BAB 3 ARSITEKTUR YANG SEDANG BERJALAN Riwayat …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00203-SI...
Transcript of BAB 3 ARSITEKTUR YANG SEDANG BERJALAN Riwayat …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-00203-SI...
61
BAB 3
ARSITEKTUR YANG SEDANG BERJALAN
3.1. Riwayat Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT.Trinaga Cemerlang beralamat di Rukan Citra Graha Blok 2 G, Jl
panjang no 26 kebon jeruk, Jakarta Barat. PT.Trinaga Cemerlang
bergerak dalam bidang produksi dan pendistribusian kaca. Perusahaan ini
didirikan berdasarkan Akta Notaris no. 17 tanggal 15 Mei 1995 oleh
Notaris Ny. ML Soepojo Indriani, SH PT.Trinaga Cemerlang terdaftar
dengan nomor SIUP 3135/09-03/PB/VII/95. PT.Trinaga Cemerlang
bergerak dalam bidang produksi, perdagangan umum dan kontraktor
umum.
3.1.2 Visi
Adapun visi dari PT.Trinaga Cemerlang adalah untuk menjadi
distributor kaca Terbesar di Indonesia pada tahun 2015, serta memberikan
produk yang bermanfaat bagi setiap orang
3.1.3 Misi
Misi dari PT.Trinaga Cemerlang yaitu membuat produk yang
bermanfaat bagi setiap orang dengan memberikan pelayanan yang baik.
62
3.2 Prosedur yang Sedang Berjalan
3.2.1 Strategic Goals and Initiatives
3.2.1.1 Strategic Plan
1. Meningkatkan kualitas dari hasil produksi kaca dengan membuat
pesanan sesuai kemauan pelanggan dengan memakai bahan baku
yang berkualitas tinggi.
2. Pengiriman hasil produksi yang tepat waktu sesuai dengan
keinginan customer.
3. Melakukan pelatihan terhadap karyawan yang ada.
4. Melakukan penawaran harga dengan customer untuk mencapai
kepuasan konsumen.
5. Mengembangkan fasilitas penunjang pekerjaan, misalnya sistem
yang terkomputerisasi.
3.2.1.2 Analysis PEST
Analisis PEST terkait dengan pengaruh lingkungan pada suatu
bisnis. PEST merupakan suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk
meringkas lingkungan eksternal dalam operasi bisnis. PEST harus
ditindaklanjuti dengan pertimbangan bagaimana bisnis harus
menghadapi pengaruh dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan
teknologi. Analisis PEST yang dilakukan PT.Trinaga Cemerlang
adalah:
- Politik
63
1 Peristiwa politik dan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini dapat
memberi dampak merugikan pada kegiatan bisnis di Indonesia.
Indonesia telah mengalami proses perubahan demokrasi, yang
mengakibatkan timbulnya berbagai peristiwa sosial dan politik yang
menimbulkan ketidakpastian peta politik di Indonesia. Peristiwa ini
secaraumum telah menimbulkan ketidakpastian politik, di samping
gejolak sosial dan sipil yangtercermin dengan adanya sejumlah
kejadian dalam beberapa tahun terakhir.
2. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau
Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif
untuk mempertahankan pertumbuhan
3. Hukum ketenaga kerjaan yang telah dibuat pemerintah kurang baik
sehingga sering terjadi demo buruh
- Ekonomi
1. Tidak ada jaminan bahwa situasi ekonomi di Indonesia akan stabil
atau Pemerintah akan menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif
untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak
berdampak negatif terhadap kondisi regulasi perdagangan pada saat
ini.
2. Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara
material terhadap PT.Trinaga Cemerlang. Indonesia telah merasa efek
krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat,negara-negara
64
pengimpor menurunkan pesanannya dan nilai ekspor ikut menurun.
Beberapa perusahaan melaksanakan program-program penurunan
jumlah karyawan dancuti tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut
mengakibatkan penurunan tingkat pembelanjaankonsumen, yang
telah berdampak negatif terhadap pendapatan PT.Trinaga Cemerlang.
3. Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para distributor kaca
bertarung untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan yang jumlahnya
makin kecil, ditambah dengan krisis ekonomi pada saat ini akan
membuat sejumlah distributor kecil untuk melakukan konsolidasi.
4. Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat
telah mendorong para distributor dan produsen kaca semakin kreatif.
Industri kaca akan terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang diharapkan akanmeningkatkan permintaan
pesanan kaca.
- Sosial
1. Masyarakat semakin menuntut model kaca yang smakin kereatif dan
inovatif karena dengan model yang telah ada saat ini tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan terseebut.
- Teknologi
1. Tantangan di masa depan adalah melakukan transformasi secara
penuh untuk menjadi perusahaan yang fokus kepada pelanggan yang
didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang tepat dan yang
65
dapat membuat seluruh insan PT.Trinaga Cemerlang untuk
bekerja bersama secara efektif.
2. Teknologi telah berkembang secara pesat dalam sepuluh tahun
terakhir ini sedang merubah cara kita dalam melakukan proses bisnis
dan sangat membantu mempercepat proses-proses bisnis.
3.2.1.3 Analysis Porter
Pada industry Kaca konsumen dapat memilih distributor
subtitutenya sangat mudah , dan distributor lain dapat menjual
berbagai macam produk kaca sejenis. Dan perbedaan harga antara
distributor kaca satu dengan yang lainnya hanya sedikit saja. Oleh
karena itu yang perlu diperhatikan pada produk ini harga dan
kualitasnya, pelanggan tidak sulit mendapatkan distributor kaca, tetapi
diferensiasi model danswitching cost yang sama tetapi pelanggan
mendapatkan ukuran yang lebih besar dan jenis yang lebih menarik
sehingga PT,Trinaga Cemerlang harus dapat bersaing dengan merek
lain
- The threat of the entry of new competitors
Masuknya pendatang baru dalam suatu usaha industri selain membawa
kapasitas produk baru juga ingin menguasai pangsa pasar (market
66
leader) serta ingn mengambil alih sumber daya yang besar yang
dimilik oleh pesaingnya. Untuk ancaman competitor baru pada
industry ini rendah karena dibutuhkan modal yang besar dalam
industry Kaca dimulai dari pembelian baahan baku sampai kebutuhan
membeli mesin – mesin pengolah agar dapat menciptakan kualitas dan
jenis yang baik.
Barrier entry untuk produk kaca dapat dilihat:
A. Skala ekonomi
Skala ekonomis yaitu Turunnya biaya produksi perunit apabila
perusahaan memproduksi produk dalam jumlah yang besar. Skala
ekonomis menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa
mereka masuk ke sekala besar atau skala kecil dengan dengan tingkat
biaya produksi yang tidak mengutungkan. Sehingga harga yang
dikeluarkan menjadi lebih tinggi.
B. Kebutuhan modal
Untuk memproduksi kaca mebutuhkan modal yang besar,karena untuk
menciptakan produk yang berkualitas membutuhkan riset dan alat
produksi yang berkualitas. Sehingga pendatang baru membutuhkan
modal yang besar dan selain itu harus memiliki diffensiasi dari produk
yang lama.
67
C. Switching cost ( biaya peralihan ) pemasok
Swithing cost dalam industri kaca relative rendah karena pemasok
menawarkan harga bahan baku yang relative bersaing dengan kualitas
yang sama, maka apabila produsen ingin berpindah dari satu pemasok
ke pemasok yang lain maka tidak memerlukan biaya switching cost.
D. Akses kesaluran distribusi
Apabila akses saluran industri telah dimiliki oleh perusahaan mapan,
perusahaan baru tersebut harus membujuk saluran itu agar menerima
produknya dengan harga yang lebih rendah, periklanan, dll (porter,
1997. P4). Saat ini distribusi kaca pada PT.Trinaga Cemerlang hampir
mencangkup seluruh wilayah nasional.
E. Kebijakan pemerintah
Peraturan pemerintah yang memerintahkan semua produk harus
memiliki lisensi(SNI) dan pembatasan hak akses produk.
- The bargaining power of customers
Factor yang mempengaruhi kekuatan pembeli untuk produk tekaca
antara lain switching cost yang rendah mengingat harga yang
ditawarkankan antara distributor kaca yang satu dengan yang lain tidak
jauh berbeda sehingga kemungkinan pembeli untuk berpindah besar.
68
Konsumen lebih konsumtif didalam memilih product yang dipiliihnya
karena mereka lebih mengutamakan kualitas dari product yang
dibelinya. Kelompok pembeli juga sering membeli dalam jumlah yang
besar sehingga pembeli menginginkan mendapat potongan harga serta
pelayanan dari pihak perusahaan. Produk yang dibeli adalah produk
standar (tidak ada differensiasi), biaya peralihan produk dari yang satu
ke yang lainnya rendah, dan pembeli mendapatkan informasi yang
lengkap dari produk yang inign dibelinya.
- The bargaining power of suppliers
Terdapat banyak sekali pemasok bahan baku kaca sehingga membuat
harga bahan baku kaca menjadi sangat kompetitif. Hal ini membuat
kekuatan tawar menawar pemasok dengan industri kaca rendah,
karena bahan baku kaca dipasaran mempunyai harga dan kualitas yang
rata-rata bersaing. Dengan banyaknya pemasok bahan baku kaca akan
membuat industri kaca dapat memilih pemasok bahan baku dengan
harga murah dan kualitas yang baik.
- The intensity of competitive rivalry
PT.Trinaga Cemerlang memiliki pesaing antara lain, PT.Tamindo, Vita
Inti Artistik, PT Mitra Usaha Hikari,dan PT Asahimas Flat Glass Tbk
yang dimana masing-masing perusahaan bersaing secara kompetitif
(ketat). Persaingan ini terjadi ditingkat harga, promosi / iklan, dan
69
hadiah yang diberikan, hal ini ditunjukan untuk menarik minat para
konsumen agar mau membeli produknya masing – masing
3.2.1.4 Analysis SWOT
Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam menganalisis
strategi yang tepat serta me maksimalkan kekuatan dan peluang dan
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan
ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Analisis
SWOT yang dilakukan PT.Trinaga Cemerlang adalah:
1. Strength (Kekuatan)
- Lokasi kantor yang strategis
- Memiliki pekerja dengan disiplin dan loyalitas bekerja yang baik
- Cepat dan tanggap dengan kemauan dan kebutuhan customer
- Customer dapat melakukan penawaran harga untuk produk yang
dipesan
- Jumlah order yang masuk tiap bulannya baik
- Mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerja
- Adanya pelatihan untuk karyawan
2. Weakness (Kelemahan)
- Tidak memiliki banyak stok bahan baku
70
- Tidak memiliki bagian/divisi IT sehingga belum memiliki sistem
yang terintegrasi antar tiap divisi sehingga sharing knowledge
belum dapat diketahui secara real time
- Pengiriman barang hasil produksi sering terlambat karena
kesulitan mencari truck yang sesuai ukuran produk
3. Opportunity (Peluang)
- Pasar jual kaca yang terus meningkat
- Teknologi Informasi yang semakin maju dan pesat
- Perusahaan trucking yang semakin banyak dapat mendukung proses
pengiriman barang kepada customer
4. Thread (Ancaman)
- Daya saing dengan perusahaan manufaktur sejenis di dalam dan
luar negeri yang tinggi
- Pemerintah menaikan upah pekerja tiap tahun
3.2.1.4.1 Matrix SWOT
71
Tabel 3.1 Matrix SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strength (Kekuatan)
S1. Lokasi kantor yang
strategis
S2. Memiliki pekerja dengan
disiplin dan loyalitas bekerja
yang baik
S3. Cepat dan tanggap
dengan kemauan dan
kebutuhan customer
S4. Customer dapat
melakukan penawaran harga
untuk produk yang dipesan
S5. Jumlah order yang masuk
tiap bulannya baik
S6. Mempunyai hubungan
yang baik dengan rekan kerja
S7. Adanya pelatihan untuk
karyawan
Weakness (Kelemahan)
W1. Tidak memiliki
banyak jenis dan stok
bahan baku
W2. Tidak memiliki
bagian/divisi IT
sehingga belum
memiliki sistem yang
terintegrasi antar tiap
divisi sehingga sharing
knowledge belum dapat
diketahui secara real
time
W3. Pengiriman barang
hasil produksi sering
terlambat karena
kesulitan mencari truck
yang sesuai ukuran
produk
Opportunity (Peluang)
O1. Pasar jual kaca
Strategi SO
√ Membuka kesempatan
Strategi WO
√ Membuat sistem
72
terus meningkat
O2. Teknologi
Informasi yang semakin
maju dan pesat
O3. Perusahaan
trucking yang semakin
banyak
bagi customer untuk
memberikan penawaran
harga dan request bahan
baku sesuai kemauan
customer (S3-O1, S4-01)
√ Melatih karyawan
menggunakan teknologi
informasi untuk
menunjang pekerjaan
dalam hal waktu
pengerjaan dan
kemudahan dalam bekerja
(S7-O2)
informasi yang
terintegrasi antar
divisi dengan bagian
IT sebagai penunjang
sistem dalam
perusahaan (W2-O2)
√ Bekerja sama dengan
beberapa perusahaan
trucking yang
memiliki banyak
persediaan truck yang
dapat membantu
proses pengiriman
barang ke customer
(W3-O3)
Thread (Ancaman)
T1. Daya saing dengan
perusahaan manufaktur
sejenis di dalam dan luar
negeri yang tinggi
T2. Pemerintah
menaikan upah pekerja
Strategi ST
√ Mencapai kepuasan
konsumen dengan
memenuhi kebutuhan
konsumen dan
mengerjakan produk tepat
waktu yang diinginkan
Strategi WT
√ Bekerja sama dengan
perusahaan lain yang
mempunyai jenis dan
bahan baku yang bagus
dan berkualitas baik
untuk mencapai
73
tiap tahun
konsumen (S3-T1, S4-T1)
√ Menaikkan upah pekerja
setiap beberapa periode
dan memberikan bonus
atas pekerjaan yang telah
dilakukan dengan baik
(S2-T2)
kepuasan pelanggan
(W1-T1)
√ Bekerja sama dengan
perusahaan trucking
yang memiliki truck
yang perusahaan
butuhkan agar tidak
terjadi keterlamatan
pengiriman kepada
customer (W3-T1)
1. Strategi SO
- Membuka kesempatan bagi customer untuk memberikan
penawaran harga dan request bahan baku sesuai kemauan
customer.
- Melatih karyawan menggunakan teknologi informasi untuk
menunjang pekerjaan dalam hal waktu pengerjaan dan kemudahan
dalam bekerja.
2. Strategi ST
- Menetapkan harga produk sesuai dengan kesepakatan harga antara
perusahaan dengan customer.
- Customer dapat memilih kualitas terbaik pada produk agar dapat
memperoleh kepuasan customer.
74
- Menciptakan inovasi pada produk dengan memanfaatkan
teknologi.
3. Strategi WO
- Mencapai kepuasan konsumen dengan memenuhi kebutuhan
konsumen dan mengerjakan produk tepat waktu yang diinginkan
konsumen
- Menaikkan upah pekerja setiap beberapa periode dan memberikan
bonus atas pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik
4. Strategi WT
- Bekerja sama dengan perusahaan lain yang mempunyai jenis dan
bahan baku yang bagus dan berkualitas baik untuk mencapai
kepuasan pelanggan
- Bekerja sama dengan perusahaan trucking yang memiliki truck
yang perusahaan butuhkan agar tidak terjadi keterlamatan
pengiriman kepada customer.
3.2.1.5 Internal Factor Analysis Strategy (IFAS)
Tabel 3.2 Tabel Perhitungan IFAS
75
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING BOBOT
X
RATING
Kekuatan:
Lokasi kantor yang strategis
0.10 4 0.4
Memiliki pekerja dengan disiplin dan loyalitas
bekerja yang baik,cepat dan tanggap dengan
kemauan dan kebutuhan customer
0.10 3 0.3
Customer dapat melakukan penawaran harga
untuk produk yang dipesan
0.10 3 0.3
Jumlah order yang masuk tiap bulannya baik 0.15 4 0.6
Mempunyai hubungan yang baik dengan rekan
kerja
0.05 3 0.15
Adanya pelatihan untuk karyawan 0.10 4 0.4
Kelemahan:
Tidak memiliki banyak stok bahan baku
0.15 1 0.15
Tidak memiliki bagian/divisi IT sehingga belum
memiliki sistem yang terintegrasi antar tiap
divisi sehingga sharing knowledge belum dapat
diketahui secara real time
0.10 2 0.20
Pengiriman barang hasil produksi sering
terlambat karena kesulitan mencari truck yang
0.15 2 0.30
76
sesuai ukuran produk
Total: 1.0 2.8
3.2.1.6 External Factor Analysis Strategy (EFAS)
Tabel 3.3 Tabel Perhitungan EFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI
EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT
X
RATING
Peluang:
Pasar air mineral kemasan yang meningkat
0.25 4 1
Teknologi Informasi yang semakin maju dan
pesat
0.20 2 0.40
Perusahaan trucking yang semakin banyak 0.20 3 0.60
Ancaman:
Daya saing dengan perusahaan manufaktur
sejenis di dalam dan luar negeri yang tinggi
0.20 3 0.60
Pemerintah menaikan upah pekerja tiap tahun 0.15 1 0.15
Total: 1.0 2.75
Tahap Analisa SWOT
Tabel IFAS dan EFAS dapat digunakan untuk menganalisa
77
posisi suatu perusahaan terhadap strategi-strategi internal dan eksternal
perusahaan. Dari hasil perhitungan yang telah di dapatkan dari table
IFAS dan EFAS di atas, maka dapat dilakukan analisis SWOT yang
sesuai yang dapat dilakukan perusahaan.
Berikut ini adalah cara menyusun diagram analisa SWOT:
1. Jumlah dari hasil perkalian (Bobot) X (Rating) pada kekuatan dan
kelemahan diselisihkan untuk mendapatkan titik X.
Kekuatan : 2.15
Kelemahan : 0.65
Titik X ( Internal ) = Kekuatan – Kelemahan
= 2.15 – 0.65
= 1.5
2. Jumlah dari hasil perkalian (Bobot) X (Rating) pada peluang dan
ancaman diselisihkan untuk mendapatkan titik Y.
Peluang : 2
Ancaman : 0.75
Titik Y ( Eksternal ) = Peluang – Ancaman
= 2 – 0.75
= 1.25
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat digambarkan lewat
titik koordinat SWOT, seperti pada gambar di bawah ini.
78
Gambar 3.1 Diagram SWOT
Dengan begitu dari hasil analisa diagram SWOT di atas dapat
disimpulkan bahwa PT.Trinaga Cemerlang berada pada kuadran II, yang
berarti perusahaan dapat menggunakan strategi SO ( Strength –
Opportunity ). Strategi ini menjelaskan bahwa PT.Trinaga Cemerlang
dapat menggunakan kekuatan-kekuatan yang ada dengan
memanfaatkan peluang-peluang yang ada pada perusahaan.
79
3.2.1.7 CONOPS Scenario
Customer yang ingin melakukan pemesanan kaca dapat
melakukan permintaan penawaran yang berisi jenis barang, ukuran
barang, dan jumlah barang, serta alamat customer melalui email, fax,
atau telepon. Permintaan penawaran tersebut akan diproses oleh bagian
Penjualan. Bagian Penjualan kemudian akan membuat draft sesuai
pesanan yang diterima dan membuat estimasi biaya serta bahan baku
berdasarkan draft yang sudah ada yang nantinya diberikan kepada
Admin. Setelah itu, Admin akan membuat Surat Penawaran untuk
diberikan kembali kepada customer. Setelah customer sepakat dengan
harga yang ditawarkan oleh perusahaan, maka customer dapat
membuat Sales Order yang akan diproses oleh Bagian Pembelian.
Kemudian Admin akan membuat Tagihan DP kepada customer.
Berdasarkan Saler Order tersebut, Bagian Pembelian akan membuat
Surat Perintah Kerja (SPK) sebanyak tiga rangkap, yaitu rangkap ke-1
untuk arsip, rangkap ke-2 untuk Bagian Engineering & Project, dan
rangkap ke-3 untuk Bagian Produksi). Berdasarkan Surat Perintah
Kerja dan Sales Order, maka Bagian Engineering & Project akan
membuat Material List dan diberikan kepada Bagian Pembelian untuk
dibuatkan Purchase Order (PO) kepada supplier. PO tersebut akan
dibuat rangkap tiga, yaitu rangkap ke-1 untuk arsip, rangkap ke-2
80
untuk Bagian Finance, dan rangkap ke-3 untuk Bagian Produksi.
Kemudian supplier akan mengirimkan bahan baku sesuai PO ke
workshop dan membuat Invoice yang diserahkan ke Bagian
Accounting. Bagian Finance nantinya akan melakukan pembayaran
pembelian berdasarkan Invoice yang dibuat oleh supplier. Setelah itu,
Bagian Produksi akan memproses pesanan customer berdasarkan Sales
Order dan Surat Perintah Kerja. Setelah barang jadi, Admin akan
membuat Surat Jalan sebanyak tiga rangkap (rangkap ke1 untuk
customer, rangkap ke-2 untuk Bagian Accounting, dan rangkap ke-3
untuk arsip). Lalu, Bagian Accounting akan membuat Tagihan kembali
kepada customer untuk melakukan pelunasan pembayaran. Tiap
bulannya, tiap Manager akan membuat laporan yang diserahkan
kepada President Director.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan PT.Trinaga Cemerlang,
antara lain:
1. Promosi yang dilakukan sedikit, karena hanya melalui yellow pages
dan melalui rekanan bisnis saja
2. Tidak mempunyai stok bahan baku sehingga waktu untuk pembuatan
barang menjadi lebih lama
3. Metode pembuatan dokumen masih manual dan belum memakai
sistem yang terintegrasi
81
4. Perusahaan tidak dapat menerima banyak order karena keterbatasan
tempat produksi
5. Belum ada bagian IT di perusahaan
6. Potensi karyawan yang ada kurang dikembangkan karena tidak adanya
pelatihan dan banyak karyawan lama di perusahaan
Dari beberapa masalah yang dihadapi di dalam perusahaan, ada
beberapa asumsi perencanaan (Planning Assumptions) yang disarankan
untuk membantu menyelesaikan masalah seperti:
1. Perusahaan perlu membuat website untuk mengembangkan promosi
dan penjualan
2. Perusahaan perlu mengadakan stok di gudang agar dapat mempercepat
proses pembuatan barang
3. Membuat sistem yang terintegrasi antara tiap bagian agar informasi di
perusahaan dapat berjalan dengan cepat
4. Membangun tempat yang lebih luas untuk dapat menerima order
dalam jumlah lebih banyak
5. Menambahkan bagian IT dalam perusahaan
6. Mengadakan pelatihan kepada karyawan baru maupun lama tentang
sistem yang akan diterapkan
82
3.2.1.8 Concept of Operations Diagram
Gambar 3.2 Concept of Operations Diagram PT.Trinaga Cemerlang
83
3.3 Business Product and Services
3.3.1 Business Plan
1. Business Overview
PT.Trinaga Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pendistribusian kaca, yang terletak di Rukan Citra Graha Blok 2 G, Jl
panjang no 26 kebon jeruk, Jakarta Barat. Perusahaan ini melakukan
kegiatan produksi dengan menerima order terlebih dahulu dari customer
sesuai dengan permintaan dan diselesaikan sesuai dengan deadline yang
diberikan customer. Saat ini PT.Trinaga Cemerlang melakukan promosi
melalui yellow pages dan rekanan bisnis.
2. Executive Team Profile
Tugas dan kewajiban eksekutif adalah:
1) Komisaris
- Menetapkan tujuan, sasaran dan kebijakan mutu yang telah
ditetapkan
- Mengawasi realisasi dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
- Memberikan penjelasan menyangkut keadaan pasar untuk dapat
merencanakan kegiatan yang akan dilakukan perusahaan sehingga
perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal
- Memberikan pengarahan menyangkut hubungan antara
perusahaan dan lingkungan masyarakat sekitar
- Melakukan pengawasan menyangkut kepentingan pengamanan
perusahaan
84
2) Direktur
- Memimpin perusahaan dengan membawa perusahaan tetap pada
tujuan yang telah ditetapkan
- Menerbitkan kebijakan-kebijakan baru untuk perusahaan
- Menetapkan dan mengawasi tugas dari kepala bagian dan
karyawan
- Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
- Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan
3. Relationship of Business Activities to Strategic Goals
Hubungan yang baik dengan customer dan supplier bahan jenis dan baku
sebagai pendukung produksi
85
4. Organizational Structure
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT.Trinaga Cemerlang
Tugas dan kewajiban dari setiap bagian yang ada pada struktur organisasi
pada gambar 3.3 sebagai berikut:
1. Manager Pembelian
- Mengkoordinasikan pembelian bahan baku dengan bagian
estimator
- Melakukan proses pembelian bahan baku ke supplier
- Membuat laporan bulanan untuk pembelian bahan baku
(invoice)
Antony Gunawan
Komisaris
Manager
Penjualan
Direktur utama
Manager
Produksi
Acc/fin
Manager
Plant Manager Manager
Pembelian
Acounting Financial Sales Staff Staff
Pembelian
Project Engineering
Administrat
or
Staff
Produksi
86
2. Manager Penjualan
- Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat melalui
produk yang dibuat oleh perusahaan
- Menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat
- Melakukan riset pasar tentang apa yang diminati oleh
masyarakat
3. Financial
- Membantu Financial Manager dalam membuat keuangan
perusahaan yang berhubungan dengan segala pengeluaran
perusahaan dan pendapatan perusahaan.
- Menerima dan mencatat pembayaran dari customer
- Mencatat aliran uang yang keluar dan masuk
- Memberikan laporan keuangan kepada direktur
4. Accounting
- Bertugas menyusun laporan keuangan berdasarkan standar
perusahaan.
- Membuat laporan laba dan rugi perusahaan.
5. Administrator
- Membuat Surat Permintaan Penawaran
- Membuat Sales Order
6. Staff Pembelian
- Mencatat jenis bahan baku apa saja yang diperlukan.
87
- Bertugas untuk membantu Manager Pembelian untuk
menerima barang dari supplier
7. Manager Produksi
- Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi dan kualitas
dari hasil produksi
8. Staff Produksi
- Membuat (memproduksi) kaca sesuai Seles Order dan Surat
Perintah Kerja
- Memberikan laporan hasil produksi pada Manager Produksi
9. Plant Manager
- Menjalankan fungsi manajemen di bidang produksi
- Bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengendalian
produksi
- Bertanggung jawab atas kualitas produk dan peningkatan
mutu produk
- Membuat laporan produksi
10. Engineering
- Membuat material list untuk diteruskan ke bagian
procurement
11. Project
- Bertanggung jawab atas suatu project yang dibuat
5. Market Outlook and Competitive Strategy
Kondisi industri manufaktur di Indonesia saat ini mengalami
88
perkembangan dan kemajuan yang sangat signifikan. Hal ini terjadi
karena kondisi dari Negara Indonesia sendiri sedang mengalami
perkembangan (Negara berkembang). Rakyat Indonesia yang terus
bertambah, mau tidak mau pemerintah harus melakukan kegiatan
infrastruktur untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Hal tersebut
bisa dibuktikan dengan pesatnya pertumbuhan penggunaan kaca yang
beroperasi di berbagai tempat di Indonesia (Mall, tempat hiburan
masyarakat, kantor).
Berdasarkan hal-hal di atas maka PT.Trinaga Cemerlang
mempunyai peluang untuk meningkatkan bisnis yang sedang berjalan.
Dengan meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan pelayanan
terhadap customer, dan melakukan perencanaan strategis maka
diharapkan PT.Trinaga Cemerlang dapat bersaing dengan para
kompetitornya.
6. Capitalization Summary
- Perbaikan / renovasi gedung / bangunan.
- Membangun / menambah gedung jika diperlukan
7. Financial Strategy
- Menawarkan servis barang gratis
- Memberikan fleksibilitas pembayaran kepada klien.
- Menawarkan barang dengan kualitas terbaik dengan harga yang
bersaing
- Bekerjasama dengan Bank Permata melalui program Quick Cash
89
8. Current Financial Status Summary
Pendapatan perusahaan sekarang bergantung pada jumlah order yang
dibuat dan jenis barang yang dipesan oleh pelanggan. Kisaran harga
barang bervariasi, dimulai dari tiga ratus ribu rupiah hingga seratus juta
rupiah per satu order yang dikerjakan.
9. Business Partnership and Alliances
- PT. Magi
- Mandala Metal Industri
3.3.2 Swim Lane Process Diagram
Gambar 3.4 Swim Lane Process Diagram PT.Trinaga Cemerlang
90
3.3.3 Business Process / Services Model
3.3.3.1 Proses Penjualan
Gambar 3.5 Proses Penjualan
3.3.3.2 Proses Pembelian
Gambar 3.6 Proses Pembelian
91
Suppliers Customer
$ $$
Pembelian Produksi
1. SPK +Sales Order
2. PO
3. barang sesuai PO4. barang
Hasil produksi
3.3.3.3 Proses Produksi
Gambar 3.7 Proses Produksi
3.3.4 Use Case Narrative and Diagram
3.3.4.1 Use Case Narrative
1. Membuat Surat Permintaan Penawaran
Customer yang ingin memesan barang dapat melakukan
permintaan penawaran melalui email, fax, atau telepon dengan
manager penjualan.
2. Membuat Draft
Bagian penjualan lalu akan membuat draft dengan estimasi biaya
atas barang berdasarkan permintaan customer.
3. Membuat Surat Penawaran
Setelah draft dan estimasi biaya telah ditentukan, maka Admin
akan membuat Surat Penawaran yang ditujukan kepada customer
untuk ditemukan kesepakatan harga.
92
4. Membuat Sales Order
Setelah mencapai kesepakatan harga dengan customer, maka
customer akan melakukan order yang dibuat dalam Sales Order.
5. Membuat Tagihan DP
Setelah melakukan order, maka Bagian Accounting akan meminta
customer melakukan pembayaran uang muka dengan membuat
Tagihan DP.
6. Membuat Surat Perintah Kerja
Bagian Pembelian akan membuat Surat Perintah Kerja
berdasarkan Sales Order yang dibust tiga rangkap, yaitu rangkap
pertama untuk arsip, rangkap kedua untuk Bagian Engineering
and Project, dan rangkap ketiga untuk Bagian Produksi.
7. Membuat Material List
Berdasarkan Surat Perintah Kerja dan Sales Order, Bagian
Reengineering and Project akan membuat Material List untuk
dibuatkan Purchase Order oleh Bagian Penjualan.
8. Membuat Purchase Order
Bagian Penjualan akan membuat Purchase Order (PO)
berdasarkan Material List. Purchase Order tersebut akan dibuat
berdasarkan supplier-nya.
9. Membuat Surat Jalan
93
Setelah barang selesai diproduksi oleh Bagian Produksi, maka
Bagian Produksi akan membuat Surat Jalan sebagai tanda bukti
pengiriman barang kepada customer.
10. Melakukan Pengiriman Barang
Bagian Produksi akan mengirim barang hasil produksi
berdasarkan data customer di dalam Sales Order.
11. Membuat Tagihan Pelunasan
Bagian Accounting akan membuat Tagihan Pelunasan kepada
customer setelah menerima Surat Jalan yang diberikan oleh
Bagian Produksi, Tagihan Pelunasan tersebut berisi jumlah sisa
total biaya yang harus dibayarkan oleh customer.
12. Membuat Invoice
Supplier akan membuat Invoice atas barang yang dikirim
berdasarkan Purchase Order dan diberikan kepada Bagian
Finance sebagai tanda penagihan pembayaran pembelian.
13. Melakukan Pembayaran Pembelian
Setelah menerima invoice dari supplier, Bagian Finance akan
melakukan pembayaran pembelian kepada supplier yang
bersangkutan.
94
3.3.4.2 Use Case Diagram
Gambar 3.8 Use Case Diagram PT.Trinaga Cemerlang
Bagian Finance
Sistem InformasiPT. Trinaga Cemerlang
membuat _Surat_Permintaan_Penawaran membuat _draft
membuat _Surat_Penawaran
membuat_Tagihan_DP membuat _Sales_Order
membuat _Surat_Perintah_Kerja
membuat _Material_List
membuat_PO
membuat _Surat_Jalan
melakukan _Pengiriman_ Barang
membuat _Tagihan_Pelunasan
Customer Bagian Pembeli
Admin
Bagian Accounting
Bagian Penjualan
Bagian Engineering&Project
Bagian Produksi
Supplier
melakukan_
pembayaran_ pembelian
membuat _Invoice
96
3.4.2 Object State-Transition Diagram ( State Chart Diagram)
- State Chart Customer
Gambar 3.10 State Chart Customer
- State Chart Sales Order
Gambar 3.11 State Chart Sales Order
- State Chart Surat Perintah Kerja
Gambar 3.12 State Chart Surat Perintah Kerja
97
- State Chart Surat Permintaan Penawaran
Gambar 3.13 State Chart Surat Permintaan Penawaran
- State Chart Surat Penawaran
Gambar 3.14 State Chart Surat Penawaran
- State Chart Tagihan DP
Gambar 3.15 State Chart Tagihan DP
- State Chart Tagihan Pelunasan
Gambar 3.16 State Chart Tagihan Pelunasan
- State Chart Barang
Gambar 3.17 State Chart Barang
98
- State Chart Bahan Baku
Gambar 3.18 State Chart Bahan Baku
- State Chart Material List
Gambar 3.19 State Chart Material List
- State Chart Purchase Order
Gambar 3.20 State Chart Purchase Order
- State Chart Supplier
Gambar 3.21 State Chart Supplier
99
- State Chart Invoice
Gambar 3.22 State Chart Invoice
- State Chart Pembayaran Pembelian
Gambar 3.23 State Chart Pembayaran Pembelian
- State Chart Pengiriman Barang
Gambar 3.24 State Chart Pengiriman Barang
100
3.4.3 Activity / Entity Matrix (Activity Listing)
3.4.3.1 Activity Listing
Gambar 3.25 Activity Listing PT.Trinaga Cemelang
101
3.4.3.2 Activity/Entity Matrix (CRUD)
Tabel 3.4 Activity / Entity Matrix PT.Trinaga Cemerlang
SPP SP SO TD
P SPK ML PO PB TP
Invoic
e PP
Membuat
Surat
Permintaa
n
Penawaran
CR
U
Membuat
draft
CR
U
Membuat
Surat
Penawaran
R
Membuat
Sales
Order
R CR
U
Membuat
Tagihan
DP
R CR
U
Membuat
Surat R
CR
U
102
Perintah
Kerja
Membuat
Material
List
CR
U
Membuat
Purchase
Order
CR
U
Membuat
Surat Jalan R
CR
U
Membuat
Tagihan
Pelunasan
R CR
U
Membuat
Invoice R CRU
Melakuka
n
Pembayara
n
Pembelian
R CR
U
103
Keterangan:
SPP: Surat Permintaan Penawaran
SP: Surat Penawaran
SO: Sales Order
TDP: Tagihan DP
SPK: Surat Perintah Kerja
ML: Material List
PO: Purchase Order
PB: Pengiriman Barang
TP: Tagihan Pelunasan
PP: Pembayaran Pembelian
105
3.5 Network and Infrastructure
3.5.1 Network Connectivity Diagram
Gambar 3.27 Arsitektur Jaringan PT.Trinaga Cemerlang
Arsitektur jaringan yang terdapat pada PT.Trinaga Cemerlang
masih sederhana karena jaringan LAN (Local Area Network) yang
terdapat di kantor PT.Trinaga Cemerlang hanya menghubungkan 11
komputer dan satu server saja. Bila dilihat dari arsitektur jaringan di atas,
topologi jaringan yang digunakan pada PT.Trinaga Cemerlang adalah
topologi tree.
3.6 Security/ Standards / Workforce
3.6.1 Security and Privacy Plan
Belum ada perencanaan keamanan dan privasi pada PT.Trinaga
Cemerlang dan akan kami jadikan usulan pada bab berikutnya.
106
3.6.2 Technology Forecast
Tabel 3.5 Technology Forecast
Forecast Area Short Term
(12 months)
Mid Term
(12-24 months)
Long Term
(2-3 years)
Operating
System
Microsoft XP Microsoft Windows 7 Tetap menggunakan
Microsoft Windows
7
Office
Automation
Microsoft Office Tetap menggunakan
Microsoft Office
Microsoft Office dan
memulai
implementasi ERP
Desktop PC Desktop PC yang
menjadi standar di
PT.Trinaga
Cemerlang dengan
processor Dual core
Masih menggunakan
Dekstop PC yang
lama dan sebagian di
Up-Greade ke
Processor i3
Menambahkan
server Aplikasi dan
desktop disesuaikan
dengan kebutuhan
tiap bagian
Desktop
Monitor
LCD monitor 15” Tetap menggunakan
LCD monitor 15”
Menggunakan LCD
monitor 17”
Persistant
Storage
80GB 250GB 500GB
Connection LAN di area
perusahaan
Masing menggunakan
LAN di perusahaan
Masih menggunakan
LAN di perusahaan
107
3.7 Workforce
3.7.1 Workforce Plan
Uraian tugas dan tanggung jawab masing – masing pada PT.Trinaga
Cemerlang antara lain:
1. Commissary
• Pemilik saham terbesar dalam perusahaan
• Membuat Lines of Business (LoB) bersama dengan pemilik saham
lainnya
• Mengawasi seluruh kegiatan dalam perusahaan
2. Direktur Utama
• Bertanggung jawab atas setiap Lines of Business (LoB) yang ada
• Mengambil kebijakan atas setiap kondisi dan permasalahan yang
ada
• Bertanggung jawab atas setiap kegiatan Manager
• Mengevaluasi tiap laporan yang dibuat oleh tiap Manager
• Berperan juga sebagai Marketing Manager
3. Manager Pembelian
• Bertanggung jawab atas setiap proses pengadaan barang
• Melakukan proses pembelian atas Sales Order yang ada dengan
membuat Purchase Order ke Supplier
• Mengeluarkan Surat Perintah Kerja untuk diberikan kepada bagian
produksi berdasarkan Sales Order yang ada
4. Account/Finance Manager
108
• Bertanggung jawab atas setiap transaksi keuangan yang ada dalam
perusahaan
• Mengawasi setiap proses pembukuan perusahaan
• Mengelola setiap proses transaksi keuangan agar lebih efektif
5. Manager Penjualan
• Melakukan pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan lewat
media atau lewat omongan pribadi
• Memiliki kebijakan dalam memberikan kebijakan promosi harga
kepada customer
6. Plant Manager
• Bertanggung jawab dalam merencanakan dan membuat barang
sesuai Sales Order yang dibuat customer.
• Mengawasi dan mengelola setiap karyawan yang bekerja di pabrik
7. Manager Produksi
• Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi dan kualitas dari hasil
produksi
109
3.7.2 Organization Chart
Gambar 3.28 Struktur Organisasi PT.Trinaga Cemerlang
3.8 EA Management Plan
EA Management Plan adalah sebuah kerangka kerja di mana di dalamya
terdapat rencana, prinsip kerja, metodologi implementasi, estimasi biaya serta
rancangan arsitektur perusahaan ke depan. EA Management Plan sebaiknya
diperbaharui dalam sebuah interval waktu tertentu (setiap tahun, dua tahun atau
seterusnya) agar dapat selalu menyediakan versi yang baik untuk pengembangan
Enterprise Architecture berikutnya. EA Management Plan adalah sebuah transisi
kontinuitas sebagai implementasi dari TI sebuah perusahaan. EA Management
Plan sama seperti rencana proyek seorang arsitek; mencakup seluruh pekerjaan,
rancangan, pendekatan, jangka waktu serta urutan pekerjaan yang dilakukan dalam
Komisaris
Manager
Penjualan
Direktur
utama
Manager
Produksi
Acc/fin
Manager
Plant Manager Manager
Pembelian
110
memperbaharui Enterprsie Architecture perusahaan tersebut.
3.8.1 Manajemen Program EA
3.8.1.1 Prinsip dan Tata Kelola
Tujuan Program EA ini adalah untuk meningkatkan
kinerja perusahaan baik dalam strategi, proses bisnis serta teknologi.
Program EA ini akan langsung dipimpin oleh President Director yang
dibantu oleh para Director di bawahnya meliputi Production Director,
Marketing Director dan IT Director, dan dikerjakan oleh bagian TI
perusahaan. Program EA ini diproyeksikan untuk tiga tahun ke depan.
Harapan dari program EA ini adalah agar dapat meningkatkan kinerja
perusahaan ke depannya dan mampu mencapai visi perusahaan seperti
yang ditargetkan.
3.8.1.2 Dukungan untuk Strategi dan Bisnis
Tujuan utama dari program EA ini adalah untuk membantu dan
meningkatkan strategi, proses bisnis dan teknologi perusahaan, juga
untuk mengidentifikasi jarak performa yang sekiranya dapat dihapus
oleh komponen EA. Strategi yang dihasilkan diharapkan dapat
membuat perusahaan mencapai tujuannya secepat mungkin. Yaitu
salah satunya dengan meningkatkan hasil produksi dipercaya dapat
membawa perusahaan menuju cita-citanya: menjadi no. 1 leader in IT
solution.
111
Proses bisnis dan teknologi yang dihasilkan juga diharapkan
dapat meningkatkan kefektifan dan keefisienan proses bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan sehingga proses-proses yang tidak perlu
dilakukan dapat dihilangkan, ini membuat proses bisnis perusahaan
dapat bekerja lebih cepat dalam siklusnya. Dengan membangun sebuah
topologi diharapkan pemrosesan dan pengiriman data dari kedua
bangungan tersebut dapat lebih mudah dan cepat.
3.8.1.3 Peranan dan Tanggung Jawab EA
Berikut adalah tabel yang berisi peranan dan tanggung jawab
dari masing-masing orang yang bertanggung jawab pada program EA
di PT.Trinaga Cemerlang.
No. EA TEAM
POSITION EA TEAM ROLE EA RESPONSIBILITIES
1 Komisaris Pemimpin dan Pengambil
Keputusan
Menyutujui rancangan EA dan
menjaga stabilitas dalam
pengembangannya.
2 Direktur
Utama
Pengidentifikasi Proses
Produksi
Mengidentifikasi dan
mengawasi proses produksi
yang akan dikembangakan
dalam EA.
3 Marketing Pengidentifikasi Proses Mengidentifikasi dan
112
Manager Bisnis pada Bagian
Marketing
mengawasi proses bisnis pada
bagian Marketing yang akan
dikembangakan dalam EA.
4 IT Manager
Pemimpin Bagian TI dan
Penanggung Jawab
Program EA
Memimpin dan bertanggung
jawab terhadap segala sesuatu
yang terjadi selama program
EA dijalankan.
5 Analysis System Analisa Peogram EA
Melakukan analisa system
pada setiap divisi untuk
menjalankan program EA
5 Bagian TI Pelaksana Program EA
Melaksanakan dan
mengerjakan program EA yang
sudah dirancang sesuai dengan
jangka waktu yang diberikan.
Tabel 3.6 EA Roles and Responsibilities Matrix
3.8.1.4 Pengukuran Kinerja Program EA
Pengukuran terhadap kinerja program EA ini dilihat dari
pencapaian tujuan dari strategi, efisiensi proses bisnis dan efektifitas
teknologi yang telah diimplementasikan. Pengukuran kinerja program
ini dibagi menjadi dua, yaitu outcome measures dan output measures.
Outcome measures adalah pengukuran kinerja dari progres yang
113
dihasilkan selama program EA dijalankan, sedangkan output measures
adalah pengukuran kinerja yang berupa data dalam aktifitas atau
proses bisnis.
Contoh outcome measures yang diharapkan dari program EA
PT.Trinaga Cemerlang adalah: peningkatan jumlah produksi,
pengiriman laporan dari satu bagian ke bagian lebih cepat dan
sebagainya. Sedangkan contoh dari output measures yang diharapkan
dari program PT.Trinaga Cemerlang adalah: jumlah penjualan
meningkat per bulan karena percepatan proses bisnis perusahaan,
jumlah laporan yang diterima dan diproses meningkat dua kali lipat
dan sebagainya.
3.8.2 Rangkuman Arsitektur yang Berjalan
Arsitektur yang berjalan pada perusahaan PT.Trinaga Cemerlang
saat ini sudah mendukung seluruh proses bisnis yang berjalan. Tetapi
seiring berkembangnya perusahaan lain dalam persaingan bisnis mereka
membuat PT.Trinaga Cemerlang harus berbenah diri agar tidak tertinggal
oleh pesaingnya. Contohnya masih banyak proses bisnis dan proses
produksi yang dilakukan secara manual sehingga memakan waktu yang
lama dan resiko human error yang besar. Proses bisnis yang ada saat ini
dapat lebih ditingkatkan efisiensi dan efektifitasnya melalui program EA
ini. Dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis yang ada
diharapkan PT.Trinaga Cemerlang dapat berkembang lebih baik lagi
114
menuju target yang ingin dicapainya.
3.8.2.1 Sasaran Strategis dan Inisiatif
Strategic Goal Strategic Initiative Supporting EA Component
(s)
Menjadi no. 1 Leader in
Distributor of glass
Meningkatkan kapasitas
produksi.
Mesin produksi, ruangan
produksi (pabrik),
pegawai/buruh.
Mengefisiensikan proses
bisnis.
Jaringan komputer,
perangkat keras komputer,
perangkat lunak komputer,
database komputer dan
jaringan.
Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
Kepelatihan, karyawan.
Meningkatkan hubungan
baik dengan customer.
Layanan purna jual,
database customer
Tabel 3.7 Sasaran Strategis dan Inisiatif
3.8.2.2 EA Program Budget
115
Dalam beberapa tahun kedepan perusahaan memerlukan
teknologi untuk mengembangkan bisnis perusahaan.
Perusahaan akan mengembangkan sebagian teknologinya
yang dirasakan perlu untuk kemajuan dan membantu
proses bisnis perusahaan, seperti :
• ( Periode 2013 ) :
� Mengidentifikasi masalah yang ada pada PT.Trinaga
Cemerlang sebagai ukuran kelemahan yang dialami oleh
perusahaan.
� Menganalisa sistem yang sedang digunakan oleh
PT.Trinaga Cemerlang Melakukan analisis dari masalah –
masalah yang diidentifikasikan, mencari solusi yang
terbaik untuk kemajuan perusahaan.
� Melakukan pembenahan struktur organisasi dan
menambahkan Divisi IT.
• ( Periode 2014 ) :
� Melakukan pembelian Hardware dan Software yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Hardware dan software
perusahaan diubah menjadi kualifikasi yang lebih baik.
� Pada tahun ini desktop pc yang lama sebagian akan di up-
grade pada bgian executive menejemen pada PT.Trinaga
116
Cemerlang, dan pada tingkat mid dan low menejemen
masih menggunakan desktop pc lama karena kapasitas
desktop pc yang diperlukan masih bisa di gunakan dalam
mengoperasikan sistem baru untuk kedepannya.
• ( Periode 2015 ) :
� Pada tahun ini akan diterapkan ERP di perusahaan
� Dan menambahkan server aplikasi pada perusahaan
Perkiraan biaya yang digunakan untuk EA program pada
tahun yang kedua sebagai berikut :
- PC desktop dengan Processor i3 (8 unit) :
Rp. 48.000.000,-
- Server Aplikasi (1 unit) :
Rp. 22.806.800,-
- Switch Hub D-Link 16 Port (I unit) :
Rp. 450.000,-
- Upgrade Windows 7 Biaya : Rp. 50.000,- x 17 Unit :
Rp. 850.000,-
Sumber:Bhineka.com(3 mei 2012)
Aplikasi Biaya
TNC Information System Rp. 30.000.000,-
117
Personal Trainer Information system Rp.20.000.000,-
Pelatihan Karyawan 3 bulan (90 Hari) Rp. 5.000.000,-
Total Rp. 55.000.000,-
3.8.2.3 EA Program Performance Measures
EA Program Performance Measurement diukur berdasarkan
pembahasan Balance Score Card pada perencanaan sistem baru.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
# Outcome Measure 1 : Meningkatkan laba perusahaan
• Output Measure : Persentase keuntungan dari setiap sistem yang
diusulkan = 100 %
# Outcome Measure 2 : Meningkatkan Kinerja dari setiap bagian
• Output Measure : persentase tingkat ketanggapan mencapai target
= 70%
# Outcome Measure 3 : mengurangi biaya produksi
• Output Measure : persentase pengurangan biaya produksi= 20%
# Outcome Measure 4 : Membuat Sistem Informasi data pelanggan yang terintegrasi dengan baik
• Output Measure : Persentase keberhasilan sistem dalam
menyimpan data pelanggan agar tidak terjadi manipulasi = 80%
3.8.3 Sequencing Plan