BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI...

88
BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Awalnya PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL) berdiri di bidang periklanan (advertising) pada tahun 1999, kemudian perusahaan ini mengerjakan pengadaan perlengkapan (procurement) untuk perusahaan penerbangan seperti Garuda Indonesia, berupa barang–barang properti pesawat, meliputi: selimut, cangkir, piring dan sebagainya. Perusahaan ini berakta notaris : No. 82 Tgl 19 Juli 1999 Notaris Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH, SK MenHukHam RI : No. C-02695 HT.01.01.TH.2001, NPWP : 1.885.342.4-013. Perusahaan ini beralamat di Jl. Kemang Utara Raya No. 10 Jakarta Selatan, DKI 12730. Pada tahun 2006 perusahaan diambil alih oleh Bapak Aditya Arya Prawisnara, yang kemudian bergerak di bidang printing dan fulfillment untuk operator telekomunikasi. Pada tahun 2008, perusahaan ini menjadi pioneer dalam bidang smart card manufacturing di Indonesia. Tahun 2009, perusahaan ini mulai masuk ke bidang SIM Card manufacture. Pada tahun itu PT. CSL memiliki satu production line yang meliputi GSM punching, milling implanting, dan personalization. Pada awal hingga pertengahan tahun 2010, PT. CSL mulai membuat card body, pada akhir tahun IC Module production ditambahkan, sehingga proses produksi dari hulu ke hilir telah lengkap. Tahun 2011 mereka memiliki 4 production line, yang mana setiap line memiliki kapasitas produksi dua juta lima ratus ribu hingga tiga juta buah per bulan.

Transcript of BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI...

Page 1: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

BAB 3

ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI

INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN

3.1 Riwayat Perusahaan

Awalnya PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL) berdiri di bidang periklanan

(advertising) pada tahun 1999, kemudian perusahaan ini mengerjakan pengadaan

perlengkapan (procurement) untuk perusahaan penerbangan seperti Garuda

Indonesia, berupa barang–barang properti pesawat, meliputi: selimut, cangkir,

piring dan sebagainya. Perusahaan ini berakta notaris : No. 82 Tgl 19 Juli 1999

Notaris Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH, SK MenHukHam RI :

No. C-02695 HT.01.01.TH.2001, NPWP : 1.885.342.4-013. Perusahaan ini

beralamat di Jl. Kemang Utara Raya No. 10 Jakarta Selatan, DKI 12730.

Pada tahun 2006 perusahaan diambil alih oleh Bapak Aditya Arya

Prawisnara, yang kemudian bergerak di bidang printing dan fulfillment untuk

operator telekomunikasi. Pada tahun 2008, perusahaan ini menjadi pioneer dalam

bidang smart card manufacturing di Indonesia. Tahun 2009, perusahaan ini

mulai masuk ke bidang SIM Card manufacture. Pada tahun itu PT. CSL

memiliki satu production line yang meliputi GSM punching, milling implanting,

dan personalization. Pada awal hingga pertengahan tahun 2010, PT. CSL mulai

membuat card body, pada akhir tahun IC Module production ditambahkan,

sehingga proses produksi dari hulu ke hilir telah lengkap. Tahun 2011 mereka

memiliki 4 production line, yang mana setiap line memiliki kapasitas produksi

dua juta lima ratus ribu hingga tiga juta buah per bulan.

Page 2: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

42

3.2 Strategic Goals & Initiatives

3.2.1 Strategic Plan

3.2.1.1 Visi dan Misi

• VISI

- No. 1 global player at IT solution in 2015.

• MISI

- Menjadi pioneer dalam bidang IT Solution.

- Memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan.

3.2.1.2 Statement of Strategic Direction

Perusahaan PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL) memiliki harapan untuk

mampu bersaing dengan perusahaan solusi TI besar lain di dunia dan menjadi

salah satu perusahaan terbesar dalam bidangnya. PT. CSL yakin dengan menjadi

pioneer dan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggannya akan membawa

mereka pada tujuan mereka tersebut.

3.2.1.3 Analisis PEST

Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang dapat

mempengaruhi perusahaan, di antaranya :

• Politik

Positif: Adanya peraturan-peraturan atau regulasi yang mengatur

tentang aktifitas perdagangan yang dilakukan oleh PT. Cipta

Srigati Lestari bersama dengan pesaing-pesaingnya sehingga tidak

terjadi pelanggaran-pelanggaran dalam persaingan termasuk

kegiatan monopoli.

Page 3: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

43

Negatif: Belum adanya peraturan yang menetetapkan harga jual

minimal dari produksi smart card. Sehingga ada beberapa

perusahaan yang menjual dengan harga berbeda cukup jauh

dengan harga produksi smart card oleh perusahaan luar negeri.

Untuk itu, PT. Cipta Srigati Lestari sedang melobi pemerintah

untuk meninjau kembali pengadaan peraturan tentang harga jual

minimal untuk smart card. Selain itu, kendala dalam pengiriman

hasil produksi terkadang ditemui terkait dengan beacukai.

• Ekonomi

Positif: Indonesia sebagai negara berkembang sudah mulai dilirik

oleh perusahaan asing untuk berinvestasi. Dengan kepercayaan ini

maka tidak sedikit juga perusahaan asing yang mau bekerja sama

dengan perusahaan Indonesia.

Negatif: Kurs mata uang asing yang naik-turun sehingga

mempengaruhi harga mesin dan bahan baku yang dibutuhkan

untuk pembuatan smart card.

• Sosial

Positif: Faktor sosial yang cenderung mendukung pergerakan PT.

Cipta Srigati Lestari, yaitu dengan semakin marak dan meningkatnya

penggunaan telepon selular di Indonesia maupun di luar negeri.

Telepon selular sudah menjadi kebutuhan di masa sekarang ini,

termasuk fungsi telepon selular yang semakin mempermudah

pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Selain telepon selular,

penggunaan perangkat elektronik berupa Tablet PC juga semakin

Page 4: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

44

marak. Seperti telepon selular, Tablet PC juga memerlukan smart card

agar bisa terhubung dengan jaringan. Semakin maraknya telepon

selular dan perangkat elektronik digunakan inilah yang memicu PT.

Cipta Srigati Lestari untuk terus meningkatkan kinerjanya.

Selain itu, PT. Cipta Srigati Lestari juga membawa manfaat positif

bagi masyarakat dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap oleh PT.

Cipta Srigati Lestari.

Negatif: Sejauh ini perusahaan PT. Cipta Srigati Lestari tidak memilki

dampak negatif kepada faktor sosial.

• Teknologi

Positif: Semakin majunya teknologi dan berbagai macam manfaat yang

dimiliki, PT. Cipta Srigati Lestari sudah menggunakan mesin-mesin

dengan teknologi terkini untuk proses produksinya. Mesin-mesin

tersebut mampu menunjang kapasitas produksi yang sangat besar,

dengan total production line yang dimiliki saat ini sudah mencapai 4

bush, PT. Cipta Srigati Lestari mampu memproduksi smart card

hingga sepuluh juta unit per bulannya.

Selain itu, adanya transfer teknologi yang terjadi dalam bentuk

pengembangan teknologi mesin produksi. Transfer ini didapat dari

pekerja pekerja lulusan politeknik yang mempelajari mesin produksi

yang ada, untuk kemudian mengembangkan teknologi baru. Negatif:

Untuk proses administrasi dari proses produksi proyek smart card itu

sendiri, PT. Cipta Srigati Lestari belum memiliki sistem yang

berteknologi canggih untuk dapat mengatur dan mengawasi proses

Page 5: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

45

produksi secara terkomputerisasi. Pengaruh postif ini menguntungkan

perusahaan dan pekerja, perusahaan diuntungkan karena mampu

mengembangkan teknologi produksinya, sedangkan pekerja

diuntungkan dengan menjadikan perusahaan sebagai sarana

pembelajaran.

3.2.1.4 Analisa 5 Daya Porter (Porter’s Five Forces Model)

Dengan adanya 5 daya pada PT. Cipta Srigati Lestari, dapat diketahui

pihak dari luar perusahaan yang mempunyai pengaruh pada PT. Cipta Srigati

Lestari berikut dengan bentuk pengaruh yang diberikan. Faktor yang

mempengaruhi tersebut yaitu pesaing, pendatang baru, supplier, klien dan produk

pengganti/substitusi. Berikut ini adalah pihak pihak yang mempengaruhi faktor

tersebut.

Gambar 3.1 Porter’s Competitive Advantage

Pendatang Baru - PT. Datacard - PT. Damasa

Pesaing - OBS Oberthur - Gemalto - PT. KSI - G & D

Klien - XL - Axis - Telkomsel - Indosat

Supplier - Heidel Berg - Burkle - Muhl Bauer - Samsung - Yosun - Interplex - Poshell - Siegwerk

Produk Pengganti -

Ancaman pendatang baru

Ancaman produk pengganti

Kekuatan tawar -menawar supplier

Kekuatan tawar -menawar klien

Page 6: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

46

• Pesaing

Positif: Adanya tolak ukur perusahaan lain untuk berkembang lebih baik.

Negatif: Persaingan yang tidak sehat dengan melakukan manuver politik.

• Pendatang Baru

Positif: Membuat perusahaan terus memperbaiki kualitas agar tidak

terkejar oleh perusahaan baru.

Negatif: Berarti adanya pesaing baru sehingga pangsa pasar akan

terbagi lebih banyak.

• Produk Substitusi

Positif: Dengan tidak adanya produk substitusi membuat perusahaan

ini dapat fokus pada produksi atau bidang usahanya saat ini.

Negatif: Produk substitusi dapat mengancam penggunaan barang

yang diproduksi oleh perusahaan ini.

• Pelanggan

Positif: Dengan kebutuhan pasar yang sangat banyak dan kualitas yang

ditawarkan oleh perusahaan maka pelanggan (customer) akan terus

berdatangan pada perusahaan ini.

Negatif: Permintaan yang kadang tidak mampu dikerjakan oleh

perusahaan karena jumlah produksi dan tenggat waktu yang diberikan

tidak memungkinkan.

• Pemasok

Positif: Perusahaan memiliki persediaan yang cukup untuk

melakukan produksi, bahan baku dan mesin diperoleh dari pemasok

internasional yang besar dan ternama.

Page 7: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

47

Negatif: Kurs mata uang yang berubah-ubah menyebabkan harga

dari pemasok bahan baku dan mesin luar negeri juga tidak tetap.

3.2.1.5 SWOT Analysis

Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity, Threats) adalah

sebuah analisis yang mengidentifikasi faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari

peluang dan ancaman. SWOT juga mengidentifikasi faktor kekuatan dan

kelemahan dari perusahaan tersebut. Dengan adanya analisis SWOT, diharapkan

perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan mampu

memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman yang ada.

Berikut ini adalah analisis SWOT pada PT. Cipta Srigati Lestari:

• Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini, pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu data

eksternal dan internal.

a. Evaluasi faktor eksternal

Opportunity (Peluang)

- Kebutuhan smart card untuk keperluan telekomunikasi yang

semakin meningkat.

- Kerjasama dengan supplier dan vendor ternama untuk penyediaan

bahan baku, mesin pendukung produksi beserta suku cadangnya.

- Pangsa pasar yang besar membuat PT. CSL terus mengembangkan

produk-produknya.

Page 8: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

48

Threats (Ancaman)

- Persaingan dalam memenangkan tender untuk pengerjaan proyek

produksi smart card.

- Taktik dan strategi perusahaan pesaing PT. CSL memiliki daya

tawar yang cukup kuat.

- Kendala dalam pengiriman barang terkait dengan bea cukai.

- Kurs mata uang yang tidak stabil mempengaruhi harga bahan baku

dan mesin produksi

b. Evaluasi faktor internal

Strength (Kekuatan)

- Kapasitas produksi yang sangat besar dan akan terus berkembang.

- Proses produksi yang in-time.

- Harga jual smartcard yag relatif lebih murah dibandingkan dengan

kompetitor

- Sudah menguasai 50% kebutuhan smartcard nasional.

Weakness (Kelemahan)

- Siklus arus kas yang terlalu cepat mengakibatkan anggaran yang

sangat ketat dalam PT. CSL

- Sertifikasi untuk memproduksi kartu kredit Visa dan MasterCard

masih belum dimiliki.

- Belum memiliki sistem yang terintegrasi untuk memudahkan

memantau status produksi dan pembuatan laporan.

Page 9: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

49

(SO) Strengths Opportunities

SO1: Memberi kontribusi yang signifikan pada kebutuhan smart card dalam

skala nasional maupun internasional.

SO2: Kerjasama yang baik dengan vendor dan supplier ternama menghasilkan

harga produksi yang relatif lebih rendah.

SO3: Memperbesar jaringan klien hingga ke luar negeri.

(WO) Weaknesses Opportunities

WO1. Perencanaan keuangan agar arus kas tidak terlalu cepat.

WO2. Mengejar standarisasi untuk produksi kartu kredit Visa dan MasterCard.

(ST) Strengths Threats

ST1. Menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat.

ST2. Mengembangkan strategi dan taktik untuk menjaga kepercayaan klien.

(WT) Weaknesses Threats

WT1. Menyusun perencanaan keuangan agar mampu meningkatkan daya tawar

untuk bersaing dengan kompetitor.

WT2. Menerapkan sistem yang terintegrasi untuk menyatukan pabrik dan kantor

pusat.

Page 10: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

50

A. Matriks Faktor Strategi Eksternal

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot

x Rating

Komentar

Kesempatan (Opportunities)

Kebutuhan smartcard untuk keperuan telekomunikasi yang semakin meningkat

0,2 4 0,8

Kebutuhan smartcard yang terus meningkat adalah sebuah peluang untuk PT CSL untuk terus meningkatkan performanya.

Kerjasama dengan vendor dan supplier ternama dari luar negeri.

0,25 4 1

Vendor dan supplier ternama sudah menjalin kerjasama untuk terus memenuhi keperluan produksi PT. CSL

Pangsa pasar yang terus berkembang

0,1 2 0,2

Faktor ini menjadi satu peluang bagi CSL untuk terus mengembangkan produk smartcard-nya.

Total Opportunities 0,55 2

Ancaman (Threats)

Persaingan tender 0,25 3 0,75

Perebutan tender dengan terkadang tidak sehat dan terkadang diwarnai faktor faktor selain bisnis.

Kompetitor yang berpotensi menggeser CSL

0,1 2 0,2

Kompetitor yang mengerahkan berbagai cara untuk mengalahkan PT. CSL

Kendala dalam pengiriman barang terkait bea cukai.

0,1 1 0,1 Dalam pengiriman ke luar negeri terkadang terdapat masalah pada bea cukai

Kurs mata uang yang tidak stabil

0,1 1 0,1

Kurs mata uang mempengaruhi harga bahan baku dan mesin produksi

Total Threats 0,45 1,15 TOTAL EFAS 1.00 3,15

Tabel 3.1 Matriks EFAS

Page 11: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

51

B. Matrix Faktor Strategi Internal

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating Komentar

Kekuatan (Strength)

Kapasitas produksi besar 0,2 4 0,8

Kapasitas produksi besar adalah salah satu keunggulan PT. CSL dibandingkan pesaingnya.

Proses produksi in-time 0,1 4 0,4

Produksi yang selesai in-time membuat semua proyek yang ada di CSL selesai tepat waktu.

Harga lebih murah dibandingkan kompetitor

0,2 2 0,4

Harga yang relatif lebih rendah dibandingkan kompetitor menjadikan PT. CSL mempunyai klien yang tetap.

Sudah menguasai 50% produksi smartcard nasional

0,1 3 0,3 Salah satu keunggulan PT. CSL dibandingkan kompetitor nasional.

Total Strength 0,6 1,9

Kelemahan (Weakness)

Siklus arus kas yang terlalu cepat

0,15 1 0,15

Siklus arus kas yang terlalu cepat menyebabkan ketatnya pengeluaran untuk berbagai keperluan.

Sertifikasi Visa dan MasterCard belum dimiliki

0,1 3 0,2

Belum dimilikinya sertifikasi ini menyebabkan PT. CSL belum mampu bersaing di bidang produksi kartu kredit.

Belum memiliki sistem informasi yang terintegrasi

0,15 1 0,25

Belum adanya sistem terintegrasi menyebabkan waktu yang diperlukan untuk memantau status proses produksi cenderung lama.

Total Weakness 0,4 0,6 TOTAL IFAS 1.00 2,4

Tabel 3.2 Matriks IFAS

Page 12: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

52

C. Matriks SWOT

Internal Factors External Factors

Internal Strength (S) S1. Kapasitas produksi yang sangat besar. S2. Proses produksi yang in-time. S3. Harga jual produk relatif lebih rendah dibandingkan produsen lain. S4. Sudah menguasai 50% kebutuhan produksi smart card nasional.

Internal Weaknesses (W) W1. Siklus arus kas yang terlalu cepat. W2. Sertifikasi untuk produksi kartu kredit Visa dan MasterCard masih belum dimiliki. W3. Sistem Informasi yang dimiliki kurang memadai

External Opportunities (O) O1. Kebutuhan produksi smart card yang semakin tinggi. O2. Kerjasama dengan supplier dan vendor ternama untuk pengadaan bahan baku dan mesin produksi. O3. Pangsa pasar yang sangat besar membuat PT. CSL mengembangkan terus bisnisnya.

(SO) SO1. Memberi kontribusi yang signifikan pada kebutuhan smart card dalam skala nasional maupun internasional. SO2. Kerjasama yang baik dengan vendor dan supplier ternama menghasilkan harga yang relatif lebih murah. SO3. Memperbesar jaringan klien hingga ke luar negeri.

(WO) WO1. Perencanaan keuangan agar arus kas tidak terlalu cepat. WO2. Mengejar standarisasi untuk produksi kartu kredit Visa dan MasterCard.

External Threats (T) T1 Persaingan dalam memenangkan tender yang terkadang tidak sehat T2. Daya tawar perusahaan kompetitor. T3. Kendala pengiriman barang ke luar negeri terkait bea cukai. T4. Kurs mata uang yang tidak stabil.

(ST) ST1. Menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat. ST2. Mengembangkan strategi dan taktik untuk menjaga kepercayaan klien ST3. Mengembangkan strategi untuk dapat bersaing secara sehat dalam perebutan tender.

(WT) WT1. Menyusun perencanaan keuangan agar mampu meningkatkan daya tawar untuk bersaing dengan kompetitor. WT2. Menerapkan sistem informasi yang yang lebih lengkap dan memadai.

Tabel 3.3 SWOT Analysis

Page 13: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

53

D. Matriks Grand Strategy

Berdasarkan ketiga matriks sebelumnya, maka dapat diperoleh sebuah gambaran posisi

PT. Cipta Srigati Lestari melalui sebuah diagram SWOT. Berikut ini adalah

penghitungannya.

1. Perhitungan :

Titik x = Kekuatan (Strength) – Kelemahan (Weakness)

= 1,9 – 0,6

= 1,3

Titik y = Peluang (Oppurtinity) – Ancaman (Threat)

= 2,00 – 1,15

= 0,85

2. Gambar

Gambar 3.2 Diagram SWOT

PT. Cipta Srigati Lestari berada pada kuadran 1, yang berarti perusahaan

berada dalam situasi yang menguntungkan karena memiliki peluang dan

kekuatan. Strategi yang harus dijalankan pada kuadran ini adalah strategi yang

mampu menunjang pertumbuhan yang lebih agresif.

1,3 Mendukung Strategi

SO

0,85

Peluang

Kelemahan Kekuatan

Ancaman

Page 14: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

54

3.2.1.6 CONOPS Scenarios

Planning Assumptions

I. Memenuhi standar internasional untuk keperluan produksi smart card

dalam berbagai bidang besar, seperti telekomunikasi, perbankan,

pemerintahan dan lainnya.

II. Meningkatkan kapasitas produksi smart card agar dapat memperbesar

jangkauan bisnis.

III. Menjadi produsen utama untuk perusahaan telekomunikasi besar seperti

Telkomsel, Axis, XL, Indosat dan lainnya.

IV. Menjalin hubungan baik dengan semua pihak dari mulai klien, supplier,

sampai ke vendor.

V. Memenuhi standarisasi untuk memproduksi kartu kredit Visa dan

MasterCard.

Page 15: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

553.2.1.7 CONOPS Diagram

Gambar 3.3 CONOPS Diagram

Page 16: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

563.2.1.8 General Competitive Strategy

Meningkatkan jumlah kapasitas produksi sehingga perusahaan dapat

mengerjakan lebih banyak permintaan. Memberikan harga yang kompetitif

sehingga dapat meraih pasar yang lebih luas. Menjaga hubungan baik kepada

pelanggan dengan memberikan layanan IT Support jika terdapat kendala sebagai

layanan purna jual.

3.2.1.9 Strategic Goals

• Meningkatkan jumlah kapasitas produksi.

• Mampu bersaing dengan perusahaan asing.

• Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

3.2.1.10 Strategic Initiatives

• Dengan 4 buah production line yang memiliki kapasitas hingga dua belas

juta kartu per bulan (2.500.000-3.000.000/production line/bulan) saat ini,

PT. CSL akan menambahkan 2 buah production line lagi untuk menambah

jumlah kapasitas produksi mereka tahun ini.

• PT. CSL memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan agar dapat

bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke pasar lokal

Indonesia.

• Menekan angka “SIM reject”, di mana kartu SIM yang dihasilkan

mengalami kerusakan (lecet, chip bergeser, dsb.) sehingga tidak dapat

digunakan.

• Menyelesaikan produksi dan pengiriman tepat waktu kepada pelanggan

hingga batas waktu toleransi yang ditentukan.

Page 17: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

573.2.1.11 Outcome Measures

Outcome Measures adalah identifikasi perkembangan yang sudah dicapai

dengan kualitasi produksi yang lebih baik untuk meningkatkan kepuasan klien

atau mendapatkan proses yang lebih efisien.

- Perusahaan dapat meningkatkan jumlah produksi smart card dengan

penambahan mesin dan alat-alat untuk menunjang produksi.

- Arus kas yang tidak terlalu cepat berputar, sehingga uang yang diperoleh dapat

lebih terencana penggunaannya.

- Menjaga hubungan yang baik dengan klien dan rekan bisnis.

Page 18: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

583.2.1.12 Porter’s Value Chain

Gambar 3.4 Value Chain Porter

Gambar di atas adalah diagram Value Chain (rantai nilai) pada

perusahaan PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL). Sesuai dengan Porter’s Value

Chain, pada diagram tersebut terdapat dua aktifitas bisnis, yaitu aktifitas utama

(Primary Business Process) dan aktifitas pendukung (Support Business Process)

pada PT. CSL. Aktifitas utama atau proses bisnis utama yang dilakukan oleh PT.

CSL dibantu dengan aktifitas pendukung untuk mengembangkan nilai

perusahaan tersebut. Setelah kedua proses tersebut berjalan beriringan kemudian

dapat menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) bagi PT.

CSL.

Firm Infrastructure: Memilki pabrik, mesin dan gedung kantor sendiri.

Human Resources Management: Melakukan perekrutan, interview dan mengadakan pelatihan bagi karyawan.

Technology Development: Memiliki departemen TI untuk pengembangan sistem dan teknologi informasinya.

Procurement of Resources: Bekerja sama dengan supplier maupun internasional.

Services: Menawarkan after-sales service dengan membantu jika ada masalah pada hasil produksi.

Operations:

- Pembuatan chip (IC Module)

- Pembuatan card body

- Pembuatan smart card

Outbound Logistic:

- Packing

- Delivery ke customer

Sales and Marketing:

- Proses tender

- Customer datang sendiri

- Website sebagai company profile

Inbound Logistic:

Membeli bahan baku dari supplier atau dapat dari klien.

COM-PETITI-VE AD-VEN-TAGE

Support

Business

Processs

Primary

Business

Process

Page 19: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

59Inbound Logistic

PT. CSL membeli bahan baku dari suppplier yang telah diajak kerja sama.

Bahan baku ini adalah IC Module yang berupa chip untuk kartu. Juga module tape

untuk menempelkan chip yang sudah jadi. Kemudian lembaran PVC, yang akan

diproses untuk card body (badan kartu), juga tinta untuk percetakan.

Operations

Setelah bahan baku lengkap, maka proses produksi pun dimulai. Pertama-

tama ialah proses pembuatan IC Module, yaitu peletakan chip (dai bonding), lalu

penghubungan kabel (wire bonding), lalu menutup chip dengan kabel dan

diberikan pelindung. Kemudian IC Module dicek apakah berfungsi atau tidak,

yang tidak berfungsi akan ditandai dengan dilobangi oleh mesin.

Di saat yang bersamaan, badan kartu dibuat, yaitu dengan mendesain artwork

atau penampilan kartu. Biasanya klien datang dengan desain sendiri sehingga

proses ini dapat dilewatkan. Setelah itu akan dibuatkan sample yang akan

dikirimkan ke klien untuk diminta persetujuannya atasa sample tersebut. Jika

disetujui maka akan masuk ke fase printing total, jika tidak disetujui maka akan

dibuat sample yang baru. Cetakan PVC akan dibuat dua buah, satu untuk bagian

depan kartu dan satu lagi untuk bagian belakang kartu. Setelah itu kedua cetakan

PVC tersebut digabung kemudian dilaminasi dan didinginkan agar menjadi solid.

Kemudian masuk ke bagian card punching, di mana kartu akan dipotong-potong

sesuai ukurannya.

Setelah kedua proses tersebut selesai, proses produksi masuk ke tahap smart

card production. Di mana IC Module dan card body yang telah dibuat digabung

segingga menjadi kesatuan smart card yang utuh. Pertama adalah proses milling,

Page 20: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

60di mana badan kartu dibor untuk kemudian dimasukkan chip ke dalamnya

(implanting). Kemudian proses card punching dilakukan, agar kartu SIM dapat

dipotong dengan mudah. Kemudian kartu masuk ke bagian personalisasi, yaitu

proses di mana data dimasukkan ke dalam chip. Lalu dilakukan proses quality

control untuk mengecek sequence number dari kartu yang akan dikemas. Setelah

itu selesai, maka kartu akan dikemas (packing).

Outbound

Setelah proses produksi selesai, perusahaan akan mengimkan hasil produksi

tersebut kepada klien sesuai perjanjian. Barang dikirim bersama Delivery Order

dan Packing List. Jika hasil produksi tersebut selesai sebelum tanggal pengiriman

yang diminta klien, maka hasil produksi tersebut akan disimpan di dalam

warehouse atau gudang milik perusahaan. Setelah barang diterima, klien akan

membuat Goods Recieved Notes sebagai tanda bahwa barang telah diterima.

Sales and Marketing

Pesanan yang diterima oleh PT. CSL biasanya didapatkan dari dua cara.

Pertama adalah dengan mengikuti proses tender proyek dan yang kedua adalah

klien yang datang langsung kepada PT. CSL untuk membuat pesanan. Sementara

itu, bentuk pemasarannya berupa rekomendasi dari reputasi yang selama ini

dihasilkan. Bentuk pemasaran lainya adalah dengan membuat website yang berisi

profil perusahaan dan pencapaian-pencapaian yang telah diraih oleh perusahaan

sejak beridiri.

Firm Infrastructure

Perusahaan ini memiliki keuntungan pada sisi infrastruktur perusahaan,

seperti memiliki pabrik dan mesin yang mempunyai kapasitas produksi yang

Page 21: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

61besar. Mesin yang dimiliki PT. CSL pun sudah lengkap untuk memproduksi

smart card dari hulu ke hilir (pembuatan IC Module, pembuatan card body dan

personalisasi). Perusahaan ini juga didukung dengan adanya komputer yang

terhubung dalam sebuah topologi jaringan yang memudahkan sebuah departemen

berhubungan dengan departemen lain. Perusahaan ini juga memiliki gedung kantor

sendiri yang terletak di Jl. Kemang Raya Utara no. 10, Jakarta Selatan.

Human Resources Management

PT. CSL memiliki departemen Human Resources & Development yang

bertanggung jawab untuk melakukan perekrutan karyawan, pelatihan karyawan

dan pengembangan kualitas karyawan agar sumber daya manusia yang dimiliki

perusahaan dapat bekerja seoptimal mungkin.

Technology Development

Sistem dan Teknologi Informasi pada PT. CSL saat ini belum bekerja secara

maksimal. Masih terdapat beberapa sistem yang belum terintegrasi satu sama lain,

sehingga menyebabkan pengerjaannya harus dilakukan secara manual. Maka dari

itu PT. CSL melalui departemen TI-nya sedang mengembangkan Sistem dan

Teknologi Informasi yang ada pada perusahaan sehingga proses bisnis pada

perusahaan tersebut dapat bekerja lebih optimal dan efisien.

Procurement

Penyediaan bahan baku pada PT. CSL dipegang oleh bagian Supply Chain

perusahaan tersebut. Penyediaan bahan baku ini berasal dari perusahaan lokal

maupun impor dari perusahaan asing yang telah bekerja sama dengan PT. CSL.

Untuk IC Module didatangkan dari perusahaan Yosun dan Samsung (tidak semua

IC Module yang dikerjakan merupakan barang impor, PT. CSL juga sudah dapat

Page 22: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

62membuat IC Module sendiri tapi kapasitasnya belum besar sehingga membuat

perusahaan ini harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan produksinya).

Sedangkan untuk module tape didatangkan dari perusahaan Interplex dan Poshell.

Untuk lembar PVC didatangkan dari Huaxin dan tinta dari Siegwerk. Untuk

penyediaan mesin, PT. CSL membeli mesin-mesinnya langsung dari produsen

mesin tersebut di luar negeri, seperti dari Jerman, Belanda dan Italia.

3.2.2 CONOPS (Concept of Operations Scenario)

Proses berawal dari perusahaan PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL)

memenangkan tender terhadap sebuah proyek yang diselenggarakan oleh customer

ataupun mendapatkan proyek langsung dari customer. Customer dan PT. CSL terikat

dalam sebuah “kontrak payung” atau yang lebih dikenal dengan nama Non-

Disclosure Agreement (NDA). Dalam kontrak tersebut dijelaskan mengenai

hubungan kerja sama terhadap dua pihak, yaitu meliputi batas-batas kerja sama kedua

belah pihak dan kondisi-kondisi yang memungkinkan kerja sama tersebut batal di

tengah jalan, kontrak tersebut ditandatangani oleh satu orang wakil dari setiap pihak

di atas materai. Klien juga aka memberikan Purchase Order (PO) kepada PT. CSL

yang berisi detil-detil pesanan yang diinginkan, jumlah dan juga harganya. PO dan

Non-Disclosure Agreement tersebut diterima oleh bagian Marketing PT. CSL.

Setelah itu bagian Martketing PT. CSL membuat Internal Purchase Order

(IPO). IPO berisi segala detil pesanan klien sesuai dengan PO yang diberikan oleh

klien kepada PT. CSL. Detil IPO tersebut meliputi nomor IPO, tanggal diterbitkannya

IPO, deskripsi produk yang dipesan, tanggal jatuh tempo produksi yang diminta dan

sebagainya. IPO tersebut kemudian diberikan kepada bagian PPIC (Process Planning

Page 23: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

63and Inventory Control) PT. CSL untuk mengerjakan produksi sesuai pesanan

customer yang tercantum pada IPO.

Setelah menerima IPO, PPIC kemudian mengecek IPO tersebut dari sisi

kapastitas dan ketersediaan material, jika tidak sesuai maka bagian PPIC akan

mengembalikan IPO tersebut kepada bagian Marketing untuk kemudian

dikonsultasikan dengan klien. Jika sesuai, PPIC akan melakukan planning produksi

dan berkoordinasi dengan GM Produksi. Kedua bagian ini mengecek apakah IPO

tersebut membutuhkan profile baru atau menggunakan profile yang lama. Profile di

sini adalah spesifikasi teknis untuk membuat sebuah kartu, jika ada perubahan dalam

spesifikasi tersebut maka harus dibuat profile baru.

Jika dibutuhkan profile baru maka bagian IT, Quality Control (QC) dan

bagian Produksi melakukan BAP untuk membuat profile baru. Jika menggunakan

profile lama maka planning produksi langsung diteruskan kepada Supervisor (SPV)

Produksi. Kemudian SPV Produksi membuat Surat Perintah Kerja (SPK) yang

kemudian diberikan kepada Leader Produksi. Kemudian Leader Produksi

mengeluarkan permintaan material kepada bagian Warehouse. Bagian Warehouse

kemudian mengeluarkan material yang diterima oleh Leader Produksi dan

membagikannya ke tiap mesin yang akan digunakan.

Kemudian Leader Produksi melakukan Pre-Produksi, jika mesinnya tidak

layak jalan maka Leader Maintenance akan melakukan pemeriksaan terhadap mesin

yang bermasalah. Jika mesin dianggap layak, maka Leader Quality Control (QC)

akan melakukan validasi terhadap hasil Pre-Produksi. Jika hasil validasi tidak sesuai,

maka Leader Produksi akan melakukan persiapan Pre-Produksi. Validasi terhadap

hasil Pre-Produksi mengacu pada standar ISO.

Page 24: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

64Jika keadaan mesin ditemukan tidak layak, maka Leader Produksi meminta

Leader Maintenance untuk melakukan pemeriksaan mesin berdasarkan form Pre-

Produksi. Jika sudah selesai, Leader Maintenance akan meminta kepada Leader

Quality Control untuk mengecek standar kualitas dari hasil produksi mesin tersebut

(testing) berdasarkan form Pre-Produksi.

Lalu Operator Produksi menjalankan proses produksi sesuai dengan planning

produksi. Jika di tengah proses produksi terjadi masalah pada mesin maka Leader

Maintenance akan melakukan pemeriksaan dan perbaikan terhadap mesin, jika sudah

selesai maka Leader Personifikasi (Perso) akan mengajukan kartu hasi tes mesin dan

kemudian Inspektor QC akan melakukan pemeriksaan kualitas produk, jika hasilnya

tidak sesuai maka Leader Maintenance akan melakukan pemeriksaan dan perbaikan

mesin lagi, jika sesuai maka prosses produksi akan dilanjutkan oleh Operator

Produksi.

Setelah itu Inspektor QC akan melakukan pemeriksaan kualitas produk, jika

hasilnya tidak sesuai maka produksi akan ditahan untuk sementara, jika sesuai maka

Operator Produk akan melanjutkan produksi. Setelah selesai, Operator QC akan

melakukan pengecekan hasil perso secara acak, jika hasilnya tida sesuai dan tidak

lengkap maka Operator Perso akan membuatkan kartu pengganti reject dari QC, jika

sesuai dan lengkap maka bagian QC akan melakukan packing atau pengemasan. Di

saat yang bersamaan, Leader Produksi juga membuat list and resume summary hasil

produksi, kemudian QC Patrol akan memvalidasi kartu reject sortir sebelum

personifikasi. Kartu reject dan material sisa akan dikirim ke bagian Warehouse.

Setelah menerima hasil produksi yang sudah dikemas dan kartu reject + sisa material,

Leader Warehouse kemudian mendata keduanya.

Page 25: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

65Setelah itu Leader Warehouse membuat Delivery Order dan Packing List

(DO+PL) yang berisi perintah pengiriman dan detil isi dari hasil produksi. Delivery

Order antara lain berisi nomor DO, tanggal pengiriman, nomor PO, nama klien,

alamat klien, ketentuan pembayaran, titik F.O.B., nomor proyek, jumlah unit yang

dikirim dan sebagainya. Packing List antara lain berisi nomor PL, tanggal pemesanan,

nomor PO, nomor DO, nomor boks, nomor kartu yang dibuat (ICCID), tanggal

pengiriman, jasa pengiriman, banyaknya karton, berat kotor, berat bersih, dimensi dan

sebagainya. DO+PL ini kemudian akan diberikan kepada bagian Marketing PT. CSL

yang akan digunakan sebagai dokumen resmi pengiriman barang hasil produksi

kepada klien.

Setelah menerima barang serta DO+PL dari bagian Produksi, bagian

Marketing PT. CSL mengirim barang beserta DO+PL kepada klien yang

bersangkutan. Kemudian klien akan membuat Goods Received Notes (GRN) atau

yang juga dikenal dengan Berita Acara Serah Terima (BAST). GRN atau BAST ini

berisikan antara lain nomor GRN, tanggal transaksi, nomor PO, kode item, jumlah

unit yang diterima, harga per unit, harga total dan sebagainya. GRN ini akan diterima

oleh bagian Marketing PT. CSL untuk kemudian dibikinkan Invoice atau Surat

Penagihan Pembayaran.

Invoice tersebut akan berisi jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pihak

customer. Invoice juga akan berisi detil barang yang akan dibayar, jumlah unit, pajak

yang harus dibayar, alamat pembayaran, jangka waktu pembayaran dan sebagainya.

Invoice tersebut akan diberikan oleh bagian Marketing PT. CSL kepada customer.

Kemudian, berdasarkan Invoice tersebut customer akan melakukan pembayaran

sesuai ketentuan yang tertera di Invoice tersebut.

Page 26: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

661. Setelah memenangi tender, klien (customer) memberikan Purchase Order

(PO) dan Non-Disclosure Agreement (NDA) kepada bagian Marketing PT. CSL.

2. Bagian Marketing menyimpan data Purchase Order ke dalam Database

perusahaan.

3. Bagian Marketing membuatkan Internal Purchase Order (IPO) yang akan

diberikan kepada bagian PPIC (Production Plan & Inventory Control) (3a) dan

disimpan di dalam Database perusahaan (3b).

4. Bagian PPIC melanjutkan IPO kepada GM Produksi untuk kemudian

berkoordinasi dalam membuat Planning Produksi.

5. GM Produksi kemudian membuat Planning Produksi yang akan diberikan

kepada Supervisor Produksi.

6. Supervisor Produksi akan mengeluarkan SPK yang akan diberikan kepada

Leader Produksi.

7. Leader Produksi kemudian membuat form Permintaan Material yang akan

diberikan kepada bagian Warehouse.

8. Bagian Warehouse kemudian mengeluarkan material sesuai dengan form

Permintaan Material kepada Leader Produksi.

9. Leader Produksi melakukan Pre-Produksi dengan form Pre-Produksi sebagai

pegangan.

10. Jika ada kerusakan mesin, Leader Maintenance untuk memeriksa mesin yang

akan digunakan untuk mengerjakan produksi sesuai dengan form Pre-Produksi.

11. Leader Quality Control (QC) memvalidasi hasil Pre-Produksi yang hasilnya

bersama form Pre-Produksi akan diberikan kepada Operator Produksi.

Page 27: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

6712. Operator Produksi yang melakukan proses produksi kemudian mengirim form

Error Handling Record sebagai dokumentasi jika terjadi sebuah kerusakan atau

hambatan (error) selama mengerjakan proses produksi.

13. Setelah proses produksi selesai, Operator Quality Control (QC) melakukan

pemeriksaan kualitas secara random yang dituangkan dalam QC Summary.

14. Jika hasilnya tidak sesuai atau tidak lengkap, maka berdasarkan QC Summary,

Operator Personalization (Perso) akan membuatkan kartu pengganti untuk kartu

yang berstatus “reject”.

15. Di saat yang bersamaan Operator Produksi membuat form Personalization

Production Report sebagai laporan hasil produksi.

16. Operator QC membuat form Reject Personalization yang berisi laporan hasil

perso yang gagal. Bersama kartu yang berstatus “reject”, form tersebut diberikan

kepada Leader Perso.

17. Leader Perso kemudian membuat List and Resume Hasil Produksi yang akan

diberikan kepada QC Patrol untuk dilakukan pengecekan ulang sebelum barang

dikemas.

18. Inspektor QC melakukan memvalidasi kualitas kartu dan hasilnya diberikan

kepada Leader Perso.

19. Operator QC membuat form Packing List yang berisi semua detil kartu yang

telah dikemas.

20. Leader Perso membuat form Bukti Balik Barang. Bersama dengan form Reject

Perso, form tersebut diberikan kepada Leader Warehouse.

Page 28: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

6821. Leader Warehouse membuat Delivery Order (DO) sebagai pegangan untuk

mengirim barang kepada customer. Bersama Packing List (PL) dan barang hasil

produksi, form tersebut dikirim kepada bagian Marketing.

22. Bagian Marketing melanjutkan barang hasil produksi bersama DO+PL kepada

customer.

23. Customer akan memberikan Goods Recieved Notes (GRN) sebagai tanda bahwa

barang telah mereka terima, GRN diterima oleh bagian Marketing PT. CSL.

24. Bagian Marketing kemudian membuat dan memberikan Invoice yang berisi

tagihan pembayaran kepada customer.

25. Klien melakukan pembayaran sesuai dengan Invoice yang diterima dari bagian

Marketing PT. CSL.

Page 29: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

693.2.3 CONOD (Concept of Operations Diagram)

Gambar 3.5 CONOPS Diagram

Page 30: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

70

3.3 Business Product & Service

3.3.1 Business Plan

3.3.1.1 Business Overview

Semakin maraknya kebutuhan mengenai data yang terintegrasi secara

digital membuka peluang bisnis dalam bidang teknologi informasi khususnya

smart card. Melihat kebutuhan pasar lokal yang selalu meningkat tiap tahunnya,

PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL) menyadari adanya peluang bisnis di bidang

tersebut. Produk-produk yang dihasilkan PT. CSL adalah smart card untuk

beberapa bidang, yaitu: telekomunikasi, perbankan, pemerintahan, dan retail.

Target utama dari PT. CSL adalah perusahaan telekomunikasi, instasi

pemerintahan dan bank. Produk-produk yang dihasilkan berupa SIM Card

(telekomunikasi), e-KTP dan NPWP (pemerintahan), kartu debit, kartu kredit,

dan e-Toll Card (perbankan). Selain itu, PT. CSL juga memproduksi kartu untuk

kebutuhan retail, seperti kartu anggota dan kartu akses.

Segmen pasar dari PT. CSL adalah perusahaan telekomunikasi besar yang

memerlukan produksi smart card dalam bentuk SIM Card, juga bank yang

memerlukan produksi kartu debit, kartu kredit, dan uang digital. Perusahaan ini

didirikan pada bulan Juli tahun 1999 yang pada saat itu bergerak di bidang

advertising dan procurement. Kemudian pada tahun 2006, mulai masuk ke

bidang printing dan fulfilment untuk operator telekomunikasi. Lalu di bawah

kepemimpinan Bapak Aditya Arya Prawisnara, PT. CSL mulai masuk ke bidang

pembuatan smart card hingga saat ini. Kantor PT. CSL berlokasi di Jl. Kemang

Utara Raya No.10 Jakarta Selatan, dan memiliki sebuah pabrik di Cikarang, Jawa

Barat.

Page 31: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

71

3.3.1.2 Executive Team Profile

Tabel executive team profile ini menggambarkan pemetaan dari setiap

eksekutif yang berhubungan langsung dengan fungsi bisnis yang berjalan pada

perusahaan. Keterkaitan tersebut dijelakan dengan kode seperti berikut:

R = Tanggung jawab langsung manajemen.

A = Pembuat kebijakan eksekutif.

I = Yang terlibat dalam fungsi.

E = Keahlian teknis.

W = Pelaksanaan pekerjaan.

Tabel 3.4 Executive Team Profile

3.3.1.3 Relationship of Business Activities to Strategic Goals

- Kualitas adalah isu utama dalam produksi PT. Cipta Srigati Lestari. Hal ini

dicapai dengan cara meminimalisir angka banyakanya smart card yang tidak

berfungsi atau reject.

Pe

me

liha

raa

n R

ela

si C

ust

om

er

Pe

mb

ua

tan

La

po

ran

Pe

nju

ala

n

Pe

rsia

pa

n P

rop

osa

l Te

nd

er

Pe

ng

elo

laa

n S

DM

Pe

ng

atu

ran

Pa

yro

ll

Pe

nd

ata

an

Ase

t P

ers

ero

an

Pe

me

liha

raa

n I

nfr

ast

ruk

tur

Ka

nto

r

Pe

ny

ed

iaa

n L

ap

ora

n K

eu

an

ga

n

Pe

mb

ay

ara

n V

en

do

r

Pe

rpa

jak

an

Pe

ng

em

asa

n

Pe

mb

ua

tan

La

po

ran

Pro

du

ksi

Pe

me

rik

saa

n K

ua

lita

s

Pe

mb

elia

n B

ah

an

Ba

ku

Pe

nd

istr

ibu

sia

n

Pe

me

liha

raa

n M

esi

n

Pe

ng

ete

san

Ka

rtu

Pe

ng

em

ba

ng

an

Sis

tem

Op

era

si

Pe

ng

imp

lem

en

tasi

an

R R R

A A A

R R R R R R R

A A A A A A A

R R R R R R

A A A A A A

R R R

A A A

Produksi

Direktorat Marketing

Direktorat Finance

Direktorat Operational

Direktorat TI

TI

Eksekutif

Technical Sales HRD Finance

Page 32: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

72

- Mengusahakan delivery time yang lebih cepat dan tepat. Yang dimaksudkan

pada poin ini adalah pengerjaan dari pesanan klien diselesaikan berdasarkan

skala prioritas.

- Menyediakan layanan purnajual dengan cara mengirimkan tim IT Support

untuk melakukan pengecekan langsung sampai ke daerah bila ditemukan adanya

masalah dalam pengetesan smart card di daerah tersebut.

Page 33: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

73

3.3.1.4 Organizational Structure

Gambar 3.6 Organizational Structure

Page 34: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

74

3.3.1.5 Market Outlook and Competitive Strategy

� Market Outlook

Pangsa pasar dari PT. Cipta Srigati Lestari cukup menjanjikan, karena

kebutuhan smart card di Indonesia sangat besar, hingga 400 juta unit

pertahun atau 10% dari kebutuhan dunia internasional yang mencapai 4

miliar unit per tahun. Dengan keadaan tersebut, PT. Cipta Srigati Lestari

menargetkan 70% produksinya untuk kebutuhan smart card lokal dan 30%

untuk kebutuhan internasional. Selain bergerak di bidang smart card untuk

keperluan telekomunikasi, PT. Cipta Srigati Lestari juga memproduksi smart

card untuk keperluan perbankan, pemerintahan, perkantoran dan lainnya.

� Competitive Strategy

Perusahaan yang bergerak di bidang produksi smart card seperti perusahaan

ini memiliki beberapa pesaing, sekalipun mungkin pasar yang dipegangnya

belum sebesar perusahaan ini. PT. Cipta Srigati Lestari selalu berusaha

menjadi perusahaan yang terdepan di bidang smart card agar dapat terus

bersaing dengan perusahaan lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

3.3.1.6 Current Financial Status Summary

Kondisi keuangan pada PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL) saat ini

sangat baik dan aman. Satu-satunya ancaman pada keuangan PT. CSL adalah

alur kas yang sangat cepat berputar mengakibatkan para perencana keuangan

perusahaan tersebut harus ekstra hati-hati dalam merencanakan pengeluaran

perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat spontanitas pada rancang

kerja perusahaan tersebut, dalam arti lain perusahaan tidak jarang membuat

pengeluaran yang tiba-tiba demi memenuhi tujuan perusahaan yang spontan.

Page 35: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

75

3.3.1.7 Bussines Partnerships and Alliances

PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL) menjalin kerja sama dengan

perusahaan asing dalam pengadaan bahan mentah dan suku cadang untuk bagian

produksi. Beberapa perusahaan yang menjalin kerja sama dengan PT. CSL antara

lain berasal dari Cina, Korea, Italia, Malaysia, Singapura dan beberapa negara

lainnya. PT. CSL juga melakukan kerja sama dengan perusahaan lain (lokal

maupun internasional) dalam menjalankan sebuah proyek yang telah disepakati

bersama.

Page 36: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

76

3.3.2 Business Process & Sevices

3.3.2.1 Swim Lane Process Diagram

Swim Lane Diagram

Penjualan Produksi Pembayaran

Maintanance

Quality Control

Warehouse

PPIC

Marketing

Produksi

Menerima

Purchase

Order dan

Non-disclosure

Agreement

Membuat

Internal

Purchase

Order

Menerima

Internal

Purchase

Order

Mengecek

Internal

Purchase

Order

Mengecek

Ulang

Internal

Purchase

Order

Disagree

Membuat

Planning

Produksi

Agree

Mengecek

Profile

Membuat

Profile

Baru

Supervisor

Menerima

Planning

Produksi

Baru

Lama

Supervisor

Membuat

Surat

Perintah

Kerja

Leader

Menerima

Surat

Perintah

Kerja

Leader

Membuat

Form

Permintaan

Material

Leader

Menerima

Form

Permintaan

Material

Leader

Mengeluar

kan

Material

Embed

Leader

Menerima

Material

Leader

Melakukan

Pre-

Produksi

Kondisi

Mesin

Layak

Jalan

Leader

Melakukan

Pemeriksaan

Mesin yang

Bermasalah

Tidak

Leader

Memvalidasi

Hasil Pre-

Produksi

Ya

Validasi

Sesuai

Tidak

Operator

Menjalank

an Proses

Produksi

Ya

Ada

Masalah

Mesin

Leader

Melakukan

Pemeriksa

an dan

Perbaikan

Mesin

Ya

Leader

Perso

Mengajukan

Kartu Hasil

Tes

Inspector

Melakukan

Pemeriksa

an Kualitas

Produk

Tidak

Sesuai

Operator

Melanjutkan

Produksi

Sesuai

Tidak

Inspector

Melakukan

Pemeriksa

an Kualitas

Operator

Menahan

Proses

Produksi

Operator

Melanjutkan

Produksi

Tidak

Sesuai

Sesuai

Operator

Melakukan

Pengecek

an Hasil

Perso

Secara

Random

Operator

Perso

Membuat

Kartu

Pengganti

Reject

Hasil

Tidak

Sesuai

Melakukan

Packing

Hasil

Sesuai

Leader

Perso

Membuat

List dan

Resume

Patrol

Memvalida

si Kartu

Reject

Sortir

Leader

Perso

Mengirim

Kartu

Reject dan

Sisa

Material

Leader

Mendata

Material

Reject

Perso dan

Hasil

Packing

List

Membuat

Delivery

Order dan

Packing

List

Menerima

Delivery

Order,

Packing

List dan

Barang

Produksi

Membuat

Invoice

Menerima

Pembayaran

Menerima

Goods

Received

Note

Mengirim

Delivery

Order,

Packing

List dan

Barang

Produksi

Gambar 3.7 Swim Lane Process Diagram

Page 37: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

77

3.3.2.2 Business Process / Services Model

Gambar 3.8 Business Process Diagram

Business Process Diagram menggambarkan perincian dari sebuah aktifitas,

termasuk hubungan aktifitas tersebut terhadap aktifitas yang lainnya. Pada gambar

diatas, proses proses yang ada pada PT. Cipta Srigati Lestari digambarkan secara

terperinci, lengkap dengan input dan output yang dihasilkan dari masing masing

aktifitas.

Page 38: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

78

3.3.3 Business Service / Product Matrix

Business Service/Product Matrix menggambarkan hubungan setiap bagian

terhadap proses produksi dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Tabel di

bawah ini menjelaskan hubungan semua bagian terhadap proses produksi smart card

dari berbagai sisi yaitu marketing, produksi, TI, dan legal (hukum).

Mar

ketin

g

Lead

er P

rodu

ksi

Lead

er M

aint

enan

ce

Fin

ance

IT

Lead

er W

areh

ouse

VP

Leg

al

GM

Pro

duks

i

Lead

er P

erso

Sup

ervi

sor

Pro

duks

i

Lead

er Q

C

VP

Pro

ject

VP

Sm

art

Car

d R

&D

Business Products

Smart Card F M M F R W L M M M M S R

R = Research & Develop; W = Warehouse; S = Service;

D = Distribute; F = Financials; M = Manufacture; L = Legal Tabel 3.5 Business Service / Product Matrix

Page 39: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

79

3.3.4 Use Case Narrative & Diagram

3.3.4.1 Use Case Diagram

Gambar 3.9 Use Case Diagram

Page 40: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

80

3.3.4.2 Use Case Narrative

1. Menerima Purchase Order dan Non-Disclosure Agreement

Bagian Marketing menerima Purchase Order dan Non-Disclosure

Agreement dari customer sebagai pegangan untuk mengerjakan proyek.

2. Membuat Internal Purchase Order

Bagian Marketing membuat Internal Purchase Order (IPO) dan

mengirimkannya ke bagian PPIC (Production Planning & Inventory

Control) sebagai tanda perintah kerja.

3. Membuat Planning Produksi

Bagian PPIC membuat planning produksi yang berisi spesifikasi mesin dan

bahan material untuk mengerjakan proyek tersebut, juga di dalamnya

terdapat jangka waktu yang diberikan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

4. Membuat Surat Perintah Kerja

Kemudian SPV Produksi membuat Surat Perintah Kerja sebagai instruksi

kerja yang akan diberikan kepada Leader Produksi. Surat Perintah Kerja ini

berdasarkan planning produksi yang diberikan oleh PPIC.

5. Membuat Form Permintaan Material

Leader Produksi membuat dan mengeluarkan form Permintaan Material

yang ditujukan kepada Warehouse dalam bentuk surat.

6. Membuat Form Pre-Produksi

Leader Produksi kemudian membuat form Pre-Produksi untuk diberikan

kepada Leader Maintenance untuk agar memeriksa mesin yang akan

digunakan, kemudian setelah selesai diperiksa form tersebut diteruskan

kepada Leader Quality Control untuk melakukan pemeriksaan kualitas dari

Page 41: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

81

mesin tersebut, apakah sudah siap untuk memproduksi sesuai standar atau

belum. Kemudian setelah sesuai, form Pre-Produksi diberikan kepada

Operator Produksi untuk mulai menlakukan proses produksi.

7. Membuat Form Error Handling Control

Operator Produksi membuat form Error Handling Control untuk

mendokumentasi segala kerusakan atau kegagalan selama proses produksi

dilaksanakan.

8. Membuat Form Quality Control Summary

Operator Quality Control membuat rangkuman terhadap pengendalian

kualitas dalam form Quality Control Summary yang akan diberikan kepada

Operator Personalization untuk melakukan validasi.

9. Membuat Form Personalization Production Report

Operator Produksi kemudian membuat form Personalization Production

Report untuk diberikan kepada Leader Produksi sebagai laporan produksi.

10. Membuat Form Reject Personalization

Operator Quality Control membuat form Reject Personalization sebagai

dokumentasi untuk kartu yang statusnya “reject” selama proses

personalisasi.

11. Membuat List dan Resume Hasil Produksi

Leader Personalization dari bagian Produksi akan membuat List and Resume

Summary dari hasil produksi yang dituangkan pada form Personalization

Production Report.

Page 42: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

82

12. Membuat Form Bukti Balik Barang

Leader Personalization membuat Form Bukti Balik Barang sebagai

pengantar kartu reject yang akan dikembalikan kepada Warehouse, form

tersebut akan diberikan kepada Leader Warehouse.

13. Membuat Delivery Order dan Packing List

Leader Warehouse membuat Delivery Order dan Packing List (DO+PL)

sesuai permintaan bagian Marketing.

14. Menerima Goods Received Notes

Setelah barang dikirim, customer akan mengirimkan Goods Received Notes

(GRN) kepada bagian Marketing PT. CSL sebagai tanda bahwa barang telah

diterima.

15. Membuat Invoice

Bagian Marketing kemudian membuat invoice atau penagihan pembayaran

kepada customer.

16. Menerima Pembayaran

Bagian Marketing menerima pembayaran dari customer sesuai dengan

invoice yang diterbitkan sebelumnya.

Page 43: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

83

3.4 Data & Information

3.4.1 Object State Transition Diagram

Purchase Order

Gambar 3.10 Statechart Diagram Purchase Order

Internal Purchase Order

Gambar 3.11 Statechart Diagram Internal Purchase Order

Delivery Order

Gambar 3.12 Statechart Diagram Delivery Order

Packing List

Gambar 3.13 Statechart Diagram Packing List

Page 44: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

84

Goods Received Note

Gambar 3.14 Statechart Diagram Goods Received Note

Invoice

Gambar 3.15 Statechart Diagram Invoice

Surat Perintah Kerja (SPK)

Gambar 3.16 Statechart Diagram Surat Perintah Kerja

Form Pre-Produksi

Gambar 3.17 Statechart Diagram Form Pra-Produksi

Page 45: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

85

Form Quality Control Summary

Gambar 3.18 Statechart Diagram Form Quality Control Summary

Form Reject Perso

Gambar 3.19 Statechart Diagram Form Reject Perso

Form Permintaan Material

Gambar 3.20 Statechart Diagram Form Permintaan Material

Form Serah Terima Material

Gambar 3.21 Statechart Diagram Form Serah Terima Material

Form Bukti Balik Barang

Gambar 3.22 Statechart Diagram Form Bukti Balik Barang

Page 46: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

86

3.4.2 Logical Data Model

Gambar 3.23 Class Diagram

Page 47: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

87

3.4.3 Actvity/Entity Matrix

3.4.3.1 Activity Listing

Gambar 3.24 Activity Listing

Membuat Smart Card

Menerima Purchase Order dan Non-Disclosure Agreement

Membuat Internal Purchase Order Membuat Planning Produksi

Membuat Surat Perintah Kerja

Membuat Form Permintaan Material

Membuat Form Pre-Produksi

Membuat Form Error Handling

Membuat Form Quality Control

Membuat Form Personalization Production Report Summary

Membuat Form Reject Personalization

Membuat List dan Resume Hasil Produksi

Membuat Form Bukti Balik

Membuat Form Delivery Order dan Packing List

Menerima Goods Recieved Notes

Membuat Invoice Menerima Pembayaran

Page 48: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

88

3.4.3.2 Entity (CRUD) Matrix

Cu

sto

me

r

Pro

du

ksi

QC

Pe

rso

Wa

reh

ou

se

Ma

rke

ting

Pu

rch

ase

Ord

er

Inte

rna

l Pu

rch

ase

Ord

er

Su

rat P

eri

nta

h K

erj

a

Pe

rmin

taa

n M

ate

ria

l

Pre

Pro

du

ksi

Err

or

Ha

ndlin

g C

on

tro

l

Qu

alit

y C

on

tro

l Su

mm

ary

Pe

rso

Pro

du

ctio

n R

ep

ort

Re

ject

pe

rso

Lis

t Re

sum

e &

Ha

sil

Pro

du

ksi

Bu

kti B

alik

Ba

ran

g

De

live

ry O

rde

r +

Pa

ckin

g

Lis

t

Go

od

s re

ceiv

ed

no

te

Invo

ice

Menerima Purchase Order R R R C

Membuat Internal Purchase Order C

Membuat Production Plan C R

Membuat Surat Perintah Kerja C R R R U R C C R R R

Membuat Form Permintaan Material C C

Membuat Form Pre Produksi C R

Membuat FEHC C

Membuat FQCS C R C

Membuat FPPR C C

Membuat FRP R C Membuat List Hasil Resume Produksi

C

C

Membuat FBBB C R

Membuat DO & PL C R

Menerima Goods Received Notes C R

Membuat Invoice C

Menerima Pembayaran U

Tabel 3.6 Entity (CRUD) Matrix

Page 49: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

89

Entity (CRUD) Matrix ini adalah sebuah tabel yang menggambarkan

hubungan antar entitas yang ada. Dimana didalamnya terdapat empat fungsi yaitu

Create, Read, Update, Delete. Fungsi Create dalam proses produksi yang ada

berarti membuat atau menghasilkan sebuah form baru, fungsi read berarti

mengambil data dari entitas lain yang diperlukan untuk membuat sebuah form

baru, fungsi update digunakan untuk meng-update data atau atribut dari entitas

atau form tersebut, sedangkan delete digunakan untuk menghapus data dari

sebuah entitas yang harus di hapus.

Menerima Purchase Order mendapat fungsi read dengan customer

karean untuk membuat sebuah PO, diperlukan data customer, Internal Purchase

Order sebagai pesanan awal dari customer tersebut.

Membuat Internal Purchase Order mendapat fungsi create dengan

bagian marketing, karena IPO tersebut dibuat oleh bagian marketing.

Membuat Production Plan di-create oleh bagian produksi. Surat Perintah

Kerja (SPK) memiliki banyak hubungan dengan entitas lainnya, karena SPK ini

adalah inti dari sebuah proses produksi yang akan dilakukan. Adapun fungsi

yang dimiliki oleh Membuat SPK tersebut yaitu create dengan bagian produksi

karena SPK ini dibuat oleh bagian produksi, kemudian dengan PersoProduction

Report dan Form Recect Perso. Beberapa entitas lain berhubungan dengan

pembuatan SPK menggunakan fungsi read, karena entitas tersebut memerlukan

data dari SPK ataupun sebaliknya SPK memerlukan entitas tersebut yang

berhubungan dalam fungsi read. Membuat SPK jugaberhubungan dengan Error

Handling Control melalui fungsi update karena produksi yang error harus di

data.

Page 50: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

90

Membuat Form Permintaan Mtaerial berhubungan melalui fungsi create

dengan produksi, karena dibuat oleh bagian produksi. Form Permintaan Material

ini juga berhubungan dengan entitas Permintaan Material karena langsung

membuat sebuah form baru berupa Permintaan Material.

Membuat Form Pre Produksi memiliki hubungan create dengan bagian

produksi, karena dibuat oleh bagian produksi. Dan memiliki hubungan read

dengan SPK, karena data untuk pre produksi diperoleh dari data yang ada pada

Surat Perintah Kerja.

Form Error Handling Control atau FEHC berhubungan fungsi create

dengan produksi karena dibuat oleh bagian produksi karena berisi laporan

tentang kondisi mesin produksi.

Form Quality Control Summary dibuat oleh bagian produksi, maka dari

itu berhubungan create dengan produksi. Form ini juga berhubungan create

dengan Form Quality Control Summary karena menghasilkan sebuah form baru.

Form ini berhubungan read dengan SPK karena membutuhkan data dari SPK,

terkait produksi mana yang kualitasnya sedang di kontrol.

Form Perso Production Report berhubungan create dengan produksi dan

perso karena form ini dibuat oleh bagian produksi, berhubungan dengan data

produksi dan personalisasi dari setiap kartu yang di produksi.

Form Reject Perso berhubungan melalui fungsi read dengan SPK karena

form ini mendata hasil produksi yang reject (tidak berfungsi atau salah

produksi), dan berhubungan create dengan List & Resume Hasil Produksi karena

setiap hasil produksi yang di reject harus di catat kedalam form tersebut.

Page 51: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

91

Membuat List Hasil Resume Produksi berhungungan create dengan

bagian perso karena dibuat langsung oleh bagian perso, berhubungan create

dengan Bukti Balik Barang karena untuk membuat form Bukti Balik Barang

diperlukan data dari List & Resume Hasil Produksi.

Membuat Form Bukti Balik Barang dibuat oleh bagian Perso, oleh karena

itu memiliki hubungan create langsung. Form ini dibuat berdasarkan data dari

SPK, maka dari itu berhubungan read dengan SPK.

Membuat DO & PL (Delivery Order & Packing List) dilakukan oleh

bagian gudang, dengan mengambil data yang ada pada Purchase Order. Oleh

karena itu, DO & PL berhubungan create dengan warehouse, dan berhubungan

read dengan Purchase Order.

Goods Received Notes dibuat oleh bagian gudang, berdasarkan data dari

Purchase Order. Hubungan GRN ini sama persis seperti hubungan yang ada

pada DO &PL, yaitu create dengan warehouse dan read dengan Purchase Order.

Membuat Invoice dan menerima pemnbayaran dilakukan oleh orang yang

sama, yaitu bagian marketing. Invoice berhubungan update dengan bagian

Marketing, karena status pembayaran tersebut akan diubah oleh bagian

marketing.

Page 52: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

92

3.5 Systems & Applications

System Data Flow Diagram

Customer1.0

Menerima

Purchase Order

Purchase

Order

2.0

Membuat Internal

Purchase Order

3.0

Membuat Planning

Produksi

4.0

Membuat Surat

Perintah Kerja

5.0

Membuat Form

Permintaan

Material

6.0

Membuat Form

Pre-Produksi

7.0

Membuat Form

Error Handling

Control

8.0

Membuat Form

Quality Control

Summary

9.0

Membuat Form

Perso Production

Report

10.0

Membuat Form

Reject Perso

11.0

Membuat List +

Resume Hasil

Produksi

15.0

Membuat

Invoice

16.0

Menerima

Pembayaran

Supervisor

Produksi

Leader

Produksi

Operator

Quality Control

Leader

Warehouse

Marketing

Customer

Internal

Purchase

Order

Surat

Perintah

Kerja

Pemintaan

Material

Quality Control

Summary

Perso

Production

Report

Goods

Received

Notes

Invoice

Purchase_Order Detail_

Purchase_Order

Detail_Purchase_Order

Detail_Internal_Purchase_Order

Detail_Customer

Detail_Internal_Purchase_Order

Job/Work_Instruction

Detail_Planning_Produksi

Detail_Surat_Perintah_Kerja

Material_yang_

Dibutuhkan

Data_Quality_

Control

Detail_Form_

Quality_Summary_

Control

Tagihan Detail Invoice

Detail Invoice

Pembayaran

Detail_Form_

Permintaan_Material

Spesifikasi_Mesin_

Dan_BahanPre-

Produksi

Detail_Form_

Pre-Produksi

Operator

Produksi

Data_Proses_Produksi_

Yang_Error

Error Handling

Control

Detail_Form_Error_

Handling_Control

Data_PersoDetail_Perso_

Production_Report

Data_Kartu_RejectReject

Perso

Detail_Form_Reject_

Perso

Leader

Perso

Data_Hasil_

Produksi

List dan

Resume Hasil

Produksi

Detail_List_Resume_

Hasil_Produksi

12.0

Membuat Form

Bukti Balik Barang

Data_Barang_yang_Dikembalikan Bukti Balik

Barang

Detail_Form_Bukti_

Balik_Barang

13.0

Membuat Form

Delivery Order dan

Packing List

Data_Delivery_Order_

Dan_Packing_List

Delivery Order

dan Packing

List

Detail_Delivery_Order_

Dan_Packing_List

14.0

Menerima Goods

Received Notes

Data_Barang_

Yang_Diterima

Detail_Goods_

Received_Notes

Gambar 3.25 Data Flow Diagram

Page 53: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

93

3.6 Networks & Infrastructure

Network Connectivity Diagram

Gambar 3.26 Network Connectivity Diagram

Gambaran jaringan secara umum pada kantor pusat PT. Cipta Srigati Lestari yaitu

terdapat beberapa server sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Server tersebut

dihubungkan ke user melalui sebuah main switch. User sendiri memiliki berbagai

macam koneksi ke dalam jaringannya, ada yang melalui kabel dan wireless. Pada bentuk

jaringan ini, belum adanya pembagian jaringan berdasarkan divisi perusahaan, setiap

user kurang lebih memiliki kedudukan yang sama dengan user lainnya.

Page 54: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

94

3.7 Security

Security Plan

- Operational Security

Operational Security PT. Cipta Srigati Lestari meliputi proses pengamanan dari

kegiatan operasional untuk menghindari potensi kerugian yang bisa terjadi. PT.

Cipta Srigati Lestari menggunakan jasa asuransi untuk menjaga semua aset-aset

penting dalam kegiatan operasional hariannya.

- Personnel Security

Personel Security pada PT. Cipta Srigati Lestari sudah terlaksana dengan cukup

baik, akan tetapi masih kurang maksimal karena masih kurangnya privasi untuk

akses ruangan setiap pekerjanya.

- Data Security

Ruangan untuk server dan Research and Development (R&D) di kantor PT. CSL

dilengkapi dengan kartu akses untuk memasukinya. Pengamanan data secara digital

sendiri belum ada, pengamanan data server dilakukan dengan cara memberi kunci

akses khusus kepada karyawan yang bersangkutan.

- Physical Security

Kemanan fisik atau physical security pada PT. Cipta Srigati Lestari berupa

pengamanan di kantor dan di pabrik tempat produksi. Untuk di kantor, bentuk

pengamanan berupa penjagaan oleh petugas keamanan dan pengamanan ruangan

tertentu dengan pemasangan kunci akses (access door). Pengamanan di pabrik jauh

lebih ketat, dari mulai pengadaan CCTV, penggunaan pintu baja, dan jam kerja yang

ketat.

Page 55: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

95

3.8 Standards

Technology Forecast

Spesifikasi komputer pada PT. CSL dibagi menjadi dua kelas, yaitu high-spec dan

mid-spec. Perincian spesifikasi komputer adalah sebagai berikut:

Technology Forecast Forecast Area Short Term

(next-12 Months)

Mid Term (12-24

Months)

Long Term (2-3 Years)

Operating Systems PC Windows 7 (64 bit, Ultimate)

- -

Desktop PCs Processor Intel i5 2,4 Ghz Memory RAM 4GB DDR2

- -

Office Automation Suite Microsoft Office 2007

- -

Desktop Monitors Monitor LCD 15 inch

- -

Persistent Storage 500GB - - Tabel 3.7 Technology Forecast Komputer High-Spec

Technology Forecast Forecast Area Short Term

(next-12 Months)

Mid Term (12-24

Months)

Long Term (2-3 Years)

Operating Systems PC Windows 7 (64 bit, Ultimate)

- -

Desktop PCs Processor Intel Core 2 Duo 2 GHz Memory RAM 4GB DDR2

- -

Office Automation Suite Microsoft Office 2007

- -

Desktop Monitors Monitor LCD 15 inch

- -

Persistent Storage 80GB - - Tabel 3.8 Technology Forecast Komputer Mid-Spec

Page 56: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

96

3.9 Workforce

3.9.1 Workforce Plan

Pada divisi marketing masih perlu peningkatan kinerja didalam mencari

pelanggan-pelanggan baru untuk menunjang visi didalam perusahaan. Dengan begitu

perusahaan dapat memberikan penghargaan bagi karyawan yang dapat mencari

pelanggan yang dapat memesan dalam jumlah banyak. Dengan begitu karyawan di

dalam bagian Marketing pun dapat saling berkompetisi untuk mendapatkan

penghargaan di dalam perusahaan.

Divisi keuangan/finance harus lebih cermat untuk menyiasati anggaran

keuangan perusahaan yang ketat dikarenakan proyek produksi smart card yang terus

berdatangan dan deadline yang saling berdekatan. Bagian Finance harus

menganggarkan keuangan dengan sangat cermat, agar arus kas perusahaan dapat

lebih terarah dan terjaga.

Divisi produksi memiliki peranan yang sangat vital pada PT. Cipta Srigati

Lestari, mengingat jumlah produksi smart card yang sangat besar tiap bulannya. Saat

ini, proses produksi sudah didukung oleh teknologi yang cukup mutakhir. Akan

tetapi, proses administrasi produksi belum didukung oleh teknologi yang

memungkinkan untuk memonitor status produksi secara langsung. Pemantauan proses

produksi secara real-time sangat diperlukan karena volume produksi yang sangat

besar. Untuk rekap dan laporan bulanan juga msih menggunakan Microsoft Excel

yang memakan waktu yang relatif lama untuk membuat sebuah laporan. Kedepannya

diharapkan divisi produksi memiliki sistem yang mampu memecahkan masalah-

masalah tersebut.

Page 57: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

97

3.9.2 Organization Chart

Gambar 3.27 Struktur Organisasi

Page 58: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

98

3.9.3 Skills and Knowledge Profile

i) Direktorat Marketing

- Local:

• Mempersiapkan proposal dan dokumen-dokumen tender untuk

wilayah Indonesia (lokal)

• Memperoleh pesanan smart card/SIM Card dari operator

telekomunikasi lokal, perbankan lokal, retail (kartu belanja, kartu

anggota, dll.) dan pemerintahan lokal.

• Menjaga relasi dengan customer.

• Melakukan penagihan kepada customer.

• Menerima keluhan dari customer.

• Membuat laporan penjualan.

- Overseas:

• Mempersiapkan proposal dan dokumen-dokumen tender untuk luar

negeri (overseas).

• Memperoleh pesanan smart card/SIM Card dari operator

telekomunikasi luar negeri, banking luar negeri, retail dan

pemerintahan luar negeri khususnya negara-negara berkembang

(Afrika dan Asia).

• Menjaga relasi dengan customer.

• Melakukan penagihan kepada customer.

• Menerima keluhan dari customer.

• Membuat laporan penjualan setiap bulan.

Page 59: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

99

• Mengatur pengiriman hasil produksi (ekspor) kepada customer.

- Technical Sales:

• Mempersiapkan proposal dan dokumen-dokumen tender untuk

produksi solusi.

• Memperoleh pesanan solusi.

• Menjaga relasi dengan customer.

• Melakukan penagihan kepada customer.

• Menerima keluhan dari customer.

• Membuat laporan penjualan setiap bulan.

• Bertanggung jawab terhadap pelayanan solusi yang diberikan kepada

customer sesuai dengan jangka waktu perjanjian termasuk

mempersiapkan pelatihan terkait dengan implementasi solusi yang

diberikan kepada customer.

ii) Direktorat Finance

- Legal:

• Membuat dan me-review perjanjian, MoU (Memordandum of

Understanding), dan NDA (Non Disclosure Agreement).

• Membuat dan me-review kontrak karyawan.

• Mempersiapkan RUPS Tahunan dan Luar Biasa Perseroan, Anak

Perusahaan, dan Afiliasi.

• Membuat dan me-review Peraturan Perusahaan.

Page 60: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

100

• Mengajukan dan/atau memperpanjang perijinan.

• Menyimpan dan menyusun legalitas Perseroan, Anak Perusahaan dan

Afiliasi.

• Legitasi/Penyelesaian Hubungan Industrial.

- HRD & GA:

• Melakukan perekrutan karyawan sesuai Man Power Planning.

• Mentimpan dan memperbaharui data karyawan.

• Melakukan perhitungan absensi dan lemburan.

• Melaksanakan pelatihan atau memfasilitasi pelatihan bagi karyawan.

• Menjalankan payroll.

• Melakukan konseling dengan karyawan.

• Mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam memberikan

benefit kepada karyawan (asuransi kesehatan, Jamsostek, dll.).

• Melakukan pembelian sehubungan dengan kebutuhan karyawan back

office.

• Menyiapkan dan menjaga infrastruktur kantor sesuai dengan

kebutuhan karyawan.

• Melakukan pendataan aset Perseroan.

• Menjaga dan merawat lingkungan kantor dan pabrik, serta inventaris

kantor.

- Finance:

• Menyediakan laporan keuangan (neraca dan laba/rugi perseroan).

Page 61: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

101

• Melakukan pembayaran terhadap vendor atau supplier perseroan

berdasarkan aging (jatuh tempo).

• Membuat laporan ke pihak kantor pajak.

• Membuat forecast kebutuhan anggaran.

• Melakukan stock opname bahan baku maupun inventatis kantor.

• Membuat jadwal pembayaran.

iii) Direktorat Operasional

- Produksi:

• Memproduksi smart card/SIM Card sesuai pesanan yang

disampaikan oleh bagian Marketing.

• Melakukan pengemasan (memasukkan SIM Card ke dalam kemasan)

sesuai dengan pesanan dari bagian Marketing.

• Membuat planning produksi berdasarkan permintaan dan

ketersediaan bajan baku.

• Membuat laporan produksi atas hasil produksi dan kartu yang

berstatus ‘reject’.

- Quality Assurance:

• Melakukan quality control (sortir card body dan SIM Card berstatus

‘ reject’) pada setiap bagian produksi.

• Membuat laporan hasil produksi dan kartu ‘reject’ dari setiap bagian

produksi.

Page 62: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

102

• Melakukan quality control terhadap hasil produksi sebelum dikemas

dan dikirim ke pihak customer.

• Membuat laporan produksi atas hasil produksi dan kartu ‘reject’.

- Supply Chain Management:

• Melakukan pembelian bahan baku, mesin produksi dan suku cadang

mesin produksi.

• Membuat perencanaan pembelian bahan baku sesuai dengan

permintaan Marketing/planning produksi.

• Menerima dan menyimpan barang/bahan baku produksi.

• Mendistribusikan bahan baku kepada unit-unit kerja sesuai dengan

planning produksi per hari.

• Menyimpan hasil produksi dan membuat Delivery Order dan

Packing List sebelum diantarkan kepada customer.

- Maintenance:

• Melakukan pemeliharaan mesin secara berkala.

• Memperbaiki mesin produksi yang mengalami masalah.

• Membuat jadwal pemeliharaan secara berkala.

• Melakukan pergantian suku cadang mesin-mesin.

• Melakukan pengingkatan untuk optimalisasi mesin-mesin produksi.

Page 63: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

103

iv) Direktorat Operasional

- Project:

• Melakukan pengetesan terhadap kartu SIM (dapat berfungsi atau

tidak terkait sistem operasi yang telah dimuat ke dalam kartu SIM).

• Memberikan pelayanan purna jual (after sales) kepada customer

apabila ada kartu SIM yang ‘error’ yang telah didistribusikan kepada

customer.

- Smart Card R&D:

• Melakukan penelitian dan pengembangan sistem operasi pada smart

card/kartu SIM.

• Merancang dan mengembangkan IT Solution khususnya industri

telekomunikasi dan sistem pembayaran.

• Melakukan pengembangan dari native, java (melalui penambahan

fitur-fitur) untuk ditawarkan kepada customer (industri

telekomunikasi dan perbankan).

- Software Development & IT Infrastructure:

• Membuat perangkat lunak serta implementasinya pada perusahaan

(HRM System).

• Mengembangkan perangkat lunak untuk optimalisasi guna

mendukung aktivitas perusahaan.

Page 64: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

104

• Menyediakan jaringan serta pemeliharaan infrastruktur TI untuk

kantor maupun pabrik.

3.10 EA Management Plan

EA Management Plan adalah sebuah kerangka kerja di mana di dalamya terdapat

rencana, prinsip kerja, metodologi implementasi, estimasi biaya serta rancangan

arsitektur perusahaan ke depan. EA Management Plan ini adalah penggambaran

perpindahan atau transisi dari current architecture menuju future architecture; meliputi

sumber daya dan tahapan dari penerapan yang akan diusulkan. EA Management Plan

sebaiknya diperbaharui dalam sebuah interval waktu tertentu (setiap tahun, dua tahun

atau seterusnya) agar dapat selalu menyediakan versi yang baik untuk pengembangan

Enterprise Architecture berikutnya. EA Management Plan adalah sebuah transisi

kontinuitas sebagai implementasi dari TI sebuah perusahaan. EA Management Plan

sama seperti rencana proyek seorang arsitek; mencakup seluruh pekerjaan, rancangan,

pendekatan, jangka waktu serta urutan pekerjaan yang dilakukan dalam memperbaharui

Enterprsie Architecture perusahaan tersebut.

3.10.1 Manajemen Program EA

3.10.1.1 Prinsip dan Tata Kelola

Tujuan Program EA ini adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan

baik dalam strategi, proses bisnis serta teknologi. Program EA ini akan langsung

dipimpin oleh President Director yang dibantu oleh para Director di bawahnya

Page 65: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

105

meliputi Production Director, Marketing Director dan IT Director, dan

dikerjakan oleh bagian TI perusahaan.

Program EA ini diproyeksikan untuk tiga tahun ke depan. Harapan dari

program EA ini adalah agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya

dan mampu mencapai visi perusahaan seperti yang ditargetkan. Perubahan yang

dilakukan bersifat fleksibel, yang berarti masih bisa berubah sesuai dengan

kebutuhan dari perusahaan.

3.10.1.2 Dukungan untuk Strategi dan Bisnis

Tujuan utama dari program EA ini adalah untuk membantu dan

meningkatkan strategi, proses bisnis dan teknologi perusahaan, juga untuk

mengidentifikasi jarak performa yang sekiranya dapat dihapus oleh komponen

EA. Strategi yang dihasilkan diharapkan dapat membuat perusahaan mencapai

tujuannya secepat mungkin. Yaitu salah satunya dengan meningkatkan hasil

produksi dipercaya dapat membawa perusahaan menuju cita-citanya: menjadi no.

1 leader in IT solution.

Proses bisnis dan teknologi yang dihasilkan juga diharapkan dapat

meningkatkan kefektifan dan keefisienan proses bisnis yang dijalankan oleh

perusahaan sehingga proses-proses yang tidak perlu dilakukan dapat dihilangkan,

ini membuat proses bisnis perusahaan dapat bekerja lebih cepat dalam siklusnya.

Dengan membangun sebuah topologi jaringan yang menghubungkan kantor yang

berada di jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan, dengan pabrik yang terletak di

Page 66: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

106

Cikarang, Jawa Barat, diharapkan pemrosesan dan pengiriman data dari kedua

bangungan tersebut dapat lebih mudah dan cepat.

3.10.1.3 Peranan dan Tanggung Jawab EA

Berikut adalah tabel yang berisi peranan dan tanggung jawab dari

masing-masing orang yang bertanggung jawab pada program EA di PT. Cipta

Srigati Lestari.

No. EA TEAM

POSITION EA TEAM ROLE EA RESPONSIBILITIES

1 President

Director

Pemimpin dan Pengambil

Keputusan

Menyutujui rancangan EA dan

menjaga stabilitas dalam

pengembangannya.

2 Production

Director

Pengidentifikasi Proses

Produksi

Mengidentifikasi dan

mengawasi proses produksi

yang akan dikembangakan

dalam EA.

3 Marketing

Director

Pengidentifikasi Proses

Bisnis pada Bagian

Marketing

Mengidentifikasi dan

mengawasi proses bisnis pada

bagian Marketing yang akan

dikembangakan dalam EA.

4 IT Director

Pemimpin Bagian TI dan

Penanggung Jawab

Program EA

Memimpin dan bertanggung

jawab terhadap segala sesuatu

yang terjadi selama program

EA dijalankan.

5 Bagian TI Pelaksana Program EA

Melaksanakan dan

mengerjakan program EA yang

sudah dirancang sesuai dengan

jangka waktu yang diberikan.

Tabel 3.9 EA Roles and Responsibilities Matrix

Page 67: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

107

3.10.1.4 Anggaran Program EA

Berikut adalah perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam penerapan

sistem infrastruktur dan jaringan yang baru. Anggaran program ini dibagi

menjadi 4 tahun, sesuai dengan tahapan perencanaan sistem. Anggaran disusun

untuk 4 tahun kedepan dengan perincian sebagai berikut:

Tahun pertama

• Pengembangan spesifikasi dari komputer yang sudah ada

• Pembelian unit komputer baru (jika diperlukan)

Perkiraan biaya dalam perencanaan pada tahun pertama dalah sebagai

berikut:

1. Peningkatan spesifikasi komputer Rp. 10.000.000

2. Pembelian unit komputer baru Rp. 15.000.000

Total Rp. 25.000.000

Tahun kedua

• Pengadaan sistem database

• Penyempurnaan LAN

• Pengadaan jaringan antara kantor dan pabrik

• Pengembangan website

• Penyempurnaan sistem HRM

• Perancangan dan implementasi ERP

Page 68: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

108

Perkiraan biaya dalam perencanaan di tahun kedua ini adalah sebagai

berikut:

1. Pengadaan database Rp. 15.000.000

2. Penyempurnaan LAN Rp. 5.000.000

3. Pengadaan jaringan antara kantor dan pabrik Rp. 3.500.000

4. Pengembangan website Rp. 10.000.000

5. Penyempurnaan sistem HRM Rp. 10.000.000

Total Rp. 43.500.000

Tahun ketiga

• Implementasi ERP

Perkiraan biaya dalam perencanaan di tahun ketiga ini adalah sebagai

berikut:

1. Implementasi ERP Rp. 500.000.000

Berdasarkan perincian dari rencana anggaran proyek EA, diperkirakan

dana yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 565.000.000.

Page 69: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

109

3.10.1.5 Pengukuran Kinerja Program EA

Pengukuran terhadap kinerja program EA ini dilihat dari pencapaian

tujuan dari strategi, efisiensi proses bisnis dan efektifitas teknologi yang telah

diimplementasikan. Pengukuran kinerja program ini dibagi menjadi dua, yaitu

outcome measures dan output measures. Outcome measures adalah pengukuran

kinerja dari progres yang dihasilkan selama program EA dijalankan, sedangkan

output measures adalah pengukuran kinerja yang berupa data dalam aktifitas atau

proses bisnis.

Contoh outcome measures yang diharapkan dari program EA PT. Cipta

Srigati Lestari adalah: peningkatan jumlah produksi, pengiriman laporan dari

satu bagian ke bagian lebih cepat dan sebagainya. Sedangkan contoh dari output

measures yang diharapkan dari program PT. Cipta Srigati Lestari adalah: jumlah

produksi menjadi lima juta per production line per bulan, jumlah laporan yang

diterima dan diproses meningkat dua kali lipat dan sebagainya.

3.10.2 Rangkuman Arsitektur yang Berjalan

Arsitektur yang berjalan pada perusahaan PT. Cipta Srigati Lestari (PT. CSL)

saat ini sudah mendukung seluruh proses bisnis yang berjalan. Tetapi seiring

berkembangnya perusahaan lain dalam persaingan bisnis mereka membuat PT. CSL

harus berbenah diri agar tidak tertinggal oleh pesaingnya. Contohnya masih banyak

proses bisnis dan proses produksi yang dilakukan secara manual sehingga memakan

waktu yang lama dan resiko human error yang besar. Proses bisnis yang ada saat ini

dapat lebih ditingkatkan efisiensi dan efektifitasnya melalui program EA ini. Dengan

Page 70: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

110

meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis yang ada diharapkan PT. CSL

dapat berkembang lebih baik lagi menuju target yang ingin dicapainya.

3.10.2.1 Sasaran Strategis dan Inisiatif

Strategic Goal Strategic Initiative Supporting EA Component (s)

Menjadi no. 1 Leader in IT

Solution

Meningkatkan kapasitas produksi.

Mesin produksi, ruangan produksi (pabrik), pegawai/buruh.

Mengefisiensikan proses bisnis.

Jaringan komputer, perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, database komputer dan jaringan.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kepelatihan, karyawan.

Meningkatkan hubungan baik dengan customer.

Layanan purna jual, database customer

Tabel 3.10 Sasaran Strategis dan Inisiatif

Pada tabel di atas dijelaskan setiap inisiatif strategi yang dicanangkan

dalam pengimplementasian EA yang baru. Seriap inisiatif strategi memiliki

komponen EA yang membantu agar inisiatif strategi tersebut dapat tercapai

dengan baik sehingga kemudian tujuan strategis perusahaan dapat tercapai.

3.10.2.2 Pelayanan Bisnis dan Arus Informasi

Lines of Business

Key Process

Information Flows

Supporting EA Component(s)

Penjualan

Penerimaan Pemesanan

Menerima Purchase Order dari Customer

Perangkat Komputer, Jaringan Komputer, Database, Mesin Printer.

Penyampaian Pemesanan

Membuat Internal Purchase Order

Penerimaan GRN Menerima Goods Recieved Notes (GRN)

Pembuatan Invoice

Membuat Invoice

Penerimaan Pembayaran

Menerima Pembayaran dari Customer

Page 71: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

111

Produksi

Penyusuan Planning Produksi

Membuat Planning Produksi

Perangkat Komputer, Jaringan Komputer, Database, Mesin Printer.

Pembuatan Surat Perintah Kerja

Membuat Surat Perintah Kerja

Permintaan Material kepada Warehouse

Membuat Form Permintaan Material

Penyusunan Pre-Produksi

Membuat Form Pre-Produksi

Pembuatan Laporan Hasil Penanggunlangan Mesin yang Bermasalah

Membuat Form Error Handling Control

Pembuatan Laporan Hasil Quality Control

Membuat Form Quality Control

Pembuatan Laporan Hasil Personalization

Membuat Form Personalization Production Report

Mengecek Hasil Personalization

Membuat Form Reject Personalization

Pembuatan Daftar Hasil Produksi

Membuat List dan Resume Hasil Produksi

Pengembalian Barang

Membuat Form Bukti Balik Barang

Memberikan Barang kepada Bagian Marketing

Membuat Form Delivery Order dan Packing List

Tabel 3.11 Pelayanan Bisnis dan Arus Informasi

Gambar tabel di atas adalah daftar dari proses bisnis yang dilakukan oleh

PT. Cipta Srigati Lestari beserta komponen TI yang membantu setiap prosesnya.

Page 72: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

112

3.10.2.3 Sistem dan Aplikasi

Sistem yang ada pada PT. Cipta Srigati Lestari pada saat ini masih cukup

mampu mendukung proses yang ada pada perusahaan. Untuk sistem, belum ada

sistem yang mampu menghubungkan pabrik dan kantor pusat untuk

memudahkan pemantauan dari produksi. Saat ini, untuk memantau status proses

produksi dilakukan melalui surat elektronik/e-mail. Penggunaan e-mail

sebenarnya cukup praktis, akan tetapi memakan waktu yang relatif lama dan

tidak bersifat real-time. Untuk bagian produksi, data produksi di rekap dan

dirangkum dalam dokumen Microsoft Excel.Data produksi cukup tertata rapi,

akan tetapi jika ada data yang harus diperiksa atau di cocokkan ulang harus

dilakukan secara manual dan memakan waktu yang relatif lama.

3.10.2.4 Infrastruktur Teknologi

Saat ini, jaringan yang ada di kantor pusat PT. Cipta Srigati Lestari

menggunakan beberapa server sesuai dengan kebutuhan dari user. Server-server

tersebut adalah Active Directory Server, Application Server, Web Master & File

Sharing Server, File Server, dan Briker Server. Di atas server-server tersebut

terdapat gateway yang menghubungkan seluruh jaringan dengan internet. Data-

data penting yang diperlukan cukup tersaji dengan baik, tetapi untuk pengolahan

dan pemantauan produksi, diperlukan waktu dan data tersebut cenderung sulit

untuk diolah. Sistem yang sudah ada sekarang sudah cukup mendukung aktivitas

PT. Cipta Srigati Lestari, akan tetapi harus ditingkatkan agar PT. Cipta Srigati

Lestari dapat terus berkembang.

Page 73: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

113

3.10.2.5 Keamanan TI

3.10.2.5.1 Tujuan dari Perencanaan Keamanan TI

Tujuan dari adanya perencanaan keamanan TI adalah demi

memberikan rasa aman dan menjaga semua tingkatan EA agar dapat

berfungsi dengan baik. Dengan adanya perencanaan keamanan TI juga

bermanfaat agar sistem terjaga dari segala kerentanan yang dapat

merusak sistem TI dalam pengimplementasian Enterprise Architecture.

3.10.2.5.2 Elemen Program Keamanan

Elemen program keamanan yang diusulkan adalah: Information,

Personnel Security, Operational Security dan Physical Security.

Information Security mencakup keamanan terhadap rancangan

Future EA yang akan diimplementasi. Informarion Security akan

memberikan keamanan berupa autentikasi dan hak akses terhadap

informasi tersebut sehingga meminimalisir kemungkinan penyalahgunaan

informasi yang ada.

Personnel Security berupa autentikasi pengguna (user

authentication), kepelatihan kepedulian terhadap keamanan TI dan juga

kepelatihan prosedur yang mencakup prosedur-prosedur yang diterapkan

pada sebuah sistem TI. Pada prosedur ini para pengguna akan

diperkenalkan pada sistem keamanan yang berlaku.

Page 74: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

114

Operations Security mencakup pendekatan resiko pada sistem

yang akan diimplementasikan, evaluasi dan pengetesan terhadap

komponen keamanan, pemulihan dari kerentanan-kerentanan yang

mungkin ada pada sistem keamanan TI tersebut, akreditasi dan seritifkasi

dari komponen keamanan, standar prosedur operasi (Standart Operating

Procedures), pemulihan dari bencana (disaster recovery), dan kontinuitas

operasional.

Physical Security mencakup keamanan gedung, ruangan server,

sentra operasi jaringan dan juga jaringan kabel yang mendukung

operasional perusahaan keseluruhan.

Prosedur-prosedur ini akan diperkenalkan secara bertahap kepada

para pengguna sehingga mereka tanggap pada perubahan yang terjadi.

3.10.2.6 Standarisasi EA

Seluruh artefak yang dianalisa dan akan dirancang pada perusahaan PT.

Cipta Srigati Lestari semuanya mengacu kepada standar standar lokal maupun

internasional yang berlaku. Contoh standar yang berlaku secara internasional

berhubungan dengan EA: ISO 14258(1998): Concepts and rules for Enterprise

Models, CEN ENV 12204 (1996): Constructs for Enterprise Modeling.

3.10.2.7 Kebutuhan Tenaga Kerja

Untuk implementasi EA ini, diperlukan pelatihan bagi seluruh karyawan

dalam hal penggunaan sistem yang akan diterapkan. Sistem yang lama dan yang

Page 75: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

115

baru memiliki perbedaan yang signifikan, karena terdapat adanya database yang

menyatukan seluruh bagian dari PT. Cipta Srigati Lestari. Pelatihan juga

diperlukan untuk membantu penerapan dari SOP yang baru.

3.10.3 Rangkuman Arsitektur Masa yang akan Datang

3.10.3.1 Skenario Operasi Masa yang akan Datang

Dari hasil analisa SWOT, pada saat ini PT. Cipta Srigati Lestari berada di

kuadran pertama yang berarti menjalankan strategi bisnis yang agresif untuk

bersaing di pasar. Kondisi PT. Cipta Srigati Lestari sekarang ini bisa dikatakan

cukup matang dan baik. Akan tetapi, PT. Cipta Srigati Lestari harus terus

berkembang agar dapat bertahan di posisinya dalam persaingan industri smart

card.

Dengan berada pada skenario yang agresif, dipercaya PT. Cipta Srigati

Lestari semakin hari semakin dekat dengan visi perusahaan tersebut yang

berbunyi “be no. 1 leader at IT solutions in 2015”. Karena dengan strategi bisnis

yang sedang dijalankan, PT. Cipta Srigati Lestari akan mencapai tujuan-

tujuannya, seperti meningkatkan kapasitas produksi dan sebagainya.

3.10.3.2 Asumsi Perencanaan

Prioritas dalam pengimplementasian EA ini adalah demi

mengefisiensikan dan mengefektifkan proses bisnis yang berjalan pada PT. Cipta

Srigati Lestari sehingga dapat memberikan keunggulan yang dapat digunakan

dalam persaingan di bidang usahanya. Dengan efektif dan efisiensinya proses

bisnis PT. CSL maka dengan begitu akan mengurangi resiko error pada proses

Page 76: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

116

bisnis. Dengan begitu secara langsung target-target perusahaan dapat tercapai,

seperti meningkatkan jumlah kapasitas produksi sehingga membuat mereka

menjadi perusahaan dengan kapasitas produksi terbesar dan memimpin

persaingan dalam industri smart card.

3.10.3.3 Pembaharuan Dari Arsitektur Perusahaan

Perubahan diusulkan pada beberapa artefak untuk mendukung usulan

yang direncanakan. Simpulan dari perubahan perubahan tersebut adalah sebagai

berikut;

Dari artefak Strategic Goals and Initiatives, terdapat perubahan pada

diagram CONOPS di mana pada sebelumnya database masih kurang digunakan.

Pada usulan, database diusulkan untuk membantu proses secara keseluruhan

agar proses produksi dapat dipantau secara real-time. Balanced Scorecard juga

disusun untuk mengukur sejauh mana pencapaian dari strategi-strategi

perusahaan yang dicanangkan.

Pada artefak Business Products and Services, Swim Lane Process

Diagram juga mengalami perubahan menyesuaikan dengan diagram CONOPS

yang diusulkan. Use Case Diagram & Narrative juga mengalami perubahan dari

Current Architecture.

Untuk artefak Data & Information, semua elemennya mendapat

perubahan berdasarkan perubahan dari diagram CONOPS, diagram Use Case,

diagram Swim Lane dan diagram Data Flow.

Page 77: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

117

Dalam Systems and Applications, diusulkan adanya jaringan yang mampu

menghubungkan kantor pusat dan pabrik agar proses produksi dapat dipantau

secara real-time dan waktu dalam proses bisnis dapat lebih singkat dan efisien.

Pada artefak Network and Infrastructure, diusulkan adanya bentuk

jaringan baru yang dibagi berdasarkan direktorat-direktorat yang ada. Juga

dibuatkannya database yang mengintergrasikan data yang ada di kantor dan di

pabrik.

3.10.3.4 EA Sequencing Plan

Gambar 3.28 EA Sequencing Plan

Page 78: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

118

Gambar di atas adalah tahapan dari perencaan sistem yang akan

diterapkan pada PT. Cipta Srigati Lestari dengan perincian sebagai berikut:

• Q1-Q2

Sebelumnya, sistem sistem yang ada pada PT. Cipta Srigati Lestari yaitu

HRM untuk keperluan HRD, Microsoft Excel untuk berbagai kebutuhan

adminsitrasi, dan website untuk profil dari perusahaan. Pada tahun

pertama transisi dari EA lama ke EA baru, pada fase pertama ini

dilakukan peningkatan perangkat keras komputer, jadi belum adanya

perubahan pada sistem yang digunakan.

• Q2-Q3

Pada fase kedua ini, sistem database mulai diterapkan untuk membantu

penerapan ERP kedepannya. Dengan adanya database, keseluruhan

produksi dapat dipantau secara real-time.

• Q3-Q4

HRM, website dan excel tidak lagi digunakan, ketiga sistem tersebut

fungsinya sudah terdapat di dalam ERP. ERP mengintegrasikan seluruh

sistem yang tadinya terpisah pisah.

Page 79: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

119

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning atau sering disebut ERP adalah sistem

perangkat lunak yang mencakup seluruh perusahaan, biasa digunakan untuk

mengatur dan mengkoordinasi seluruh sumber daya, informasi, dan fungsi bisnis

dari data store.

Sistem ERP berusaha untuk mencakup fungsi dasar dari enterprise

(manufaktur, pergudangan, penyediaan bahan baku, teknologi informasi,

akuntansi, dan strategi manajemen). ERP biasa dipakai oleh perusahaan yang

bersifaft non-manufacturing, organisasi non-profit, dan pemerintahan. ERP

sering salah diartikan dengan sistem back office yang mengindikasikan bahwa

pelanggan dan publik tidak saling berhubungan secara langsung, ini berbanding

terbalik dengan sistem front office seperti e-business dan e-banking yang

langsung berhubungan dengan pelanggan.

Ada 5 alasan mengapa suatu perusahaan membutuhkan ERP, yaitu sistem

keuangan yang terintegrasi, informasi pesanan pelanggan yang terintegrasi,

menstandarisasi dan mempercepat proses manufacturing, mengurangi

persediaan, menstadarisasi informasi human resource atau SDM.

3.10.3.5 EA Configuration Management

Perubahan yang terjadi pada current architecture perusahaan PT. Cipta

Srigati Lestari adalah pada proses bisnis dijelaskan dalam diagram CONOPS,

diagram Swim Lane, diagram Use Case dan diagram Data Flow. Pada proses

bisnis tersebut, kami menemukan bahwa data-data yang mengalir masih sangat

Page 80: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

120

lamban dan tingkat kesalahan integrasinya masih cenderung tinggi karena proses

bisnis masih dikerjakan secara manual.

Juga dibuatkan sebuah database yang mengintegrasikan data yang berada

di kantor maupun di pabrik sehingga aliran data yang ada di kantor dan di pabrik

dapat terintegrasi sehingga pengaksesan data dapat lebih cepat dan tingkat

kesalahan integrasi data lebih kecil.

3.11 Drivers of Change

Transisi dari Current EA menjadi Future EA digambarkan dalam Drivers of

Change. Perubahan terjadi karena adanya perubahan atau penambahan strategi,

taktik, arah dan produk baru, prioritas, dan munculnya teknologi baru pendukung

kegiatan perusahaan, sehingga terjadi pula perubahan operasional dan rencana-

rencana program dan kegiatan perusahaan. Berdasarkan analisis Current

Architecture, analisis masalah dan masukan dari PT. Cipta Srigati Lestari, dapat

diusulkan transisi menuju Future Architecture yang dapat diuraikan sebagai berikut;

a. Strategi

Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapatkan beberapa strategi baru

yang dapat ditambahkan untuk perusahaan agar dapat mempertahankan

posisinya, terus meningkatkan kinerjanya dan dapat terus bersaing di

bidangnya. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat kami usulkan:

Page 81: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

121

� Memberi kontribusi yang signifikan pada kebutuhan smart card.

Sebagai salah satu perusahaan IT Solution dengan smart card sebagai

salah satu produk unggulannya, PT. Cipta Srigati Lestari harus terus

mampu berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan smart card di

Indonesia. Kebutuhan smart card di Indonesia akan terus meningkat

seiring terus berkembangnya perangkat elektronik yang

menggunakannya, hal ini menjadi sebuah peluang bagi perusahaan

untuk terus meningkatkan kualitas produksinya. Selain kebutuhan

smart card nasional, PT. Cipta Srigati Lestari juga sudah mulai

memenuhi kebutuhan smart card internasional, hal ini dibuktikan

dengan adanya beberapa perusahaan telekomunikasi asing yang

mempercayakan PT. Cipta Srigati Lestari untuk memproduksi smart

card yang mereka butuhkan.

� Kerjasama dengan vendor dan supplier ternama.

Saat ini PT. Cipta Srigati Lestari sudah menjalin kerjasama dengan

beberapa vendor dan supplier dari luar negri, akan tetapi kerjasama

tersebut harus terus dipertahankan untuk menjaga kualitas produksi

yang dimiliki PT. Cipta Srigati Lestari. Dengan adanya kerjasama

dengan perusahaan ternama baik dari dalam dan luar negri, biaya

produksi dapat ditekan dan menghasilkan harga jual yang relatif lebih

rendah.

Page 82: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

122

� Memperbesar jaringan pelanggan hingga ke luar negeri.

Saat ini, perusahaan sudah memiliki beberapa klien perusahaan

telekomunikasi ternama dari luar negeri. Agar dapat terus

mempertahankan keunggulan perusahaan, jaringan klien harus terus

diperbesar baik dari dalam dan luar negeri.

� Perencanaan keuangan agar arus kas tidak terlalu cepat.

Kondisi yang ada sekarang mengindikasikan bahwa arus kas yang ada

terlalu ketat dalam sirkulasinya. Diperlukan adanya perencanaan yang

lebih rinci untuk lebih mengoptimalkan arus kas yang berputar.

� Mengejar standarisasi Visa dan MasterCard.

Kartu kredit adalah salah satu contoh dari aplikasi penggunaan smart

card pada bidang perbankan. Sebagai salah satu produsen smart card

besar di Indonesia, PT. Cipta Srigati Lestari tentu harus mampu

memproduksi credit card dengan standarisasi Visa dan MasterCard.

Saat ini, standarisasi yang diperlukan sedang dikejar guna memenuhi

persyaratan untuk mendapatkan standarisasi tersebut termasuk dengan

membangun pabrik baru yang sesuai dengan standar Visa dan

MasterCard.

� Menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat.

Smart card adalah salah satu bisnis dengan uang dan produksi yang

yang sangat besar. Karena persaingan yang cukup ketat terkadang

diperlukan proses tender untuk bersaing dengan pihak pihak yang

memerlukan jasa produksi smart card tersebut. Dengan ketatnya

persaingan tersebut, tidak jarang ditemukan adanya cara cara yang

Page 83: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

123

cenderung tidak sehat untuk memenangkan persaingan. Sebagai salah

satu produsen smart card besar, sudah sepatutnya perusahaan

bersaing dengan cara yang sehat dalam persaingannya.

� Menjaga kepercayaan dari klien.

Bagi setiap perusahaan, kepercayaan dari klien amatlah penting. Jika

kepercayaan tersebut sudah didapat tentunnya klien tidak akan

meninggalkan perusahaan. Dengan semakin meningkatnya daya saing

dari kompetitor, keyakinan dari klien harus terus dijaga dan

dipertahankan agar klien tersebut terus mempercayakan pekerjaannya

pada perusahan.

� Menciptakan persaingan sehat pada proses tender.

Untuk proyek pengerjaan smart card dalam partai yang sangat besar,

diperlukan adanya proses tender untuk menentukan perusahaan yang

akan mengerjakan produksi tersebut. Seringkali ditemukan persaingan

pada proses tender yang tidak sehat, salah satunya dengan manuver

manuver yang berbau politis. Hal hal ini tentu harus dihindari untuk

menciptakan proses tender yang adil dan sehat.

� Menyusun perencanaan keuangan untuk meningkatkan daya tawar.

Penyusunan rencana keuangan ini diperlukan untuk meningkatkan

daya tawar perusahaan terhadap calon klien yang akan

mempercayakan proses produksi smart card-nya kepada perusahaan.

Semakin meningkatnya daya tawar dari kompetitor, tentunya

perusahaan juga harus memiliki daya tawar tersendiri untuk terus

bersaing di bidangnya.

Page 84: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

124

b. Taktik

� Strategi : Memberi kontribusi yang signifikan pada kebutuhan smart card.

Taktik yang sebaiknya dilakukan dalam mencapai strategi ini adalah

dengan meningkatkan kapasitas produksi. Setelah saat ini PT. CSL

memiliki kapasitas produksi sebesar dua belas juta buah setiap bulan

dengan empat production line yang dimiliki dan tiga juta buah untuk

masing-masingnya. Otomatis untuk meningkatkan kapasitas produksi

ialah dengan menambah production line dari yang telah dimiliki

sekarang.

� Strategi : Kerjasama dengan vendor dan supplier ternama.

Taktik yang sebaiknya dilakukan adalah dengan menjaga kualitas

produksi sehingga perusahaan memilki imej yang bagus dan konsisten

bagi perusahaan-perusahaan yang lain. Dengan adanya imej yang bagus

maka perusahaan lain juga akan memiliki kepercayaan yang penuh

terhadap PT. CSL.

� Strategi : Memperbesar jaringan pelanggan hingga ke luar negeri.

Taktik yang dapat dilakukan demi mencapai strategi ini ialah dengan

menawarkan jasa yang dimiliki perusahaan kepada perusahaan asing tersebut.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan tender

demi mendapat kesempatan mengerjakan proyek dari perusahaan asing

tersebut.

Page 85: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

125

� Strategi : Perencanaan keuangan agar arus kas tidak terlalu cepat.

Taktik yang dapat dilakukan ialah dengan memiliki rencana kerja

yang jelas dan tidak berubah setiap saat, sehingga perencanaan keuangan

dapat dijaga dengan baik dan tidak terjadi ketidakseimbangan yang

seimbang terhadap neraca keuangan pada suatu waktu.

� Strategi : Mengejar standarisasi Visa dan MasterCard.

Taktik yang dapat digunakan ialah dengan memenuhi segala syarat

dan ketentuan yang harus dimiliki untuk mendapatkan standarisasi Visa dan

MasterCard tersebut, salah satunya ialah dengan menyelesaikan

pembangunan pabrik sesuai standar tersebut.

� Strategi : Menciptakan iklim persaingan yang lebih sehat.

Taktik yang dapat digunakan ialah dengan melakukan praktek bisnis

yang sesuai dengan ketentuan yang ada serta turut mengawasi kegiatan-

kegiatan bisnis yang terjadi pada bidang bisnis smart card baik di dalam

negeri maupun luar negeri.

� Strategi : Menjaga kepercayaan dari klien.

Taktik yang dapat digunakan ialah dengan selalu menjaga kualitas

hasil produksi serta selalu mengerjakan proyek sesuai dengan waktu yang

dijanjikan. Taktik lainnya ialah dengan memliki palayanan purna jual yang

maksimal dan efektif demi menjaga hubungan yang baik dengan klien

tersebut.

Page 86: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

126

� Strategi : Menciptakan persaingan sehat pada proses tender.

Hal yang dapat dilakukan demi menciptakan persaingan sehat pada

proses tender ialah dengan melakukan proses sesuai dengan prosedur dan

menghindari praktik yang merugikan orang lain. Serta ikut mengawasi

proses dan kegiatan yang dilakukan oleh pihak pesaing.

� Startegi : Menyusun perencanaan keuangan untuk meningkatkan daya tawar.

Taktik yang dapat dilakukan ialah dengan mendeskripsikan seluruh

kegiatan dan perincian keuangan yang dilakukan perusahaan yang dapat

mempengaruhi harga dari hasil produksi, setelah itu sesuai dengan

perhitungan, kemudian biaya ditekan sehingga harga dari hasil produksi

dapat dikurangi sehingga perusahaan memilki daya tawar yang lebih baik.

c. Arah baru strategi dan produk/jasa

Arah strategi dan produk/jasa yang dituju untuk transisi perubahan yang

diharapkan ialah dengan meningkatkan kualitas yang dimiliki perusahaan dengan

menjalin hubungan yang baik dengan customer, meningkatkan kualitas hasil

produksi dengan mengikuti syarat dan standarisasi dari Visa dan MasterCard

juga dengan menjaga iklim persaingan bisnis yang baik dan sehat.

d. Prioritas usaha

Priorritas utama untuk mewujudkan strategi strategi baru dari PT. Cipta

Srigati Lestari memiliki fokus pada sektor produksi. Pengembangan produksi

Page 87: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

127

tersebut mencakup pada pembangunan pabrik baru, penambahan production line,

dan memperluas jaringan dari kliennya.

e. Teknologi baru

Teknologi yang baru diperlukan untuk mendukung strategi dan bisnis

perusahaan. Adapun teknologi yang mampu menunjang proses produksi dan

strategi perusahaan adalah:

� Integrasi pabrik dan kantor

Dengan terintegrasinya pabrik dan kantor pusat, seluruh data produksi

dapat dipantau secara cepat dan real-time. Hal ini tentu meningkatkan

efektifitas waktu dan efisiensi kerja, karena tidak memerlukan waktu

lama untuk memperoleh data data yang berkaitan dengan produksi.

� Pengadaan database

Dengan adanya database, diharapkan seluruh data dapat teroganisir

dengan baik. Pada sektor produksi, pengadaan database cukup

penting mengingat jumlah produksi yang sangat besar. Dengan

adanya database ini, keseluruhan data produksi dapat dikelola dengan

baik. Dari data produksi ini, dapat ditentukan langkah langkah

strategis untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

f. Skenario Operasional Perusahaan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, skenario operasional perusahaan

akan berubah dalam kegiatan produksi, karena akan diterapkannya Enterprise

Resource Planning (ERP). Dengan ERP akan meningkatkan kinerja perusahaan

di tiap bagian karena ERP dapat mengintegrasikan sistem yang ada.

Page 88: BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-2-01279-SI Bab3001.pdf · BAB 3 ANALISIS STRATEGI, PROSES BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG SEDANG

128

Untuk proses penjualan, skenario operasional akan mendapat perubahan berupa

ditambahkannya bukti pembayaran untuk mencatat pembayaran proyek produksi

dari client.

Pada proses produksi, skenario operasional akan berubah pada proses kerja di

pabrik, yang mulai menggunakan database sebagai tempat transfer data,

sehingga mempercepat proses perencanaan dan pekerjaan yang berlangsung di

pabrik tersebut. Adanya database di pabrik memungkinkan proses produksi

dapat dipantau secara real-time. Database tersebut juga terhubung secara on-line

ke kantor pusat, sehingga kantor pusat dapat memantau status proses produksi

apabila diperlukan.

g. Rencana – Rencana Program Ke Depan

Rencana program kedepan untuk mewujudkan strategi baru dari perusahaan,

berfokus kepada peningkatan penjualan dan produksi. Untuk meningkatkan

produksi dan penjualan, perubahan yang cukup mendasari peningkatan produksi

dan penjualan harus dilakukan. Perubahan yang mendasari peningkatan produksi

itu berupa: Menerapkan teknologi baru dan menggunakan database pada bagian

yang membutuhkan, penggunaan ERP juga dilakukan untuk menyatukan seluruh

sistem yang ada, pelatihan terhadap SDM mengenai sistem baru yang akan

digunakan juga harus dilakukan agar sistem baru tersebut dapat berjalan sesuai

fungsi yang diharapkan.