Bab 2 Rpijm Tanjabtim

44
Bab 2 - 1 DINAS PEKERJAAN UMUM Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2.1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2.1.1 Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan Ibu Kota Muara Sabak merupakan salah satu Kabupaten baru, dari sembilan kabupaten dalam Provinsi Jambi, yang terbentuk sebagai daerah pemekaran baru berdasarkan Undang-Undang No.54 Tahun 1999. Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Tanjung Jabung yang terbagi dua menjadi Tanjung Jabung Timur dan Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak di bagian timur Provinsi Jambi, dan termasuk dalam Kawasan Pantai Timur Jambi, karena sebagian besar wilayah pantai di Provinsi Jambi terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Secara geografis, Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak pada koordinat 103 o 23’ sampai 104 o 31’ Bujur Timur, dan 00 o 53’ sampai 01 o 41’ Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut : gambaran umum dan kondisi wilayah kabupaten tanjung jabung timur

Transcript of Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Page 1: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 1DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2.1. Gambaran Umum Wilayah

Kabupaten Tanjung Jabung

Timur

2.1.1 Administrasi

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

dengan Ibu Kota Muara Sabak merupakan

salah satu Kabupaten baru, dari sembilan

kabupaten dalam Provinsi Jambi, yang terbentuk sebagai daerah pemekaran baru

berdasarkan Undang-Undang No.54 Tahun 1999. Kabupaten Tanjung Jabung

Timur merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Tanjung Jabung yang

terbagi dua menjadi Tanjung Jabung Timur dan Timur.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak di bagian timur Provinsi Jambi,

dan termasuk dalam Kawasan Pantai Timur Jambi, karena sebagian besar wilayah

pantai di Provinsi Jambi terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Secara

geografis, Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak pada koordinat 103o 23’

sampai 104o 31’ Bujur Timur, dan 00o 53’ sampai 01o 41’ Lintang Selatan,

dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara: dengan Laut Cina Selatan.

Sebelah Selatan: dengan Kabupaten Muaro Jambi dan Provinsi Sumatera

Selatan.

Sebelah Barat: dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten

Muaro Jambi.

Sebelah Timur: dengan Laut Cina Selatan.

gambaran umum dan kondisi wilayah kabupaten tanjung

jabung timur

Page 2: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 2DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 5.445 Km2. Untuk

lebih jelasnya wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Dapat dilihat pada

Gambar 2.1.1 dibawah ini.

2.1.2 Iklim

Iklim merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh cukup besar

terhadap berhasil tidaknya pembangunan pertanian maupun non pertanian.

Kondisi iklim secara makro sangat sulit untuk dikendalikan karakteristiknya,

karena dipengaruhi oleh letak geografis dan bentuk kawasan. Dalam hal ini

kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi iklim setempat.

Berdasarkan Zona Agroklimat B 1 dengan 8 bulan basah (bulan dengan

curah hujan > 200 mm) dan 2 bulan kering (bulan dengan curah hujan < 100

mm) berturut-turut. Bulan basah terjadi pada bulan Oktober sampai April,

sedangkan bulan kering terjadi mulai bulan Juni sampai Agustus. Rata-rata

keadaan iklim di wilayah perencanaan dan sekitarnya disajikan pada Tabel

II.1.1.

TABEL II.1.1RATA-RATA IKLIM DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

DAN SEKITARNYA TAHUN 1987 – 1997

NO BULAN

U N S U R I K L I M

CH (MM) HH (HR) SUHU (0

C) HUM (%) LM PENYINARAN (%)

KEC. ANGIN (KNOT)

1 Januari 205,18 10 26,50 82, 00 26, 00 0,40

2 Februari 175,00 13 25,05 83, 00 22, 00 0,40

3 Maret 265,09 15 26,55 80, 00 20, 00 0,40

4 April 280,00 15 27,20 80, 00 32, 00 0,40

5 Mei 190,55 16 26,55 82, 00 43, 00 0,30

6 Juni 97,45 10 27,35 80, 00 43, 00 0,50

7 Juli 87,18 7 26,70 83, 00 40, 00 0,40

8 Agustus 103,27 8 26,45 81,50 38, 00 0,50

9 September 123,27 7 27,10 81, 00 28, 00 0,50

10 Oktober 222,27 13 27,05 82, 00 37, 00 0,40

11 November 239,55 16 27,05 83,50 36, 00 0,40

12 Desember 273,82 17 26,65 84,50 25, 00 0,30

2.262,64

12 26,68 81,88 32,50 0,41

Sumber : BMG Sultan Thaha, Tahun 1987 – 1997.

Page 3: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 3DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Page 4: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 4DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Gambar 2.1.1Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur

A.Curah Hujan

Rata-rata curah hujan tahunan di kawasan perencanaan cukup tinggi yaitu

sebesar 2.262,64 mm/tahun dengan curah hujan tertinggi sebesar 280 mm

terjadi pada bulan April dan terendah sebesar 87,18 mm terjadi pada bulan

Juli.

B.Penyinaran Matahari

Rata-rata penyinaran matahari bulanan adalah 32,50 % dengan lama

penyinaran tertinggi sebesar 43 % terjadi pada bulan Mei dan Juni, penyinaran

terendah sebesar 20 % terjadi pada bulan Maret dan umumnya penyinaran

matahari berkisar antara 6 – 8 jam perhari.

C. Temperatur Udara

Temperatur udara rata-rata tahunan adalah 26,680 C, dengan temperatur

tertinggi tercatat sebesar 32,60 C yang terjadi pada bulan Juni, terendah

tercatat sebesar 20,100 C terjadi pada bulan Februari.

D.Kelembaban Udara

Kelembaban udara rata-rata tahunan adalah 81,88 % dengan kelembaban

tertinggi sebesar 98 % terjadi pada bulan Desember, terendah sebesar 62 %

terjadi pada bulan April.

2.1.3 Geologi

Bersumber dari Peta Geologi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi Bandung, kondisi batuan geologi di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung

Timur dapat dikelompokan dalam beberapa Formasi Geologi antara lain Formasi

Aluvium (Qal), Formasi Palembang Anggota Atas (QTPU) dan Formasi Palembang

Anggota Bawah (TPPP).

1. Endapan Permukaan (Qal)

Endapan permukaan atau Aluvium terutama di daratan bagian timur dan kiri

– kanan Sungai Batanghari. Endapan Aluvium ini merupakan bagian terluas

dari seluruh jenis formasi yang ada. berdasarkan formasi geologinya seluruh

kawasan berada pada Formasi Aluvium (Qal). Endapan Aluvium terdiri dari

Page 5: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 5DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

bahan batu pasir dan batu kerikil, yang penyebarannya hampir di semua

kecamatan.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen ini terdiri dari :

a. Formasi Palembang Atas (QTPU)

Formasi Palembang tersusun dari tufa batu apung yang bersifat masam,

berwarna abu kebiru-biruan dengan sisipan bentonit dan lignit. Kayu yang

membantu sering ditemukan pada formasi ini, berumur Plioplistosen.

b. Formasi Palembang Atas (TPPP)

Merupakan batu pasir berwarna abu muda, batu lempung berwarna biru

muda dan lignit. Batu lignit merupakan 10 % dari ketebalan formasi ini.

Berumur Mioplistosen, bersifat masam.

Untuk lebih jelasnya kondisi geologi wilayah perencanaan dapat dilihat

pada Gambar 3.1.2 dibawah ini.

2.1.4 Fisiografi Kawasan

Kawasan studi membentuk geometrik lahan yang rendah dengan

ketinggian antara 0 – 10 m dpl. Bentang lahannya terdiri atas satuan fisiografi

utama daerah alluvial luas yang landai sampai datar dan berasosiasi dengan

saluran drainase alam. Pola drainase permukaan di dataran ini membentuk pola

yang terpusat menuju sungai utama (Sungai Batanghari), dimana hal ini

merupakan salah satu ciri dataran alluvial yang luas. Dataran yang berasosiasi

dengan saluran drainase utama merupakan dataran alluvial yang sudah

berkembang dan dicirikan dengan adanya tanggul sungai, danau dan rawa

belakang (back swamp). Berdasarkan sistem klasifikasi lahan dari Dessaunetts

(1977) fisiografi lahan di kawasan studi dapat dikelompokan kedalam sistem

alluvial yang dapat dipecah kedalam beberapa satuan lahan antara lain :

Lembah Aluvial (A.202)

Page 6: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 6DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Merupakan daerah rendah dari dataran alluvial, terjadi genangan secara

periodik, sehingga dicirikan dengan tanah-tanah yang horizon bawahnya

dipengaruhi oleh air. Vegetasi umumnya berupa kayu, semak, padi, palawija,

pinang, kelapa dan tanaman perdu lainnya. Jenis tanah dominan alluvial,

gleisol serta asosiasinya.

Tanggul Sungai (A. 206)

Merupakan daerah tanggul diantara sungai dengan daerah belakangnya,

umumnya lebih tinggi dari daerah sekitarnya dan tidak pernah tergenang

kecuali pada saat banjir tertentu. Vegetasi umumnya berupa kayu, semak,

padi, kacang-kacangan, palawija, pinang, kelapa dan tanaman perdu lainnya.

Jenis tanah dominan alluvial serta asosiasinya.

Rawa Belakang (A. 101)

Merupakan daerah yang berada di belakang tanggul sungai, daerah ini

umumnya menampung air hujan dan luapan air sungai saat banjir besar,

sehingga dapat dipastikan hampir setiap saat dalam keadaan tergenang

kecuali telah dilakukan perbaikan drainase. Ditumbuhi oleh vegetasi rawa,

semak, padi, tanaman perdu serta tanaman air lainnya. Jenis tanah dominan

gleisol. Organosol/gambut serta asosiasinya.

Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi fisiografi wilayah perencanaan

dapat dilihat pada Gambar 2.1.3 dibawah ini.

2.1.5 Topografi

Kawasan studi yang sebagian secara topografi, seluruh kawasan

mempunyai kelerengan antara 0 – 3 % (datar). Kondisi ini mempunyai drainase

sangat terhambat sampai terhambat sehingga menjadi faktor kendala bagi

pengembangan budidaya pertanian. Kawasan ini dapat dikembangkan sebagai

kawasan pertanian dengan syarat input drainase, yang berfungsi juga sebagai

saluran irigasi karena adanya pengaruh arus pasang. Berdasarkan hasil studi

serta pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya, semua elevasi di daerah

rawa-rawa sepanjang Sungai Batanghari dinyatakan dalam acuan ketinggian

yang sama, yaitu dalam meter di atas Project reference Level (m + PRL). Acuan

ketinggian di kawasan perencanaan diambil dari ketinggian BM (Bench Mark) BK

63. Untuk lebih jelasnya mengenai ketinggian wilayah perencanaan dapat dilihat

pada Gambar 2.1.4 dibawah ini.

Page 7: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 7DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2.1.6 Hidrologi

Wilayah timur Provinsi Jambi merupakan bagian dari kawasan pantai timur

Sumatera yang ditunjukan dengan ciri-ciri tenggelamnya dataran rendah

dibawah permukaan pada zaman QuarterTua. Oleh sebab itu wilayah ini agak

datar dan keadaan tata airnya dikendalikan oleh gradient sangat kecil sehingga

drainase terhambat dengan akibat penggenangan yang luas dan bersifat

permanen membentuk rawa-rawa.

Bentuk wilayah wilayah perencanaan (Kecamatan Muara Sabak Timur,

Rantau Rasau, Berbak, Nipah Panjang dan Kecamatan Sadu) merupakan dataran

landai. Wilayah ini merupakan cekungan yang membentuk rawa belakang yang

jenuh air sehingga air tidak dapat menembus tanah atau mengalir sebagai run

off , sehingga air terjebak berupa rawa. Air permukaan di kawasan studi menjadi

masalah terutama pada musim penghujan yang menggenangi areal permukiman

dan lahan pertanian. Berdasarkan bentuk wilayah tersebut kawasan studi pola

aliran permukaan air menjadi daerah yang tergenang periodik dan selalu

tergenang. Berdasarkan daerah tangkapan hujan atau daerah Aliran Sungai

(DAS), Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbagi atas 5 DAS, yaitu DAS

Mendahara, DAS Lagan, DAS Batanghari, DAS Air Hitam dan DAS Benuh,

sedangkan wilayah perencanaan termasuk dalam DAS Batanghari dan DAS

Benuh.

DAS Batanghari hampir mencakup seluruh Provinsi Jambi. Sungai ini

merupakan sungai terbesar dan terpanjang di kawasan pantai timur. Dibagian

hilir sungai bercabang dua yaitu Sungai Batanghari yang arahnya ke Muara

Sabak dan cabang satu lagi yaitu Sungai Berbak mengarah ke Nipah Panjang.

Sungai ini merupakan urat nadi transportasi di Provinsi Jambi maupun di kawasan

pantai timur.

Beberapa sungai besar lain yang mengalir di kawasan studi adalah Sungai

Pamusiran, Sungai Sadu, Sungai Simpang Jelita dan Sungai Simpang Datuk,

sedangkan berdasarkan geometrik sungai berbentuk meandering (berkelok-

kelok) dan pada sepanjang kedua tanggulnya dimanfaatkan sebagai pemukiman

dan lahan pertanian.

A. Pasang Air Laut

Page 8: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 8DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Tinggi muka air di kawasan perencanaan ditentukan oleh pasang surut air

laut, air pasang sepanjang pantai Selat Berhala dibedakan atas tipe pasang kecil

dan pasang besar.

Pasang Kecil (pasang perbani).

Pasang Besar (pasang purnama)

Gambar 2.1.2

Peta Geologi Wilayah Perencanaan

Page 9: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 9DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Gambar 2.1.3

Peta Fisiografi

.

Page 10: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 10DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

.

Gambar 2.1.4

Peta Topografi

Page 11: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 11DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Tinggi muka air di daerah ini ditentukan oleh pasang surut air laut. Selama

pasang kecil (pasang perbani, neap-tide) pasang surut di kawasan perencanaan

berpola semi diurnal, dengan 2 kali air pasang dan 2 kali air surut setiap harinya,

sedangkan selama pasang besar (pasang purnama, spring-tide) pasang surut

menjadi diurnal, dengan hanya satu kali pasang dan surut pada setiap hari.

Perbedaan elevasi air tertinggi dan air terendah (tidal range) bervariasi antara 2

meter pada pasang kecil sampai 3,50 meter pada pasang besar. Pada musim

hujan muka air rata-rata di muara sungai 10 sampai 30 cm lebih tinggi dari muka

air pada musim kemarau. Variasi musiman ini akan bertambah lebih tinggi dari

muara ke hulu sungai. Berdasarkan tata air kawasan perencanaan dapat

dibedakan menjadi kawasan tergenang periodik dan tergenang terus menerus.

Kawasan perencanaan sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan yang

tergenang terus menerus.

B. Fluktuasi Pasang Surut di Sungai dan Saluran

Fluktuasi pasang surut di sungai berangsur-angsur melemah semakin jauh dari

pantai. Elevasi air rendah harian bertambah, sedangkan elevasi air tinggi tidak

banyak berpengaruh. Selama waktu aliran tinggi (banjir) di Sungai Batanghari

hampir tidak ada fluktuasi pasang yang terjadi di sebelah hulu (Simpang).

Page 12: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 12DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

A.Tinggi Muka Air Banjir

Perkiraan tinggi muka air tertinggi di Sungai Batanghari, Pamusiran dan

Berbak berdasarkan data pengamatan pendek tahun 1995/1996 yang

diperlihatkan pada Tabel II.1.2.

TABEL II.1.2TINGGI MUKA AIR (DALAM M + PRL)

SUNGAI DAN

LOKASI

JARAK DARI

MUARA SUNGAI

PASANG

SURUT

MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU

PASANG

RATA2

SURUT

RANGE

PASANG

RATA2

SURUT

RANGE

Sungai Batanghari

Pertemuan Berbak

61 Km Purnama

Rata-rata

Perbani

+2,50+2,30+2,20

+1,90+1,90+1,90

+1,00+1,20+1,50

1,501,100,70

+2,40+2,20+2,10

+1,50+1,50+1,50

+0,30+0,50+0,90

2,101,701,20

Tinggi Banjir Maksimum : +3,30 Pertemuan Pamusiran

41 Km Purnama

Rata-rata

Perbani

+2,50+2,30+2,20

+1,60+1,60+1,60

+020+0,50+1,00

2,301,801,20

+2,40+2,20+2,10

+1,30+1,30+1,30

-0,40-0,10+050

2,802,301,60

Tinggi Banjir Maksimum : +3,10Sungai

PamusiranPamusiran

AWLR31 Km Purnam

aRata-rata

Perbani

+2,30+2,20+2,10

+1,50+1,50+1,50

0,00+0,30+1,80

2,301,901,30

+2,20+2,00+1,90

+1,20+1,20+1,20

-0,60-0,30+0,30

2,802,301,60

Tinggi Banjir Maksimum : 2,80Sungai BerbakNipah

Panjang0 Km Purnam

aRata-

+2,50+2,30+2,20

+1,30+1,30+1,30

-0,80-0,40+0,30

3,302,701,90

+2,40+2,20+2,10

+1,10+1,10+1,10

-0,10-0,70+000

3,502,902,10

Page 13: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 13DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

rataPerbani

Tinggi Banjir Maksimum :Sumber : Pedoman O & P Buku II Jaringan Reklamasi Rawa Rantau Rasau, 1998

B. Kualitas Air Dan Rembesan Air Laut

Selama musim kemarau rembesan air laut mencapai areal kawasan studi

melalui Sungai Berbak, Sungai Batanghari dan Sungai Pamusiran serta

saluran-saluran drainase/irigasi. Selama hal tersebut berlangsung air tidak

dapat dipergunakan untuk air minum atau untuk air tanaman. Tetapi air asin

tidak berbahaya untuk tanaman yang tidak diirigasi dan juga tidak

memepengaruhi air tanaman. Akibat pencucian dan drainase lahan, kualitas

air saluran menjadi asam dan berwarna hitam, khususnya di awal musim

hujan antara bulan September – Oktober. Air ini kurang cocok untuk

keperluan air minum dan juga tidak baik dipakai untuk irigasi tanaman. Untuk

lebih jelasnya mengenai kondisi hidrologi pada wilayah perencanaan dapat

dilihat pada Gambar 2.1.5 dibawah ini

Gambar 2.1.5

Peta Hidrologi

Page 14: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 14DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2.1.7 Hidro-topografi dan Drainabilitas

Kawasan studi yang sebagian besar wilayahnya berada di Delta Berbak

yang dipengaruhi oleh pasang surut dalam pengembangan budidaya

pertaniannya, selain jenis tanah yang ada di kawasan perencanaan, yaitu tanah

aluvial, gleisol dan organosol dengan tingkat kesuburan rendah juga sangat

dipengaruhi oleh kondisi hidro-topografi dan drainabilitas.

A. Hidro-topografi

Yang dimaksud dengan hidro-topografi adalah elevasi keadaan di kawasan

dikaitkan dengan ketinggian muka air pasang surut di saluran terdekat

dengan kawasan ini. Hidro-topografi menetapkan apakah irigasi pasang surut

dimungkinkan di kawasan ini atau tidak dan sangat dipengaruhi oleh cara-

cara pengelolaan air yang diperoleh di kawasan. Ada 4 kategori dapat

dibedakan seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Page 15: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 15DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

1. Kategori A :

Daerah ini terluapi air pasang paling sedikit 4 atau 5 kali selama 14 hari

siklus pasang purnama baik musim hujan maupun musim kemarau.

Umumnya daerah ini daerah yang paling rendah yang dekat dengan

sungai atau saluran besar. Daerah ini cocok untuk padi sawah. Jika air

saluran tidak dipengaruhi instrusi air laut/asin pada musim kemarau,

kemungkinan dapat bertanam padi dua kali.

2. Kategori B :

Sama dengan kategori A tetapi daerah ini terluapi air pasang surut hanya

pada musim hujan saja, sehingga umumnya tidak mungkin dapat tanam

padi dua kali dalam setahun, karena dimusim kemarau akan kekurangan

air.

3. Kategori C :

Daerah ini tidak secara tetap terluapi oleh pasang tinggi. Elevasi lahan

sampai maksimum 50 cm di atas ketinggian air pasang. Muka air tanah

masih dipengaruhi oleh fluktuasi muka air saluran. Daerah ini cukup baik

untuk tanaman keras tetapi agak kurang cocok untuk padi.

4. Kategori D :

Daerah ini sama sekali tidak terpengaruh air pasang surut. Paling cocok

untuk tanaman keras.

Dikarenakan belum adanya data dan peta yang lengkap mengenai Hidro-

topografi di kawasan perencanaan, belum dapat disajikan Peta Hidro-

Topografi.

B. Drainabilitas

Drainabilitas adalah kedalaman di bawah permukaan tanah sampai dimana

permukaan air tanah dapat di drain selama musim pertumbuhan (kecuali

selama masa curah hujan sangat tinggi). Drainabilitas khususnya penting

untuk menentukan kesesuaian lahan untuk tanaman lahan kering dan

tanaman perkebunan, tetapi padi sawah juga memerlukan drainase dari

waktu ke waktu. Ada tiga klas drainabilitas, yaitu :

1. Drainabilitas < 30 cm : drain yang sangat buruk, jika tidak ada

peningkatan area ini tidak dipakai untuk pertanian, juga tidak untuk padi.

Page 16: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 16DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2. Drainabilitas 30 – 60 cm cukup untuk tanaman padi dan palawija, tapi

tidak untuk tanaman perkebunan (kecuali yang ditanam ditanah

gundukan)

3. Drainabilitas > 60 cm : cukup untuk tanaman padi, palawija dan tanaman

perkebunan.

2.1.8 Tanah

Kebanyakan tanah di kawasan studi adalah tanah liat rawa dengan tekstur

tanah yang halus sampai sedang dan ditutupi oleh lapisan tanah organik yang

tebalnya bervariasi dari dangkal sampai dalam. Pada umumnya tanah liat

mengandung bahan asam sulfat atau pirit pada berbagai kedalaman. Untuk

perkembangan pertanian karakteristik tanah yang paling penting adalah :

Kedalaman Pirit

Di sebagian besar kawasan studi terdapat tanah dengan bahan sulfat atau

pirit pada kedalaman kurang dari 1 meter di bawah permukaan. Dalam

keadaan terendam pirit tidak membahayakan pertanian, namun jika elevasi

muka air tanah turun hingga di bawah batas permukaan pirit akan terkena

udara dan mulai teroksidasi. Proses ini akan melepas sebagian besar asam,

besi beracun (Fe2+) dan alumunium.

Kedalaman Bahan Organik : Tanah Bergambut (Muck Soil) dan Tanah Gambut

(Organosol)

Lapisan tanah organik sebagian besar sangat tidak terduga dan mempunyai

karakteristik fisik yang merugikan. Disamping kedalaman juga kualitas

lapisan organik menjadi penting, demikian juga jumlah mineral yang

dikandungnya. Pada umumnya tanah bergambut dapat ditanami padi atau

palawija, tetapi tanah gambut mempunyai kesuburan terlalu rendah untuk

tanaman tahunan dan hanya dapat ditanami tanaman perkebunan.

Permeabilitas dan Derajat Kematangan

Kebanyakan lahan di kawasan studi sedang dalam proses reklamasi dan

berangsur-angsur matang. Tanah lapisan atas hanya sebagian atau setengah

matang dan sangat mudah ditembus (permeabilitas tinggi). Sulit untuk

mempertahankan lapisan air di atas lahan ini untuk keperluan petumbuhan

padi, khususnya di daerah yang tinggi dimana air mudah merembes dari

Page 17: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 17DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

sawah ke saluran drain. Lahan dengan lapisan atas yang hanya setengah

matang juga kurang efektif untuk penyiapan lahan. Perlu dipertimbangkan

bahwa pada kedalaman yang lebih besar di bawah permukaan, permeabilitas

akan berkurang.

Jenis Tanah

Penyebaran tanah di kawasan Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara

makro pada umumnya adalah tanah yang selalu dipengaruhi oleh air, yaitu

tanah-tanah yang berumur muda dan tanah organik atau tanah gambut.

Beberapa jenis tanah yang terdapat di kawasan perencanaan menurut Pusat

Penelitian Tanah PPT) Bogor (1983), yaitu : Aluvial Tionik, Aluvial Gleik,

Aluvial Humik, Organosol Fibrik, Organosol Saprik, Organosol Humik dan

Gleisol Humik.

Ketebalan Gambut

Kawasan studi dapat dibedakan antara kawasan bergambut dan kawasan

tidak bergambut. Kawasan bergambut dapat klasifikasikan :

1). Ketebalan gambut kurang 1 meter

2). Ketebalan gambut antara 1 – 2 meter

3). Ketebalan gambut antara 2 – 3 meter

4). Ketebalan gambut lebih 3 meter

2.2. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 1994

tercatat sejumlah 216.235 jiwa dan pada tahun 2005 jumlah penduduk menurun

menjadi 208.522 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi dalam kabupaten Tanjung

Jabung Timur pada tahun 2005 di Kecamatan Muara Sabak Timur sebesar 36.121

jiwa dan jumlah penduduk terendah pada tahun yang sama di Kecamatan Berbak

sebesar 10.041 jiwa.

Jika dilihat dari pertumbuhan tiap kecamatan, sampai tahun 2000 seluruh

kecamatan menunjukan penurunan, mulai tahun 2005 kecamatan Muara Sabak

dan Mendahara mulai terjadi penambahan/pertumbuhan penduduk sedangkan

untuk kecamatan lainnya masih terjadi penurunan. Total rata-rata pertumbuhan

penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah – 5% dan pertumbuhan

penduduk yang mengalami penurunan yang besar adalah Kecamatan sadu

Page 18: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 18DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

sebesar – 16,73 %. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah dan pertumbuhan

penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 1994 - 2005 dan kepadatan

penduduk pada tahun 2005.

Berdasarkan kepadatan penduduknya, Kecamatan yang mempunyai

kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan Muara Sabak Timur sebesar

143,48 jiwa/Km2, Sedangkan Kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah

adalah Kecamatan Sadu sebesar 7,29 jiwa/Km2. Rata-rata Kepadatan Penduduk

untuk Wilayah Tanjung Jabung Timur secara keseluruhan adalah sebesar 38,30

jiwa/Km2. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi kependudukkan di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada Tabel III2.1 dibawah ini.

TABEL II.2.1JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

TAHUN 2008

NO.

KECAMATANLUAS

DAERAH (KM2)

PENDUDUK

KEPADATAN

PENDUDUK (JIW/KM2)

1. Mendahara 911,15 24.773 27,592. Mendahara Ulu 381,30 11.834 30,953. Geragai 285,35 18.552 58,934. Dendang 478,17 16.309 36,625. Muara Sabak Timur 251,75 33.633 143,486. Muara Sabak Barat 410,28 14.313 31,417. Kuala Jambi 120,52 15.564 107,678. Rantau Rasau 356,12 23.768 64,759. Berbak 194,46 10.051 51,6410. Nipah Panjang 238,70 26.416 123,1511. Sadu 1.821,20 12.651 7,29

JUMLAH 5.445 207.864 38,30 Sumber : Kantor Capil dan KB Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tahun 2008.

2.3. Fasilitas

Fasilitas pelayanan yang merupakan fasilitas sosial ekonomi terbagi

menjadi fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, dan

fasilitas perdagangan dan jasa.

2.3.1 Fasilitas Pendidikan

Page 19: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 19DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

adalah TK, SD, SLTP, SMU, dan Madrasah. Berdasarkan data, total jumlah

fasilitas TK sebanyak 21 unit yang tersebar 5 kecamatan, sedangkan kecamatan

yang belum mempunyai sekolah Taman Kanak-Kanak adalah Kecamatan Sadu.

Fasilitas pendidikan SD tersebar di seluruh kecamatan sebanyak 221 unit,

dimana Kecamatan Mendahara merupakan kecamatan yang terbesar memiliki

fasilitas pendidikan ini yaitu sebanyak 50 unit, begitu pun untuk SLTP tersebar di

tiap kecamatan yang terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebanyak 22

unit. Fasilitas SLTA terdapat hampir diseluruh kecamatan, Jumlah total SLTA di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebanyak 11 unit. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel II.3.1 dibawah ini.

TABEL II.3.1JUMLAH SARANA PENDIDIKAN

DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2005

NO. KECAMATANJUMLAH SEKOLAH JUMLAH MURID

TK SDSLTP

SLTA TK SD SLTPSLTA

1. Mendahara 4 50 6 2 155 7.3061.23

6338

2. Dendang 4 28 2 2 148 3.086 740 150

3. Muara Sabak 6 45 6 4 257 6.5091.65

9629

4. Rantau Rasau 4 38 2 3 94 3.560 914 585

5. Nipah Panjang 3 29 4 1 73 3.7321.07

1588

6. Sadu 0 21 2 1 0 1.592 333 100

JUMLAH 21 211 22 11 72725.78

55.98

02.39

0 Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Timur Dalam Angka Tahun 2005

2.3.2 Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung timur

adalah Rumah Sakit Umum, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Rumah Sakit

Umum hanya terdapat 1 unit di kecamatan Muara Sabak, sedangkan untuk

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu tersebar di seluruh kecamatan. Puskesmas

terdapat 14 unit dan Puskesmas Pembantu terdapat 48 unit. Adapun tenaga

medis dan para medis di kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari 16 orang

dokter, 65 orang bidan dan 116 orang perawat. Untuk lebih jelasnya mengenai

Page 20: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 20DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

jumlah fasilitas dan tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung

Timur dapat dilihat pada Tabel II.3.2 dibawah ini.

TABEL II.3.3JUMLAH FASILITAS DAN TENAGA KESEHATAN

DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2005

NO KECAMATAN

JENIS FASILITAS KESEHATAN

JENIS TENAGA KESEHATAN

RSPUSKESMA

SPUST

UDOKTE

RBIDAN

PERAWAT

1. Mendahara - 2 4 2 5 12

2. Mendahara Ulu - - 5 1 5 7

3. Geragai - 1 7 2 10 14

4. Dendang - 1 5 1 4 10

5. Muara Sabak Timur - 3 5 3 11 20

6. Muara Sabak Barat 1 - 3 - 5 6

7. Kuala Jambi - 1 1 - 2 6

8. Rantau Rasau - 1 6 3 4 10

9. Berbak - - 4 - - 3

10. Nipah Panjang - 2 5 3 11 18

11. Sadu - 3 3 1 8 10

JUMLAH 1 14 48 16 65 116

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Timur Dalam Angka Tahun 2005

2.3.3Fasilitas Peribadatan

Fasilitas peribadatan yang terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung

Timur terdiri dari mesjid, langgar, dan gereja. Berdasarkan data jumlah fasilitas

peribadatan umat Islam merupakan jumlah yang terbanyak. Jumlah total mesjid

adalah 260 unit dan jumlah terbesar terdapat di Kecamatan Mendahara dengan

jumlah 70 unit. Jumlah langgar sebesar 295 unit dan terbanyak terdapat di

Kecamatan Nipah Panjang sebanyak 69 unit, sedangkan gereja banyak

terdapat di Kecamatan Rantau Rasau dengan jumlah 7 unit. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel II.3.4 dibawah ini.

TABEL II.3.4JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN

DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2005

N KECAMATA JENIS FASILITAS PERIBADATAN

Page 21: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 21DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

O N MESJID

LANGGAR

GEREJA

VIHARA

1. Mendahara 73 73 -

2. Dendang 55 42 -

3. Muara Sabak 51 73 1 -

4. Rantau Rasau

67 5 1 -

5. Nipah Panjang

37 36 7 -

6. Sadu 13 5 -

JUMLAH 296 324 9 - Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Timur Dalam Angka Tahun 2005

2.4 Sumber Daya Alam Air, Hutan dan Lahan Pertanian

Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki potensi sumberdaya air yang

meliputi air permukaan, air tanah dan air hujan sangat bermanfaat sebagai

sumber air bagi keperluan air minum dan sungai sebagai prasarana transportasi.

Sumberdaya Hutan dan lahan pertanian khususnya telah menjadi sumber

pencaharian dominan bagi masyarakat perdesaan.

Luas wilayah Tanjung Jabung Timur 5.445 Km2 sementara yang telah

digunakan untuk lahan pertanian tanaman pangan pada tahun 2005 seluas

43.278 Ha, perkebunan kelapa seluas 59.154 Ha, dan perkebunan karet seluas

4.110 Ha dan Kehutanan dalam bentuk hutan lindung seluas 169.188 Ha dan

Hutan produksi tetap seluas 78.446 Ha. Pada bahasan berikut ini akan diuraikan

mengenai potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Tanjung

Jabung Timur khususnya pada wilayah

bagian timur Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.

A. Pertanian

Pada wilayah timur Kabupaten

Tanjung Jabung Timur pertanian yang

dikembangkan oleh masyarakat yaitu

jenis tanaman pangan dan palawija.

Untuk tanaman pangan berupa hamparan

lahan padi sawah. Sampai dengan akhir

tahun 2005 luas lahan padi sawah di wilayah timur ini seluas 51.645 Ha. Untuk

Lahan pertanian yang terdapat di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung

Timur

Page 22: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 22DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

lebih jelasnya mengenai luas lahan serta produksinya dapat dilihat pada Tabel

II.4.1 dibawah ini.

TABEL II.4.1JUMLAH LUAS LAHAN SAWAH, LUAS PANEN DAN PRODUKSI

RATA-RATA PADI SAWAH DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2005

NO. KECAMATANLUAS LAHAN

(HA)LUAS PANEN

(HA)PRODUKSI

(TON)

PRODUKSI RATA-RATA

(TON)

1. Muara Sabak 16.665 10.773 48.594 4,28

2. Rantau Rasau 11.083 6.656 21.559 3,59

3. Nipah Panjang 14.142 10.282 33.697 3,63

4. Sadu 9.755 3.544 14.797 2,55

JUMLAH 51.645 31.074 118.647 Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Timur Dalam Angka Tahun 2005.

Sedangkan komoditi pertanian lainnya yang juga banyak diusahakan oleh

penduduk adalah jenis komoditi ubi kayu, jagung, ubi jalar, kacang kedelai,

kacang hijau, kacang tanah.

B. Pekebunan

Untuk tanaman perkebunan yang diusahakan oleh penduduk di wilayah

timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini terdiri dari karet, kelapa, kopi, kelapa

hibrida, pinang. Untuk jenis tanaman kelapa merupakan jenis tanaman

perkebunan yang luas tanam yang terbesar untuk wilayah timur Kabupaten

Tanjung Jabung Timur ini.

C. Peternakan

Jenis ternak yang umumnya diusahakan oleh penduduk yang berada pada

wilayah timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah unggas, kambing dan

sapi. Jenis unggas yang dipelihara adalah ayam buras, ayam pedaging dan itik.

Untuk lebih jelasnya jenis ternak yang dipelihara oleh penduduk pada wilayah

timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada Tabel II.4.2 dibawah

ini.

Page 23: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 23DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

TABEL II.4.2PERKEMBANGAN POPULASI TERNAK PADA WILAYAH TIMUR

KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2005

NO

KECAMATAN

JENIS TERNAK

SAPI(EKOR

)

KAMBING

(EKOR)

DOMBA

(EKOR)

AYAMBURAS(EKOR)

AYAMPEDAGIN

G(EKOR)

ITIK(EKOR

)

1.Muara Sabak Timur

204 627 15 23472 14460 2620

2. Rantau Rasau 2537 2246 28 84168 3000 3130

3. Berbak 439 381 54 34397 0 3050

4. Nipah Panjang 1983 1841 0 23661 150000 8511

5. Sadu 85 106 0 8910 1150 1235

JUMLAH 5248 5201 97 174608 168610 18546 Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Timur Dalam Angka Tahun 2005

D. Perikanan

Wilayah timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini merupakan wialyah

pesisir pantai dan berhubungan langsung dengan perairan sehingga banyak

penduduk yang berada dipesisir pantai merupakan masyarakat nelayan. Mata

pencarian penduduk tersebut adalah nelayan yang melakukan kegiatan

penangkapan ikan pada pesisir pantai timur tersebut. Berdasarkan data yang

ada pada tahun 2005 jumlah rumah tangga yang bermatapencarian sebagai

nelayan adalah 2.728 KK. Produksi ikan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

sebagian besar berasal dari wilayah timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu

sekitar 55,92% dari total produksi perikanan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

D. Kehutanan

Hutan yang ada pada wilayah timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

terdiri dari Kawasan Suaka Alam Hutan Bakau pantai timur dan Taman Nasional

Berbak. Untuk Taman Nasional Berbak terdapat pada 2 (dua) kecamatan yaitu

Kecamatan Sadu dan Kecamatan Berbak dengan luas 138.244 Ha.

Page 24: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 24DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2.5 Transportasi

Transportasi di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur yang sebagian

besar wilayahnya merupakan kawasan

berawa, pembangunan prasarana

transportasi merupakan suatu kendala

karena kondisi tanahnya kurang

mendukung pembangunan prasarana

tersebut. Pembangunan prasarana

transportasi darat memerlukan biaya

tinggi karena terletak pada tanah yang kurang keras sehingga perlu dilakukan

penimbunan tanah yang didatangkan dari luar kawasan begitupun material

lainnya seperti batu dan koral. Sedangkan untuk transportasi air/sungai, selain

sungai alam yang digunakan sebagai prasarana transportasi juga saluran

drainase/irigasi yang dapat digunakan sebagai prasarana transportasi, itupun

hanya pada saluran primer. Saluran lainnya seperti saluran sekunder dan saluran

tersier tidak dapat dipergunakan sebagai prasarana transportasi karena dimensi

yang tidak mengijinkan juga pada kedua saluran tersebut dibangun pintu air.

Dengan kondisi fisik tersebut, transportasi yang dikembangkan di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur maupun di kawasan perencanaan dikembangkan dua jenis

transportasi, yakni transportasi darat dan transportasi air.

2.5.1 Transportasi Darat

Berlangsungnya kegiatan transportasi didukung tersedianya sarana dan

prasarana, antara lain jaringan jalan dan jumlah kendaraan. Panjang jaringan

jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah 719,02 km, yang terdiri dari

jalan aspal 112,19 km, jalan kerikil/koral 164,52 km dan jalan tanah 442,31 km,

sedangkan berdasarkan Kondisinya terdiri dari jalan kondisi baik 57,36 km,

kondisi sedang 279,71 km dan kondisi rusak 270,50 km.

2.5.2 Transportasi Air

Page 25: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 25DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Berdasarkan kondisi Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang wilayahnya

berada pada DAS Batanghari serta kondisi tanahnya yang sebagian besar

merupakan kawasan berawa, maka segala kegiatan masyarakatnya sangat

tergantung kepada sungai dan saluran besar. Begitu pula halnya dengan

penggunaan transportasi sungai yang sangat dominan dalam menghubungkan

antar kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, alat transportasi yang

dipergunakan berupa kapal motor, pompong dan speed boat.

Sungai Batanghari dan Sungai Berbak yang melintasi Kabupaten Tanjung

Jabung Timur dapat dilewati kapal-kapal besar dan sebagai pintu masuk kegiatan

ekspor – impor Provinsi Jambi. Pendukung kegiatan terdiri dari dermaga

penyeberangan yang berada di Desa Muara Sabak dan dermaga samudera yang

berada di Desa Singkep, sedangkan untuk kawasan perencanaan sarana

transportasi hanya terdapat beberapa dermaga yang masih sederhana di Desa

Puding, Rantau Makmur dan Desa Rantau Rasau Desa.

Untuk lalu lintas air, sungai-sungai yang dapat digunakan adalah :

Batang Hari dan Batang Berbak dapat dilalui kapal dengan tonase kurang dari

25 ton.

Sungai Pamusiran, sering dilalui kapal motor sampai Selat Berhala dengan

muatan kurang dari 10 ton.

Sungai-sungai lainnya dan parit-parit/saluran-saluran terutama yang lebar juga

dimanfaatkan untuk mengangkut hasil-hasil kebun dan pertanian dari

penduduk sekitarnya.

2.6 Utilitas

a. Air Bersih

Prasarana pelayanan air bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

sampai dengan Agustus 2008 masih belum mencapai seluruh masyarakat di

wilayah kabupaten, terbatas hanya di beberapa kecamatan, dan itupun belum

menjangkau seluruh desa / kelurahan. Karakteristik pelayanan air bersih di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara ringkas ialah sebagai berikut :

Khusus untuk Kelurahan Muara Sabak, pelayanan air bersih dilakukan oleh

PDAM Tirta Pengabuan yang merupakan cabang dari PDAM Tirta Pengabuan

Page 26: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 26DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kuala Tungkal namun pada saat ini kondisinya cukup memperhatinkan hal ini

dikarenakan tingginya biaya operasioanl dan perawatan dibandingkan dengan

keuntungan yang diterima. PDAM Tirta Pengabuan tersebut kini tidak

beroperasi sama sekali.

Wilayah pelayanan Air Bersih sampai dengan November 2008 meliputi :

Kecamatan Muara Sabak Timur yaitu di Kelurahan Muara Sabak,

Kecamatan Nipah Panjang di 4 desa, dan Kecamatan Sadu 2 desa.

Untuk wilayah lain yang belum terlayani, kebutuhan air bersih diusahakan

secara individual, dan didapat melalui sumur-sumur pompa, menampung

air hujan, atau mengambil langsung dari air sungai, namun untuk bulan

Agustus sampai Desember hal ini sulit dilakukan, karena rasa dari air

sungai tersebut asin / payau.

Sumber air PDAM didapat dari air sumur tanah dalam, dengan kedalaman

sumur 150 – 200 meter, ditarik dan disalurkan ke pelanggan dengan

bantuan tenaga pompa,

Page 27: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 27DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Sistem penjernihan, menggunakan kolam-kolam penjernihan air, dengan

hasil : air yang jernih bersih dan tidak berbau, dan layak untuk kegiatan

MCK, namun untuk diminum masih harus dimasak terlebih dahulu.

Sistem penyaluran dilakukan melalui : sistem perpipaan sampai ke rumah

pelanggan.

b. Air Kotor / Limbah

Pelayanan pengelolaan / pembuangan air limbah (rumah tangga maupun

non rumah tangga) , sampai dengan November 2008 masih belum ditangani

secara khusus, baik dari aspek kelembagaan maupun aspek perencanaan /

teknis lainnya. Dalam arti penanganan air kotor / limbah dilakukan secara

individual. Baik untuk limbah rumah tangga maupun non rumah tangga.

Berdasarkan pengamatan lapangan, sistem pembuangan air limbah

dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

Untuk rumah dengan tipikal dibangun di atas rawa, pembuangan air

limbah dilakukan langsung ke bagian bawah rumah yang berbentuk rawa,

selanjutnya untuk pembersihannya (penggelontoran) diharapkan terjadi

pada saat terjadi musim hujan atau bila air pasang naik mencapai bagian

rumah tersebut. Dengan besarnya volume air penggelontoran, maka

diharapkan terjadi proses penjernihan air sendiri (self purification)

Untuk rumah tipikal tidak di atas rawa, pembuangan langsung disalurkan

ke parit-parit / anak sungai, melalui saluran pipa pembuangan.

Untuk rumah tipikal di atas rawa-rawa, permasalahan akan timbul pada

saat musim kemarau, dimana jumlah hari hujan sangat kecil, sehingga

tidak terjadi penggelontoran pada bagian rumah yang menjadi saluran

pembuangan air limbah, hal ini mengakibatkan terjadinya polusi udara

(bau), serta lingkungan rumah yang kurang hygienist. Keadaan ini

terutama untuk rumah yang letaknya jauh dari pinggir sungai, sehingga

proses pasang surut tidak mencapai bagian rumah.

Page 28: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 28DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

C. Sampah

Pelayanan pengelolaan / pembuangan sampah (rumah tangga maupun non

rumah tangga) , sampai dengan November 2008 masih belum ditangani

secara khusus, baik dari aspek kelembagaan maupun aspek perencanaan /

teknis lainnya (sistem pembuangan, TPS, TPA, dll). Dalam arti penanganan

sampah dilakukan secara individual. Baik untuk sampah rumah tangga

maupun non rumah tangga.

Berdasarkan pengamatan lapangan, sistem pengelolaan sampah dilakukan

dengan beberapa cara, yaitu :

Untuk rumah dengan tipikal dibangun di atas rawa, dominan

pembuangan sampah dibuang langsung ke parit-parit sekitar rumah.

Untuk rumah dengan tipikal dibangun tidak di atas rawa, pembuangan

sampah dilakukan dengan dibakar, atau ditimbun,

Lokasi pembakaran atau penimbunan, masih belum dilakukan di suatu

tempat, tapi dilakukan disekitar rumah secara individual.

Sedangkan untuk Kecamatan Muara Sabak Barat tepatnya pada kawasan

pusat pemerintahan sampah telah dikelola oleh Dinas Tata Kota Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Sehingga sampah yang dihasilkan oleh fasilitas umum

untuk saat ini telah dilakukan pengangkutan secara rutin satu kali dalam

sehari oleh kendaraan truk pengangkut sampah. Selain itu tong-tong sampah

untuk wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah

cukup menyebar secara merata.

Kondisi pembuangan air limbah pada Kecamatan Muara Sabak Timur yang merupakan daerah pasang surut

Page 29: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 29DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

D. Listrik

Pelayanan prasarana energi listrik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Kabupaten Tanjung

Jabung, dan sampai dengan November 2008, relatif sudah menjangkau

hampir seluruh wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kecuali Desa

Talang Babat yang direncanakan mendapat supply listrik dari Parit Culum.

Sistem pembangkit yang digunakan ialah PLTD (tenaga Diesel) yang

tersebar di setiap kecamatan. Sedangkan sistem jaringannya melalui

saluran udara tegangan menengah menggunakan tiang-tiang listrik .

E. Telepon

Pelayanan telepon di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dikatakan

masih sangat terbatas, sampai dengan Agustus 2000, belum menjangkau

seluruh Desa/kelurahan yang ada. Pengelolaannya dilakukan oleh PT Telkom

yang saat ini masih berkantor pusat di Kuala Tungkal sebagai cabang dari

PT Telkom Jambi. Khusus untuk Kota Muara Sabak sebagai ibukota

Kabupaten, saat ini hanya tersedia 3 satuan sambungan telepon (sst),

menggunakan saluran radio dari Kuala Tungkal, masing-masing 1 sst di

Kantor Bupati, dan 2 lainnya pada sebuah wartel yang dikelola pihak

swasta.

Selain itu pada saat di Ibukota

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

(Kota Muara Sabak) sudah terdapat

beberapa operator selular yang akan

memperlancar jalur komunikasi di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

tepatnya di Kota Muara Sabak

Sarana persampahan yang terdapat pada Pusat perkantoran Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Page 30: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 30DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Berdasarkan pengamatan lapangan, kondisi ini sangat dikeluhkan oleh

masyarakat, mengingat saat ini kegiatan perekonomian di Muara Sabak

sudah cukup berkembang dan perlu didukung oleh sarana komunikasi yang

memadai, terlihat bahwa kegiatan komunikasi untuk ketiga sst tersebut

selalu mencapai beban puncak, baik yang berada di Kantor Bupati, maupun

yang berada di Wartel.

2.7. Kondisi Wilayah Tiap Kecamatan

I. Kecamatan Mendahara

Struktur pemukiman di Kecamatan Mendahara adalah pemukiman yang

mengikuti alur sungai (DAS), kondisi ini disebabkan karena sarana transportasi

sebagai pemancing kegiatan masyarakat hanya mengandalkan sungai, bahkan

hampir 100 persen, pola pergerakan orang dan barang di Kecamatan Mendahara

sangat tergantung kepada moda transportasi sungai. Sulitnya transportasi darat

menyebabkan orientasi kebutuhan dan pemasaran tergantung kepada jarak dan

waktu tempuh moda air. Kuala Tungkal menjadi sasaran utama dalam

pendistribusikan dan memperoleh kebutuhan sehari-hari di Kecamatan

Mendahara. Jambi bukan berarti tidak bisa menjadi sasaran pemasaran hasil

bumi di kecamatan ini, namun jarak dan waktu tempuh moda air ke Jambi lebih

panjang dan lama.

Jenis tanaman yang bisa dikembangkan di Kecamatan Mendahara yaitu

Pinang, Kelapa, Kelapa Sawit, dan perikanan tangkap (nelayan). Pemasaran buah

pinang biasanya di via ke Kuala Tungkal dengan menggunakan moda air,

sedangkan untuk pemasaran ke Jambi biasanya dipasarkan melalui jalur darat

dari Desa Lagan Hilir dengan menggunakan truk, sedangkan untuk perkebunan

sawit sifatnya inti plasma dengan perkebunan inti PT. SMP (Sawit Mas Perkasa).

Sedangkan untuk perikanan Kisarkan ke kuala tungkal bahkan sampai eksport ke

Singapura dengan menggunakan perahu motor.

Orientasi kebutuhan masyarakat maupun orientasi pemasaran hasil bumi

masyarakat dari kecamatan ini 60% ke Kuala Tungkal, kondisi ini disebabkan

Page 31: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 31DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

karena jarak tempuh ke Kuala Tungkal lebih singkat dibandingkan ke Jambi. Dari

segi ongkos perjalanan dari Mendahara lebih murah ke Kuala Tungkal dari pada

ke Jambi.

Saat ini telah diupayakan untuk membuka jalur darat yang mana aksesnya

dari Kecamatan Geragai, namun sampai saat ini pembukaan jaringan jalannya

belum selesai, menurut masyarakat dan aparat kecamatan jika jalan tersebut

telah selesai dibuka maka keterisolasian di sektor transportasi darat di

Kecamatan Mendahara akan berkurang sehingga memancing pergerakan di

antar kecamatan maupun desa dengan menggunakan moda angkutan darat baik

roda dua maupun roda 4 atau lebih. Tingginya keinginan masyarakat untuk

dibukakan jalan tersebut sangat tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat setempat, kondisi saat ini

berkaitan dengan tarif/biaya yang dikeluarkan masyarakat yang menggunakan

moda transportasi sungai dan penyeberangan, baik yang bertujuan ke dalam

maupun keluar dari Kecamatan Mendahara terbilang tinggi, diantaranya sebagai

berikut:

Mandahara - tungkal Rp. 20.000/orang

Mandahara - Sabak Rp. 25.000/orang

Mandahara - simpang kiri Rp. 30.000/orang

Kecamatan Mendahara memiliki dermaga besar sebagai pusat perniagaan

kecamatan yang letaknya di Desa Mendahara Ilir, lokasi dermaga tersebut

bersatu dengan pasar yang mana pasar tersebut beroperasi setiap hari. Selain itu

kecamatan ini memiliki beberapa dermaga dengan cakupan skala pelayanan

desa yang terdistribusi di setiap desa Kecamatan Mendahara.

2. Kecamatan Mendahara Ulu

Secara geografis regional, Kecamatan ini memiliki posisi yang

cukup strategis, diuntungkan oleh dilewatinya dengan jaiur regional utama (Jalan

Provinsi), sehingga ketersediaan maupun kondisi sarana umum dan sosial

lebih baik jika andingkan dengan kecamatan-kecamatan lain.

Dalam melakukan pergerakan dari kecamatan ini ke kecamatan lain atau

bahkan ke kabupaten lain relatif mudah karena angkutan umum yang melewati

kecamatan ini cukup banyak sehingga kemudahan akses dari dan ke luar wilayah

Kecamatan Mendahara Ulu cukup tinggi. Walaupun kemudahan pada moda

Page 32: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 32DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

transportasi darat cukup mendukung namun transportasi air tidak dihilangkan

oleh masyarakat karena untuk menuju ke wilayah ini.

Potensi kecamatan ini adalah di sektor perkebunan dengan komoditi Sawit,

Pinang dan Karet. Selain itu terdapat pula potensi di sektor pertanian seperti

kacang tanah, jagung dan kedelai.

Dikecamatan Mendahara juga terdapat HTI (Hutan Tanaman Industri) PT.

WKS Wira Karya Sakti dengan jenis tanaman Akasia. Desa-desa yang masuk ke

dalam HTI adalah Desa Sungai Beras, Desa Pematang Rahim, Sinar Wajo, Sungai

Toman, dan Desa Moncolok. Keberadaan HTI memang sangat menguntungkan

bagi daerah dalam hal ini adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, namun tidak

bagi masyarakat yang dilalui oleh jalur pengangkutan kayu, dampak yang

dirasakan masyarakat adalah jalan yang rusak serta suara bising truk-truk

pengangkut kayu yang beroperasi hingga malam hari. Sebenarnya hanya

sebagian kecil dan masyatakat kecamatan ini yang bekerja diperusahaan

tersebut.

Orientasi kebutuhan masyarakat kecamatan ini adalah Jambi dan Tungkal

dengan menggunakan angkutan darat jenis kendaraannya L300. Walaupun

dikecamatan ini merupakan kecamatan lintasan namun belum semua desa

dikecamatan ini bisa dilalui oleh jalur darat. Berdasarkan hasil wawancara

dengan masyarakat setempat, Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan oleh

masyarakat berkaitan dengan sistem transportasi di Kecamatan Mendahara Ulu

adalah keberadaan terminal barang, namun kendala dalam pengembangan

transportasi moda air di Kecamatan ini diantaranya adalah kondisi air yang

pasang surut.

Desa yang belum bisa dilalui jalur darat di Kecamatan Mendahara Ulu

adalah Desa Sinar Wajo dan Sungai Beras. Satu-satunya penghubung antara

Kecamatan Mandahara Ulu dengan Kecamatan Mandahara adalah transportasi

air.

3. Kecamatan Geragai

Kecamatan Geragai sangat besar potensinya di sektor migas, perusahaan

Petrocina yang mengelola potensi minyak bumi tersebut memberikan kontribusi

yang cukup baik terhadap peningkatan sarana dan prasarana bagi masyarakat

kecamatan ini. Sebagai contoh perusahaan ini setiap tahun menyelenggarakan

Page 33: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 33DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

program CD (Community Development) yang sasarannya langsung kepada

masyarakat seperti pengadaan buku bagi siswa sekolah, pemberian beasiswa,

program penggemukan sapi dan saat ini sedang diupayakan peningkatan

instalasi jaringan listrik bagi seluruh masyarakat.

Potensi sektor migas yang terdapat di Kecamatan Geragai, kurang

didukung dengan sektor transportasi yang memadai. Keberadaan terminal belum

bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap sarana angkutan umum di

wilayah ini.

Potensi pertanian yang ada di Kecamatan Geragai terdapat di Desa Lagan

Hulu, sedangkan potensi perkebunan sawit terdapat di desa Sukamaju dan desa

Rantau, hasil usaha maupun produksi Sawit dari Kecamatan Geragai pada

umumnya dipasarkan ke Muara Bungo. Selain itu ada juga potensi pinang dan

kopi. Sungai salah satu sarana kegiatan koleksi, distribusi barang di Kecamatan

Geragai dapat 3 (tiga) unit sarana perdagangan berupa pasar tradisional, yaitu

pasar Kalangan di Pandan Jaya yang beroperasi pada hari minggu, pasar

Sukamaju yang beroperasi pada hari kamis, dan pasar di Desa Kotabaru. Saat ini

telah terbuka jaringan jalan baru dari Kecamatan Geragai ke Kecamatan

Mandahara namun saat ini masih dalam tahap penyelesaian.

4. Kecamatan Dendang

Kecamatan dendang merupakan kecamatan induk sebelum terjadinya

pemekaran. dikecamatan ini dahulunya merupakan lumbung padi bagi

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, namun saat ini tanahnnya sudah berubah

fungsi dari pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit yang mana lahan sawit

tersebut milik rakyat. Walaupun di kecamatan ini ada perusahaan sawit namun

sistem kemitraan atau biasa di kenal dengan sebutan inti plasma belum tercipta

sehingga masyarakat dalam memasarkan hasilnya selalu keluar daerah dengan

sistem angkut di tempat. Di kecamatan ini dulunya ada perusahaan flywood yang

sekarang sudah tidak beroperasi lagi, (karyawan perusahaan ini rata-rata

merupakan masyarakat Kecamatan Dendang yang sekarang sudah dirumahkan

karena perusahaan tersebut sudah berhenti yang disebabkan karena sudah

sulitnya bahan baku kayu di Kecamatan ini.

Potensi lain yang bisa dikembangkan saat ini di Kecamatan Dendang

adalah di sektor perkebunan sawit dan karet, sektor peternakan sapi dan

kambing dan sektor pertanian padi. Selain itu di Desa Catur Rahayu merupakan

Page 34: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 34DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

habitat buaya sungai setiap tahun selalu ada masyarakat yang menjadi korban

buaya-buaya Rebut. Rincian jumlah sarana transportasi yang ada di Kecamatan

Dendang antaranya yaitu : Jumlah speed 9 unit, Jumlah kendaraan angkutan

umum 7 unit, 3 unit plat kuning 4 unit plat hitam. Jaringan pergerakan di

Kecamatan Dendang diantaranya adalah minimnya penghubung antar desa

yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Sedangkan kebutuhan

mendesak berkaitan dengan sistem trasnportasi di Kecamatan Dendang adalah

jaringan jalan dan terminal. Tarif dari Kecamatan Dendang ke Kota jambi

mencapai Rp. 30.000.

Letak geografis yang menguntungkan, kecamatan ini memiliki sarana

prasarana kebutuhan masyarakat yang lebih lengkap di banding kecamatan lain,

sebut saja kecamatan ini memiliki 2 buah Bank yang mana keberadaan Bank

merupakan tolok ukur bagi struktur perekonomian masyarakat. Kecamatan ini

memiliki 2 (dua) kelurahan (Sabak Hilir dan Sabak Hulu) dan 8 (Delapan) desa,

antara lain : Desa Siau Dalam, Kota Raja, Alangalang, Sungai Ular, Lambur,

Lambur I, Lambur II, Kota Harapan, Simbur Naik dan Kuala Simbur.

5. Kecamatan Muara Sabak Barat

Kecamatan muara sabak barat merupakan kecamatan yang menjadi

ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Timur. di sektor transportasi, baik sarana

maupun prasarananya cukup lengkap. Kecamatan ini memiliki 4 Kelurahan yaitu :

Talang Babat, Parit Culum 1, Parit Culum 2, Teluk Dalam dan 3 Desa yaitu:

Nimbung Putih, Danau, Kp. Singkep.

Orietansi kecamatan paling besar di sektor perkebunan dengan komoditas

Karet, semasaran karet ke Jambi melalui Sijenjang dengan moda angkutan

menggunakan mobil dengan sistem charter, selain karet juga terdapat potensi

perkebunan sawit.

Kecamatan ini memiliki 2 pasar kalangan (Kaget), yaitu pasar Talang Babat

yang beroperasi hari kamis dan Pasar Parit Culum yang beroperasi pada hari

Sabtu. Untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat cukup belanja di toko/warung

sekitar rumah.

6. Kecamatan Kuala Jambi

Page 35: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 35DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Potensi yang bisa dikembangkan di kecamatan ini adalah dari sektor

perikanan dan perkebunan dengan masing-masing komoditi yaitu perikanan

tangkap dan kelapa. Pemasaran kelapa biasanya dibawa ke Mandahara karena

di Kecamatan belum terdapat pabrik pembuatan minyak kelapa yang cukup

besar, biasanya pabrik tersebut menampung kelapa dari kecamatan-kecamatan

sekitar termasuk Kecamatan Kuala Jambi. Namun tidak seluruh hasil kopra di

kecamatan ini di pasarkan ke Kecamatan Mandahara, ada juga yang langsung

dibawa ke Kota Jambi dan ke Tungkal, pemasaran ke berbagai daerah ini

disebabkan karena fluktuasi harga yang berbeda-beda disetiap daerah

penampung (Hilir).

7. Kecamatan Rantau Rasau

Potensi unggulan di Kecamatan ini

adalah sektor perkebunan dengan komoditi

sawit an karet, sektor pertanian dengan

komoditi padi dan kedelai dan peternakan

sapi. Wilayah pemasaran untuk sektor

perkebunan dan pertanian diantaranya ke

Kota Jambi dengan menggunakan jalur air

(kapal motor), sedangkan untuk sektor

peternakan pemasaran ke luar daerah yaitu

Batam. Rangkaian gambar di bawah ini

memperlihatkan kondisi moda transportasi

air sebagai sarana distribusi dan pergerakan

orang maupun barang dari dan ke luar

wilayah Kecamatan Rantau Rasau.

Moda pergerakan orang dan barang

hampir seluruhnya menggunakan moda

transportasi air dengan jenis kendaraan speed, pongpong dan kapal motor. Untuk

pergerakan orang 30% menggunakan kendaraan pribadi, sedangkan 70%

menggunakan jalur air. Untuk pergerakan barang hampir 100% dibawa ke Kota

Jambi menggunakan kapal motor. Kebutuhan yang mendesak di sektor

transportasi adalah laringan jalan baru sebagai penghubung antar desa.

8. Kecamatan Berbak

Page 36: Bab 2 Rpijm Tanjabtim

Bab 2 - 36DINAS PEKERJAAN UMUM

Laporan RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kecamatan Berbak merupakan kecamatan dengan julukan lumbung

padi bagi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sehingga potensi unggulan di

kecamatan ini adalah sektor pertanian dengan komoditas padi, jagung, kedelai

dan lain-lain yang potensi-potensi tersebut dipasarkan hampir seluruhnya ke

Jambi yang saat ini dengan menggunakan moda air (kapal motor).

Kecamatan ini sedang di bangun jembatan yang kondisinya hampir selesai.

Dengan dibangunnya jembatan ini maka kecamatan ini akan banyak diuntungkan

di sektor transportasinya, bahkan bukan kecamatan ini saja namun kecamatan

lain yang berada di wilayah bagian timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur akan

mendapat keuntungan yang sama karena dengan terbukanya jalur darat maka

keterisolasian daerah akan hilang seiring dengan meningkatnya pergerakan di

kecamatan-kecamatan tersebut.

9. Kecamatan Nipah Panjang

Dari kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di kecamatan ini maka

kecamatan ini pantas di jadikan sebuah simpul transportasi, karena kecamatan

Nipah Panjang merupakan kecamatan tujuan bagi wilayah di sekitarnya seperti

Kecamatan Rantau Rasau dan Kecamatan Sadu. Sarana prasarana vital seperti

PLTD, Bank, Dermaga Pasar dll. ada di kecamatan ini.

Potensi yang bisa dikembangkan di kecamatan ini antara lain : Kelapa,

Pinang, Sapi, Perikanan. Rata-rata komoditi tersebut di bawa/pasarkan ke Kota

Jambi dengan menggunakan kapal motor.

10. Kecamatan Sadu

Potensi kecamatan Sadu yang menjadi unggulan diantaranya yaitu kelapa,

padi, buah-buahan, dan perikanan tangkap. Jalur pemasaran Kelapa pada

umumnya dibawa ke Jambi dengan menggunakan kapal motor dari Dabu Singkep

yang selalu singgah di kecamatan ini. Dikecamatan ini terdapat 2 dermaga yang

lokasinya di Sungai Lokan dan Sungai Itik. Kapal dari Singkep biasanya setiap

hari dan hari senin dengan kapasitas kapal lebih dari 10 ton.