BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF...

28
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori umum membahas teori yang akan digunakan dalam pembahasan sistem menurut para pakar. 2.1.1. Analisis dan Perancangan Sistem Untuk membuat seuatu sistem, kita tidak pernah lepas dari dua hal, yaitu analisis dan perancangan. Sebelum melakukan perancangan pada suatu sistem, ada baiknya bila kita menganalisisnya terlebih dahulu. Pengertian dari analisis dan perancangan akan dibahas lebih lanjut seperti berikut. 2.1.1.1 Pengertian Analisis M enurut Laudon (1998, p400) mendefenisikan Analisis sistem sebagai pemeriksaan masalah yang ada dan akan diselesaikan oleh perusahaan dengan menggunakan sistem informasi. Adapun pengertian lain seperti yang didefenisikan oleh C. Hugh Holman & William Harmon (1986, p20), analisis adalah sebuah metode dengan mana sesuatu dipisahkan menjadi bagian-bagian, dan bagian-bagian yang diberikan ketat, logis.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

7  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum

Teori umum membahas teori yang akan digunakan dalam pembahasan sistem

menurut para pakar.

2.1.1. Analisis dan Perancangan Sistem

Untuk membuat seuatu sistem, kita tidak pernah lepas dari dua hal, yaitu analisis

dan perancangan. Sebelum melakukan perancangan pada suatu sistem, ada baiknya bila

kita menganalisisnya terlebih dahulu. Pengertian dari analisis dan perancangan akan

dibahas lebih lanjut seperti berikut.

2.1.1.1 Pengertian Analisis

Menurut Laudon (1998, p400) mendefenisikan Analisis sistem sebagai

pemeriksaan masalah yang ada dan akan diselesaikan oleh perusahaan dengan

menggunakan sistem informasi.

Adapun pengertian lain seperti yang didefenisikan oleh C. Hugh Holman &

William Harmon (1986, p20), analisis adalah sebuah metode dengan mana sesuatu

dipisahkan menjadi bagian-bagian, dan bagian-bagian yang diberikan ketat, logis.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

8  

  

Pengawasan rinci sehingga dalam rekening konsisten dan relatif lengkap dari

unsur-unsur hal dan prinsip-prinsip organisasi mereka.

2.1.1.2Pengertian Perancangan

Perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk

atau sistem. Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang

bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara

detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik [Taylor(1959)di dalam

Pressman(2001)]. Fase ini adalah inti teknis dari proses rekayasa perangkat lunak. Pada

fase ini elemen-elemen dari model analisis dikonversikan. Dengan menggunakan satu

dari sejumlah metode perancangan, fase perancangan akan menghasilkan perancangan

data, perancangan antarmuka, perancangan arsitektur dan perancangan prosedur.

Banyak langkah yang perlu dilakukan dalam perancangan perangkat lunak. Langkah-

langkah tersebut menggambarkan struktur data, struktur program, karakteristik

antarmuka dan detail prosedur yang merupakan sintesa dari keperluan-keperluan

informasi (Pressman, 2001, p20). Perancangan sistem didefenisikan oleh Laudon (1998,

p400) sebagai cara bagaimana sebuah sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi yang

telah ditentukan oleh analisis sistem.Perancangan data adalah langkah pertama dari

empat kegiatan perancangan dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Wasserman

(1980, p25), aktivitas utama dalam perancangan data adalah memilih gambaran logik

dari struktur data yang dikenali selama fase spesifikasi dan pendefinisian keperluan.

Pemilihan ini melibatkan analisis algoritma dari alternatif struktur dalam rangka

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

9  

  

menentukan perancangan yang paling efisien. Wasserman (1980, p26) mengusulkan

beberapa prinsip dalam perancangan data, yaitu :

a. Prinsip-prinsip analisis sistematis yang diterapkan pada fungsi dan perilaku harus

juga diterapkan pada data.

b. Seluruh struktur data dan operasi yang harus dilakukan padanya harus dikenali.

c. Kamus data harus diadakan dan digunakan untuk mendefinisi-kan perancangan

data dan program.

d. Keputusan perancangan data level rendah haruslah ditunda sampai akhir

proses perancangan.

e. Gambaran dari struktur data mesti hanya dikenali oleh modul yang

menggunakan secara langsung isi data di dalam struktur.

f. Pustaka struktur data dan operasinya mesti dikembangkan.

g. Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung

spesifikasi dan realisasi dari jenis data abstrak.

2.1.2BasisData

Basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan

sebuah deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu

organisasi (Connolly&Begg, 2005, p15). Sedangkan basis data memiliki arti lain yaitu

kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain (Martin, 1977,

p2). Basis data juga dapat didefenisikan sebagai sekumpulan data organisasi untuk

melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan

redundansi data. (Laudon& Louden, 2010, p1).

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

10  

  

Suatu basis data menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu

lingkup organisasi. Basis data menjadi salah satu bagian penting dari perusahaan untuk

menyimpan informasi-informasi yang diinginkan perusahaan tersebut.Istilah "basis data"

berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan

hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan

yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu

dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Hoffer (2002, p9) berpendapat bahwa metoda basis data menekankan pada

pengintegrasian dan pembagian seluruh data di dalam suatu organisasi. Metoda ini

memerlukan asas reorientasi atau perubahan didalam suatu gagasan proses, dimulai dari

dari top management.

2.1.3 Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah suatu sistem yang menyusun dan mengelola

record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta

memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga

mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses

mengambil keputusan (Linda, 1989, p2). Sedangkan menurut Singh (2009, p1) sistem

basis dataadalah alat yang menyederhanakan tugas-tugas di atas mengeloladata

dan penggalian informasi yang berguna secara tepat waktu.Database dan Sistem

Database menjadi komponen utama dalam kehidupan masyarakat modern saat

ini.Berbagai aktivitas manusia secara tidak langsung berhubungan dengan database (

ex.Bank, reservasi, perpustakaan, supermarket, dll) Contoh interaksi diatas yang disebut

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

11  

  

sebagai aplikasi database tradisional, dimana hampir semua informasi yang disimpan

dan diakses berupa data teks maupun numerik. Saat ini, database multimedia dapat

menyimpan data gambar, video dan suara. GIS (Geographic Information System), untuk

menyimpan dan menganalisis data peta, data cuaca serta gambar satelit.Data warehouse

dan OLAP (On-Line Analytical Processing), adalah sistem yang digunakan pada

beberapa perusahaan untuk mengekstract dan menganalisis informasi yang berguna, dari

database yang besar untuk kepentingan pengambilan keputusan (decision making).

Menurut Connolly&Begg (2005, p4), sistem basis data pada dasarnya adalah

sekumpulan aplikasi yang berinteraksi dengan basis data, yaitu DBMS dan basis data itu

sendiri. Keseluruhan sistem terkomputerisasi tersebut membolehkan pengguna

menelusuri kembali dan mengubah informasi tersebut sesuai kebutuhan.Date (2005, p5)

mendefenisikan sistem basis data pada dasarnya merupakan sistem penyimpanan record

yang terkomputerisasi. Sistem basis data merupakan sistem komputerisasi yang

bertujuan untuk menyimpan informasi dan memungkinkan pemakai untuk mengambil

kembali dan memperbaharui informasi tersebut sesuai dengan keinginan dan

permintaan. Sistem basis data adalah struktur komputer terpadu yang menyimpan

koleksi data pengguna akhir (Coronel, et al, 2009, p4).

2.1.4 Database Management System (DBMS)

DBMS memperbolehkan akses ke dalam tabel dalam satu kali waktu. Sebuah

sistem pengatur berkas memperbolehkan akses ke satu berkas sekaligus (Kedar, 2009,

p6). DBMS memiliki banyak sekali pengertian. Berikut ini adalah pengertian DBMS

menurut para ahli.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

12  

  

a. Connolly dan Begg (2002, p16).“Database Management System (DBMS) adalah

sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan , membuat,

dan memelihara basis data dan menyediakan akses terkontrol untuk basis data yang

bersangkutan”.

b. Date (1990, p20). “DBMS adalahmerupakan software yang

menghandelseluruhaksespada database untukmelayanikebutuhan user”.

c. Attre (1988, p1). ”DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-

procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi

modul yang tertanam pada hardware (ROM)”.

d. Everest (1986, p2). “DBMS adalahmanajemen yang

efektifuntukmengorganisasisumberdaya data”.

DBMS adalah software yang menangani semua akses ke basis data dalam

empattahap (Narang, 2006, p5):

a. User memberi request untuk mengakses catatan menggunakan Data Defenition

Language.

b. BMS menerima request dan menafsirkannya.

c. DBMS memeriksa.

d. DBMS melakukan operasi yang dibutuhkan pada basis data yang telah disimpan.

DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :

1. Data Definition Language (DDL).

DDL memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan basis data dan menentukan

tipe data, struktur data serta batasan dari data yang akan disimpan ke dalam basis

data.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

13  

  

2. Data Manipulation Language (DML).

DML memungkinkan pengguna untuk mengubah, menambah, dan mengambil

data dari basis data. Sebagai pusat dari penyimpanan data dan deskripsi dari data

itu sendiri, DML menyediakan suatu fasilitas yang disebut dengan bahasa query

(query language). Bahasa query yang umumnya digunakan dan diakui secara de

facto saat ini adalah SQL (Structured Query Language).

3. Menyediakan pengawasan terhadap akses basis data, contohnya :

a. Security system, menghindari pengguna yang tidak terdaftar memasuki basis

data.

b. Integrity system, mengatur konsistensi dari data yang disimpan.

c. Concurrency control system, memperbolehkan hak akses ke basis data

dibagi.

d. Recovery control system, mengembalikan basis data ke posisi konsisten

semula setelah kegagalan dari hardware atau software.

e. User-accessible catalog, terdiri dari deskripsi data yang terdapat dalam basis

data.

2.1.4.1Komponen Sistem Manajemen Basis Data

Menurut ConnollydanBegg(2002, p19), ada lima komponen Sistem Manajemen

Basis Data (DBMS), yaitu :

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras terdiri dari :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

14  

  

a. Penyimpanan permanen (magnetic disk atau hard disk), perangkat I/O

(contohnya : disk drives), Device Controller, I/O Channels, dan lainnya.

b. Hardware processor dan main memory, digunakan untuk mendukung saat

eksekusi sistem software sistem basis data.

2. Perangkat Lunak (Software)

Sistem operasi (seperti Microsoft Windows atau Linux), network software (jika

diperlukan) dan program aplikasi pendukung lainnya.

3. Data

Data pada sebuah sistem basis data baik itu sistem single-user maupun sistem

multi-user harus terintegrasi (terhubung) dan dapat digunakan bersama.

Digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data disebut schema.

4. Prosedur

Prosedur berhubungan dengan instruksi-instruksi dan aturan-aturan yang

menentukan bagaimana perancangan dan penggunaan dari basis data.Prosedur

tersebut meliputi :

a. Masuk ke dalam DBMS.

b. Menggunakan fasilitas DBMS atau aplikasi program.

c. Memulai dan menghentikan DBMS.

d. Membuat backup dan recovery basis data.

e. Menangani kesalahan perangkat keras dan perangkat lunak.

5. Pengguna (User)

Orang-orang yang terlibat dalam DBMS yang dapat digolongkan menjadi 5 tipe

berbeda, yaitu :

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

15  

  

a. DA (Data Administrator), seseorang yang berwenang untuk membuat

keputusan strategis dan kebijakan mengenai data yang ada.

b. DBA (DataBase Administrator), menyediakan dukungan teknis untuk

implementasi keputusan tersebut dan bertanggung jawab atas keseluruhan

kontrol sistem pada level teknis.

c. Database Designer (Logical dan Physical)

d. Application Programmers, bertanggung jawab untuk membuat aplikasi basis

data dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada, seperti : C++,

Java, dan lainnya.

e. End Users, siapapun yang berinteraksi dengan sistem secara online melalui

workstation/terminal.

2.1.4.2Keuntungan dan Kerugian DBMS

Setiap penggunaan sistem, tentu saja memiliki keuntungan dan kerugiannya.

Berikut ini adalah keuntungan DBMS menurut ConnollydanBegg (2002, p26-29) :

1. Kontrol terhadap redundansi data

Pendekatan basis data mencoba menghapus redundansi dengan menggabungkan

file-file sehingga salinan data yang sama tidak disimpan.

2. Konsisten

Basis data membantu menghilangkan atau mengatur redundansi. Hal ini akan

mengurangi terjadinya data yang tidak konsisten.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

16  

  

3. Informasi lebih dari jumlah data yang sama

Dengan integrasi data operasional, hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk

mendapatkan tambahan informasi dari data yang sama.

4. Pembagian data

Basis data dimiliki oleh seluruh organisasi dan dapat dibagi oleh semua user yang

memiliki hak akses. Dengan demikian, banyak user akan dapat membagi banyak

data.

5. Peningkatan integritas data

Database integrity menunjuk pada keabsahan dan konsistensi dari data yang

disimpan.

6. Peningkatan keamanan

Database security adalah pelindung basis data dari user yang tidak memiliki hak

akses. Tanpa keamanan yang tepat, integrasi hanya akan membuat data menjadi

lebih mudah diserang.

7. Enforcement of standards

Integrasi membolehkan DBA untuk menentukan dan menyelenggarakan standar

yang diperlukan

8. Skala ekonomi

Dengan menggabungkan data operasional suatu perusahaan ke dalam satu basis

data, dan membuat sebuah kumpulan aplikasi yang bekerja pada satu sumber data,

akan dapat menghemat pengeluaran suatu perusahaan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

17  

  

9. Penyeimbangan terhadap conflicting requirement

Setiap user atau departemen memiliki kebutuhan yang berbeda akan data. Karena

basis data berada dibawah control DBSA, maka DBA dapat membuat keputusan

tentang perancangan dan operasional dari suatu basis data.

10. Perbaikan akses data dan responsibilitas

Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batas departemen dapat diakses

oleh end-user. Hal ini akan menghasilkan sebuah sistem dengan fungsionalitas yang

tinggi.

11. Peningkatan produktivitas

DBMS menyediakan sebuah lingkungan fourth-generation environment yang terdiri

dari tools-tools yang menyederhanakan pengembangan aplikasi basis data. Hal

inilah yang dapat meningkatkan produktivitas programmer dan juga mengurangi

waktu pengembangan.

12. Perbaikan maintenance melalui data independence

DBMS memisahkan deskripsi mengenai data dengan aplikasi. Hal ini akan

membuat aplikasi bebas untuk berubah dalam data description. Hal inilah yang

disebut dengan data independence.

13. Peningkatan concurrency

DBMS akan mengatur akses basis data secara bersamaan dan memastikan agar tidak

terjadi kehilangan informasi atau integritas.

14. Perbaikan pelayanan backup dan recovery service.

DBMS menyediakan fasilitas yang dapat mengurangi proses yang akan mengalami

kegagalan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

18  

  

Kerugian DBMS menurut ConnollydanBegg (2002, p29-30):

1. Kompleksitas

Ketentuan-ketentuan dan fungsionalitas yang kita harapkan dari sebuah DBMS

yang baik, membuat DBMS menjadi sebuah bagian dari software yang sangat

rumit.

2. Ukuran

Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas yang dimiliki DBMS membuat DBMS

menjadi sebuah bagian software yang besar, yang menempati banyak megabyte

dari disk space dan membutuhkan ukuran memori yang besar untuk dapat

berjalan dengan efisien.

3. Biaya DBMS

Biaya DBMS berubah-ubah secara signifikan, tergantung pada lingkungan dan

fungsionalitas yang disediakan.

4. Biaya perangkat keras tambahan

Kebutuhan akan tempat penyimpanan untuk DBMS dan basis data

mengharuskan untuk membeli tempat penyimpanan tambahan. Selanjutnya untuk

mencapai kinerja yang dibutuhkan, diperlukan untuk membeli alat yang lebih

besar, bahkan sebuah alat khusus yang ditujukan untuk menjalankan DBMS.

5. Biaya konversi

Biaya ini termasuk biaya pelatihan staff untuk dapat menggunakan sistem yang

baru dan biaya memperkerjakan specialist staff untuk membantu dalam konversi

dan menjalankan sistem.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

19  

  

6. Kinerja

DBMS secara umum berfungsi untuk memenuhi kebutuhan data dari berbagai

aplikasi. Efek yang dapat ditimbulkan adalah beberapa aplikasi akan menjadi

lebih lambat saat dijalankan ketika menggunakan DBMS.

7. Dampak dari kegagalan lebih besar

Sumber yang terpusat meningkatkan kemungkinan sistem untuk mudah terkena

serangan. Karena semua user dan aplikasi bergantung pada ketersediaan DBMS.

Kegagalan beberapa komponen dapat menghentikan operasi.

2.1.5 Database Planning, Design, and Administration

Database lifecycle didefenisikan sebagai proses lengkap dari konsep hingga ke

implementasi (Agarwal, et al, 2008, p31). Siklus dari database lifecycle dapat dilihat

seperti yang tertera pada Gambar 2.1.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

20  

  

Sumber : Connolly danBegg(2002, p272)

Gambar 2.1 Database Lifecycle

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

21  

  

Tahapan Database Application Lifecycle, ada sebelas yaitu :

1. Perencanaan Database (Database planning)

Merupakan aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan dari database

application lifecycle direalisasikan se-efektif dan se-efisien mungkin. Perencanaan

database harus terintegrasi dengan keseluruhan strategi sistem informasi dari

organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang berkaitan dengan strategi sistem informas i,

yaitu :

a. Identifikasi rencana dan sasaran (goals) dari enterprise termasuk mengenai sistem

informasi yang dibutuhkan.

b. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan kekurangan

yang dimiliki.

c. Penaksiran kesempatan IT yang mungkin memberikan keuntungan kompetitif.

Metodologi untuk mengatasi hal tersebut diatas, yaitu :

a. Menetapkan Mission Statement

Mission statement untuk database project mendefinisikan tujuan utama dari

aplikasi database. Mengarahkan database project, biasanya mendefinisikan

perintah tugas (mission statement). Mission statement membantu menjelaskan

kegunaan dari database project dan menyediakan alur yang lebih jelas untuk

mencapai efektifitas dan efisiensi penciptaan dari suatu aplikasi database yang

diinginkan.

b. Menetapkan Mission Objectives

Ketika mission statement telah didefinisikan, maka mission objectives

didefinisikan. Setiap objective (tujuan) harus mengidentifikasikan tugas khusus

yang harus didukung oleh database. Dapat juga disertai dengan beberapa informas i

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

22  

  

tambahan yang menspesifikasikan pekerjaan yang harus diselesaikan, sumberdaya

yang digunakan dan biaya untuk membayar kesemuanya itu.

2. Definisi Sistem (System definition)

Menjelaskan batasan-batasan dan cakupan dari aplikasi database dan sudut pandang

user (user view) yang utama. User view mendefinisikan apa yang diwajibkan dari

suatu aplikasi database dari perspektif aturan kerja khusus (seperti Manager atau

Supervisor) atau area aplikasi enterprise ( seperti Marketing, Personnel, atau Stock

Control). Aplikasi database dapat memiliki satu atau lebih user view. Identifikas i

user view, membantu memastikan bahwa tidak ada user utama dari suatu database

yang terlupakan ketika pembuatan aplikasi baru yang dibutuhkan. User views juga

membantu dalam pengembangan aplikasi database yang rumit/kompleks

memungkinkan permintaan-permintaan dipecah kedalam bagian-bagian yang lebih

simple.

3. Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirements collection and analysis)

Suatu proses pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian organisasi yang

didukung oleh aplikasi database, dan menggunakan informasi tersebut untuk

identifikasi kebutuhan user akan sistem yang baru. Informasi dikumpulkan untuk

setiap user view utama meliputi :

a. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan

b. Detil mengenai bagaimana data digunakan/dihasilkan

4. Database Design

Merupakan suatu Proses pembuatan sebuah desain database yang akan mendukung

tujuan dan operasi suatu enterprise. Tujuan utamanya adalah :

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

23  

  

a. Merepresentasikan data dan relationship antar data yang dibutuhkan oleh seluruh

area aplikasi utama dan user group.

b. Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang diperlukan pada

data.

c. Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk memenuhi

kebutuhan performa yang ditetapkan pada sistem (misal : waktu respon).

5. Data modeling

Ada dua kegunaan utama dari data modelling yaitu :

a. Untuk membantu dalam memahami arti (semantik) dari data.

b. Untuk memfasilitasi k omunikasi mengenai informasi yang dibutuhkan.

Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal :

a. Validitas Struktural (Structural Validity), harus konsisten dengan definisi enterprise

dan informasi organisasi.

b. Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh profesional sistem

informasi maupun pengguna non-teknik.

c. Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan antara data yang

berlainan, relationship antar data dan batasan-batasan.

d. Tidak rangkap (Nonredundancy), pengeluaran informasi yang tidak berhubungan,

dengan kata lain, representasi setiap bagian informasi hanya satu kali.

e. Digunakan bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk aplikasi atau teknologi

tertentu dan dapat digunakan oleh banyak pengguna.

f. Perluasan Penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk menyusun dan mendukung

kebutuhan baru dengan akibat sampingan yang minimal terhadap user yang sudah

ada.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

24  

  

g. Integritas (Integrity), konsistensi dengan cara yang digunakan enterprise dan

pengaturan informasi.

h. Representasi Diagram (Diagrammatic Representation), kemampuan untuk

merepresentasikan model menggunakan notasi diagram yang mudah dimengerti.

Tiga fase database design :

a. Conceptual database design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise,

independen dari keseluruhan aspek fisik. Model data dibangun dengan menggunakan

informasi dalam spesifikasi kebutuhan user. Model data konseptual merupakan

sumber informasi untuk fase desain logical.

Langkah 1 pembuatan data model local yang konseptual untuk setiap user view.

1. Identifikasikan tipe-tipe entity.

2. Identifikasikan tipe-tipe relationship

3. Identifikasi dan hubungkan atribut-atribut dengan tipe entity atau relationship.

4. Tentukan domain atribut.

5. Tentukan atribut kandidat dan primary key.

6. Pertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang tinggi enhanced modelling

(step optional).

7. Periksa model untuk redundansi.

8. Validasikan model local konseptual terhadap transaksi user.

9. Tinjau kembali data model local yang konseptual dengan user.

b. Logical database design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise

berdasarkan model data tertentu (misal : relasional), tetapi independen terhadap

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

25  

  

DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Model data konseptual yang telah dibuat

sebelumnya, diperbaiki dan dipetakan kedalam model data logical.

Langkah 2 Buat dan validasikan data model local yang logical untuk setiap view.

1. Remove fitur-fitur yang tidak kompatibel dengan model relational (step

optional).

2. Derive relation untuk logical data model.

3. Validasikan hubungan menggunakan normalisasi.

4. Validasikan hubungan terhadap transaksi user.

5. Tentukan batasan integrity.

6. Tinjau kembali model data logical lokal dengan user.

Langkah 3 Buat dan validasikan model data logical global

1. Gabungkan model data logical local menjadi model global.

2. Validasikan model data logical global.

3. Periksa untuk pengembangan mendatang.

4. Tinjau kembali model data logical global dengan user.

c. Physical database design.

Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi database pada penyimpanan

sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang digunakan

untuk mencapai akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain fisikal

merupakan cara pembuatan menuju sistem DBMS tertentu

Langkah 4 Terjemahkan model data logical global target

DBMS

1. Desain base relation.

2. Desain representasi dari derived data.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

26  

  

3. Desain batasan-batasan perusahaan.

Langkah 5 Desain reprensentasi fisikal

1. Analisis transaksi-transaksi.

2. Pilih organisasi file.

3. Pilih indeks-indeks.

4. Perkirakan kebutuhan tempat penyimpanan (disk space).

Langkah 6 Desain user view.

Langkah 7 Desain mekanisme keamanan.

Langkah 8 Pertimbangkan pengenalan dari redundansi terkontrol.

Langkah 9 Awasi dan atur sistem operasional.

2.1.6. World Wide Web (WWW)

World Wide Web merupakan bagian dari lanskap komunikasi modern dengan

puluhanribu server memberikan informasi kepada jutaan pengguna (Gillies and Cailliau,

2000, p1). World Wide Web atau lebih dikenal dengan sebutan web pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1992 di Center for European Nuclear Research (CERN),

Switzerland. Web terorganisir sebagai kumpulan hyperext dokumen yang dihubungkan

dengan hyperlink yang digunakan dalam hypertext Markup Language (Chang, 2001,

p3). Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Castro(2003, p16), Hypertext

Markup Language (HTML) memiliki dua fitur esensial, hypertext dan universality.

Hypertext artinya anda dapat membuat sebuah link di dalam halaman web yang

mengarahkan pengunjung menuju ke halaman web lainnya. Universality artinya bila

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

27  

  

sebuah halaman HTML disimpan sebagai text only file, sebenarnya komputer apapun

dapat membaca sebuah halaman web.

2.1.7. PHP: Hypertext Processor

Menurut Welling dan Thomson (2001, p4) PHP adalah bahasa pemrograman

berbasis server yang dirancang khusus untuk web. PHP dapat digunakan dengan tiga

cara, yaitu server side-scripting, command-line scripting, client-side GUI application

(Lerdorf, 2006, p1). Sedangkan Gilmore (2010, p1) mendefenisikan PHP sebagai

representatif dari stereotypical proyek open-source yang dibuat untuk mempertemukan

pengembang dengan kebutuhan yang belum diketahui. PHP merupakan software open-

source yang disebar dan dilisensikan secara gratis dan dapat diunduh secara bebas dari

situs resminya. PHP ditulis dengan menggunakan bahasa C.

2.1.8 Pengantar Sistem Informasi

Sistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

merupakan kerangka dasar Sistem Informasi.

2.1.8.1 Pengertian Sistem

Blanchard(2004,xxii) istilahsistemdigunakan dalam konteksyang berbeda,dan

variasiyang berkaitan denganelemenyang banyak. untuk alasan ini, sering

adamasalahkomunikasidari awaluntukapa yanginginuntuk memasukkan(atau tidak

termasuk)ketika mencoba untukmenentukanproduk akhir.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

28  

  

SedangkanPanneerselvam(2002,p1) sistemadalahintegrasidari entity,

secaraalternatifdidefinisikan sebagaikomponen, yangmemiliki interaksiantara mereka.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.8.2Pengertian Informasi

Daintithet al.(2001,p102) menyatakanbahwainfomasiadalahsuatupesan yang

mengandung data. Menurut Davis (1997-1999, p1), informasi adalah data yang telah

diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang

nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-

keputusan yang akan datang.Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah

data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data

adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiaan-kejadiaan dan kesatuan nyata.

Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia

bisnis, kejadian-kejadiaan nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai

yang biasa disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan

nilai barang enjadi nilai uang atau piutang dagang. Kesatuaan nyata (fact dan entity)

adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada

dan terjadi.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

29  

  

2.1.8.3Pengertian Sistem Informasi

MenurutOs(2009,p13) system infomasiterdiri darisemua komponenyang bekerja

samauntuk memproses datadan menghasilkan informasi.SedangkanStair et al. (2009,p8)

menyatakan system Informasiadalah seperangkatunsur yang saling terkaitatau

komponenyang mengumpulkan(masukan), manipulasi (proses), menyimpan

danmenyebarluaskan(output) data dan informasidan

memberikanreaksikorektif(mekanisme umpan balik) untuk memenuhi tujuan.

2.1.9 ERP

MenurutStephen(2003,p1) ERP adalah system yang

terintegrasiinformasiservissemuaaspekbisnis.

ERP Modules dibagimenjadibeberapabagian :

a. ERP Finance Modulebergunamengumpulkan data keuangan dari berbagai

departemen fungsional, dan menghasilkan laporan keuangan berharga seperti buku

besar, jejak keseimbangan, neraca dan laporan keuangan asbalance triwulanan.

b. ERP HR (Human Resources) Module bergunamemelihara database karyawan

lengkap termasuk informasi kontak, rincian gaji, kehadiran, evaluasi kinerja dan

promosi dari semua karyawan. SDM Lanjutan modul terintegrasi dengan sistem

manajemen pengetahuan untuk secara optimal memanfaatkan keahlian dari semua

karyawan.

c. ERP Production Module bergunamengoptimalkan pemanfaatan kapasitas produksi,

suku cadang, komponen dan sumber daya materi historis menggunakan data

produksi dan peramalan penjualan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

30  

  

d. ERP Purchasing Module mengotomatisasikan proses mengidentifikasi pemasok

potensial, negosiasi harga, pemberian order pembelian kepada pemasok, dan proses

penagihan.

e. ERP Inventory Module memfasilitasi proses mempertahankan tingkat yang tepat

saham di sebuah gudang. Kegiatan pengendalian persediaan melibatkan dalam

mengidentifikasi kebutuhan persediaan, menetapkan target, memberikan teknik

pengisian dan pilihan, pemantauan penggunaan item, rekonsiliasi saldo persediaan,

dan pelaporan status persediaan.

f. ERP Sales and Marketing Module menangani semua kegiatan untuk penjualan

domestik dan ekspor dari sebuah organisasi. Pelanggan dan database produk

dipertahankan. Menangkap pertanyaan, penempatan pesanan, penjadwalan ketertiban

dan kemudian pengiriman dan faktur membentuk langkah-langkah yang luas dari

siklus penjualan. Bursa transfer antara gudang juga dibahas. Selain semua ini,

laporan analisis penting yang disediakan untuk memandu pengambilan keputusan

dan perencanaan strategi. Dokumen ekspor juga dihasilkan. (http://www.open-

source-erp-site.com/erp-sales-module.html)

2.1.10SAP

SAP adalah business software yang dapatdiubahsesuaidenganpermintaan

user.(2011,Kogent Inc).MenurutKhan(2002,p24) SAP dibagimenjadi 14 Module

menurutfungsinyayaitu :

a. Asset Management (AM)

b. Financials (FI)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

31  

  

c. Controling (CO)

d. Human Resource (HR)

e. Plant Maintenance (PM)

f. Production Planing (PP)

g. Project System (PS)

h. Quality Managements (QM)

i. Sales and Distribution (SD)

j. Material Management (MM)

k. Service Management (SM)

l. Industry Specific Solution (IS)

m. Business Workflow (WF)

n. Basis (include ABAP/4 (r) programming language)(BC)

2.1.11 Data

Data adalah fakta yang diberikan, darimana kenyataan tambahan dapat ditarik

menjadi kesimpulan (Date, 1990, p3).

2.1.12 Internet

Internet adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling

terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani

miliaran pengguna di seluruh dunia.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

32  

  

2.1.13 Web Server

Web Server adalah Server web dapat merujuk baik pada perangkat

keras ataupun perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna

melalui protokol komunikasi HTTP atau HTTPSatas berkas-berkas yang terdapat pada

suatu situs web dalam layanan ke pengguna dengan menggunakan aplikasi tertentu

seperti peramban web.

2.2 TeoriKhusus

Teori khusus adalah teori yang digunakan dalam pembangunan dan perancangan

sistem basis data yang terdapat pada perusahaan. Teori ini berhubungan dengan

perusahaan.

2.2.1 Teori Penjualan

Terdapat enam langkah dalam transaksi penjualan, yaitu :

a. Mencatat Pesanan Penjualan (Order Penjualan)

b. Mencatat Pengiriman Penjualan (Faktur Penjualan dan Surat Jalan)

c. Mencatat Pesanan Penjualan yang belum terkirim

d. Mencatat Retur Penjualan

e. Menghitung Piutang

f. Mencatat Pembayaran atas Penjualan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

33  

  

2.2.1.1 Order Penjualan

Order Penjualan adalah pemesanan barang yang dilakukan oleh customer. Data

yang diperlukan, yaitu : nomor order penjualan yang unik, Tanggal order penjualan, data

Staff yang melakukan transaksi order penjualan, data Customer yang memesan barang,

data Barang, dan Jumlah Barang yang dipesan.

2.2.1.2 Pembayaran Penjualan

Pembayaran Penjualan adalah pembayaran oleh Customer kepada perusahaan.

Pembayaran Penjualan dapat dilakukan 1 / lebih kali dan berdasarkan Faktur_Penjualan.

Data yang diperlukan, yaitu : nomor pembayaran penjualan yang unik, Tanggal

pembayaran penjualan, Kode faktur penjualan, data Customer, Total pembayaran yang

dilakukan Customer.

2.2.2 Teori Pembelian

Terdapat lima langkah dalam transaksi pembelian, yaitu :

a. Mencatat Pesanan Pembelian (Order Pembelian)

b. Mencatat Pengiriman Pembelian

c. Mencatat Retur Pembelian

d. Menghitung Hutang

e. Mencatat Pembayaran atas Pembelian

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00108-IF Bab 2.pdf · Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi

34  

  

2.2.2.1 Order Pembelian

Order Pembelian adalah pemesanan Bahan Baku ke Supplier. Data yang

diperlukan, yaitu : nomor order pembelian yang unik, Tanggal order pembelian, data

Staff, data Supplier, data Bahan Baku, Jumlah bahan baku yang dipesan.

2.2.2.2 Pembayaran Pembelian

Pembayaran Pembelian adalah Pembayaran kepada Suplier atas Bahan Baku

yang dibeli. Pembayaran Pembelian dilakukan berdasarkan Faktur Pembelian yang bisa

dicek di tabel Pengiriman Pembelian. Data yang diperlukan, yaitu : nomor pembayaran

pembelian yang unik, Tanggal pembayaran pembelian, Kode faktur pembelian, data

Supplier, Total pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada Supplier.

2.2.3Teori Produksi

Produksi adalah mencatat hasil produksi Barang dan mencatat bahan Baku yang

digunakan dalam produksi. Produksi dikerjakan berdasarkan SPK yang turun. Data yang

diperlukan, yaitu : nomor kode produksi yang unik, Tanggal produksi, data barang,

Jumlah barang hasil produksi, data bahan, Jumlah bahan yang digunakan untuk

produksi.

2.2.4 Furniture

Furniture adalahsebuahobjek yang dihasilkanolehseorangpengrajinatau designer

yang mempunyainilaiergonomis.