BAB 28_Edit Tata
-
Upload
jokoprasetio8268 -
Category
Documents
-
view
220 -
download
3
description
Transcript of BAB 28_Edit Tata
BAB 28
SYOK KARDIOGENIK DAN EDEMA PARUJudith S. Hochman
David H. Ingbar
Syok kardiogenik dan edema paru merupakan kondisi mengancam nyawa yang harus diobati sebagai kedaruratan medis. Etiologi tersering untuk kedua kondisi tersebut adalah disfungsi ventrikel kiri berat yang menyebabkan kongesti paru dan/atau hipoperfusi sistemik (Gbr. 28-1). Patofisiologi edema paru dibahas pada Bab 5.
SYOK KARDIOGENIK
Syok kardiogenik (cardiogenic shock, CS) ditandai dengan hipoperfusi sistemik akibat depresi indeks jantung berat (50%. Penyebab utama CS disajikan pada Tabel 28-1. Kegagalan sirkulasi yang disebabkan disfungsi jantung dapat disebabkan oleh gagal miokardium primer, paling sering disebabkan oleh infark miokardium (myocardial infarction, MI) akut (Bab 35), dan yang jarang oleh kardiomiopati atau miokarditis (Bab 21), tamponade jantung (Bab 22), atau penyakit katup jantung kritis (Bab 20).
Insidensi
CS merupakan penyebab utama kematian pasien-pasien MI yang dirawat di rumah sakit. Terapi reperfusi dini untuk MI akut menurunkan insidensi CS. Prevalensi CS yang menjadi komplikasi MI akut sebesar 20% pada 1960-an, menetap di angka +8% selama >20 tahun, tetapi menurun sampai 5-7% pada dekade pertama milenium ini. Syok biasanya disebabkan MI elevasi ST (ST elevation MI, STEMI) dan jarang dengan MI nonelevasi ST (Bab 35).
Gagal ventrikel kiri menyebabkan +80% kasus CS yang menjadi komplikasi MI akut. Regurgitasi mitral (mitral regurgitation, MR) akut berat, ruptur septum ventrikel (ventricular septal rupture, VSR), gagal ventrikel kanan dominan, dan ruptur dinding bebas atau tamponade menyebabkan sisanya.
Infark miokardiumDisfungsi miokardiumSistolik
DiastolikCurah jantung turun
Volume sekuncup turun
Perfusi sistemik turun
Hipotensi
Tekanan perfusi koroner turun
Iskemia
Vasokonstriksi kompensatoris*LVEDP naikKongesti paru
Hipoksemia
Disfungsi miokardium progresif
Kematian
GAMBAR 28-1
Patofisiologi syok kardiogenik. Disfungsi miokardium sistolik dan diastolik menyebabkan penurunan curah jantung dan sering kongesti paru. Terjadi hipoperfusi sistemik dan koroner, yang menyebabkan iskemia progresif. Meskipun sejumlah mekanisme kompensatoris teraktivasi dalam usaha untuk menopang sirkulasi, mekanisme kompensatoris ini dapat mengalami maladaptasi dan memperburuk hemodinamik. *Pelepasan sitokin inflamatoris setelah infark miokardium dapat menyebabkan ekspresi nitrogen monoksida yang dapat diinduksi, kelebihan nitrogen monoksida, dan vasodilatasi yang tidak sesuai. Selanjutnya hal tersebut menurunkan perfusi sistemik dan koroner lebih jauh. Disfungsi miokardium progresif terjadi dengan cepat dan akhirnya menyebabkan kematian jika tidak teratasi. LVEDP, left ventricular end-diastolic pressure (tekanan diastolik akhir ventrikel kiri). (Dari SM Hollenberg et al: Ann Intern Med 131:47, 1999.)TABEL 28-1
ETIOLOGI SYOK KARDIOGENIK (CS)a DAN EDEMA PARU KARDIOGENIK
Etiologi Syok Kardiogenik atau Edema Paru
Iskemia/infark miokardium akut
Gagal LV
VSR
Ruptur korda/otot papillarisMR berat
Ruptur dinding bebas ventrikel dengan tamponade subakut
Kondisi-kondisi lain yang mempersulit MI besar
PerdarahanInfeksi
Obat-obat vasodilator atau inotropik negatif berlebih
Riwayat penyakit katup jantung
Hiperglikemia/ketoasidosis
Pascahenti jantung
Pascakardiotomi
Takiaritmia kronis refrakter
Miokarditis fulminan akut
Kardiomiopati stadium akhir
Ballooning apeks ventrikel kiri
Kardiomiopati Takotsubo
Kardiomiopati hipertrofik dengan obstruksi outflow berat
Diseksi aorta dengan insufisiensi aorta atau tamponade
Emboli paru
Penyakit katup jantung berat
Stenosis aorta atau mitral kritis
Regurgitasi mitral atau aorta berat akut
Toksik-metabolik
Overdosis obat penyekat beta atau antagonis kanal kalsiumEtiologi Syok Kardiogenik LainbGagal LV akibat:
Infark miokardium akut
Cor pulmonale akut
Bradiaritmia kronis refrakter
Tamponade perikardiumToksik/metabolikAsidosis berat, hipoksemia berat
aEtiologi CS ditampilkan dalam tabel. Sebagian besar etiologi dapat menyebabkan edema paru (bukan syok) atau edema paru dengan CS.
bEtiologi-etiologi tersebut menyebabkan CS tetapi tidak edema paru.
Singkatan: LV, left ventricle (ventrikel kiri); VSR, ventricular septal rupture (ruptur septum ventrikel); MR, mitral regurgitation (regurgitasi mitral); MI, myocardial infarction (infark miokardium); RV, right ventricle (ventrikel kanan).
Patofisiologi
CS ditandai dengan lingkaran setan: pada kondisi ini, depresi kontraktilitas miokardium, biasanya akibat iskemia, menyebabkan penurunan curah jantung dan tekanan darah (TD), sehingga miokardium mengalami hipoperfusi dan selanjutnya memperparah iskemia serta depresi curah jantung (Gbr. 28-1). Disfungsi miokardium sistolik menurunkan volume sekuncup dan, bersama-sama dengan disfungsi diastolik, menyebabkan peningkatan tekanan diastolik akhir ventrikel kiri dan PCWP serta kongesti paru. Penurunan perfusi koroner memperburuk iskemia dan disfungsi miokardium progresif sehingga menurunkan kerja jantung secara drastis, yang, jika tidak tertangani, sering fatal. Sindrom respons peradangan sistemik dapat menyertai infark luas dan syok. Sitokin inflamatoris, nitrogen monoksida sintase yang dapat diinduksi, dan kelebihan nitrogen monoksida serta peroksinitrit mungkin berperan dalam terjadinya CS sama seperti yang terjadi pada bentuk lain syok. Asidosis laktat akibat perfusi jaringan yang buruk dan hipoksemia akibat edema paru dapat disebabkan oleh kegagalan pompa dan berperan dalam lingkaran setan dengan memperburuk iskemia miokardium dan hipotensi. Asidosis berat (pH