Bab 3. int.trade

31

Transcript of Bab 3. int.trade

Page 1: Bab 3. int.trade
Page 2: Bab 3. int.trade

Keputusan-keputusan bisnis untuk beroperasi di luar negeri akan bergantung pada faktor produksi negara tsb. ;

Ketersediaan, Harga

kualitas tenaga kerja, sumber daya alam,

modal, dan kewirausahaan

Perguruan tinggi dan universitas di India menghasilkan ribuan insinyur dan ilmuwan

komputer yang berkualitas tinggi setiap tahunnya.

Page 3: Bab 3. int.trade

Selain dari sumber daya manusia dan alam, kewirausahaan dan modal, ketertarikan perusahaan pada bisnis internasional diakibatkan oleh besarnya pangsa pasar global

Page 4: Bab 3. int.trade

Suatu negara memiliki keunggulan absolut dalam membuat suatu produk,

apabila ia dapat memproduksi dengan biaya yang lebih rendah daripada para pesaingnya.

Page 5: Bab 3. int.trade

Neraca perdangangan (balance of trade) sebuah negara adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor.

Jika sebuah negara lebih banyak mengekspor daripada mengimpor, maka ia akan mendapatkan neraca perdagangan yang positif.

Jika ia lebih banyak mengimpor daripada mengekspor, maka ia akan mendapatkan neraca perdagangan yang negatif, yang disebut defisit neraca perdagangan.

Page 6: Bab 3. int.trade

Perbedaan sosial dan budaya di berbagai negara meliputi :

bahasa, adat istiadat, latar belakang pendidikan, dan hari libur keagamaaan.

Page 7: Bab 3. int.trade

Nilai Tukar (Exchange Rate) sebuah negara adalah kurs mata uang yang dapat ditukarkan dengan mata uang negara lain.

Nilai tukar mata uang negara lain, adalah jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk membeli dollar Amerika Serikat, yaitu ; $=Rp.9.700.

Page 8: Bab 3. int.trade

Meskipun dewasa ini dunia dalam banyak hal mengalami perkembangan teknologi industri -informasi, atau penyusutan dan keterbatan sumber daya, tetapi masyarakat di negara-negara yang berbeda agama tidak harus berbagi nilai-nilai atau perilaku keagamaan yang sama.

Page 9: Bab 3. int.trade

Perangkat keras atau lunak yang mendukung bisnis disuatu negara.

Komunikasi : televisi, radio, media cetak, dan telekomunikasi.

Transportasi : jalan dan jalan tol, rel kereta api, bandar udara dan pelabuhan.

Energi : Pembangkit Energi (PLN, PGN, PLTU, PLTA, PLTN, Batu Bara).

Page 10: Bab 3. int.trade

Rintangan perdagangan nontarif atau administratif membatasi impor dengan cara yang lebih halus.

Pembatasan-pembatasan ini dapat berupa kuota impor, standar impor yang ketat secara berlebihan dan subsidi ekspor.

Page 11: Bab 3. int.trade

Meskipun tarif dan rintangan administratif masih membatasi perdagangan, secara keseluruhan dunia, sedang bergerak kearah perdagangan bebas.Jenis perkumpulan yang dirancang untuk meringankan perdagangan adalah komunitas ekonomi multinasional, seperti Uni Eropa.

Page 12: Bab 3. int.trade

Selama lebih dari 50 tahun keberadaanya, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) (persetujuan perdagangan internasional, mensponsori serangkaian negosiasi, yang disebut putaran (round), yang mampu mengurangi tarif dan rintangan lain secara substansial diseluruh dunia). Terakhir, perjanjian baru menandai dibentuknya Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization – WTO) untuk menggantikan GATT. Organisasi ini ini meliputi perwakilan-perwakilan dari 145 negara, dan beberapa negara lain juga telah mengajukan proposal untuk bergabung. Dua negara pelamar terakhir yang disetujui selama tiga tahun belakangan ini adalah Cina dan Taiwan

Page 13: Bab 3. int.trade

Berbeda dengan ketentuan yang terdapat dalam GATT, keputusan WTO bersifat

mengikat pada pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan.WTO telah berkembang menjadi semakin kontroversial selama beberapa tahun terakhir ini karena mengeluarkan keputusan-keputusan yang memiliki implikasi pada kondisi kerja dan lingkungan para negara anggotanya. Kekhawatiran mengenai fokus WTO dalam menurunkan rintangan perdagangan yang telah mendorong dunia usaha menjaga biaya tetap rendah memalui praktik-praktik yang dapat meningkatkan polusi dan melanggar hak asasi manusia. Adanya fakta bahwa para negara anggota organisasi tersebut menyetujui kebijakan-kebijakan yang diambil, dan negara-negara berkembang cenderung tidak begitu bersemangat untuk kehilangan keunggulan dalam biaya mereka yang rendah dengan menerapkan undang-undang perburuan dan lingkungan hidup yang ketat.dukungan WTO atas pasar bebas memudahkan ekspor lapangan pekerjaan manufaktur ke negara-negara berupah rendah.

Page 14: Bab 3. int.trade

Sesaat setelah akhir perang dunia II, negara-negara industri membentuk suatu organisasi yang meminjamkan uang pada negara-negara kurang dan sedang berkembang. Bank Dunia (world bank) terutama menandai proyek-proyek pembangunan atau perluasan infrastruktur sebuah negara, seperti transportasi, pendidikan dan sisitem serta fasilitas kesehatan. Seringkali, sebagai imbalan atas pemberian pinjaman, bank dunia mengenakan pesyaratan-pesyaratan yang dimaksudkan untuk membangun perekonomian negara-negara peminjamannya.

Page 15: Bab 3. int.trade

Dana Moneter Internasional (Internasioanl Monetary Fund - IMF), didirikan setahun setelah Bank Dunia, Dana IMF dibentuk untuk mempromosikan perdagangan melalui kerja sama dibidang keuangan dan di dalam prosesnya, akan menghilangkan rintangan-rintangan yang ada. IMF memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara-negara anggota yang tidak mampu memenuhi pengeluaran anggarannya. IMF beroperasi sebagai pemberi pinjaman terakhir bagi negara-negara yang sedang bermasalah.

Page 16: Bab 3. int.trade

Komunitas ekonomi internasional mengurangi rintangan perdagangan dan mempromosikan integrasi ekonomi regional. Dalam pendekatannya yang paling sederhana, beberapa negara dapat menciptakan suatu wilayah perdagangan bebas, dimana mereka dapat saling melakukan transaksi dengan bebas tarif dan perdagangan bebas.Salah satu contoh wilayah perdagangan bebas adalah Zona Perdagangan Bebas Amerika Utara (North America Free Trade Agreement – NAFTA) yang dibentuk oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Page 17: Bab 3. int.trade

NAFTA efektif th.1994, sebagai wilayah perdagangan bebas terbesar di dunia yang meliputi Amerika Serikat-Kanada-Meksiko. Dengan menghilangkan seluruh rintangan perdagangan dan pembatasan investasi di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko selama masa 15 th, NAFTA membuka perdagangan bebas. Perjanjian ini juga memudahkan regulasi yang mengatur penyediaan jasa, seperti perbankan, dan menciptakan persyaratan legal untuk melindungi hak-hak intelektual. Tiga negara dapat saling berdagang tanpa tarif atau rintangan apapun, sehingga menyederhanakan pengiriman barang yang melintasi batas negara masing-masing mitra.

Page 18: Bab 3. int.trade

Mungkin contoh terbaik dari suatu pasar bersama dalah Uni Eropa (European Union – EU) UE terdiri atas 25 negara, lebih dari 450 juta jiwa, dan total PDB yang melebihi $12 triliun untuk membentuk satu pasar bersama yang sangat besar.Tujuan UE meliputi peningkatan kemajuan ekonomi dan sosial, pengenalan kewarganegaraan Eropa sebagai pelengkap kewarganegaraan nasional, dan pemberian peranan yang signifikan pada UE dalam masalah-masalah internasional.Untuk mecapai tujuannya, yaitu menjadikan Eropa yang tanpa batas, UE menghilangkan rintangan-rintangan perdagangan bebas diantara para anggotanya.

Page 19: Bab 3. int.trade

Sebelum mengambil keputusan untuk masuk ke pasar global, perusahaan harus terlebih dahulu meghadapi sejumlah keputusan penting, dimulai dengan hal-hal berikut ini :

Menentukan pasar asing yang akan dimasuki. Menganalisis pengeluaran yang dibutuhkan untuk memasuki

suatu pasar baru. Memutuskan cara terbaik untuk mengorganisasikan operasi di

luar negeri.

Page 20: Bab 3. int.trade

Setelah perusahaan menyelesaikan risetnya dan memutuskan untuk memasuki satu pasar asing, maka perusahaan tersebut dapat memilih diantarasatu atau lebih strategi entri.

Ekspor atau impor Melakukan perjanjian kontraktual, seperti waralaba, lisensi,

dan transaksi subkontrak. Investasi langsung ke pasar asing melalui akuisisi, joint

venture (usaha bersama) atau pendirian divisi diluar negeri.

Page 21: Bab 3. int.trade

Ketika sebuah perusahaan memasukkan barang-barang yang diproduksi di luar negeri untuk dijual di dalam negeri, maka perusahaan tersebut merupakan importir.perusahaan menjadi eksportir ketika memproduksi atau membeli barang-barang di dalam negeri dan kemudian menjualnya di pasar luar negeri. Strategi mengekspor atau mengimpor merupakan tingkat paling dasar dalam keterlibatan internasional, dengan tingkat risiko dan kendali yang paling kecil.

Page 22: Bab 3. int.trade

Perusahaan melakukan 2 jenis ekspor : Ekspor tidak langsung : ketika memproduksi suatu

produk, seperti komponen elektronik, yang menjadi bagian dari produk lain yang dijual di pasar luar negeri.

Ekspor langsung : ketika sebuah perusahaan mencoba untuk menjual produknya dipasar luar negeranya sendiri.

Langkah pertama bagi perusahaan yang memasuki pasar luar negeri adalah dengan melakukan ekpor langsung, yang merupakan bentuk paling umum dari bisnis internasional.

Page 23: Bab 3. int.trade

Selain menjangkau pasar luar negeri dengan cara melakukan transaksi dengan perusahaan-perusahaan perdagangan ekpor, para ekportir yang masih awam dapat memilih 2 alternatif :

1. Perusahaan manajemen ekspor : perusahaan pengekspor dapat mencoba untuk berhubungan dengan perusahaan manajemen ekpor guna mendapatkan saran dan keahliannya, daripada hanya sekedar mengandalkan perusahaan perdagangan ekspor untuk membantu menemukan produk-produk asing atau pasar luar negeri.

2. Perjanjian offset mencocokkan satu bisnis kecil dengan satu perusahaan internasional besar. perjanjian ini akan menjadikan perusahaan kecil tersebut sebagai subkontraktor dari perusahaan yang lebih besar. Strategi ini membantu eksportir baru dengan memungkinkannya ikut berbagi pengalaman dengan perusahaan internasional yang lebih besar. Perusahaan kecil juga mendapat keuntungan dalam hal-hal penting.

Page 24: Bab 3. int.trade

Countertradeperdagangan internasional dalam jumlah yang cukup besar melibatkan pembayaran berupa produk lokal, bukan mata uang. Sistem perjanjian barter internasional ini disebut sebagai countertrade.

Perjanjian Kontraktualsetelah sebuah perusahaan, baik itu besar maupun kecil, mendapatkan cukup pengalaman dalam penjualan internasional, maka perusahaan tersebut dapat memutuskan untuk memasuki perjanjian kontraktual dengan mitra-mitra lokal. Kesepakatan seperti ini dapat terdiri atas waralaba, lisensi asing dan subkontrak.

Waralaba : suatu perjanjian kontraktual, di mana distributor atau pengecer selaku franchisee memilki hak untuk menjual produk-produk pemegang waralaba (franchisor) dengan nama perusahaan tersebut jika mereka menyetujui beberapa persyaratan operasional yang berlaku

Lisensi Asing : suatu perusahaan memperkenankan perusahaan lain untuk memproduksi atau menjual produknya, atau merek dagang, hak paten, atau proses manufakturnya, di dalam suatu wilaya geografis tertentu.

Page 25: Bab 3. int.trade

Adalah,Melakukan kontrak dengan perusahaan lokal untuk memproduksi,mendistribusikan, atau menjual barang dan jasa.

Keuntungan,- Penghematan Bea masuk- Penghematan Biaya tenaga kerja- Mendapat keuntungan dari keahlian subkontraktor (budaya, kontak, dan regulasi setempat)

Kelemahan,- Perusahaan tidak dapat mengontrol praktik bisnis dari subkontraktornya.

Page 26: Bab 3. int.trade

Melakukan investasi langsung pada operasi produksi di suatu negara asing merupakan tingkat teratas dalam keterlibatan global. Selama beberapa waktu, perusahaan dapat berhasil dalam menjalankan bisnis di negara lain melalui eksport dan perjanjian kontraktual.

Para manajer perusahaan tersebut kemudian dapat memutuskan untuk mendirikan fasilitas produksi di negara tersebut, membuka kantor-kantor cabang, atau membeli kepemilikan perusahaan-perusahaan lokal.

Page 27: Bab 3. int.trade

perdagangan internasional adalah hal yang vital bagi sebuah negara dan bisnisnya karena hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan pasar bagi produk-produknya dan akses ke sumber daya yang dibutuhkan

Page 28: Bab 3. int.trade

Memungkinkan perusahaan berbagi resiko, biaya, laba, dan tanggung jawab manajemen dengan satu atau lebih warga negara negara tuan rumah. Dengan mendirikan divisi luar negri, sebuah perusahaan dapat melakukan bisnis secara signifikan di luar negri.

Berbeda dari perusahaan multinasional, dimana sebuah perusahaan dengan divisi luar negri tetap merupakan suatu organisasi domestik dengan operasi internasional

Page 29: Bab 3. int.trade

Dalam mengembangkan kerangka kerja pelaksanaan bisnis internasional, para manajer harus terlebih dahulu mengevaluasi sasaran perusahaan mereka, kekuatan dan kelemahan organisasional, serta strategi pengembangan dan pemasaran produk.

Mereka dapat memilih untuk menggabungkan unsur-unsur ini dalam suatu strategi global atau strategi multi domestik.

Page 30: Bab 3. int.trade

Dalam suatu Strategi Bisnis Multidomestik perusahaan memperlakukan masing-masing pasar nasional dengan cara yang berbeda. Perusahaan mengembangkan produk-produk dan strategi pemasaran yang akan sesuai dengan adat istiadat, selera dan kebiasaan pembelian dari pasar-pasar nasional tertentu.

Perusahaan-perusahaan yang melupakan sifat global dari internet dapat secara tidak disengaja memberikan masalah bagi para calon konsumen akibat kegagalan dalam mengadaptasi strategi baru yang dimilikinya.

Page 31: Bab 3. int.trade

Terima kasih atas perhatian anda.