BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab...

30
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Investasi Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar. Perusahaan bertindak selaku investor utama dalam proyek ini. Menurut Kamus Istilah Keuangan dan Investasi yang disusun oleh (Downes dan Goodman, 2001), investasi adalah: penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke resiko yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal. Sedangkan menurut (Longman, 2001, p749), investasi didefinisikan sebagai: the money that people or organizations have put into a company, business, or bank in order to get a profit, or to make a business activity successful. Definisi investasi yang lain diberikan oleh (Hansen dan Mowen, 1997, p503) dalam buku mereka yang berjudul Cost Management sebagai: Investments are concerned with process of planning, setting goals and priorities, arranging financing, and using certain criteria to select long-term asset. Penjelasan lainnya mengenai investasi diberikan oleh (Suratman, 2001, 6

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Investasi

Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar.

Perusahaan bertindak selaku investor utama dalam proyek ini. Menurut Kamus

Istilah Keuangan dan Investasi yang disusun oleh (Downes dan Goodman, 2001),

investasi adalah:

penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang

menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih

berorientasi ke resiko yang dirancang untuk mendapatkan perolehan

modal.

Sedangkan menurut (Longman, 2001, p749), investasi didefinisikan sebagai:

the money that people or organizations have put into a company,

business, or bank in order to get a profit, or to make a business activity

successful.

Definisi investasi yang lain diberikan oleh (Hansen dan Mowen, 1997, p503)

dalam buku mereka yang berjudul Cost Management sebagai:

Investments are concerned with process of planning, setting goals and

priorities, arranging financing, and using certain criteria to select

long-term asset.

Penjelasan lainnya mengenai investasi diberikan oleh (Suratman, 2001,

6

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

7

p15), yaitu:

Investasi adalah menanamkan sejumlah modal dan pinjaman dengan

jumlah tertentu dengan harapan dapat memperoleh tingkat

pengembalian yang lebih besar dari jumlah modal atau pinjaman yang

ditanam.

(N.Gregory Mankiw, 1998, p484) menjelaskan investasi sebagai:

the purchase of capital equipment, inventories, and structures.

2.2 Information Economics

Ada banyak elemen yang digunakan untuk memutuskan secara bijaksana

suatu investasi. Banyak teknik menggunakan Cost-Benefit Analysis (CBA) untuk

memastikan tiap proyek yang diajukan. Perhitungan nilai economic impact seperti

Return On Investment (ROI), Internal Rate Of Return (IRR) dan Net Present

Value (NPV) yang kemudian diaplikasikan untuk membandingkan nilai (value)

serta kontribusi yang dihasilkan dari masing-masing alternatif yang ada. Dengan

demikian, secara rasional, maka suatu proyek yang memiliki nilai economic

impact yang tinggi akan dibiayai lebih dulu dan yang sebaliknya akan dibiayai

belakangan.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka terdapat beberapa proyek

yang walaupun sangat potensial tetapi memiliki nilai economic impact yang

rendah sehingga kemungkinan tidak akan dibiayai sama sekali. Hal ini sebetulnya

sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan bahwa proyek

tersebut pada saat ini sangat dibutuhkan tetapi karena kekeliruan dan beberapa

faktor yang tidak disertakan dalam perhitungan maka proyek tersebut ditunda atau

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

8

dihentikan. Ternyata ada beberapa faktor lagi yang seharusnya dimasukkan dalam

proses keputusan manajemen dalam hal investasi untuk mengukur cost dan benefit

melalui CBA.

Information Economic (IE) adalah suatu metodologi yang dikembangkan

oleh Marylin M. Parker dan kawan-kawan pada tahun 1985 untuk membantu para

eksekutif dalam pengambilan keputusan serta pengevaluasian suatu proyek

teknologi informasi (TI) di sebuah perusahaan. Konsep yang sederhana

seperti Cost Benefit Analysist (CBA) atau perhitungan Simple Return On

Investment (ROI) tradisional sudah tidak dapat lagi menggambarkan

kelayakan ekonomis sesungguhnya mengenai investasi teknologi

informasi tersebut. Akan tetapi perhitungan bukan hanya atas ROI semata, tapi

juga melibatkan aspek-aspek lain yang mungkin mempunyai efek

ekonomis jangka panjang yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan.

Hal-hal tersebut seringkali terabaikan jika menggunakan metode CBA tradisional.

Untuk itu IE menggunakan istilah nilai (value) sebagai perluasan dari manfaat

yang akan digunakan dalam melakukan justifikasi proyek TI, hal ini juga diperluas

dengan hasil evaluasi pengaruh investasi TI tersebut terhadap organisasi.

Ada beberapa hal yang mendasari diperlukannya metode IE yaitu :

1. Saat ini penggunaan TI tersebut sudah menjadi keharusan dan bersifat

sangat menentukan dalam meningkatkan daya saing suatu perusahaan atau

organisasi.

2. Adanya keterbatasan sumber daya dalam melakukan investasi TI

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

9

yang dikaitkan dengan aspek-aspek bisnis lainnya atau diantara investasi

proyek-proyek TI itu sendiri.

3. Perusahaan merasa perlu untuk melakukan alokasi keputusan secara efektif

dengan mempertimbangkan hasil yang dihasilkan baik langsung maupun tak

langsung dan dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan.

4. Analisa Biaya serta manfaat tradisional (CBA) tidak cukup

untuk memperhitungkan semua aspek dan dampak TI sehingga dibutuhkan

perangkat lain yang memadai. IE dapat digunakan sebagai kerangka dasar

untuk membantu menajemen dalam membuat keputusan investasi TI sesuai

dengan kelayakannya.

Menurut IE kelayakan suatu investasi TI dapat dilihat dari dua

domain yaitu: business dan technology domain. Hubungan antara kedua

domain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahapan Metode Information Economics

Gambar 2.1. Hubungan Business Domain dengan Technology Domain

Service to create value in business

Recovery for services and facilities

Created by the use of IT to produce revenue, reduce cost, increase effectiveness or value.

Define as the true cost Cost for resources used for (-) service to business domain, include risk.

BUSINESS DOMAIN TECHNOLOGY DOMAIN Value (+)

The costs recoveredor revenue producedor investment madein technology domain.

V a l u e (+)

Cost (-)

Define as attributabletechnology & businesscharges for resourcesapplied to produce thevalue, include risk.

Business feasibility andeconomic justification for the project based on the businessperfomance

Technical feasibility andeconomic viability for the project based on technology viability NET SUPPORT

PRODUCED

NET VALUE PRODUCED

(Two Domain Analysis Model)

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

10

Dalam sebuah perusahaan, pengkajian proyek TI dilakukan

dalam dua bagian yang terdiri dari:

1. Business Domain, yakni para staff dan unit bisnis yang memanfaatkan TI.

2. Technology Domain, yakni para staff dan peralatan yang

memberikan layanan TI untuk menunjang bisnis perusahaan.

Di dalam sisi domain bisnis, value dapat tercipta dengan adanya

pemanfaatan TI yang menghasilkan revenue, pengurangan biaya,

serta peningkatan efektifitas. Sedangkan dari sisi domain teknologi,

value dari domain bisnis adalah merupakan manfaat dan penutupan

biaya investasi yang dilakukan dengan memberikan layanan TI

kepada domain bisnis.

Untuk menghitung skor suatu proyek TI dengan metode IE

dapat dilakukan dengan langkah berikut:

1. Pembobotan perhitungan ROI

2. Pembobotan faktor-faktor business domain

3. Pembobotan faktor-faktor technology domain

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

11

Skor Dampak Ekonomis

ROI I ROI II

Kuantifikasi

Value

Linking dan

Value

Acceleration

ROI III

Kuantifikasi

Value Restructuring

Faktor

Business

Domain dan

Technology

Domain

Model

Bisnis

Perusahaan

Tangible Unmeasurable

Analisis Cost dan Benefit Tradisional / Tangible

Measurable

Information Economic Scorecard

Intangible Meaurable

Intangible Unmeasurable

Gambar 2.2. Tahapan Analisis Information Economic ( IE )

Untuk memperoleh skor proyek, Return On Investment (ROI)

sederhana yang diperoleh dari perhitungan ditambahkan dengan hasil

pembobotan kuesioner domain bisnis dan dijumlahkan dengan hasil pembobotan

domain teknologi. Hasil penjumlahan ini akan dimasukkan ke dalam

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

12

perhitungan ROI sederhana. Teknik dalam penghitungan ROI sederhana itu

sendiri adalah sebagai berikut:

Traditional Value Value Value Innovation Input to Cost + Linking + Acceleration + Restructuring + Valuation = Simple ROI Benefit Calculation

Faktor-faktor yang perlu dianalisa dan dihitung antara lain:

1. ROI

a) Biaya pembangunan/pengembangan proyek (Development

Cost Worksheet)

b) Biaya pemeliharaan

c) Value Linking dan Value Acceleration

d) Value Restructuring

2. Faktor Domain Bisnis

a) Strategic Match

b) Competitive Advantage

c) Management Information

d) Competitive Response

e) Project or Organization Risk

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

13

3. Faktor Domain Teknologi

a) Strategic IS Architecture

b) Definitional Uncertainty

c) Technical Uncertainty

d) IS Infrastructure Risk

2.3 Perhitungan Simple Return On Investment (ROI)

2.3.1 Cost Benefit Analysis (CBA)

Analisa CBA adalah teknik yang umum digunakan dalam

melakukan perhitungan biaya dan manfaat dari suatu proyek. Untuk

membahas CBA diperlukan definisi-definisi tentang apa yang dimaksud dengan

biaya dan manfaat. Biaya adalah perhitungan terhadap sejumlah sumber daya

yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk/jasa. Biaya dilambangkan

dalam berapa besar jumlah dana yang diperlukan. Terdapat dua komponen biaya

yang terkait dengan investasi suatu proyek yaitu biaya tetap (fixed cost) dan

biaya tidak tetap (variable cost). Disamping faktor biaya, faktor lain yang

harus diperhitungkan dalam perhitungan CBA adalah manfaat-manfaat

(benefits). Menurut (Parker, 1998, p92) ada tiga jenis manfaat, yaitu :

1. Tangible Benefit yaitu manfaat yang mempunyai pengaruh langsung

terhadap keuntungan perusahaan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

14

2. Quasi-Tangible Benefit yaitu manfaat yang berfokus kepada

peningkatan efisiensi perusahaan.

3. Intangible Benefit yaitu manfaat yang berfokus pada peningkatan

efektifitas perusahaan.

Manfaat-manfaat tersebut jika kita kuantifikasikan dalam bentuk

biaya akan berupa :

a. Penghematan biaya (cost reduction), yaitu penghematan biaya yang

terjadi sebagai akibat dari penerapan implementasi suatu proyek. Contoh :

pemakaian fax di kantor akan mengurangi biaya pengiriman

dokumen via kurir, pemakaian e-mail di suatu organisasi akan

mengurangi biaya penggunaan telepon maupun biaya korespondensi..

b. Penghindaran biaya (cost avoidance), yaitu biaya yang dapat dihindari

sebagai akibat dilaksanakannya suatu proyek.

Menurut Parker (1998, p92) dan Remenyi ( 1995, p41) ada empat jenis manfaat,

yaitu:

1. Tangible Measurable merupakan manfaat yang membawa dampak langsung

terhadap keuntungan perusahaan dan dampak tersebut dapat diukur secara

objektif. Contohnya, pengurangan staf dan aset serta peningkatan penjualan.

2. Tangible Unmeasurable merupakan manfaat yang membawa dampak

langsung terhadap keuntungan perusahaan tetapi sulit untuk langsung diukur.

Contohnya, informasi yang lebih baik, perbaikan keamanan dan resiko yang

lebih rendah.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

15

3. Intangible Measurable merupakan manfaat yang dapat diukur, tetapi

dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan.

Contohnya, informasi yang lebih cepat dan tanggapan positif dari staf.

4. Intangible Unmeasurable merupakan manfaat yang sulit diukur dan

dampaknya tidak secara langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan.

Contohnya, reaksi positif pasar terhadap perusahaan dan persepsi positif dari

konsumen dan calon karyawan terhadap produk perusahaan.

2.3.2. Value Linking dan Value Acceleration

Value Linking adalah suatu nilai yang digunakan untuk melakukan

evaluasi sebagai sebab akibat dari peningkatan kinerja suatu fungsi

terhadap fungsi lain yang terpisah. Value Linking mewakili gejolak

perubahan (ripple effect) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan dalam

sebuah fungsi organisasi atau proses kerja. Value Linking terkait dengan

pengaruh penerapan TI melalui pendekatan pengukuran peningkatan

pendapatan, penurunan biaya, dan percepatan pertumbuhan namun tidak

mempunyai ketergantungan terhadap waktu.

Value acceleration digunakan untuk melakukan evaluasi secara finansial

terhadap manfaat pengurangan waktu karena adanya hubungan sebab akibat

antar dua departemen atau fungsi organisasi. Value acceleration memiliki

keterkaitan e ra t dengan waktu dan hanya be rmanfaa t sa tu ka l i

sa j a . Tekn ik in i menghubungkan secara langsung harga atau nilai pada

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

16

garis batas bawah kinerja suatu perusahaan. Value Linking dan Value

acceleration dikuantifikasikan pada business domain dan ditambahkan pada

perhitungan dampak ekonomis.

2.3.3. Value Restructuring

Value Restructuring adalah suatu teknik yang digunakan untuk

mengukur nilai suatu peningkatan produktifitas. Peningkatan produktifitas itu

didapat sebagai dampak atas terjadinya restrukturisasi suatu pekerjaan atau

fungsi suatu departemen sebagai akibat dari penerapan suatu proyek

IT. Value Restructuring dikuantifikasikan pada business domain dan

ditambahkan pada perhitungan dampak ekonomis.

2.3.4. Innovation Valuation

Inovasi menghasilkan fungsi baru yang dapat mengubah cara

suatu perusahaan di dalam melakukan bisnisnya. Teknik Innovation

Valuation lebih memfokuskan diri pada organisasi dibanding dengan biaya

dan resiko teknologi. Teknik ini sangat berguna untuk melakukan evaluasi

terhadap suatu teknologi baru yang belum pernah diterapkan.

Innovation Valuation mempertimbangkan nilai pencapaian atau dukungan

terhadap daya saing, resiko, dan biaya sebagai pihak pertama yang

menerapkan teknologi tersebut, resiko dan biaya akibat kegagalan atau

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

17

keberhasilan. Inovasi dalam penggunaan IT memungkinkan suatu

perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap strategi bisnis, produk

maupun kegiatan bisnis intinya. Innovation Valuation dikuantifikasikan pada

business domain dan ditambahkan pada perhitungan dampak ekonomis.

2.4 Faktor Business Domain

Ada lima faktor yang harus diperhatikan untuk melihat kaitan antara

konteks bisnis terhadap investasi TI. Rincian mengenai kelima faktor tersebut

dapat dilihat pada daftar pertanyaan pada lampiran. Secara garis besar

kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Faktor Strategic Match terfokus pada seberapa jauh tingkat dukungan

proyek TI atau SIM (Sistem Informasi Manajemen) terhadap tujuan

strategis perusahaan. Penilaian dilakukan dengan memberikan angka

antara 0 sampai dengan 5. Angka 0 menyatakan proyek TI tersebut

tidak mempunyai hubungan langsung terhadap pencapaian tujuan bisnis

perusahaan. Sedangkan angka 5 menyatakan proyek TI tersebut

mempunyai hubungan langsung terhadap pencapaian tujuan strategis

perusahaan .

2. Faktor Competitive Advantage terfokus kepada seberapa jauh proyek TI

atau SIM akan meningkatkan daya saing perusahaan. Penilaian

dilakukan dengan member ikan angka an ta ra 0 sampai dengan

5 . Angka 0 menyatakan proyek TI tersebut tidak memberikan akses atau

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

18

pertukaran data antara perusahaan dengan pelanggannya, pemasok

dan unit kerja sama lainnya. Sedangkan angka 5 menyatakan proyek

TI tersebut menyediakan akses dan pertukaran data keluar yang tinggi

serta memperbaiki tingkat daya saing perusahaan dengan memberikan

tingkat pelayanan yang tidak dapat dicapai oleh para pesaingnya .

3. Faktor Management Information berfokus kepada seberapa jauh proyek

TI atau SIM akan menyediakan informasi manajemen kepada

kegiatan ini perusahaan atau Line of Business perusahaan. Penilaian

dilakukan dengan memberikan angka antara 0 sampai dengan 5.

Angka 0 menyatakam bahwa proyek tersebut tidak mempunyai kaita

dengan MISCA. Angka 5 menyatakan bahwa proyek tersebut

adalah sangat diperlukan dalam menyediakan MISCA

4. Faktor Competitive Response mengukur seberapa jauh kegagalan

menerapkan proyek tersebut terhadap berkurangnya daya saing

perusahaan. Penilaian dilakukan dengan memberikan angka antara 0

sampai dengan 5. Angka 0 menyatakan bahwa proyek tersebut dapat

ditunda paling sedikit selama 12 bulan tanpa mempengaruhi posisi daya

saing perusahaan atau sistem yang ada masih dapat memberikan hasil yang

sama dan tidak mempengaruhi posisi daya saing perusahaan. Angka 5

menyatakan penundaan proyek tersebut akan menyebabkan kerugian daya

saing atau paling tidak akan menyebabkan kerugian karena kehilangan

kesempatan persaingan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

19

5. Faktor Project or Organization Risk terfokus pada seberapa jauh

organisasi mampu memberikan perubahan yang diperlukan oleh proyek.

Evakuasi bertitik berat kepada domain bisnis tidak kepada domain teknis.

Penilaian dilakukan dengan memberikan angka antara 0 sampai dengan

5. Angka 0 menyatakan bahwa organisasi business domain mempunyai

rencana yang tersusun rapi dalam mengimplimentasikan sistem yang

diusulkan. Dukungan manajemen sesuai pada tempatnya, proses dan

prosedur terdokumentasi dengan baik. Proyek disiapkan mempunyai

antisipasi terhadap keadaan tak terduga dan merupakan proyek unggulan

dimana produk atau nilai tambah daya saing terdefinisi dengan baik

untuk pasar yang telah diketahui pula. Angka 5 menyatakan kondisi

kebalikan dari angka 0.

2.5 Faktor Technology Domain

Ada empat faktor yang harus diperhatikan untuk melihat konteks strategi

teknologi informasi rehadap investasi TI . Rincian mengenai keempat faktor

tersebut dapat dilihat pada daftar pertanyaan seperti pada lampiran . Secara

garis besar keempat faktor resebut adalah sebagai berikut :

1. Faktor Strategic Information System Architecture mengevaluasi

seberapa jauh proyek akan mengikuti seluruh strategi sistem informasi

yang dituangkan dalam cetak biru (blue print) rencana sistem

informasi (IS Plan). Penilaian dilakukan dengan member ikan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

20

angka an ta ra 0 sampai dengan 5 . Angka 0 menyatakan proyek

TI tersebut tidak mempunyai keterkaitan dengan cetak biru. Angka 5

menyatakan proyek TI tersebut merupakan bagian integral dari cetak

biru dan merupakan proyek yang harus dilaksanakan terlebih dahulu .

2. Faktor Definitional Uncertainty menilai apakah kebutuhan dan atau

spesifikasi telah diketahui dengan baik, kompleksitas proyek

dan kemungkinan terjadi perubahan - perubahan yang tidak biasa.

Penilaian dilakukan dengan memberikan angka antara 0 sampai dengan 5.

Angka 0 menyatakan bahwa kebutuhan dan spesifikasi adalah jelas dan

disepakati. Bagian yang diamati juga jelas dan langsung, serta tinggi

kemungkinannya terjadi perubahan - perubahan. Angka 5 menyatakan

bahwa kebutuhan dan spesifikasi sistem adalah tidak jelas dan tidak

diketahui. Bagian yang diamati terlalu rumit dan kemungkinan terjadi

perubahan sangat besar .

3. Faktor Technical Uncertainty menilai kesiapan technology domain

untuk menjalankan proyek, termasuk keahlian yang diperlukan,

ketergantungan terhadap perangkat keras khusus, ketergantungan

terhadap kemampuan perangkat lunak, dan juga ketergantungan

terhadap pengembangan perangkat lunak. Penilaian dilakukan

dengan memberikan angka antara 0 sampai dengan 5 . Angka 0

menya takan t echnology domain s i ap melaksanakan proyek serta

tidak ada kendala pada keahlian, perangkat keras, perangkat lunak

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

21

maupun pengembangan aplikasi. Angka 5 menyatakan kondisi

kebalikan dari angka 0.

4. Faktor IS Infrastructure Risk menilai seberapa jauh investasi

la in (infrastructure) diluar investasi proyek diperlukan untuk melaksanakan

proyek tersebut. Penilaian dilakukan degan memberikan angka antara

0 sampai dengan 5. Angka 0 menyatakan proyek menggunakan

infrastruktur yang ada, dan tidak ada persyaratan fasilitas yang

diperlukan dan tidak diperlukan antisipasi terhadap biaya investasi

lainnya. Angka 5 menyatakan bahwa diperlukan biaya untuk mendukung

proyek tersebut.

2.6 Pembobotan Faktor-Faktor

Faktor ROI, faktor domain bisnis dan domain teknologi memiliki nilai atau

bobot yang berbeda di masing-masing perusahaan, tergantung pada kepentingan

dan kondisi perusahaan tersebut. Untuk itu perlu dihitung suatu bobot

sebagai patokan (faktor pengali) untuk semua proyek TI pada perusahaan tersebut.

Faktor pengali itu disebut dengan nilai korporat. Pendekatan yang digunakan

adalah dengan menghubungkan antara kondisi dari line of business perusahaan

dan derajat dukungan TI terhadap bisnis. Untuk menentukan nilai korporat

digunakan diagram dibawah ini, untuk menentukan kuadran dari suatu

perusahaan.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

22

LINE OF BUSINESS STRONG Degree to which the Business is profitable, Competitive, healthy, Strong. WEAK WEAK STRONG COMPUTER

SUPPORT

QuadrantA

INSVESTMENT

Quadrant B

STRATEGIC

Quadrant C

INFRASTRUCTURE

Quadrant D

BREAKTHROUGHMANAGEMENT

Degree to which the current computer effort is strong, effective

Gambar 2.3. Hubungan Antara Line Bisnis Dengan Tingkat DukunganKomputer

Kuadran A : INVESTASI

Mempunyai line of business yang kuat, tetapi dukungan komputernya lemah,

sehingga bila ada waktu dan kesempatan untuk melakukan investasi TI untuk

keperlun dimasa datang, maka nilai proyek tersebut sangat layak dan sesuai

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

23

Tabel 2.1. Kuadran A ( Investasi )

Likely Value Comment Resulting Weight

Business Domaina. Return On Investment Medium 2b. Strategic Match Low 0c. Competitive Advantage Low 0

d. Management Information Medium Strenghten Management 2

e. Competitive Response Highest 8f. Project Organization Risk Medium -2Technology Domaina. Definitional Uncertainty Medium -4b. Technological Uncertainty Medium -4c. Strategic IS Architecture High 8d. IS Infrastructure Low 0

Total Value 20Total Risk & Uncertainty -12

Kuadran B : STRATEGIS

Kuadran ini mempunyai line of business yang kuat dan dukungan

komputernya juga kuat karena tersedianya infrastruktur dan pendukung utama

TI. Pengembangan TI akan berperan meningkatkan kemampuan dan

kekuatan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Investasi dalam TI

akan meningkatkan kesehatan perusahaan tersebut.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

24

Tabel 2.2. Kuadran B ( Strategis )

Likely Value Comment Resulting Weight

Business Domaina. Return On Investment Medium 2b. Strategic Match Low 4c. Competitive Advantage Highest 6d. Management Information Medium 2e. Competitive Response High 4f. Project Organization Risk Low -1Technology Domaina. Definitional Uncertainty Medium -2b. Technological Uncertainty Low -1c. Strategic IS Architecture Low 1d. IS Infrastructure Low -20

Total Value 20Total Risk & Uncertainty -5

Kuadran C : Infrastruktur

Kuadran ini mempunyai line of business yang lemah dan dukungan

komputer lemah. Kondisi bisnis tidak begitu baik, tetapi terdapat

kesempatan untuk memperbaiki kondisi bisnis dengan meningkatkan

efektifitas dan efisiensi perusahaan. Peningkatan ,sehingga bila ada

waktu dan kesempatan untuk melakukan investasi TI untuk keperluan

dimasa datang akan maka nilai proyek itu sangat layak dan sesuai.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

25

Tabel 2.3. Kuadran C ( Infrastruktur )

Likely Value Comment Resulting Weight

Business Domaina. Return On Investment Medium 2

b.Strategic Match High

Assume Management

Goals4

c. Competitive Advantage Low 0

d. Management Information High Strengthen Management 4

e. Competitive Response Medium 2

f. Project Organization Risk High Cannot Afford Risk -4

Technology Domain

a. Definitional Uncertainty High Cannot Afford Risk

b. Technological Uncertainty Medium Cannot Afford Risk -2

c. Strategic IS Architecture Highest A Crucial Element 6

d. IS Infrastructure Low -2Total Value 20Total Risk & Uncertainty -12

Kuadran D : Breakthrough or Management.

Kuadran ini mempunyai line of business yang lemah, tetapi

dukungan komputernya sangat kuat . Perusahaan dalam kondisi ini

berusaha untuk tetap hidup, namun karena adanya kemampuan komputer

yang kuat maka investasi dan pengembangan TI akan membuka kesempatan

bagi perusahaan untuk meningkatkan potensinya dengan cepat.

lemah,sehingga bila ada walctu dan kesempatan untuk melakukan investasi

TI untuk keperluan dimasa datang akan maka nilai proyek itu sangat layak

dan sesuai.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

26

Tabel 2.4. Kuadran D Breakthrough or Management

Likely Value Comment Resulting Weight

Business Domaina. Return On Investment High 4b. Strategic Match Highest 6c. Competitive Advantage Low 0d. Management Information High 4e. Competitive Response Low 2f. Project Organization Risk High -4Technology Domaina. Definitional Uncertainty Medium -2b. Technological Uncertainty Medium -2c. Strategic IS Architecture High 6d. IS Infrastructure Low -2

Total Value 20Total Risk & Uncertainty -10

2.7 Penentuan Nilai Suatu Proyek TI

Untuk membuat justifikasi suatu proyek TI, manfaat terhadap faktor bisnis

dan faktor teknologi harus dapat diidentifikasikan terlebih dahulu

dengan menetapkan angka (nilai) yang sesuai dengan proyek tersebut.

Menurut IE perhitungan faktor pembobotan terdiri dari :

1. Pembobotan berdasarkan perhitungan ROI

2. Pembobotan berdasarkan evaluasi faktor business domain

3. Pembobotan berdasarkan evaluasi faktor technology domain

Ketiga bobot tersebut digabungkan untuk mendapatkan bobot total dari

proyek tersebut menjadi bobot kelayakan setiap proyek yang dapat

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

27

dibandingkan satu dengan lainnya. Untuk menghitung ROI diperlukan

tiga kertas kerja (worksheet) yaitu :

1. Kertas Kerja Biaya. Pengembangan, adalah daftar semua komponen biaya

yang diperlukan untuk mengembangkan proyek tersebut pada tahun pertama :

Tabel 2.5. Contoh Kertas Kerja Biaya Pengembangan

Tahun 1

A. Pekerjaan Pengembangan System

1. Incremental System dan programming XXXX

2. Icremental Staff Support XXXX

B. Perangkat Keras Baru

1. Terminal, printer, komunikasi XXXX

2. Lainnya XXXX

C. Perangkat Lunak Baru ( pembelian ) jika ada

1. Paket aplikasi XXXX

2. Lainnya XXXX

D. Pelatihan XXXX

E. Lain-lain XXXX

TOTAL XXXXX

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

28

3. Kertas Kerja Biaya Pengoperasian adalah daftar komponen biaya yang

diperlukan untuk pengoperasian dan pemeliharaan proyek tersebut mulai

dari tahun pertama sampai dengan tahun terakhir proyek tersebut.

Tabel 2.6. Contoh kertas kerja biaya pengoperasian

Tahun Ke-

1 2 3 4A. Pemeliharaan Aplikasi Software

Jumlah hari pengembangan per tahun XXX

Ratio pemeliharaan dengan pengembangan XXX(berdasarkan pengalaman 10:1)

Total jumlah hari pemeliharaan XXXBiaya pemeliharaan per hari XXXTotal pemeliharaan aplikasi software

B. Peningkatan Data Storage XXX XXX XXX XXX XXX

C. Peningkatan Biaya Komunikasi XXX XXX XXX XXX XXX

D. Sewa Software atau Hardware XXX XXX XXX XXX XXX

E. Supplies XXX XXX XXX XXX XXX

F. Lainnya XXX XXX XXX XXX XXXTOTAL BIAYA OPERASI XXX XXX XXX XXX XXX

5

3. Kertas Kerja Dampak Ekonomis adalah kombinasi dari biaya

pengembangan, biaya pengoperasian dan kuantifikasi dari manfaat-

manfaat (Value Linking, Value Acceleration, Value Restructuring dan

Inovation Valuation)

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

29

Setelah semua biaya dan pendapatan dimasukkan kedalam Kertas Kerja

Dampak Ekonomis tersebut, nilai ROI sederhana proyek tersebut dapat

dihitung. Dari bagian D pada Kertas Kerja Dampak Ekonomis dapat

ditentukan bobot proyek yang sesuai dengan nilai ROI yang telah dihitung

sebelumnya. Contoh Kertas Kerja Dampak Ekonomis dapat dilihat pada tabel 2.7

di bawah ini. Selanjutnya untuk menghitung bobot total proyek tersebut

diperlukan analisa proyek terhadap business domain dan technology

domain.Evaluasi terhadap business domain dapat dilakukan dengan

menentukan posisi proyek tersebut sesuai dengan masing-masing faktor yang

terdapat pada business domain. Demikian pula evaluasi terhadap technology

domain dapat dilakukan dengan menentukan kondisi proyek tersebut sesuai

dengan faktor-faktor yang terdapat pada technology domain.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

30

Tabel 2.7. Contoh Kertas Kerja Dampak Ekonomis

A. Net Investment Required(From Development Cost Worksheet)

B. Yearly Cash Flows:Based on five 12 months periodsfollowing implementation of proposed system

(thousands Rupiah)YEAR Total

1 2 3 4 5 RpNet Economics Benefit xxx xxx xxx xxx xxx xxxOperating Cost Reduction= Pre-tax Income xxx xxx xxx xxx xxx xxx(+) On going Expense(from Worksheet C) xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Net Cash Flows xxx xxx xxx xxx xxx xxx

C. Simple Return On Investment XX%

D. Scoring Economics Impact Score Simple ROI0 Zero or less1 1% to 299%2 300% to 499%3 500% to 699%4 700% to 899%5 Over

.

Hasil dari penelitian dan evaluasi terhadap kedua domain tersebut di atas

dimasukkan pada contoh Information Economics Score Card seperti pada tabel

2.8 di bawah ini. Bobot proyek tersebut selanjutnya dihitung relatif terhadap

bobot atau nilai korporat yang dinormalkan menjadi nilai 100. Selanjutnya

dilakukan penjumlahan untuk mendapatkan total bobot dari proyek

tersebut yang akan dibandingkan dengan proyek lainnya.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

31

Tabel 2.8. Information Economics Score Card

Evaluator Business Domain Technology Domain TOTALROI+ SM+ CA+ MI+ CR+ OR- SA+ DU- TU- IS-

FAKTOR x x x x x x x x x xx x x x x x x x x x

Project Score xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx

ROI MeasurementsROI = enhanced simple ROI score

Business Domain AssessmentSM = Strategic MatchCA = Competitive AdvantageMI = Management Information Support Core ActivitiesCR =Competitive ResponseOR = Organizational Risk

Technology Domain AssessmentSA = Strategic IS ArchitectureDU = Definitional UncertaintyTU = Technical UncertaintyIR = IS Infrastructure Risk

2.8 Metode Analisa Kelayakan Keuangan

Analisa keuangan ini berguna untuk proyek-proyek bisnis, terutama yang

menelan dana besar, dan tidak terkecuali proyek-proyek pemerintah. Studi

kelayakan ini penting karena melibatkan pengalokasian sumber-sumber daya

(resources) secara efektif dan efisien. Hal ini menjadi lebih penting lagi apabila

dalam pengalokasian tersebut terdapat beberapa pilihan investasi. Kita dapat

membayangkan apabila tanpa studi kelayakan tersebut kita melakukan keputusan

investasi yang salah sehingga pada akhirnya bisa berakibat fatal bagi

kelangsungan hidup perusahaan maupun kesejahteraan orang banyak.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

32

Ada 3 (tiga) metode penilaian investasi yang lazim dan sering digunakan,

yaitu:

1) Metode Masa Pengembalian Modal (Payback Period)

Metode ini menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk

mendapatkan kembali jumlah investasi yang dikeluarkan pada awal

pelaksanaan proyek. Bila masa pengembalian investasi awal atas proyek ini

lebih singkat daripada umur ekonomis proyek maka investasi akan

menguntungkan dan perusahaan bisa meminimalkan resiko. Dengan kata

lain, modal akan lebih cepat kembali bila masa pengembaliannya singkat.

Tetapi bila hal yang sebaliknya yang terjadi maka perusahaan wajib menolak

usulan investasi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung masa pengembalian adalah:

tahunxbcbanPeriodPayback 1

−−

+=

dimana:

n = tahun terakhir dimana jumlah arus kas belum bisa menutup jumlah

investasi awal

a = jumlah investasi awal

b = jumlah akumulasi arus kas pada tahun ke-n

c = jumlah akumulasi arus kas pada tahun ke n+1

Tetapi metode ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

a) metode ini tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of

money)

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

33

b) metode ini mengabaikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai

2) Metode Nilai Arus Kas Bersih Sekarang (Net Present Value)

Metode ini membandingkan nilai sekarang dari arus kas bersih yang

masuk selama umur ekonomis proyek dengan nilai investasi awal. Jika nilai

sekarang dari arus kas bersih lebih besar daripada nilai investasi awal maka

NPV >0, perusahaan bisa menerima dan melaksanakan proyek. Tetapi bila

yang sebaliknya terjadi, perusahaan tanpa ragu harus menolak. Tetapi bila

dalam perhitungan NPV terhadap beberapa pilihan investasi dan didapat

semua nilai positif maka perusahaan harus memilih investasi dengan nilai

NPV paling besar.

Rumus umum untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut:

}{)1( 00

1CFI

iCFNPV

n

tt

t +−+

=∑=

dimana:

CFt = arus kas masuk pada tahun ke-t

I0 = investasi awal

CF0 = arus kas keluar pada awal operasi

i = required return, WACC (biaya modal)

n = masa ekonomis

Kelemahan atas metode ini adalah:

a) Perhitungannya rumit. Struktur pendanaan harus jelas karena digunakan

untuk menghitung biaya modal. Untuk menghitung biaya modal, kita perlu

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

34

menghitung ke, Rp, Rf lebih dulu sebagai komponen utama. Perlu

diperhatikan dalam perhitungan ketiga variabel diatas adalah β1.

Rumus yang digunakan untuk menghitung CAPM (Capital Asset Pricing

Model) adalah:

).( pRfe Rkk β+=

dimana:

ke = biaya modal (cost of capital)

Rp = risk premium (kRM – kRf)

kRf = risk-free rate, obligasi pemerintah atau dalam kasus di Indonesia

adalah suku bunga sertifikat BI (SBI).

Rumus untuk mencari WACC (Weighted Average Cost of Capital, biaya modal) adalah :

eedd kwTkwWACC .)1.(. +−=

dimana:

Wd = persentase pembiayaan yang berasal dari hutang

kd = biaya pinjaman, bunga pinjaman

T = tingkat pajak

we = persentase pembiayaan yang berasal dari modal sendiri atau

saham

ke = biaya modal (cost of capital)

b) kurang cocok untuk investasi dengan nilai yang kecil dan jangka

waktu yang relatif pendek.

3) metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)

Metode ini mencari suatu nilai discount rate yang akan memberikan nilai sekarang arus

1 β, beta coefficient adalah suatu angka indeks yang menunjukkan pergerakan tingkat pengembalian suatu aset sebagai respon terhadap perubahan atas pengembalian pasar (market return).

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab 2_08-42.pdfBanyak teknik menggunakan . Cost ... sangat disayangkan karena ada kemungkinan-kemungkinan

35

bersih kas yang setara (sama) dengan nilai investasi awal sehingga NPV = 0. Metode ini

akan dibandingkan dengan tingkat biaya modal. Bila tingkat biaya modal lebih besar

daripada tingkat IRR, maka proyek akan ditolak. Bila tingkat biaya modal lebih kecil

daripada tingkat IRR, maka proyek akan diterima. Dalam bahasa matematis bisa

digambarkan sebagai berikut:

a) bila biaya modal > IRR, proyek ditolak

b) bila biaya modal < IRR, proyek diterima

Rumus umum untuk mencari IRR adalah:

OutflowCashPVInflowCashPVInflowCashPVRateDiscountIRR

−+=

Hal penting yang perlu dicatat adalah pendapat dari Scott Besley dalam bukunya yang

berjudul Essentials of Managerial Finance bahwa IRR dapat dihitung bila NPV bernilai

positif, tetapi bila ditemukan kasus dimana terdapat NPV bernilai negatif maka perhitungan

dapat menggunakan discount rate (lebih kecil dari biaya modal) yang akhirnya

mendapatkan nilai NPV yang positif.