BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab...

39
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori - Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Berdasarkan www.chamot-idea.blogspot.com/2007/09/tugas-i-pengendalian- kualitas-quality.html , The Institute of Electrical and Electronics Engineers' (IEEE) Standard Glossary of Software Engineering Terminology mendefinisikan kualitas sebagai: "the degree to which a system, component, or processmeets meets (1) specified requirements, and (2) customer or user needs or expectations." Dimana kualitas didefiniskan sebagai tingkat atau level bagaimana sebuah sistem, komponen, atau proses dalam memenuhi permintaan yang diminta pengguna, dan kebutuhan atau ekspektasi pengguna. Menurut www.dikti.org/?q=node/23 kualitas jasa adalah the extent of discrepancy between customer expectation or desires and their perception” (adanya perbedaan antara harapan pelanggan tentang suatu jasa dan apa yang dirasakan atau diterima pelanggan sesungguhnya). Menurut www.danmamdiri.or.id kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian dengan pihak pemakai atau bebas dari kerusakan / cacat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualitas diartikan sebagai tingkat baik buruknya sesuatu atau pribadi yang baik dalam bentuk tingkah laku seseorang yang baik yang dapat dijadikan teladan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori - Teori Umum

2.1.1. Pengertian Sistem

Berdasarkan www.chamot-idea.blogspot.com/2007/09/tugas-i-pengendalian-

kualitas-quality.html, The Institute of Electrical and Electronics Engineers' (IEEE)

Standard Glossary of Software Engineering Terminology mendefinisikan kualitas

sebagai: "the degree to which a system, component, or processmeets meets (1) specified

requirements, and (2) customer or user needs or expectations." Dimana kualitas

didefiniskan sebagai tingkat atau level bagaimana sebuah sistem, komponen, atau proses

dalam memenuhi permintaan yang diminta pengguna, dan kebutuhan atau ekspektasi

pengguna.

Menurut www.dikti.org/?q=node/23 kualitas jasa adalah ”the extent of

discrepancy between customer expectation or desires and their perception” (adanya

perbedaan antara harapan pelanggan tentang suatu jasa dan apa yang dirasakan atau

diterima pelanggan sesungguhnya).

Menurut www.danmamdiri.or.id kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian

dengan persyaratan, kesesuaian dengan pihak pemakai atau bebas dari kerusakan / cacat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualitas diartikan sebagai tingkat baik

buruknya sesuatu atau pribadi yang baik dalam bentuk tingkah laku seseorang yang baik

yang dapat dijadikan teladan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

10

Berdasarkan teori – teori di atas yang dimaksud dengan kualitas adalah segala

sesuatu yang dapat memenuhi keinginan semua pihak baik itu produsen, konsumen, dan

yang lain yang berhubungan dengan produk atau jasa tersebut. Dalam hal ini kualitas

dari informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi DELVIS harus berkualitas dan

berguna dalam memenuhi kebutuhan user.

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut Muchtar ( 1999, p.3 ), informasi adalah hasil suatu proses yang

terorganisasi, memiliki arti dan berguna bagi orang yang menerimanya.

Beberapa karakteristik yang diperlukan agar suatu informasi dapat berarti dan

berguna dalam penelitian ini adalah :

1. Reliable

Informasi harus bebas dari kesalahan dan harus akurat dalam mempresentasikan suatu

kegiatan dari suatu organisasi.

2. Relevant

Informasi yang relevan harus memberikan kepastian kepada user atas informasi yang

dibutuhkan. Informasi yang ada harus berguna bagi user.

3. Timely

Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan / tepat waktu dan dapat mempe-

ngaruhi proses pengambilan keputusan.

4. Complete

Informasi yang disajikan lengkap termasuk didalamnya semua data yang relevan dan

tidak mengabaikan unsur kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

11

5. Understandable

Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah untuk dimengerti

oleh pembuat keputusan.

Menurut Mcleod dalam bukunya yang berjudul Management Information System

( 2001, p.12 ), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang sudah lebih

memiliki arti tertentu bagi kebanyakan penggunanya.

Berdasarkan pendapat Hall ( 2001, p.13 ), “Informasi menyebabkan pemakai

melakukan suatu tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan. Informasi

seringkali didefinisikan sebagai data yang telah diproses, informasi ditentukan oleh

efeknya pada para pemakai, bukan bentuk fisiknya.”

Berdasarkan http://www.nakertrans.go.id/, informasi adalah penyampaian data,

fakta dan berita yang dikemas dan disajikan dalam bentuk yang nyaman untuk dilihat,

dibaca, dan dimengerti oleh orang yang memerlukannya.

Berdasarkan teori - teori diatas yang dimaksud dengan informasi adalah semua

data berupa data penerima, data pengirim, jenis layanan yang dipilih, jumlah barang

kiriman, berat barang kiriman, biaya kirim dan biaya tambahan lainnya, isi dari barang

kiriman, perincian berat dan ukuran volume, nama petugas penerimaan TIKI, serta

layanan packing dan asuransi yang di - input oleh user akan diolah dengan

menggunakan Sistem Informasi DELVIS sehingga akan menjadi fakta atau berita yang

berguna baik oleh user maupun customer serta PT. Citra Van Titipan Kilat, yang

meliputi indikator : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi Reliable; ( 2 ) Kepastian,

pada dimensi Relevant; ( 3 ) Tepat waktu, pada dimensi Timely; ( 4 ) Lengkap, pada

dimensi Complete; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi Understanble.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

12

2.1.3. Pengertian Kualitas Informasi

Menurut Suwardjono ( 2001, p.58 ) kualitas informasi adalah karakteristik yang

melekat pada informasi sehingga informasi bermakna bagi pemakai dan memberi

keyakinan kepada pemakai sehingga bermanfaat dalam keputusan.

Menurut Ariyanto dan Desika ( 2007, p.13 ) kualitas informasi adalah ukuran

terhadap nilai dari suatu kebutuhan yang ada dan telah ditetapkan dari data yang

terorganisasi dan diproses sehingga menciptakan suatu bentuk yang berarti bagi user

Berdasarkan teori - teori di atas yang dimaksud dengan kualitas informasi adalah

karakteristik yang melekat pada informasi sehingga informasi bermakna bagi user dan

memberi keyakinan kepada user untuk menggunakan informasi tersebut.

Berdasarkan analisis teori yang menjadi indikator pada Variabel Kualitas

Informasi DELVIS adalah : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi Reliable karena

dengan adanya informasi yang bebas dari kesalahan maka suatu sistem dapat dikatakan

benar dan sesuai sehingga user pun yakin dalam penggunaanya; ( 2 ) Kepastian, pada

dimensi Relevant karena setiap informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi

DELVIS harus memberi informasi yang jelas sesuai dengan kenyataan yang terjadi; ( 3 )

Tepat waktu, pada dimensi Timely karena dengan adanya penyediaan informasi yang

tepat pada waktunya akan memudahkan user dalam bertransaksi dan melayani customer;

dan ( 4 ) Lengkap, pada dimensi Complete karena dengan adanya informasi yang utuh

dan mendetail tanpa kekurangan user akan memperoleh kemudahan ketika suatu

informasi dibutuhkan; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi Understanble karena setiap

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

13

informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi DELVIS harus dapat dipahami dan

dimengerti oleh penggunanya (user).

2.1.4. Sintesis Variabel Kualitas Informasi DELVIS

Berdasarkan analisis teori - teori di atas yang dimaksud dengan Kualitas

Informasi adalah karakteristik yang melekat pada informasi sehingga informasi

bermakna bagi user dan memberi keyakinan kepada user untuk menggunakan informasi

tersebut dengan indikator : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi Reliable; ( 2 )

Kepastian, pada dimensi Relevant; ( 3 ) Tepat waktu, pada dimensi Timely; dan ( 4 )

Lengkap, pada dimensi Complete; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi Understanble.

2.1.5. Konstruk Variabel Kualitas Informasi DELVIS

Berdasarkan sintesis teori - teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan Kualitas

Informasi DELVIS adalah sebuah ukuran bagi program atau sistem informasi yang

digunakan oleh PT. Citra Van Titipan Kilat dalam rangka membantu perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional pengiriman paket / dokumen yang dilakukan oleh

karyawan bagian Front Office, Customer Service serta Pendaftaran ONS dan Regular

yang bertindak sebagai user dengan indikator : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi

Reliable; ( 2 ) Kepastian, pada dimensi Relevant; ( 3 ) Tepat waktu, pada dimensi

Timely; dan ( 4 ) Lengkap, pada dimensi Complete; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi

Understanble.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

14

2.1.6. Pengertian Kepuasaan

Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia ( 1999, p.770 ), istilah kepuasan

berasal dari kata puas yang berarti merasa senang ( lega, gembira, dan sebagainya karena

sudah terpenuhi hasrat hatinya ) dan kepuasaan adalah perihal yang bersifat kesenangan

dan kelegaan.

Menurut Kotler ( 2006, p.61 ), satisfaction is persons feeling of pleasure or

disappointment resulting from comparing a product perceived performance ( or

outcome ) in relation to his or her expectations ( Kepuasan adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang dihasilkan dari kemampuan suatu produk dalam memenuhi

harapan user tersebut ). Bila kenyataan tidak sesuai dengan harapan maka pengguna

tidak akan merasa puas, begitu juga sebaliknya jika kenyataan sesuai dengan harapan

maka user akan merasa puas.

Berdasarkan http://busman.elec.qmul.ac.uk/deliverables/busman_d61.pdf, dikutip

dari karya ilmiah Bringing User Statisfaction to Media Access Network oleh

Pedroconcejero Cerezo: Carlos Gonzalez de herrero; Daniel perez uriol; Alyson evans;

Goetz Schmidt bossert; Roland bub; Richard Blyth; Abigail Turner;et al, ( 2003, p.38 )

mengatakan kriteria Kepuasan User meliputi dimensi :

1. Meeting user expectations ( memenuhi harapan user ).

2. Esthetic Appearance ( estetika tampilan ).

3. Intuitiveness an ease of learning, comfort and confidence in long term ( intuisi

dan mengurangi waktu pembelajaran, memberikan kenyamanan dan percaya

diri dalam jangka waktu yang panjang ).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

15

Meeting User Expectation berarti Kualitas Informasi DELVIS yang dirasakan

harus sesuai dengan harapan user yaitu dapat melakukan aktivitas pengiriman paket /

dokumen tanpa hambatan.

Esthetic Appearance berarti tampilan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi

DELVIS harus berbasiskan pada desain user friendly sehingga para user dapat dengan

cepat memahami dan beradaptasi dalam menggunakan sistem informasi ini.

Intuitiveness an ease of learning, comfort and confidence in long term berarti

Sistem Informasi DELVIS yang diaplikasikan harus dapat memberikan kualitas, dimana

user tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem informasi tersebut dan lebih

memahami dalam pembuatan suatu laporan transaksi harian. Dampak dari kemudahan

inilah yang pada akhirnya akan menimbulkan kenyamanan bagi para user, yang berarti

para user merasa puas dan senang dalam melakukan pengiriman paket / dokumen serta

menghasilkan suatu output berupa BTTKB dan laporan transaksi harian user dengan

menggunakan Sistem Informasi DELVIS ini.

Menurut http://www.kompas.com/kompas-cetak/0401/290metro/820403.htm,

kepuasan adalah kenikmatan sendiri yang dirasakan seseorang.

Berdasarkan teori - teori diatas yang dimaksud kepuasan dalam penelitian ini

adalah perasan senang, bahagia dan lega para user dalam menggunakan Sistem

Informasi DELVIS yang berkualitas pada PT. Citra Van Titipan Kilat yang meliputi

indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi Meeting user expectations; ( 2 ) Tampilan, pada

dimensi Esthetic Appearance; ( 3 ) Mudah dan ( 4 ) Nyaman, pada dimensi Intuitiveness

an ease of learning, comfort and confidence in long term; serta ( 5 ) Kenyataan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

16

2.1.7. Pengertian User

Menurut O’Brien (1997, p.4), user dapat diartikan sebagai semua orang yang

memakai sistem informasi atau informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.

Berdasarkan http://www.atis.org/tg2k/user.html user dapat diartikan sebagai

individu, organisasi, atau entitas lainnya ( termasuk komputer dan sistem komputer ),

yang menggunakan layanan - layanan yang disediakan oleh sebuah telekomunikasi, atau

oleh sebuah sistem yang memproses informasi, untuk memindahkan informasi.

Menurut http://www.dict.die.net/ user is a person who makes of a think, someone

who uses or employs something. Artinya user adalah seseorang yang menggunakan ide

pikirannya. Seseorang yang menggunakan sesuatu yang dikerjakan.

Maka disimpulkan bahwa User adalah seseorang ataupun sekelompok orang yang

menggunakan sistem informasi ( komputer ). Pada PT. Citra Van Titipan Kilat ini yang

berperan sebagai user yang menggunakan Sistem Informasi DELVIS adalah karyawan

bagian Front Office, Customer Service, dan Pendaftaran ONS dan Regular.

2.1.8. Pengertian Kepuasan User

Menurut Kotler ( 2003, p.61 ) if performance falls short of expectation, the

customer is dissatisfied. Dengan kata lain bila kenyataan tidak sesuai dengan harapan,

maka user tidak puas, begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan Remenyi ( 2000, p.153 ), User Satisfaction is generally considered to

result a comparison of user expectation ( or need ) of the information system with the

perceived performance ( or capability ) of the information system on a number of

different facets of the information system. ( Kepuasan User secara umum dianggap

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

17

sebagai hasil perbandingan antara pengharapan / kebutuhan user atas sistem informasi

dan kinerja sistem yang diterima ).

Maka hubungan antara kenyataan dengan harapan user dapat disimpulkan seperti

berikut ini :

kenyataan > harapan = sangat puas

kenyataan = harapan = puas

kenyataan < harapan = tidak puas

Berdasarkan analisis teori yang menjadi indikator dalam Variabel Kepuasaan User

meliputi indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi Meeting user expectations karena

tingkat Kepuasaan User terhadap suatu sistem informasi akan diukur berdasarkan

seberapa besar kualitas suatu sistem informasi tersebut dalam memenuhi harapan dari

user atau penggunanya; ( 2 ) Tampilan, pada dimensi Esthetic Appearance karena

dengan adanya kualitas tampilan seperti tampilan yang user friendly, atraktif dan

menarik akan mempengaruhi tingkat Kepuasaan User terhadap sistem informasi yang

digunakan; ( 3 ) Mudah, pada dimensi Intuitiveness an ease of learning, comfort and

confidence in long term karena dengan adanya sistem informasi yang mudah digunakan

dan mudah untuk dimengerti akan membuat user merasa senang dan puas ketika

menggunakannya; dan ( 4 ) Nyaman, pada dimensi Intuitiveness an ease of learning,

comfort and confidence in long term karena dengan adanya sistem yang nyaman untuk

digunakan maka user akan merasa puas, serta ( 5 ) Kenyataan, karena dengan adanya

proses pengiriman paket / dokumen yang cepat dan mudah akan meningkatkan

Kepuasan User terhadap sistem informasi yang digunakan, sehingga semakin tinggi

kualitas suatu informasi maka akan meningkatkan pula Kepuasaan User.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

18

2.1.9. Sintesis Variabel Kepuasaan User

Berdasarkan analisis teori - teori tersebut diatas yang dimaksud dengan Kepuasan

User adalah suatu perasaan senang yang dialami oleh seorang pemakai dalam

menggunakan sistem informasi sehingga mencapai harapan yang di kehendaki yang

meliputi indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi Meeting user expectations; ( 2 )

Tampilan, pada dimensi Esthetic Appearance; ( 3 ) Mudah dan ( 4 ) Nyaman, pada

dimensi Intuitiveness an ease of learning, comfort and confidence in long term; serta

( 5 ) Kenyataan.

2.1.10. Konstruk Variabel Kepuasaan User

Berdasarkan sintesis teori - teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan

Kepuasaan User dalam penelitian ini adalah tingkat perasaan senang dari user yang

menggunakan Sistem Informasi DELVIS atau menggunakan informasi yang

dihasilkannya untuk mencapai tujuan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pada

PT. Citra Van Titipan Kilat yang meliputi indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi

Meeting user expectations; ( 2 ) Tampilan, pada dimensi Esthetic Appearance; ( 3 )

Mudah dan ( 4 ) Nyaman, pada dimensi Intuitiveness an ease of learning, comfort and

confidence in long term; serta ( 5 ) Kenyataan.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

19

2.1.11. Tabel Kisi - Kisi Variabel, Dimensi, Indikator Penelitian

Tabel 2.1

Tabel Kisi – Kisi Variabel, Dimensi, Indikator Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

( 1 ) Kualitas Informasi DELVIS ( 1 ) Reliable ( 1 ) Bebas

Kesalahan

( 2 ) Relevant ( 2 ) Kepastian

( 3 ) Timely ( 3 ) Tepat waktu

( 4 ) Complete ( 4 ) Lengkap

( 5 ) Umderstanble ( 5 ) Dimengerti

( 2 ) Kepuasan User ( 1 ) Meeting user expectations ( 1 ) Harapan

( 2 ) Esthetic appearance ( 2 ) Tampilan

( 3 ) Intuitiveness an ease of ( 3 ) Mudah

learning, comfort and

confidence in long term

( 4 ) Nyaman

( 5 ) Kenyataan

2.1.12. Kerangka Berpikir

Berdasarkan sintesis teori - teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan Kualitas

Informasi DELVIS adalah sebuah ukuran bagi program yang digunakan oleh PT. Citra

Van Titipan Kilat dalam rangka membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

20

operasional pengiriman paket / dokumen yang dilakukan oleh karyawan bagian Front

Office, Customer Service serta Pendaftaran ONS dan Regular yang bertindak sebagai

user dengan indikator : ( 1 ) Bebas dari kesalahan, pada dimensi Reliable; ( 2 )

Kepastian, pada dimensi Relevant; ( 3 ) Tepat waktu, pada dimensi Timely; dan ( 4 )

Lengkap, pada dimensi Complete; ( 5 ) Dimengerti, pada dimensi Understanble.

Berdasarkan sintesis teori - teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan

Kepuasaan User dalam penelitian ini adalah tingkat perasaan senang dari user yang

menggunakan Sistem Informasi DELVIS atau menggunakan informasi yang

dihasilkannya untuk mencapai tujuan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan yang

meliputi indikator : ( 1 ) Harapan, pada dimensi Meeting user expectations; ( 2 )

Tampilan, pada dimensi Esthetic Appearance; ( 3 ) Mudah dan ( 4 ) Nyaman, pada

dimensi Intuitiveness an ease of learning, comfort and confidence in long term; serta ( 5

) Kenyataan.

Berdasarkan dua pengertian diatas terdapat keterkaitan antara Kualitas Informasi

DELVIS dengan Kepuasan User. Keterkaitan tersebut digambarkan dengan semakin

baiknya Kualitas Informasi DELVIS akan semakin meningkatkan Kepuasaan User pada

PT. Citra Van Titipan Kilat, sehingga diduga terdapat hubungan antara Kualitas

Informasi DELVIS dengan Kepuasaan User.

2.1.13. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat dinyatakan hipotesis dapat

dirumuskan sebagai berikut: ”Terdapat hubungan antara Kualitas Informasi DELVIS

dengan Kepuasaan User ”

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

21

Perumusan Statistik hipotesis penelitian sebagai berikut :

Hipotesis Statistika : Ho : θ = θ0

H1 : θ ≠ θ0

Atau

Ho : θ = θ0

H1 : θ > θ0

Atau

Ho : θ = θ0

H1 : θ < θ0

Sumber : Sudjana, Metode Statistika, ( Tarsito : Bandung 2005 ) , p.223

Keterangan :

Ho : Hipotesis Nol

H1 : Hipotesis Alternatif

θ : Koefisien Korelasi

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

22

2.2. Teori – Teori Khusus

2.2.1. Pengertian Metode Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2004, p.1 ), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri - ciri keilmuan, yaitu :

a. Rasional : kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara – cara yang masuk akal,

sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

b. Empiris : cara – cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia,

sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara – cara yang digunakan

c. Sistematis : proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah –

langkah tertentu yang bersifat logis.

2.2.2. Jenis - Jenis Penelitian

A. Menurut Tujuannya:

1. Penelitian Dasar ( Basic Research ) yaitu penelitian untuk pengembangan

suatu teori atau ilmu pengetahuan.

2. Penelitian Terapan ( Applied Research ) yaitu penelitian yang langsung

dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau mengambil kebijakan.

B. Menurut Metodenya:

1. Penelitian Survei yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengambil suatu

generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.

2. Penelitian Ex Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti

peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk

mengetahui faktor - faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

23

3. Penelitian Eksperimen yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh

variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol

secara ketat.

C. Menurut Tingkat Explanasinya:

1. Penelitian Deskriftif yaitu penelitian yang dilaukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

2. Penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkat

yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan

komparatif. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang dihubungkan.

Bentuk hubungan antara variabel tersebut adalah hubungan kausal ( sebab

akibat ). Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 2.1

Gambar : 2.1 Hubungan X danY

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004 ), p.12

3. Penelitian Komparatif yaitu penelitian untuk membandingkan.

D. Menurut Jenis Data & Analisis :

Pada dasarnya meneliti ingin mendapatkan data obyektif, valid dan reliabel

tentang sesuatu hal ( variabel tertentu ). Jenis data dan analisisnya dalam

penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif

dan kuantitatif. Dalam analisis data juga terdapat dua macam yaitu analisis

data kuantitatif dengan statistik dan kualitatif ( tidak mengutamakan statistik ).

X Y

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

24

2.2.3. Macam - Macam Data Penelitian

Macam data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif

adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.

Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit / nominal dan data

kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara

terpisah. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh

dari hasil pengukuran.

Data kontinum dibagi menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data ordinal

adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat dan jarak satu data dengan data

yang lain tidak sama. Data interval data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai

nilai nol ( 0 ) mutlak. Data ratio data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol ( 0 )

mutlak.

2.2.4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-

macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :

1. Variabel Independen, variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

25

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen ( terikat ).

2. Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas.

2.2.5. Populasi

Menurut Sugiyono ( 2004, p.72 ) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya.

Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda - benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek / subyek yang dipelajari,

tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

2.2.6. Sampel

Menurut Sugiyono ( 2004, p.73 ) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dalam

populasi. Apa yang dipelajari yang diambil dari populasi harus betul - betul

representative / mewakili.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

26

Ada 2 jenis teknik untuk menentukan sampel ( sampling) yaitu :

1. Probability Sampling merupakan teknik penarikan sampel dimana setiap anggota

populasi disediakan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple ( sederhana ) karena pengambilan sampel anggota populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Cara demikian dilakukan bila angoota populasi dianggap homogen. Teknik ini

dapat digambarkan seperti gambar 2.2 berikut :

Gambar : 2.2 Simple Random Sampling

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004 ), p.12

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Penarikan sampel yang digunakan bila populasi berstrata dengan kelompokkan

dahulu sesuai stratanya baru dari setiap strata diambil sampelnya.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata

tetapi kurang proporsional.

d. Clutser sampling ( Area Sampling )

Teknik yang digunakan bila dalam menentukan sampel sumber data atau obyek

yang diteliti berdasarkan daerah. Contoh: penduduk dari suatu negara.

Populasi Homogen

Sampel yang representatif

Diambil secara random

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

27

2. Nonprobality Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel dan anggota populasinya bersifat homogen. Teknik sampel

ini meliputi:

a. Sampel Sistematis : teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari

anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampel Quota : teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri - ciri tertentu sampai jumlah ( kuota ) yang diinginkan.

c. Sampel Aksidental : teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel.

d. Sampel Purposive : teknik penarikan sampel purposive dilakukan jika

peneliti ingin mendalami suatu kasus yang melibatkan jenis responden

tertentu dan masalah yang diteliti.

e. Sampel Jenuh : teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi

relatif kecil yang kurang dari 30 orang.

f. Snowball Sampling: teknik penentuan sampel yang mula - mula jumlahnya

kecil, kemudian membesar. Dimana responden awal dipilih dengan sampel

probabilitas sedangkan responden berikutnya diperoleh dari usulan /

masukan responden sebelumnya. Teknik ini digunakan juga pada kasus-kasus

yang cenderung sensitif sehingga sulit untuk menyusun kerangka sampel.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

28

Pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dimana

pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi.

Berikut ini diberikan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang

dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan, 1%, 5% dan 10%.

Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah

sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004 ), p.79

Keterangan :

λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%.

P = Q = 0,5. d = 0,05. s = Jumlah Sampel

Tabel 2.2

Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu

Dengan Taraf Kesalahan 1, 5, dan 10%

N S N s N s

1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%

10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247

15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248

20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251

25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254

30 29 28 27 340 225 172 151 450 578 323 255

35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257

40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259

45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261

50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263

λ². N. P. Q s = d² (N - 1) + λ². P. Q

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

29

55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263

60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263

65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266

70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267

75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268

80 71 65 62 600 315 221 187 40000 653 345 269

85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269

90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270

95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270

100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270

110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270

120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270

130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270

140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270

150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270

160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270

170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270

180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270

190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270

200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270

210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270

220 165 135 122 1800 485 293 235 750000 663 348 270

230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271

240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271

250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271

260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271

270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 348 271

∞ 664 349 272

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004 ), p.81

Keterangan:

n : Jumlah Populasi

s : Tingkat Kesalahan / Errorr

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

30

2.2.7. Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono ( 2004, p.84 ), skala pengukuran merupakan kesepakatan

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada

dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif.

Dengan skala pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen

tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien, dan

komunikatif.

Ada 4 macam skala pengukuran yaitu :

a) Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

b) Skala Guttman

Skala Guttman digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas

terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan seperti ”ya-tidak” ; ”benar

salah”; ”pernah-tidak pernah” ; ”positif-negatif” dan lain-lain.

c) Sematic Deferential

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak pilihan

ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang

jawabannya sangat positifnya terletak dibagian kanan garis dan jawabannya

yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.

d) Rating Scale

Skala pengukuran yang bersifat kuantitatif. Dalam rating scale data mentah

yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

31

kualitatif. Oleh karena itu orang tertentu yamg memilih jawaban angka 2,

tetapi angka 2 orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain

yang juga memilih jawaban dengan angka 2.

Pada penelitian ini skala yang digunakan adalah Skala Likert. Skala likert

merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok dengan menyatakan setuju atau ke-tidaksetujuan-nya

terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Metode pengukuran yang paling sering

digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert sehingga dikenal dengan nama Skala

Likert. Nama lain dari skala ini adalah summated ratings method.

Dalam Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item - item instrumen yang dapat berupa pernyataan.

Jawaban dalam setiap instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata - kata antara lain :

Sangat Setuju ( SS ); Setuju ( ST ); Ragu - ragu ( RG ); Tidak Setuju ( TS ); Sangat

Tidak Setuju ( STS ).

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor:

1. Sangat Setuju diberi skor 5

2. Setuju diberi skor 4

3. Ragu-ragu diberi skor 3

4. Tidak Setuju diberi skor 2

5. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.87

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

32

2.2.8. Metode Pengumpulan Data

2.2.8.1. Definisi Kuesioner

Pengumpulan data penelitian ada kondisi tertentu kemungkinan tidak

memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat

dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Teknik ini memberikan

tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan.

Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara antara lain : kuesioner

disampaikan langsung oleh peneliti, dikirim melalui pos, faksimile atau

menggunakan teknologi komputer.

Menurut Arikunto ( 1998, p.20 ), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner mempunyai 4

tujuan, antara lain:

1. Untuk memperoleh informasi yang akurat dari responden.

2. Memberikan struktur pada wawancara sehingga dapat berjalan lancar

dan urut.

3. Memberikan format standar pencacatn fakta, komentar, dan sikap.

4. Memudahkan pengolahan data.

Delapan pedoman dalam menyusun kuesioner yaitu:

1. Pikirkan sasaran survei

2. Pikirkan bagaimana wawancara akan dilangsungkan.

3. Pikirkan pengetahuan dan kepentingan responden.

4. Pikirkan kata pengantar.

5. Pikirkan urutan pertanyaan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

33

6. Pikirkan tipe pertanyaan.

7. Pikirkan jawaban yang mungkin saat memikirkan pertanyaan.

8. Pikirkan bagaimana data akan diolah.

2.2.8.2. Komponen Kuesioner

Menurut Umar ( 2002, p.78 ), yang dikutip dari Emory-Cooper

menyatakan bahwa ”paling tidak terdapat 4 komponen inti dari sebuah kuesioner”.

Keempat komponen itu adalah:

1. Subyek yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan riset.

2. Ajakan yaitu permohonan dari periset kepada responden untuk turut

serta mengisi kuesioner secara aktif dan obyektif.

3. Petunjuk pengisian kuesioner yang mudah dimengerti dan tidak biasa.

4. Pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi jawaban, baik

secara tertutup, semi tertutup, ataupun terbuka.

2.2.8.3. Jenis - Jenis Kuesioner

Secara umum, ada tiga tipe kuesioner yaitu :

1. Terstruktur, kuesioner memuat secara tepat pertanyaan dan urutan

penyampaian pertanyaan. Sebagian pertanyaan sudah ditentukan

jawabannya sebelumnya, sehingga hanya sedikit ruang gerak bagi

responden untuk menyimpang dari jawaban tersebut.

2. Semi terstruktur, kuesioner memuat gabungan pertanyan yang sudah

ditentukan beserta jawaban - jawabannya dan pertanyaan dimana

responden bebas memberikan jawabannya.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

34

3. Tidak terstruktur, kuesioner memuat daftar pertanyaan tetapi tidak

terdapat jawabannya sehinga responden bebas memberikan

jawabannya.

2.2.8.4. Ciri - Ciri Kuesioner Yang Baik

Menurut Supranto ( 2001, p.82 - 84 ), ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam memilih pertanyaan yang baik:

1. Pertanyaan harus relevan.

2. Pertanyaan harus ringkas ( consise ).

3. Pertanyaan tidak boleh membingungkan ( unambiguos ).

4. Pertanyaan yang bagus hanya memuat 1 pemikiran ( one tought ).

5. Pertanyaan yang baik tidak memuat dua hal yang negatif (double

negative).

6. Khusus untuk kuesioner yang menggunakan skala likert, jawabannya

harus konsisten.

2.2.9. Pengertian Statistik

Menurut Yanuardi dan Meinofriadi ( 2004, p.7 ), statistik adalah kumpulan angka-

angka yang disusun dan disajikan dalam bentuk daftar, tabel, diagram atau grafik untuk

menggambarkan suatu persoalan. Sedangkan statistika adalah pengetahuan yang

berhubungan dengan cara mengumpulkan fakta, mengolah, menganalisa dan penarikan

kesimpulan serta pembuatan keputusan.

Menurut Sugiyono ( 2004, p.143 ), terdapat dua macam statistik yang digunakan

untuk analisis data dalam penelitian, yaitu:

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

35

1. Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin

mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang

berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Yang termasuk dalam statistik

deskriptif antara lain penyajian data melalui:

a. Tabel, merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori

sehingga memudahkan untuk pembuatan analisis data.

b. Grafik, merupakan gambar yang menunjukan secara visual data berupa

angka yang biasanya juga berasal dari tabel yang dibuat.

c. Diagaram lingkaran, merupakan gambar grafik berupa lingkaran,

dimana luas lingkaran merupakan komponen dari beberapa nilai.

d. Pictogram adalah grafik yang disajikan dalam bentuk gambar.

Dan perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil,

perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

perhitungan persentase.

Perhitungan Statistik :

1. Rentang Data / Range

Data terbesar dikurangi data terkecil.

R = Xmax – Xmin

Sumber : Soleh, Ilmu Statistika, ( Rekayasa Sains : Bandung 2005 ) p.11

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

36

Keterangan :

Xmax : Nilai Data Terbesar

Xmin : Nilai Data Terkecil

2. Rata-rata ( Mean )

Mean adalah ukuran rata-rata yang merupakan penjumlahan dari seluruh

nilai dibagi dengan jumlah datanya. Menghitung mean dari suatu sample

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

n ∑ xi x = i=1 n Sumber : Kountur, Statistik Praktis ( Penerbit PPM : Jakarta 2006 ), p.58

Keterangan :

x : Mean dari suatu Sampel

xi : Nilai dari Data Ke-i

n : Jumlah Data dari Sampel

3. Median

Median adalah suatu nilai dimana setengah dari data berada dibawah nilai

tersebut dan setengahnya lagi berada diatas nilai tersebut setelah nilai

disusun berurut. Dengan kata lain, median membagi data menjadi dua

bagian.

4. Modus

Modus atau mode adalah satu ukuran rata-rata yang menunjukkan skor

atau nilai data yang memiliki frekuensi terbanyak pada suatu distribusi.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

37

5. Deviasi Standar

Deviasi Standar adalah akar dari varian.

6. Distribusi Frekuensi

Jumlah kelas

Ditetapkan dengan menggunakan aturan Sturges yaitu :

Banyak kelas = 1 + 3.3 Log n

Interval kelas

Interval kelas adalah range dari kelas. Ditetapkan berdasarkan

rentang skor dan jumlah kelas.

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, ( Tarsito : Bandung 2002 ), p. 47

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini cocok

digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik

pengambilan sampel dilakukan secara random. Statistik inferensial terbagi

menjadi dua, yaitu :

a. Statistik Parametris

Digunakan untuk menguji parameter populasi melalaui statistik, atau

menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian

Rentang Skor

P =

Jumlah Kelas

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

38

parameter melalui statistik ( data sampel ) tersebut dinamakan uji hipotesis

statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah

penelitian yang menggunakan sampel. Statistik parametris kebanyakan

digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio. Dan statistik

parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama

adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Pengukuran

dilakukan dengan pengujian normalitas dengan uji Lilliefors. Dan dalam

penggunaan salah satu test mengharuskan data homogen yang diukur

dengan uji Bartlett, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.

b. Statistik Nonparametris

Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji

distribusi. Statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk

menganalisis data nominal dan ordinal.

2.2.10. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono ( 2004, p.156 ), hipotesis diartikan sebagai jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Secara statistis hipotesis diartikan

sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi ( parameter ) yang akan diuji

kebenaranya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Jadi maksudnya

adalah taksiran keadaan populasi melalui data sampel. Oleh karena itu dalam statistik

yang diuji adalah hipotesis nol. Jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya

perbedaan antara parameter dengan statistik ( data sampel ). Lawan dari hipotesis nol

adalah hipotesis alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan

statistik.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

39

Perumusan statistiknya, yaitu :

Hipotesis Statistika : Ho : θ = θ0

H1 : θ ≠ θ0

Atau

Ho : θ = θ0

H1 : θ > θ0

Atau

Ho : θ = θ0

H1 : θ < θ0

Sumber : Sudjana, Metode Statistika, (Tarsito : Bandung 2005) , p.223

Keterangan :

Ho : Hipotesis nol

H1 : Hipotesis alternatif

θ : Koefisien Korelasi

2.2.11. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2004, p.97 ), pada prinsipnya meneliti adalah melakukan

pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa

dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Untuk mendapatkan

sebuah instrumen penelitian yang baik, maka ada 2 syarat yang harus dipenuhi oleh

instrumen tersebut, yaitu : reliabilitas dan validitas.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

40

2.2.11.1. Uji validitas

Menurut Sugiyono ( 2004, p.109 ), hasil penelitian yang valid bila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang diteliti. Uji validitas ini bertujuan untuk mengukur

tingkat komunikatif dari tiap butir pertanyaan.

Untuk menguji validitas konstruksi ( Construct validity ), dapat

digunakan pendapat para ahli ( judgment expert ). Setelah instrumen

dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori

tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli dengan cara

dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Setelah

pengujian konstruk selesai dari para ahli, maka diteruskan uji coba instrumen.

Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut dicobakan pada sampel dari

mana populasi diambil. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian

validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan

mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Product Moment.

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.182

Keterangan :

r hitung = Koefisien Korelasi

∑ Xi = Jumlah Skor Item

∑ Yi = Jumlah Skor Total ( seluruh item )

n = Jumlah Responden

n Σ xiyi – ( Σxi ) ( Σyi ) rhit =

√ {nΣxi²- (Σxi)²} {nΣyi²- (Σyi)²}

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

41

Tabel 2.3

Tabel Interval Koefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.0 - 0.199 Sangat Rendah

0.20 - 0.399 Rendah

0.40 - 0.599 Sedang

0.60 - 0.799 Kuat

0.80 - 1.000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.183

2.2.11.2. Uji Reliabilitas

Menurut Jebarus ( 2005, p.51 ), reliabilitas adalah tingkat kemantapan

atau konsistensi suatu alat ukur. Alat ukur yang digunakan adalah reliabilitas

eksternal dengan metode Alpha Cronbach yang dilakukan dengan cara

mencobakan instrument sekali saja pada responden. Jadi, reliabilitas adalah

indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

diandalkan.

Uji reliabilitas dilakukan dengan nilai alpha dengan nilai r tabel. Dasar

pengambilan keputusan pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Jika alpha positif dan alpha > r tabel, maka indikator dinyatakan

reliabel, dalam arti indikator tersebut dapat dipercaya dan

konsisten.

b. Jika alpha positif dan alpha < r tabel, maka indikator dinyatakan

tidak reliabel, dalam arti indikator tersebut tidak dapat dipercaya

atau tidak konsisten.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

42

Untuk mendapatkan nilai alpha secara manual, digunakan teknik

Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut :

Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ( Rineka Cipta : Jakarta 1998 ), p.171

Keterangan:

r 11 : Reliabilitas Instrumen

K : Banyaknya Butir Pernyataan atau Banyaknya Soal

Σ σ b² : Jumlahnya Varians Butir

σ1 ² : Varians Total

Rumus perhitungan varians:

Sumber : Sudjana, Metode Statistika, ( Tarsito:Bandung 2005 ), p.94

Keterangan:

n : Jumlah Sampel

S² : Varians Butir

Xi : Skor Butir

nΣXi² - ( ΣXi ) ² S² = n ( n-1 )

K Σ σ b²

r 11 = 1 – (K – 1) σ1 ²

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

43

Tabel 2.4

Tabel Tingkat Pengukuran Reliabilitas

Nilai Hubungan

<0.20 Hubungan yang sangat kecil dan diabaikan

0.20 - <0.40 Hubungan yang kecil (tidak erat)

0.40 - <0.70 Hubungan yang cukup erat

0.70 - <0.90 Hubungan yang (reliable)

0.90 - <1.00 Hubungan yang sangat erat

=1.00 Hubungan sempurna

Sumber : http://olahdata.com/analisisvaliditasdanreabilitas/

2.2.12. Teknik Regresi Linear Sederhana

Regresi sederhana diadasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel independen dengan satu variabel dependen. Bentuk persamaan regresi linear

sederhana adalah sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.204

Nilai a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung dengan menggunakan

rumus:

Ŷ = a + bX

( ΣYi ) ( ΣXi² ) – ( ΣXi ) ( ΣXiYi ) a = n ΣXi² - ( Σxi ) ²

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

44

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.206

Dimana:

a : Intersep atau Perpotongan dengan Sumbu Tegak

b : Kemiringan atau Gradient

n : Nilai Tertentu dari Variabel Terikat

Ŷ : Nilai yang Diukur atau Diitung pada Variable Terikat

Xi : Variabel Bebas X yang Ke-i

Yi : Variabel Y yang Ke-i

Menurut Sudjana ( 2003, p.17 ), uji kelinieran dapat dilakukan terlebih dahulu

mengitung jumlah kuadrat-kuadrat, disingkat JK, untuk berbagai sumber variasi.

Sumber-sumber variasi yang JK-nya perlu dihitung adalah sumber-sumber variasi untuk

total, koefisien (a), regresi (b׀a), sisa, tuna cocok dan galat. Untuk sumber-sumber

variasi ini JK-nya berturut-turut diberi simbol JK(T), JK(a), JK(b׀a), JK(S), JK(TC) dan

JK(G) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus berikut:

JK(T) = ΣY²

JK(a) = (ΣY)² / n

JK(b׀a) = b { ΣXY – (ΣX) (ΣY) }

N

JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(b׀a)

JK(G) = Σ { ΣY² - (ΣY)² }

Ni

nΣXiYi - ( ΣXi ) – ( ΣYi ) b = n ΣXi² - ( Σxi ) ²

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

45

JK(TC) = JK(S) – JK(G)

Sumber : Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti,

( Tarsito : Bandung 2003 ), p.17

Setiap sumber variasi memiliki besaran yang biasa dinamakan derajat kebebasan,

disingkat dk, yang besarnya n untuk total, 1 ( satu ) untuk koefisien (a), 1 ( satu ) untuk

regresi ( b׀a ). ( n-2 ) untuk sisa, ( k-2 ) untuk tuna cocok, dan ( n - k ) untuk gallat.

Dengan adanya dk dan JK untuk tiap sumber variasi, selanjutnya dapat ditentukan

besaran yang disebut kuadrat tengah, disingkat KT, yang diperoleh dengan jalan

membagi JK oleh dk-nya masing - masing. Demikianlah diperoleh KT(T), KT(a),

KT(b׀a), KT(S), KT(G) dan KT(TC) yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KT(T) = JK(T)

n

KT(a) = JK(a)

KT(b׀a) = JK(b׀a)

KT(S) = JK(S)

n – 2

KT(TC) = JK(TC)

k – 2

KT(G) = JK(G)

n – k

Sumber : Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti,

( Tarsito : Bandung 2003 ), p.18

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

46

2.2.13. Metode Korelasi

Menurut Umar ( 2002, p.178 - 180 ), analisis korelasi digunakan untuk

menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel

dengan variabel lain dengan tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tersebut

tergantung pada variabel lain. Simbol korelasi untuk sampel adalah r yang disebut

koefisien korelasi sedangkan simbol parameternya adalah ρ ( dibaca row ).

Rumus korelasi Product moment Pearson

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.182

Uji signifikansi korelasi product moment pearson ditujukan pada rumus:

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, ( CV. Alfabeta: Jakarta 2004), p.184

Dimana :

r : Koefisien Korelasi

xi : Variabel Bebas X yang Ke-i

yi : Variabel Terikat Y yang Ke-i

n : Banyaknya Pasangan Data

ΣXY r xy =

√ (Σ x ²) (Σ Y ²)

n Σ xiyi – ( Σxi ) ( Σyi ) r xy =

√ {nΣxi²- (Σxi)²} {nΣyi²- (Σyi)²}

r √ (n-2) t = √ (1 - r) ²

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00163-KA Bab 2.pdfMenurut kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesesuaian

47

2.2.14. SPSS ( Statistical Product and Service Solution )

Menurut Syahri ( 2001, p.1 ), SPSS merupakan salah satu program olah data

statistik yang paling banyak diminati oleh para peneliti. SPSS relatif fleksibel dan dapat

digunakan untuk hampir semua bentuk dan tingkatan penelitian. Selain itu, dilengkapi

pula dengan menu pengelolaan berbagai jenis grafik dengan tingkat resolusi tinggi.