Kumpulan Data

21

Click here to load reader

Transcript of Kumpulan Data

Page 1: Kumpulan Data

KUMPULAN DATA

Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.

3.1 Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan

Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan Pada PT. Indofood Sukses Makmur, TBK. Dalam bauran pemasaran dikenal dengan produk, harga, promosi, dan distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada

5

konsumen, sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan.

Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan. Promosi yang tidak terkendali akan menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk promosi merupakan pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.

3.2 Saluran Distribusi

Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :6

(1) manufaktur → konsumen,(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen dan(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen

3.3 Promosi

Page 2: Kumpulan Data

Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan permintaan (Burnett, 2000). Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan efektif, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya (target market) dan mengkombinasikan dengan alat promosi seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual sedemian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk membeli produk tersebut (Payne, 2000).

3.4 Visi Perusahaan dan Kegiatan Pemasaran

Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31 Desember 2006 sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional yang

` 7

kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada masyarakat dengan cara :

(1) penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada penjualan sendiri yang beroprsi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,

(2) penjualan tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dilakukan lewat distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir, dan

(3) lewat promosi, melalui media cetak maupun elektronik.

3.5 Data Biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan.

Tabel berikut adalah rekapitulasi data biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 1999 sampai tahun 2006. Untuk melihat perkembangan biaya promosi, dan biaya distribusi serta tingkat penjualan dari tahun 1999 sampai dengan 2006 dijelaskan melalui tabel dan grafik. Dengan menggunakan tabel maupun grafik dapat dilihat tingkat kenaikan atau penurunan dari biaya promosi, distribusi maupun penjualan. Pada tabel 1 terlihat bahwa perkembangan biaya promosi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Tahun 1999 sampai tahun 2006 mengalami kenaikan 17.09% tetapi pada tahun 2002 – 2003 mengalami penurunan sampai 4.4% kemudian pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 18.8%. Pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar

8

5.66% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5.99%.

Pada gambar 2 terlihat perkembangan biaya distribusi yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2002 yang mengalami penurunan sebesar Rp 31 milyar. Mengalami kenaikan maupun penurunan, misalnya pada tahun 1999 – 2001 mengalami kenaikan sebesar 27.02%, sedangkan pada tahun 2002 mengalami penurunan yang drastis sebesar 34.04% kemudian tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 48.64%, tahun 2004-2005 mengalami penurunan kembali sebesar

Page 3: Kumpulan Data

20.96% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 38.67%.

Pada gambar 3 juga memperlihatkan perkembangan penjualan dari tahun ke tahun secara fluktuasi, baik dilihat dari rupiah maupun persentasenya. Pada tahun 1999-2000 persentase penjualan mencapai 23.42%, sedangkan pada tahun 2000-2001 mengalami penurunan sampai dengan 11.66%. Selama tahun 2002-2003 mengalami kenaikan sebesar 11.83%, tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 0.83%, tahun 2005

9

mengalami kenaikan sebesar 3.06% dan pada akhir 2006 mengalami kenaikan sebesr 17.47%. Perkembangan biaya promosi terlihat pada gambar 1, biaya distribusi terlihat pula pada gambar 2 dan tingkat penjualan pada gambar 3. Terlihat dengan jelas terjadinya kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun.

10

Pada gambar 4, terlihat grafik perbandingan antara biaya promosi, biaya distribusi dan tingkat penjualan. Hal ini semakin jelas terjadinya fluktuasi dari tahun ke tahun.

11

3.6 Strategi Pemasaran

Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings yang diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan.

Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan penguasaan pasar, namun divisi mie

12

instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar 6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan itu antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini divisi mi instan tetap dapat mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus.

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

3.7 Teori-teori dari Strategi Pemasaran

Page 4: Kumpulan Data

Promosi

Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.

Tujuan Promosi

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit

13

3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi persaingan pasar5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

Tujuan trnsaksional system pemasaran dalam strategi pemasaran adalah :

- Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum

- Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum

- Tingkat pilihan konsumen yang maksimum

- Kualitas hidup konsumen yang maksimum

Aspek pemasaran yang meliputi kegiatan :

- Perencanaaan barang

- Penetapan harga

- Program promosi

- Saluran distribusi

Saluran distribusi

Pendistribusia adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehimgga pengguna sesuai dengan yang di perlukan.

14

Proses pendistribusian yang merupakan strategi pemasaran :

- Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran

Page 5: Kumpulan Data

- Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non fisik

15

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

Setiap tahunnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengendalikan biaya promosi agar biaya promosi yang di keluarkan untuk promosi produk tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan dan supaya tingkat penjualan tidak menurun.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus melakukan pendistribusian yang sesuai dengan target pasar, produk yang yang dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat konsumen. Jika distribusi tidak sesuai dengan target pasar maka barang yang diproduksi kurang mendapat minat dari konsumen.

Melihat produk dari perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan dengan melakukan riset terhadap pasar. Menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan dipasarkan, memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat kebutuhan dari konsumen dan perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya tarik konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

Jika dari biaya promosi, biaya distribusi, serta strategi-strategi yang menjadi modal perusahaan dapat berjalan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan, perusahaan tidak akan mengalami penurunan disetiap tahun.

16

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Setiap tahun PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami penurunan dan kenaikan pada biaya produksi, biaya distribusi dan penjualan terlihat dalam grafik yang tertera pada makalah. Harus mewaspadai pesaing-pesaing dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

SARAN

PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan kepada produksi mie lain dengan melakukan promosi yang sangat agresif, harus melakukan gebrakan yang sangat luar biasa, harganya di bawah dari produk lain, ditambah keunggulan-keunggulan lain, menentukan kualitas produk, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapat mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-masing atau tidak. Melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.

Page 6: Kumpulan Data

Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant

Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat ini, Indofood masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus. Selain Supermi, Sarimi, dan Sakura, Indomie merupakan merek andalan Indofood. Begitu kuatnya citra Indomie di pasar sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mindmie instan). Dalam Top Brand Index (TBI)periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi pertama dengan TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND).

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:

a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).

b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)

c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

Sekarang mari kita tinjau dari sisi produk, harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. terhadap Indomie :

1).Product (Produk)

Page 7: Kumpulan Data

Brand nameyang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.

Jenis -Jenis Produk Indomie

2).Price (Harga)

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim, 2008).

3).Place

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir

Page 8: Kumpulan Data

ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

4).Promotion

Tagline: Indomie Seleraku Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)

Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equityyang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remindcustomer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.

Di Yogyakarta, terdapat banyak sekali warung yang menyediakan menu mie instan (disebut Burjo). Untuk membangun relationship dengan Burjo (meskipun tidak semua Burjo), agen-agen Indofood menyalurkan langsung Indomie kepada Burjo. Selain itu untuk memelihara eksistensinya, Indomie juga beriklan dengan cara membuatkan spanduk bertema Indomie yang berisikan nama Burjo (shop sign). Sehingga pada benak konsumen tertanam bahwa Burjo hanya menjual produk Indomie. Hal ini juga merupakan bagian dari marketing mix Indomie.

Page 9: Kumpulan Data

PROFIL PERUSAHAAN

SEJARAH

1990 • Incorporated seperti PT Panganjaya Intikusuma.

1994 • Berubah nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

• Initial Public Offering dari 763 juta lembar saham di Rp1, 000 nilai nominal per saham,

listing di Bursa Efek Indonesia.

1995 • Didapatkan penggilingan tepung Bogasari

1996 • Melakukan sebuah stock split 1:2.

1997 • Acquired 80% ekuitas saham di perkebunan, agribisnis dan perusahaan

distribusi

• Dilakukan sebuah rights issue 1:5 dengan tambahan saham total 305.2 juta

saham

2000 • Melakukan sebuah stock split 1:5

• Dikeluarkan Rp1 triliun Obligasi Seri I

2001 • Memperoleh persetujuan pada pembelian kembali saham skema dan

peluncuran sebuah Rencana Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP).

2002 • Diimplementasikan tahap pertama ESOP, melibatkan 228.9 juta saham

• Bought kembali 915.6 juta saham

• Dikeluarkan US $ 280 juta Eurobonds

2003 • Diimplementasikan tahap kedua ESOP, melibatkan 58.4 juta saham

Page 10: Kumpulan Data

• Dikeluarkan Rp 1,5 triliun Obligasi Seri II

2004 • Menerapkan ESOP tahap III, melibatkan 919.5 ribu saham

• Dikeluarkan Rp1 triliun Obligasi Seri III

• Acquired 80% memegang di sebuah perusahaan karton bergelombang

2005 • Perkembangan perusahaan patungan dengan Nestlé

• Didapatkan perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat

• Didapatkan Obligasi Konversi yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran,

setara dengan 90,9% dari ekuitas

2006 • Early Eurobonds penebusan dari US $ 143.7 million

• Didapatkan 55,0% saham di perusahaan pelayaran Pacsari Pte.Ltd

• Didapatkan tambahan perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

2007 • Terdaftar di Agribisnis Group di Bursa Efek Singapura dan ditempatkan

saham baru.

• Issued Obligasi Rp2 triliun Seri IV

• Acquired 60% saham di perusahaan perkebunan dari Rascal Holding Limited

• Berpartisipasi dalam penerbitan izin baru PT Mitra Inti Sejati Perkebunan

saham dan memegang 70% kepemilikan

• Didapatkan ekuitas 64,41% saham di PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

2008 Berpartisipasi dalam penerbitan baru PT Laju Perdana Indah saham dan

memegang 60% kepemilikan

• 251.837.500 saham diterbitkan kembali saham treasury dan membatalkan

sisa saham dari 663.762.500 saham perbendaharaan

• Acquired 100% saham Drayton Pte.Ltd yang secara efektif memiliki

68,57% saham di PT Indolakto, perusahaan susu terkemuka

Page 11: Kumpulan Data

• Acquired 100% saham perusahaan perkebunan dengan fasilitas Bulking

VISI DAN MISI

v Visi

Menjadi Total Food Solutions Company

v Misi

Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.

Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh

pelanggan.

Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan

internasional.

Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan

penekanan pada gizi.

Untuk terus meningkatkan stakeholders 'value

STRATEGY MANAJEMEN

Page 12: Kumpulan Data

DISTRIBUSI

Indofood's Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,

menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood juga

mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif

sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai

pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel,

termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani wilayah

geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk

membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada

masyarakat.

Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan

berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:

Membangun Human Capital

Mempertahankan Kohesi Sosial

Memperkuat Nilai Ekonomi

Mendorong Good Governance

Melindungi Lingkungan

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 13: Kumpulan Data

Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu

kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan

percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi

keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.

Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di

semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan

bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi

dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai

program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan

diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak

Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)

1). PRODUCT

Brand nameyang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki

massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap

manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam

versi jumbo dengan massa 120 gram

Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie

pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan

semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional

(mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie

premium, serta mie jumbo.

2). PRICE

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau

paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi

Page 14: Kumpulan Data

semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- (

Anonim, 2008).

3). PLACES

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus

sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara

agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai

suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail

yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing

area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-

agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti

Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu

utama)

4). PROMOTION

Tagline : Indomie Seleraku

Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara

Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara

tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di

Yogyakarta)

Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil,

memiliki brand equityyang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie

instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus

mengadakan promosi untuk me-remindcustomer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi

untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya

oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap

menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing

yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi.

Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti

remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di

Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang

Page 15: Kumpulan Data

bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan

brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai

customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai

Indomie.

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present,

Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan

competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed.Selain itu akan menjalankan program cost

efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan

memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

STRATEGI KUNCI 3A

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie

dalam menjalankan strategi kunci 3A:

a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).

b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)

c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

ANALISIS SWOT

KEKUATAN

1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia

2. Produksi rendah biaya

3. Jangkauan distribusi luas

4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen

Page 16: Kumpulan Data

5. Brand yang sudah terkenal

KELEMAHAN

1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan

2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood

3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

PELUANG

1. Melakukan ekspansi ke luar negeri

2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis

3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

ANCAMAN

1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi

2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk