Bab 3

10
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu rancangan penelitian observasional yang dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen dimana pengukurannya dilakukan pada suatu saat atau serentak. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan waktu penelitian bulan Desember 2013. C. Populasi Penelitian Penelitian ini menggunakan populasi pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan glukosa darah di laboratorium patologi klinik RSUD Dr. Moewardi. D. Sampel dan Teknik Sampling Sampel dalam penelitian ini merupakan pemilihan subjek dari populasi yang telah memenuhi semua kriteria.

Transcript of Bab 3

Page 1: Bab 3

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu rancangan penelitian

observasional yang dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel

independen dengan variabel dependen dimana pengukurannya dilakukan pada

suatu saat atau serentak.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan

waktu penelitian bulan Desember 2013.

C. Populasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi pasien diabetes melitus tipe 2

yang melakukan pemeriksaan glukosa darah di laboratorium patologi klinik

RSUD Dr. Moewardi.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel dalam penelitian ini merupakan pemilihan subjek dari

populasi yang telah memenuhi semua kriteria.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu

pengambilan sampel pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh

peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.

E. Estimasi Besar Sampel

(Dahlan, 2009).

N1 ¿N 2=(Zα √2 PQ+Zβ √P1 Q1+P2Q2)

2

¿¿¿

Page 2: Bab 3

39

Keterangan :

N1 = Besar sampel kelompok tidak terpajan

N2 = Besar sampel kelompok terpajan

Zα = Deviat baku alfa (1,28)

Zβ = Deviat baku beta (0,84)

P2 = Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui

nilainya/proporsi kelompok terpajan (0,3) (Tsai et al,

2011).

Q2 = 1- P2

P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement

Peneliti (P2+0,2)

Q1 = 1- P1

P1-P2 = Selisih proporsi yang dianggap bermakna (0,2)

P = Proporsi total (P1+P2)/2

Q = 1-P

Jumlah sampel untuk tiap kelompok adalah 40, total sampel 80 orang.

F. Kriteria Restriksi

1. Kriteria Inklusi

a. Pasien diabetes melitus tipe 2 yang rutin melakukan pemeriksaan

glukosa darah di laboratorium patologi klinik RSUD Dr.

Moewardi

b. Bersedia menjadi responden.

c. Umur penderita ≥20 tahun.

2. Kriteria Eksklusi

a. Wanita hamil

b. Menderita penyakit keganasan.

N1 ¿N 2=(1,28√2 x 0,4 x 0,6+0,84 √0,5 x 0,5+0,3 x0,7)2

(0,2 )2

Page 3: Bab 3

40

c. Mengkonsumsi alkohol.

G. Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari

satu subjek ke subjek lainnya.

1. Variabel bebas : Kualitas tidur

2. Variabel terikat : Kadar glukosa darah

3. Variabel Perancu

a. Terkendali : Usia

b. Tidak terkendali : Diet, obat-obatan, aktifitas fisik

H. Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian : Kualitas tidur

Definisi Operasional : Kualitas tidur adalah kemampuan individu

untuk dapat tetap tidur, tidak hanya mencapai jumlah atau lamanya tidur,

tetapi dapat memperoleh jumlah istirahat yang sesuai dengan

kebutuhannya (Sulistyani, 2012). Kualitas tidur yang buruk ditandai oleh

peningkatan skor >5 pada kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality

Index) (Tsai et al, 2011).

Alat Ukur : Kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality

Index)

Hasil : Kualitas tidur baik (skor PSQI ≤5)

Kualitas tidur buruk (skor PSQI >5)

Skala Pengukuran : Nominal dikotomi

2. Variabel Penelitian : Kadar glukosa darah

Definisi Operasional : Kadar glukosa darah yang menjadi patokan

peneliti adalah kadar glukosa darah puasa yang merupakan jumlah

kandungan atau konsentrasi glukosa dalam plasma darah sesudah berpuasa

sedikitnya selama 8 jam (Dorland, 2003). Pada penelitian ini kadar

glukosa darah puasa diambil dari penderita diabetes melitus tipe 2.

Diagnosis diabetes melitus tipe 2 ditentukan oleh dokter spesialis penyakit

Page 4: Bab 3

41

dalam di RSUD Dr. Moewardi. Kadar glukosa darah puasa yang

terkontrol pada penderita diabetes melitus adalah 70-130 mg/dL

(American Diabetes Association, 2013).

Alat Ukur : Spektrofotometer dengan pengambilan hasil

melalui Rekam medis.

Hasil : Glukosa darah puasa terkontrol (≤130 mg/dL)

Glukosa darah puasa tidak terkontrol (>130

mg/dL).

Skala Pengukuran : Nominal dikotomi

I. Instrumen Penelitian

1. Blanko Persetujuan

Blanko persetujuan ini merupakan bukti pernyataan bahwa

responden bersedia menjadi subjek penelitian, kooperatif dengan peneliti,

dan memberikan data yang nyata tanpa ada unsur paksaan apapun dan

dari pihak manapun.

2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang mengukur

kualitas tidur yaitu PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Kuesioner

PSQI memiliki validitas dengan sensitivitas 89,6% dan spesifisitas

86,5%, sedangkan reliabilitas kuesioner PSQI adalah 0.82. Arifin (2011)

telah melakukan uji validitas kuesioner PSQI dalam bahasa Indonesia.

Skor PSQI >5 menunjukan kualitas tidur yang buruk dan skor ≤5

menunjukan kualitas tidur baik.

3. Rekam Medik

Rekam medik bertujuan untuk melihat kadar glukosa darah

puasa penderita.

J. Teknik Pengambilan Data

1. Data Primer

Page 5: Bab 3

42

Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner kualitas tidur

oleh responden. Data dikumpulkan oleh peneliti dari setiap responden

yang sedang melakukan pemeriksaan glukosa darah di laboratorium

patologi klinik RSUD Dr. Moewardi. Sebelum mengisi kuesioner, terlebih

dahulu peneliti melakukan wawancara untuk menilai kesesuaian

responden dengan kriteria yang ditetapkan.

2. Data sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan

rekam medis penderita diabetes melitus tipe 2. Melalui rekam medis

peneliti melihat hasil pemeriksaan glukosa darah puasa penderita.

Page 6: Bab 3

43

K. Skema Penelitian

L. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

menggunakan program SPSS 17.0 for windows dengan uji statistik chi square.

Penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta

Melakukan pemeriksaan glukosa darah puasa dengan cara enzimatik, menggunakan alat spektrofotometer, dan

bahan darah plasma vena

Memenuhi kriteria

Mengisi blanko persetujuan dan kuesioner kualitas tidur

Pengambilan data hasil pemeriksaan glukosa darah puasa

Analisis data

Kualitas tidur baik Kualitas tidur buruk

Glukosa darah terkontrol Glukosa darah tidak terkontrol

Page 7: Bab 3

44

M. Jadwal Penelitian

KegiatanWaktu

Sept Okt Nov Des Jan Feb

Penyusunan

proposal

Ujian

proposal

Perbaikan

proposal

Pengambilan

data

Pengolahan

dan analisis

data

Penyusunan

skripsi

Ujian skripsi

Penderita DM Tipe 2

Kualitas tidur baik

Glukosa darah terkontrol

Glukosa darah tidak

terkontrol

Kualitas tidur buruk

Glukosa darah terkontrol

Glukosa darah tidak

terkontrol

Page 8: Bab 3

45

Perbaikan

skripsi