BAB 2 LANDASAN TEORI trigo ”, yang berarti...

download BAB 2 LANDASAN TEORI trigo ”, yang berarti “gandum”library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00030-HM Bab2001… · Menurut Wied Harry (2012 ; 140), tepung terigu terbuat

If you can't read please download the document

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI trigo ”, yang berarti...

  • 7

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2. 1 Tepung Terigu

    2.1.1 Pengertian Tepung Terigu

    Tepung Terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir gandum

    dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue, mi, dan roti. Kata terigu dalam bahasa

    Indonesia diserap dari bahasa Portugis, trigo, yang berarti gandum

    (APTINDO, 2012).

    Tepung terigu mengandung banyak zat pati yaitu karbohirat kompleks yang tidak

    larut dalam air.Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk gluten, yang

    menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. (APTINDO, 2012).

    Tepung terigu adalah butiran halus yang terbuat dari gandum atau biji bijian

    seperti jagung, oats, nasi dan rye.Konsumsi tepung tersebar luas dimulai dari Timur

    Tengah sekitar 10.000 tahun yang lalu, saat pertanian dimulai.Disaat itu gandum

    mulai di tanam dan dibudidayakan. (Paula Figoni, 2008).

    Menurut Wayne Gisslen (2012), tepung terigu merupakan bahan yang

    terpenting dalam pembuatan sebuah produk pastry. Tepung terigu menghasilkan

    struktur dan jumlah produk yang banyak pada hasil produksi kue, termasuk roti-roti,

    kue-kue, biskuit, dan patisserie.Banyak koki rumahan bergantung sepenuhnya pada

    produk yang disebut tepung serbaguna, tapi professional baker memiliki pengetahuan

    pada jenis-jenis tepung yang memiliki kualitas dan karakteristik yang berbeda.

    Menurut Wayne Gisslen (2012), tepung mempunyai karakteristik yang

    bergantung pada variasi dari proses penggilingan gandum, lokasi tumbuhnya gandum,

    dan kondisi pertumbuhan gandum. Hal yang paling penting untuk diketahui oleh

  • 8

    seorang baker adalah ada beberapa gandum yang keras (hard) dan ada beberapa

    gandum yang lunak (soft).Gandum yang keras (hard) mengandung jumlah protein

    yang lebih banyak yang bersama-sama membentuk gluten ketika tepung dilembutkan

    dan diaduk.

    Menurut Wayne Gisslen (2012), Strong flour terbuat dari gandum yang keras

    (hard wheat), mengandung protein yang lebih tinggi dan digunakan untuk membuat

    roti dan produk yang menggunakan ragi lainnya.Weak flour terbuat dari gandum yang

    lunak (soft wheat) mengandung protein yang lebih rendah dan digunakan untuk

    membuat cake, biskuit, dan pastries.

    Menurut Wied Harry (2012 ; 140), tepung terigu terbuat dari biji-biji

    gandum yang dihaluskan. Tepung terigu mengandung gluten, jenis protein khusus

    yang akan mengembang dengan baik jika dicampur dengan air. Berkat adanya gluten,

    adonan tepung terigu bisa mengembang dua kali lipat dan bertekstur kenyal-

    membal.Namun sayangnya gluten mengakibatkan semua makanan yang terbuat dari

    tepung terigu sulit dicerna dalam sistem pencernaan manusia.Diperlukan waktu

    3x24jam untuk mengeluarkan gluten dari tubuh.

    Menurut Rudi Hermawan (2013 : 140), saat ini di negara negara maju sedang

    tren gerakan konsumen gluten free diet. Yang mana tren konsumsi ini menguak bahwa

    sebenarnya terlalu banyak makan dari bahan pangan bergluten tidaklah terlalu baik

    untuk kesehatan, karena dapat menyebabkan celiac desease.Ini merupakan salah satu

    titik tolak bahwa alternatif tepung yang sehat dapat dikonsumsi adalah tepung sorgum.

    Celiac disease adalah reaksi negatif yang diberikan tubuh, karena tidak bisa

    mencerna gluten, protein yang terdapat dalam tepung atau gandum (Kompas, 2013).

  • 9

    2.1.2 Komponen Gandum

    Gambar 2.1 Komponen Biji Gandum

    Sumber: Professional Baking 6th Edition, Wayne Gisslen

    Menurut Wayne Gisslen (2012), gandum memiliki kernel (biji), Biji gandum

    terdiri dari tiga bagian yaitu :

    1. Bran

    Bran merupakan bagian terluar dari biji gandum. Dengan kata lain bran adalah

    kulit luar gandum. Berwarna gelap daripada bagian dalamnya. Bagian ini (Bran)

    disingkirkan dalam proses pembuatan tepung terigu. Tapi tidak untuk pembuatan

    tepung whole wheat flour (tepung gandum utuh) yang berupa serpihan kecil

    berwarna cokelat.

    2. Germ

    Ini adalah bagian dari biji gandum yang bisa menjadi tanaman gandum yang baru

    (dimulai dari kecambah) apabila biji gandum itu tumbuh.memiliki kandungan

    lemak tinggi yang dapat dengan cepat menjadi bau yang tidak enak (tengik) oleh

    karena itu, gandum utuh tepung yang mengandung germ memiliki kualitas yang

    buruk.

  • 10

    3. Endosperm

    Bagian gandum yang tersisa dan terkandung dalam tepung terigu setelah Bran dan

    Germ dihilangkan pada saat penggilingan tepung terigu.

    2.1.3 Proses Pembuatan Tepung Terigu

    Menurut Syarbini ( 2013 : 19 ), tepung terigu merupakan hasil dari proses

    penggilingan gandum yang memisahkan biji gandum dari Bran dan Germ yang

    dilanjutkan dengan proses penumbukan.

    Proses penggilingan gandum atau Milling dapat dibagi menjadi 4 tahap utama ,

    yaitu :

    1. Penerimaan dan penyimpanan gandum.

    Pada saat ini tempat penggilingan menerima hasil panen gandum, dan lalu

    disimpan di tempat penyimpanan.

    2. Proses pembersihan dan persiapan gandum sebelum proses penggilingan.

    Gandum dibersihan dari kotoran-kotoran seperti tanah atau debu yang menempel

    supaya tidak terjadi kontaminasi.

    3. Proses Penggilingan gandum ( Milling )

    Proses terjadinya pemisahan biji gandum dari Bran dan Germ untuk

    menghasilkan tepung terigu.

    4. Pengemasan dan penyimpanan produk akhir / tepung.

    Setelah proses penggilingan selesai, maka tepung terigu yang dihasilkan dikemas

    dalam wadah dan disimpan.

  • 11

    2.1.4 Jenis Patent Flour

    Menurut Wayne Gisslen (2012), seorang bakers umumnya menggunakan tepung

    patent atau tepung roti yang digunakan dalam pembuatan roti. Berikut akan dijelaskan

    jenis jenis tepung patent yaitu :

    1. Bread Flour

    Bread flour atau patent flour terbuat dari gandum keras memiliki kualitas gluten

    yang baik, yang ini berarti ideal dalam pembuatan roti yang menggandung ragi.

    Tepung roti yang murni dan kualitas tinggi biasanya berkisaran protein antara

    lain 11 13.5% dan kisaran abu 0,35-0,55%.

    Gambar 2.2 Bread Flour

    Sumber: Professional Baking 6th Edition, Wayne Gisslen

    2. High Gluten Flour

    Tepung yang mengandung kadar protein yang tinggi kadang kadang digunakan

    untuk roti yang berkulit keras seperti adonan pizza dan bagels. tepung yang

    mengandung gluten yang tinggi mengandung protein 14% dan mengandung abu

    0.5%.

  • 12

    3. Cake Flour

    Tepung yang mengandung gluten yang rendah terbuat dari gandum yang lunak,

    memiliki tektur yang halus dan lembut dan warna putih yang alami.Tepung ini

    digunakan untuk pembuatan kue dan untuk makanan yang dipanggang yang

    memerlukan konten gluten yang rendah. Kadar protein tepung ini adalah sekitar

    8% dan kadar abu sekitar 0,3%.

    Gambar 2.3 Cake Flour

    Sumber: Professional Baking 6th Edition, Wayne Gisslen

    4. Pastry Flour

    Tepung jenis ini juga mengandung gluten yang rendah tetapi sedikit lebih kuat

    dari cake flour.Tepung ini memilik warna krem putih seperti Patent

    Flour.Tepung ini biasanya digunakan untuk adonan Pie dan beberapa untuk

    cookies, biscuits dan muffins. Tepung ini mengandung protein antara 9% dan

    kadar abu 0.4 to 0.45%.

  • 13

    Gambar 2.4 Pastry Flour

    Sumber: Professional Baking 6th Edition, Wayne Gisslen

    2.1.5 Uji Tangan Untuk Kekuatan Tepung

    Menurut Wayne Gisslen (2012), ada beberapa cara untuk membedakan ketiga

    jenis tepung antara lain Bread flour atau Patent flour,cake flour dan pastry flour dengan

    cara menguji melalui tangan yaitu :

    1. Bread Flour

    Tepung roti terasa agak kasar ketika gosok di jari, jika diperas atau ditekan

    menggunakan benjolan di tangan dan menjadi tepung menjadi berantakan ketika

    jari tangan dibuka dan warnanya putih krem.

    2. Cake flour

    Tepung jenis ini terasa sangat halus, jika diperas atau ditekan menggunakan

    benjolan di telapak tangan masih meninggalkan bentuk benjolan jari pada tepung

    ketika telapak tangan dibuka, warnanya putih bersih.

    3. Pastry Flour

    Tepung jenis ini terasa halus ketika dipegang, jika diperas atau ditekan

    menggunakan benjolan di telapak meninggalkan bentuk jari pada tepung ketika

    telapak tangan dibuka, memiliki warna krem seperti tepung roti.

  • 14

    Gambar 2.5 Hand Test For Flour Strength

    Sumber: Professional Baking 6th Edition, Wayne Gisslen

    2.1.6 Jenis-Jenis Tepung Terigu

    Menurut Syarbini ( 2013 : 22 ), tepung terigu dibagi menjadi tiga jenis

    berdasarkan kandungan protein, yaitu :

    1. Tepung terigu dengan kandungan protein tinggi ( Hard Flour ). Tepung ini

    memiliki kandungan protein antara 12% - 14% yang sangat baik untuk

    pembuatan aneka macam roti dan cocok untuk pembuatan mie karena memiliki

    tingkat elasitas dan kekenyalan yang kuat sehingga mie yang dihasilkan tidak

    mudah putus.

    2. Tepung terigu dengan kandungan protein sedang ( Medium Flour ). Tepung ini

    biasanya disebut dengan all purpose flour karena memiliki kandungan protein

    antara 10% - 11,5% yang cocok untuk digunakan untuk pembuatan cake, mie

    basah, pastry, dan bolu.

    3. Tepung terigu dengan kandungan protein rendah ( Soft Flour ). Tepung terigu

    dengan kandungan protein 8% - 9,5% ini tidak memerlukan tingkat kekenyalan

    namun tingkat kerenyahan sehingga cocok untuk pembuatan cookies, wafer, dan

    aneka gorengan.

  • 15

    2.2 Pengembangan Sorgum Indonesia

    Menurut Amelinda Angelina, Theresia Rosiana, Nur Istianah, Setiyo Gunawan

    dan Anil Kumar Anal (2013 : 279) Indonesia kaya akan sumber bahan pangan namun

    banyak sumberdaya lokal yang belum termanfaatkan hingga saat ini. Hal ini disebabkan

    karena ketahanan pangan yang terlalu bergantung pada satu komoditas, yaitu gandum.

    Namun tanpa melihat sumber lain yang berasal dari non gandum seperti sorgum ternyata

    dapat menjadi alternatif pengganti gandum karena memiliki kandungan karbohidrat yang

    sama dengan gandum sebagai bahan bakutepung terigu. Sorgum mengandung zat gizi

    seperti karbohidrat 83%, lemak 3,50% dan protein 10% (basiskering). Namun,

    penggunaan sorgum dalam industri makanan di Indonesia sangat terbatas.Dalam

    industry makanan sorgum dapat dibuat menjadi tepung yang dapat digunakan untuk

    pendamping tepung beras dan tepungterigu.

    Menurut Dr. Ir. Supriyanto (2010 : 49), di dunia, Sorgum sebagai pangan

    menduduki urutan ke lima setelah beras, gandum, jagung, dan barley , sedang di USA

    menduduki urutan ke tiga setelah gandum dan barley. Dengan demikian pada dasarnya

    sorgum telah menjadi komoditas penting untuk dikembangkan sebagai pangan, terutama

    pada lahan-lahan kering ketika sudah tidak dapat ditanami padi atau jagung.Pada saat

    sekarang Indonesia mengimpor terigu sebanyak 5 juta ton/tahun yang kemudian dirubah

    menjadi berbagai bentuk panganan seperti mie, kue dan lain-lain. Pengalaman

    diberbagai negara di USA, India, Nigeria, Ethiopia menunjukkan bahwa biji sorgum

    dapat dirubah menjadi tepung yang dapat digunakan untuk menggantikan terigu dan

    mampu dirubah menjadi aneka panganan.

    2.2.1 Sejarah Sorgum

    Menurut Rudi Hermawan (2013 : 14), komoditas sorgum berasal dari benua

    Afrika. Komoditas ini mulai mulai mendunia sejak akhir tahun 1980an. Belanda

    membawa sorgum ke Indonesia tahun 1925. Dijawa sorgum dikenal dengan nama

    Cantel, otek dan jagung cantrik. Meskipun sudah masuk ke Indonesia sejak jaman

  • 16

    pemerintah kolonial, namun sorgum baru mulai berkembang baik sekitar tahun 1970-an.

    Sebab, ketika tahun 1960-an Indonesia kekurangan pangan beras, maka pemerintah

    mulai agak serius mengembangkan komoditas ini.

    Sayangnya dengan membaiknya perekonomian Indonesia setelah tahun 1970-an,

    justru komoditas sorgum kembali dilupakan.Budidayanya terbatas dilakukan oleh

    masyarakat secara terbatas untuk kebutuhan sendiri.Perdagangan biji sorgum justru

    marak dengan berkembangnya hobi memelihara burung perkutut dan ocehan

    lainnya.Sorgum menjadi salah satu komoditas penting sebagai pakan burung

    piaraan.Namun lama kelamaan bahwa potensi sorgum sebagai komoditas pangan dan

    bahan industri sungguh sangat besar.Produksi sorgum Indonesia masih sangat rendah,

    bahkan secara umum produk sorgum belum tersedia di pasar-pasar.

    Menurut Nagaraja Reddy R, Murali Mohan S, Madhusudhana R, Umakanth AV,

    Satish K and Srinivas G ( 2008 : 315), Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench), yang

    dunia sereal utama keempat dalam hal produksi, dan kelima merupakan gandum, beras,

    jagung danbarley, adalah tanaman makanan pokok jutaan miskin di tropis semi-arid

    (SAT) dunia. Hal ini sebagian besar ditanam sebagai tanaman lahan kering subsisten

    oleh sumber daya petani terbatas di bawah manajemen tradisional kondisi di SAT

    wilayah di Afrika, Asia dan Amerika Latin yang sering rawan kekeringan dan ditandai

    dengan lingkungan rapuh. India tumbuh areal terbesar dari sorgum di dunia diikuti oleh

    Nigeria dan Sudan, dan menghasilkan tonase terbesar kedua setelah Amerika serikat.

    2.2.2 Deskripsi Tanaman Sorgum

    Menurut Rudi Hermawan (2013 : 15), Sorgum yang dibudidayakan di Indonesia

    mempunyai nama ilmiah Sorgum bicolor (L) Moech yang merupakan keluarga rumput

    rumputan seperti halnya padi, jagung, gandum dan tebu. Di Indonesia, sorgum bisa

    dikembangkan dari dataran rendah sampai dengan ketinggian sekitar 700 meter dpl.

    Salah satu kelebihan sorgum dibanding dengan padi dan jagung adalah sorgum lebih

    tahan kekeringan. Hingga komoditas ini cocok untuk dikembangkan dikawasan seperti

  • 17

    Pantura Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa

    Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan serta Sulawesi Utara. Kawasan tersebut selama

    ini dikenal dengan iklimnya yang sangat kering.

    Menurut M.P. Sirappa (2003 : 133) Sorgum (Sorghum bicolor L.) merupakan

    salah satu jenis tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di

    Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas. Tanaman sorgum toleran

    terhadap kekeringan dan genangan air, dapat berproduksi pada lahan marginal, serta

    relatif tahan terhadap gangguan hama/ penyakit. Biji sorgum dapat digunakan sebagai

    bahan pangan serta bahan baku industri pakan dan pangan.

    Di negara-negara miskin di daerah beriklim kering, umumnya sorgum

    diusahakan sebagai tanaman pangan. Namun, di negara-negara maju yang persediaan

    bahan pangannya berlimpah, sorgum ditanam sebagai bahan pakan karena kandungan

    gizinya cukup tinggi (setara dengan jagung) serta sebagai bahan baku industri.

    Menurut Yudiutomo (2013 : 14), pemikiran untuk membudidaya sorgum karena

    Indonesia mengimpor 7 juta ton pertahun. Sedangkan menanamkan gandum ditanah air

    tidak mungkin karena iklimnya tidak cocok.Gandum bisa ditanamkan didaerah yang

    beriklim dingin sedangkan di Indonesia beriklim tropis.

    Gambar 2.6 Tanaman Sorgum

    Sumber: BPPT (Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi)

  • 18

    Gambar 2.7 Biji Sorgum

    Sumber: BPPT (Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi)

    2.2.3 Kunggulan Sorgum

    Menurut Rudi Hermawan (2013 : 27), di banyak negara biji sorgum digunakan

    sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan

    dunia, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, padi, jagung dan

    barley.(ICRISAT/FAO, 1996).Di negara maju biji sorgum digunakan sebagai pakan

    ternak unggas sedangkan batang dan daun sorgum untuk ternak ruminansia. Biji sorgum

    juga merupakan bahan baku industri seperti industri etanol, bir, wine, sirup, lem, cat dan

    modifikasi pati (modified starch). Terkait dengan energi, di beberapa negara seperti

    Amerika, India dan China, sorgum telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan

    bahan bakar etanol (bioetanol).

    Menurut Rudi Hermawan (2013 : 94),Salah satu juga yang merupakan kelebihan

    sorgum adalah memiliki kadar zat besi yang cukup tinggi yaitu 4,4mg / 100g biji

    sedangkan pada tepung terigu kadar besinya hanya 1,2mg / 100g biji. Dengan demikian

    produk mie yang dihasilkan lebih bergizi dengan adanya zat besi .

  • 19

    2.2.4 Daya Simpan Tepung Sorgum

    Penyimpanan sorgum dalam bentuk biji tidak dapat bertahan lama, hanya dalam

    waktu 2 bulan biji sudah terserang serangga, penyimpanan dalam bentuk tepung dapat

    bertahan diatas 6 bulan yaitu dalam kemasan plastik. Nancy, (1999:150).

    Menurut Suarni (2000 : 150), menyatakan penyimpanan tepung sorgum dalam

    kemasan kantong plastik mampu menekan serangan hama hingga penyimpanan 6 bulan.

    Hasil penelitian menujukan bahwa penyimpanan sorgum dalam bentuk tepung lebih

    menguntungkan dibanding dalam bentuk biji.Penyimpanan terbaik adalah dalam

    kemasan kantong plastik, karung plastik, kantong kertas dan yang paling terendah dalam

    penyimpanan adalah dengan menggunakan karung goni.

    2.2.5 Gluten Free Diet

    Tepung biji sorgum mempunyai kandungan tak kalah dengan tepung serelia yang

    lain, seperti jagung, gandum dan barley. Hanya saja membuat tepung sorgum sedikit

    peminat karena tidak adanya gluten seperti pada tepung terigu.Masyarakat sudah

    terlanjur tercebur dalam nikmatnya elasitas terigu, karena tingginya gluten, dan inilah

    yang membuat adonan mie dan roti menjadi elastis.

    Namun, saat ini di negara negara maju sedang trend gerakan konsumen gluten

    free diet, yang mana trend konsumsi ini menguak bahwa sebenarnya terlalu banyak

    makan dari bahan pangan bergluten tidaklah terlalu baik untuk kesehatan, karena dapat

    menyebabkan celiac desease. Ini merupakan salah satu titik tolak bahwa alternatif

    tepung yang sehat dapat dikonsumsi adalah tepung sorgum.

    Menurut Liman Liu, Thomas J. Herald , Donghai Wang, Jeff D. Wilson, Scott R.

    Bean, Fadi M. Aramouniv (2012 : 31), mengatakan bahwa sorgum merupakan sejenis

    gandum yang bebas gluten yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai alternatif

    mengganti tepung terigu yang penderita celiac disease.

  • 20

    2.2.6 Potensi Sorgum Bagi Kesehatan

    Menurut Rudi Hermawan (2013 : 125), sorgum dibudayakan kembali untuk

    menyamarakkan industri bahan pangan lokal, dan sudah dijadikan tepung yang mudah

    dibuat untuk aneka panganan seperti tepung beras.Sorgum memiliki kandungan serat

    yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya seperi

    diabetes, kanker, dan penyakit jantung.

    Gambar 2.8 Informasi Nilai Gizi Modified Sorghum Flour Pada Kemasan

    Sumber: BPPT (Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi)

    2.2.7 Sorgum dan Pengolahannya

    Sorgum (Sorghum bicolor) merupakan jenis tanaman serealia yang cukup

    potensial untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daya adaptasi

    lingkungan yang cukup luas, khususnya pada lahan marginal.Tanaman sorgum toleran

    terhadap kekeringan dan genangan air, serta relatif tahan terhadap gangguan

    hama/penyakit. (BPPT 2013)

    Untuk mengolah biji sorgum menjadi bahan pangan yang dapat digunakan untuk

    substitusi tepung gandum, biji sorgum harus disosoh, ditepungkan, dan dimodifikasi

    terlebih dahulu. Biji sorgum disosoh dengan mesin penyosoh tipe abrasif (gurinda batu)

    untuk menghilangkan kandungan tanin (0,4%-3,6%) yang menyebabkan rasa sepat yang

  • 21

    kurang disukai konsumen. Biji sorgum yang digunakan dapat berasal dari berbagai

    varietas karena setelah disosoh akan menjadi beras sorgum yang berwarna putih, akan

    tetapi sebaiknya digunakan biji sorgum yang cocok untuk pangan, yaitu biji sorgum

    yang berwarna relatif putih (terang). (BPPT 2013)

    2.2.8 Modiefied Sorghum Flour

    Modified sorghum flour merupakan tepung sorgum yang telah dimodifikasi

    secara fisis dengan perlakuan panas dan tekanan. Modifikasi tepung sorgum dilakukan

    dengan cara memodifikasi struktur pati dan protein kafirin yang terbungkus dalam

    protein body, sehingga mempunyai sifat fisiko-kimia (RVA pasting properties, swelling

    power, dan solubility, dan) mendekati tepung gandum (terigu). (BPPT 2013)

    Gambar 2.9 Diagram Alir Proses Produksi Modified Sorghum Flour

    Sumber: BPPT (Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi)

    Proses penyosohan Proses penepungan

    Proses modifikasi (ekstruksi )

    Flake sorgum Proses pengeringan

    Proses penepungan Proses pengayakan Modified sorghum

    flour

    Biji sorgum

  • 22

    2.3 Brownies

    Brownies merupakan jenis kue yang berbahan dasar cokelat dan dapat dibuat

    dengan proses panggang dan kukus, Dalam penelitian ini penulis memilih untuk

    melakukan penelitian Brownies dengan proses dikukus.

    2.4 Sejarah Brownies Kukus

    Sejarah Brownies Kukus ini hanya berlaku di Indonesia karena pembuatan cake

    ini berasal dari Indonesia, tepatnya di Bandung yaitu dengan proses dikukus dan

    menciptakan kreasi sendiri.Ibu Sumiwiludjeng (Pemilik Brownies Amanda) merupakan

    seorang wanita lulusan tataboga IKIP Jakarta ingin mengubah resep bolu kukusnya agar

    semakin enak di lidah.Percampuran dengan coklat membuktikan Brownies Kukus

    memang banyak disukai pada saat itu. Setelah sekian lama cake bolu kukus coklat itu

    akhirnya terus dimodifikasi menjadi Brownies Kukus yang dapat dinikmati hingga

    sekarang.(Indari Mastuti & Agustin Rozalena, 2010)

    Tahun diciptakannya Brownies memang beda-beda beberapa sumber

    menyebutkan Brownies pertama dibuat pada tahun 1893, lalu tahun 1897, 1904, 1920,

    dan di Indonesia sendiri Brownies Kukus terkenal sejak tahun 1999.

    2.5 Standard Recipe Brownies Kukus

    Dalam pembuatan Brownies Kukus, penulis mendapatkan acuan standard recipe

    dari buku berjudul 50 Resep Step By Step Kue & Cake Manis oleh Sisca Soewitomo

    yaitu :

  • 23

    Bahan :

    5 butir telur

    175 gram gula pasir

    sdt cake emulsifier seperti Tbm

    100 gram tepung terigu segitiga biru / tepung sorgum termodifikasi

    35 gram cokelat bubuk

    100 gram margarin

    150 gram cokelat masak

    2.5.1 Pembuatan Brownies Kukus

    Berikut adalah step-step teknik pembuatan Brownies kukus yang digunakan

    penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Timbang seluruh bahan bahan yang akan digunakan.

    Gambar 2.10 Bahan Yang Sudah Ditimbang

    Sumber : Penulis

    2. Siapkan loyang persegi panjang 10cm x 20cm, olesi dengan margarin dan taburi

    tepung terigu dan panaskan pengukus.

  • 24

    Gambar 2.11 Pengolesan Loyang

    Sumber : Penulis

    3. Kocok telur bersama gula pasir, dan cake emulsifier (Tbm) hingga lembut.

    Gambar 2.12 Pengocokan Telur

    Sumber : Penulis

    4. Masukkan perlahan lahan bahan kering seperti tepung terigu/tepung sorgum

    termodifikasi dan cokelat bubuk, aduk hingga rata.

  • 25

    Gambar 2.13 Memasukkan Tepung Sorgum Termodifikasi

    Sumber : Penulis

    Gambar 2.14 Memasukkan Cokelat Bubuk

    Sumber : Penulis

    5. Cairkan margarin dan cokelat masak dengan cara Bain Marie atau panaskan

    cokelat diatas panci yang diisi dengan air hangat.

    Gambar 2.15 Pencairan Cokelat

    Sumber : Penulis

  • 26

    6. Tuangkan margarin dan cokelat masak yang telah dicairkan ke dalam adonan .

    Gambar 2.16 Pencampuran Margarin & Cokelat Masak Ke Dalam Adonan

    Sumber : Penulis

    7. Setelah itu tuangkan ke dalam loyang dan kukus selama 30 menit.

    Gambar 2.17 Penuangan Adonan Gambar 2.18 Pengukusan Adonan

  • 27

    Sumber : Penulis Sumber : Penulis

    8. Setelah matang dan Brownies telah dingin, maka keluarkan Brownies dari

    loyang, dan Brownies siap dipotong.

    Gambar 2.19 Hasil Jadi Brownies Kukus

    Sumber : Penulis

    2.5.2 Alat-Alat Dalam Pembuatan Brownies Kukus

    1. Hand Mixer

    Pada mixer ini terdapat dua macam alat pengocok yaitu whisk attachment dan

    spiralattachment. Whiskattachment digunakan untuk mengocok telur atau

    menghaluskan mentega / margarin. Sedangkan spiralattachment digunakan

    untuk membuat roti. Pada penelitian ini digunakan hand mixer dengan merk

    Miyako HM 620 dan menggunakan whiskattachment.

  • 28

    Gambar 2.20 Hand Mixer Miyako HM 620

    Sumber : Penulis

    2. Mangkuk StainlessSteel

    Mangkuk ini digunakan sebagai wadah untuk bahan bahan mentah.mangkok

    dengan ukuran yang cukup besar dalam pengocokan telur agar mempermudah

    proses pengocokan & dapat menampung bahan bahan yang lain.

    Gambar 2.21 Mangkuk StainlessSteel

    Sumber : Penulis

    3. Loyang

    Loyang persegi yang digunakan penulis berukuran 10 cm x 20 cm dan terbuat

    dari bahan aluminium.

  • 29

    Gambar 2.22 Loyang Persegi Panjang 10cm x 20cm

    Sumber : Penulis

    4. Spatula

    Spatula digunakan untuk mengaduk atau membersihkan adonan disekitar

    mixingbowl.

    Gambar 2.23 Spatula

    Sumber : Penulis

    5. Kuas

    Digunakan untuk mengoles mentega / margarin pada loyang, tujuan mengoles

    ma mentega / margarin agar Brownies Kukus tidak menempel pada loyang.

  • 30

    Gambar 2.24 Kuas

    Sumber : Penulis

    6. Timbangan

    Timbangan digunakan untuk menimbang bahan-bahan makanan mentah yang

    dimana pembuatan Brownies Kukus agar takarannya lebih tepat.

    Gambar 2.25 Timbangan Digital

    Sumber : Penulis

    7. Tusuk Gigi

    Tusuk gigi digunakan untuk mengetes kematangan Brownies Kukus.Jika tusuk

    gigi kering pada saat diangkat setelah ditusukkan, maka artiny Brownies Kukus

    telah matang.

  • 31

    Gambar 2.26 Tusuk Gigi

    Sumber : Penulis

    8. Pisau Roti

    Digunakan untuk memotong Brownies Kukus yang sudah matang.Pisau jenis ini

    bergerigi sehingga menghasilkan potongan cake yang lebih rapi.

    Gambar 2.27 Pisau Roti

    Sumber : Penulis

    9. Dandang / Pengukus

    Pengukus merupakan wadah atau tempat untuk mengukus adonan dalam loyang

    pada adonan Brownies, sebelum memasukkan loyang dalam dandang, sebaiknya

    tutup dandang dilapisi dengan serbet yang bersih agar uap air saat mendidih tidak

  • 32

    jatuh diatas Brownies, dan jika mengukus Brownies sebaiknya isi dengan air

    secukupnya, dan panaskan dengan suhu yang stabil dan mendidih.

    Gambar 2.28 Pengukus

    Sumber : Penulis

    10. Kompor

    Kompor merupakan alat yang digunakan untuk mengukus Brownies dan juga

    untuk mematangkan adonan Brownies.

    Gambar 2.29 Kompor Gas Portable

    Sumber : Penulis

  • 33

    11. Pengocok Telur (Balloon Whisk)

    Alat untuk mengocok telur, memiliki ciri ciri berbentuk seperti balloon yang

    memiliki banyak kawat (wire).

    Gambar 2.30 Ballon Whisk

    Sumber : Penulis

    12. Cutting Board

    Cutting board digunakan untuk memotong Brownies Kukus yang telah dingin

    dan matang, dalam pembuatan Brownies ini penulis menggunkan cutting board

    berwarna putih.

    Gambar 2.31 White Cutting Board

    Sumber : Penulis

  • 34

    2.5.3 Bahan Bahan Dalam Pembuatan Brownies Kukus

    1. Gula

    Gula memberi rasa manis pada adonan, membantu memberi warna pada kulit

    cake, dan menambahkan nilai gizi (Anni Faridah, 2008). Pada penelitian ini gula

    yang digunakan adalah gula kastor agar lebih halus dan lebih mudah larut.

    Gambar 2.32 Gula

    Sumber : Penulis

    2. Telur

    Terdapat jenis-jenis telur yang bisa temukan di pasaran, yaitu telur ayam, telur

    bebek, dan telur burung puyuh.Telur digunakan untuk Menambah nilai gizi

    makanan, menambah keharuman, memperbaiki komposisi cake, membantu

    menghasilkan warnayang menarik , menyokong pencampuran bahan bahan,

    memperlama jangkan penyimpan, (Anni Faridah, 2008) dalam melakukan

    penelitian ini penulis menggunakan telur ayam yang berkualitas

    Gambar 2.33 Telur Ayam

    Sumber : Penulis

  • 35

    3. Tepung

    Tepung digunakan untuk memberi tekstur dalam pembuatan cake Wayne, 2009).

    Pada dasarnya dalam pembuatan Brownies Kukus dapat digunakan tepung terigu

    berprotein sedang.Karena tepung ini cocok untuk membuat cake yaitu Tepung

    Terigu Segitiga Biru. Dan untuk tepung sorgum digunakan adalah modified

    sorghum flour.

    Gambar 2.34 Tepung Modified Sorghum Flour &Tepung Terigu

    Segitiga Biru

    Sumber : Penulis

    4. Cocoa powder

    Cocoa powder berfungsi untuk memberikan rasa dan warna coklat pada

    Brownies Kukus.Cocoa powder terbuat dari ampas biji coklat yang telah

    dipisahkan lemak coklatnya lalu dikeringkan dan digiling halus sehingga

    terbentuk tepung coklat.

    Gambar 2.35 Cocoa Powder

    Sumber : Penulis

  • 36

    5. Dark Chocolate Compound (Cooking Chocolate)

    Dark Chocolate Compound berfungsi cokelat masak berfungsi memberikan rasa

    dan aroma pada Brownies Kukus.

    Gambar 2.36 Dark Compond

    Sumber : Penulis

    6. Margarin

    Margarin dapat digunakan sebagai pengganti butter / mentega.Margarin

    merupakan mentega sintetis yang terbuat dari lemak nabati. Margarin dapat

    digunakan dalam jumah yang sama dengan mentega. Sedangkan butter / mentega

    berasal dari lemak hewani. Mentega sangat berpengaruh terhadap kuaitas cake,

    karena mempunyai aroma yang khas serta titik leleh yang rendah (Anni Faridah,

    2008). Harga margarin juga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga butter /

    mentega.

    Gambar 2.37 Margarin

    Sumber : Penulis

  • 37

    7. Tbm

    Tbm digunakan untuk membuat adonan (kocokan telur) menjadi homogen dan

    tidak mudah turun pada saat pengocokan adonan.

    Gambar 2.38 Tbm

    Sumber : Penulis

    2.6 Kerangka Penelitian

    Tepung terigu terbuat dari biji-biji gandum yang dihaluskan. Tepung terigu

    mengandung gluten, jenis protein khusus yang akan mengembang dengan baik jika

    dicampur dengan air. Berkat adanya gluten, adonan tepung terigu bisa mengembang dua

    kali lipat dan bertekstur kenyal-membal.Namun sayangnya gluten mengakibatkan semua

    makanan yang terbuat dari tepung terigu sulit dicerna dalam sistem pencernaan

    manusia.Diperlukan waktu 3x24jam untuk mengeluarkan gluten dari tubuh.

    Kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat pun sudah meningkat. Orang-orang

    mulai mencari dan mengkonsumsi makanan sehat.Maka dari itu mulai muncul varian

    produk pastry seperti tepung, cookies, cake dan Bread yang dibuat menggunakan tepung

    khusus yang tidak mengandung gluten. Ini berarti cookies,cake dan roti yang dihasilkan

    akan lebih sehat karena tidak mengandung gluten.

    Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai substitusi tepung terigu adalah

    dengan menggunakan tepung sorgum termodifikasi.Melalui penelitian ini, penulis ingin

    memanfaatkan tepung sorgum yang relatif belum dikenal oleh masyarakat luas. Tepung

  • 38

    sorgum merupakan tepung yang tidak mengandung gluten sama sekali, sehingga jika di

    aplikasikan dalam pembuatan cake akan menghasilkan cake yang bergizi dan sehat

    dikonsumsi.

    Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan tepung sorgum termodifikasi,

    sebagai pengganti tepung terigu. Setelah itu akan dilakukan uji organoleptik pada kedua

    produk ini. Berikut adalah gambar dari kerangka penelitian.

    Gambar 2.39 Gambar Kerangka Penelitian

    Sumber : Penulis

    Tepung

    Tepung Sorgum

    - Terbuat dari gandum

    - Harga lebih murah

    -Terbuat dari sorgum

    - Harga lebih mahal

    Pemanfaatan Tepung Sorgum Pada Pembuatan Brownies Kukus

    Rasa Aroma Tekstur Warna

    Uji Hedonik Brownies Kukus Menggunakan Tepung Terigu & Tepung Sorgum Termodifikasi

    Brownies Kukus Diterima oleh Panelis

    Tepung Terigu