BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF...
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori Umum
Teori umum membahas teori yang akan digunakan dalam pembahasan sistem
menurut para pakar.
2.1.1. Analisis dan Perancangan Sistem
Untuk membuat seuatu sistem, kita tidak pernah lepas dari dua hal, yaitu analisis
dan perancangan. Sebelum melakukan perancangan pada suatu sistem, ada baiknya bila
kita menganalisisnya terlebih dahulu. Pengertian dari analisis dan perancangan akan
dibahas lebih lanjut seperti berikut.
2.1.1.1 Pengertian Analisis
Menurut Laudon (1998, p400) mendefenisikan Analisis sistem sebagai
pemeriksaan masalah yang ada dan akan diselesaikan oleh perusahaan dengan
menggunakan sistem informasi.
Adapun pengertian lain seperti yang didefenisikan oleh C. Hugh Holman &
William Harmon (1986, p20), analisis adalah sebuah metode dengan mana sesuatu
dipisahkan menjadi bagian-bagian, dan bagian-bagian yang diberikan ketat, logis.
8
Pengawasan rinci sehingga dalam rekening konsisten dan relatif lengkap dari
unsur-unsur hal dan prinsip-prinsip organisasi mereka.
2.1.1.2Pengertian Perancangan
Perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk
atau sistem. Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang
bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara
detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik [Taylor(1959)di dalam
Pressman(2001)]. Fase ini adalah inti teknis dari proses rekayasa perangkat lunak. Pada
fase ini elemen-elemen dari model analisis dikonversikan. Dengan menggunakan satu
dari sejumlah metode perancangan, fase perancangan akan menghasilkan perancangan
data, perancangan antarmuka, perancangan arsitektur dan perancangan prosedur.
Banyak langkah yang perlu dilakukan dalam perancangan perangkat lunak. Langkah-
langkah tersebut menggambarkan struktur data, struktur program, karakteristik
antarmuka dan detail prosedur yang merupakan sintesa dari keperluan-keperluan
informasi (Pressman, 2001, p20). Perancangan sistem didefenisikan oleh Laudon (1998,
p400) sebagai cara bagaimana sebuah sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi yang
telah ditentukan oleh analisis sistem.Perancangan data adalah langkah pertama dari
empat kegiatan perancangan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Wasserman
(1980, p25), aktivitas utama dalam perancangan data adalah memilih gambaran logik
dari struktur data yang dikenali selama fase spesifikasi dan pendefinisian keperluan.
Pemilihan ini melibatkan analisis algoritma dari alternatif struktur dalam rangka
9
menentukan perancangan yang paling efisien. Wasserman (1980, p26) mengusulkan
beberapa prinsip dalam perancangan data, yaitu :
a. Prinsip-prinsip analisis sistematis yang diterapkan pada fungsi dan perilaku harus
juga diterapkan pada data.
b. Seluruh struktur data dan operasi yang harus dilakukan padanya harus dikenali.
c. Kamus data harus diadakan dan digunakan untuk mendefinisi-kan perancangan
data dan program.
d. Keputusan perancangan data level rendah haruslah ditunda sampai akhir
proses perancangan.
e. Gambaran dari struktur data mesti hanya dikenali oleh modul yang
menggunakan secara langsung isi data di dalam struktur.
f. Pustaka struktur data dan operasinya mesti dikembangkan.
g. Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung
spesifikasi dan realisasi dari jenis data abstrak.
2.1.2BasisData
Basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan
sebuah deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu
organisasi (Connolly&Begg, 2005, p15). Sedangkan basis data memiliki arti lain yaitu
kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain (Martin, 1977,
p2). Basis data juga dapat didefenisikan sebagai sekumpulan data organisasi untuk
melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan
redundansi data. (Laudon& Louden, 2010, p1).
10
Suatu basis data menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu
lingkup organisasi. Basis data menjadi salah satu bagian penting dari perusahaan untuk
menyimpan informasi-informasi yang diinginkan perusahaan tersebut.Istilah "basis data"
berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan
hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan
yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu
dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Hoffer (2002, p9) berpendapat bahwa metoda basis data menekankan pada
pengintegrasian dan pembagian seluruh data di dalam suatu organisasi. Metoda ini
memerlukan asas reorientasi atau perubahan didalam suatu gagasan proses, dimulai dari
dari top management.
2.1.3 Sistem Basis Data
Sistem basis data adalah suatu sistem yang menyusun dan mengelola
record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga
mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses
mengambil keputusan (Linda, 1989, p2). Sedangkan menurut Singh (2009, p1) sistem
basis dataadalah alat yang menyederhanakan tugas-tugas di atas mengeloladata
dan penggalian informasi yang berguna secara tepat waktu.Database dan Sistem
Database menjadi komponen utama dalam kehidupan masyarakat modern saat
ini.Berbagai aktivitas manusia secara tidak langsung berhubungan dengan database (
ex.Bank, reservasi, perpustakaan, supermarket, dll) Contoh interaksi diatas yang disebut
11
sebagai aplikasi database tradisional, dimana hampir semua informasi yang disimpan
dan diakses berupa data teks maupun numerik. Saat ini, database multimedia dapat
menyimpan data gambar, video dan suara. GIS (Geographic Information System), untuk
menyimpan dan menganalisis data peta, data cuaca serta gambar satelit.Data warehouse
dan OLAP (On-Line Analytical Processing), adalah sistem yang digunakan pada
beberapa perusahaan untuk mengekstract dan menganalisis informasi yang berguna, dari
database yang besar untuk kepentingan pengambilan keputusan (decision making).
Menurut Connolly&Begg (2005, p4), sistem basis data pada dasarnya adalah
sekumpulan aplikasi yang berinteraksi dengan basis data, yaitu DBMS dan basis data itu
sendiri. Keseluruhan sistem terkomputerisasi tersebut membolehkan pengguna
menelusuri kembali dan mengubah informasi tersebut sesuai kebutuhan.Date (2005, p5)
mendefenisikan sistem basis data pada dasarnya merupakan sistem penyimpanan record
yang terkomputerisasi. Sistem basis data merupakan sistem komputerisasi yang
bertujuan untuk menyimpan informasi dan memungkinkan pemakai untuk mengambil
kembali dan memperbaharui informasi tersebut sesuai dengan keinginan dan
permintaan. Sistem basis data adalah struktur komputer terpadu yang menyimpan
koleksi data pengguna akhir (Coronel, et al, 2009, p4).
2.1.4 Database Management System (DBMS)
DBMS memperbolehkan akses ke dalam tabel dalam satu kali waktu. Sebuah
sistem pengatur berkas memperbolehkan akses ke satu berkas sekaligus (Kedar, 2009,
p6). DBMS memiliki banyak sekali pengertian. Berikut ini adalah pengertian DBMS
menurut para ahli.
12
a. Connolly dan Begg (2002, p16).“Database Management System (DBMS) adalah
sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan , membuat,
dan memelihara basis data dan menyediakan akses terkontrol untuk basis data yang
bersangkutan”.
b. Date (1990, p20). “DBMS adalahmerupakan software yang
menghandelseluruhaksespada database untukmelayanikebutuhan user”.
c. Attre (1988, p1). ”DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-
procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi
modul yang tertanam pada hardware (ROM)”.
d. Everest (1986, p2). “DBMS adalahmanajemen yang
efektifuntukmengorganisasisumberdaya data”.
DBMS adalah software yang menangani semua akses ke basis data dalam
empattahap (Narang, 2006, p5):
a. User memberi request untuk mengakses catatan menggunakan Data Defenition
Language.
b. BMS menerima request dan menafsirkannya.
c. DBMS memeriksa.
d. DBMS melakukan operasi yang dibutuhkan pada basis data yang telah disimpan.
DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :
1. Data Definition Language (DDL).
DDL memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan basis data dan menentukan
tipe data, struktur data serta batasan dari data yang akan disimpan ke dalam basis
data.
13
2. Data Manipulation Language (DML).
DML memungkinkan pengguna untuk mengubah, menambah, dan mengambil
data dari basis data. Sebagai pusat dari penyimpanan data dan deskripsi dari data
itu sendiri, DML menyediakan suatu fasilitas yang disebut dengan bahasa query
(query language). Bahasa query yang umumnya digunakan dan diakui secara de
facto saat ini adalah SQL (Structured Query Language).
3. Menyediakan pengawasan terhadap akses basis data, contohnya :
a. Security system, menghindari pengguna yang tidak terdaftar memasuki basis
data.
b. Integrity system, mengatur konsistensi dari data yang disimpan.
c. Concurrency control system, memperbolehkan hak akses ke basis data
dibagi.
d. Recovery control system, mengembalikan basis data ke posisi konsisten
semula setelah kegagalan dari hardware atau software.
e. User-accessible catalog, terdiri dari deskripsi data yang terdapat dalam basis
data.
2.1.4.1Komponen Sistem Manajemen Basis Data
Menurut ConnollydanBegg(2002, p19), ada lima komponen Sistem Manajemen
Basis Data (DBMS), yaitu :
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras terdiri dari :
14
a. Penyimpanan permanen (magnetic disk atau hard disk), perangkat I/O
(contohnya : disk drives), Device Controller, I/O Channels, dan lainnya.
b. Hardware processor dan main memory, digunakan untuk mendukung saat
eksekusi sistem software sistem basis data.
2. Perangkat Lunak (Software)
Sistem operasi (seperti Microsoft Windows atau Linux), network software (jika
diperlukan) dan program aplikasi pendukung lainnya.
3. Data
Data pada sebuah sistem basis data baik itu sistem single-user maupun sistem
multi-user harus terintegrasi (terhubung) dan dapat digunakan bersama.
Digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data disebut schema.
4. Prosedur
Prosedur berhubungan dengan instruksi-instruksi dan aturan-aturan yang
menentukan bagaimana perancangan dan penggunaan dari basis data.Prosedur
tersebut meliputi :
a. Masuk ke dalam DBMS.
b. Menggunakan fasilitas DBMS atau aplikasi program.
c. Memulai dan menghentikan DBMS.
d. Membuat backup dan recovery basis data.
e. Menangani kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak.
5. Pengguna (User)
Orang-orang yang terlibat dalam DBMS yang dapat digolongkan menjadi 5 tipe
berbeda, yaitu :
15
a. DA (Data Administrator), seseorang yang berwenang untuk membuat
keputusan strategis dan kebijakan mengenai data yang ada.
b. DBA (DataBase Administrator), menyediakan dukungan teknis untuk
implementasi keputusan tersebut dan bertanggung jawab atas keseluruhan
kontrol sistem pada level teknis.
c. Database Designer (Logical dan Physical)
d. Application Programmers, bertanggung jawab untuk membuat aplikasi basis
data dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada, seperti : C++,
Java, dan lainnya.
e. End Users, siapapun yang berinteraksi dengan sistem secara online melalui
workstation/terminal.
2.1.4.2Keuntungan dan Kerugian DBMS
Setiap penggunaan sistem, tentu saja memiliki keuntungan dan kerugiannya.
Berikut ini adalah keuntungan DBMS menurut ConnollydanBegg (2002, p26-29) :
1. Kontrol terhadap redundansi data
Pendekatan basis data mencoba menghapus redundansi dengan menggabungkan
file-file sehingga salinan data yang sama tidak disimpan.
2. Konsisten
Basis data membantu menghilangkan atau mengatur redundansi. Hal ini akan
mengurangi terjadinya data yang tidak konsisten.
16
3. Informasi lebih dari jumlah data yang sama
Dengan integrasi data operasional, hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk
mendapatkan tambahan informasi dari data yang sama.
4. Pembagian data
Basis data dimiliki oleh seluruh organisasi dan dapat dibagi oleh semua user yang
memiliki hak akses. Dengan demikian, banyak user akan dapat membagi banyak
data.
5. Peningkatan integritas data
Database integrity menunjuk pada keabsahan dan konsistensi dari data yang
disimpan.
6. Peningkatan keamanan
Database security adalah pelindung basis data dari user yang tidak memiliki hak
akses. Tanpa keamanan yang tepat, integrasi hanya akan membuat data menjadi
lebih mudah diserang.
7. Enforcement of standards
Integrasi membolehkan DBA untuk menentukan dan menyelenggarakan standar
yang diperlukan
8. Skala ekonomi
Dengan menggabungkan data operasional suatu perusahaan ke dalam satu basis
data, dan membuat sebuah kumpulan aplikasi yang bekerja pada satu sumber data,
akan dapat menghemat pengeluaran suatu perusahaan.
17
9. Penyeimbangan terhadap conflicting requirement
Setiap user atau departemen memiliki kebutuhan yang berbeda akan data. Karena
basis data berada dibawah control DBSA, maka DBA dapat membuat keputusan
tentang perancangan dan operasional dari suatu basis data.
10. Perbaikan akses data dan responsibilitas
Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batas departemen dapat diakses
oleh end-user. Hal ini akan menghasilkan sebuah sistem dengan fungsionalitas yang
tinggi.
11. Peningkatan produktivitas
DBMS menyediakan sebuah lingkungan fourth-generation environment yang terdiri
dari tools-tools yang menyederhanakan pengembangan aplikasi basis data. Hal
inilah yang dapat meningkatkan produktivitas programmer dan juga mengurangi
waktu pengembangan.
12. Perbaikan maintenance melalui data independence
DBMS memisahkan deskripsi mengenai data dengan aplikasi. Hal ini akan
membuat aplikasi bebas untuk berubah dalam data description. Hal inilah yang
disebut dengan data independence.
13. Peningkatan concurrency
DBMS akan mengatur akses basis data secara bersamaan dan memastikan agar tidak
terjadi kehilangan informasi atau integritas.
14. Perbaikan pelayanan backup dan recovery service.
DBMS menyediakan fasilitas yang dapat mengurangi proses yang akan mengalami
kegagalan.
18
Kerugian DBMS menurut ConnollydanBegg (2002, p29-30):
1. Kompleksitas
Ketentuan-ketentuan dan fungsionalitas yang kita harapkan dari sebuah DBMS
yang baik, membuat DBMS menjadi sebuah bagian dari software yang sangat
rumit.
2. Ukuran
Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas yang dimiliki DBMS membuat DBMS
menjadi sebuah bagian software yang besar, yang menempati banyak megabyte
dari disk space dan membutuhkan ukuran memori yang besar untuk dapat
berjalan dengan efisien.
3. Biaya DBMS
Biaya DBMS berubah-ubah secara signifikan, tergantung pada lingkungan dan
fungsionalitas yang disediakan.
4. Biaya perangkat keras tambahan
Kebutuhan akan tempat penyimpanan untuk DBMS dan basis data
mengharuskan untuk membeli tempat penyimpanan tambahan. Selanjutnya untuk
mencapai kinerja yang dibutuhkan, diperlukan untuk membeli alat yang lebih
besar, bahkan sebuah alat khusus yang ditujukan untuk menjalankan DBMS.
5. Biaya konversi
Biaya ini termasuk biaya pelatihan staff untuk dapat menggunakan sistem yang
baru dan biaya memperkerjakan specialist staff untuk membantu dalam konversi
dan menjalankan sistem.
19
6. Kinerja
DBMS secara umum berfungsi untuk memenuhi kebutuhan data dari berbagai
aplikasi. Efek yang dapat ditimbulkan adalah beberapa aplikasi akan menjadi
lebih lambat saat dijalankan ketika menggunakan DBMS.
7. Dampak dari kegagalan lebih besar
Sumber yang terpusat meningkatkan kemungkinan sistem untuk mudah terkena
serangan. Karena semua user dan aplikasi bergantung pada ketersediaan DBMS.
Kegagalan beberapa komponen dapat menghentikan operasi.
2.1.5 Database Planning, Design, and Administration
Database lifecycle didefenisikan sebagai proses lengkap dari konsep hingga ke
implementasi (Agarwal, et al, 2008, p31). Siklus dari database lifecycle dapat dilihat
seperti yang tertera pada Gambar 2.1.
20
Sumber : Connolly danBegg(2002, p272)
Gambar 2.1 Database Lifecycle
21
Tahapan Database Application Lifecycle, ada sebelas yaitu :
1. Perencanaan Database (Database planning)
Merupakan aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan dari database
application lifecycle direalisasikan se-efektif dan se-efisien mungkin. Perencanaan
database harus terintegrasi dengan keseluruhan strategi sistem informasi dari
organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang berkaitan dengan strategi sistem informas i,
yaitu :
a. Identifikasi rencana dan sasaran (goals) dari enterprise termasuk mengenai sistem
informasi yang dibutuhkan.
b. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki.
c. Penaksiran kesempatan IT yang mungkin memberikan keuntungan kompetitif.
Metodologi untuk mengatasi hal tersebut diatas, yaitu :
a. Menetapkan Mission Statement
Mission statement untuk database project mendefinisikan tujuan utama dari
aplikasi database. Mengarahkan database project, biasanya mendefinisikan
perintah tugas (mission statement). Mission statement membantu menjelaskan
kegunaan dari database project dan menyediakan alur yang lebih jelas untuk
mencapai efektifitas dan efisiensi penciptaan dari suatu aplikasi database yang
diinginkan.
b. Menetapkan Mission Objectives
Ketika mission statement telah didefinisikan, maka mission objectives
didefinisikan. Setiap objective (tujuan) harus mengidentifikasikan tugas khusus
yang harus didukung oleh database. Dapat juga disertai dengan beberapa informas i
22
tambahan yang menspesifikasikan pekerjaan yang harus diselesaikan, sumberdaya
yang digunakan dan biaya untuk membayar kesemuanya itu.
2. Definisi Sistem (System definition)
Menjelaskan batasan-batasan dan cakupan dari aplikasi database dan sudut pandang
user (user view) yang utama. User view mendefinisikan apa yang diwajibkan dari
suatu aplikasi database dari perspektif aturan kerja khusus (seperti Manager atau
Supervisor) atau area aplikasi enterprise ( seperti Marketing, Personnel, atau Stock
Control). Aplikasi database dapat memiliki satu atau lebih user view. Identifikas i
user view, membantu memastikan bahwa tidak ada user utama dari suatu database
yang terlupakan ketika pembuatan aplikasi baru yang dibutuhkan. User views juga
membantu dalam pengembangan aplikasi database yang rumit/kompleks
memungkinkan permintaan-permintaan dipecah kedalam bagian-bagian yang lebih
simple.
3. Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirements collection and analysis)
Suatu proses pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian organisasi yang
didukung oleh aplikasi database, dan menggunakan informasi tersebut untuk
identifikasi kebutuhan user akan sistem yang baru. Informasi dikumpulkan untuk
setiap user view utama meliputi :
a. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan
b. Detil mengenai bagaimana data digunakan/dihasilkan
4. Database Design
Merupakan suatu Proses pembuatan sebuah desain database yang akan mendukung
tujuan dan operasi suatu enterprise. Tujuan utamanya adalah :
23
a. Merepresentasikan data dan relationship antar data yang dibutuhkan oleh seluruh
area aplikasi utama dan user group.
b. Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang diperlukan pada
data.
c. Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk memenuhi
kebutuhan performa yang ditetapkan pada sistem (misal : waktu respon).
5. Data modeling
Ada dua kegunaan utama dari data modelling yaitu :
a. Untuk membantu dalam memahami arti (semantik) dari data.
b. Untuk memfasilitasi k omunikasi mengenai informasi yang dibutuhkan.
Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal :
a. Validitas Struktural (Structural Validity), harus konsisten dengan definisi enterprise
dan informasi organisasi.
b. Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh profesional sistem
informasi maupun pengguna non-teknik.
c. Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan antara data yang
berlainan, relationship antar data dan batasan-batasan.
d. Tidak rangkap (Nonredundancy), pengeluaran informasi yang tidak berhubungan,
dengan kata lain, representasi setiap bagian informasi hanya satu kali.
e. Digunakan bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk aplikasi atau teknologi
tertentu dan dapat digunakan oleh banyak pengguna.
f. Perluasan Penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk menyusun dan mendukung
kebutuhan baru dengan akibat sampingan yang minimal terhadap user yang sudah
ada.
24
g. Integritas (Integrity), konsistensi dengan cara yang digunakan enterprise dan
pengaturan informasi.
h. Representasi Diagram (Diagrammatic Representation), kemampuan untuk
merepresentasikan model menggunakan notasi diagram yang mudah dimengerti.
Tiga fase database design :
a. Conceptual database design
Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise,
independen dari keseluruhan aspek fisik. Model data dibangun dengan menggunakan
informasi dalam spesifikasi kebutuhan user. Model data konseptual merupakan
sumber informasi untuk fase desain logical.
Langkah 1 pembuatan data model local yang konseptual untuk setiap user view.
1. Identifikasikan tipe-tipe entity.
2. Identifikasikan tipe-tipe relationship
3. Identifikasi dan hubungkan atribut-atribut dengan tipe entity atau relationship.
4. Tentukan domain atribut.
5. Tentukan atribut kandidat dan primary key.
6. Pertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang tinggi enhanced modelling
(step optional).
7. Periksa model untuk redundansi.
8. Validasikan model local konseptual terhadap transaksi user.
9. Tinjau kembali data model local yang konseptual dengan user.
b. Logical database design
Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise
berdasarkan model data tertentu (misal : relasional), tetapi independen terhadap
25
DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Model data konseptual yang telah dibuat
sebelumnya, diperbaiki dan dipetakan kedalam model data logical.
Langkah 2 Buat dan validasikan data model local yang logical untuk setiap view.
1. Remove fitur-fitur yang tidak kompatibel dengan model relational (step
optional).
2. Derive relation untuk logical data model.
3. Validasikan hubungan menggunakan normalisasi.
4. Validasikan hubungan terhadap transaksi user.
5. Tentukan batasan integrity.
6. Tinjau kembali model data logical lokal dengan user.
Langkah 3 Buat dan validasikan model data logical global
1. Gabungkan model data logical local menjadi model global.
2. Validasikan model data logical global.
3. Periksa untuk pengembangan mendatang.
4. Tinjau kembali model data logical global dengan user.
c. Physical database design.
Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi database pada penyimpanan
sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang digunakan
untuk mencapai akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain fisikal
merupakan cara pembuatan menuju sistem DBMS tertentu
Langkah 4 Terjemahkan model data logical global target
DBMS
1. Desain base relation.
2. Desain representasi dari derived data.
26
3. Desain batasan-batasan perusahaan.
Langkah 5 Desain reprensentasi fisikal
1. Analisis transaksi-transaksi.
2. Pilih organisasi file.
3. Pilih indeks-indeks.
4. Perkirakan kebutuhan tempat penyimpanan (disk space).
Langkah 6 Desain user view.
Langkah 7 Desain mekanisme keamanan.
Langkah 8 Pertimbangkan pengenalan dari redundansi terkontrol.
Langkah 9 Awasi dan atur sistem operasional.
2.1.6. World Wide Web (WWW)
World Wide Web merupakan bagian dari lanskap komunikasi modern dengan
puluhanribu server memberikan informasi kepada jutaan pengguna (Gillies and Cailliau,
2000, p1). World Wide Web atau lebih dikenal dengan sebutan web pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1992 di Center for European Nuclear Research (CERN),
Switzerland. Web terorganisir sebagai kumpulan hyperext dokumen yang dihubungkan
dengan hyperlink yang digunakan dalam hypertext Markup Language (Chang, 2001,
p3). Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Castro(2003, p16), Hypertext
Markup Language (HTML) memiliki dua fitur esensial, hypertext dan universality.
Hypertext artinya anda dapat membuat sebuah link di dalam halaman web yang
mengarahkan pengunjung menuju ke halaman web lainnya. Universality artinya bila
27
sebuah halaman HTML disimpan sebagai text only file, sebenarnya komputer apapun
dapat membaca sebuah halaman web.
2.1.7. PHP: Hypertext Processor
Menurut Welling dan Thomson (2001, p4) PHP adalah bahasa pemrograman
berbasis server yang dirancang khusus untuk web. PHP dapat digunakan dengan tiga
cara, yaitu server side-scripting, command-line scripting, client-side GUI application
(Lerdorf, 2006, p1). Sedangkan Gilmore (2010, p1) mendefenisikan PHP sebagai
representatif dari stereotypical proyek open-source yang dibuat untuk mempertemukan
pengembang dengan kebutuhan yang belum diketahui. PHP merupakan software open-
source yang disebar dan dilisensikan secara gratis dan dapat diunduh secara bebas dari
situs resminya. PHP ditulis dengan menggunakan bahasa C.
2.1.8 Pengantar Sistem Informasi
Sistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database
merupakan kerangka dasar Sistem Informasi.
2.1.8.1 Pengertian Sistem
Blanchard(2004,xxii) istilahsistemdigunakan dalam konteksyang berbeda,dan
variasiyang berkaitan denganelemenyang banyak. untuk alasan ini, sering
adamasalahkomunikasidari awaluntukapa yanginginuntuk memasukkan(atau tidak
termasuk)ketika mencoba untukmenentukanproduk akhir.
28
SedangkanPanneerselvam(2002,p1) sistemadalahintegrasidari entity,
secaraalternatifdidefinisikan sebagaikomponen, yangmemiliki interaksiantara mereka.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.8.2Pengertian Informasi
Daintithet al.(2001,p102) menyatakanbahwainfomasiadalahsuatupesan yang
mengandung data. Menurut Davis (1997-1999, p1), informasi adalah data yang telah
diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang
nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-
keputusan yang akan datang.Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah
data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data
adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiaan-kejadiaan dan kesatuan nyata.
Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia
bisnis, kejadian-kejadiaan nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai
yang biasa disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan
nilai barang enjadi nilai uang atau piutang dagang. Kesatuaan nyata (fact dan entity)
adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada
dan terjadi.
29
2.1.8.3Pengertian Sistem Informasi
MenurutOs(2009,p13) system infomasiterdiri darisemua komponenyang bekerja
samauntuk memproses datadan menghasilkan informasi.SedangkanStair et al. (2009,p8)
menyatakan system Informasiadalah seperangkatunsur yang saling terkaitatau
komponenyang mengumpulkan(masukan), manipulasi (proses), menyimpan
danmenyebarluaskan(output) data dan informasidan
memberikanreaksikorektif(mekanisme umpan balik) untuk memenuhi tujuan.
2.1.9 ERP
MenurutStephen(2003,p1) ERP adalah system yang
terintegrasiinformasiservissemuaaspekbisnis.
ERP Modules dibagimenjadibeberapabagian :
a. ERP Finance Modulebergunamengumpulkan data keuangan dari berbagai
departemen fungsional, dan menghasilkan laporan keuangan berharga seperti buku
besar, jejak keseimbangan, neraca dan laporan keuangan asbalance triwulanan.
b. ERP HR (Human Resources) Module bergunamemelihara database karyawan
lengkap termasuk informasi kontak, rincian gaji, kehadiran, evaluasi kinerja dan
promosi dari semua karyawan. SDM Lanjutan modul terintegrasi dengan sistem
manajemen pengetahuan untuk secara optimal memanfaatkan keahlian dari semua
karyawan.
c. ERP Production Module bergunamengoptimalkan pemanfaatan kapasitas produksi,
suku cadang, komponen dan sumber daya materi historis menggunakan data
produksi dan peramalan penjualan.
30
d. ERP Purchasing Module mengotomatisasikan proses mengidentifikasi pemasok
potensial, negosiasi harga, pemberian order pembelian kepada pemasok, dan proses
penagihan.
e. ERP Inventory Module memfasilitasi proses mempertahankan tingkat yang tepat
saham di sebuah gudang. Kegiatan pengendalian persediaan melibatkan dalam
mengidentifikasi kebutuhan persediaan, menetapkan target, memberikan teknik
pengisian dan pilihan, pemantauan penggunaan item, rekonsiliasi saldo persediaan,
dan pelaporan status persediaan.
f. ERP Sales and Marketing Module menangani semua kegiatan untuk penjualan
domestik dan ekspor dari sebuah organisasi. Pelanggan dan database produk
dipertahankan. Menangkap pertanyaan, penempatan pesanan, penjadwalan ketertiban
dan kemudian pengiriman dan faktur membentuk langkah-langkah yang luas dari
siklus penjualan. Bursa transfer antara gudang juga dibahas. Selain semua ini,
laporan analisis penting yang disediakan untuk memandu pengambilan keputusan
dan perencanaan strategi. Dokumen ekspor juga dihasilkan. (http://www.open-
source-erp-site.com/erp-sales-module.html)
2.1.10SAP
SAP adalah business software yang dapatdiubahsesuaidenganpermintaan
user.(2011,Kogent Inc).MenurutKhan(2002,p24) SAP dibagimenjadi 14 Module
menurutfungsinyayaitu :
a. Asset Management (AM)
b. Financials (FI)
31
c. Controling (CO)
d. Human Resource (HR)
e. Plant Maintenance (PM)
f. Production Planing (PP)
g. Project System (PS)
h. Quality Managements (QM)
i. Sales and Distribution (SD)
j. Material Management (MM)
k. Service Management (SM)
l. Industry Specific Solution (IS)
m. Business Workflow (WF)
n. Basis (include ABAP/4 (r) programming language)(BC)
2.1.11 Data
Data adalah fakta yang diberikan, darimana kenyataan tambahan dapat ditarik
menjadi kesimpulan (Date, 1990, p3).
2.1.12 Internet
Internet adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling
terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani
miliaran pengguna di seluruh dunia.
32
2.1.13 Web Server
Web Server adalah Server web dapat merujuk baik pada perangkat
keras ataupun perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna
melalui protokol komunikasi HTTP atau HTTPSatas berkas-berkas yang terdapat pada
suatu situs web dalam layanan ke pengguna dengan menggunakan aplikasi tertentu
seperti peramban web.
2.2 TeoriKhusus
Teori khusus adalah teori yang digunakan dalam pembangunan dan perancangan
sistem basis data yang terdapat pada perusahaan. Teori ini berhubungan dengan
perusahaan.
2.2.1 Teori Penjualan
Terdapat enam langkah dalam transaksi penjualan, yaitu :
a. Mencatat Pesanan Penjualan (Order Penjualan)
b. Mencatat Pengiriman Penjualan (Faktur Penjualan dan Surat Jalan)
c. Mencatat Pesanan Penjualan yang belum terkirim
d. Mencatat Retur Penjualan
e. Menghitung Piutang
f. Mencatat Pembayaran atas Penjualan
33
2.2.1.1 Order Penjualan
Order Penjualan adalah pemesanan barang yang dilakukan oleh customer. Data
yang diperlukan, yaitu : nomor order penjualan yang unik, Tanggal order penjualan, data
Staff yang melakukan transaksi order penjualan, data Customer yang memesan barang,
data Barang, dan Jumlah Barang yang dipesan.
2.2.1.2 Pembayaran Penjualan
Pembayaran Penjualan adalah pembayaran oleh Customer kepada perusahaan.
Pembayaran Penjualan dapat dilakukan 1 / lebih kali dan berdasarkan Faktur_Penjualan.
Data yang diperlukan, yaitu : nomor pembayaran penjualan yang unik, Tanggal
pembayaran penjualan, Kode faktur penjualan, data Customer, Total pembayaran yang
dilakukan Customer.
2.2.2 Teori Pembelian
Terdapat lima langkah dalam transaksi pembelian, yaitu :
a. Mencatat Pesanan Pembelian (Order Pembelian)
b. Mencatat Pengiriman Pembelian
c. Mencatat Retur Pembelian
d. Menghitung Hutang
e. Mencatat Pembayaran atas Pembelian
34
2.2.2.1 Order Pembelian
Order Pembelian adalah pemesanan Bahan Baku ke Supplier. Data yang
diperlukan, yaitu : nomor order pembelian yang unik, Tanggal order pembelian, data
Staff, data Supplier, data Bahan Baku, Jumlah bahan baku yang dipesan.
2.2.2.2 Pembayaran Pembelian
Pembayaran Pembelian adalah Pembayaran kepada Suplier atas Bahan Baku
yang dibeli. Pembayaran Pembelian dilakukan berdasarkan Faktur Pembelian yang bisa
dicek di tabel Pengiriman Pembelian. Data yang diperlukan, yaitu : nomor pembayaran
pembelian yang unik, Tanggal pembayaran pembelian, Kode faktur pembelian, data
Supplier, Total pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada Supplier.
2.2.3Teori Produksi
Produksi adalah mencatat hasil produksi Barang dan mencatat bahan Baku yang
digunakan dalam produksi. Produksi dikerjakan berdasarkan SPK yang turun. Data yang
diperlukan, yaitu : nomor kode produksi yang unik, Tanggal produksi, data barang,
Jumlah barang hasil produksi, data bahan, Jumlah bahan yang digunakan untuk
produksi.
2.2.4 Furniture
Furniture adalahsebuahobjek yang dihasilkanolehseorangpengrajinatau designer
yang mempunyainilaiergonomis.