BAB 3 Benahan

download BAB 3 Benahan

of 12

description

BAB 3 Benahan

Transcript of BAB 3 Benahan

BAB IV

PAGE 52

BAB 3METODE PENELITIANA. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian pra ekperimen. Pra eksperimen merupakan penelitian yang mengandung beberapa ciri ekperimental, dalam jumlah yang kecil (Suryabrata, 2012). Rancang bangun yang digunakan adalah static group comparison. Menurut Kuntjojo (2014) static group comparison merupakan sebuah rancangan penelitian dengan adanya pembagian dua kelompok penelitian yaitu kelompok pertama mendapatkan perlakuan sedang kelompok kedua tidak mendapat perlakuan. Kelompok kedua ini berfungsi sebagai kelompok pembanding / pengontrol. . B. Kerangka Kerja (Frame Work)

Gambar 3.1Kerangka kerja pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap kecemasan pasien anak usia prasekolah di Rumah Sakit Dharma Husada Ngoro Mojokerto.C. Hipotesis PenelitianMenurut Nasir, Muhith dan Ideputri (2011) menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Adapun hipotesis pada penelitian ini yaitu :H1:Ada pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap kecemasan pasien anak usia prasekolah di Rumah Sakit Dharma Husada Ngoro Mojokerto.D. Identifikasi Variabel

Variabel mengandung pengertian ukuran, sifat atau ciri yang di miliki oleh anggota-anggota kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoadmodjo, 2012). Variabel dalam penelitian ini yaitu :1. Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat) (Nasir, Muhith dan Ideputri, 2011). Variabel bebas pada penelitian ini adalah terapi bermain mewarnai gambar.2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Nasir, Muhith dan Ideputri, 2011). Variabel Dependent dalam penelitian ini adalah kecemasan anak usia prasekolahE. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional pengaruh terapi bermain mewarnai gambar pada kecemasan pasien anak di Rumah Sakit Dharma Husada Ngoro MojokertoVariabelDefinisi OperasionalKriteriaSkala

Variabel independen:Terapi Bermain mewarnai gambarSuatu kegiatan permainan yang diberikan pada anak usia prasekolah selama masa perawatan di rumah sakit untuk dapat mengurangi perasaan yang misalkan tidak menyenangkan. yang dilakukan sesuai dengan prosedur pemberian terapi bermain

1. Diberikan tindakan Bermain mewarnai gambar dengan pensil warna dan buku gambar yang diwarnai

2. Tidak diberikan tindakan Bermain mewarnai gambar dengan pensil warna dan buku gambar yang diwarnai

(Wowiling, 2014)Nominal

Variabel Dependen:

Kecemasan anak usia prasekolahRespon yang ditunjukkan anak usia kurang dari 6 tahun terhadap adanya rangsang atau tindakan hospitalisasi yang diukur dengan menggunakan kuesioner Spence Chlidrens Anxiety Scale untuk anak usia prasekolah1. Normal dengan skor 0-332. Tinggi dengan skor 34-112(Aspuah, 2013)Nominal

F. Sampling Desain

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi penelitian ini adalah Seluruh pasien anak usia prasekolah di Rumah Sakit Dharma Husada Ngoro Mojokerto dengan jumlah rata-rata perbulan sebanyak 20 anak.2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang diambil 19 resonden dengan cara tertentu, dimana pengukuran dilakukan . sampel atau sering disebut contoh adalah wakil dari populasi yang ciri-cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir ciri-ciri populasi (Nasir, Muhith dan Idelputri, 2011). Sampel pada penelitian ini yaitu sebagian anak usia prasekolah di Rumah Sakit Dharma Husada Ngoro Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian. Adapun kriteria penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek peneliti dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Pasien dan orang tua yang bersedia diteliti.

2) Anak yang dalam kondisi stabil dan dapat diajak berkomunikasi2. Kriteria eksklusi Kriteria kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya antara lain adalah adanya hambatan etis, menolak menjadi responden atau berada pada suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian (Hidayat, 2009). Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Pasien dan Orang tua yang kurang kooperatif.

2) Pasien dalam kondisi kritisBesar sampel diukur dengan menggunakan rumus Saryono (2011) yaitu :

Keterangan :

n = jumlah

N = jumlah populasi

e = standar eror (5%)

Jadi besar sampel pada penelitian ini sebanyak 19 responden dengan pembagian 10 yang diberi dan 9 yang tidak diberi. Sedangkan jika pada saat penelitian tidak terdapat 19 yang sudah ditentukan maka peneliti mengambil responden lain yang dijadikan sebagai responden cadangan.3. Sampling

Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan jumlah sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat sifat penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative (Saryono, 2010). Penelitian ini teknik yang digunakan adalah tekhnik consecutive sampling adalah pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah sampel terpenuhi (Setiadi, 2013). G. Teknik Pengumpulan Data1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data dalam penelitian sebelum pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar memperkuat hasil penelitian. Cara pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi untuk mengukur kegiatan bermain yang dilakukan dan kusioner untuk mengukur kecemasan responden. Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Sedangkan Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Hidayat, 2009). Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pada orang tua anak usia prasekolah untuk mengetahui kecemasan yang dialami. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti yaitu peneliti meminta kerjasam dengan perawat ruangan untuk dapat membantu peneliti dalam memberikan data tentang anak usia prasekolah yang ada di ruangan anak tersebut. Kemudian peneliti melakukan pendekatan pada orang tua dan anak usia prasekolah. Jika mereka bersedia maka peneliti meminta responden untuk menadatangani lembar persetujuan menjadi responden kemudian kuesioner kecemasan anak usia prasekolah diberikan pada orang tua, setelah kuesioner selesai diisi dan dikembalikan pada peneliti, peneliti memeriksa kembali kuesioner tersebut jika terdapat kekurangan dalam pengisian kuesioner tersebut maka peneliti meminta responden untuk melengkapinya kembali.2. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah jenis data primer. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2012). Kuesioner kecemasan diukur dengan menggunakan kuesioner spence children anxiety scale. Menurut Aspuah (2013) spence children anxiety scale adalah sakal apengukuran yang berisi 28 skor kecemasan yang meminta orang tua untuk memberikan informasi yang benar mengenai anaknya. Ke 28 item pertanyaan berisi pengukuran kecemasan. Pada pertanyaan dengan respon tidak pernah semua diberikan skor 0, jarang = 1, kadang-kadang = 2, sering = 3, sangat sering/selalu = 4. Kuesioner ini biasa digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan anak pada usia 2,5 6,5 tahun dimana fokus pengisian kuesioner diberikan pada orang tuanya.

H. Lokasi Dan Waktu Penelitian1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RS Dharma Husada Ngoro Mojokerto2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 24 April 24 Mei 2015.I. Tekhnik Analisa Data

1. Teknik Pengolahan data

Setelah data terkumpul kemudian dilakukan manajemen data yang meliputi :a. Editing

Pada tahap ini peneliti memeriksa kuesioner yang telah diisi oleh responden dan tidak ada kuesioner yang dikembalikan pada responden oleh peneliti, karena semua kuesioner telah diisi dengan lengkap.b. Coding

Coding adalah usaha mengklasifikasi jawaban menurut kriteria tertentu. Klasifikasi pada umumnya ditandai dengan kode tertentu yang biasanya berupa angka. Kode pada penelitian ini misalnya :1) Usia Ortu

a) < 20 tahun dikode 1

b) 20-35 tahun dikode 2

c) > 35 tahun dikode 32) Usia anak

a) 3-4 tahun dikode 1

b) 5-6 tahun dikode 2

3) Pendidikan Orang Tua

a) Dasar (SD, MI) dikode 1

b) Menengah Pertama (SMP,SLTP) dikode 2

c) Menengah Atas (SMA, MAN,SMK) dikode 3d) Perguruan Tinggi (D3,S1,S2) dikode 44) Pekerjaan Orang Tua

a) Wiraswasta dikode 1

b) Swasta dikode 2

c) PNS/TNI/POLRI dikode 3

d) Tidak Bekerja/Ibu Rumah Tangga dikode 4

5) Kecemasan anak usia prasekolaha) Kecemasan normal dikode 1b) Kecemasan tinggi dikode 26) Kelompok bermain mewarnai gambara) Intervensi diberi kode 1

b) Kontrol diberi kode 2c. Scoring

Scoring adalah data yang telah dikumpulkan dan diberi skor kemudian dikelompokkan berdasarkan itemnya dan ditabulasikan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Adapun penilaian pada penelitian ini adalah sebagai berikut :1) Pengukuran kecemasan anak usia prasekolahPengukuran kecemasan anak prasekolah menggunakan skala Spence Children Anxiety Scale (SCAS) untuk pra sekolah dimana skala adalah skala pengukuran yang berisi 28 skor kecemasan yang meminta orang tua untuk memberikan ifnormasi yang benar mengenai anaknya. Ke 28 item pertanyaan berisi pengukuran kecemasan. Item penilaian menurut Aspuah (2013) sebagai berikut :

a) Tidak Pernah diberi skor 0

b) Jarang diberi skor 1

c) Kadang-kadang diberi skor 2

d) Sering diberi skor 3

e) Selalu diberi skor 4

Skor maksimum penilaian ini yaitu 112 dengan kategori pengukuran kecemasan diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

a) Kecemasan normal jika nilai 0-33b) Kecemasan tinggi jika nilai 34-112d. Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan menyusun tabel-tabel mulai penyusunan tabel utama yang berisi seluruh data informasi yang berhasil dikumpulkan dengan daftar pertanyaan sampai tabel khusus yang telah benar-benar ditentukan setelah berbentuk tabel, maka tabel tersebut siap dianalisa dan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Kemudian hasil tabulasi di presentasikan menurut Arikunto (2002) dalam Rofik (2011) sebagai berikut :

100% : seluruhnya

76-99% : hampir seluruhnya

51-75% : sebagian besar

50% : setengah

26-49% : hampir setengah

1-25% : sebagian kecil0% : tidak satupun2. Analisa Data

Uji analisis data pada penelitian ini menggunakan program sofware statistik untuk mengetahui hasil perhitungan statistik tertentu dengan menggunakan uji chi square sehingga dapat diketahui ada tidaknya pengaruh bermain mewarnai gambar pada kecemasan pasien anak di Rumah Sakit Dharma Husada Ngoro Mojokerto. Adapun rumus uji chi square menurut Hidayat (2009) adalah sebagai berikut :

a. Mencari frekuensi harapan: E = k-b

T

Keterangan :

E: frekuensi yang diharapkan

k: jumlah frekuensi pada kolom: jumlah frekuensi ada baris

T: jumlah keseluruhan baris dan kolomb. Mencari nilai Chi kuadrat dihitung dengan rumus:

Keterangan :

: Chi Square

fo: Frekuensi Obyektif

fe: Frekuensi Harapan

c. Mencari nilai X tabel dengan memperhatikan derajat kebebasan (df ) mmenggunakan rumus :

df= (k 1)(b- 1)

Keterangan :

k : banyaknya kolom

b : banyaknya barisd. Membandingkan X hitung dengan X tabel :

jika x hitung x tabel H0 ditolak artinya signifikanjika x hitung x tabel maka H0 diterima artinya tidak signifikan J. Etika penelitian

Menurut Hidayat (2009) masalah etika penelitian kesehatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian. Masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :1. Lembar Persetujuan (Informed consent)

2. Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan, informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar subjek menegerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak bersedia, harus menandatangani lembar persetujuan.3. Tanpa nama (Anonimity)

Peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode.4. Kerahasiaan (Confidentiality)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.Kelompok intervensi :

pemberian dosisnya selama 35 menit pelaksanaan selama 3 hari dan dalam sehari dilakukan satu kali (Samidah,2012)

Kecemasan Tinggi

Kecemasan Normal

Kecemasan Anak Usia Prasekolah

Kecemasan Tinggi

Terapi bermain mewarnai gambar

Kecemasan Normal

Kelompok Kontrol

EMBED Equation.3

40PAGE

33

_1427895528.unknown

_1488152124.unknown

_1488859702.unknown

_1427895527.unknown