

k = Jumlah interval kelas

i = Besar interval kelas

Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan

responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi

sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 3.5 Batas – Batas Penelitian

Batasan Keterangan

1 – 1,8 Sangat Tidak Setuju

1,81 – 2,61 Tidak Setuju

2,62 – 3,42 Ragu – Ragu

3,43 – 4,22 Setuju

4,23 – 5,03 Sangat Setuju

Sumber: Andi Supangat (2007, p19)

3.8 Metode Analisis Data

Analisis merupakan tindakan mengolah data hingga menjadi informasi yang

bermanfaat dalam menjawab masalah statistik. Dalam desain riset penelitian, perlu

Page 14: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

35  

direncanakan dengan baik alat analisis yang akan diterapkan untuk menganalisis data.

Setelah kuesioner disebarkan dan dikumpulkan kembali.

Analisis dimulai dengan instrumen penelitian, dilakukan uji validitas dan reliabilitas

setelah itu dilanjutkan dengan uji normalitas data pada kuesioner. Kemudian hasil

kuesioner terus diolah lebih lanjut dengan menggunakan analisis Korelasi dan regresi, serta

uji asumsi menggunakan analisis jalur (path analysis) .

Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah asosiatif

dimana penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel dan bagaimana

tingkat ketergantungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Data yang

diperoleh dalam penelitian ini kemudian diolah dengan progam SPSS (Statistical Product and

Service Solution) versi 16.0.

Tabel 3.6 Metode Analisis Data

Tujuan Penelitian

Desain Penelitian

Jenis Penelitian Teknik analisis

T-1 Asosiatif Path Analysis

T-2 Asosiatif Path Analysis

T-3 Asosiatif Path Analysis

Sumber: Penulis, 2011

Page 15: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

36  

3.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen dibuat mengukur konsep

tertentu yang ingin diukur. (Uma Sekaran 2006, p.39). Uji validitas ini dapat

dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan

skor total memakai rumus teknik korelasi product moment.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

rxy = n ( ∑XY ) – ( ∑ X )( ∑ Y )

√ n ∑ X2 – (∑ X )2 √ n ∑ Y2 – (∑ Y )2

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

X = Skor item X

Y = Skor item Y

n = banyaknya sampel dalam penelitian

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.

• Jika r hitung positif serta r hitung < r table, maka butir atau variabel tersebut tidak

valid.

Page 16: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

37  

• Jika r hitung > r table, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut

tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Keandalan (reliabilitas) suatu pengukuran menunjukan sejauh mana

pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin

pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam

instrument. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi

mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan

membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran (Uma Sekaran 2006, p.40).

Pada program SPSS metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini

adalah dengan menggunakan metode alpha cronbach yang dimana satu

kuesioner dianggap reliable apabila cronbach alpha > 0,6.

3.8.2 Uji Heterokedatisitas

Heterokedatisitas menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua

pengamatan atau obervasi (Wijaya, 2009). Uji heterokedatisitas yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah uji heterokedatisitas dengan uji scatterplot. Sebuah model regresi yang

baik adalah ketika terjadi homokedatisitas dalam model, atau dengan kata lain tidak terjadi

heterokedatisitas. Hasil pengujian dapat dilihat dari penyebaran titik-titik dalam output.

Apabila titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau di bagian bawah

angka 0 dari sumbu vertikal atau sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedatisitas atau dapat dikatakan model regresinya adalah homogen. Rumus untuk

menentukan apakah data homogen atau heterogen adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

38  

 

Keterangan:

F = varians variabel data

Sd1 = varians kelompok eksperimen

Sd2 = varians kelompok kontrol

Jika hasil Fhitung < Ftabel maka kedua kelompok data varians yang homogen dan sebaliknya.

3.8.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi

normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran

data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga dapat

diolah lebih lanjut pada path diagram.

Menurut Rochaety (2007, p.99) uji normalitas berdasarkan dari histogram yang

berdistribusi normal ditunjukan dengan bentuk yang menyerupai lonceng atau digram dahan

daun. Uji normalitas diolah dengan melihat Q-Q plot atau plot juga disebut plot kenormalan.

Jika data berdistribusi normal, titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus. Sedangkan

jika titik-titik tersebut membentuk huruf S, maka menunjukan bahwa data kita menjulur

(skew).

3.8.4 Analisis Korelasi Sederhana dan Berganda

Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007), apabila nilai koefisien

korelasi pearson (r) = +1, maka korelasi atau hubungan positif dan sempurna. Apabila

koefisien korelasi pearson (r) = -1, maka korelasi atau hubungannya negative dan sempurna.

Page 18: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

39  

Arti positif disini, misalkan hubungan antara variable X dan Y (rxy) nilainya positif (+), maka

hubungannya searah. X naik maka Y pun akan naik, jika X turun maka Y pun akan turun,

begitu juga dengan apabila Y naik maka X naik, jika Y turun maka X turun juga. Sedangkan

arti dari negative (-) adalah hubungannya berbanding terbalik, juka X naik maka Y turun, jika

X turun maka Y naik begitu juga sebaliknya.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Korelasi Sederhana:

Σ Σ Σ

.Σ Σ Σ Σ

Korelasi Berganda:

 

 

R = Korelasi Berganda

SSR = Regression Sum of Square

SST = Sum of Square

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007), arti harga r

akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut:

Page 19: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

40  

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: Riduwan (2005:136)

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien

diteminan sebagai berikut:

K P r ² X 10 0 %=

Dimana :

KP = Nilai koefisien diterminan

r = Nilai koefisien korelasi

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007), pengujian

signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan

variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikasi sebagai

berikut.

Page 20: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

41  

Hipotesis:

• Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

• Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih atau sama dengan nilai probabilitas sig atau

[0,05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas

sig atau [0,05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007), analisa

korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X)

atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y).

3.8.5 Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur (path analysis) yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an

oleh seorang ahli genetika yaitu sewall wright merupakan sebuah teknik yang digunakan

untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui

peran parsial maupun sumiultan seperangkat variabel independen terhadap variabel

dependen.

Model analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model triming. Model

trimming ini digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis dengan cara

mengeluarkan dari model variabel independen yang koefisien jalurnya tidak signifikan.

(Riduwan dan Kuncoro, 2007, p.127).

Page 21: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

42  

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p.116-118), ada beberapa

langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural

Struktur :

Y = ρYX1 X1 + ρYX2 X2 + ρYX3 X3 + ρYX4 X4 + ρYX5 X5 + ε1

Z = ρZX1 X1 + ρZX5 X5 + ρZY Y + ε2

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.

Untuk menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi sebaiknya

melalui tahapan berikut ini :

a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan

persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.

Hipotesis : naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh

variabel eksogen (X).

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung

koefisien regresi yang telah dirumuskan persamaan regresi sederhana : Y

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan

• Kaidah pengujian signifikansi secara manual : menggunakan table F

• Kaidah pengujian signifikansi : program SPSS

- Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig

[0.05 ≤ sig ], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilaim probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig

[0.05 ≥ sig ], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Page 22: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

43  

4. Menghitung koefisien jalur secara individu

Secara individual uji statistik yang digunakan uji t yang dihitung dengan

rumus (Kusnendi, 2005, p.12). Statistik diperoleh dari hasil komputasi SPSS 16.0

untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasikan ke interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingan antara

nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut :

- Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig

[0.05 ≤ sig ], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilaim probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig

[0.05 ≥ sig ], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Tabel 3.8 Kategori Hubungan Pengaruh Variabel dalam Path Analisis

Kategori Hubungan Pengaruh Variabel

0.05 - 0.09 Lemah

0.10 - 0.29 Sedang

0.30 keatas Kuat

Sumber : Engkos Achmad Kuncoro

5. Meringkas dan Menyimpulkan

Page 23: BAB 3 METODE PENELITIANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00597-mn bab 3.pdf · menurut Uma Sekaran (2006, p.123) adalah sebuah proses menyeleksi kumpulan-kumpulan elemen dari sebuah

44  

3.9 Rancangan implikasi penelitian

Hasil penelitian tentang “Pengaruh layana purna jual terhadap kepuasan konsumen

dan dampaknya terhadap word of mouth” diharapkan implikasi yang dapat diberikan

penelitian untuk PT. Arisa Mitra Lestari adalah bagaimana path analysis dengan toolsnya

SPSS 16.0 dapat menganalisa Pengaruh service quality terhadap kepuasan konsumen dan

dampaknya terhadap word of mouth.

Hasil implikasi tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi

kedua belah pihak, dimana pihak perusahaan dapat mengetahui hubungan , pengaruh dan

mengetahui tanggapan konsumen mengenai pengaruh layanan purna jual terhadap

kepuasan konsumen dan dampaknya terhadap word of mouth.