Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

download Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

of 24

Transcript of Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    1/61

    METODA TEKNIK PERENCANAAN(ANALISIS KESESUAIAN LAHAN)

    Magister Perencanaan Kota dan Daerah,

    Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas TeknikUniversitas Gadjah MadaYogyakarta

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    2/61

    SDM

    SDB

    SDA

    KEGIATAN(Tergambar dalam PDRB)

    Pengelolaan:-Peren

    canaan (tata ruang: pola dan struktur ruang)

    -Pengendalian pelaksanaan

    Menata Ruang:Meata wadah kehidupa ausia da akhluk lai agar dapat hidup, ejalaka

    kehidupan dan memelihara keberlanjutan kehidupannya

    Tata Ruang:- Pola ruang: alokasi ruang/wadah kegiatan

    sesuai kemampuannya/kesesuaiannya

    - Struktur ruang: penyediaan infrastruktur

    (secara berhirarkhi-efektif efisien- agar

    kegiatan dapat berlangsung dengan optimal

    Hasil Akhir:Kesejahteraan Manusia (dan Makhluk Hidup lain)

    - Merata/berkeadilan

    - Berkelanjutan

    Manusia sebagai pelaku utama

    karena manusia dianugerahi akal

    budi dan hati nurani oleh Tuhan

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    3/61

    BEBERAPA PENGERTIAN DASAR

    • Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,

    termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia

    dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsunganhidupnya.(UU 26/2007)

    • Lahan adalah lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air, vegetasi

    dan benda-benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap

    pegguaa laha Arsyad, dala Muta’ali  

    • Kesesuaian Lahan: Kecocokan suatu jenis lahan tertentu untuk penggunaan

    tertentu

    • Peruntukan lahan harus sesuai dengan kesesuaian lahan untuk menjamin

    keberlanjutan kehidupan dari makhluk hidup yang berkehidupan di dalamnya.

    Jika tidak sesuai:

    • Ganti/evaluasi peruntukan,

    • Pindahkan kegiatan di ruang (..lahan) yang sesuai

    • Rekayasa ruang (..lahan) (jika dimungkinkan).

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    4/61

    BEBERAPA PENGERTIAN DASAR (Lanjutan)

    • Dua analisis penting dalam analisis sumberdaya lahan: analisiskemampuan lahan dan analisis kesesuaian lahan. Analisis kesesuaian

    lahan merupakan spesifikasi kemampuan lahan.

    • Kemampuan Lahan adalah karakteristik lahan yang mencakup sifat-sifat

    tanah, topografi, drainase, dan kondisi lingkungan hidup lain untuk

    mendukung kehidupan atau kegiatan pada suatu hamparan lahan. 

    • Kesesuaian Lahan: Kecocokan suatu jenis lahan tertentu untuk

    penggunaan tertentu

    • Satuan Lahan adalah bagian dari lahan yang mempunyai karakteristik yang

    spesifik. Sembarang bagian dari lahan yang menggambarkan karakteristik

    lahan yang jelas dan nyata, tidak peduli bagaimana caranya dalam

    membuat batas-batasnya. FAO (1990) menggunakan lereng, bentuk lahan,

     jenis tanah, guna lahan eksistiing.

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    5/61

    Jenis Kawasan Lindung Kriteria Penetapan/Parameter

    Hutan Lindung Hutan dengan jumlah bobot >175 terhadap lereng, jenis tanah, intensitas

    hujan, lereng lebih dari 40% , ketinggian di atas 2000 m apl

    Kawasan Bergambut Kawasan bergambut dengan ketebalan lebih dari 3 m, terletak di huluatau rawa

    Kawasan Resapan Air Hujan tinggi, tanah mudah diresapi air, bentuk yang

    memudahkan peresapan air banyak

    Kawasan Sempadan Mata Air 200 m sekeliling mata air

    Sempadan Sungai 5 m sebelah luar tanggul sungai, 100 meter dari tepi sungai besar tak

    bertanggul diluar permukiman, 50 meter dari tepi anak sungai tak

    bertanggul di luar permukiman

    Kawasan Sempadan Danau atau Waduk 50-100 m dari tepi danau waktu pasang

    Sempadan Pantai Daratan 100 m dari titik pasang tertinggi sepanjang pantai atau daratan

    sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik

    pantainya curam atau terjal

    Kawasan Suaka Alam (Laut) Memilki keanekaragaan biota, ekosistem, gejala dan keunikan alam

    Kawasan Suaka Margasatwa (Laut) Memiliki keanekaragaman satwa yang tinggi, tempat kehidupan satwamigran tertentu

    Cagar Alam (Laut) memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan, satwa, dan tipe Ekosistemnya,

    kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli atau

    belumdiganggu manusia, merupakan satu-satunya contoh dan

    membutuhkan konservasi

    Contoh: Kriteria Kawasan Lindung dan Budidaya menurut RTRWN dan PermenPU 41/2007

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    6/61

    Jenis Kawasan Lindung Kriteria Penetapan/Parameter

    Kawasan Pantai Berhutan Bakau Lebar paling sedikit 130 (seratus tiga puluh) kali nilai rata-rata perbedaan airpasang tertinggi dan terendah tahunan, diukur dari garis

    air surut terendah ke arah darat

    Taman Nasional Luasan cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami,berhutan atau bervegetasi tetap yang memiliki tumbuhan dan satwa yang

    beragam, memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis

    tumbuhan maupun jenis satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih

    utuh, memiliki paling sedikit satu ekosistem yang terdapat di dalamnya yang

    secara materi atau fisik tidak boleh diubah baik oleh eksploitasi maupun

    pendudukan manusia

    Taman Hutan Rakyat memiliki luas yang memungkinkan untuk pengembangan koleksi tumbuhandan/atau satwa jenis asli dan/atau bukan asli; merupakan kawasan dengan ciri

    khas baik asli maupun buatan, baik pada kawasan yang ekosistemnya masihutuh maupun kawasan yang sudah berubah; memiliki keindahan alamdan/atau

    gejala alam

    Taman Wisata Aam memiliki luas yang cukup untuk menjamin pelestarian sumber daya alam hayatidan ekosistemnya untuk dimanfaatkan bagi kegiatan wisata alam; memiliki daya

    tarik alam berupa tumbuhan, satwa dan ekosistemnya yang masih asli serta

    formasi geologi yang indah, unik, dan langka; memiliki akses yang baik untuk

    keperluan pariwisata

    Cagar Budaya Hasil budaya manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan untukpengembangan ilmu pengetahuan

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    7/61

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    8/61

    Jenis Kawasan Budidaya Kriteria Penetapan

    Hutan Produksi Tetap,

    Hutan Produksi Terbatas,

    Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi)

    Hutan Rakyat

    Pertanian

    Pertambangan

    Industri

    Pariwisata

    Permukiman

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    9/61

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN

    Kesesuaian Lahan adalah kecocokan Kecocokan suatu jenis lahan tertentuuntuk penggunaan tertentu

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    10/61

    TEKNIK ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DENGAN METODE TUMPANG TINDIH

    1. Tumpang-tindih Perkalian 1-0 (Boolean):

    • Sesuai (1) atau Tidak sesuai (0)• 1x1=1, 1x0=0, 0x0=0

    2. Tumpang-tindih dengan Pengharkatan (Penambahan – Pembobotan):

    • Kelas kesesuaian lahan untuk budidaya, penyangga, atau lindung.

    • Gradasi kesesuaian lahan bagi peruntukan tertentu (misal pertanian,

    permukiman):Sangat sesuai (S1): lahan tidak mempunyai pembatas yag berat atau pembatas kurang berartidan tak berpengaruh secara nyata untuk penggunaan tertentu secara lestari

    Cukup sesuai (S2): lahan mempunyai pembatas agak berat yang mengurangi produktivitas dan

    keuntungan yang diperoleh pada penggunaan tertentu secara lestari

    Sesuai marginal/hampir sesuai (S3): lahan mempunyai pembatas sangat berat untuk

    penggunaan tertentu secara lestari

    Tidak sesuai saat ini (N1): lahan mempunyai pembatas sangat berat yang belum dapat diiatasi

    saat ini dengan biaya yang rasional.

    Tidak sesuai permanen (N2): lahan mempunyai pembatas sangat berat dan tidak mungkin untuk

    penggunaan tertentu secara lestari.

    • Pemberian bobot / pembobotan sesuai besar-kecil pengaruh suatu

    parameter dibanding parameter lain terhadap faktor yang dianalisis.

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    11/61

    0 = Tidak memenuhi kriteria/Tidak Sesuai

    1 = Memenuhi kriteria/Sesuai

    Pertanian subur Lereng Sungai

    Contoh Tumpang-tindih Boolean:Kesesuaian Lahan untuk Industri

    Kriteria lahan untuk Industri:

    • Bukan tanah subur untuk pertanian

    • Lereng kurang dari 5%

    • Dekat jalan raya, maksimal 1 km

    • Jauh dari badan air/sungai, minimal 150 m

    • Guna lahan eksistingbukan permukiman dan hutan lindung

    • ---------

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    12/61

    Contoh Tumpang-tindih dengan Pengharkatan Penambahan – Pembobotan:Kesesuaian Lahan Untuk Hutan Lindung-Hutan Produksi

    Kesesuaian Lahan untuk Lindung – Penyangga - Budidaya

    Jenis Hutan Total Skor Keterangan

    Hutan Lindung >174 Apaba dipenuhi salah satu syarat berikut:

    • Lereng >40%,

    • Tanah sangat peka terhadap erosi yaitu jenis tanah regosol,

    litosol, organosol dan renzina dengan lereng lapangan lebih dari

    15%,

    • Jalur pengamanan aliran sungai/air, sekurang-kurangnya 100

    meter di kanan-kiri sungai/aliran air tersebut

    • Pelindung mata air sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200

    meter di sekeliling mata air tersebut,

    • Mepuyai ketiggia di atas perukaa laut . eter.

    Hutan Produksi Terbatas 125-174 Tebang Pilih

    Hutan Produksi Bebas

    Dikonversi

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    13/61

    Klasifikasi Kesesuaian Lahan (menurut sumber lain)

    Total Skor Keterangan

    >174 Kawasan Lindung, termasuk hutan lindung125-174 Kawasan Fungsi penyangga

    Kawasan hutan produksi terbatas

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    14/61

    Proses Analisis Kesesuaian Lahan dengan Teknik Tumpang-tindih disertai Pembobotan:

    a. Buat peta Satuan Lahan.

    c. Buat pengharkatan masing-masing Satuan Lahan.Parameter Satuan Lahan

    RC RS AC AS ... ...

    Lereng 80 .. 60

    Jenis Tanah 75 .. 15

    Curah hujan 20 .. 10

    Skor Total 175 .. 85

    Kelas Kisaran Lereng

    (%)

    Keterangan Harkat

    1 0-8 Datar 20

    2 8-15 Landai 40

    3 15-25 Agak curam 60

    4 25-45 Curam 80

    5 >45 Sangat curam 100

    Kelas 6Jenis Tanah Keterangan

    (Kepekaan Erosi)

    Harkat

    Kelas x Bobot 2

    1 Aluvial, dsb Tidak Peka 15

    2 Latosol Agak Peka 30

    3 Brown Forest Soil, dsb Kurang Peka 45

    4 Andosol, Laterit, dsb Peka 60

    5 Regosol, Litosol , dsb Sangat Peka 75

    b. Buat kelas harkat parameter yang akan digunakan, beri bobot jika perlu.

    (Lihat halaman berikut)

    LR

    A P

    C

    S D

    RCRS

    LSLD

    AC AS PS PD+

    Satuan Lahan adalah bagian dari lahan yang

    mempunyai karakteristik yang spesifik. Sembarang

    bagian dari lahan yang menggambarkan

    karakteristik lahan yang jelas dan nyata, tidak

    peduli bagaimana caranya dalam membuat batas-

    batasnya. FAO (1990) menggunakan lereng,

    bentuk lahan, jenis tanah, guna lahan eksistiing.

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    15/61

    Proses Analisis Kesesuaian Lahan dengan Teknik Tumpang-tindih disertai Pembobotan:

    e. Tentukan kesesuaian lahan dari masing-masing Satuan Lahan.

    d. Buat klasifikasi kesesuaian lahan (Lindung, Penyangga, Budidaya)

    Total Skor Keterangan>175 Kawasan Lindung, termasuk hutan lindung

    125-174 Kawasan Fungsi penyangga

    Kawasan hutan produksi terbatas

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    16/61

    Kelas Lereng Kisaran Lereng (%) Keterangan Harkat

    Kelas x Bobot 20

    1 0-8 Datar 20

    2 8-15 Landai 40

    3 15-25 Agak curam 60

    4 25-45 Curam 805 >45 Sangat curam 100

    Kelas Tanah Jenis Tanah Keterangan

    (Kepekaan Terhadap Erosi)

    Harkat

    Kelas x Bobot 15

    1 Aluvial, Tanah Glei Planosol HidromorfKelabu, Literita Air Tanah

    Tidak Peka 15

    2 Latosol Agak Peka 30

    3 Brown Forest Soil, Non Calcis

    Brown, Mediteran

    Kurang Peka 45

    4 Andosol, Laterit, Grumosol,

    Podsolik

    Peka 60

    5 Regosol, Litosol ,Organosol,

    Renzina

    Sangat Peka 75

    Kelas IntensitasHujan

    Kisaran Curah Hujan(mm/hari hujan)

    Keterangan HarkatKelas x Bobot 10

    1 8 - 13,6 Sangat rendah 10

    2 13,6 - 20,7 Rendah 20

    3 20,7 - 27,7 Sedang 30

    4 27,7 - 34,8 Tinggi 40

    5 > 34,8 Sangat Tinggi 50Sumber : SK Menteri Pertanian No 837/KPTS/UM/11/1980

       L   e   r   e   n   g

       B   o    b   o   t   2   0

       J   e   n   i   s   T   a   n   a

        h

       B   o    b   o   t   1   5

       I   n   t   e   n   s   i   t   a   s   H   u   j   a   n

       B   o    b   o   t   1   0

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    17/61

    Parameter Kondisi Lahan Harkat

    Lereng 20% 60

    Jenis tanah Latosol 30

    Curah hujan 12 mm/hari hujan 10

    Jumlah Harkat 100

    Contoh kasus A

    Lahan A sesuai untuk hutan produksi bebas yang dapat dikonversi / permukiman

    Parameter Kondisi Lahan Harkat

    Lereng 20% 60

    Jenis tanah Andosol 60

    Curah hujan 12 mm/hari hujan 10

    Jumlah Harkat 130

    Contoh kasus B

    Lahan B sesuai untuk hutan produksi terbatas, tidak cocok untuk permukiman

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    18/61

    Parameter Kondisi Lahan Harkat

    Lereng 20% 60

    Jenis tanah Regosol 75

    Curah hujan 12 mm/hari hujan 10

    Jumlah Harkat 145

    Contoh kasus C

    Lahan C jika menggunakan jumlah harkat, sesuai untuk hutan produksi terbatas, tapi jika dilihat

    dari kriteria bahwa tanah regosol dengan lereng >15% harus dijadikan sebagai kawasan lindung,

    maka peruntukan Lahan C sebaiknya adalah kawasan lindung.

    Parameter Kondisi Lahan Harkat

    Lereng 20% 60

    Jenis tanah Andosol 60

    Curah hujan 35 mm/hari hujan 50

    Jumlah Harkat 170

    Contoh kasus D

    Lahan D sesuai untuk hutan produksi terbatas.

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    19/61

    25 mm/hari hujan

    20 mm/hari hujan

    0-8%

    8-15%

    15-25%

    25-45%>45%>65%

    15-25%

    `

    `

    ``

    `

    Regosol

    Podsolik merah

    Latosol kekuninganPodsolik kuning

    Aluvial kelabu tua

    `

    `

    ` `

    `

    B

    A

    D C

    EF

    SOAL LATIHAN:1. Tentukan Kesesuaian Lahan di Lahan A, B, C, D, E (Tuliskan penghitungan analisisnya di halaman sebalik).

    2. Lakukan langkah yang sama pada satuan lahan yang lain. 

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    20/61

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    21/61

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERTANIAN

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    22/61

    Kriteria Teknis Kawasan Pertanian (PermenPU 41/2007):

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    23/61

    Tipe Iklim  Nilai Q (%)  Keadaan Iklim dan Vegetasi 

    A < 14,3 Daerah sangat basah, hutan hujan tropika

    B 14,3 – 33,3 Daerah basah, hutan hujan tropika

    C 33,3 – 60,0 Daerah agak basah, hutan rimba, daun gugur pada musim

    kemarau

    D 60,0 – 100,0 Daerah sedang, hutan musim

    E 100,0 – 167,0 Daerah agak kering, hutan sabana

    F 167,0 – 300,0 Daerah kering, hutan sabanaG 300,0 – 700,0 Daerah sangat kering, padang ilalang

    H > 700,0 Daerah ekstrim kering, padang ilalang

    (Q = BK / BB x 100%).BK = bulan kering, curah hujan 100 mm

    BL = bulan lembab, curah hujan 60-100 mm

    Type Iklim menurut Schmidt & Ferguson

    http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=6875912477705562838&postID=8102627477854033333http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=6875912477705562838&postID=8102627477854033333

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    24/61

    Penanganan Lahan Pertanian berdasar Kelerengan menurut PermenPU 41/2007

    Kriteria Umum Kawasan Kelerengan dan Penanganan

    Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah:• Ketinggian

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    25/61

    Penanganan Lahan Pertanian berdasar Kelerengan menurut PermenPU 41/2007

    Kriteria Umum Kawasan Kelerengan dan Penanganan

    Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah: .......Lihat halaman sebelumnya

    Pertanian Tanaman Pangan Lahan Kering: .......Lihat halaman sebelumnya

    Pertanian Tanaman Tahunan/Perkebunan:

    • Ketinggian 1500 mm pertahun

    Memiliki Skor

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    26/61

    Kesesuaia Laha Model Wilayah Taah Usaha

    Oleh Dr. I. Made Sandy (1977)

    Model sederhana menggunakan dua komponen:

    • Ketinggian tempat• Lereng (budidaya 40o )

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    27/61

    Ketinggian Perwilayahan Keterangan

    0-2 m Tanah Usaha Terbatas • Elevasi 0-2 m wajib dilindungi sebagai kawasan perlindungan pantai

    2-7 Tanah Usaha Terbatas I • Tambak ikan• Dimungkinkan pengembangan sawah meski hasilnya tak sebaik pada

    ketinggian di atasmya.

    7-25 m Tanah Usaha Utama 1 • Umumnya merupakan daerah padat penduduk, terutama di PulauJawa.

    • Potensi ancaman banjir sangat besar. Garis bendungan pada

    ketinggian 25 m. Pada ketinggian tersebut banyak dbuat bendungan

    untuk pengendalian air sekaligus untuk irigasi

    • 12,5m sawah 2xpanen

    25-100 Tanah Usaha Utama 1 • Guna lahan pertanian lahan kering, perkebunan• Sawah hasilnya masih cukup baik

    • Banyak permukiman tapi tak sepadat ketinggian di bawahnya

    100-500 Tanah Usaha Utama 1 • Guna lahan pertanian lahan kering, tanaman keras, buah-buahan,perkebunan

    • Sawah jika masih ada air

    • Permukiman mulai jarang, topografi mulai sulit untuk pembuatan jalan

    500-1000 Tanah Usaha Utama 2 • Bergelombang dan berbukit.• Peralihan iklim panas ke sedang (nb. Suhu di pantai 25-27o C setiap

    naik 100 m suhu turun 0,61-1o)

    • Padi masih bisa tumbuh meski tidak sebaik di bawah 500 m

    • Tanah datar yang luas sebaiknya untuk hortikultura dan sayur-sayuran,tanah bergelombang untuk tanaman keras beriklim sejuk: cengkeh,

    kopi, kemiri, jeruk

    >1000 Tanah Usaha Terbatas • Suhu cukup rendah, beriklim sedang• Tanaman iklim sedang dapat tumbuh dengan baik

    • Tanah datar luas sangat sesuai untuk bunga-bungaan, sayur-sayuran

    dan buah-buahan iklim dingin.

    >2000 harus ditetapkan sebagai Hutan Lindung

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    28/61

    ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN

    • Teknik Pemerian : Deskripsi = tabularis

    • Teknik Pengharkatan: Penjumlahan dan Pengurangan (yang menguntungkan dikurangi yang merugikan)

    • Teknik Pembandingan: Tabularis

    Kemampuan Lahan adalah karakteristik lahan yang mencakup sifat-sifat tanah,

    topografi, drainase, dan kondisi lingkungan hidup lain untuk mendukung

    kehidupan atau kegiatan pada suatu hamparan lahan. 

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    29/61

    Teknik Pengharkatan: Penjumlahan dan Pengurangan

    Faktor Yang Menguntungkan (nilai +) Faktor Yang Merugikan (nilai -)

    Kandungan unsur haraN, P2O5, K2O

    Penghambat:Singkapan batuan

    Kebatuan

    Konkresi

    Muka air tanah

    Mikro relief

    Makrorelief

    Lereng

    Kelembaban tanah terhadap tanaman

    Tekstur, Struktur, Kandungan bahan organik

    Kapasitas penyerapan hara

    Kemasaman (pH), Fraksi Lempung, Bahan

    Organik

    Kedalaman tanah efektif

    Permeabilitas

    Kepekaan tanah terhadap erosi

    Kandungan debu, Bentuk Struktur, Taraf

    perkembangan struktur

    Bahaya:

    Kekeringan

    Kegaraman/salinitas

    BanjirErosi

    Kemampuan lahan = Σ(Faktor Menguntungkan) – Σ (Faktor Merugikan)

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    30/61

    Kandungan Unsur Hara (N, P2O5 dan K2O):

    Kandungan N (%)• 0,75 amat tinggi harkat 5

    Kandungan P2O5 (%)• 0,100 amat tinggi harkat 5

    Kandungan K2O (%)• 0,100 amat tinggi harkat 5

    Harkat Kandungan Unsur Hara merupakan penjumlahan harkat kandungan N, P2O5 dan K2O:

    • 15 harkat 5+

    Faktor Menguntungkan:

    K l b b T h T h d T

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    31/61

    Kelembaban Tanah Terhadap Tanaman

    (Tekstur, Struktur, Kandungan bahan organik)

    Tekstur Tanah• Kasar harkat 1

    • Agak kasar harkat 2

    • Sedang harkat 3

    • Agak halus harkat 4

    • Halus harkat 5

    Struktur Tanah• Butir tunggal harkat 1

    • Gumpal/pejal/kubus/prisma harkat 2

    • Remah harkat 3

    Kandungan bahan organik• 30 harkat 5

    Harkat kelembaban tanah terhadap tanaman merupakan penjumlahan harkat daritekstur tanah, struktur tanah, dan kandungan bahan organik• 12 harkat 5+ 

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    32/61

    Kapasitas Penyerapan Unsur Hara

    Keasaman• 9,0 sangat basa harkat 1

    Fraksi Lempung (%)• 60 tinggi harkat 4

    Bahan Organik

    1. Perbandingan C/N 2. Kandungan bahan• 30 sangat tinggi harkat 5

    Harkat Kapasitas Penyerapan Unsur Hara:• 10 harkat 5+ 

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    33/61

    Kepekaan Tanah Terhadap Erosi1. Kandungan Debu (%) 2. Bentuk Struktur Tanah• >50 tinggi harkat 1 - lempeng/prisma/tiang/gumpal harkat 1

    • 30-50 agak tinggi harkat 2 - butir tunggal harkat 2

    • 15-30 sedang harkat 3 - remah harkat 3

    • 12,50 cepat/sangat cepat harkat 1+

    • 6,25-12,50 agak cepat harkat 2+

    • 2,00-6,25 sedang harkat 3+

    • 0,50-2,00 agak lambat harkat 2+

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    34/61

    Batu Besar/Singkapan Batuan (%)• 0 tanpa batu besar harkat 0

    1-10 sedikit harkat 1-• 10-25 sedang harkat 2-

    • >25 banyak harkat 3-

    Batu Kecil/Kebatuan (%)• 0 tanpa batu kecil harkat 0

    • 1-3 sedikit harkat 1-

    3-15 sedang harkat 2-• >15 banyak harkat 3-

    Konkresi (khusus untuk dataran (%))• 0 tanpa konkresi harkat 0

    • 1-3 sedikit harkat 1-

    • 3-50 sedang harkat 2-

    • >50 banyak harkat 3-

    Muka Air Tanah (khusus untuk dataran (cm)•   tanpa glei harkat 0

    • >100 dalam harkat 1-

    • 50-100 agak dalam harkat 2-

    • 50 banyak harkat 3-

    Makrorelief (khusus perbukitan/pegunungan)• datar harkat 0

    • berombak harkat 1-

    bergelombang harkat 2-• Berbukit-bergunung harkat 3-

    Lereng (khusus perbukitan/pegunungan)• 15 curam harkat 3-

    Faktor Merugikan: Faktor Penghambat

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    35/61

    Faktor Merugikan: Faktor Bahaya

    Kekeringan (indikator pasir kedalaman 35 banyak harkat 3-

    Harkat Kadar Garam (Penjumlahan

    dari harkat kadar garam dengan

    harkat rata-rata luas wilayah)• 0 harkat 0

    • 1-2 (-) harkat 1-

    • 3-4 (-) harkat 2-

    • 5-6 (-) harkat 3-

    Kemampuan Lahan

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    36/61

    Jumlah

    harkat

    Kelas

    Kemampuan

    Arti Kelas Kemampuan Tanah

    >20 I Lahan baik sekali, hampir tidak ada penghambat, dapat digunakan

    untuk segala macam usaha pertanian

    Aluvial (bahan vulkanik), regosol

    (abu vulkanik) di kaki gunung api

    15-19 II Lahan baik, ada sedikit penghambat, dapat digunakan untuk berbagai

    usaha pertanian dengan sedikit intensifikasi

    Aluvial (bahan tersier) dan latosol

    (agakkurus), andosol (di lembah)

    dan non calcc brown (kurang air)

    12-14 III Lahan agak baik, beberapa penghambat memerlukan investasi untuk

    usaha pertanian

    Latosol (vulkanik), bergelombang

    8-11 IV Lahan sedang, beberapa penghambat perlu diatasi untuk suatu usaha

    pertanian

    Mediteran pada gunung api,

    grumosol di dataran (agak jelek,

    kurang air)

    4-7 V Lahan agak jelek, beberapa penghambat memerlukan usaha

    intensifikasi lebeh banyak,usaha pertanian mekanis tidak mungkin

    Latosol pada breksi (kurus,

    banyak tonjolan batu, berbukit)

    0-3 VI Lahan jelek, berbagai penghambat alam membatasi penggunaan lahan

    untuk pertanian biasa, baik untuk tanaman tahunan, hutan produksi

    dan peternakan

    Regosol dan andosol di kerucut

    vulkan, renzina dan grumosol di

    bukit (berbatu, dangkal, peka

    erosi), podsolik merah kuning di

    dataran (kurus, masam, jelek,

    konkresi), organosol eutrof (air

    tanah, udah terbakar,

    irreversible)

    -3 - 0 VII Jelek sekali, pertumbuhan tanaman/penggunaan lahan sangat terbatas

    oleh faktor alam, agak baik untuk tanaman tahunan, hutan produksi.

    Podsolik merah kuning di bukit

    dan lateritik di dataran (kurus,

     jelek, peka erosi, konkresi,

    dangkal, curam), organosol,

    oligotrof (kurus, air tanah, udah

    terbakar, peka erosi, ireversible)

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    37/61

    Kelas Kriteria Rekomendasi

    Penggunaan Lahan

    I 1. Tidak mempunyai atau hanya sedikit hambatan yang membatasipenggunaannya.

    2. Sesuai untuk berbagai penggunaan, terutama pertanian.

    3. Karakteristik lahannya antara lain: topografi hampir datar - datar,

    ancaman erosi kecil, kedalaman efektif dalam, drainase baik, mudah

    diolah, kapasitas menahan air baik, subur, tidak terancam banjir

    Pertanian:

    a. Tanaman pertanian

    semusim.

    b. Tanaman rumput.

    c. Hutan dan cagar alam.

    II 1. Mempunyai beberapa hambatan atau ancaman kerusakan yangmengurangi pilihan penggunaannya atau memerlukan tindakankonservasi yang sedang.

    2. Pengelolaan perlu hati-hati termasuk tindakan konservasi untuk

    mencegah kerusakan.

    Pertanian:a. Tanaman semusim.

    b. Tanaman rumput.

    c. Padang penggembalaan.

    d. Hutan produksi.

    e. Hutan lindung.

    f. Cagar alam.

    III 1. Mempunyai beberapa hambatan yang berat yang mengurangi pilihanpenggunaan lahan dan memerlukan tindakan konservasi khusus dan

    keduanya.

    2. Mempunyai pembatas lebih berat dari kelas II dan jika dipergunakan

    untuk tanaman perlu pengelolaan tanah dan tindakan konservasi lebih

    sulit diterapkan.

    3. Hambatan dimaksud pada angka 1 membatasi lama penggunaan

    bagi tanaman semusim, waktu pengolahan, pilihan tanaman atau

    kombinasi dari pembatas tersebut.

    1. Pertanian:

    a. Tanaman semusim.

    b. Tanaman yang memerlukan

    Pengolahan tanah.

    c. Tanaman rumput.

    d. Padang rumput.

    e. Hutan produksi.

    f. Hutan lindung dan cagar

    alam.

    2. Non-pertanian.

    Teknik Pembandingan/Tabularis

    Kemampuan Lahan (Sumber: PermenLH 17/2009) ttg Analisis daya Dukung Lahan)

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    38/61

    Kelas Kriteria Penggunaan

    IV 1. Hambatan dan ancaman kerusakan tanah lebih besar dari kelas III,dan pilihan tanaman juga terbatas.

    2. Perlu pengelolaan hati-hati untuk tanaman semusim, tindakan

    konservasi lebih sulit diterapkan.

    1. Pertanian:

    a. Tanaman semusim dan

    Tanaman pertanian pada

    umumnya.b. Tanaman rumput.

    c. Hutan produksi.

    d. Padang penggembalaan.

    e. Hutan lindung dan suaka

    alam.

    2. Non-pertanian.

    V1. Tidak terancam erosi tetapimempunyai hambatan lain yang tidak

    mudah untuk dihilangkan, sehingga membatasi pilihan penggunaannya.

    2. Mempunyai hambatan yang membatasi pilihan macam penggunaan

    dan tanaman.

    3. Terletak pada topografi datar-hampir datar tetapi sering terlanda

    banjir, berbatu atau iklim yang kurang sesuai.

    1. Pertanian:

    a. Tanaman rumput.

    b. Padang penggembalaan.

    c. Hutan produksi.

    d. Hutan lindung dan suaka

    alam.

    2. Non-pertanian

    VI 1. Mempunyai faktor penghambat berat yang menyebabkanpenggunaan tanah sangat terbatas karena mempunyai ancamankerusakan yang tidak dapat dihilangkan.

    2. Umumnya terletak pada lereng curam, sehingga jika dipergunakan

    untuk penggembalaan dan hutan produksi harus dikelola dengan baik

    untuk menghindari erosi.

    1. Pertanian:

    a. Tanaman rumput.b. Padang penggembalaan.

    c. Hutan produksi.

    d. Hutan lindung dan cagar

    alam.

    2. Non-pertanian.

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    39/61

    Kelas Kriteria Penggunaan

    VII 1. Mempunyai faktor penghambat dan ancaman berat yang tidak dapatdihilangkan, karena itu pemanfaatannya harus bersifat konservasi. Jika

    digunakan untuk padang rumput atau hutan produksi harus dilakukan

    pencegahan erosi yang berat.

    a. Padang rumput.

    b. Hutan produksi.

    VIII 1. Sebaiknya dibiarkan secara alami.2. Pembatas dan ancaman sangat berat dan tidak mungkin dilakukan

    tindakan konservasi, sehingga perlu dilindungi.

    a. Hutan lindung.

    b. Rekreasi alam.

    c. Cagar alam.

    Kelompok 1 adalah kelas kemampuan lahan yang cocok untuk usaha tani yaitu

    kelompok I sd IV

    • Dua kelas pertama (kelas I dan kelas II) merupakan lahan yang cocok untuk

    penggunaan pertanian

    • Kelas III sampai dengan kelas VI dapat dipertimbangkan untuk berbagai

    pemanfaatan lainnya. Meskipun demikian, lahan kelas III dan kelas IV masih

    dapat digunakan untuk pertanian.

    Kelompok 2 adalah kelas kemampuan lahan yang tidak bisa digunakan untuk

    usaha tani.

    • 2 (dua) kelas terakhir (kelas VII dan kelas VIII) merupakan lahan yang harus

    dilindungi atau untuk fungsi konservasi.

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    40/61

    Kelas

    KemampuanLahan

    Hutan Penggembalaan Pertanian

    Lindung/

    Cagar Alam

    Produksi

    Terbatas

    Terbatas Sedang Intensif Terbatas Sedang Intensif Sangat

    Intensif

    I

    II

    III

    IV

    V

    VI

    VII

    VIII

    Skema

    Hubungan antara Kelas Kemampuan Lahan dengan Penggunaan Lahan

    “uber: Rayes dala Muta’ali  

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    41/61

    Kelas Kemampuan Lahan dalam Tingkat Unit Pengelolaan:

    Klasifikasi pada kategori unit pengelolaan memperhitungkan faktor-faktor penghambat yang bersifat permanen atau

    sulit diubah seperti tekstur tanah, lereng permukaan, drainase, kedalaman efektif tanah, tingkat erosi yang telah terjadi,

    liat masam (cat clay), batuan di atas permukaan tanah, ancaman banjir atau genangan air yang tetap. Faktor-faktortersebut digolongkan berdasarkan besarnya intensitas faktorpenghambat atau ancaman

    Faktor Penghambat/

    Pembatas

    Kelas Kemampuan Lahan

    I II III IV V VI VII VIII

    Lereng permukaan (l) A B C D A E F GKepekaan Erosi (KE) KE1-2 KE3 KE4-5 KE6 (*) (*) (*) (*)

    Tingkat Erosi (e) e0 e1 e2 e3 (**) e4 e5 (*)

    Kedalaman Tanah (k) k0 k1 k2 k2 (*) k3 (*) (*)

    Tekstur Lapisan Atas (t) t1-3 t1-3 t1-4 t1-4 (*) t1-4 t1-4 t5

    Tekstur Lapisan Bawah (t) t1-3 t1-3 t1-4 t1-4 (*) t1-4 t1-4 t5

    Permeabilitas Tanah (P) P2-3 P2-3 P2-4 P1 (*) (*) (*) P5

    Drainase (d) d1 d2 d3 d4 d5 (**) (**) d0

    Kerikil/Batuan (b) b0 b0 b1 b2 b3 (*) (*) B4

    Ancaman Banjir (o) o0 o1 o2 o3 o4 (**) (**) (*)

    Garam/Salinitas (g) (***) g0 g1 g2 g3 (**) g3 (*) (*)

    Keterangan: (*) = sembarang sifat, (**) = tidak berlaku, (***) umumnya di daerah beriklim kering

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    42/61

    KELOMPOK PARAMETER:

    Lereng Permukaan (peta topografi)l0 = (A) = 0-3% : datar.

    l1 = (B) = 3-8% : landai/berombak.l2 = (C) = 8-15% : agak miring/bergelombang.

    l3 = (D) = 15-30% : miring berbukit.

    l4 = (E) = 30-45% : agak curam.

    l5 = (F) = 45-65% : curam.

    l6 = (G) = > 65% : sangat curam.

    Kepekaan Erosi (uji laboratorium sampel tanah)KE1 = 0,00-0,10 : sangat rendah

    KE2 = 0,11-0,20: rendah

    KE3 = 0,21-0,32:sedang

    KE4 = 0,33-0,43: agak tinggi

    KE5 = 0,44-0,55: tinggi

    KE6 = 0,56-0,64 sangat tinggi

    Tingkat Erosi (perhitungan)e0 = tidak ada erosi.

    e1 = ringan: < 25% lapisan atas hilang.

    e2 = sedang: 25-75% lapisan atas hilang, < 25% lapisan bawah hilang.

    e3 = agak berat: > 75% lapisan atas hilang, < 25% lapisan bawah hilang.

    e4 = berat: sampai lebih dari 25% lapisan bawah hilang.

    e5 = sangat berat: erosi parit

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    43/61

    Kedalaman sampai Kerikil, Padas (pengukuran lapangan)k0 = dalam: > 90 cm.

    k1 = sedang: 90-50 cm.

    k2 = dangkal: 50-25 cm.

    k3 = sangat dangkal: < 25 cm.

    Tekstur tanah (uji laboratorium sampel tanah)t1 = halus: liat, liat berdebu.

    t2 = agak halus: liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir.

    t3 = sedang: debu, lempung berdebu, lempung.

    t4 = agak kasar: lempung berpasir.

    t5 = kasar: pasir berlempung, pasir.

    Permeabilitas (uji laboratorium sampel tanah)p1 = lambat: < 0.5 cm/jam.

    p2 = agak lambat: 0.5 – 2.0 cm/jam.

    p3 = sedang: 2.0 – 6.25 cm/jam.

    p4 = agak cepat: 6,25 – 12,5 cm/jam

    p5 = cepat: >12,5 cm/jam

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    44/61

    Drainase Tanah (pengukuran/pengamatan lapangan)d0 = berlebihan, air lebih segera keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah sehingga tanaman

    akan segera mengalami kekurangan air

    d1 = baik: tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh profil tanah dari atas sampai lapisan bawah berwarna

    terang yang seragam dan tidak terdapat bercak-bercak.

    d2 = agak baik: tanah mempunyai peredaran udara baik. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, coklat ataukelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan bawah.

    d3 = agak buruk: lapisan atas tanah mempunyai peredaran udara baik. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning,

    kelabu, atau coklat. Terdapat bercak-bercak pada saluran bagian lapisan bawah.

    d4 = buruk: bagian bawah lapisan atas (dekat permukaan) terdapat warna atau bercak-bercak berwarna kelabu, coklat

    dan kekuningan.

    d5= sangat buruk: seluruh lapisan permukaan tanah berwarna kelabu dan tanah bawah berwarna kelabu atau terdapat

    bercak-bercak kelabu, coklat dan kekuningan.

    Ancaman Banjir/Genangan (data sekunder)o0 = tidak pernah: dalam periode satu tahun tanah tidak pernah tertutup banjir untuk waktu lebih dari 24 jam.

    o1 = kadang-kadang: banjir yang menutupi tanah lebih dari 24 jam terjadinya tidak teratur dalam periode kurang dari

    satu bulan.

    o2 = selama waktu satu bulan dalam setahun tanah secara teratur tertutup banjir untuk jangka waktu lebih dari 24 jam.

    o3 = selama waktu 2-5 bulan dalam setahun, secara teratur selalu dilanda banjir lamanya lebih dari 24 jam.

    o4 = selama waktu enam bulan atau lebih tanah selalu dilanda banjir secara teratur yang lamanya lebih dari 24 jam.

    Garam/Salinitas (uji lab sampel tanah, umumnya di daerah beriklim kering)g0 = bebas, 0-15% garam larut pada suhu 25o

    g1 = terpengaruh sedikit, 0,15-0,35 garam larut pada suhu 25o

    g2 = terpengaruh sedang, 0,35-0,65% garam larut pada suhu 25o

    g3 = terengaruh hebat, >65% garam larut pada suhu 25o

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    45/61

    Kerikil/Batuan (pengukuran/pengamatan lapangan)

    Batuan Kerikil (diameter 2-7,5 mm jika berbentuk bulat atau sampai 15 cm sumbu panjang jika berbentuk gepeng.

    Batuan Kecil (diameter 7,5-25 mm jika berbentuk bulat atau sampai 15-40 cm sumbu panjang jika berbentuk gepeng.

    Dalam lapisan 20 cm:

    b0 = tidak ada atau sedikit: 0-15% volume tanah.

    b1 = sedang: 15-50% volume tanah.

    b2 = banyak: 50-90% volume tanah.

    b3 = sangat banyak: > 90 % volume tanah.

    Batuan Lepas (diameter lebih besar dari 25 cm jika berbentuk bulat atau bersumbu memanjang lebih dari 40 cm jika

    berbentuk gepeng)

    b0 = tidak ada: kurang dari 0.01% luas areal.

    b1 = sedikit : 0.01%-3% permukaan tanah tertutup.b2 = sedang : 3%-15% permukaan tanah tertutup.

    b3 = banyak : 15%-90% permukaan tanah tertutup.

    b4 = sangat banyak: lebih dari 90% permukaan tanah tertutup; tanah sama sekali tidak dapat digunakan untuk produksi

    pertanian.

    Batuan terungkap merupakan batuan yang tersingkap di atas permukaan tanah, yang merupakan bagian dari satuan besar

    yang terbenam di dalam tanah (batuan tertutup)

    b0 = tidak ada: kurang dari 2% permukaan tanah

    tertutup.b1 = sedikit : 2% - 10% permukaan tanah tertutup.

    b2 = sedang : 10% - 50% permukaan tanah tertutup.

    b3 = banyak : 50% - 90% permukaan tanah tertutup.

    b4 = sangat banyak : lebih dari 90% permukaan tanah tertutup; tanah sama sekali tidak dapat digarap.

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    46/61

    Contoh Identifikasi Kelas Kemampuan Lahan

      Pilih kelas yang paling besar pembatasnya: Lahan sampel 1

    masuk dalam kategori Kelas III dengan faktor penghambat

    kepekaan erosi (ke) dan drainase (d)

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    47/61

    • Jumlah bobot terhadap lereng, jenis tanah dan curah hujan 30%

    • Ketinggian (simak analisis wilayah tanah usaha)

    • 7-25 m

    • 0-7; 25-100 m

    • 100-500 m

    • 500-1000 m

    • >1000 m

    Lahan Sesuai

    untuk Pertanian

    ANALISIS KESESUAIAN LAHAN untuk PERTANIAN

    1. Tumpang-tindih dengan penambahan-pembobotan:

    2. Tumpang-tindih hasil 1 (Lahan sesuai untuk budidaya)

    dengan:

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    48/61

    Proses Analisis dan Kriteria Teknis Kawasan Permukiman:

    • Jumlah bobot terhadap lereng, jenis tanah dan curah hujan

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    49/61

    2. Analisis Kesesuaian Lahan dengan Teknik Tumpang-tindih Boolean:

    Peta yang ditumpang tindih:• Peta Lahan Sesuai untuk Budidaya

    • Peta Guna Lahan Saat Ini (Singkirkan lahan sawah irigasi teknis)

    • Peta Lereng (Singkirkan lahan dengan kelerengan >15%, sumber lain menggunakan kriteria >25%)

    • Peta Kawasan Lindung (Singkirkan lahan yang harus dilindungi)

    Hasil:Peta Lahan Sesuai untuk Permukiman yang tidak berada di kawasan lindung dan sawah beririgasi teknis

    dengan kelerengan

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    50/61

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    51/61

    Sumber: Nusha, Fakultas Geografi, UMS, 2009, Evaluasi kesesuaian lahan untuk

    lokasi permukiman diKecamatan selogiri kabupaten wonogiri Propinsi jawa tengah

    Sumber: Setyowati, Geografi-FIS UNNES, 2007: Kajian Evaluasi

    Kesesuaian Lahan Permukiman Dengan Teknik GIS)

    Contoh Proses Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Permukiman

    Contoh Parameter Yang Digunakan pada Analisis Kesesuaian Lahan Untuk

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    52/61

    Contoh Parameter Yang Digunakan pada Analisis Kesesuaian Lahan Untuk

    Permukiman Oleh Fajar Dania Nusha K, Fakultas Geografi UMS, 2009

    No Data /parameter Keterangan

    1 Kemiringan Lereng Sudut lereng: semakin datar lereng semakin mudah dalam penempatan pondasi

    bangunan dan semakin rendah biaya pembangunan. Dihitung dari peta topografi

    dan survei lapangan.

    2 Kerapatan Alur Sungai Kedalaman dan panjang alur: semakin renggang alur sungai semakin kecil resiko

    bahaya banjir. Dihitung dari peta topografi dan survei lapangan.

    3 Banjir atau Penggenangan Frekuensi banjir: semakin jarang banjir semakin nyaman untuk bermukim. Survei

    lapangan, wawancara dengan penduduk.

    4 Erosi Permukaan Kenampakan erosi: semakin bebas erosi semakin nyaman untuk bermukim. Survei

    lapangan identifikasi ada tidaknya singkapan batuan, alur/parit akibat air

    permukaan, kenampakan akar tanaman

    5 Bahaya Longsor Gerakan massa batuan. Semakin stabil semakin aman untuk bermukim.

    Diidentifikasi dari peta topografi, jenis tanah/batuan dan survei lapangan.

    6 Drainase Genangan air: tanah lembab tergenang tidak sehat untuk bermukim. Survei

    lapangan.

    7 Kekuatan Batuan Batuan yang kuat akan menopang pondasi bangunan dengan kokoh. Survei

    lapangan, test kekuatan batuan dengan pukulan.

    8 Pelapukan Batuan Batuan sangat lapuk kuang kuat menopang bangunan di atasnya. Survei lapangan,

    pengamatan kesegaran batuan.

    9 Daya Dukung Tanah Kekuatan tanah menahan beban. Pengukuran lapangan menggunakan

    penetrometer

    10 Kedalaman Air Tanah Kemudahan mendapatkan air tanah dangkal. Survei lapangan, pengukuran pada

    sumur yang ada, pengeboran.

    11 Tekstur Tanah Tanah yang mudah kembang-kerut akan cepat merusak bangunan di atasnya.

    Survei laboratorium dari sampel.

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    53/61

    Sudut Lereg Kriteria Nilai

    0 - 2 Datar 5

    2 - 8 Landai 4

    8 - 21 Miring 3

    21 - < 40 Terjal 2

    > 40 Sangat terjal 1

    Kedalaman Alur Sungai Jumlah Alur Sungai Nilai

    < 1 0 – 1 5

    2 – 4 2 – 4 4

    5 – 8 5 – 10 3

    9 – 15 11 – 15 2

    > 16 > 15 1

    1. Kemiringan lereng

    2. Alur sungai

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    54/61

    Kriteria Nilai

    Tidak pernah banjir 5

    Tergenang 8 bulan/tahun 1

    Kriteria Nilai

    Tdak ada kenampakan erosi 5

    Kenampakan erosi ringan 4

    Kenampakan erosi sedang 3

    Kenampakan erosi berat 2

    Kenampakan erosi sangat berat 1

    3. Kerawanan banjir/genangan

    4. Erosi permukaan

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    55/61

    Kriteria Nilai

    Tanpa bahaya longsor 5

    Ada gerakan massa batuan/tanah voume

    kecil

    4

    Gerakan massa batuan/tanah resiko

    sedang

    3

    Gerakan massa batuan/tanah resiko tinggi 2

    Gerakan massa batuan/tanah resiko

    sangat tinggi

    1

    Kriteria Nilai

    Lahan kering, pengatusan sangat baik 5

    Pengatusan baik 4

    Pengatusan sedang 3

    Pengatusan jelek 2

    Pegatusan sangat jelek 1

    5. Kerawanan longsor

    6. Drainase/pengatusan

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    56/61

    Kriteria Nilai

    Tidak mudah pecah oleh pukulan palu

    geologi sangat kuat

    5

    Sukar pecah oleh pukulan palu geologi 4

    Pecah oleh pukulan palu geologi 3

    Mudah pecah oleh pukulan palu geologi

    ringan

    2

    Mudah dipecah dengan tangan 1

    Kriteria Nilai

    Batu segar 5

    Batu lapuk ringan 4

    Batu lapuk sedang 3

    Batu lapuk kuat 2

    Batu lapuk sangat kuat 1

    7. Kekuatan batuan

    8. Pelapukan batuan

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    57/61

    Beban titik (kg/cm2) Kriteria Nilai

    > 1,5 Sangat kuat 5

    1,4 - 1,5 Kuat 4

    1,2 - 1,4 Sedang 3

    1,1, - 1,2 Lemah 2

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    58/61

    Kriteria Nilai

    Geluh 5

    Geluh berpasir 4

    Geluh berlempung 3

    Lempung berpasir 2

    Lempung, pasir 1

    11. Tekstur tanah

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    59/61

    Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Permukiman Harkat

    (Jumlah harkat dari seluruhparameter)

    I (S1,S2) Sangat baik hingga baik, lahan sangat sesuai untuk permukiman >35

    II (S3) Sedang, lahan mempunyai beberapa faktor penghambat non

    permanen

    31-35

    III (N1,N2) Jelek hingga sangat jelek, lahan memiliki banyak faktor

    penghambat atau beberapa faktor penghambat mutlak dan

    permanen.

    25-30

    Interval kelas =

    Jumlah nilai tertinggi – jumlah nilai terendah

    Jumlah kelas

    Jumlah nilai dari masing-masing satuan lahan

    (kemiringan lereng + kerapatan alur sungai + Banjir atau Penggenangan +

    Tingkat erosi permukaan + Tingkat bahaya longsor + Drainase +

    Kekuatan Batuan + Pelapukan Batuan + Daya dukung tanah +

    Kedalaman air tanah + Tekstur tanah).

    Klasifikasi Kesesuaian Lahan Untuk Permukiman

    Sumber: Nusha, Fakultas Geografi, UMS, 2009, Evaluasi kesesuaian lahan untuk

    lokasi permukiman diKecamatan selogiri kabupaten wonogiri Propinsi jawa tengah

    Kriteria Keses aian Lahan

    Contoh Lain Parameter Kesesuaian Lahan untuk Permukiman (pada penelitian lainnya)

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    60/61

    No Parameter

    Kriteria Kesesuaian Lahan

    S1 S2 S3 N1 N2

    KEKASARAN MEDAN

    1 Kemiringan Lereng 0% - 8% > 8% - 25% > 25% - 40% > 40 % > 40 %

    KEKUATAN BATUAN

    2 Posisi jalur patahan tidak ada tidak ada ada pengaruh Tepat pada

     jalur

    Tepat pada

     jalur

    3 Kekuatan batuan (kg/cm2) > 75 > 30 - 75 > 10 - 30 > 3 - 10 < 3

    KEKUATAN TANAH

    4 Kembang kerut tanah (nilai cole) < 0,001-0,03 0,031-0,060 0,061-0,090 > 0,091 > 0,091

    5 Daya dukung tanah (kg/cm2) > 7,11 - 8,53 > 5,69 - 7,11 > 4,27 - 5,69 0 - 4,27 0 - 4,27

    PEMATUSAN DRAINASE

    6 Saluran permukaan tanah Baik Sekali Baik Agak baik Tidak teratur Tidak ada

    KETERSEDIAAN AIR

    7 Kedalaman Air Tanah < 15 m 15-25 25-50 >50 >50

    BAHAYA ALAM

    8 Erosi Tidak ada < 25 % erosi > 75% erosi erosi berat erosi berat

    9 Longsor/Gerakan Tanah Tidak ada Tidak ada Ada, ringan Ada, resiko

    berat

    10 Banjir Tidak pernah Pernah ada TergenangRingan, < 2

    bulan per tahun

    Tergenang

    berat, 2-6

    bulan

    pertahun

    Tergenang

    sangat berat,

    >6 bulan per

    tahun

    Sumber: Setyowati, Geografi-FIS UNNES: Kajian Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman Dengan Teknik GIS, 2007)

  • 8/9/2019 Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian

    61/61

    Selamat Belajar