BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI...

60
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Internet Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 6), internet adalah jaringan yang terhubung secara global. Jaringan ini meliputi jutaan dari perusahaan, pemerintah, organisasi dan jaringan pribadi. Menurut Ebert dan Griffin (2009, p. 185), internet adalah sebuah sistem raksasa pada komputer yang saling berhubungan. Jadi berdasarkan kedua pengertian diatas, internet adalah sebuah jaringan global yang menghubungkan komputer satu dengan yang lainnya di seluruh dunia dalam sebuah sistem dan sebuah gudang informasi yang sangat besar. 2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

5

BAB 2 LANDASAN TEORI

1.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Internet

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 6), internet adalah jaringan yang

terhubung secara global. Jaringan ini meliputi jutaan dari perusahaan, pemerintah,

organisasi dan jaringan pribadi.

Menurut Ebert dan Griffin (2009, p. 185), internet adalah sebuah sistem

raksasa pada komputer yang saling berhubungan.

Jadi berdasarkan kedua pengertian diatas, internet adalah sebuah jaringan

global yang menghubungkan komputer satu dengan yang lainnya di seluruh dunia

dalam sebuah sistem dan sebuah gudang informasi yang sangat besar.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi

yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem

yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan

saja diperlukan.

Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan

mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi

atau peralatan sistem lainnya.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

6

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1 Pemasaran Elektronik (E-marketing)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 6), e-marketing adalah

penggunaan teknologi informasi dalam proses membuat, berkomunikasi, dan

memberikan nilai (value) kepada pelanggan. E-Marketing mempengaruhi

pemasaran tradisional dalam dua cara. Pertama, e-marketing meningkatkan

efisiensi dalam fungsi pemasaran. Kedua, teknologi dari e-marketing merubah

banyak strategi pemasaran. Hasil perubahan dalam model bisnis baru ini dapat

menambah nilai (value) pelanggan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Menurut Meng (2010, p. 2), e-marketing adalah strategi bahwa badan

atau organisasi menggunakan komunikasi modern teknis metode untuk

pertukaran potensi pasar menjadi kenyataan pasar. Ini adalah bagian penting

dari keseluruhan pemasaran strategi, dan merupakan jenis taktik pemasaran

untuk mewujudkan tujuan pemasaran berbasis di internet. Dengan e-marketing

kita dapat menggunakan internet terus membuat layanan di setiap langkah

produk pra-penjualan, menjual produk dan produk setelah penjualan. Ini

berjalan di seluruh proses operasi bisnis dan termasuk mencari pelanggan baru,

layanan untuk pelanggan lama Ini adalah proses yang didasarkan pada teori

pemasaran modern dan penggunaan teknologi internet serta fungsi untuk

memenuhi permintaan pelanggan, dalam rangka mewujudkan tujuan

pengembangan pemasaran baru dan laba usaha meningkat.

Jadi dapat diartikan e-marketing adalah usaha perusahaan untuk

mempromosikan, mengkomunikasikan, menginformasikan dan menjual

produknya baik berupa barang ataupun jasa dengan menggunakan aplikasi

elektronik salah satunya adalah melalui Internet.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

7

2.2.1.1 Hubungan Intrinsik antara E-commerce dan E-marketing

Menurut Meng (2010, p. 2), E-marketing merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari e-commerce, dan e-commerce termasuk

dalam e-marketing. E-marketing akan menjadi entry point usaha kecil

dan menengah untuk melaksanakan e-commerce ketika lingkungan

keseluruhan dari e-commerce belum sangat dewasa. Oleh karena itu, e-

marketing adalah sebagai metode dari manajemen perusahaan untuk

mewujudkan pertukaran komoditi, jelas, itu adalah kegiatan bisnis yang

sangat penting dan kegiatan internet yang mendasar pada perusahaan e-

commerce. Kita dapat mengatakan bahwa e-marketing adalah sarana

penting penerapan e-commerce, dan e-commerce adalah tahap lanjut

dari e-marketing, sehingga melakukan pemasaran e-commerce tidak

bisa terpisah dari e-marketing, tapi e-marketing tidak sama dengan e-

commerce

Gambar 2.1 Hubungan antara e-commerce dengan e-marketing

Sumber: Meng (2010, p. 3)

2.2.2 Manfaat E-marketing

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 29), pemasaran online

memberikan manfaat pada konsumen maupun marketer.Keuntungan online

marketing untuk konsumen:

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

8

• Memilih dan mengorder sendiri produk yang diinginkan.

Konsumen dapat memilih produk sesuai dengan kebutuhannya dan

dapat langsung mengorder produk tersebut.

• Satu tempat pemberhentian untuk belanja (one stop shopping).

Konsumen tidak perlu untuk mendatangi dari satu toko ke toko lain.

Mereka dapat langsung melihat barang-barang yang dibutuhkan dari satu

tempat saja.

• Mempelajari testimonial dari situs jejaring sosial

Layanan online dan internet memberikan konsumen akses terhadap

perbandingan informasi yang berlimpah terutama pada situs jejaring sosial

sehingga konsumen dapat membandingkan dan melihat testimonial dari

konsumen lain.

• Kenyamanan 24/7

Konsumen dapat berinteraksi dengan situs penjual untuk menemukan

informasi yang tepat mengenai produk atau layanan yang mereka inginkan

kapanpun mereka inginkan dalam 24jam dan 7hari seminggu.

Keuntungan untuk marketers:

• Pemasaran online merupakan suatu alat yang bagus untuk membangun

hubungan dengan konsumen. Perusahaan dapat berinterkasi dengan

konsumen untuk mempelajari tentang kebutuhan dan keinginan konsumen

yang lebih spesifik dan untuk membangun database konsumen.

• Pemasaran online dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.

Online marketer dapat menghindari biaya-biaya untuk mempertahankan

tokonya dan biaya dari penyewaan, asuransi, komunikasi, dan peralatan

lainnya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

9

• Pemasaran online juga menawarkan fleksibilitas yang besar yang

memungkinkan marketer untuk membuat penyesuaian terhadap penawaran

dan program-programnya.

Dapat disimpulkan bahwa E-marketing memiliki keunggulan tersendiri

dari segi waktu, biaya, informasi, dan dalam hal membangun relasi dengan

pelanggan.

2.2.3 Tujuh Tahap Rencana E-marketing

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 48), tujuh elemen kunci

perencanaan terdiri dari analisis situasi, perencanaan strategis e-marketing,

tujuan, strategi e-marketing, rencana implementasi, anggaran biaya dan

rencana evaluasi.

2.2.3.1 Tahap Pertama: Analisis Situasi (Analysis Situation)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 49), tahap pertama

melibatkan analisis situasi dan merupakan awal dari konsep bisnis

dengan melakukan analisis kekuatan, peluang, kelemahan serta

ancaman bagi perusahaan. Dalam bagian ini, analisis situasi yang

digunakan adalah analisis SWOT.

Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2009, p. 18-19), analisis SWOT adalah

indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan. Dengan menggunakan analisis ini maka

perusahaan dapat memaksimal kekuatan (Strenghts) dan peluang

(Opportunities), serta dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan

ancaman (Threats).

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

10

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

Dengan demikian perencanaan strategi harus dimulai dengan

menganalisis kondisi faktor-faktor strategi perusahaan yang ada saat

ini.

Analisis SWOT membandingkan diantara faktor internal

kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness) dengan faktor

eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang

dihadapi dalam dunia bisnis.

Gambar 2.2 Analisis SWOT

Sumber: Rangkuti (2009, p. 19)

Kuadran 1 : Perusahaan berada pada situasi yang menguntungkan

dimana perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(Growth oriented strategy).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

11

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi di lain pihak, perusahaan menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat

merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Tahapan Perencanaan Strategi

Menurut Rangkuti (2009, p. 21), proses penyusunan

perencanaan strategi melalui tiga tahap analisis, yaitu:

1. Tahap pengumpulan data

2. Tahap analisis

3. Tahap pengambilan keputusan

Tabel 2.1 Kerangka Formulasi Strategis

1. Tahap Pengumpulan Data Matrik faktor eksternal Matrik faktor internal Matrik profil kompetitif

2. Tahap Analisis Matrik Matrik Matrik Matrik Matrik TOWS/ SWOT BCG Internal Eksternal SPACE Grand Strategy

3. Tahap Pengambilan Keputusan Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif

(Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)) Sumber: Rangkuti (2009, p. 21)

Tahap Pengumpulan Data

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

12

Menurut Rangkuti (2009, p. 22), pada tahap ini kita

tidak sekedar mengumpulkan data, tetapi juga merupakan kegiatan

pengklasifikasian dan pra-analisis. Model yang dipakai pada tahap

ini ada tiga, yaitu: External Strategic Factors Analysis (EFAS),

Internal Strategics Factors Analysis (IFAS), dan Matrik Profil

Kompetitif (CPM)

Internal Strategics Factors Analysis (IFAS)

Tabel IFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor

strategi internal yang telah teridentifikasi, dalam rangka

Strength dan Weakness perusahaan. Berikut ini merupakan

tahapan dalam menyusun tabel IFAS(Internal Strategics

Factors Analysis Summary):

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta

kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

2. Memberikan bobot (dalam kolom 2) pada masing-

masing faktor tersebut dengan skala 1.0 (paling penting)

sampai 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor

tersebut terhadap posisi strategi perusahaan (semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.0).

3. Hitung ranting (dalam kolom 3) untuk masing-masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)

sampai 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap

kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat

positif (semua variabel yang termasuk kategori kekuatan) dberi

nilai +1 sampai +4 (sangat baik) dengan membandingkan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

13

dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama.

Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom

3, unutk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor

yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai

1.0 (poor).

5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya

salam kelompok industri yang sama.

External Strategic Factors Analysis (EFAS)

Tabel EFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor

strategi eksternal yang telah teridentifikasi, dalam rangka

Opportunities dan Threats perusahaan. Berikut ini merupakan

tahapan dalam menyusun tabel EFAS (External Strategics

Factors Analysis Summary):

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang serta

ancaman perusahaan dalam kolom 1.

2. Memberikan bobot (dalam kolom 2) pada masing-

masing faktor tersebut dengan skala 1.0 (paling penting)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

14

sampai 0.0 (tidak penting), faktor tersebut kemungkinan dapat

memberikan dampak terhadap faktor strategis perusahaan.

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)

sampai 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap

kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating

untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang paling besar

diberi rating +4, tetapi jika peluang kecil, diberi rating +1).

Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya, misalkan

jika ancaman sangat besar maka rating yang diberikan adalah -

4, jika ancamannya sedikit maka ratingnya -1.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom

3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor

yang nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai

1.0 (poor).

5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya

salam kelompok industri yang sama.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

15

Matrik Profil Kompetitif (CPM)

Menurut Rangkuti (2009, p. 29), Matrik Profil

Kompetitif digunakan untuk mengetahui posisi relative

perusahaan yang dianalisis, dibandingkan dengan perusahaan

lain. Misalnya terdapat dua perusahaan yang bersaing.

Perusahaan yang ingin dianalisis diberikan peringkat yang

berbeda tergantung pada kondisi perusahaan pesaing. Nilai

peringkat dimulai dari 1, jika perusahaan tersebut kondisinya

sangat lemah dibandingkan dengan pesaing. Nilai 2 diberikan

kepada perusahaan yang kondisinya tidak begitu lemah

dibandingkan para pesaing. Nilai 3 diberikan kepada

perusahaan yang memiliki kondisi sedikit lebih kuat

dibandingkan dengan pesaing. Sedangkan nilai tertinggi 4,

diberikan kepada perusahaan yang memiliki kondisi paling kuat

dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Selanjutnya, untuk

masing-masing perusahaan, nilai rating ini dikalikan dengan

bobot dari variabel yang dipergunakan.

Tahap Analisis

Menurut Rangkuti (2009, p. 30), setelah kita

mengumpulkan data, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan data

tersebut dalam model kuantitatif perumusan strategi. Model yang

digunakan adalah :

• Matrik TOWS atau SWOT

• Matrik Internal Eksternal

• Matrik Grand Strategy

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

16

Matrik TOWS atau SWOT

Menurut Rangkuti (2009, p. 31), alat yang dipakai untuk

menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik

SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal bagi perusahaan, sehingga dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan. Matrik ini memberikan empat set kemungkinan

strategi alternatif.

Tabel 2.2 Matrik TOWS atau SWOT

Sumber: Rangkuti (2009, p. 31)

Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu

dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang

ada yaitu dengan cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki.

Internal Eksternal

Strength (S) / Kekuatan

Weakness (W) / Kelemahan

Opportunity (O) / Peluang

Strategi SO Gunakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi WO Gunakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

Threats (T) / Ancaman Strategi ST Gunakan strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT Gunakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

17

Strategi ST

Strategi ini digunakan dengan cara memaksimalkan kekuatan

yang dimiliki untuk menghindari ancaman dari kompetitor lain.

Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

meminimalkan kelemahan yang dimiliki dan juga untuk

menghindari ancaman dari kompetitor lain.

Matrik Internal Eksternal

Menurut Rangkuti (2009, p. 42), Matrik internal

eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-

Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter

kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang

dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk

memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih

detail.

Gambar 2.3 Matrik Internal Eksternal

1

G R O W T H

K o ns e n tras i m e la lu i in te g ra s i ve rtika l

2

G R O W T H

K o ns en tra s i m e la lu i in te g ras i ho riz o n ta l

3

R E T R E N C H M E N T

T u rn A rou n d

4

S T A B IL IT Y

H ati-h a ti

5

G R O W T HK o ns en tra s i m e la lu i in te g ras i ho riz o n ta l

S T A B IL IT YT id a k a d a p e rub a ha n P ro fit S tra teg i

6

R E T R E N C H M E N T

C a p tiv e C o m pa n y

A n d

D ive s tm e n t

7

G R O W T H

D ive rs ifik a s i K os en trik

8

G R O W T H

D iv e rs ifik a s i K o n g lom e ra t

9

R E T R E N C H M E N T

B a ng k ru t a ta u liku id a s i

T ing g i R a ta - ra ta L e m a h

R en d ah

T in g g i

S e d an g

DA

YA

TA

RIK

IND

US

TR

I

1234

1

2

3

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

18

Sumber: Rangkuti (2009, p. 42)

Tabel diatas menginsentifikasikan 9 sel strategi

perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat

dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:

a. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan

itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7

dan 8).

b. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa

mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.

c. Retrenshement strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha

memperkesil atau mengurangi usaha yang dilakukan

perusahaan.

Berikut penjelasan dari tindakan dan masing-masing

strategi tersebut.

1. Strategi pertumbuhan (Growth Strategy)

Strategi ini digunakan untuk mencapai pertumbuhan

positif dalam penjualan sebuah produk. Hal ini dapat

dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan

produk baru, menambah kualitas produk atau jasa, dan

meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang

dapat dilakukan dengan cara meminimalkan biaya

(minimize cost) sehingga meningkatkan profit. Cara ini

merupakan strategi penting apabila kondisi perusahaan

tersebut berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

19

kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga

dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar.

2. Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi

Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat

korporat, yaitu konsentrasi pada satu industry atau

diversifikasi ke industry lain. Berdasarkan hasil penelitian,

perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung

mengadakan konsentrasi, sedangkan perusahaan yang

relatif kurang memiliki kinerja yang baik cenderung

mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan

kinerjanya.

Jika perusahaan memilih strategi konsentrasi, maka

perusahaan tersebut dapat tumbuh melalui integrasi

horizontal maupun vertikal, baik secara internal melalui

sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan

menggunakan sumber daya dari luar.

Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi,

maka perusahaan tersebut dapat tumbuh melalui konsentrasi

atau diversifikasi konglomerat, baik secara internal melalui

pengembangan produk baru, maupun eksternal melalui

akuisisi. Contoh strategi pertumbuhan adalah sel 1, 2, 5, 7,

dan 8.

3. Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal (Sel 1)

Hal ini merupakan strategi yang amat penting bagi

perusahaan yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

20

dalam indistri yang berdaya tarik besar. Agar dapat

meningkatkan kekuatan bisnisnya, perusahaan ini harus

melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang

tidak efisian untuk mengontrol kualitas serta distribusi

produk.

4. Konsentrasi melalui Intergrasi Horizontal (Sel 2 dan 5)

Strategi pertumbuhan integrasi horizontal adalah

kegiatan memperluas pasar perusahaan dengan cara

membangun di lokasi lain, dan meningkatkan jenis produk

serta jasa.

Jika perusahaan tersebut berada dalam industry yang

sangat atraktif (sel 2), tujuannya adalah untuk

meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara

memanfaatkan keuntungan economics of scale baik di

produksi maupun pemasaran. Sementara jika perusahaan ini

berada dalam moderate attractive industry, strategi yang

diterapkan adalah konsolidasi (sel 5). Tujuannya relative

lebih defensive, yaitu menghindari kehilangan penjualan

dan kehilangan profit.

Perusahaan yang berada dalam sel ini dapat memperluas

pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui

pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi

atau joint ventures dengan perusahaan lain dalam industry

yang sama.

5. Diversifikasi Konsentris (Sel 7)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

21

Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya

dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki kondisi

competitive position sangat kuat tetapi nilai daya tarik

industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha

memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru

secara efisien karena perusahaan ini sudah memiliki

kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik.

6. Diversifikasi Konlomerat (Sel 8)

Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak

saling berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan

menghadapi competitive position yang tidak begitu kuat

dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua factor

tersebut memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke

dalam perusahaan lain. Tetapi pada saat perusahaan tersebut

mencapai tahap matang, perusahaan yang hanya memiliki

competitive position rata-rata cenderung akan menurun

kinerjanya. Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat

sangat diperlukan. Tekanan strategi ini lebih pada sinergi

financial daripada product market sinergy.

Matrik Grand Strategy

Menurut Rangkuti (2009, p. 46), Matrik Grand Strategy

adalah salah satu alat analisis yang dapat dipergunakan untuk

merumuskan alternative strategi, yaitu dengan cara

memposisikan organisasi atau perusahaan kedalam salah satu

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

22

dari empat kuadran yang ada. Matrik ini didasarkan pada dua

dimesi evaluatif yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar.

Masalah yang sering dihadapi dalam penggunaan

analisis SWOT ini adalah menentukan “What will be the

principal purpose of the grand strategy?”.

Apakah perusahaan ingin memanfaatkan posisi yang

kuat atau mengatasi kendala yang ada? Model yang lebih

spesifik adalah dengan menggunakan Grand strategy selection

matrix. Ide dasar dari strategi ini adalah pemilihan dua variabel

sentral di dalam proses penentuan:

1. Penentuan tujuan utama Grand strategy.

2. Memilih faktor-faktor internal atau eksternal untuk

pertumbuhan atau profitabilitas.

Gambar 2.4 Penentuan Matrik Grand Strategy

Sumber: Rangkuti (2009, p. 47)

Pengembangan PasarPenetrasi Pasar

Pengembangan ProdukIntegrasi Horizontal

DivestasiLikuidasi

II

Pengembangan PasarPenetrasi PasarPengembangan ProdukIntegrasi HorizontalIntegrasi VertikalDiversifikasi KonglomeratI

IIIDiversifikasi KonsentrikDiversifikasi Horizontal

Diversifikasi KonglomeratDivestasiLikuidasi

IVDiversifikasi KonsentrikDiversifikasi HorizontalDiversifikasi KonglomeratJoint Venture

Pertumbuhan Pasar yang tinggi

Posisi Kompetitif yang Kuat

Posisi Kompetitif yang Lemah

Pertumbuhan Pasar yang Lemah

1

4

14

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

23

Tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Rangkuti (2009, p. 47), Analisis yang dipakai

dalam pengambilan keputusan adalah Matrik Perencanaan Strategi

Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix/QSPM).

QSPM digunakan untuk menentukan strategi mana yang dianggap

paling baik untuk diimplementasikan. Untuk mengetahui strategi

mana yang paling baik dapat dilihat dari hasil analisis QSPM yang

mendapat total score attractiveness yang tertinggi dan beberapa

alternative strategi yang telah terpilih.

Langkah-langkah dalam menyusun QSPM adalah sebagai berikut :

a. Buatlah daftar faktor eksternal (kesempatan/ancaman) dan

faktor internal

(kekuatan/kelemahan) di sebelah kiri dari kolom matrik QSPM.

b. Berilah bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal.

c. Analisis matrik yang sesuai dari langkah kedua dengan

mengidentifikasikan strategi

alternatif yang harus diimplementasikan.

d. Berikan skor alternatif (SA) dengan rentang skor sebagai

berikut :

1 = tidak memiliki daya tarik

2 = daya tariknya rendah

3 = daya tariknya sedang

4 = daya tariknya tinggi

(-) = tidak memiliki dampak terhadap strategi alternatif

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

24

e. Kalikan bobot dengan SA pada masing-masing faktor eksternal

/ internal pada setiap

strategi.

f. Jumlahkan seluruh skor SA

2.2.3.2 Tahap Kedua: Strategi Perencanaan E-Marketing (E-Marketing

Strategic Planning)

Market Opportunity Analysis (MOA)

Dalam tahap ini terdapat metodologi tujuh langkah sederhana

yang membantu daalam mengevaluasi dan menganalisis peluang pasar,

yaitu:

Gambar 2.5 Kerangka Kerja Peluang Pasar

Sumber: Rayport dan Jaworski (2003, p. 83)

Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan yang belum Terpenuhi

Mengidentifikasi Pelanggan Tertentu yang akan Dituju oleh Perusahaan

Menilai Keuntungan yang Berkaitan dengan Kompetisi

Menilai Sumber Daya Perusahaan untuk Memberikan Penawaran

Menilai Kesiapan Pasar akan Teknologi

Menentukan Peluang Secara Konkret

Menilai Peluang Daya Tarik Bagi Pelanggan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

25

Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan yang belum

Terpenuhi

Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p. 84),

menciptakan nilai baru didasarkan pada upaya memenuhi

kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Pelanggan dapat saja

berpindah ke produk atau jasa perusahaan lain, apabila perusahaan

tidak mampu memenuhi kebutuhan dan mengkomunikasikan

nilainya secara efektif kepada pelanggan. Proses pemetaan

keputusan pelanggan merupakan kerangka yang dikelola untuk

membantu manajer secara sistematis melihat kebutuhan pelanggan

yang tidak terpenuhi. Dengan mengidentifikasikan langkah-langkah

dari proses pemetaan keputusan pelanggan, manajemen dapat mulai

untuk menangani kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.

Mengidentifikasi Pelanggan Tertentu yang akan

Dituju oleh Perusahaan

Menurut Kotler dan Keller (2009, p. 233), terdapat

beberapa jenis pendekatan segmentasi utama yang digunakan untuk

mensegmentasikan pasar konsumen. Jenis-jenis pendekatan

segmentasi tersebut yaitu :

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

26

Tabel 2.3 Pendekatan-pendekatan Segmentasi

Jenis Segmentasi Deskripsi Contoh Variabel Geografis Membagi pasar ke dalam

unit-unit geografis. Kota, Kabupaten, Provinsi, Negara.

Demografis Membagi pasar berdasarkan variabel-variabel tertentu.

Umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan.

Psikografis Membagi pasar berdasarkan gaya hidup dan kepribadian.

Kepribadian, gaya hidup.

Perilaku Membagi pasar berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau respons terhadap produk

Kesetiaan pada situs web, pembelian sebelumnya.

Sumber: Kotler dan Keller (2009, p. 234-244)

Menilai Keuntungan yang Berkaitan dengan

Kompetisi

• Intensitas Persaingan (Competitive Intensity)

Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p. 89), untuk mengukur

intensitas kompetitif, perusahaan perlu secara jelas

mengidentifikasi pesaing yang dihadapi. Terdapat dua jenis

pesaing:

− Pesaing Langsung (Direct Competitors) adalah

pesaing yang bergerak pada insustri yang sama. Perusahaan

berkompetisi dengan pesaingnya untuk mendapatkan

kepercayaan dari pelanggan akan produk dan jasa yang mereka

tawarkan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

27

− Pesaing Tidak Langsung (Indirect Competitors),

terdapat dua kategori perusahaan:

1. Substitute producer, yaitu perusahaan yang perusahaan

bergerak pada industri yang sama, akan tetapi perusahaan

tersebut memproduksi produk dan jasa yang memiliki funsi

yang sama.

2. Adjacent competitor, yaitu perusahaan yang tidak

menawarkan produk dan jasa yang merupakan substitusi

langsung, akan tetapi mereka mampunyai potensi untuk

melakukan hal itu dengan cepat.

• Dinamika Pelanggan (Customer Dynamics)

Tidak hanya menghitung tingkat kekuatan pesaing, perusahaan

juga perlu untuk memperhatikan dinamika pelanggan dalam pasar

dan bagaimana perusahaan menciptakan, mempercepat, dan

memenuhi permintaan pelanggan.

Menilai Sumber Daya Perusahaan untuk

Memberikan Penawaran

Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p. 93), sebuah

perusahaan harus memiliki sekumpulan sumber daya untuk

menang dalam pasar. Pada langkah ini, perusahaan menyusun

pengalaman dan manfaat apa yang akan diberikan oleh penawaran

dan kemampuan teknologi apa yang akan dibutuhkan untuk

memberikan manfaat dari penawaran tersebut. Sumber daya pada

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

28

sebuah perusahaan dapat dikategorikan menjadi tiga klasifikasi,

yaitu:

• Customer-facing

Meliputi kekuatan merek dagang, kekuatan pemasaran, luasnya

daerah distribusi, serta bagaimana caranya pelanggan untuk

dapat berinteraksi dengan perusahaan.

• Internal

Berkaitan dengan kegiatan operational perusahaan. Contohnya

meliputi teknologi, pengembangan produk, skala ekonomi, dan

karyawan yang berpengalaman.

• Upstream

Berkaitan dengan hubungan antara perusahaan dengan pemasok.

Menilai Kesiapan Pasar akan Teknologi

• Kerentanan Teknologi (Technology Vulnerability)

Dalam arena persaingan, perusahaan harus membuat penilaian

tingkat tinggi dalam konsep yang rentan terhadap trend teknologi,

sebagai penetrasi peluang teknologi dan dampak teknologi baru

dalam memberikan nilai.

• Adopsi Teknologi (Technology Adoption)

Tim manajemen juga harus mempu memberikan penilaian yang

tinggi terhadap perpindahan teknologi dan tingkat adopsi dari

teknologi yang berhubungan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

29

• Impact Of New Technology

Teknologi baru yang seperti apa yang dapat mengubah secara

radikal tingkat ekonomis dari pengiriman penawaran atau

membutuhkan penyesuaian.

Menentukan Peluang Secara Konkret

Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p. 96),

perusahaan mengidentifikasi peluang bisnis secara luas arena

dimana perusahaan baru akan berpartisipasi. Tujuannya adalah

untuk mengdeklarasikan apa yang ada di dalam dan di luar

kumpulan pertimbangan model bisnis. Suatu bisnis dibangun dari

aktifitas-aktifitas individu dan organisasi yang terpisah yang

bekerja bersama untuk menciptakan dan memberikan keuntungan

pada pelanggan melalui produk dan jasa.

Menilai Peluang Daya Tarik Bagi Pelanggan

Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p. 96), setelah

perusahaan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tidak

terpenuhi, menilai kesiapan pasar teknologi, menganalisis sumber

daya untuk memberikan penawaran, menilai keuntungan relative,

dan menciptakan kesempatan, selanjutnya perlu memperhatikan

pelanggan dan dinamika pasar. Ketika menganalisis pelanggan

dan dinamika pasar, ada tujuh faktor yang harus

dipertimbangkan, yaitu:

1. Competitive Vulnerability

Faktor ini ditentukan dengan melihat kuantitas pesaing yang ada,

serta berapa banyak pesaing yang telah menerapkan e-

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

30

marketing, semakin sedikit yang memenuhi kriteria diatas berarti

nilainya semakin positif.

2. Technical Vulnerability

Faktor ini ditentukan dengan melihat ketersediaan dan

kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan

untuk menjalankan aplikasi e-marketing.

3. Interaction Between Segments

Faktor ini ditentukan berdasarkan intensitas interaksi antar

segmen yang ada, semakin baik interaksi yang tercipta berarti

semakin positif pula nilainya.

4. Likely Rate of Growth

Faktor ini ditentukan dari presentasi pertumbuhan tahunan

perusahaan itu sendiri semakin besar pertumbuhan sebuah

perusahaan maka semakin positif nilainya.

5. Technology Vulnerability

Perusahaan juga harus memiliki kemampuan dengan level yang

tinggi pada perkembangan teknologinya baik dari segi teknologi

yang ada maupun dampak dari penggunaan teknologi yang baru.

6. Market Size

Faktor ini ditentukan besar kecilnya pasar perusahaan, semakin

besar ukuran pasarnya berarti semakin positif nilainya.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

31

7. Level of Profitability

Faktor ini ditentukan dari tingkat keuntungan perusahaan

tersebut, semakin tinggi keuntungannya berarti semakin

mendukung e-marketing dan berarti semakin positif nilainya.

Strategi Perencanaan

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 51), strategi perencanaan

e-marketing meliputi segmentation, differentiation, positioning.

Targeting

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 191), perusahaan

harus memilih yang terbaik untuk target. Untuk menyeleksi target

pasar, perusahaan meninjau analisis peluang pasar,

mempertimbangkan temuan dari analisis SWOT. Perusahaan

mencari lingkungan pasar, keahlian dan sumber daya yang

mendukung proses penargetan.

E-Marketing memilih strategi penargetan dengan

menentukan target untuk melayani secara online, yang termasuk

lokasi brick-and-mortar. Internet sangat cocok untuk dua strategi

penargetan:

• Pemasaran Niche, terjadi ketika suatu perusahaan memilih satu

segmen dan mengembangkan satu atau lebih bauran pemasaran

(marketing mix) untuk memenuhi kebutuhan segmen itu. Strategi

ini memiliki manfaat nyata tetapi dapat beresiko karena pesaing

ikut masuk ke dalam pasar yang menguntungkan. Ketika pasar tiba-

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

32

tiba menurun, maka semua perusahaan dan pesaing juga ikut

menurun.

• Micromarketing, juga dikenal sebagai penargetan individual,

terjadi ketika sebuah perusahaan atau bagian dari bauran pemasaran

untuk sejumlah individu. Diambil secara ekstrem, hal itu dapat

menjadi target pasar dari satu orang.

Differentiation

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 196), diferensiasi

adalah proses menambahkan serangkaian perbedaan untuk

membedakan penawaran perusahaan sengan penawaran pesaing.

• Differentiation Dimentions

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 196), perusahaan dapat

membedakan penawaran dengan lima dimensi, yaitu:

1. Product Differentiation

Diferensiasi produk merupakan strategi e-marketing yang

sangat penting yang dapat menawarkan beragam produk

perusahaan yang tak terbatas dan kemampuan untuk

memanfaatkan berbagai platform dalam menyesuaikan

penawaran produk untuk setiap pelanggan. Diferensiasi

produk juga mencakup customization dan bundling

menawarkan kombinasi produk atau layanan individu

kebutuhan pelanggan.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

33

2. Service Differentiation

Meningkatkan pelayanan pelanggan dengan menerima

umpan balik pelanggan melalui e-mail 24 jam sehari,

kemampuan untuk merespon lebih cepat (secara real time),

untuk mengurangi kekhawatiran pelanggan ketika operator

telepon atau layanan pelanggan tidak ada.

3. Personnel Differentiation

Layanan personalisasi dan hubungan antara pedagang dengan

konsumen diperlukan karyawan yang terampil. Sekarang

internet memungkinkan perusahaan untuk menawarkan

produk dan layanan mereka dengan biaya. Perusahaan

mengurangi ketergantungan terhadap karyawan untuk

menangani transaksi bisnis, dan mengurangi biaya bagi end-

user, sehingga menciptakan diferensiasi untuk menyediakan

layanan yang baik dengan harga yang lebih rendah.

4. Channel Differentiation

Internet berfungsi sebagai lokasi bebas dan waktu bebas

dalam menyalurkan distribusi dan komunikasi. Pelanggan

dapat memesan berbagai produk yang lebih luas, pada setiap

waktu, untuk dikirim ke lokasi manapun di dunia,

berlawanan dengan berbagai macam produk yang terbatas

dan jam kerja terbatas brick-and-mortar perusahaan

tradisional.

5. Image Differentiation

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

34

Sebuah perusahaan bisa membedakan dirinya dengan

menciptakan pengalaman pelanggan yang unik seprti layanan

pelanggan yang unggul dan pengalaman merek. Melalui

pengalaman branding, perusahaan dapat sangat

meningkatkan kemampuan mereka untuk mempertahankan

pelanggan.

• Differentiation Strategies

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 200), strategi ini sangat

penting dalam internet karena strategi pemasaran berkisar citra

perusahaan dan informasi produk yang tersedia di web. Ada enam

strategi diferensiasi untuk bisnis online, yaitu:

1. Site Environtment/ Atmospherics

Pengunjung situs web membedakan tiap situs yang

dikunjunginya. Pengunjung situs ingin mudah mengunduh,

informasi akurat, produk yang jelas dan dengan mudah dapat

dilayani.

2. Membangun Kepercayaan (Build Trust)

Kepercayaan sangatlah penting dan dibutuhkan oleh

pelanggan dan penyedia situs web, hal ini diperlukan ketika

pelanggan diharapkan untuk membayar online atau informasi

pelanggan dilacak untuk personalisasi layanan. E-Commerce

perusahaan diharapkan dapat meyakinkan pelanggan dengan

melakukan pembayaran yang aman dalam proses transaksi

yang sudah terenkripsi.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

35

3. Efficient and Timely Order Processing

Bagi pelanggan kemudahan dalam proses pemesanan adalah

suatu hal penting dalam proses pembelian melalui internet.

Tingkat kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan dapat

menyebar dengan cepat di internet. Dengan navigasi web

yang baik dan kegunaan tombol-tombol pada web yang tepat

maka pelanggan akan dengan mudah mengenali web dan

produk-produk yang disediakan pada halaman web.

4. Harga (Pricing)

Harga sebagai metode diferensiasi telah dipergunakan

khususnya untuk web pemasaran. Ketika pertama kali produk

ditawarkan web, banyak perusahaan yang memberikan

penawaran diskon sebagai senjata utamanya dalam

pemasaran. Salah satu strategi penetapan harga yang layak

adalah menawarkan konten gratis yang didukung iklan

misalnya, cnn.com.

5. Customer Relationship Management (CRM)

Dengan banyaknya perusahaan yang mempergunakan

diferensiasi harga, maka CRM menjadi lebih dominan

sebagai sarana diferensiasi.

6. Invite User-Generated Content

Media yang dipublikasikan melalui internet dapat

mengundang pengguna untuk mengupload konten dan

mengirim komentar pada situs web mereka. Kepercayaan

pelanggan, merespon, mendengarkan, dan belajar dari konten

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

36

yang dibuat pengguna akan menjadi feed back/umpan balik

bagi perusahaan.

Positioning

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 196), Strategi

positioning membantu menciptakan citra sebuah perusahaan dan

produknya di benak pengguna segmen yang dipilih. Perusahaan

dapat memposisikan pada Product or Service Attribute, Technology

Positioning, Benefit Positioning, User Category, Competitor

Positioning, Integrator Positioning.

1. Product or Service Attribute

Atribut produk atau layanan fitur seperti ukuran, warna, bahan,

kecepatan, dan sebagainya. Sebuah produk atau proses yang

dipatenkan, seperti Amazon’s Click merupakan sebuah dasar yang

ideal untuk penentuan posisi perusahaan.

2. Technology Positioning

Posisi berdasarkan teknologi menunjukkan bahwa perusahaan

berada pada posisi terdepan. Atribut ini sangatlah penting bagi

pemasaran online, dimana perusahaan menyediakan web untuk

pelanggan.

3. Benefit Positioning

Merupakan atribut pelanggan perpektif dimana fitur dan manfaat

apa saja yang disediakan untuk pelanggan.

4. User Category

Posisi ini sangatlah bergantung pada segmen pelanggan, posisi ini

berhasil apabila segmen memiliki beberapa kualitas unik yang

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

37

mengubungkan manfaat produk lebih dekat ke grup daripada

segmen lainnya.

5. Competitor Positioning

Banyak posisi perusahaan besaing dengan memberikan keuntungan

dan penawaran yang kompetitif bagi pelanggan. Perusahaan yang

online atau offline seringkali meletakkan posisinya sebagai

competitor terhadap perusahaan tertentu.

6. Integrator Positioning

Beberapa perusahaan ingin dikenal dengan menyediakan segala

kebutuhan konsumen dalam kategori produk tertentu, industi, dll.

Strategi ini sangat penting karena pelanggan lebih menyukai

kenyamanan dan one-stop-shopping.

2.2.3.3 Tahap Ketiga: Tujuan (Objectives)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 52) tujuan dalam e-

marketing mencakup aspek tugas, kuantitas, dan waktu:

• Tugas (apa yang akan dicapai)

• Kuantitas yang terukur (seberapa banyak)

• Time frame (kapan)

Sebagian besar e-marketing bertujuan untuk mencapai berbagai

tujan seperti sebagai berikut:

o Meningkatkan pangsa pasar.

o Meningkatkan jumlah komentar pada sebuah website atau blog.

o Meningkatkan pendapatan penjualan.

o Mengurangi biaya (misalnya biaya distribusi atau promosi).

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

38

o Mencapai tujuan merek (misalnya meningkatkan kesadaran

merek).

o Mencapai tujuan Customer Relationship Management (CRM)

seperti meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi

pembelian, atau tingkat referensi pelanggan.

o Memperbaiki manajemen rantai suplai (seperti dengan

meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra, atau

mengoptimalkan tingkat persediaan).

Gambar 2.6 E-Marketing Plan

Sumber: Strauss dan Frost (2009, p. 53)

2.2.3.4 Tahap Keempat: Strategi E-Marketing (E-Marketing Strategy)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 52), strategi e-marketing

mencakup strategi mengenai 4P dan hubungan menajemen

(Relationship Management) untuk mencapai tujuan rencana mengenai

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

39

produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), dan promosi

(promotion).

Strategi Produk (Product Strategies)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 53), Produk adalah

kumpulan barang fisik dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada pasar untuk pertukaran. Produk yang

ditawarkan seperti barang fisik, jasa, ide, orang, dan tempat.

Dalam memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan harus

membuat lima keputusan produk umum yang terdiri atas:

attribute (atribut), branding (merek), services (layanan),

labeling (pelabelan), dan packaging (pengemasan). Kecuali

untuk packaging, semua dapat dikonversi dalam pengiriman

online.

Strategi Harga (Pricing Strategies)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 53), Harga adalah

sejumlah uang yang dibayar oleh pelanggan untuk

mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan. Harga ditetapkan melalui negoisasi antara pembeli

dan penjual yang digunakan untuk penentuan harga.

Strategi Tempat (Place Strategies)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 54), Distribusi

adalah sekelompok perusahaan yang saling bergantung untuk

mentransfer produk dan informasi dari pemasok ke konsumen.

Distribusi ini terdiri dari Producers (Produser), Intermediaries

(Perantara), dan Buyers (Pembeli).

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

40

Strategi Promosi (Promotion Strategies)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 54), Promosi

adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan calon pembeli mengenai

perusahaan dan produknya. Alat-alat promosi yang digunakan

oleh perusahaan meliputi Periklanan (Advertising), Penjualan

Personal (Personal Selling), Promosi Penjualan (Sales

Promotion), Hubungan Masyarakat (Public Relation),

Pemasaran langsung (Direct Marketing).

2.2.3.5 Tahap Kelima: Rencana Penerapan(Implementation Plan)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 54), pada tahap ini

perusahaan memutuskan bagaimana untuk mencapai tujuan melalui

strategi yang efektif dan kreatif. Pemasar memilih bauran pemasaran

(4P), strategi manajemen dan strategi lain untuk mencapai tujuan

rencana dan kemudian menyusun rencana penerapannya

(implementation plan). Perusahaan juga memeriksa untuk memastikan

organisasi pemasaran yang tepat di tempat pelaksanaan (staf, struktur

departemen, penyedia layanan aplikasi, dan lain-lain diluar

perusahaan).

E-marketing khusus memberikan perhatian terhadap strategi

pengumpulan informasi karena teknologi informasi terutama dalam

mengotomatisasi proses ini. Bentuk situs web, cookies, feedback e-

mail, dan survey secara online hanya beberapa perusahaan digunakan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

41

untuk mengumpulkan informasi tentang pelanggan, calon pelanggan,

dan stakeholders lainnya. Strategi penting lainnya meliputi:

• Situs web software analisis log membantu perusahaan

meninjau perilaku pengguna di situs tersebut dan melakukan

perubahan untuk lebih memenuhi kebutuhan pengguna.

• Bisnis intelijen menggunakan internet untuk peneltian

sekunder, membantu perusahaan dalammemahami pesaing dan

kekuatan-kekuatan pasar lainnya.

Internet telah mengubah tempat pertukaran dari marketplace

(seperti interaksi face-to-face) menjadi marketspace (seperti screen-

to-face). Perbedaan utama adalah bahwa sifat hubungan pertukaran

sekarang ditengahi oleh interface teknologi. Dengan perpindahan

dari hubungan antarmuka people-mediated menjadi teknologi-

mediated, terdapat sejumlah pertimbangan perancangan interface

yang dihadapi. Menurut Rayport dan

Jaworski (2003, p. 48), elemen dalam mendesain sebuah situs web

adalah 7C framework, yaitu:

Context

Konteks dari situs mencerminkan nilai keindahan dan kegunaan

dari situs tersebut. Terdapat tiga jenis criteria, yaitu:

• Aesthetic criteria

Desain look-and-feel yang lebih ditekankan pada nilai artistik sebuah

webpage, seperti penggunaan warna dan graphic yang menarik,

penggunaan macromedia flash untuk pembuatan tombol navigasinya,

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

42

dan lain-lain sehingga menciptakan desain situs yang enak dan nyaman

dipandang.

• Functional criteria

Desain web yang lebih ditekankan pada fungsi dari web tersebut,

semua desain web dibuat sesimpel mungkin selama fungsi web

tercapai. Misalnya, web yang berfungsi sebagai pusat informasi, maka

sedain web tersebut sangat sederhana namun memiliki informasi yang

sangat lengkap.

Tiga faktor penting dari functional criteria, yaitu:

1. Section break down

2. Linking ctructure

3. Navigation tools

4. Hybrid criteria

Desain web yang merupakan gabungan dari kedua criteria diatas. Selain

memenuhi functional criteria dari sebuah website, web tersebuh harus

mampu menarik pelanggan dari sisi aesthetic criteria.

Content

Content merupakan semua objek digital yang terdapat dalam

sebuah web baik dalam bentuk audio, video, image ataupun text.

Dimensi dari content, yaitu:

1. Offering Mix

Content dari web meliputi produk yang ditawarkan, informasi,

dan pelayanan.

2. Appeal Mix

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

43

Content dari web meliputi promosi dan pesan-pesan yang ingin

dikomunikasikan oleh perusahaan dari sebuah web.

3. Multimedia Mix

Mengarah pada variasi media (text, audio, image, graphics)

yang terdapat dalam sebuah web.

4. Content Type

Informasi yang disajikan dalam suatu situs web harus selalu di-

update karena mempunyai tingkat sensitifitas terhadap website.

Community

Komunitas merupakan ikatan hubungan yang terjadi antara

sesama pengunjung atau pelanggan dari sebuah website karena adanya

kesamaan minat atau hobi. Komunitas dapat menarik pelanggan untuk

mengunjungi kembali sebuah website karena beberapa hal, yaitu:

1. Komunitas dapat menciptakan content yang atraktif

Bentuk-bentuk contentnya seperti member posting, community-

exclusive research, dll.

2. Komunitas dapat membuat aktifitas tertentu menjadi mungkin atau

lebih mudah, seperti kebutuhan kepuasan yang tidak dapat dicapai

secara individu.

Dengan adanya komunitas, memungkinkan terjadinya

pembagian informasi yang mungkin berguna untuk pelangga, hal ini

dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan untuk informasi

tersebut.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

44

Customization

Customization merupakan kemampuan sebuah situs untuk

dapat memodifikasi situs itu sendiri sesuai dengan keinginan dari

penggunanya. Dimensi dari customization, yaitu:

1. Personalization

Setiap pelanggan diberikan kesempatan untuk memiliki

pengaturan yang berbeda pada layout sebuah website sesuai dengan

pilihan masing-masing seperti personalisasi dalam personalized e-

mail account, content, dan layout configuration.

2. Tailoring

Penyajian informasi yang berbeda antar masing-masing

pelanggan disesuaikan dengan kebiasaan yang pernah dilakukan

sebelumnya atau juga berdasarkan pada pilihan dari pelanggan-

pelanggan yang memiliki kemiripan.

Communication

Komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan terisi dari:

1. Broadcast Dimention

Komunikasi satu arah dari perusahaan kepada pelanggannya dan

tidak memerlukan respon dari pelanggannya seperti FAQ dan e-

mail newsletter.

2. Interactive Dimention

Komunikasi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan

contohnya user input, customer service, dan E-commerce dialog.

3. Hybrid Dimention

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

45

Gabungan dari dimensi broadcast dan interactive, contohnya

pemberian freeware yang dapat didownload oleh user dan user

dapat mengirimkan kepada user lain, hal ini secara otomatis

membantu perusahaan dalam melakukan promosi.

Connection

Kemampuan sebuah website untuk berpindah dari sebuah

webpage ke webpage lainnya ataupun website lainnya dengan one-click

baik pada text, image maupun toolbars yang lain. Dimensi yang

terdapat dalam connection:

1. Link to Sites

Hubungan antara sebuah website dengan website lainnya yang

membuat user secara total keluar dari web sebelumnya dan masuk

kedalam web yang dituju.

2. Homesite Background

User dapat memasuki website lainnya namun background dari

website utama tetap dipertahankan. Dalam hal ini, hubungan antara

website utama dengan website yang dituju harus memiki batasan-

batasan yang jelas.

3. Outsource Content

Content dari website yang diinginkan oleh user disediakan oleh

website sehingga user tidak perlu berpindah dan membuka website

baru untuk mendapatkan informais yang diinginkan.

4. Percentage of homesite Content

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

46

Sebagian dari content sebuah website terkadang tidak sepenuhnya

diatur oleh sebuah website sehingga perlu diperlihatkan bagaimana

strategi content dari sebuah website.

Commerce

Commerce merupakan fitur dari customer interface yang

menukung aspek dari transaksi perdagangan. Dimensi yang terdapat

pada commerce, yaitu:

1. Registration

Proses penyimpanan berbagai macam informasi penting pelanggan

seperti nama, tempat/tanggal lahir, umur, alamat, nomor telepon,

nomor kartu kredit, dan lain-lain.

2. Shopping Chart

Kemampuan untuk dapat menaruh barang belanjaan ke dalam

personal cart.

3. Security

Keamanan saat melakukan transaksi pada situs sendiri, melalui

enkripsi (SSL) dan teknologi autentikasi (SET).

4. Credit Card Approval

Kemampuan untuk mengecek validasi kartu kredit dengan bank

yang bersangkutan.

5. One Click Shopping

Mempermudah pelanggan untuk melakukan pemesanan barang

dengan hanya sekali klik.

6. Order Through Affiliates

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

47

Situs dapat melakukan pencarian laporan ataupun pesanan.

7. Configuration Technology

Pengguna dapat memilih dan membandingkan berbagai macam

produk dan pelayanan yang diinginkan.

8. Order Tracking

Pengguna dapat mengecek status pengiriman barang yang telah

dipesan.

9. Delivery Option

Pengguna sapat memilih alternative pengiriman, baik dari segi

biaya dan kecepatan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada tahap implementation plan

ini, interface yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran, harus

memperhatikan 7 elemen yang dimiliki oleh sebuah situs web.

2.2.3.6 Tahap Keenam: Anggaran (Budget)

Menurut Supranto (2009, p. 171), pada dasarnya peramalan

merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian

atau peristiwa mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di

waktu yang akan datang. Teknik ramalan dan analisis regresi

membahas mengenai hubungan dua variable yang biasanya cukup tepat

dinyatakan dalam suatu garis lurus. Persamaan yang digunakan untuk

mendapatkan garis regresi pada sata diagram pencar disebut persamaan

regresi atau persamaan perkiraan. Persamaan garis lurus digunakan

untuk menempatkan garis regresi pada data yang diperoleh. Metode

kuadrat terkecil akan digunakan untuk menempatkan garis pada data

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

48

yang diamati, sehingga bentuk garis persamaan regresi adalah sebagai

berikut:

Keterangan: a = y pintasan

b = Kemiringan garis regresi atau koefisien regresi

t = nilai tertentu dari variabel bebas

Untuk mengetahui perkiraan pendapatan, maka digunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan : n = jumlah tahun

t = nilai tertentu variabel bebas

y = nilai yang diukur pada variabel tidak bebas

o Keuntungan tidak nyata

Keuntungan tidak nyata dari strategi e-marketing akan lebih

sulit untuk dihitung daripada keuntungan tidak nyata dari dunia brick-

and-mortar. Contoh dari ekuntungan tidak nyata dari strategi e-

marketing adalah besarnya ekuitas merek dan tingkat brand awareness.

o Penghematan biaya

Penghematan biaya melalui efisiensi internet dilakukan dengan

memotong jalur distribusi, karena perusahaan dapat langsung menjual

ke pelanggan tanpa melalui perantara.

o Biaya Pengimplementasian E-Marketing

Y = a + bt

b = n.∑ty - ∑t∑y n.∑t2 – (∑t)2

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

49

Untuk implementasi e-marketing diperlukan banyak biaya,

seperti:

1. Biaya teknologi, Biaya ini terdiri dari biaya software, hardware,

akses internet atau hosting, pelatihan, dan materi pembelajaran,

dan biaya operasionel situs dan biasa pemeliharaan.

2. Rancangan situs, Situs web memerlukan perancangan grafis

untuk merancang tampilan web, grafis, dan foto.

3. Gaji, perusahaan harus menggaji semua karyawan yang bekerja

dalam bagian pengembangan dan pemeliharaan web.

4. Pengembangan situs, biaya lain yang tidak termasuk dalam

biaya teknologi atau gaji, akan dimasukkan dalam kelompok

biaya ini.

5. Marketing communication, semua biaya periklanan, public

relation dan aktivitas promosi baik online maupun offline.

Biaya lainnya adalah biaya online directory, penyewa daftar e-

mail dan lainnya.

6. Biaya lain, semua biaya khusus unutk proyek seperti biaya

telepon, travel, peralataan percetakan untuk menambah URL

baru dan lainnya.

2.2.3.7 Tahap Ketujuh: Rencana Evaluasi (Evaluation Plan)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p. 56), perencanaan e-

marketing dilaksanakan, keberhasilannya tergantung pada evaluasi

yang terus menerus. Jenis evaluasi ini tergantung pada tujuan rencana.

Untuk menentukan hasil pemasarannya, perusahaan dapat

menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kesuksesan dari

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

50

program internet marketing dan apakah program internet marketing

tersebut sesuai dengan objektif dari perusahaan.

Balanced Scorecard merupakan perencanaan strategis dan

sistem manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan

industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk

menyelaraskan kegiatan usaha dengan visi dan strategi organisasi,

meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan memantau

kinerja organisasi terhadap strategis tujuan.

Balanced scorecard telah berkembang dari penggunaan awal

sebagai kerangka pengukuran kinerja sederhana untuk perencanaan

strategis penuh dan sistem manajemen. balanced scorecard yang telah

diperbaharui telah mengubah rencana strategis organisasi dari sebuah

dokumen yang menarik namun pasif ke dalam "perintah berbaris"

untuk organisasi setiap hari. Ini menyediakan kerangka kerja yang

tidak hanya menyediakan pengukuran kinerja, tetapi membantu

perencana mengidentifikasi apa yang harus dilakukan dan diukur. Hal

ini memungkinkan para eksekutif untuk benar-benar menjalankan

strategi mereka.

(sumber:

http://www.balancedscorecard.org/BSCResources/AbouttheBalancedS

corecard/tabid/55/Default.aspx)

Dapat disimpulkan bahwa 7 tahap rencana E-marketing dapat

dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama yaitu analisis sistem yang

sedang berjalan. Pada bagian ini, terdapat 3 dari 7 tahap rencana E-

marketing untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan. Bagian

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

51

yang kedua yaitu perancangan sistem yang diusulkan. Terdapat 4 tahap

dari 7 tahap rencana E-marketing yang merupakan tahap lanjutan dari

3 tahap analisis sistem yang sedang berjalan.

2.2.4 Pemasaran 2.2.4.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009, p. 5), definisi manajerial dari

pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada

pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkn organisasi dan pemegang kepentingannya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2010, glossary. 5), pemasaran

adalah proses dari perencanaan dan eksekusi terhadap konsep, harga,

promosi dan distribusi dari ide, barang dan layanan untuk menciptakan

pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi.

Jadi berdasarkan kedua pengertian di atas, pemasaran adalah

proses menciptakan, menetapkan harga, melaksanakan penawaran dan

distribusi serta promosi dari suatu barang atau jasa yang akan

mempercepat hubungan & pertukaran sehingga dapat memuaskan

keinginan individu atau organisasi.

2.2.4.2 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berdasarkan Kotler dan Keller (2009, p. 20)

menyatakan bahwa untuk menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam

menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan yang lebih baik kepada sasaran yang dipilih. Pemasaran

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

52

berfokus pada kebutuhan pembeli sehingga pemasaran didasari oleh

gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan

hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan, dan

akhirnya mengkonsumsinya. Menurut Kotler dan Keller (2009, p. 19)

ada 5 konsep pemasaran yang dapat digunakan sebagai landasan bagi

sebuah organisasi untuk melaksanakan strategi pemasaran, yaitu:

Konsep produksi

Dalam konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih

menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal.

Oleh karena itu manajemen harus berkonsentrasi untuk mencapai

efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal.

Konsep produk

Dalam konsep ini berpendapat bahwa konsumen menyukai

produk yang menawarkan kualitas, kinerja dan fitur inovatif terbaik.

Oleh karena itu, manajemen harus mencurahkan perhatiannya terus

menerus pada perbaikan dan pengembangan produk.

Konsep penjualan

Dalam konsep ini berpendapat bahwa konsumen enggan

membeli produk, sehingga perlu didorong untuk membeli dan suatu

perusahaan harus menjalankan usaha seperti promosi dan penjualan

efektif untuk merangsang pembelian.

Konsep pemasaran

Dalam konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai

tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan, keinginan pasar,

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

53

serta memberi kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan

efisien dibandingkan pesaingnya

Konsep pemasaran holistik

Dalam konsep ini berpendapat bahwa pengembangan, desain,

dan pengimplementasian program pemasaran, proses, dan aktivitas-

aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat saling ketergantungannya.

Berdasarkan 5 konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa

perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu konsep yang sesuai

dengan orientasi dan sasarannya. Sebaiknya konsep yang digunakan

juga memperhatikan faktor kesejahteraan terhadap masyarakat.

2.2.4.3 Manajemen Pemasaran

Kotler dan Keller (2009, p. 32) mendefinisikan manajemen

pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran serta meraih,

mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan,

penghantaran, dan pengomunikasian nilai pelanggan yang unggul.

Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang

selanjutnya mengatur hubungan dengan pelanggan. Perusahaan selain

merancang strategi untuk menarik pelanggan baru, mereka juga

memusatkan perhatian untuk mempertahankan pelanggan yang sudah

ada dengan memberikan nilai dan kepuasan yang superior bagi

pelanggannya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p. 32), mendefinisikan

manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran

serta meraih, mempertahankan, dan pengkomunikasian nilai pelanggan

yang unggul.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

54

Dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah

perencanaan, penerapan, dan pengendalian strategi yang dirancang

untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pasar sasaran

dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

2.2.4.4 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009, p. 24-25), bauran pemasaran

merupakan pandangan penjual terhadap perangkat pemasaran yang

tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Aktivitas pemasaran muncul

dalam semua bentuk seperti pengklasifikasian dalam bauran

pemasaran, yaitu :

• Produk

Produk artinya kombinasi barang dan layanan yang ditawarkan

perusahaan untuk pasar yang ditargetkan.

• Harga

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk

memperoleh suatu produk.

• Tempat

Tempat termasuk di dalamnya aktivitas yang dilakukan perusahaan

agar produk mudah didapatkan untuk sasaran konsumennya.

• Promosi

Promosi artinya aktivitas yang mengkomunikasikan manfaat dari

produk dan membujuk konsumen yang ditargetkan untuk membelinya.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

55

Gambar 2.7 Gambaran Bauran Pemasaran

Sumber: Kotler dan Keller (2009, p. 24)

Untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan maka

diperlukannya perpaduan dari bauran pemasaran yang terkoordinasi

dengan baik untuk membangun posisi yang kuat dalam pasar.

Menurut Goi (2009, p. 2), bauran pemasaran yang digunakan

oleh suatu perusahaan akan bervariasi menurut sumber daya, kondisi

pasar dan perubahan kebutuhan klien. Pentingnya beberapa elemen

dalam bauran pemasaran akan berbeda-beda pada satu titik waktu.

Keputusan tidak bisa dilakukan pada satu elemen dari bauran

pemasaran tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap unsur-unsur

lain, hal ini menunjukkan bahwa jumlah kemungkinan strategi bauran

pemasaran adalah tak terbatas. Bauran pemasaran terutama bermanfaat

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

56

pada awal-awal konsep pemasaran dilaksanakan ketika produk fisik

mewakili porsi yang lebih besar dari perekonomian. Sekarang, dengan

pemasaran yang lebih terintegrasi ke dalam organisasi dan dengan

berbagai jenis produk dan pasar, beberapa penulis telah berusaha untuk

menambah kegunaan dengan mengusulkan unsur lainnya yang

berpengaruh terhadap pemasaran, seperti kemasan (packaging), orang

(people) dan proses (process).

Berdasarkan dua teori di atas, dapat disimpulkan bahwa bauran

pemasaran adalah suatu kombinasi dari kegiatan yang merupakan dasar

dari sistem pemasaran perusahaan. Seiring berkembangnya jaman,

unsur dalam bauran pemasaran terus bertambah untuk

mengimbanginya.

2.2.4.5 Rencana Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009, p. 42), rencana pemasaran

adalah instrumen sentral untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan

usaha pemasaran. Rencana pemasaran beroperasi pada dua tingkat

yaitu strategis dan taktis. Rencana pemasaran strategus menjelaskan

pasar sasaran dan proporsi nilai yang akan ditawarkan perusahaan,

berdasarkan pada analisis peluang pasar terbaik. Sedangkan rencana

pemasaran taktis menspesifikasikan taktik pemasaran, termasuk fitur

produk, promosi, penyediaan barang, penetapan harga, saluran

penjualan, dan layanannya.

Jadi, rencana pemasaran merupakan alat untuk mencapai tujuan

perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing pada pasar

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

57

yang hendak dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk

melayani pasar tersebut.

2.2.5 Model Porter

Analisis ini dikemukan oleh E. Porter. Five Forces Model Porter adalah

strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri.

Analisis tersebut dibuat berdasarkan 5 kekuatan kompetitif yaitu:

Gambar 2.8 Diagram Porter

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

58

New entry : Bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk kompetitor baru

untuk mulai bersaing industri yang sudah ada

Subtitusi : Cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi

alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat dengan biaya

lebih murah.

Kekuatan tawar customer : Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli

mempunyai kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi.

Kekutan tawar supplier : Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada

banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka memonopoli

supply barang.

Persaingan di antara pemain yang sudah ada : Bagaimana kuatnya

persaingan diantara pemain yang sudah ada.Apaka ada pemain yang sangat dominan

atau semuanya sama.

2.2.6 Flowchart

Flowchart Sistem

Sebuah flowchart yang menggambarkan sistem beserta masukan, proses dan

output secara lebih rinci daripada peta proses atau DFD, memberikan informasi

tentang dokumen dan proses yang dilakukan dalam sistem, serta yang terlibat dalam

sistem.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

59

Gambar 2.9 Flowchart

Membaca flowchart

Ada dua fitur utama yang Anda harus akrab dengan untuk dapat memahami

dan membaca flowchart sistem: divisi organisasi dan flowchart flowchart symbols.

Ketika membaca biasanya Anda akan mulai di sudut kiri atas dokumen dan kemajuan

untuk yang kanan bawah corner. Pada awal flowchart biasanya ditandai dengan

penggunaan simbol start / stop atau adanya simbol entitas eksternal yang berisi nama

entitas. Flowchart eksternal memiliki beberapa kolom Tiap kolom dialokasikan untuk

entitas internal yang merupakan bagian dari proses menjadi dokumentasi. Menurut

salah satu hal yang harus Anda perhatikan saat Anda membaca flowchart sistem dan

membandingkannya dengan DFD fisik adalah bahwa jumlah kolom dalam flowchart

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

60

dan pelabelan kolom dalam flowchart identik dengan jumlah entitas internal dan

pelabelan entitas internal dalam entitas DFD. Setiap entitas internal dalam flowchart

dipisahkan oleh garis yang solid dan nama entitas dapat ditemukan di bagian atas

halaman Segala sesuatu yang muncul dalam kolom untuk entitas internal.

Representasi grafis dari kegiatan entitas dan bagaimana perusahaan melakukan

kegiatannya di dalam sistem.

Tabel 2.4 Komponen Flowchart

2.2.7 Rich Picture

Menurut mathiassen (2000, p23) Rich picture merupakan sebuah

penggambaran secara tidak formal yang menggambarkan pemahaman illustrator dari

suatu situasi. Rich picture memfokuskan pada aspek penting dari suatu situasi yang

mana ditentukan oleh illustrator. Richpicture menggambarkan orang, objek, proses,

struktur, dan masalah di dalam problem dan application domain sistem.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

61

Gambar 2.10 Rich Picture

2.2.8 ERD

Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis

data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga

simbol yang digunakan, yaitu :

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

62

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari

sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan

dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk

mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu

yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain.

Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam

satu basis data (Kadir, Abdul, 2002: 48) yaitu:

1). Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2). Satu ke banyak (One to many)

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

63

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan

dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3). Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B.

Gambar 2.11 ERD

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00394-SI Bab2002.pdfbanyak strategi pemasaran. ... E-marketing akan menjadi entry point

64

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2.12 Kerangka Berpikir

Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan survey ke perusahaan

kemudian setelah melakukan survey dilanjutkan dengan proses analisa situasi setelah

itu dilakukan penyebaran kuesioner.Setelah proses penyebaran kuesioner selesai baru

dilakukan proses penentuan strategi,setelah itu dilakukan proses perancangan web dan

kemudian diimplementasikan web yang telah dirancang tersebut dan pada tahap akhir

dilakukan evaluasi terhadap web yang telah dirancang.