BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat...

57
9 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada Bab 2 ini, penulis menjelaskan beberapa teori yang berhubungan dengan perancangan aplikasi analisis sistem koreksi soal esai ini. Teori-teori tersebut antara lain adalah Taksonomi Bloom yang digunakan untuk mengetahui tipe soal ujian mengarah pada level kognitif, pengertian tentang database serta intelegensia semu, tahapan dan proses-proses dalam Natural Language Processing, kaidah-kaidah dalam tata bahasa Indonesia, Unified Modelling Language beserta diagram-diagram, serta metodologi penelitian dengan System Development Life Cycle. 2.1 Taksonomi Bloom 2.1.1 Pengertian Taksonomi Bloom Menurut Benjamin S. Bloom (1956), Taksonomi Bloom merujuk pada tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang

Transcript of BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat...

Page 1: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada Bab 2 ini, penulis menjelaskan beberapa teori yang berhubungan dengan

perancangan aplikasi analisis sistem koreksi soal esai ini. Teori-teori tersebut antara

lain adalah Taksonomi Bloom yang digunakan untuk mengetahui tipe soal ujian

mengarah pada level kognitif, pengertian tentang database serta intelegensia semu,

tahapan dan proses-proses dalam Natural Language Processing, kaidah-kaidah

dalam tata bahasa Indonesia, Unified Modelling Language beserta diagram-diagram,

serta metodologi penelitian dengan System Development Life Cycle.

2.1 Taksonomi Bloom

2.1.1 Pengertian Taksonomi Bloom

Menurut Benjamin S. Bloom (1956), Taksonomi Bloom

merujuk pada tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain

(ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam

pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.

Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang

sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang

diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa.

Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan

pengamalan.

Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa

kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat),

mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang

Page 2: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

10

 

paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan

menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti

misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai “pemahaman” yang

berada di tingkatan kedua juga diperlukan “pengetahuan” yang ada

pada tingkatan pertama.

2.1.2 Domain Kognitif / Ranah Kognitif

Domain yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek

intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.

Domain dikognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua

bagian, yaitu Bagian pertama adalah berupa Pengetahuan (C1) dan

bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (C2 –

C6)

a. Pengetahuan (Knowledge) / C1 : Berisikan kemampuan untuk

mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta,

gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai

contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang

yang berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi

dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar

kualitas minimum untuk produk, dsb.

 

Page 3: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

11

 

b. Pemahaman (Comprehension) / C2 : Dikenali dari kemampuan

untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram,

arahan, peraturan, dsb.

 

c. Aplikasi (Application) / C3 : Di tingkat ini, seseorang memiliki

kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus,

teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi

informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi,

seseorang yang berada di tingkat aplikasi akan mampu

merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas.

 

d. Analisis (Analysis) / C4 : Di tingkat analisis, seseorang akan

mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi

atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil

untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali

serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah

skenario yang rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan

mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject,

membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab,

dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan

yang ditimbulkan.

 

e. Sintesis (Synthesis) / C5 : Satu tingkat di atas analisa, seseorang di

tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari

sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu

Page 4: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

12

 

mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk

menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat

ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk

menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan

pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas

produk.

 

f. Evaluasi (Evaluation) / C6 : Dikenali dari kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb

dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada

untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai

contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu

menilai alternatif solusi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan

efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

13

 

Page 6: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

14

 

Gambar 2.1 Contoh Kata-kata Kerja Operasional Ranah Kognitif

2.2 Basis Data

2.2.1 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data adalah

sekumpulan data-data yang dapat digunakan bersama-sama dan saling

Page 7: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

15

 

berhubungan secara logika, deskripsi dari data-data tersebut,

dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh

suatu perusahaan.

Menurut Abdul Kadir (2004, p6), basis data adalah suatu

penyusunan terstruktur yang disimpan dalam media pengingat

(harddisk) yang tujuannya adalah agar data tersebut dapat diakses

dengan mudah dan cepat.

Menurut Whitten (2004, p58), basis data adalah file yang

saling berhubungan di mana setiap baris pada suatu basis data juga

harus saling terhubung dengan baris pada file lain. Dapat disimpulkan

bahwa basis data menyimpan data yang saling berhubungan yang

dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk menyediakan informasi-

infomasi yang berguna.

Basis data adalah sekumpulan data yang terstruktur, dirancang

untuk memenuhi kebutuhan informasi sebuah organisasi dan dapat

diakses dengan mudah dan cepat. Suatu sistem basis data terdiri dari

empat komponen yaitu data, yang secara fisik menyimpan informasi-

informasi; Database Management System (DBMS), Data Description

Language (DDL), dan Data Manipulation Language (DML). Berikut

adalah keuntungan, kelemahan, dan tujuan basis data.

Keuntungan Basis Data:

a. Data dapat digunakan secara bersama-sama

b. Data dapat distandarisasi

c. Mengurangi kerangkapan

Page 8: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

16

 

d. Kemandirian data

e. Keamanan data dapat dijaga

f. Integritas data dapat dipertahankan

g. Menyediakan recovery

h. Mencegah ketidakkonsistenan

Kelemahan Basis Data:

a. Storage yang digunakan menjadi besar

b. Dibutuhkan tenaga yang teampil dalam mengolah data

c. Perangkat lunaknya mahal

d. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi

departemen yang terkait

e. Terjadi deadlock

Tujuan Basis Data:

a. Efisiensi meliput speed, space, dan accurancy

b. Menangani data dalam jumlah besar

c. Kebersamaan pemakaian (shareability)

d. Meniadakan duplikasi dan data yang tidak konsisten

2.2.2 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), DBMS adalah

sistem piranti lunak yang memungkinkan pengguna untuk

menentukan, menciptakan, memelihara, dan mengendalikan akses ke

dalam database (basis data).

Page 9: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

17

 

Menurut Whitten (2004, p554), sebuah basis data yang besar

memerlukan sebuah perangkat lunak untuk mengatur basis data

tersebut secara keseluruhan. Perangkat lunak yang dapat digunakan

untuk membuat, mengakses, mengontrol, dan mengatur suatu basis

data dinamakan sistem manajemen basis data, biasa disebut dengan

database management system, disingkat DBMS.

DBMS adalah software yang dirancang untuk mengatur,

mengembangkan serta mengakses database dengan ukuran besar

sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Komponen Database Management System (DBMS) menurut

Connolly dan Begg (2005, p18) yaitu:

a. Hardware (Perangkat Keras) : Perangkat keras yang dibutuhkan

untuk menjalankan DBMS dan aplikasi-aplikasi.

Contoh : single personal computer, single mainframe, atau

komputer yang menggunakan jaringan

b. Software (Perangkat Lunak) : Komponen perangkat lunak terdiri

dari perangkat lunak DBMS itu sendiri dan program-program

aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk perangkat

lunak jaringan jika DBMS menggunakan jaringan.

Contoh : ‘C’, ‘C++’, Java, Visual Basic, COBOL.

c. Data

Data merupakan komponen yang paling penting dari DBMS,

khususnya dari sudut pandang pemakai akhir mengenai data.

Page 10: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

18

 

d. Prosedur

Cara untuk menjalankan sistem, seperti bagaimana masuk ke

dalam DBMS, memulai dan menghentikan DBMS, bagaimana

membuat data backup

e. Manusia

Komponen terakhir adalah manusia yang terlibat dengan sistem,

termasuk didalamnya adalah Database Administrator (DBA),

perancangan database, pengembang aplikasi, dan pemakai akhir.

Keuntungan yang diberikan oleh DBMS seperti:

a. Mengontrol duplikasi data

Database menghilangkan data yang redundan dengan menyatukan

file-file, sehingga data yang ganda tidak akan disimpan.

b. Data yang konsisten

Dengan menghilangkan atau mengontrol data yang redundan,

sudah mengurangi resiko data yang tidak konsisten.

c. Informasi yang sama

Dengan menggunakan DBMS, data bisa didapat dari beberapa

sumber yang sama setelah data tersebut diintegrasikan.

d. Membagi data

Database tidak lagi hanya dimiliki oleh departemen atau bagian

tertentu saja, tetapi database menjadi milik organisasi dan bisa di-

share oleh semua user yang memiliki hak akses.

Page 11: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

19

 

e. Meningkatkan kesatuan data

Kesatuan data menunjukan bahwa data yang disimpan adalah

valid dan konsisten.

f. Meningkatkan keamanan

Keamanan melindungi database dari orang-orang yang tidak

mempunyai hak akses terhadap database tersebut.

g. Meningkatkan standar

Terdiri dari sebuah standar format data dari departemen,

organisasi, nasional, maupun internasional seperti fasilitas

perubahan data, penamaan, dan peng-update-an prosedur.

h. Penghematan

Penghematan biaya bisa dilakukan dengan menggabungkan semua

data operasional suatu organisasi ke dalam satu database, dan

membuat aplikasi yang bekerja dengan satu sumber data saja.

i. Menyeimbangkan kebutuhan masalah

Database Administrator (DBA) akan membuat keputusan tentang

rancangan dan penggunaan database secara operasional yang

menyediakan kebutuhan yang terbaik untuk seluruh organisasi.

j. Meningkatkan pengaksesan data

DBMS menyediakan query language atau report writers yang

memungkinkan user untuk bertanya tentang pertanyaan-

pertanyaan ad-hoc dan memperoleh informasi yang dibutuhkan

tanpa melibatkan programmers untuk mengambil informasi

tersebut ke dalam database.

Page 12: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

20

 

k. Meningkatkan produktivitas

DBMS dapat menyederhanakan pengembangan dari suatu aplikasi

database sehingga dapat meningkatkan produktivitas programmer

dan mengurangi waktu pengembang.

l. Meningkatkan pemeliharaan data independen

DBMS memisahkan deskripsi database dari program aplikasi,

sehingga program aplikasi tidak dapat mengubah database.

m. Meningkatkan ketepatan

Sering kali lebih dari satu user mengakses file yang sama, dengan

adanya DBMS ketepatan database akan diatur.

n. Meningkatkan backup dan perbaikan

File-based system menyediakan batasan-batasan terhadap user

untuk menjaga data dari kesalahan dari sistem komputer atau

program aplikasi. Jika terjadi kesalahan, backup akan di-restore

dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan

Kelemahan yang dimiliki oleh DBMS seperti :

a. Kompleks

DBMS merupakan bagian dari software yang sangat kompleks.

Kesalahan terhadap pengertian sistem akan mengakibatkan

rancangan keputusan yang buruk pada suatu organisasi.

b. Ukuran

Karena DBMS sangat kompleks membuat harus menyediakan disk

dan memory dengan kapasitas yang besar.

Page 13: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

21

 

c. Biaya DBMS

Biaya sebuah DBMS tergantung dari lingkungan dan fungsi yang

disediakan.

d. Harga hardware

Untuk mendapatkan tampilan yang bagus, membutuhkan mesin

yang bagus dengan menambahkan hardware yang harganya tidak

murah.

e. Biaya perubahan

Jika terjadi perubahan akan memakan banyak biaya seperti biaya

hardware, DBMS yang baru, termasuk biaya pelatihan karyawan.

f. Tampilan

DBMS hanya bisa dijalankan pada beberapa aplikasi saja.

g. Tingkat kegagalan tinggi

Dengan adanya sentralisasi penyimpanan akan mengakibatkan

sistem cepat rusak. Penggunaan DBMS akan mengakibatkan

operasi berhenti jika terjadi kesalahan.

2.2.3 Entity Relationship Modelling

Menurut Connolly dan Begg (2005, p342), salah satu aspek

yang sulit dalam perancangan basis data adalah kenyataan bahwa

perancang, programmer, dan pemakai akhir cenderung melihat data

dengan cara yang berbeda. Untuk memastikan pemahaman secara

alamiah dari data dan bagaimana data digunakan oleh perusahaan

dibutuhkan sebuah bentuk komunikasi yang non-teknis dan bebas dari

kebingungan.

Page 14: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

22

 

2.2.3.1 Entity Type

Tipe entity adalah kumpulan objek-objek dengan

property yang sama, yang di definisikan oleh perusahaan yang

keberadaannya tidak tergantung.

Konsep dasar dari bentuk Entity Relationship adalah

tipe entitas. Sebuah tipe entitas memiliki keberadaan yang

bebas dan menjadi objek dengan keberadaan fisik atau

menjadi objek dengan keberadaan konseptual. Ini berarti

perancang yang berbeda mungkin mengidentifikasi entitas

yang berbeda.

Entity Occurrence adalah objek dan tipe entitas yang

dapat diidentifikasikan secara unik.

2.2.3.2 Relationship Type

Tipe relationship adalah sebuah gabungan yang

mempunyai arti diantara tipe-tipe entitas. Setiap tipe

relationship diberi nama sesuai dengan fungsinya.

Relationship occurrence adalah suatu gabungan yang dapat

diidentifikasi secara unik, yang meliputi suatu kejadian dari

setiap tipe entitas yang berpartisipasi.

2.2.3.3 Attributes

Attribute adalah sifat dari sebuah entitas atau sebuah

tipe relationship. Atribut menyimpan nilai dari setiap entity

occurence dan mewakili bagian utama dari data yang disimpan

Page 15: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

23

 

dalam basis data. Attribute domain adalah satuan nilai-nilai

untuk satu atau beberapa atribut. Setiap atribut yang

dihubungkan dengan sejumlah nilai disebut domain. Domain

mendefinisikan nilai-nilai yang dimiliki oleh sebuah atribut

dan sama dengan konsep domain pada model relational.

Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari

komponen tunggal dengan keberadaan yang bebas. Simple

attribute tidak dapat dibagi lagi ke dalam komponen yang

lebih kecil lagi, misalnya posisi dan gaji dari entitas pegawai.

Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari

banyak komponen dengan sebuah keberadaan yang bebas.

Contohnya atribut alamat dari kantor cabang yang

mengandung nilai (jalan, kota, kode pos) bisa dipecahkan

menjadi atribut sederhana jalan, kota, dan kode pos.

Single value attribute adalah atribut yang memiliki

nilai tunggal untuk masing-masing kejadian dari entitas. Multi

value attribute adalah atribut yang memiliki banyak nilai

untuk masing-masing kejadian dari entitas.

Derived attribute adalah atribut yang menggantikan

sebuah nilai yang diturunkan dari nilai sebuah atribut yang

berhubungan, tidak perlu pada jenis entitas yang sama.

2.2.3.4 Keys

Candidate key adalah kunci yang secara unik

mengenali setiap kejadian di dalam tipe entitas. Sebuah

Page 16: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

24

 

candidate key tidak boleh NULL. Sebuah entitas mungkin

punya lebih dari satu candidate key.

Primary key adalah candidate key yang dipilih sebagai

kunci primer untuk mengenali secara unik setiap occurence

dari sebuah tipe entity.

Pemilihan primary key untuk sebuah entitas

berdasarkan pada pertimbangan panjang atribut, jumlah

minimal dari kebutuhan atribut dan memiliki keunikan.

Candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key akan

disebut sebagai alternative key.

Composite key adalah candidate key yang terdiri dari

dua atribut atau lebih. Foreign key adalah atribut pada satu

relasi yang cocok pada candidate key dari beberapa relasi.

2.3 Intelegensia Semu

2.3.1 Pengertian Intelegensia Semu

Intelegensia Semu (IS) atau Artificial Intelligence (AI) atau

Kecerdasan Buatan merupakan bagian dari Ilmu Komputer yang

menciptakan kecerdasan pada mesin (komputer) agar dapat

melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh manusia.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dapat diartikan

sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem

seperti ini umumnya dianggap sebagai komputer. Kecerdasan buatan

ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga

mengkonstruksinya.

Page 17: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

25

 

Menurut John McCarthy (1965), Artificial Intelligence adalah

untuk mengetahui dan memodelkan proses – proses berpikir manusia

dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.

Menurut Russell dan Norvig (2003, p5) definisi tentang

kecerdasan buatan dikembangkan berdasarkan empat kelompok

kategori, yaitu :

a. Sistem yang berpikir selayaknya manusia berfikir (thinking

humanly).

b. Sistem yang bertindak selayaknya manusia bertindak (acting

humanly).

c. Sistem yang berpikir secara rasional (thinking rationally).

d. Sistem yang bertindak secara rasional (actingt rationally).

Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan ada dua bagian utama

yang sangat dibutuhkan, yaitu :

a. Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta – fakta, teori,

pemikiran dan hubungan antara satu dengan yang lainnya.

b. Motor Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik

kesimpulan berdasarkan pengalaman.

Kelebihan dan kelemahan Intelegensia Semu atau Kecerdasan Buatan

dapat dilihat pada table 2.1 berikut ini :

Page 18: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

26

 

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Kecerdasan Buatan

Kelebihan Kecerdasan Buatan Kelemahan Kecerdasan Buatan

1. Lebih bersifat permanen

2. Lebih mudah diduplikasi dan

disebarkan

3. Lebih murah

4. Bersifat konsisten

5. Dapat didokumentasi

6. Lebih cepat

7. Lebih baik

1. Tidak Kreatif, karena untuk

menambah pengetahuan harus

dilakukan melalui sistem yang

dibangun

2. Harus bekerja dengan input – input

simbolik, sehingga tidak

memungkinkan untuk menggunakan

pengalaman secara langsung.

3. Pemikiran

sangat terbatas.

2.3.2 Bidang – bidang Cakupan Intelegensia Semu

a. Game Playing : Game Playing (permainan game) merupakan

bidang AI yang sangat populer berupa permainan antara manusia

melawan mesin yang mempunyai intelektual untuk berpikir.

Komputer dapat bereaksi dan menjawab tindakan-tindakan yang

diberikan oleh lawan mainnya.

b. General Problem Solving : Bidang AI ini berhubungan dengan

pemecahan masalah terhadap suatu situasi yang akan diselesaikan

oleh komputer. Permasalahan yang diungkapkan dalam suatu cara

yang sedemikian rupa sehingga komputer dapat mengerti dengan

semua deskripsi-deskripsi yang diinginkan juga diberikan kepada

Page 19: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

27

 

komputer. Biasanya permasalahan tersebut dapat diselesaikan

secara trial and error sampai solusi yang diinginkan didapatkan.

c. Natural Language Processing : Studi mengenai AI mencoba

supaya komputer dapat mengerti bahasa alamiah yang diketikkan

lewat keyboard. Bahasa alamiah (natural language) adalah

bahasa sehari-hari yang dipergunakan oleh orang untuk

berkomunikasi. Komputer yang dapat menerjemahkan satu

bahasa ke bahasa lainnya merupakan contoh penerapan AI di

bidang ini.

d. Speech Recognition : Bidang ini juga masih dikembangkan dan

terus dilakukan penelitiannya. Kalau bidang ini berhasil dengan

baik dan sempurna, alangkah hebatnya komputer. Kita dapat

berkomunikasi dengan komputer hanya dengan bicara, kita bisa

mengetik sebuah buku hanya dengan bicara, dan selanjutnya

komputer yang akan menampilkan tulisan hasil pembicaraan kita.

Akan tetapi bidang ini masih belum sempurna seperti yang

diharapkan. Hal ini dikarenakan jenis suara manusia berbeda-beda.

e. Visual Recognition : Bidang ini merupakan kemampuan suatu

komputer yang dapat menangkap signal elektronik dari suatu

kamera dan dapat memahami apa yang dilihat tersebut. Penerapan

AI ini misalnya pada komputer yang dipasang di peluru kendali,

sehingga peluru kendali dapat diprogram untuk selalu mengejar

sasarannya yang tampak di kamera. Pada era globalisasi saat ini,

bidang Visual Recognition dapat kita jumpai pada komputer-

komputer laptop terbaru. Mula-mula komputer dipasang alat

Page 20: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

28

 

untuk mendeteksi sidik jari (fingerprints password). Sekarang ini

sudah banyak digunakan face detector, sehingga untuk mengakses

sebuah laptop yang sudah dipasangi password dari gambar wajah

orang pemiliknya.

f. Robotics : Robot adalah suatu mesin yang dapat diarahkan untuk

mengerjakan bermacam-macam tugas tanpa campur tangan lagi

dari manusia. Secara ideal robot diharapkan dapat melihat,

mendengar, menganalisa lingkungannya dan dapat melakukan

tindakan-tindakan yang terprogram. Dewasa ini robot digunakan

untuk maksud-maksud tertentu dan yang paling banyak adalah

untuk keperluan industri. Diterapkannya robot untuk industri

terutama untuk pekerjaan 3D yaitu Dirty, Dangerous, atau

Difficult (kotor, berbahaya dan pekerjaan yang sulit).

g. Sistem Pakar atau Expert System : Kemampuan, keahlian dan

pengetahuan tiap orang berbeda-beda. Komputer dapat diprogram

untuk berbuat seperti orang yang ahli dalam bidang tertentu.

Komputer yang demikian dapat dijadikan seperti konsultan atau

tenaga ahli di bidang tertentu yang dapat menjawab pertanyaan

dan memberikan nasehat-nasehat yang dibutuhkan. Untuk

mengembangkan expert system, harus diciptakan terlebih dahulu

suatu knowledge base yang dibutuhkan oleh aplikasinya. Suatu

knowledge base terdiri dari kumpulan data tertentu untuk

permasalahan yang spesifik dan aturan-aturan bagaimana

memanipulasi data yang disimpan tersebut. Berbeda dengan

database biasa, knowledge base mungkin dapat juga terdiri dari

Page 21: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

29

 

asumsi-asumsi, kepercayaan-kepercayaan, pendugaan-pendugaan

dan metode-metode heuristic. Untuk membuat knowledge base

perencanaan sistem harus bekerja sama atau meminta nasehat dari

ahli di bidangnya. Orang yang menciptakan expert system disebut

dengan knowledge engineer.

h. Fuzzy Logic : komputer yang dapat mengambil keputusan dalam

hal-hal yang tidak jelas atau kondisi diantara Ya atau Tidak.

i. Jaringan Saraf Tiruan : sistem yang didasarkan pada operasi

jaringan syaraf biologis, dengan kata lain, adalah emulasi sistem

syaraf biologis.

2.4 Natural Language Processing

2.4.1 Pengertian Natural Language Processing

Membuat suatu sistem komputer yang dapat memahami

bahasa ilmiah seperti Bahasa Inggris bukanlah suatu pekerjaan yang

mudah. Jika saja komputer dapat memahami kalimat-kalimat baik

yang diketikkan melalui keyboard ataupun yang diucapkan, maka kita

tidak akan pernah menemukan kesulitan dalam menggunakannya.

Natural Language Processing menghilangkan semua keterbatasan

yang ada yang mungkin timbul dalam menggunakan komputer. Selain

itu juga dengan adanya Natural Language Processing ini seseorang

tidak perlu berlajar suatu bahasa pemrograman tertentu karena dia

bisa memprogram komputer tersebut dengan bahasa sehari-harinya.

Sebagai contoh, sebuah komputer harus mampu membuat model

morfologi (struktur kata) supaya mengerti kalimat dalam bahasa

Page 22: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

30

 

Inggris, tetapi sebuah model morfologi juga diperlukan untuk

menghasilkan kalimat dalam bahasa Inggris yang benar secara

gramatikal.

Natural Language Processing memiliki overlap yang

signifikan dengan bidang linguistik komputasional, dan sering

dipertimbangkan sebagai sub bidang dari IS. Terminologi bahasa

alami digunakan untuk membedakan bahasa manusia (seperti bahasa

Indonesia, Inggris, atau Spanyol, dan sebagainya) dari bahasa formal

atau bahasa komputer (seperti C++, Java, atau LISP).

2.4.2 Tahap – Tahap Natural Language Processing

1. Analisis Morfologi

Proses yang menganalisa setiap kata menjadi bagian masing-

masing, sesuai dengan jenisnya dan memisahkan antara token dan

non token. Contoh jenis non token adalah tanda baca.

2. Analisis Sintaktik

Hasil proses dari analisis morfologi yang berupa urutan kata-kata

kemudian akan diolah lebih lanjut pada proses analisis sintatik

yang akan mentransformasikan urutan kata-kata tersebut menjadi

sebuah struktur yang menggambarkan hubungan antara kata-kata

tersebut.

3. Analisis Semantik

Struktur yang telah dihasilkan pada proses analisis semantik akan

dianalisa lebih lanjut untuk mendapatkan arti dari kalimat tersebut.

Proses pencarian arti dari kalimat tersebut dilakukan dengan cara

Page 23: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

31

 

memetakan (map) masing-masing kata ke dalam knowledge base

yang ada.

4. Discourse Integration

Pada proses analisis semantic sudah dilakukan pencarian arti dari

kalimat, namun bisa saja ada beberapa kata yang belum

mempunyai arti yang jelas, karena ada arti beberapa kata atau

kalimat yang bergantung pada arti kata atau kalimat sebelumnya.

Arti dari kata-kata atau kalimat-kalimat tersebut akan dicari pada

tahap discourse integration ini.

5. Analisis Pragmatik

Pada tahap ini akan dilakukan eksekusi untuk mendapatkan hasil

dari arti kalimat yang ada.

2.4.3 Context Free Grammar

Parser dapat mengenali suatu kalimat apabila kalimat tersebut

mengikuti suatu kaidah tata bahasa atau grammar. Tata bahasa adalah

suatu kaidah untuk menentukan struktur kalimat suatu bahasa.

Context Free Grammar merupakan kaidah suatu tata bahasa

yang berguna untuk menggambarkan suatu struktur kalimat. Dengan

Context Free Grammar, suatu grammar disusun sebagai serangkaian

Production Rule atau Kaidah Produksi yang membentuk kalimat

dalam bahasa yang dijelaskan oleh grammar tersebut.

Page 24: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

32

 

Context Free Grammar mempunyai empat komponen sebagai

berikut :

a. Terminal Symbol adalah simbol dasar yang membentuk suatu

kalimat. Terminal Symbol ditulis dengan menggunakan huruf

(dengan huruf kecil), angka, atau tanda khusus.

b. Non-Terminal Symbol adalah simbol khusus yang menunjuk pada

kata-kata yang telah dikenal pada suatu bahasa. Non-Terminal

Symbol ditulis dengan menggunakan huruf (dengan huruf kapital),

angka, atau tanda khusus.

c. Start Symbol adalah salah satu dari Non-Terminal Symbol yang

merupakan awal dari penguraian kalimat.

d. Production Rule adalah kaidah produksi yang menggambarkan

bagaimana struktur tata bahasa dapat dirancang dari Terminal

Symbol yang satu ke Terminal Symbol yang lainnya.

Menurut Russel dan Norvig (2003, p795-797), sebelum

membuat suatu grammar, pertama didefinisikan lexicon terlebih

dahulu. Lexicon adalah daftar dari kata-kata yang diizinkan. Kata-kata

ini dikelompokkan ke dalam kategori atau bagian dari percakapan

familiar bagi user. Berikut contoh lexicon dalam fragmen bahasa

Inggris:

Noun : flights | breeze | trip | morning | . . .

Verb : is | prefer | like | need | . . .

Adjective : cheapest | first | other | direct | . . .

Adverb : here | there | nearby | ahead

| right | left | east | south | back | …

Page 25: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

33

 

Pronoun : me | I | you | it | . . .

Name : Mike | Albert | Stephanie | …

Conjunction : and | or | but | …

ProperNoun : Alaska | Baltimore | Chicago | Garuda | . . .

Article : the | a | an | this | . . .

Preposition : from | to | on | near | . . .

Digit : 0 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9

Tahap selanjutnya adalah membuat grammar. Contoh grammar:

S NP VP I + prefer a morning flight

NP Pronoun I

| ProperNoun Los Angeles

| Det Nominal a + flight

Nominal Noun Nominal morning + flight

| Noun flights

VP Verb do

| Verb NP prefer a morning flight

| Verb NP PP leave Boston in the morning

| Verb PP leave in the morning

PP Prep NP from Los Angeles

2.4.4 Analisis Morfologi

Untuk menganalisis kalimat input-an, program pertama kali

memecah kalimat tersebut ke dalam kata tunggal. Program memeriksa

Page 26: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

34

 

input dan mencari spasi dan tanda baca untuk mengidentifikasi kata

tunggal. Pada tahap ini, kata input-an dibagi ke dalam unit yang lebih

kecil yang disebut morfem. Morfem merupakan unit terkecil dari

bahasa. Sebuah morfem dapat berupa kata itu sendiri, yang disebut

dengan morfem bebas. Sebagai contoh, kata ”keyboard” adalah

sebuah morfem. Di sisi lain, ”keyboards” terdiri dari dua morfem, kata

dasarnya sendiri ”keyboard”, dan huruf ”s” yang ditambahkan di akhir

kata yang mengidetifikasikan jamak. Huruf ”s” merupakan tipe

morfem yang disebut bound morpheme. Bound Morpheme biasanya

merupakan awalan dan akhiran yang digunakan pada kata dasar untuk

memodifikasi arti. (Turban, 1992, p282).

Tidak berbeda jauh dengan pendapat Turban, menurut Rich

dan Knight (1991, p381), analisis morfologi harus dapat melakukan

hal berikut:

Memisahkan kata ”keyboard’s” ke dalam kata benda yang

benar ”keyboard” dan akhiran kepunyaan ”’s”.

Mengenal deretan ”.init” sebagai ekstensi file yang berfungsi

sebagai kata sifat dalam kalimat.

Dalam menganalisis struktur morfologi dari kata-kata dalam n-

bahasa Indonesia, diperlukan suatu algoritma stemming yang sesuai.

Stemming digunakan untuk mengubah variasi kata ke bentuk kata

dasarnya dengan mengaplikasikan aturan-aturan morfologi. Tidak

seperti bahasa Inggris, dimana peran akhiran mendominasi

pembentukan kata asal, bahasa Indonesia bergantung baik pada

awalan maupun akhiran untuk menghasilkan kata-kata baru. Karena

Page 27: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

35

 

itu, untuk stemming sebuah kata asal dalam bahasa Indonesia untuk

memperoleh kata dasarnya, perlu diperhatikan awalan dan akhiran

pada kata asal tersebut.

2.4.4.1 Nazief dan Adriani's Algorithm

Algoritma Nazief dan Adriani berdasar pada aturan

morphology komprehensif yang mengelompokan dan

mengenkapsulasi imbuhan yang diperbolehkan dan yang tidak

diperbolehkan, termasuk awalan, akhiran, sisipan dan imbuhan

gabungan. Algoritma ini juga mendukung pengkodean ulang

sebuah pendekatan untuk mengembalikan sebuah huruf awal

yang telah dibuang sebelumnya dari kata dasar untuk menunda

terlebih dahulu sebuah awalan. Pada algoritma ini juga

digunakan kamus kata-kata dasar untuk memeriksa jika

stemming sudah mencapai kata dasar. Pernyataan tersebut

berdasar pada penelitian Asian, William, dan Tahaghoghi

(2005, pp2-3)

Ada tiga komponen dasar dalam algoritma Nazief dan

Adriani, yaitu:

1. Pengelompokan Imbuhan

Pada pengelompokan imbuhan dibentuk menjadi

kategori berikut:

a. Inflection Suffix

Kumpulan akhiran yang tidak mengubah kata dasar.

Inflection Suffix dibagi lagi menjadi:

Page 28: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

36

 

Particle (P): -lah, -kah. Misalnya pada kata ”tidurlah”.

Possesive Pronoun (PP): -ku, -mu, -nya. Misalnya

pada kata ”ayahmu”.

P dan PP dapat muncul bersama, di mana PP muncul

sebelum P. Sebuah kata dapat memiliki lebih dari satu

P maupun PP, dan dapat diaplikasikan secara langsung

ke kata dasar atau ke kata yang memiliki derivation

suffix.

b. Derivation Suffix

Kumpulan akhiran yang diaplikasikan secara langsung

ke kata dasar. Hanya ada satu derivation suffix per kata.

Sebagai contoh, kata ”lapor” dapat diberi akhiran –kan

sehingga menjadi ”laporkan”. Selain itu, dapat pula

diberi akhiran dengan inflection suffix –lah sehingga

menjadi ”laporkanlah”.

c. Derivation Prefix

Kumpulan awalan yang diaplikasikan baik secara

langsung ke kata dasar maupun ke kata yang memiliki

sampai dua derivation prefix lainnya. Misalnya

derivation prefix ”mem-” dan ”per-” dapat

ditambahkan pada kata ”indahkannya” sehingga

menjadi ”memperindahkannya”.

2. Penggunaan aturan serta pengecualiannya

Terdapat aturan dan pengecualian dalam algoritma

ini yaitu:

Page 29: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

37

 

a. Tidak semua kombinasi diperbolehkan. Misalnya,

setelah kata yang memiliki awalan di-, maka tidak

diperbolehkan untuk dipakai akhiran –an. Untuk

selengkapnya dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 2.2 Imbuhan Gabung yang Tidak Dibolehkan

Awalan Akhiran yang tidak dibolehkan be- -i di- -an ke- -i, -kan me- -an se- -i, -kan te- -an

b. Tidak ada perulangan pada imbuhan yang sama.

Misalnya, setelah sebuah kata diberi awalan te-, maka

tidak mungkin untuk mengulang menggunakan awalan

te- lagi pada kata tersebut. Contohnya pada kata teteh,

tetek, dst.

c. Tidak dilakukan stemming, jika sebuah kata memiliki

satu atau dua karakter.

d. Menambah sebuah awalan mungkin mengubah kata

dasar atau awalan yang telah digunakan sebelumnya.

Pertimbangkan meng-, yang memiliki variasi mem-,

meng-, meny-, dan men-. Beberapa diantaranya dapat

mengubah awalan dari suatu kata. Misalnya, pada kata

dasar ”sapu”. Jika digunakan awalan meny- untuk

menghasilkan kata ”menyapu”, berarti telah

membuang huruf ”s”.

Page 30: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

38

 

3. Kamus

Proses stemming dalam algoritma Nazief dan Adriani

adalah sebagai berikut:

1. Kata input-an dicari di dalam kamus. Jika ditemukan,

maka diasumsikan bahwa kata tersebut merupakan kata

dasar.

2. Membuang inflection suffix (-lah, -kah, -ku, -mu, -nya).

Jika berhasil dan akhirnya adalah P (-lah, -kah), maka

tahap ini diulangi lagi untuk membuang inflection suffix

PP (-ku, -mu, atau -nya).

3. Membuang derivation suffix (-i, -an). Jika berhasil, maka

dilakukan tahap 4. Jika tahap 4 tidak berhasil:

a. Jika akhiran –an dibuang dan huruf terakhir dari kata

adalah –k, maka –k juga dibuang dan diulangi lagi

tahap keempat. Jika gagal, lakukan tahap 3b.

b. Akhiran yang telah dibuang sebelumnya (-i, -an, -kan),

dikembalikan.

4. Membuang derivation preffix

a. Jika akhiran dibuang pada tahap 3, maka dilakukan

pemeriksaan imbuhan gabungan yang tidak

diperbolehkan berdasar tabel 2.2. Jika ditemukan yang

sesuai, maka algoritma mengeluarkan hasil.

b. Jika awalan saat ini sesuai dengan awalan apapun

sebelumnya, maka algoritma mengeluarkan hasil.

Page 31: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

39

 

c. Jika tiga awalan sebelumnya telah dibuang maka

algoritma mengeluarkan hasil.

d. Jenis awalan ditentukan dengan cara berikut:

Jika awalan kata adalah di-, ke-, se-, maka jenis

awalannya berturut-turut adalah di, ke, se.

Jika awalan kata adalah te-, be-, me-, pe-, maka

dibutuhkan proses tambahan dalam menghasilkan

kumpulan karakter untuk menentukan jenis awalan.

Sebagai contoh, aturan untuk awalan te- pada tabel

berikut:

Tabel 2.3 Jenis Awalan untuk Kata Berawalan te-

Karakter yang mengikuti Jenis awalan Set 1 Set 2 Set 3 Set 4

-r- -r- - - Tidak ada -r- Vokal - - ter-luluh -r- bukan (vokal

atau -r-) -er- Vokal ter

-r- bukan (vokal atau -r-)

-er- Bukan Vokal Tidak ada

-r- bukan (vokal atau -r-)

bukan -er- - ter

bukan (vokal atau -r-)

-er- Vokal - Tidak ada

bukan (vokal atau -r-)

-er- Bukan Vokal

- te

Misalkan pada kata ”terlambat”. Setelah

membuang te-, akan dihasilkan ”rlambat”,

kumpulan pertama karakter dihasilkan dari awalan

menutur aturan Set 1. Dalam kasus ini, huruf yang

mengikuti awalan te- adalah ”r”, dan ini cocok

dengan lima baris pertama dari tabel 2.3 tersebut.

Page 32: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

40

 

Setelah ”r” adalah ”l” pada Set 2, maka cocok

dengan baris ketiga sampai kelima. Setelah ”l”

adalah ”-ambat”, mengeliminasi baris ketiga dan

keempat untuk Set 3 dan menentukan bahwa jenis

awalan ”ter-” ditunjukkan pada kolom paling kanan.

Jika dua karakter pertama tidak cocok dengan di-,

ke-, se-, te-, be-, me-, atau pe-, maka algoritma

mengeluarkan hasil.

e. Jika jenis awalan adalah ”tidak ada”, maka algoritma

mengeluarkan hasil. Jika bukan, maka jenis awalan

dapat pada tabel 2.4, awalan yang dibuang pun

ditemukan, dan awalan tersebut dibuang dari kata.

tabel 2.4 hanya menunjukkan kasus sederhana dan

yang sesuai pada tabel 2.3.

Tabel 2.4 Menentukan Awalan dari Jenis Awalan

Jenis awalan Awalan yang dibuang di di- ke ke- se se- te te- ter ter-

ter-luluh ter-

f. Jika tidak menemukan kata dasar, lakukan tahap 4

secara berulang untuk pembuangan awalan lebih lanjut.

Jika kata dasar ditemukan, maka algoritma

mengeluarkan hasil.

Page 33: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

41

 

g. Lakukan pengkodean ulang. Tahap ini bergantung pada

jenis awalan dan dapat menghasilkan awalan yang

berbeda pada kata yang di-stem dan dicek pada kamus.

Misal pada jenis awalan ”terluluh” pada tabel 2.2 dan

tabel 2.3. Pada kasus ini, setelah membuang ”ter-” ,

sebuah ”r” ditambahkan pada kata. Jika kata baru ini

tidak terdapat di dalam kamus, maka ulangi Langkah 4

untuk kata baru tersebut. Jika kata dasar tidak

ditemukan, maka ”r” dibuang dan ”ter-” dikembalikan.

Awalan di-set ke ”tidak ada” dan algoritma

mengeluarkan hasil.

5. Jika semua tahapan di atas berhasil dilalui, maka algoritma

akan mengeluarkan hasil berupa kata dasar yang asli.

2.4.5 Analisis Sintaksis

Analisis sintaksis adalah proses menganalisa deretan token

untuk menentukan struktur gramatikal berdasarkan formal grammar

yang tersedia. Pada tahap ini, akan dilakukan analisis terhadap

struktur sintaksis dari kalimat-kalimat. Parsing memverifikasi bahwa

kalimat-kalimat terbentuk dengan baik secara sintaksis dan juga

menentukan struktur bahasa. Dengan mengidentifikasi relasi lingustik

yang utama seperti subjek-kata kerja, kata kerja-objek, dan kata

benda-modifer, parser menyediakan sebuah framework untuk

interpretasi semantik. Ini sering direpresentasikan dengan parse tree.

Page 34: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

42

 

Sebuah parse adalah salah satu komponen interpreter atau

compiler yang mengecek sintaks yang tepat dan membangun struktur

data (seperti parse tree, abstrak syntax tree, atau struktur hirarki

lainnya) secara implisit di dalam input token. Parse sering

menggunakan lexical analyser untuk membuat token dari deretan

input-an karakter. Parser dapat diprogram sendiri atau dihasilkan

semi otomatis dengan menggunakan alat seperti Yacc dari grammar

yang ditulis dalam Backus-Naur form.

2.4.5.1 Teknik dasar penjabaran

Dua teknik yang sering digunakan dalam penjabaran

adalah metode penjabaran dari atas ke bawah (top-down

parsing) dan metode penjabaran dari bawah ke atas (bottom-

up parsing).

a. Top-Down Parsing

Pada metode penjabaran ini pembentukan pohon parser

dimulai dari atas ke bawah. Jadi proses penguraian kalimat

masukan dimulai dari start symbol sentence. Pada sebelah kiri

dari kaidah Context Free Grammar dilakukan pembentukan

non-terminal symbol, yang kemudian ditransformasikan ke

bagian kanan terus menerus sampai ditemukan suatu terminal

symbol. Perhatikan grammar berikut ini :

S cAd

A ab | a

Page 35: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

43

 

Gambar 2.2 Langkah-langkah dalam top-down parsing

b. Bottom-Up Parsing

Pada metode penjabaran ini proses penguraian terjadi

dari kalimat masukan. Kaidah Context Free Grammar

ditransformasikan dari bagian kanan ke bagian kiri sampai

pada start symbol sentence yang merupakan tujuan akhir dari

proses penguraian. Perhatikan grammar berikut ini :

S aABe

A Abc | b

B d

Mengikuti grammar tersebut, kalimat abbcde dapat

direduksi ke S dengan langkah-langkah sebagai berikut :

abbcde

aAbcde

aAde

aABe

S

2.4.5.2 Algoritma Earley

Earley parser merupakan jenis bagan parser yang

fungsi utamanya adalah untuk pengolahan parsing dalam ,

Page 36: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

44

 

yang menarik dari Earley parser adalah karena dapat mem-

parsing semua bahasa dalam konteks yang bebas. Waktu

eksekusi dari Earley parser berjalan dalam waktu

kompleksitas. Waktu komplesitas adalah jumlah waktu yang

dibutuhkan oleh sebuah algoritma untuk menjalankan sebagai

fungsi dari ukuran masukan untuk masalah ini, dan waktu

kompleksitas dari suatu algoritma biasanya dinyatakan

menggunakan notasi O besar, Cubic time (O (n 3), di mana n

adalah panjang string yang diurai) dalam kasus umum,

quadratic time (O (n 2)) untuk tata bahasa yang ambigu, dan

linear time untuk hampir semua LR (k) tata bahasa. Earley

parser dapat bekerja secara optimal ketika aturan tertulis

secara rekursif kiri.

Pada sumber tertentu, algoritma Earley merupakan

baik algoritma bottom-up yang menggabungkan beberapa

elemen prediksi top-down, maupun algoritma prediksi top-

down yang memiliki pemeriksaan bottom-up. Dengan

demikian, algoritma Earley terlihat seperti perkawinan antara

pendekatan bottom-up dan top-down. Dari akar bottom-up,

Earley menjaga runtime untuk kasus terburuk pada (O (n 3),

tetapi karena kekuatan dari elemen prediksi top-down, dalam

banyak kasus memiliki runtime pada O(n). (Sandstrom, 2004,

p4).

Page 37: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

45

 

Berdasarkan algoritma Earley ini, pertama kali

dilakukan inisialisasi aturan top-down berikut (Loper, 2005,

p30-33):

Untuk setiap aturan grammar S α, maka tambahkan S ·α

ke queue[0]. Kemudian, scan dari kiri ke kanan dengan

menerapkan satu dari 3 aturan ini:

Prediksi top-down rule

Scanning fundamental rule on terminals

Penyelesaian fundamental rule on nonterminals

Intialization

Prediction

Scanner

Completer

Gambar 2.3 Aturan dalam Algoritma Earley

S ·AB

A B·E

E ·CD

A ·W A W·

D E·A D EA·

A BC·

Page 38: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

46

 

Berikut adalah algoritma sederhana dari algoritma Earley:

For each rule S α in the grammar:

Add S ·α to chart[0,0]

For i = 0 to N:

for edge in queue[i]:

if edge is incomplete and edge.next is a part of

speech:

scanner(edge)

if edge is incomplete and edge.next not a POS:

predictor(edge)

if edge is complete:

completer(edge)

2.4.6 Analisis Semantik

Analisis semantik yang merupakan salah satu tahap analisis

pada NLP adalah dengan mencari suatu pola dalam kalimat yang akan

mewakili makna dari kalimat tersebut. Metode ini dapat digunakan

dalam memproses input-an user untuk mendapatkan suatu dokumen

yang sesuai dengan input-an tersebut. Selain itu dapat juga digunakan

untuk menganalisis isi dari suatu informasi atau dokumen dan

menggunakannya untuk membuat knowlegde base yang terperinci

lengkap dengan indexnya, yang dapat diakses oleh user untuk

mendapatkan informasi yang tepat.

Untuk bisa mendapatkan hasil yang sesuai, sistem memproses

bahasa alami dari input-an user dan/atau suatu dokumen untuk

Page 39: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

47

 

mendapatkan pola SPO (Subjek-Predikat-Objek) dan menyimpannya.

Selain itu, link antara pola yang didapatkan dengan sumber informasi

juga harus disimpan untuk digunakan dalam tahap selanjutnya, yaitu

pencocokan data. Pencarian pola ini bertujuan untuk mendapatkan

makna dari suatu bahasa. Tujuannya adalah memperbesar ketepatan

hasil pada proses pencocokan, di mana informasi yang dianggap

cocok adalah hanya yang memiliki makna serupa.

Pengembangan dari proses ini adalah dengan menggunakan

pola yang lebih komprehensif, yaitu perluasan dari pola SPO yang

dapat terdiri dari Sifat, Keterangan, dan sebagainya. Contohnya:

Input : Does the cat always fight the same place with the dog?

Output:

Subjek : cat

Predikat : fight

Objek : same place

Preposisi : with

Objek Tak Langsung : dog

Sifat : -

Keterangan : always

2.5 Tata Bahasa Indonesia

2.5.1 Hakikat Bahasa

Bahasa adalah suatu lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer,

digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi,

mengidentifikasi diri. Sebagai sebuah sistem, maka bahasa terbentuk

Page 40: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

48

 

oleh suatu aturan, kaidah, atau pola-pola tertentu, baik dalam bidang

tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat. Bila aturan, kaidah,

atau pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu.

Bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan bentuk dan

lapisan makna dari lapisan bentuk tersebut. Bentuk bahasa terdiri atas

satuan-satuan yang dapat dibedakan menjadi satuan fonologi dan

satuan gramatikal. Satuan fonologi meliputi fonem dan suku kata.

Sedangkan satuan gramatikal meliputi wacana, kalimat, kluasa, frase,

kata, dan morfem.

2.5.2 Kata

Kata merupakan unsur yang paling penting didalam bahasa.

Tanpa kata, mungkin tidak ada bahasa. Sebab kata itulah yang

merupakan perwujudan bahasa. Setiap kata mengandung konsep

makna dan mempunyai peranan di dalam pelaksanaan bahasa. Konsep

dan peran apa yang dimiliki tergantung dari jenis atau macam kata-

kata itu, serta penggunaannya di dalam kalimat.

Dilihat dari konsep makna yang dimiliki dan peran yang harus

dilakukan, kata-kata dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu :

a. Kata kerja

Kata-kata yang dapat diikuti oleh frase “dengan..”, baik yang

menyatakan alat, keadaan, maupun penyerta, disebut kata kerja.

Misalnya: pergi (dengan baik), pulang (dengan gembira), menulis

(dengan spidol). Dilihat dari strukturnya, ada dua macam kata

kerja, yaitu kata kerja dasar dan kata kerja berimbuhan.

Page 41: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

49

 

Kata Kerja dasar adalah kata kerja yang belum diberi imbuhan,

seperti pergi, pulang, tulis, tanya. Sementara kata kerja

berimbuhan adalah kata kerja yang terbentuk dari kata dasar yang

mungkin kata benda, kata kerja, kata sifat, atau jenis kata lain dan

imbuhan. Imbuhan yang lazim digunakan dalam pembentukan

kata kerja adalah:

- Awalan me-, seperti menulis, melihat.

- Awalan ber-, seperti berdiri, berkuda.

- Awalan di-, seperti ditulis, dibaca.

- Awalan ter-, seperti tertulis, terlihat.

- Awalan per-, seperti perpanjang, percepat.

- Akhiran –kan, seperti tuliskan, damaikan.

- Akhiran –i, seperti diami, tinggali.

b. Kata benda

Kata-kata yang dapat diikuti dengan frase “yang..” atau “yang

sangat..” disebut kata benda. Misalnya: jalan (yang bagus), murid

(yang rajin), pelayanan (yang sangat memuaskan). Selain itu yang

disebut kata benda turunan atau bentuk dapat dikenali dari

bentuknya yang mungkin:

- Berawalan pe-, seperti pemuda, pemenang.

- Berakhiran –an, seperti bendungan, bantuan.

- Berakhiran –nya, seperti besarnya, naiknya.

- Berimbuhan gabungan pe-an, seperti pembangunan, pelebaran.

- Berimbuhan gabungan per-an, seperti pertemuan, persatuan.

Page 42: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

50

 

- Berimbuhan gabungan ke-an, seperti keadilan, kekayaan.

c. Kata ganti

Kata benda yang menyatakan orang sering kali diganti

kedudukannya di dalam pertuturan dengan sejenis kata yang lazim

di sebut kata ganti. Misalnya: “Kemarin ayah pergi ke pasar. Dia

membeli sebuah cangkul.” Kata “dia” pada kalimat kedua adalah

kata ganti. Kata “dia” menggantikan kedudukan kata “ayah” yang

disebutkan pada kalimat pertama.

d. Kata sifat

Kata-kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan “sesekali”

serta dibentuk menjadi kata ulang berimbuhan gabung “se-nya”

disebut kata sifat. Misalnya: indah (indah sekali, seindah-

indahnya), besar (besar sekali, sebesar-besarnya), baik (baik sekali,

sebaik-baiknya).

e. Kata sapaan

Kata-kata yang digunakan untuk menyapa, menegur, atau

menyebut orang kedua, atau orang yang diajak bicara, disebut kata

sapaan. Kata-kata sapaan ini tidak mempunyai perbendaharaan

kata sendiri, tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan

kata nama diri dan kata nama perkerabatan. Misalnya: San (bentuk

utuh : Hasan), Ti (bentuk utuh: Siti), Nek (bentuk utuh: Nenek).

Page 43: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

51

 

f. Kata penunjuk

Kata-kata yang digunakan untuk menunjuk benda disebut kata

penunjuk. Ada dua macam kata penunjuk, yaitu “ini”dan “itu”.

Kata penenjuk “ini” digunakan untuk menunjuk benda yang

letaknya relatif dekat dari si pembicara. Sedangkan kata penunjuk

“itu” untuk menunjuk benda yang letaknya relatif jauh dari si

pembicara.

g. Kata penyangkal

Kata-kata yang digunakan untuk menyangkal atau mengingkari

terjadinya suatu peristiwa atau adanya suatu hal disebut kata

penyangkala. Misalnya: tidak, tak, tiada, bukan, tanpa.

h. Kata bilangan

Kata-kata yang menyatakan jumlah, nomor, urutan, atau

himpunan disebut kata bilangan. Menurut bentuk dan fungsinya,

ada dua macam kata bilangan:

- Kata bilangan utama, seperti satu, dua tiga, tiga puluh satu.

- Kata bilangan tingkat, seperti pertama, kedua, kedua puluh

satu.

i. Kata depan

Kata-kata yang digunakan dimuka kata benda untuk merangkaikan

kata benda itu dengan bagian kalimat lain, disebut kata depan.

Page 44: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

52

 

Dilihat dari fungsinya, kata depan dapat dibedakan menjadi kata

depan yang menyatakan:

- Tempat berada, yaitu: di, pada, dalam, atas, antara.

- Arah asal: yaitu: dari.

- Arah tujuan, yaitu: ke, kepada, akan, terhadap.

- Pelaku: yaitu: oleh.

- Alat, yaitu: dengan, berkat.

- Perbandingan, yaitu: daripada.

- Halatau masalah, yaitu: tentang, mengenai.

- Akibat, yaitu: hingga, sampai.

- Tujuan, yaitu: untuk, buat, guna, bagi.

j. Kata penghubung

Kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan

kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat, disebut

kata penghubung. Dilihat dari fungsinya, ada dua macam kata

penghubung, yaitu:

- Kata penghubung setara, yang menggabungkan:

Biasa: dan, dengan, serta.

Memilih: atau.

Mempertentangkan: tetapi, namun, sedangkan, sebaiknya.

Membetulkan: melainkan, hanya.

Menegaskan: bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi,

jangankan.

Membatasi: kecuali, hanya.

Page 45: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

53

 

Mengurutkan: lalu, kemudian, selanjutnya.

Menyamakan: yaitu, yakni, bahwa, adalah, ialah.

Menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh sebab itu.

- Kata penghubung bertingkat, yang menyatakan:

Sebab: sebab, karena.

Syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal.

Tujuan: agar, supaya.

Waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.

Akibat: sampai, hingga, sehingga.

Sasaran: untuk, guna.

Perbandingan: seperti, sebagai, laksana.

Tempat: tempat.

k. Kata keterangan

Kata-kata yang digunakan untuk memberikan penjelasan pada

kalimat atau bagian kalimat lain, yang sifatnya tidak menerangkan

keadaan atau sifat, disebut kata keterangan. Ada dua macam kata

keterangan:

- Kata keterangan yang menerangkan keseluruhan kalimat,

berfungsi untuk menyatakan:

Kepastian: memang, pasti, tertentu.

Keraguan atau kesangsian: barangkali, mungkin, kiranya,

rasanya, agaknya, rupanya.

Harapan: semoga, moga-moga, mudah-mudahan,

hendaknya.

Page 46: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

54

 

Frekuensi: seringkali, sekali-kali, sesekali, sekali-kali,

acapkali, jarang.

- Kata keterangan yang menerangkan unsur kalimat, berfungsi

untuk menyatakan:

Waktu: sudah, telah, sedang, lagi, tengah, akan, belum,

masih, baru, pernah, sempat

Sikap batin: ingin, mau, hendak, suka, segan.

Perkenan: boleh, wajib, mesti, harus, jangan, dilarang.

Frekuensi: jarang, sering, sekali, dua kali.

Kualitas: sangat, amat, sekali, lebih paling, kurang , cukup.

Kuantitas dan jumlah: banyak, sedikit, kurang, cukup,

semua, beberapa, seluruh, sejumlah, sebagian, separuh,

kira-kira, sekitar, kurang lebih, para, kaum.

Penyangkalan: tidak, tak, tiada, bukan.

Pembatasan: hanya, cuma.

l. Kata tanya

Kata-kata yang digunakan sebagai pembantu di dalam kalimat

yang menyatakan pertanyaan disebut kata Tanya. Misalnya: apa,

siapa, mengapa, kenapa, begaimana, berapa, mana, kapan, bila,

bilamana.

Page 47: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

55

 

m. Kata seru

Kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan batin,

misalnya karena kaget, terharu, kagum, marah, atau sedih, disebut

kata seru. Dilihat dari strukturnya, ada dua macam kata seru:

- Kata seru yang berupa kata singkat: wah, cih, hai, o, oh, nah,

ha, hah.

- Kata seru yang berupa kata biasa: adih, celaka, gila, kasihan,

ya ampun, astaga, dan lain-lain.

n. Kata sandang

Kata-kata yang berfungsi menjadi penentu disebut kata sandang.

Yaitu: si, sang.

o. Kata partikel

Morfem-morfem yang digunakan untuk menegaskan disebut

partikel penegas. Yaitu: kah, tah, lah, pun, per.

2.5.3 Imbuhan

Acapkali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi

imbuhan dulu untuk dapat digunakan di dalam penuturan. Imbuhan ini

dapat mengubah makna, jenis, dan fungsi sebuah kata dasar atau

bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata

dasar atau bentuk dasarnya. Imbuhan mana yang harus digunakan

tergantung pada keperluan penggunaannya di dalam penuturan. Untuk

keperluan penuturan itu malah sering pula sebuah kata dasar atau

Page 48: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

56

 

bentuk dasar yang sudah diberi imbuhan dibubuhi pula dengan

imbuhan lain.

Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah:

i. Akhiran: -kan, -I, -nya, -an.

ii. Awalan: ber-, per-, me-, di-, ter-, ke-, se-, pe-.

iii. Sisipan: -el, -em, -er.

iv. Imbuhan gabung: ber-kan, ber-an, per-kan, per-i, me-kan, me-i,

memper-, memper-kan, memper-i, di-kan, di-i, diper-, diper-kan,

diper-i, ter-kan, ter-i, ke-an, se-nya, pe-an, per-an.

2.5.4 Kalimat

Menurut Putrayasa (p20, 2007), dalam bahasa Indonesia,

kalimat ada yang terdiri dari satu kata, dua kata, tiga kata, empat kata,

dan seterusnya. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara

naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi

akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya

perpaduan asimilasi bunyi ataupun proses fonologi lainnya. Dalam

wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri

dengan tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru. Berdasarkan uraian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kalimat

adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang

disertai nada akhir naik dan turun.

Sementara menurut Chaer (p327, 2006), kalimat adalah satuan

bahasa yang berisi suatu pikiran atau amanat yang lengkap. Langkah

berarti di dalam kalimat itu terdapat unsur atau bagian yang:

Page 49: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

57

 

- Menjadi pokok pembiacaraan, disebut subjek (S). Misalnya: Adik

menulis buku.

- Menjadi komentar tentang subjek, disebut predikat (P). Misalnya:

Adik menulis buku.

- Merupakan pelengkap dari predikat, disebut objek (O). Misalnya:

Adik menulis buku.

- Merupakan penjelasan lebih lanjut terhadap predikat dan subjek,

disebut keterangan (K). Misalnya: Adik menulis buku di kamar.

Menurut strukturnya, sebuah kalimat sederhana dalam bahasa

Indonesia memiliki pola:

a. Subjek + Predikat

Contoh: - Ibuku menangis.

- Ayahku seorang pelaut.

b. Subjek + Predikat + Objek

Contoh: - Ibu memasak makanan.

- Ayah membaca koran pagi

c. Subjek + Predikat + Objek + Keterangan

Contoh: - Ibu memasak makanan di dapun.

- Ayah membaca koran di taman.

d. Subjek + Predikat + Objek + Objek

Contoh: - Ibu membelikan adik baju baru.

- Ayah membukakan saya pintu.

Page 50: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

58

 

2.6 Unified Modelling Language

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar

untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem

piranti lunak. UML tidak berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu.

Standar spesifikasi UML dijadikan standar defacto oleh Object Management

Group (OMG) pada tahun 1997. UML yang berorientasikan objek

mempunyai beberapa notasi standar.

Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya

UML, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda. Hal ini

menyulitkan komunikasi antar pengembang piranti lunak. Untuk itu beberapa

pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk membuat

standar baru. UML dirintis oleh Grandy Booch, James Rumbaugh pada tahun

1994 dan kemudian Ivan Jacobson.

UML mendeskripsikan Object Oriented programming (OOP). OOP

merupakan paradigma pemrograman yang berorientasi kepada objek. Semua

data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau

objek-objek. Berbeda dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek

dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirimkan pesan ke objek

lainnya. UML mendeskripsikan OOP dengan beberapa diagram, yang dapat

digambarkan secara hirarki sebagai berikut:

Page 51: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

59

 

Gambar 2.4 Diagram UML

2.6.1 Structure Diagram

Structure Diagram menekankan pada apa yang harus

dimodelkan dalam sistem, yang termasuk diagram struktur adalah :

a. Class Diagram

Menggambarkan struktur dari sistem dengan menunjukkan kelas-

kelas dari sistem, atributnya, dan hubungan antar kelas.

b. Component Diagram

Menggambarkan bagaimana sistem piranti lunak dibagi ke dalam

komponen-komponen dan menunjukkan ketergantungan antar

komponen.

Page 52: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

60

 

c. Composite Structure Diagram

Menggambarkan struktur internal dari kelas dan kolaborasi yang

mungkin terjadi dari struktur tersebut.

d. Deployment Diagram

Digunakan untuk membangun model perangkat keras yang

digunakan dalam implementasi sistem, komponen yang diatur

dalam perangkat keras, dan asosiasi diantara komponen tersebut.

e. Object Diagram

Menunjukkan pandangan lengkap atau sebagian terhadap struktur

dari sistem yang telah dibuat modelnya pada waktu tertentu.

f. Package Diagram

Menggambarkan bagaimana sistem dibagi ke dalam kelompok

logika dengan menunjukkan ketergantungan antar kelompok.

2.6.2 Behavior Diagram

Behavior diagram menekankan pada apa yang harus terjadi

ketika membuat permodelan sistem, yang termasuk behavior diagram

adalah :

a. Activity Diagram

Mempresentasikan aliran bisnis dan operasional langkah demi

langkah terhadap komponen dalam sistem. Diagram ini

menunjukan keseluruhan aliran kontrol.

Page 53: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

61

 

b. State Diagram

Notasi terstandarisasi untuk menggambarkan banyak sistem, dari

program komputer sampai ke proses bisnis.

c. Use Case Diagram

Menggambarkan fungsionalitas yang disediakan oleh sistem dari

sudut pandang actor, tujuan actor digambarkan dengan use case,

dan segala ketergantungan antar use case.

2.6.3 Interaction Diagram

Interaction Diagram merupakan subset dari behavior diagram

dan menekankan pada aliran kontrol dan data diantara hal-hal yang

ada ketika membuat permodelan sistem, yang termasuk interaction

diagram adalah :

a. Comunication Diagram

Menunjukkan interaksi antara objek atau bagian dalam deretan

pesan. Diagram ini mempresentasikan kombinasi informasi yang

diambil dari class, sequence, dan use case diagram, yang

menggambarkan baik struktur statis maupun perilaku dinamis dari

sistem.

b. Interaction Overview Diagram

Jenis dari activity diagram di mana node-nodenya

merepresentasikan interaction diagram.

Page 54: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

62

 

c. Sequence Diagram

Menunjukkan bagaimana objek berkomunikasi satu sama lain

dalam deretan pesan. Diagram ini juga mengindikasikan bahwa

umur suatu objek relatif terhadap pesan tersebut.

d. Timing Diagram

Jenis spesifik dari interaction diagram, di mana fokusnya pada

batasan waktu.

2.7 System Development Life Cycle

System Development Life Cycle (SDLC) dalam system engineering

dan software engineering berkaitan dengan proses dari mengembangkan

sistem, model dan metodologi yang digunakan orang untuk pengembang

sistem tersebut, biasanya komputer atau sistem informasi.

Dalam software engineering, konsep SDLC dikembangkan ke dalam

beberapa jenis metodologi pengembangan piranti lunak, framework yang

digunakan untuk membangun struktur, merencanakan, dan mengontrol proses

pengembangan sistem informasi.

SDLC merupakan proses logika yang digunakan oleh system analist

untuk mengembangkan sebuah sistem informasi, termasuk requirement,

validation, pelatihan, dan kepemilikan user. Sebuah SDLC seharusnya

menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan harapan customer,

dengan perkiraan waktu dan biaya, bekerja secara efektif dan efisien dalam

infrastruktur Teknologi Informasi saat ini dan yang dengan biaya

pemeliharaan dan pengembangan murah.

Page 55: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

63

 

Tahap-Tahap Pengembangan Sistem

a. Inisialisasi / Perencanaan

Inisialisasi / Perencanaan digunakan untuk menghasilkan pandangan

tingkat tinggi terhadap proyek dan menentukan tujuan dari proyek.

Feasibility study terkadang digunakan untuk menampilkan proyek kepada

manajemen tingkat atas dengan maksud mendapatkan pendanaan. Secara

tipikal, proyek dievaluasi ke dalam tiga area feasibility : ekonomi,

operasional, dan teknis. Lebih lanjut, feasibility juga digunakan sebagai

referensi untuk menjaga proyek tetap pada jalurnya dan untuk

mengevaluasi kemajuan tim manajemen sistem informasi. Fase ini disebut

juga dengan fase analisis.

b. Pengumpulan dan Analisa Kebutuhan

Tujuan dari analisis sistem adalah untuk menentukan di manakah

masalahnya dalam usaha memperbaiki sistem. Langkah ini melibatkan

pemecahan sistem ke dalam bagian-bagian yang berbeda dan

menggambarkan diagram-diagram untuk menganalisis situasi. Tujuan

proyek analisis, pemecahan fungsi yang dibutuhkan untuk dibuat, dan

usaha untuk mengikutsertakan user sehingga kebutuhan dapat

didefinisikan.

c. Desain

Dalam mendesain sistem, fungsi dan operasi digambarkan secara detail,

meliputi rancangan layar, aturan bisnis, diagram proses, dan dokumentasi

Page 56: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

64

 

lainnya. Hasil dari tahap ini akan menggambarkan sistem baru sebagai

kumpulan dari modul atau subsistem.

d. Coding

Kode programming modular dan subsistem akan diselesaikan pada tahap

ini. Tahap ini dikombinasi dengan modul individual selanjutnya yang

dibutuhkan untuk diuji sebelum integrasi dengan proyek utama.

Perencanaan dalam SDLC melibatkan penentuan tujuan, pendefinisian

target, penjadwalan, dan perkiraan modal untuk keseluruhan proyek

piranti lunak.

e. Pengujian

Kode diuji dalam level yang bervariasi pada pengujian piranti lunak. Unit,

sistem, dan pengujian penerimaan user dilakukan. Disini merupakan area

abu-abu karena banyak pendapat berbeda muncul tergantung tahap

pengujian apa yang dilakukan dan seberapa banyak jika terdapat iterasi.

Iterasi bukan merupakan bagian umum dari model waterfall, tetapi

terkadang terjadi pada tahap ini. Jenis-jenis pengujian :

- Automation testing

- Regression testing

- Module testing

- White box testing

- Black box testing

- User acceptance testing

- Integration testing

Page 57: BAB 2 revisi - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2010-1-00110-if bab 2.pdf · membuat data backup e. Manusia ... dan pekerjaan setelah backup akan dihilangkan Kelemahan

65

 

- System testing

- Unit testing

- Data set testing

f. Operasi dan Maintenance

Pengoperasian dan maintenance sistem mencakup perubahan dan

penambahan sebelum menonaktifkan sistem. Memelihara sistem

merupakan aspek penting dari SDLC. Seiring dengan perubahan posisi

dari personil kunci dalam organisasi, perubahan baru akan

diimplementasikan, yang membutuhkan pembaharuan sistem.