BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge...
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Dalam pembuatan skripsi ini kami memakai landasan teori dari
berbagai macam sumber referensi untuk membuat sistem yang baik dan
memenuhi syarat agar proses institusi ini bisa berjalan dengan baik dan benar.
2.1.1 Enterprise
Menurut Bernard (2005, p31), enterprise merupakan suatu area tempat
segala aktifitas dan tujuan-tujuannya dalam suatu organisasi atau antar
beberapa organisasi dimana informasi dan sumber daya lain nya saling
bertukar dan berinteraksi.
Menurut Ahmad Zuhdi (2010, p1), enterprise adalah suatu istilah yang
merujuk pada organisasi kerja yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan,
khususnya bisnis dan pemerintahan untuk merealisasikan tujuannya.
Pemodelan Enterprise adalah pendekatan sistematis untuk
mendokumentasikan sebuah perusahaan, tujuannya, proses bisnis dan sistem
pendukung, membantu perusahaan untuk secara sadar mengembangkan skema
untuk menerapkan perubahan.
2.1.2 Green
Menurut Arbogast & Thornton (2010, p76), kata green mengarahkan
pikiran kita ke warna hijau tumbuh-tumbuhan yang menyegarkan,
menyehatkan, mengandung arti adanya kehidupan.
2.1.3 Information Technology (IT)
Menurut Turban et al (2003, p3) Teknologi informasi adalah
kumpulan dari komponen teknologi yang di organisir kedalam suatu
sistem informasi berbasis komputer
Menurut O’Brien (2003, p10), Teknologi informasi adalah
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat telekomunikasi, manajemen
database dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang digunakan
didalam suatu sistem informasi berbasis komputer.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p3), Teknologi informasi
secara spesifik mengacu pada teknologi, baik berupa hardware, software
maupun jaringan telekomukasi yang menfasilitaskan dan mendukung
proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan
pertukaran informasi. Dapat disimpulkan teknologi informasi adalah alat
yang mendukung aktifitas sebuah sistem informasi.
2.1.4 Computing
Menurut Yudi Prayudi (2008, p11), pengertian sederhana dari
computing itu sendiri adalah segala hal teknis yang melibatkan penggunaan
komputer.
2.1.5 Strategy
Menurut Mintzberg (2007, p98), konsep strategi itu sekurang-
kurangnya mencakup lima arti yang saling terkait, dimana strategi adalah
suatu :
1. Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh organisasi
secara rasional dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya.
2. Acuan yang berkenan dengan penilaian konsistensi ataupun inkonsistensi
perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi.
3. Sudut yang diposisikan oleh organisasi saat memunculkan aktivitasnya.
4. Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi
dengan lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.
5. Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui
para pesaing.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), Strategi dapat
didefinisikan sebagai suatu rangkaian tindakan - tingkatan terpadu yang
menjadi alat untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka
panjang sebuah perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Definisi Green IT
Menurut Murugesan (2008, p24), Green IT merujuk pada Information
Technology (IT) yang berbasis lingkungan, Green IT merupakan
pembelajaran dan pengaplikasian desain, manufaktur, pemakaian seperti
komputer, server, dan peralatan IT lainnya.
Menurut Carinhas (2009, p2), Green IT dapat menurunkan biaya
energi dan juga mengurangi polusi lingkungan. Walaupun permintaan energi
semakin meningkat serta masi banyak teknologi dan metode untuk
menghematnya. Perusahaan diharapkan bisa mengurangi emisi energi dan
mempertahankan kinerja komputasinya.
Menurut Molla (2009, p77), Green IT memiliki makna yang berbeda-
beda bagi setiap orang. Konsep Green IT ini merupakan konsep yang tidak
didefinisikan dengan baik dan tidak pula secara seragam diterima sebagai
seperangkat praktek atau pun seperangkat aturan.
Menurut Molla dalam Nazari dan Karim (2011, p43), menyatakan
bahwa Green IT adalah kemampuan organisasi untuk secara sistematis
menerapkan kriteria keberlanjutan lingkungan hidup untuk mendesain,
memproduksi menggunakan sumber daya dan pembuangan limbah
infrastruktur TI serta dalam komponen manusia dan manajerial yang ada
dalam infrastruktur TI.
2.2.2 Definisi Green Computing
Menurut Tripathi (2012, p174-177), dalam jurnal berjudul Green
Computing as a Mandatory Revolution For Proper End of Life. Green
Computing merupakan studi dan realisasi dalam penggunaan sumber daya
komputasi secara efesien serta ramah lingkungan. Komputer tentu telah
membuat sebagian besar hidup banyak orang dan secara tradisional sangat
merusak lingkungan. Produsen komputer dan bagian-bagiannya telah mencari
solusi green untuk membantu melindungi lingkungan dari komputer dan
limbah elektronik dengan cara apapun.
Menurut jurnal berjudul green computing Technology (2008, p1),
Green computing merupakan salah satu mode baru dalam domain digital.
Seringkali, hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan dan digunakan sebagai
alat pemasaran. Pengguna komputer juga berbicara tentang hal yang dapat
mengurangi emisi karbon untuk dapat memperlambat pemanasan global dan
yang benar-benar berarti adalah bagaimana cara menemukan cara untuk
mengurangi kenaikan pemakaian listrik.
2.2.3 Green IT strategy
Menurut Pearch (1989), Green information technology (green IT)
strategi dasarnya adalah strategi bisnis yang terpadu menggabungkan
pengurangan emisi karbon dan pertimbangan lingkungan lainnya dalam
perumusan dan eksekusi mereka. Sukses green IT strategies memberikan
pertimbangan karena tujuan organisasi, konteks industri dan lingkungan sosial
budaya. Nilai ini keselarasan penting antara bisnis, teknologi dan masyarakat
telah diantisipasi dalam kebutuhan untuk pertumbuhan holistik organisasi,
terutama dalam konteks lingkungan.
Menurut Unhelkar (2011), Green IT strategies terdiri isu isu bisnis,
kepemimpinan dan pengambilan keputusan, berpikir kritis dan arsitektur
bisnis dan teknologi (termasuk teknologi informasi dan komunikasi (ICT))
serta isu-isu lembut seperti orang, semangat dan motivasi mereka. Sebuah
pendekatan green IT strategic mencakup struktur organisasi, dinamika,
insentif ekonomi makro, kendala kepatuhan dan harus menyelaraskan
tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR))
dengan bisnis utama perusahaan. Sebuah diskusi yang mendalam dari berbagai
aspek green IT strategies, juga dikenal sebagai strategi bisnis
bertanggungjawab terhadap lingkungan (ERBS).
2.3 Pendekatan Green IT Strategies
Menurut Unhelkar dan Dickens (2008, p151-153), Kerangka
konseptual untuk green IT strategies dibahas untuk model suatu perusahaan
dari perspektif lingkungan, telah disempurnakan kerangka asli RMIT
University untuk green IT yang komprehensif kerangka green IT yang dapat
digunakan dalam praktek. Sebuah model prosedural terhadap informasi
manajemen sistem yang berkelanjutan memberikan kontribusi terhadap
model- model dan kerangka kerja untuk green IT, sehingga masukan berharga
ke dalam pengembangan green IT strategy.
Menurut Sherringham dan Unhelkar (2011, p151-153), Sebuah
pertimbangan penting dalam mengembangkan green IT strategy adalah jangka
waktu pengaruhnya. Langkah-langkah sederhana dan mengambil keputusan
untuk mematikan monitor dan komputer saat tidak digunakan. Sebuah
pendekatan yang lebih strategis untuk pengurangan jejak karbon akan
melibatkan langkah-langkah lain dan mengambil jangka waktu lebih lama
untuk mencapai. Mengingat urgensi mengurangi jejak karbon dan mematuhi
undang-undang, bisnis seringkali dihadapkan dengan kebutuhan untuk
mengimplementasikan solusi taktis untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan
menampilkan manfaat dari TI hijau, yang banyak kemudian menjadi
kewajiban atau diganti dengan solusi jangka panjang.
2.3.1 Dampak Green IT Strategy
Menurut Unhelkar (2011,p152), Dampak atau kisaran berbasis waktu,
pengaruh strategy green IT di dalam dan di organisasi berkisar dari
operasional untuk strategis eksplorasi.
• Operasional (langsung)
Sederhana, tindakan segera diambil oleh organisasi sehubungan
dengan Green IT. Misalnya, mematikan monitor komputer saat tidak
digunakan atau tidak mencetak pada kertas bila memungkinkan adalah
tindakan segera, juga disebut The low-hanging fruits. Sementara ini adalah
tindakan yang paling terlihat, mereka tidak memerlukan apa yang dianggap
sebagai pendekatan strategis. Cukup menginformasikan pengguna bahwa
mereka perlu untuk menonaktifkan komputer saat tidak digunakan, atau
menerapkan metode internal untuk mengisi pusat biaya pengguna untuk
penggunaan kertas. Umpan balik dalam hal peraction penggunaan karbon,
mengembangkan konsensus di antara kelompok pengguna dan pelatihan awal
adalah membantu dalam mendapatkan inisiatif green IT operasional dari
tanah. Banyak pengadopsi awal green IT telah dilakukan ini secara tepat.
• Taktis (dalam satu tahun)
Pada tingkat taktis, organisasi membutuhkan sekitar satu tahun untuk
membangun kemampuannya untuk mengurangi emisi karbon. Contoh dari
tindakan ini taktis termasuk penggantian monitor komputer yang ada di suatu
organisasi dengan green, monitor layar datar, atau mengganti gadget mobile
dan peralatan jaringan dalam setahun. Demikian pula, program daur ulang
dapat disatukan oleh manajer untuk departemen masing-masing yang akan
mendorong staf untuk memiliki proses untuk daur ulang kertas dan
mengurangi pencetakan.
• Strategi-awal (dalam waktu tiga tahun)
Jangka waktu tiga tahun untuk dampak dari inisiatif green IT
didasarkan pada inisiatif strategis. Inisiatif-inisiatif ini akan mencakup
kepemimpinan senior dari organisasi termasuk peran 'C-Level' (seperti pejabat
keberlanjutan utama) berdedikasi. Strategi-strategi TI hijau dirumuskan dan
pendekatan untuk penghijauan yang termasuk pusat organisasi data, bangunan,
rantai pasokan, strategi pembuangan dan bahkan penjualan dan pemasaran.
Menerapkan kebijakan hijau, menggunakan perangkat lunak dan menerapkan
metrik akan memberikan nilai luar biasa bagi transformasi perusahaan hijau
dan nilai yang akan sendirinya dimaksimalkan dengan menjaga jangka waktu
3-5 tahun untuk menerapkan strategi-strategi dan rencana.
• Strategis (dalam lima tahun)
Strategi green IT ini adalah perpanjangan dari strategi tiga tahun
tersebut, namun memiliki kedalaman yang lebih besar dan luasnya
cakupannya. Misalnya, selain upaya rekayasa ulang selama periode tiga tahun,
strategi ini juga akan membawa perubahan sikap lengkap pada orang di semua
tingkatan, merombak arsitektur bisnis dan menerapkan mekanisme pemerintah
besar untuk papan. Infrastruktur fisik, seperti gedung dan pusat data, juga akan
menjalani perombakan besar dalam periode ini. Penggunaan Strategis data
karbon melibatkan tidak hanya mengumpulkan dan melaporkan data, tetapi
juga merencanakan tren dan pola dalam hal penghematan karbon internal dan
kredit karbon eksternal dan perdagangan. Dengan demikian green IT strategy
memperluas ke bidang perencanaan kapasitas untuk suatu organisasi, sumber
daya dan strategi keterampilan (sumber daya manusia), akuisisi teknologi,
manajemen resiko dan pemerintah. Selain itu, organisasi akan dipengaruhi dan
mempengaruhi organisasi kemitraan lain melalui upaya kolaboratif. Sumber
energi terbaru dieksplorasi dan dikonsumsi dengan pengukuran berbasis
sistem sepenuhnya otomatis, pelaporan dan mendapatkan pelaporan.
• Strategis-eksplorasi (dalam waktu delapan tahun)
Sebuah strategi green TI selama periode waktu delapan tahun harus
terus menerus mengeksplorasi kemungkinan pengurangan karbon dan
berusaha untuk menyelaraskan mereka dengan bisnis, yang juga akan berubah
selama periode waktu. Oleh karena itu, pendekatan jangka panjang tersebut
akan membutuhkan strategi untuk membayangkan masa depan dalam hal
teknologi dan bisnis dan memasukkan ke dalam strategi green IT. Eksplorasi
tersebut penting, terutama untuk organisasi besar dan global serta badan-badan
pemerintah, karena mereka menghasilkan sebuah think tank berbasis hasil
yang memungkinkan organisasi untuk mempersiapkan beberapa, teknologi
futuristik. Sebagai contoh, organisasi tersebut akan memiliki sumber daya
untuk membuat prototipe dan mengukur dampak dari, katakanlah, teknologi
nano dan biomimikri (teknologi yang meniru alam untuk mendapatkan hasil
terbaik karbon) pada emisi karbon mereka. Mendekati satu dekade di masa
depan, orang akan berharap ekonomi karbon menjadi ekonomi yang benar-
benar utama (dengan karbon tranding di bursa saham) membutuhkan
organisasi untuk menangani karbon dalam semua proses mereka, orang dan
teknologi. Perdagangan karbon di masa depan tidak bisa dihindari, dan faktor
karbon akan memainkan peran penting di bursa masa depan. Oleh karena itu,
salah satu pertimbangan yang paling penting bagi para pengambil keputusan
organisasi adalah untuk menimbulkan perubahan pola pikir dari yang taktis
untuk yang strategis. Ini merupakan situasi yang lebih menantang dalam
ekonomi berbasis pasar, di mana semua ekonomi mikro dan makro ditarik
oleh organisasi dengan harga saham.
2.4 Penggerak Bisnis Green IT Strategy
Menurut Trivedi dan Unhelkar (2010, p153-156), Bisnis perlu alasan
kuat untuk melakukan dan menerapkan strategi TI hijau. Driver bisnis hijau TI
dapat dikelompokkan menjadi enam kategori seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.1: (i) biaya (termasuk biaya energi dan biaya operasional), (ii)
peraturan dan hukum, (iii) peluang pasar baru sosial budaya dan politik, (iv),
(v) menerangkan kepentingan diri sendiri dan (vi) bisnis yang bertanggung
jawab eko-sistem. Green strategy IT, kebijakan, desain, implementasi, dan
praktek menemukan dorongan yang diperlukan oleh kombinasi dari satu atau
lebih dari driver ini. Pengaruh driver ini pada strategi TI hijau dibahas dalam
bagian.
2.4.1 Pengurangan Biaya
Menurut Trivedi dan Unhelkar (2010, p154), Pengurangan biaya
menyediakan driver yang sangat baik bagi suatu organisasi untuk datang
dengan strategi green IT. Sebagai hasil dari inisiatif green, pengurangan biaya
bisa dikendalikan dari meminimalkan konsumsi energi (meningkatkan
efisiensi energi), mengurangi penggunaan bahan baku , peralatan, daur ulang
dan mengoptimalkan penyimpanan dan persediaan limbah. Sementara upaya-
upaya untuk mengurangi biaya dapat memberikan dorongan untuk
pengurangan emisi karbon, organisasi yang melakukan transformasi green
perlu menyadari investasi yang mereka harus dikenakan sebagai hasil dari
upaya penghijauan mereka. Misalnya, mengoptimalkan proses bisnis dapat
menghilangkan kebutuhan untuk mesin desktop, tetapi, sebaliknya, mungkin
ada kebutuhan untuk mengganti desktop yang dengan perangkat mobile.
Gambar 2.1 : Business Drivers of Green IT Strategy
Virtualisasi pusat data yang sementara meningkatkan pemanfaatan
sumber daya dan mengurangi biaya pendinginan, akan membutuhkan
beberapa investasi awal dari bisnis untuk menerapkan virtualisasi. Pada
tingkat organisasi, biaya yang berkaitan dengan program transformasi
perusahaan green harus diperhitungkan bersama dengan pengurangan biaya
diantisipasi karena transformasi.
2.4.2 Tuntutan Persyaratan Hukum dan Peraturan
Menurut Unhelkar dan Philipson (2009, p154-155), Aturan dan
peraturan pemerintah terdiri dari penggerak utama untuk program transformasi
banyak perusahaan green. Kepentingan relatif diberikan kepada faktor
regulasi, dibandingkan dengan faktor-faktor lain seperti organisasi diri inisiasi,
permintaan pelanggan dan tekanan dari masyarakat, adalah yang tertinggi
70%. Tindakan peraturan seperti Rumah Kaca Nasional dan Pelaporan Energi
(NGER) (www.climatechange.gov.au / pelaporan; Pemerintah Australia, 2011
a) dan Skema Pengurangan Polusi Karbon / Carbon Pollution Reduction
Scheme (CPRS) membutuhkan organisasi untuk wajib melaporkan emisi
karbon mereka jika mereka berada di atas ambang batas tertentu. Badan
pengatur juga menyediakan beberapa kalkulator dasar untuk memungkinkan
perhitungan gas rumah kaca.
Contoh satu kalkulator tersebut adalah NGER kalkulator OSCAR
(Sistem Online untuk Pelaporan Kegiatan Komprehensif, Pemerintah
Australia, 2011b / Online System for Comprehensive Activity Reporting;
Australian Goverment, 2011b). Kalkulasi ini digunakan untuk menentukan
total emisi karbon organisasi yang dapat digunakan untuk menentukan apakah
organisasi akan memerlukan pelaporan wajib. Selain kalkulator dasar, sistem
informasi green juga sumber data peraturan eksternal (seperti angka emisi
yang diijinkan), dan meningkatkan kinerja itu. Sistem informasi ini lebih
spesifik dan lebih canggih daripada kalkulator dasar yang disediakan oleh
badan pengawas.
2.4.3 Sociocultural dan Tekanan politik
Menurut Garito (2011, p155), Sociocultural dan tekanan politik
menjadi besar pasukan mengemudi ketika sebuah organisasi masyarakat
mengakui lingkungan sebagai nilai penting dan tertarik melindungi. Seperti
penerimaan lingkungan penting oleh masyarakat membawa tekanan pada
organisasi untuk mengubah. Misalnya, peningkatan popularitas dan kepatuhan
terhadap earth hour, dimana hampir semua bangunan-bangunan besar di
seluruh dunia mematikan daya listrik mereka untuk semua hal-hal penting
untuk satu jam, atau earth hour (di Amerika Serikat dan oleh PBB ) memiliki
sesuai bantalan pada banyak bisnis besar kerberlanjutan strategi. Pendukung
pendapat ini juga menyebabkan sesuai pergeseran sudut pandang. Alhasil
dalam politik, organisasi dipaksa untuk serius mempertimbangkan prioritas
bisnis dan proses dalam organisasi dari lingkungan. Sementara skala dan sifat
dari manfaat seperti CSR untuk sebuah organisasi yang dapat bervariasi
tergantung pada sifat enterprise, dan sulit untuk mengukur kepentingan
mereka tidak boleh diabaikan.
2.4.4 Kewajiban Self- Interest
Menurut Cartland (2005, p155), Kepentingan pribadi masuk ke sebuah
organisasi dengan kemauan sendiri, menyadari adanya kebutuhan untuk
menjadi dan manfaat pada lingkungan hidup yang bertanggung jawab dan
menciptakan atau mengadopsi sebuah strategi. Green Ini mungkin termasuk
berbagai kepentingan termasuk organisasi keinginan untuk melakukan
kebaikan bersama, kebutuhan yang asli bisnis kepemimpinan untuk mencapai
kepuasan pribadi ,mempertahankan ,meningkatkan moral karyawan atau
hanya para pembuat keputusan memahami bahwa biaya-biaya dapat berkurang
dan pelanggan lebih puas dengan pendekatan kepentingan pribadi yang juga
membantu lingkungan.
Keinginan untuk mencapai merek keberlanjutan dan pengakuan
berbasis di sekitar lingkungan atau pemahaman dampaknya pada bisnis ini
juga merupakan bagian dari kesinambungan pengandar. Driver ini bisa jadi
menerjemahkan ke self-motivation dan memiliki potensi menjadi yang efektif
untuk bisnis. Driver ini sehingga dapat menerjemahkan ke dalam motivasi diri
dan memiliki potensi untuk menjadi seorang pembalap hijau yang efektif
untuk bisnis. Variasi dari driver ini, dikenal sebagai incentive driven
compliance (IDC) berbasis insentif, menggabungkan inovasi dan motivasi diri
dalam pendekatan lingkungan untuk penyesuain karbon yang lebih baik.
2.4.5 Ekosistem Bisnis Kolaboratif
Menurut Velte dan Elsenpeter (2008, p155-156), Jika sebuah
organisasi besar yang memiliki berbagai asosiasi dengan berkolaborasi
organisasi berukuran kecil yang banyak perubahan arah dan prioritas, maka
orang-orang yang berkolaborasi organisasi juga harus mengubah prioritas
sesuai mereka. Ketika seperti sebuah organisasi besar memulai pada program
keberlanjutan lingkungan dengan cara meliputi rantai pasokan, yang seluruh
ekosistem terdiri dari bisnis partner, dan pelanggan dan pemasok pengguna
internal organisasi, bersama-sama dengan industri dan bisnis yang sesuai
persetujuan di mana ada organisasi dipengaruhi.
Terkait ini berbagai pihak dan asosiasi yang selalu didorong untuk
menerapkan strategi lingkungan inisiatif dan bertanggungjawab. Ini terjadi
berdasarkan beberapa interaksi fisik dan elektronik yang dilakukan dalam
perjalanan dari kegiatan bisnis sehari-hari. Skenario ini deperagakan oleh HP,
adalah dimana tidak hanya dampak lingkungan yang dipantau dan dikelola
oleh organisasi, tapi juga, berdasarkan manajemen sendiri dan keterlibatan
aktif dengan para anggota dari rantai pasokan yang, keseluruhan karbon
dampak kegiatan pemasok HP juga dikurangi. Selain dampak bidang
organisasi di sebuah jaringan bisnis, ada juga pertimbangan posisi atas
membawa bisnis utamanya perubahan restrukturisasi dan mendukung ide yang
ramah lingkungan.
2.4.6 Peluang Pasar Baru
Menurut Godbole (2011, p156), Kesadaran lingkungan global, sesuai
peraturan perundang-undangan dan tekanan politik dan penerangan pada
bisnis telah menciptakan peluang pasar baru yang memang ada atau tidak ada
bahkan membayangkan beberapa tahun yang lalu. Misalnya, pasar baru ini
dapat menciptakan dan menyediakan produk dan bantuan layanan bahwa
organisasi lainnya menerima hijau dan tujuan inisiatif.
Dengan demikian, kita berbicara tentang tidak hanya “bisnis yang
hijau” tetapi juga “Green sebagai sebuah bisnis yang menawarkan”. Sebagai
contoh, karbon emisi manajemen perangkat lunak (CEMS) adalah jenis baru
dari aplikasi perangkat lunak yang sekarang tersedia. Para pengembang
aplikasi perangkat lunak yang baru ini telah menemukan pasar yang tidak ada
sebelumnya. Demikian pula, smart meter untu dan arsitektur desain gadget
karbon rendah terdiri dari pasar yang cenderung tumbuh dalam ekonomi
karbon. Walaupun diskusi pada driver tersebut untuk melakukan bisnis hijau
inisiatif, pengalaman praktis menunjukkan bahwa driver hijau strategi ini
biasanya ditafsirkan oleh organisasi dalam cara mereka sendiri.
Dalam sektor kesehatan, rumah sakit memiliki tantangan yang
signifikan dengan pembuangan limbah berbahaya, sementara perusahaan
asuransi lebih prihatin dengan mengurangi kertas menggunakan atau
mengurangi konsumsi daya di pusat data mereka. Dengan demikian, dalam
praktek driver ini akan mengakibatkan kombinasi driver untuk bisnis IT
depending hijau untuk memulai pada apa yang ia menganggap sebagai kunci
itu sendiri dan lingkungan bisnis yang bermasalah. Dalam pengembangan
hijau itu strategi, driver ini tidak hanya butuh analisis independen tetapi
mereka juga perlu dipelajari bersama-sama untuk melihat secara keseluruhan
berdampak pada organisasi mereka.
2.5 Dimensi Bisnis untuk Green IT Transformasi
Menurut Unhelkar (2009, p156-157), Driver yang sekali memberikan
dorongan untuk bisnis untuk yang hijau inisiatif baru diidentifikasi dan
didokumentasikan, mereka memimpin dengan diskusi di kawasan bisnis yang
kemungkinan besar akan terpengaruh oleh perubahan. Perubahan yang
dihasilkan dari hijau itu inisiatif mengubah organisasi dan karena itu
memahami mereka adalah bagian integral dari hijau itu strategi. Sebuah
organisasi perubahan atau mengubah sepanjang empat baris yang berbeda atau
dimensi. Dimensi transformasi bisnis ini berlaku untuk setiap jenis
transformasi, dan dapat juga dipahami sebagai faktor yang akan mengubah
sebagai sebuah organisasi perubahan.
2.5.1 Ekonomi
Menurut Copenhagen (2009, p157), pertimbangan ekonomi adalah
salah satu faktor kunci keputusan organisasi dalam menerapkan kebijakan
lingkungan dan sistem. Biaya yang berkaitan dengan transformasi hijau dan
tingkat pengembalian biaya mereka adalah yang pertama muncul di benak
para pemimpin dan orang transformasi hijau. Oleh karena itu, ini adalah
dimensi primer yang hijau transformasi terjadi dalam sebuah organisasi. Ini
termasuk analisis “benefit“ biaya dan pengembalian keuangan analisis
investasi (ROI).
Pertumbuhan ekonomi dalam perekonomian saat ini biasanya
berhubungan dengan peningkatan emisi karbon. Hal ini terutama berlaku
ekonomi negara berkembang, dimana semua industri berada di atas kenaikan
untuk meningkatkan emisi di seluruh divisi dan tidak hanya dibatasi untuk
sebuah organisasi tertentu. Sebagai contoh, dimensi ekonomi ini membawa
gesekan antara dunia “membangun” dan “berkembang” adalah dari KTT.
2.5.2 Teknologi
Dalam konteks ini, dengan teknologi berarti dimasukkan perangkat
keras (hardware), infrastruktur jaringan, perangkat lunak (software) dan
aplikasi. Hal ini juga lebih “populer” dan aspek itu terlihat hijau. Mematikan
monitor, virtualizing server dan menghindari pencetakan pada kertas adalah
awal. Terlihat aspek perubahan yang terjadi sepanjang dimensi ini.
Ini kemudian diikuti oleh strategi jangka panjang perubahan dalam
cara data center terorganisir (termasuk yang fisik bangunan, rak sistem dan
server sebenarnya itu sendiri) dan dioperasikan. Muncul teknologi informasi,
seperti layanan orientasi, software sebagai service (Saas) dan komputasi awan,
kreatifitas digunakan dimensi ini untuk mengurangi seluruh organisasi emisi
karbon. Business intelegence (BI) bisnis ini juga diperpanjang dan
ditingkatkan dengan data karbon, mengarah ke apa yang disebut intellgence
lingkungan.
2.5.3 Proses
Menurut Murugesan (2008, p158), Proses dimensi dari organisasi yang
berhubungan dengan “ bagaimana “ hal-hal yang dalam sebuah organisasi.
Proses bisnis reegineering adalah fundamental radikal memikirkan kembali
dan mendesain ulang bisnis proses untuk mencapai perbaikan yang dramatis di
tengah kritis, langkah-langkah kontemporer kinerja seperti biaya, kualitas,
layanan, dan kecepatan. Perlu untuk mendesain ulang bisnis operasi, proses
dan jasa menurut parameter lingkungan juga.
Pengelolaan proses bisnis hijau (BPM) adalah dimana sebuah model
organisasi,mempelajari dan mengoptimalkan proses dan memperkenalkan
baru kredensial hijau. Proses riset ini melibatkan masyarakat dan
memperkenalkan kesadaran new green yaitu proses yang tidak hanya
mengurangi emisi karbon tetapi juga meningkatkan pengalaman pelanggan.
Proses dimensi sebuah organisasi mungkin yang paling terlihat satu, dan hal
ini sering digunakan untuk menilai tingkat tanggung jawab untuk sebuah
organisasi lingkungan hidup green ICT. Ini adalah karena proses dimensi telah
segera dan terukur efek pada sebuah operasi bisnis carbon footprint. Ini juga
memiliki efek pada klien, pedagang dan mitra usaha dalam kolaborasi.
Proses jejak karbon dan kepatuhan untuk green ICT operasi oleh mitra
usaha lainnya dapat berfungsi baik sebagai sebuah kuasa untuk mengukur
inisiatif keefektifan green ICT baru dalam organisasi. Proaktif menjaga
perangkat dan sistem, fungsi perusahaan layanan non-core dan mengambil
tindakan pencegahan seperti memasang software antivirus dan antispam
semua bisa berkontribusi untuk dioptimalkan mendukung proses dan
mengurangi jejak karbon. Pemerintahan kerangka seperti ITIL dan coBIT
dalam proses mengoptimalkanseperti Lean dan six sigma dapat digunakan
untuk mepengaruhi sebuah organisasi dalam proses bisnis untuk pengurangan
karbon.
2.5.4 Manusia
Yang paling sulit dan mungkin yang paling kompleks dimensi dari
perusahaan yang hijau transformasi adalah manusia. Sementara aspek orang-
orang dari sebuah organisasi yang perilakunya telah mempelajari untuk
pendalaman besar, dalam diskusi ini fokus ada di perangkapsikap individu dan
sociocultural di mana mereka beroperasi dalam konteks lingkungan.
Sociocultural yang sama pengandar yang mendorong organisasi menuju hijau
tantangan hal ini juga menyediakan sumber bahwa ketika organisasi
sebenarnya melakukan transformasi. Selain itu untuk individu karyawan dan
pelanggan di bawah tingkat, di sana adalah sebuah tantangan yang signifikan
dalam menangani dimensi orang dalam konteks kepemimpinan dalam bisnis
untuk hijau transformasi itu.
Perusahaan besar strategi hijau adalah terbaik didorong dari puncak
organisasi didalam rangka untuk memastikan keberhasilan. Kepemimpinan
dalam aspek organisasi ini seperti senior directors dan chief officers adalah
seseorang yang memutuskan faktor dalam sebuah inisiatif lingkungan.
Keterlibatan manajemen senior dalam membawa perubahan tentang dimensi
orang adalah vital dan itu yang harus dilakukan pada tahap awal dari sebuah
inisiatif hijau meskipun keterlibatan seperti dari kepemimpinan senior
membutuhkan komitmen substansial dalam hal waktu, uang, dan sumber daya
lainnya. Membuat kunci stakeholder sepenuhnya menyadari pentingnya
inisiatif hijau untuk organisasi dan melalui mereka, mempromosikan inisiatif
untuk membawa tentang perubahan mendasar di sikap apakah kunci untuk
keberhasilan.
Akhirnya, hal ini senilai mengulangi, bahwa tidak ada driver tunggal,
dimensi hijau atau strategi itu yang memang akan cocok semua organisasi.
Meskipun diskusi di sini telah disuling kesamaan dalam aspek ini dari strategi
sebuah organisasi masih butuh untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan
mengimplementasikan spesifikasi yang mereka pakai sendiri untuk jangka
pendek dan jangka panjang green strategy. Dengan ini demikian berbagai
aspek green IT drivers dan dimensi harus disesuaikan dengan sektor industri,
serta ukuran (kecil atau besar) dan jenis (produk atau layanan) organisasi.
Dilihat dari sisi, “Industry Verticals and Shades of Green IT Strategies”.
Dengan demikian bisnis driver hijau bisa diterapkan dalam kombinasi yang
berbeda dan dengan penekanan yang berbeda-beda.
Industry verticals and shades of green IT strategies :
• Education. Industri jasa ini adalah proses penting. Green IT dapat
digunakan dalam mengumpulkan dan mempromosikan materi
pendidikan secara global. Mekanisme pendidikan online, berbagi ruang
kelas online dan tutorial dapat memberikan keuntungan yang
signifikan dalam hal berkurangnya infrastruktur dan karena itu
mengurangi karbon.
• Hospital dan Medicine. Selain proses dan orang-orang yang
berhubungan dengan green IT, perhatian harus dibayar untuk fakta
bahwa teknologi revolusi yang besar itu telah mengakibatkan peralatan
kesehatan medis yang tinggi biaya, sementara itu menyelamatkan
nyawa juga mengurangi carbon footprint rumah sakit. Bersama ini
peralatan medis dengan sistem IT dan telah membuat sejumlah besar
emisi karbon.
• Entertainment. Memiliki signifikan infrastruktur serta biaya
operasional karbon. Misalnya, mengeluarkan lebih banyak emisi
karbon tinggi, peralatan seperti televisi, TV kabel, teater dan game ini
dipasangkan dengan carbon footprint dengan memisahkan pengadaan
dan pemasangan, pengoperasian, dan pembuangan alat.
• Finance. Teknologi informasi dan sistem sangat digunakan dalam
dunia keuangan, langsung menyediakan harga untuk saham melalui
untuk menyelesaikan transaksi. Seluruh kekayaan generasi global dan
pertumbuhan tergantung pada high-end server ini dan serta peralatan
komunikasi high-end yang memiliki dampak langsung karbon.
• Security. Di dunia yang berbeda keamanan pun berbeda,keamanan
vertikal penuh dengan gadget elektronik yang menghasilkan emisi
karbon yang signifikan. Selain itu, dengan gadget keamanan sudah
hampir wajib bahwa mereka semua beroperasi selama lebih 24/7. Oleh
karena itu, gadget seperti alarm sistem di rumah, kendaraan, dan bisnis
lokal, dan TV terkait monitoring, rekaman, analisis, memiliki biaya
karbon besar, biaya sebenarnya dan mengoperasikan perangkat ini.
• Telecommunications. Tipe infrastruktur organisasi ini jelas dengan
tantangan dalam hal pengadaan dan pemasangan infrastruktur besar
(infrastruktur umum). Instalasi carbon footprint jauh lebih tinggi
daripada operasi. User perangkat tinggi dan aplikasi pendukung bisnis
telekomunikasi (seperti dukungan operasional dan penagihan) juga
harus dipelajari dari sudut pandang operasional emisi dan pengadaan
mereka.
• Banking. Meskipun industri jasa keuangan, infrastruktur TI dan
aplikasi yang digunakan di sektor perbankan yang mengejutkan.
Perbankan vertikal adalah penguna emisi karbon yang sangat tinggi
dan seperti memerlukan strategi yang rentang layanan dan infrastruktur
aspek green.
• Packaging. Produk yang unik sesuai industri yang terlibat dalam
memproduksi dan memberikan pemaketan bahan dalam berbagai
bentuk. Reuseability dan bahan-bahan daur ulang kemasan serta
inovatif untuk menciptakan pemaketan tampaknya akan berdampak
kelestarian lingkungan di jalan utama di vertikal. Green ini dapat
digunakan sebagai dukungan mekanisme untuk memfasilitasi
dioptimalkan produksi kemasan.
2.6 Pertimbangan Organisasi dalam Green IT Strategy
Faktor-faktor kunci praktis yang harus diakui dan dianggap dalam
penciptaan green IT strategy yang komprehensif untuk bisnis adalah sebagai
berikut :
• Dasar green IT strategy pada keyakinan bahwa pengurangan jejak karbon dan
manajemen tidak menolak untuk mencapai hasil bisnis - dan, pada
kenyataannya, bisa memanfaatkan hasil bisnis.
• Tetap mengikuti holistik dan alam subjektif dari konsep perusahaan hijau yang
meliputi tantangan pribadi, individu dan sikap.
• Pindah dari keinginan organisasi untuk fokus hanya pada mendapatkan
manfaat langsung terhadap pendekatan yang lebih holistik. Daya tarik yang
disebut buah menggantung rendah seperti segera mematikan hardware emisi
karbon fisik (misalnya monitor dan data server) mungkin bayangan
pengurangan emisi karbon berpotensi holistik.
• Membuat beberapa ketentuan untuk mengatasi ketidakpastian undang-undang
dan standar yang berkaitan dengan emisi karbon.
• Mengintegrasikan organisasi paket yang ada dan sistem dengan CEMS.
• Menggabungkan analisis cost - benefit dalam metrik yang terkait dengan
proyek hijau, dengan demikian berfokus pada pengembalian pada inisiatif
lingkungan.
• Mengelola risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi - berdasarkan
inisiatif seperti bisa komputasi, BI dan pengetahuan manajemen di daerah
inisiatif hijau.
• Membayar karena pertimbangan untuk desain dan kontraksi (sedapat
mungkin) bangunan dan infrastruktur terkait. Ada kesempatan bagi
pengurangan substansial emisi infrastruktur jika perhatian dibayar untuk awal
yang di desain dan konstruksi dari sudut pandang pengurangan karbon.
• Mempertimbangkan pusat data sebagai bangunan khusus bahwa data rumah
dan komputasi server serta peralatan jaringan organisasi - memerlukan
perhatian strategis dalam tahap awal konstruksi dan instalasi.
• Menyediakan pendidikan dan pelatihan (sikap dan budaya) kepada staf untuk
mengubah sikap saat ini dan outline untuk berubah, tetapi juga
mempertimbangkan sumber daya manusia yang hijau serta dukungan yang
mendorong perubahan sikap.
• Mempertimbangkan dan membuat ketentuan untuk teknologi (perangkat
keras, perangkat lunak, dan jaringan) meningkatkan yang akan selalu terjadi
sebagai organisasi strategis untuk sebuah transformasi yang hijau.
Pertimbangan ini mencakup penggunaan kembali dan daur ulang hardware
yang telah ada serta pelaksanaan strategi untuk menggantikannya dengan yang
baru, lebih banyak karbon hardware semakin efisien.
• Mempertimbangkan aplikasi dan upgrade sistem dalam dua bidang utama -
pertama, untuk meng-upgrade aplikasi dan sistem yang ada untuk
memungkinkan penggabungan data karbon dalam diri mereka dan, kedua,
untuk menyusun strategi untuk CEMS baru yang didedikasikan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan melaporkan hanya pada
karbon data.
• Melakukan rekayasa ulang proses hijau dan manajemen memanfaatkan
strategi rekayasa ulang dahulu yang meliputi identifikasi, pemodelan dan
optimasi proses.
• Sertakan metrik hijau dan pengukuran yang merupakan bagian dari negara
mengidentifikasi organisasi apa adanya dan pemodelan perusahaan untuk
menjadi negara.
• Memastikan bahwa kepatuhan hukum adalah bagian integral dari green IT
strategies. Persyaratan hukum dapat bervariasi dari undang-undang lokal dan
negara bagian untuk karbon peraturan perundang-undangan di tingkat
nasional. Ada juga Konsorsium internasional dan puncak yang mendikte
persyaratan hukum dan perlu dimasukkan dalam ERBS.
2.7 Langkah dalam Mengembangkan Green IT Strategy
Setelah memberikan pertimbangan karena faktor organisasi luas yang
mempengaruhi pengembangan strategi TI hijau, bagian ini menjelaskan langkah-
langkah yang sebenarnya dalam mengembangkan strategi TI hijau. Dokumen
strategi yang dihasilkan mungkin berbeda tergantung pada jenis, ukuran, lokasi
dan Industial vertikal, dan variasi tersebut harus diperhitungkan.
Gambar 2.2 : Step in developing a green IT strategy
Berikut ini adalah langkah-langkah utama yang dapat dieksekusi iteratif (tiga kali)
untuk menghasilkan green IT strategy :
• Menyelaraskan strategi TI hijau dengan tujuan bisnis
Tujuan bisnis hijau adalah tujuan inti untuk bisnis yang menanggung
transformasi hijau. Seperti yang telah dibahas dalam bab ini, tujuan tersebut
harus selaras dengan karbon organisasi dan tujuan bisnis. Pemicu utama
mempengaruhi organisasi akan memberikan pemahaman tentang tujuan bisnis
untuk menjadi hijau. Misalnya, jika pengurangan biaya adalah pendorong
utama, maka yang akan tercermin dalam tujuan bisnis yang tercantum dalam
TI strategi dan sesuai metrik hijau diterapkan untuk itu.
• Deskripsi Strategi
Bagian ini energi secara detail pendekatan organisasi akan mengambil
untuk menjadi hijau. Dimensi transformasi hijau (ekonomi, teknis, prosesdan
orang-orang) akan memberikan masukan ke dalam deskripsi strategi. Lamanya
waktu yang diperlukan untuk implementasi (misalnya, tiga tahun) juga akan
ikut bermain di sini. Organisasi dapat dengan mudah mengambil 1-3 bulan
(atau lebih, tergantung pada ukuran organisasi) untuk mengembangkan
deskripsi green IT strategy mereka. Deskripsi Strategi menyebabkan proyek
transformasi perusahaan hijau yang mempengaruhi organisasi. Ini juga
memerlukan pemahaman tentang rencana strategis saat ini jika ada. Deskripsi
strategi dapat didasarkan pada SMART (spesifik, terukur, dapat dicapai,
realistis dan tepat waktu) tujuan (The Climate Group 2008).
• Rencana dan jadwal Transformasi
Mengembangkan rencana transformasi perusahaan hijau adalah
langkah terakhir dan penting dalam mengembangkan green IT strategy.
Sebuah rencana transformasi adalah rencana proyek yang berisi tugas, peran
dan kiriman bersama-sama dengan waktu untuk pengiriman. Biasanya,
rencana proyek transformasi ini memberikan peta jalan untuk transformasi.
Rencana ini umumnya dibagi menjadi dua bagian peta jalan tingkat tinggi
yang mengidentifikasi bidang utama kerja, kiriman dan jadwal, yang dapat
diikuti dengan rinci, rencana proyek tugas demi tugas rinci yang
memanfaatkan semua yang dikenal proyek dan pengelolaan program teknik.
• Iterasi dan resiko
Pengembangan green IT strategy tidak harus menjadi proses searah.
Sebaliknya, itu harus dikembangkan sebagai proses berulangakan melalui
semua driver, dimensi, risiko dan metrik lebih dari sekali, seperti digambarkan
dalam gambar 8.5. Semua faktor yang mempengaruhi, seperti driver, dimensi,
metrik dan resiko, juga diringkas dalam gambar 8.4. Biasanya, Anda mungkin
perlu tiga iterasi untuk mencapai final, komprehensif dan ditindaklanjuti
rencana green IT. Iterasi ini, kadang-kadang mulai selama periode 3-6 bulan,
mungkin juga termasuk mengamati tren industri dan perkembangan baru
sehubungan dengan green IT. Kebijakan hijau harus direvisi berdasarkan tren
ini. Iniiterasi juga menunjukkan pendekatan untuk melaksanakan kebijakan
yang juga harus didasarkan pada iterasi. Perancangan perbaikan dari kebijakan
diharapkan saat berlatih. Namun, konsep perbaikan terus menerus dalam
proses, orang dan teknologi yang memberikan dorongan terhadap inisiatif
bisnis yang ramping juga berlaku di sini.
2.8 Matrik dan Pengukuran Green Strategies
Metrik untuk kinerja green IT suatu organisasi dapat di dasarkan
tujuan ROI internal dan persyaratan pelaporan hukum. Sementara seri ISO
14000 standar dapat memberikan titik awal yang sangat baik untuk Indikator
Kinerja Utama (KPI) untuk green IT, CEMS dapat digunakan untuk
mengotomatisasi, mengukur dan melaporkan emisi karbon dan jejak karbon.
Berikut adalah beberapa KPI khas yang harus tertanam dalam sebuah
organisasi yang melakukan strategi hijau:
• Hasil ekonomi
Mengurangi konsumsi energi sebesar 10% dari tingkat saat ini per tahun
selama tiga tahun, meningkatkan pelayanan hijau (misalnya penambahan satu
layanan asuransi rinci didedikasikan untuk hijau).
• Teknis
Gunakan data server vitualized untuk semua data warehoused,
menggunakan smart meter untuk merekam, repost dan kontrolemisi.
• Proses
Mengoptimalkan manajemen rantai pasokan untuk mengurangi atau
merekayasa ulang proses individu.
• Manusia
Melatih orang untuk hijau TI disemua tingkat. Telecommuting sekali
seminggu untuk mengurangi emisi.
Kelompok KPI dijelaskan di sini dapat dikembangkan lebih lanjut
secara lebih rinci, dan mereka akan memiliki nuansa tersendiri tergantung
pada dimensi mana mereka berasal. Misalnya, KPI yang sepenuhnya berfokus
pada pengurangan karbon terlepas dari pertimbangan biaya mungkin tidak
dapat diterima oleh dimensi ekonomi organisasi. Atau, pendingin hemat energi
berteknologi maju mungkin menggunakan lebih sedikit energi dan karenanya
memiliki biaya yang lebih rendah operasional, tetapi biaya modal terhadap
pendingin tersebut akan menjadi bagian dari dimensi ekonomi. Dengan
demikian, KPI harus regulary mengikat efisiensi usaha dengan efisiensi
pengurangan karbon. Penghematan karbon yang berhubungan dengan
berbagai aspek organisasi, seperti produksi, penjualan dan pemasaran,
penelitian dan pengembangan dan administrasi, perlu terkait dengan
penghematan biaya.
2.9 Konsep Tiga R pada Green Computing
Wawa Sundawa (2008, p42), Tiga R (Reduce, Reuse, Recycle) adalah
sebuah implementasi mendalam tentang sustainability (sustainability adalah
sebuah pendekatan terhadap kinerja perusahaan di bidang lingkungan) yang
sangat dekat dengan proses akhir dari masa hidup suatu produk yang dapat
digunakan kembali atau di daur ulang.
Gambar 2.3 : Konsep Tiga R pada Green Computing
Sumber : Wawa Sundawa (2008)
Penggunaan energi yang besar dan ketergantungan terhadap penggunaan
perangkat teknologi informasi dapat ditangani dengan prinsip Reduce, Reuse
dan Recycle (3R).
2.9.1 Reduce (Mengurangi)
Perangkat IT adalah gabungan dari berbagai hardware, maka setiap
hadrware berkontribusi mengkonsumsi energi. Dengan tujuan beralih pada
green computing, harus ada kesadaran untuk memperbaiki kinerja, kualitas,
dan efisiensi bagian dari perangkat hardware sehingga dapat mengurangi
konsumsi energi lebih baik mengikuti metode "Reduce".
2.9.2 Reuse (Menggunakan kembali)
Daur ulang komponen perangkat IT tertuju pada menggunakan kembali
komputer dengan sisa komponen-komponen hardware. Hal ini dapat termasuk
menemukan kegunaan lain sistem tersebut seperti mendonasikannya atau
membongkar bagian dalam untuk digunakan kembali. Oleh karena itu, bagian
dari sistem yang sudah ketinggalan zaman dapat diaur ulang kembali
penggunaannya.
2.9.3 Recycling (Mendaur ulang)
Mendaur ulang peralatan perangkat IT mampu mengurangi bahaya
material dari lingkungan, seperti timah hitam, merkuri, dan hexanvalent
khrom. Perangkat IT yang sudah tidak digunakan adalah sumber daya
berharga untuk bahan mentah cadangan, bila diperlukakan sebagaimana
mestinya. Bila tidak diperlakukan dengan baik perangkat IT adalah sumber
terbesar racun karsinogen.
2.10 Paperles Office
Menurut McIndoo Todd (2009, p87-90), paperless office merupakan
suatu sistem yang mereduksi penggunaan kertas dalam proses adminitrasi
perkantoran. Ide paperless office mulai mencuat pada akhir tahun 90-an.
Filosofinya adalah menggunakan sesedikit mungkin kertas dan digitalisasi
dokumen. Manfaatnya adalah meningkatkan produktivitas, hemat biaya,
efisien tempat dan mengurangi dampak lingkungan. Paperless office memang
sudah menggema beberapa tahun lalu. Sejak kemajuan dibidang teknologi
informasi dan komputer, manusia mendapatkan alternatif lain dalam mengolah
dan membaca berbagai dokumen. Paperless office merupakan suatu cita-cita
untuk membiasakan diri mengolah dan membaca dokumen dalam bentuk
digital, dengan kata lain mengurangi pemakaian kertas sebagai bahan pokok
penulisan dokumen seperti sekarang. Ada beberapa manfaat yang ditawarkan
oleh penggunaan paperless antara lain adalah sebagai berikut :
1. Efisien waktu.
2. Manajemen dokumentasi lebih baik.
3. Kenyamanan kerja lebih baik.
4. Mendukung terjadinya keputusan yang lebih baik.
5. Manajemen lebih terkendali.
6. Membaiknya citra organisasi.
2.10.1 Pohon sebagai bahan baku pembuat kertas
Kertas yang kita ketahui berasal dari serat kayu dari pohon, kertas
yang merupakan sebagai alat tulis yang tanpa kita sadari secara langsung
memiliki dampak merusak lingkungan. Biasanya kertas dihasilkan dari pohon
pinus, karena pohon jenis ini menghasilkan kertas dengan kualitas terbaik
jika didalam perusahaan atau organisasi penggunaan kertas sangat tinggi
jumlahnya dan tentu hal itu menyebabkan meningkatnya jumlah limbah
kertas yang kita hasilkan. Dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh tingginya penggunaan kertas dapat diminimalisir, salah satunya adalah
dengan menggunakan konsep dari green computing. Dengan menggunakan
konsep green computing kertas dapat diganti dengan paperless.
Gambar 2.4 : Pohon sebagai bahan baku pembuat kertas
Sumber: www.gudangmateri.com
2.11 Kebijakan tentang Green
Greenpeace sebagai organisasi internasional non pemerintah yang
bergerak di bidang lingkungan dan secara aktif telah banyak berperan untuk
menentang penggunaan nuklir juga turut mencermati pengunaan energi fosil dan
energi terbarukan.
Dalam melaksanakan aksinya Greenpeace selalu menggunakan aksi-aksi damai,
seperti yang termuat dalam beberapa prinsip utamanya ada enam, yaitu :
• Menjadi saksi atas kerusakan lingkungan dengan cara yang damai tanpa
kekerasan
• Menggunakan konfrontasi tanpa-kekerasan untuk meningkatkan perhatian dan
debat publik mengenai isu lingkungan
• Dalam mengekspos ancaman terhadap lingkungan dan mencari solusi,
Greenpeace tidak memiliki sekutu permanen ataupun lawan
• Menjamin independensi sumber keuangan dari kepentingan politik atau
komersial
• Mencari solusi untuk mempromosikan secara luas dan menginformasikan
perkembangan dari pilihan untuk lingkungan di sekitar masyarakat
• Dalam mengembangkan strategi kampanye dan kebijakan, Greenpeace
menaruh perhatian besar untuk menghormati prinsip-prinsip demokratis dan
untuk mencari solusi dalam meningkatkan keadilan sosial secara global
2.12 Manfaat Menggunakan Green IT
Menurut San Murugesan (2008, p26), ada lima manfaat dan alasan
untuk menggunakan green IT : (1) menghemat daya, (2) menghemat biaya,
(3) emisi karbon dan dampak lingkungan yang lebih rendah, (4) peningkatan
performa dan pemakaian sistem, (5) menghemat tempat.
Gambar 2.5 : Manfaat Menggunakan Green IT
2.12.1 Unsur utama Green IT
Menurut San Murugesan (2008, p27), untuk lebih mengarah secara
komprehensif dan efektif dari pelaksanaan Green IT dilakukan pendekatan
holistik yang melingkupi empat bidang dalam pelaksanaannya yaitu:
Green use of IT
system Green
manufacturing of IT system Green IT
Gambar 2.6 : Unsur Utama Green IT
Sumber : San Murugesan (2008)
Terdapat 4 unsur utama Green IT, yaitu :
• Green Use
Mengurangi konsumsi energi komputer dan sistem IT lainnya dengan
cara penggunaan yang berbabasis ramah lingkungan.
• Green disposal
Peremajaan dan penggunaan kembali komputer lama serta mendaur
ulang alat-alat yang tidak terpakai.
• Green Design
Mendesain alat-alat IT agar hemat energi dan ramah lingkungan.
• Green Manufacturing
Metode yang digunakan dalam teknik industri untuk meminimalkan
pemborosan serta menjaga lingkungan.
2.13 Pengertian Green ICT
Menurut Sumitro Roestam (2012, p2), Green ICT merupakan bagian dari
program global untuk mencapai pengembangan dunia yang sustainable dan
pengurangan emisi karbon.
Menurut Arifin (2012, p1), Green ICT adalah salah satu teknologi ramah
lingkungan yang bertujuan untuk menghemat penggunaan energi yang
digunakan untuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Konsep ini
merujuk pada upaya menyelamatkan bumi dari berbagai ancaman perusakan
lingkungan dan pemanasan global melalui penggunaan teknologi yang ramah
lingkungan dan hemat energi; praktik daur ulang berbagai perangkat TI yang
berpotensi mencemari lingkungan jika dibuang; serta praktik manajemen kerja
berbasis TI yang bisa menghemat penggunaan sumber daya energi.
2.13.1 Upaya dan Manfaat Green ICT
Green design of IT system
Green disposal of IT system
Upaya Penerapan Green ICT :
• Menghemat penggunaan energi listrik dengan perangkat yang lebih
efisien
• Menggunakan AC non-CFC
• Melakukan proses recycling PC, circuit board, ponsel, vocer isi ulang,
dsb.
• Mengganti layar PC/TV dari CRT ke LCD/LED yang hemat energi
• Memakai BTS inovatif yang menghemat bahan bakar
• Merekondisi baterai-baterai lama agar bisa dipakai kembali
• Menerapkan sistem e-Billing
• Mengadopsi teknologi virtualisasi, yang memungkinkan sejumlah
server dengan konsumsi energi tinggi bisa dialihkan ke satu server
saja
• Menerapkan sistem paperless untuk penggunaan administrasi kantor,
seperti slip gaji, buletin, form dan nota dinas
• Menerapkan praktik telecommuting, teleconference, e-government, dan
semacamnya.
Manfaat Green ICT :
- Menghemat energi dan biaya penggunaannya.
- Ikut mereduksi pemanasan global.
- Mengurangi kemungkinan melimpahnya limbah elektronik.
- Menghemat biaya operasional kantor.
2.14 Pengertian Green Product (Green Hardware)
Menurut Murugesan dan Gangadharan (2012, p10), green product (green
hardware) merupakan konsumsi energi dengan membuat perubahan kecil
pada bagaimana cara kita menggunakan komputer. Sebagian besar desktop
komputer terus berjalan, bahkan ketika mereka tidak sedang digunakan,
karena pengguna kadang-kadang selalu meninggalkan desktop mereka meski
dalam keadaan menyala, hal itu dapat membuang-buang listrik. Komputer
juga dapat menghasilkan panas dan memerlukan pendinginan tambahan, yang
dapat menambah total konsumsi daya dan biaya. Sementara penghematan
biaya energi per PC cukup besar sehingga mungkin tidak dapat mencukupi
dengan jumlah uang gabungan untuk ratusan komputer di suatu perusahaan.
Kita dapat mengurangi konsumsi energi PC dengan mengikuti beberapa
langkah:
• Memungkinkan fitur berdaya manajemen. Tanpa perlu mengorbankan
kinerja, dapat juga memprogram komputer untuk secara otomatis mematikan
sumber daya hemat energi saat kita tidak menggunakan sistem komputer.
• Mematikan sistem ketika tidak digunakan. Hal ini merupakan
penghematan energi paling dasar, terdapat konservasi strategi untuk kebanyak
sistem.
• Menggunakan screensaver. Sebuah screensaver kosong menghemat daya
lebih dari screensaver yang menampilkan gambar bergerak, yang terus-
menerus berinteraksi dengan CPU. Tetapi bahkan yang mengurangi konsumsi
energi monitor dengan hanya sebagian kecil.
• Menggunakan thin-client komputer. Pengguna dapat memilih untuk
menggunakan thin-client (kadang-kadang juga disebut learn atau slim client)
merupakan sebuah komputer atau program komputer yang sangat tergantung
pada beberapa computer lain (server) untuk memenuhi peran tradisional
komputasi, yang menarik sekitar seperlima dari kekuatan PC desktop.
2.14.1 Siklus Hidup Green Product (Green Hardware)
Menurut Murugesan dan Gangadharan (2012, p24-25), green hardware
tidak dapat dibangun dengan hanya memiliki langkah tambahan dalam siklus
perangkat. Perlu ada upaya bersama pada setiap tahap siklus hidup perangkat
dari mulai perangkat dipahami, pengembangannya, dan ketika akan digunakan
serta didaur ulang atau dibuang (yaitu dari cradle to grave). Siklus hidup
perangkat, terdiri dari lima tahap :
• Design.
• Manufacture and facilities.
• Packaging and transportation.
• Usage.
• Reuse or disposal.
2.15 Pengertian Hardware
Menurut Reynold dan Stair (2008, p2), dalam bukunya berjudul
Principles of Information Systems, Eighth Edition, hardware terdiri dari setiap
mesin (sebagian besar yang menggunakan sirkuit digital) yang membantu
dalam pengolahan, input, penyimpanan, dan output kegiatan dari sistem
informasi (SI). Pertimbangan utama dalam membuat keputusan hardware
dalam sebuah bisnis adalah bagaimana hardware dapat digunakan untuk
mendukung tujuan sistem informasi dan tujuan organisasi.
Menurut Reynold dan Stair (2008, p2), dalam bukunya berjudul
Principles of Information Systems, Eighth Edition, investasi dalam hardware
komputer memungkinkan suatu organisasi untuk dapat meningkatkan
produktivitas kerja, meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan
menyediakan layanan pelanggan agar lebih baik.
2.15.1 Komponen Hardware
Menurut Fatima (2005, p4), dalam bukunya yang berjudul Computer
Hardware, komponen hardware terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
• Primary Memory
Primary Memory sering disebut sebagai RAM (Random Access
Memory). Dalam hal ini primary memory memegang semua program dan
data processor menggunakan waktu tertentu, contohnya RAM volatile,
apabila listrik padam, maka komputer akan padam sehingga apa yang
tersimpan di dalamnya akan terhapus, oleh karena itu perlu menyimpannya
ke media permanen seperti hard drive bersifat volatile untuk menghindari
kehilangan data saat listrik padam. Jenis lain dari sistem memori adalah
ROM (Read Only Memory) bersifat permanen karena isinya tidak akan
terhapus bahkan ketika power dimatikan. Hal ini biasanya digunakan
untuk memuat sistem operasi.
Gambar 2.7 : Memory Chip
Primary memory komputer terdiri atas 2 bagian:
1. Random Accsess Memory (RAM)
RAM merupakan memori yang berfungsi untuk menyimpan
sementara perintah dan data pada saat sebuah program dijalankan.
Perintah dan data tersebut mencakup data yang akan dibaca dari
hardisk, data-data yang dimasukkan melalui alat input komputer dan
juga data-data hasil pemrosesan sebuah program.
2. Read Only Memory (ROM)
Memory yang digunakan untuk menyimpan sebuah perintah
dan data secara tetap. Sesuai dengan namanya, komputer hanya dapat
membaca data dan perintah yang terdapat di ROM komputer tidak
dapat mengubah data dan perintah yang disimpan di ROM, perintah-
perintah yang disimpan di ROM merupakan perintah-perintah yang
dijalankan saat komputer pertama kali dihidupkan. Perintah-perintah
tersebut diisikan oleh pabrik komputer pada saat komputer tersebut
dibuat.
3. Processor
Processor ini sering dianggap sebagai mesin komputer.
Kemudian processor membaca perintah dari memori dan kemudian
mengeksekusi mereka. Processor adalah salah satu bagian paling
mahal dari komputer dan juga salah satu bagian yang terkecil.
Gambar 2.8 : Processor
Pada setiap kebutuhan, processor melakukan tindakan sesuai
untuk melakukan sebuah instruksi atau bagian lainnya. Alat ukurnya
disebut CPI (Cycles Per Instruction), merupakan representasi dari
rata-rata jumlah siklus clock yang diperlukan oleh microprocessor
untuk mengeksekusi instruksi. Daya sebuah microprocessor dapat
dicarikan dari jumlah instruksi per-detik yang mampu dikerjakan.
MIPS (Millions of instructions per second) adalah satuan yang
digunakan sesuai dengan frekuensi prosesor dibagi dengan CPI.
4. Motherboard
Motherboard atau sering disebut mainboard merupakan
perangkat komputer yang berfungsi sebagai tempat perangkat-
perangkat antara lain : prosessor, memory, VGA card, Sound card dan
Lan card. Setiap perangkat memiliki slot tersendiri yang
memungkinkan perangkat tersebut melekat di motherboard.
Motherboard biasanya mengandung komponen sebagai berikut :
Gambar 2.9 : Motherboard
Di dalam motherboard terpasang berbagai jenis slot untuk
menghubungkan dengan hardware atau komponen-komponen
komputer seperti processor, RAM (Random Accsess Memory), graphic
card, hardisk, optical drive, keyboard, mouse, dan lain-lain. Pada
dasarnya motherboard adalah komponen computer yang
membuat segala komponen di komputer dapat bekerja bersama-sama.
5. Hard Disk Drive
Sebuah hard drive terbuat dari piring berputar terdiri dari
aluminium atau keramik yang dilapisi dengan media magnektik.
Cakram tersebut datang dalam berbagai ukuran. Hard drive dengan
banyak kapasitas penyimpanan yang berbeda dapat diciptakan
tengantung pada kerapatan, ukuran dan jumlah cakram.
Gambar 2.10 : Hard Disk Drive
Ini juga disebut sebagai memori sekunder. Ada beberapa
program di sistem yang tidak dapat disimpan dalam RAM, sehingga
membutuhkan memori sangat besar, yang dapat digunakan untuk
menyimpan semua program dan data ketika sistem tidak digunakan
disebut dengan disk dirve.
6. Monitor
Monitor adalah alat keluaran yang memberikan tampilan visual
pada pengguna komputer berupa layar resolusi tinggi khusus yang
mirip dengan televisi. Pengguna dapat melihat apa saja yang sedang
dilakukan oleh program dilayar monitor. Tampilan layar monitor
sebenarnya terdiri dari merah, hijau dan biru titik-titik diterangi oleh
berkas elektron dari belakang. Kartu video Chip DAC mengontrol
pergerakan dari berkas elektron, kemudian mengontrol titik untuk
menentukan gambar yang akan dilihat pada layar. Jenis monitor yang
umun digunakan saat ini adalah jenis monitor flat. Ada beberapa
macam teknologi monitor yang termasuk sebagai teknologi monitor
flat atau teknologi layar datar. Monitor LED (Light Emitting Diode),
monitor plasma dan monitor LCD (Liquid Crystal Display) merupakan
contohnya.
Gambar 2.11 : Monitor
Secara umum, monitor layar datar atau monitor flat dapat
dikenali secara langsung dengan tidak adanya tabung dibelakang
minitor. Tiap jenis monitor tersebut punya kelebihan dan kekurangan.
Semakin bagus kualitas monitor semakin mahal. Semakin mahal
harganya, tentu kualitasnya semakin bagus.
Ada tiga jenis utama monitor:
- Cathode Ray Tube (CRT) monitor.
- LCD Flat Panel monitor.
- TFT-LCD monitor.
7. Keyboard
Keyboard adalah seperangkat tombol-tombol yang berfungsi
sebagai media masukan bagi komputer. Hal ini digunakan untuk
memasukan teks atau memasukkan perintah ke dalam PC. Masing-
masing tombol keyboard mempunyai fungsi tertentu. Keyboard dengan
design baik adalah keyboard yang memungkinkan pengguna merasa
nyaman menggunakannya. Saat ini keyboard memiliki fitur tambahan
seperti keyboard multimedia, keyboard nirkabel.
Gambar 2.12 : Keyboard
Fungsi keyboard digunakan untuk mengetik teks dan angka ke
dalam pengeloh kata, edit teks atau program lainnya. Sebuah
keyboard komputer membedakan setiap tombol fisik dan laporan
disemua penekanan tombol pada software. Keyboard juga digunakan
untuk memberikan perintah ke sistem operasi komputer, seperti
kombinasi windows yang menampilkan jendela task manager.
8. Mouse
Mouse adalah alat yang digunakan untuk memasukkan
informasi ke dalam komputer. Merupakan sebuah pointer yang akan
bergerak sesuai dengan gerakan bola kecil yang terdapat di mouse.
Pengguna cukup mengklik untuk memasukkan informasi. Keuntungan
utama dari mouse yaitu banyak operasi jauh lebih mudah dilakukan
dengan mouse kemudian keyboard.
Gambar 2.13 : Mouse
Selain menggerakkan kursor, mouse juga dilengkapi dengan
tombol klik kanan dan kiri yang digunakan sebagai pengganti enter
dan fungsi select pada keyboard digunakan fungsi tab atau panah arah
untuk menavigasi menu halaman, pada mouse biasanya digunakan klik
2 kali. Pada mouse terbaru saat ini dilengkapi dengan fungsi scroll
untuk menarik pada kebanyakan program saat ini menggunakan fungsi
page up atau page down pada keyboard.
2.16 Pengertian Mapping
Menurut Schuster (2011, p2), dalam bukunya berjudul Concept Mapping:
A Critical Thunking Approach to Care Planning, konsep care mapping
merupakan pendekatan inovatif dalam perencanaan dan penorganisasian
keperawatan. Pada dasarnya, konsep care mapping adalah diagram
permasalahan dan perawatan dalam “konsep”. Dalam buku ini, konsep berarti
ide. Pengembangan konsep care mapping akan merubah keterampilan berpikir
kritis dan penalaran klinis karena akan memvisualisasikan prioritas dan
mengidentifikasi hubungan dalam data pasien klinis agar lebih jelas dan
ringkas.
Konsep care mapping digunakan untuk :
• Mengatur data pasien
• Menganalisis hubungan dalam data
• Menetapkan prioritas
• Membangun pengetahuan sebelumnya
• Mengidentifikasi apa yang tidak mengerti
2.16.1 Teori Dasar Mapping
Konsep care mapping memiliki akar di bidang pendidikan dan
psikologi. Konsep mapping juga bisa disebut sebagai peta kognitif,
peta pikiran, peta kognitif yang merupakan alat untuk mengajar dan
belajar. Hal itu telah digunakan dalam pengaturan ruangan sebagai alat
pengajaran untuk mendapatkan ide-ide penting untuk tetap dalam
pikiran. Manfaat dari strategi ini yaitu bermanfaat bagi pengajaran atau
pembelajaran dalam meringkas dan memvisualisasikan konsep-konsep
penting.
Fisiologi pendidikan telah memberikan kontribusi terhadap
teori dasar konsep pemetaan melalui pengembangan teori asimilasi.
Peta konsep membantu mereka untuk menulis serta mengasimilasi
pengetahuan. Kesimpulan dari teori ini adalah bahwa pengetahuan
baru sudah dibangun dan merupakan pengetahuan, serta konsep-
konsep baru terintegrasi dengan mengidentifikasi hubungan dalam
konsep yang sudah dipahami.
Secara sederhana, dapat juga membangun dan
mengintegrasikan pengetahuan baru. Dengan diagram, dapat
membangun struktur tentang hubungan dalam konsep. Konsep
mapping membantu dalam mengidentifikasikan dan mengintegrasikan
hal yang sudah diketahui. Ini berarti meskipun memiliki ide-ide
tentang masalah pada konsep mapping ini, maka harus mencari jalan
keluar bagaimana masalah-masalah harus diintegrasikan ke dalam
rencana komprehensif. Setelah mengenali hal apa yang tidak mengerti
maka dapat merumuskan pertanyaan, dan dapat mencari informasi.
Konsep care mapping membantu mengidentifikasikan apa yang perlu
diketahui dan dipelajari untuk memberikan kualitas perawatan pasien.
Konsep mapping akan berkembang dengan terus mengkaji dan
intervensi.
2.17 Flowchart
Menurut Drs Suarga (2006, p23), flowchart adalah unit simbol
gambar (chart) yang menunjukan aliran (flow) dari proses terhadap data.
Menurut Abdul kadir (2004, p5), menyatakan bahwa flowchart atau
diagram alir adalah suatu gambar yang menjelaskan urutan pembacaan data,
pemrosesan data, pengambilan keputusan akhir dan penyajian hasil
pemerosotan data. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari
langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart
menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-
alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah
penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan
dievaluasi lebih lanjut.
Gambar 2.14 : Flowchart
Simbol – simbol flowchart dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Flow Direction Symbols.
Arus / Flow
Penghubung antara prosedur / proses
Connector
Simbol keluar / masuk prosedur atau proses dalam lembar / halaman yang sama
Off-line Connector
Simbol keluar / masuk prosedur atau proses dalam lembar / halaman yang lain.
Tabel 2.2 : Processing Symbols
Process
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan Komputer
Decision
Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban / aksi
Predefined Process
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan didalam storage
Terminal
Simbol untuk permulaan atau akhir darti suatu program
Manual Input
Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard.
Tabel 2.3 : Input Output Symbols
Input-Output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
Document
Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output di cetak dikertas
Disk and On-line
Storage
Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output di simpan ke disk
2.18 Cloud Computing
Menurut Peter Mell dan Timothy Grance (2012, p2) cloud computing
adalah suatu model yang mempermudah ketersediaan dan konfigurasi layanan
baik berupa perangkat lunak (software), jaringan, server, media penyimpanan
maupun aplikasi. Cloud Computing merupakan definisi untuk teknologi
komputasi yang ditekankan konsep distribusi sistem (grid computing) dan
virtualization. Dalam distribusi sistem ini terjadi pembagian tugas dalam
menjalankan suatu proses. Sebagai contoh dalam proses pencarian di mesin
pencari, seperti Google. Saat pengunjung melakukan pencarian, maka mesin
pencari akan membagi tugas pencarian ke dalam beberapa mesin (prosesor),
sehingga hasil pencarian akan dihasilkan lebih cepat.
Gambar 2.15 : Cloud Computing
Cloud computing mengacu pada penyediaan sumber daya komputasi
on demand melalui jaringan komputer. Karena awan / cloud adalah
mekanisme pengiriman yang mendasari, awan dan layanan berbasis aplikasi
dapat mendukung semua jenis aplikasi perangkat lunak atau layanan yang
digunakan saat ini. Ungkapan "cloud computing" berasal dari simbol awan
yang biasanya digunakan oleh diagram alir dan diagram untuk melambangkan
internet. Prinsip di balik awan adalah bahwa setiap komputer yang terhubung
ke internet tersambung ke suatu sumber daya komputasi yang sama, aplikasi,
dan file.
Pengguna dapat menyimpan dan mengakses file pribadi seperti musik,
gambar, video, dan bookmark atau bermain game atau penggunaan aplikasi
produktivitas di server yang jauh secara fisik membawa sekitar media
penyimpanan seperti DVD atau thumb drive. Hampir semua pengguna internet
mungkin menggunakan bentuk komputasi awan meski hanya sedikit
menyadarinya. Mereka yang menggunakan email berbasis web seperti Gmail,
Hotmail, Yahoo, email Perusahaan yang dimiliki, atau bahkan sebuah program
klien e-mail seperti Outlook, Evolution, Mozilla Thunderbird atau Entourage
adalah memanfaatkan server email awan. Oleh karena itu, aplikasi desktop
yang terhubung ke awan email akan dianggap aplikasi awan.
Cloud computing memanfaatkan jaringan sebagai sarana untuk
menghubungkan perangkat pengguna akhir (end point) untuk sumber daya
yang terpusat di pusat data. Pusat data dapat diakses melalui internet atau
jaringan perusahaan, atau keduanya. Dalam banyak kasus layanan awan
memungkinkan akses dari berbagai titik seperti telepon genggam, PC atau
tablet. Layanan Awan mungkin dirancang untuk menjadi vendor agnostik,
bekerja sama baik dengan Linux, Mac dan platform Windows. Mereka juga
dapat memungkinkan akses dari lokasi terkoneksi internet, memungkinkan
pekerja mobile untuk mengakses sistem bisnis jarak jauh seperti di
Telecommuting, dan memperluas jangkauan layanan bisnis yang disediakan
oleh Outsourcing.
2.19 Pemanasan Global (Global Warming)
Menurut Darsono (1993, p2), Pemanasan global adalah kejadian
meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Planet
Bumi telah menghangat (dan juga mendingin) berkali-kali selama 4,65 milyar
tahun sejarahnya. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat,
yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktivitas manusia. Penyebab
utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara,
minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya
yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.
2.19.1 Penyebab Pemanasan Global
• Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
matahari. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah
menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan
menyerap sebagian panas dan memantulkan kembai sisanya.
Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang
panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi
infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian
panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan
metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-
gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan
semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
• Efek Umpan Balik
Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab
pemanasan global. Sebagai contoh adalah pada proses penguapan
air. Pada kasus pemansan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca
seperti CO2, pada awalnya pemanasan akan menyebabkan lebih
banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri
merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu
keseimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang
dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2
sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air
absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau
bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan
balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2
memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan
memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global
meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es
tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih
sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap
lebih banyak radiasi matahari. Hal ini akan menambah pemanasan
dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi
suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya
yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang
meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan
balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan
berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya
tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi
pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan
penyerap karbon yang rendah.
• Penggundulan Hutan
Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu
penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi
karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal
dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.
Hutan yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi
secara maksimal karena sudah sangat berkurangnya jumlah pohon
yang ada. Jumlah pohon yang ada tidak dapat menyeimbangi
banyaknya jumlah CO2 yang ada di Bumi.
2.19.2 Dampak Pemanasan Global
• Iklim Mulai Tidak Stabil
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari
belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah
lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya gunung-
gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang
terapung di perairan tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju
akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam
akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim
dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah
hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan
curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat
Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu,
air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa
daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
• Peningkatan Permukaan Laut
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan
menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan
mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada
kehidupan di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam.
Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan
sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh
pada ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh
rawa-rawa pantai.
• Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit
menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan
telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau
selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati.
2.19.3 Pengendalian Pemanasan Global
Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul
sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin
berubahnya iklim di masa depan. Kerusakan yang telah terjadi dapat
diatasi dengan beberapa cara. Daerah pantai dilindungi dengan dinding
dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Adapun cara lain,
pemerintah membantu populasi yang ada di pantai untuk pindah ke
daerah yang lebih tinggi. Ada dua cara untuk memperlambat
bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida
dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut di tempat lain.
Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Cara
yang kedua adalah mengurangi produksi gas rumah kaca. Cara-cara
lain yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menanam banyak pohon.
- Bepergian dengan kendaraan yang ramah lingkungan. Contoh : sepeda.
- Alat elektronik yang hemat energi.
- Kurangi penggunaan AC.
- Daur ulang sampah organik.
- Pisahkan sampah kertas, plastic dan kaleng agar dapat didaur ulang.
2.20 Teknologi Penghematan Listrik
UPS adalah singkatan dari “Uninterruptible Power Supply”. Dalam
dunia teknologi adalah jenis listrik yang menggunakan baterai cadangan untuk
mempertahankan electric power selama pemadaman listrik yang tak terduga.
perangkat critical power dan pendinginan data center. Memfokuskan pada
perangkat ini mengingat kondisi kelistrikan di Indonesia yang kurang stabil
dan makin beragamnya perangkat teknologi yang digunakan saat ini, Institusi
harus mengunakan produk- produk dari UPS yang akan menjadi solusi
kelistrikan dengan manfaat memberikan keamanan pengoperasian bagi para
pengguna dan pengelolaan daya listrik yang menghasilkan efisiensi energi.
Dan Banyak bisnis perusahaan menggunakan pasokan electric uninterruptible
untuk menjaga peralatan mereka berjalan dalam kasus kegagalan power.
Sementara UPS hanya dapat menjaga komputer lalu menjalankan selama 15
menit setelah daya hilang, itu adalah waktu yang biasanya cukup untuk
menyimpan semua dokumen yang diperlukan dan benar mematikan komputer.
Bahwa waktu ekstra dapat sangat berharga bagi seseorang yang bekerja pada
sebuah dokumen yang penting atau proyek yang tidak telah baru saja
disimpan. Karena perangkat UPS menjalankan power melalui baterai, mereka
memiliki kapasitas beban watt yang mereka dapat tampung. Batas beban daya
maksimum sering termasuk dalam nama UPS, diikuti dengan huruf 'VA.'
Sebagai contoh, 750VA APC (American Power Conversion) baterai cadangan
memiliki batas beban dari 750VA. Namun, watt maksimum UPS mendukung
biasanya adalah 60% jumlah VA. Sehingga 750VA UPS mendukung
maksimum 450 watt untuk perangkat yang terhubung. Hal ini penting untuk
memeriksa berapa banyak total watt konfigurasi komputer Anda sebelum
menggunakan dan membeli UPS untuk memastikan mendapatkan watt yang
cukup sehingga tidak membebani.
2.20.1 Teknologi UPS
Sebagian besar UPS yang banyak dipakai sekarang menyimpan
energi yang disegel valve-regulated lead-acid batteries (SVRLAs).
Dua teknologi mendominasi, UPS adalah online dan offline. Hampir
semua unit UPS oleh produsen mereka sebagai garis interaktif yang
offline unit tapi dengan penambahan tegangan otomatis peraturan ( avr
) transformator. Deskripsi offline/online hanya menunjukkan apakah
inverter ( bagian dari UPS yang mengubah dc yang disediakan oleh
baterainya ke ac yang kita gunakan dari dinding soket ) online atau
offline selama penggunaan normal. Hampir semua UPS dinilai di
10kva dan atas yang online dan mengharuskan produk yang eco-
design.
Keunggulan offline UPS :
o Biaya lebih rendah daripada unit lain
o Di bawah unit daya listrik biaya baterai dan daya melewati
langsung ke beban
o Selama listrik baterai kegagalan memberikan kekuatan
untuk DC / AC inverter untuk memberikan daya ke beban
230VAC
o Square-wave atau Sine-wave output
Keunggulan online UPS :
o Konstan dengan tugas inverter
o Desain inheren yang meningkatkan kualitas daya dan
keandalan
o Tidak ada rehat
o Sine-wave output
o Memotong jalur statis untuk meningkatkan kehandalan
2.20 Teknologi Thin Client
Thin client yaitu sebuah perangkat komputer kecil atau ramping atau tipis
dengan biaya rendah, dan dikelola secara terpusat di server tanpa CD-ROM, disket
dan hardisk. Gagasannya adalah untuk membatasi kemampuan komputer pada
umumnya dari aplikasi lain yang seharusnya tidak digunakan. Thin client ini tidak
rentan terhadap serangan malware bahkan pada merk tertentu tidak rentan
terhadap virus, memiliki daya tahan hardware lebih lama, penggunaan daya listrik
yang sangat kecil dengan harga yang lebih murah. Thin client juga dapat disebut
sebagai suatu perangkat dengan aplikasi perangkat lunak yang menggunakan
model client-server dimana server melakukan semua proses tersebut. Thin client
dapat menjadi solusi biaya-efektif untuk bisnis atau organisasi yang memerlukan
beberapa komputer yang semuanya melakukan hal yang sama. Sebagai contoh,
siswa di kelas semua bisa menjalankan program yang sama dari server, masing-
masing menggunakan mesin thin client sendiri. Karena server menyediakan
perangkat lunak untuk setiap komputer pada jaringan, tidak perlu untuk setiap NC
memiliki hard drive. Thin client juga lebih mudah dikelolala dalam jaringan
komputer karena masalah perangkat lunak hanya perlu dikelola hanya di server,
bukan pada setiap komputer. Definisi lain thin client adalah sebuah komputer
client yang bergantung pada server untuk melakukan pengolahan data, dapat
berupa dedicated thin client terminal atau PC biasa yang menggunakan perangkat
lunak thin client untuk mengirim input keyboard dan mouse ke server dan
menerima output dari server ke layar thin client tersebut. Thin client tidak
memproses data apapun, melainkan hanya proses user interface (UI) saja.
Ada tiga cara thin client digunakan. Dua yang pertama adalah thin client
tradisional, pengolahan hanya user interface (UI), dan yang ketiga adalah variasi
proses data.
1) Shared Services (UI Processing)
Menggunakan perangkat lunak shared terminal services seperti Windows
Terminal Services, Windows Remote Desktop Services atau Citrix XenApp,
pengguna berbagi sistem operasi dan aplikasi di server kepada semua
pengguna stations thin client. Meskipun disajikan atau ditampilkan dengan
desktop mereka sendiri, pengguna tidak memiliki fleksibilitas yang sama
seperti yang mereka lakukan dengan PC pada umumnya, sebab teknologi ini
membatasi terminal thin client hanya untuk menjalankan aplikasi yang
ditentukan oleh server misalnya tugas-tugas sederhana seperti membuat
folder dan shortcut. Lihat Terminal Services, Jasa Desktop Remote dan
XenApp Citrix.
2) Desktop Virtualization (UI Processing)
Menggunakan produk seperti VMware Desktop Manager (VDM),
komponen VDI di Layanan Remote Desktop dan Citrix XenDesktop,
desktop masing-masing pengguna (OS dan aplikasi) berada di partisi
terpisah di server disebut “mesin virtual” (VM). Pengguna pada dasarnya
disajikan dengan PC mereka sendiri, kecuali jika secara fisik berada jauh
dari server di datacenter. Mereka dapat memodifikasi desktop dan
menambahkan aplikasi mereka bisa dengan PC mereka sendiri (“fat
client”). Untuk rincian pada arsitektur virtual machine, anda dapat lihat
virtual machine: Remote Desktop Services, Citrix XenDesktop, VMware
dan virtualisasi desktop.
3) Browser Based (Pengolahan Data)
Pendekatan ini menggunakan PC biasa yang terhubung ke Internet, dan
aplikasi dijalankan di web browser. Meskipun mesin pengguna melakukan
pengolahan data komputasi thin client, proses ini diatur oleh software dan
data yang diambil dari jaringan sangat sedikit, jika ada, disimpan secara
lokal. Web-based e-mail adalah contoh pengolahan berbasis browser, dan
aplikasi berbasis Web seperti Google Apps dan Zoho juga sangat populer
(lihat SaaS). Dalam beberapa kasus, model seperti ini adalah pendekatan
dari “jaringan komputer”, yang gagal karena pernah mengurangi harga PC
(lihat komputer jaringan).