BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf ·...

34
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Riset pemasaran memainkan peranan kunci dalam melakukan suatu usaha, terutama untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai barang / jasa yang akan ditawarkan. Ada beberapa definisi pemasaran yang disampaikan oleh beberapa ahli, yaitu: a. Kotler, Keller (2009:45). “Marketing is about identiying and meeting human and social needs.” b. Maynard dan Beckman.(2004:1) “Marketing embraces all business activities involved in the flow if goods and services from physical production to consumption.” c. Kotler , Armstrong (2003:7) “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.” d. Lamb, Hair, Mc Daniel (2001:6) “Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.”

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf ·...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran

Riset pemasaran memainkan peranan kunci dalam melakukan suatu usaha,

terutama untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai barang / jasa yang

akan ditawarkan. Ada beberapa definisi pemasaran yang disampaikan oleh

beberapa ahli, yaitu:

a. Kotler, Keller (2009:45).

“Marketing is about identiying and meeting human and social needs.”

b. Maynard dan Beckman.(2004:1)

“Marketing embraces all business activities involved in the flow if goods

and services from physical production to consumption.”

c. Kotler , Armstrong (2003:7)

“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain.”

d. Lamb, Hair, Mc Daniel (2001:6)

“Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep,

harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk

menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan

organisasi.”

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Dari definisi pemasaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran

mencakup segala proses untuk memperoleh apa yang diinginkan individu dan organisasi

melalui pertukaran dan penciptaan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

dan keinginan individu dan organisasi.

2.2 Konsep Pemasaran

Dalam hubungannya dengan konsumen, perusahaan harus merencanakan

sebuah konsep dan gagasan-gagasan yang dapat memecahkan masalah-masalah

spesifik dari pihak konsumen. Definisi konsep pemasaran dari beberapa ahli:

a. Kotler, Armstrong (2001:388).

“Marketing concept (konsep pemasaran) adalah sebuah filosofi

pelayanan pelanggan dan keuntungan timbal balik.”

b. Kotler, Keller (2009:787)

“Marketing plan is a written document that summarizes what the

marketer has learned about the marketplace, indicate how the firm plans

to reach its marketing objectives, and helps direct and coordinate the

marketing effort.”

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep pemasaran

adalah sebuah dokumen tertulis yang mempelajari target pasar, dan perencanaan

perusahaan untuk melayani pelanggan dan juga mendapat keuntungan timbal balik.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

2.3 Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

pengusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan

mendapatkan laba. Pemasaran dikembangkan dari kata pasar yang berarti sarana atau

tempat berkumpulnya orang yang terlibat dalam pemasaran, dalam pengertian abstrak

pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan.

2.3.1 Definisi manajemen pemasaran

Ada bermacam-macam definisi manajemen pemasaran menurut para ahli, yaitu :

a. Philip Kotler(2002:9)

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan

jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu

dan organisasi.

b. Kotler, Armstrong (2003:16)

Manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, implementasi, dan

pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran

demi mencapai tujuan organisasi.

Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen

pemasaran merupakan proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian program

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

yang dirancang untuk menciptakan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli

demi memenuhi tujuan individu dan organisasi.

2.3.2 Marketing Mix

Dalam marketing mix ada 4 (empat) elemen yang digunakan perusahaan untuk

menawarkan produknya kepada konsumen, yaitu:

a. Produk/Jasa

Contoh: kegunaan, desain, merek, dan kemasan yang digunakan,

termasuk juga keuntungan setelah pembelian, seperti garansi dan jaminan

kembali.

b. Harga

Contoh: daftar harga, termasuk diskon, allowances, dan aturan

pengembalian barang.

c. Tempat

Contoh: distribusi produk atau servis melalui toko tertentu dan outlet

yang bukan toko.

d. Promosi

Contoh: iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan

kemampuan penjualan yang didesain untuk membangun kesadaran dan

permintaan produk atau jasa.

Dalam sebuah produk makanan, bahan baku merupakan salah satu unsur yang

penting dalam proses produksi. Ketersediaan bahan baku dan kualitas dari bahan baku

yang dipakai dapat mempengaruhi hasil produksi nantinya. Jika bahan baku tersebut

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

rusak namun tetap dipakai, maka hasil dari produksi tidak dapat maksimal, yang dapat

mempengaruhi tingkat penjualan konsumen. Untuk lebih memudahkan para konsumen

mencari produk hasil produksi, banyak pengusaha membuka toko mereka dalam bentuk

one stop shopping, yaitu berupa kumpulan berbagai macam toko dalam sebuah area

yang dipersiapkan dan dilengkapi fasilitas untuk kenyamanan konsumen. Ide one stop

shopping ini diaplikasikan dalam bentuk pusat perbelanjaan. Seorang pengusaha juga

harus memperhatikan berbagai aspek untuk membentuk sebuah brand image sebuah

perusahaan. Dengan brand image yang kuat maka akan memudahkan konsumen dalam

menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan pertimbangan serta

menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty).

Jadi, dengan pemilihan bahan baku, dan promosi yang baik tentunya akan

menarik minat pelanggan lebih besar dan juga meningkatkan pendapatan perusahaan itu

sendiri.

2.4 Produk

Produk berarti segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang ditawarkan

suatu perusahaan. Semua produk dapat digolongkan ke dalam salah satu dari kedua

kelompok besar yang didasarkan atas jenis pelanggan yang akan menggunakannya,

yaitu:

a. Produk konsumen (consumer product)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Produk konsumen adalah produk yang ditujukan untuk pemakai akhir.

Golongan produk konsumen didasarkan atas bagaimana cara konsumen

memandang dan membeli produk tersebut. Golongan produk konsumen

dapat terbagi atas :

i. Produk nyaman (convenience product)

ii. Produk belanjaan (shopping product)

iii. Produk khas (speciality product)

iv. Produk tidak dicari (unsought product)

b. Produk industri (industry product)

Produk industri adalah produk yang diadakan untuk digunakan dalam

memproduksi produk lainnya. Golongan produk industri didasarkan pada

bagaimana cara pembeli memandang dan menggunakan produk tersebut.

Produk industri digolongkan menjadi :

i. Instansi

ii. Aksesoris

iii. Bahan baku

iv. Bagian dan bahan komponen

v. Sediaan

vi. Jasa profesional

2.4.2 Bagian dan bahan komponen

Komponen adalah barang pengeluaran yang telah diolah menjadi bagian dari

produk akhir.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

2.5 Promosi

Promosi (promotion) adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual

kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

Ada beberapa metode promosi, yaitu :

a. Penjualan perorangan (personal selling)

Penjualan perorangan melibatkan pembicaraan langsung antara penjual

dan pelanggan potensial.

b. Penjualan massal (mass selling)

Penjualan massal adalah kegiatan berkomunikasi dengan sejumlah besar

pelanggan potensial pada saat yang sama, contohnya iklan. Iklan

(advertising) adalah penyajian informasi nonpersonal tentang suatu

produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran

tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang

mensponsorinya. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi

konsumen-evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap,

dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Dalam prakteknya

iklan teah dianggan sebagai manajemen citra (image management).

Walaupun pertama-tama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi,

tujuan akhirnya adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen.

c. Publisitas (publicity)

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Publisitas adalah setiap bentuk penyajian gagasan, barang, atau jasa yang

tidak dibayar.

d. Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada

konsumen untuk melakukan pembelian.

Dalam lingkungan bersaing yang ketat, promosi sering menjadi elemen kunci

dalam “paket persenjataan bersaing” pemasar. Banyak perusahaaan yang pangsa

pasarnya sejenis terus menerus berpromosi, sebagian besar dalam harga, dengan

menawarkan berbagai tawaran dan diskon, tapi juga melemparkan kampanye periklanan

yang gencar di samping kadang-kadang melakukan kontes dan hadiah.

2.6 Harga

Menurut Vithala R.Rao (1984:S39) menyatakan bahwa :

Dampak dari perubahan harga harus lebih segera dan langsung dirasakan, dan

daya tarik yang didasarkan pada harga adalah yang paling mudah dikomunikasikan

kepada pembeli potensial. Namun demikian, pesaing juga dapat beraksi dengan ebih

mudah terhadap daya tarik yang didasarkan pada harga ketimbang yang didasarkan pada

manfaat dan citra produk. Dapat dikatakan bahwa keputusan tentang harga mungkin

adalah keputusan yang paling signifikan tentang bauran(strategi) pemasaran

lainnyauntuk produk-produk yang bermerek.

Informasi mengenai harga seringkali menjadi perhatian dan dipahami, dan

makna yang dihasilkan dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Untuk beberapa

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

pembelian tertentu, konsumen dapat melakukan beberapa macam perbandingan harga

antara merek-merek yang ada dan mempertimbangkan tawar menawar dari erbagai

macam biaya yang harus dikeluarkan dan nilai yang diperoleh.

2.7 Keputusan Pembelian

Ada tiga tingkatan level bagi seorang konsumen dalam membuat keputusan,

yaitu :

a. Extensive problem solving

Extensive problem solving muncul ketika seorang konsumen membeli

sebuah produk atau jasa yang mahal, enting, dan secara teknis rumit

untuk pertama kalinya.

b. Limited problem solving

Limited problem solving seringkali muncul ketika konsumen membeli

sebuah versi terbaru dari barang yang pernah dibeli sebelumnya,

contohnya mengganti laptop baru.

c. Routinized response behaviour

Routinized response behaviour menyiratkan bahwa konsumen telah

terlebih dahulu mencari tahu informasi tentang barang yang akan dibeli

untuk membuat pilihan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

2.8 Perilaku Pembelian

Untuk mengetahui apa yang menyebabkan tingkah laku konsumen, maka

dilakukan atttitude research dimana menjawab sebagian besar pertanyaan untuk strategi

pemasaran. Menurut Schiffman, Kanuk (2010;246) attitude is a learned predisposition

to behave in a consistenly favourable or unfavourable way with respect to a given

object.

Pemeriksaan tentang pembentukan perilaku dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

bagaimana sikap dipelajari, sumber pengaruh dalam pembentukan perilaku, dan dampak

kepribadian terhadap pembentukan perilaku. Penelitian membuktikan bahwa perilaku

yang berkembang lewat pengalaman langsung (contoh: penggunaan produk) lebih

memiliki kekebalan dan tahan terhadap serangan daripada perilaku yang berkembang

lewat pengalaman tidak langsung (contoh: membaca iklan). Terkadang seseorang

bersikap seperti seorang ahli tentang pengamatan tertentu dengan mengumpulkan

informasi dalam upaya untuk mengkonfrmasi kesimpulan sebelumnya.

2.9 Pengertian Analisis Jalur

Menurut para ahli, pengertian analisis jalur :

a. Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab

akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi

juga tidak langsung. (Robert D. Rutherford, 1993).

b. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi

berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan

(magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat

hipotetikal dalam seperangkat variabel. (Paul Webley, 1997).

c. Analisis jalur adalah model perluasan regresi yang digunakan untuk

menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model sebab

akibat yang dibandingkan dengan peneliti. (David Garson, North

Carolina State University).

Dari penjelasan analisis jalur di atas dapat disimpulkan bahwa analisis jalur

merupakan perluasan dari metode regresi berganda di mana variabel bebasnya

mempengaruhi variabel tergantung yang berlangsung secara dua arah.

Tujuan analisis jalur adalah untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak

langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat. Model analisis

jalur yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat antara variabel eksogen dan

variabel endogen.

Manfaat analisis jalur adalah untuk :

a. Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang

diteliti.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

b. Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X)

dengan analisis jalur ini bersifat kualitatif.

c. Faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang

berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y) juga dapat digunakan

untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y).

2.10 Asumsi-asumsi Analisis Jalur

Asumsi yang mendasari analisis jalur adalah sebagai berikut :

a. Hubungan antar variabel bersifat linier, adaptif, dan normal.

b. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang

berbalik.

c. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio.

d. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel

untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota etiap anggota

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

e. Observed variabels diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan

reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.

f. Model yang dianalisis diidentifikasi dengan benar berdasarkan teori-teori dan

konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang diuji berdasarkan

kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar

variabel yang diteliti.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

2.11 Model Analisis Jalur

Gambar 2.1 Jenis Umum Model Path Analysis 

Sumber : Schumacker dan Lomax (1996:41-42)

2.12 Model Analisis Korelasi dan Regresi

Analisis korelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel

yang satu dengan variabel yang lain. Sedangkan analisis regresi digunakan untuk

mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

2.12.1 Model Analisis Korelasi

Model korelasi yang dipakai adalah Pearson Product Moment (PPM). Korelasi

ini dikemuakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaan model PPM adalah untuk

mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel

terikat (dependent). Model korelasi antara X1, X2 dan Y akan digambarkan pada Gambar

2.2 berikut.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

rYX1

Gambar 2.2 Model Korelasi X1,X2, Y 

Untuk perhitungan analisis korelasi, dirumuskan dengan :

R = r =     X  Y   

     X  .  Y         (2-1)

Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari

harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada

korelasi dan r = 1 artiny korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan

dikonsultasikan dengan Tabel 2.1interpretasi nilai r sebagai berikut :

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.80 – 1.000 Sangat Kuat

0.60 – 0.799 Kuat

0.40 – 0.599 Cukup Kuat

0.20 – 0.399 Rendah

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi 

Sumber : Riduwan(2005:138)

Untuk mencari besarnya hubungan korelasi antara variabel digunakan rumus:

KP = r2 x 100 % (2-2)

2.12.2 Model Regresi

Analisis regresi adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) maka dinamakan regresi linear sederhana

(simple linear regression) yang dirumuskan :

Ŷ   (2-3)

dimana :

Ŷ : (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X : Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a : Nilai konstanta harga Y jika x = 0

b : Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

b =  .   . .  

(2-4)

a =   (2-5)

Namun demikian, jika pengukuran pengaruh melibatkan dua atau lebih variabel

bebas (X1,X2,X3, dan seterusnya) dan satu variabel terikat (Y) maka dinamakan analisis

regresi berganda (multiple regression) yang dirumuskan :

Ŷ (2-6)

dimana Y adalah variabel terikat, a adalah konstanta, dan b adalah koefisien

regresi pada masing-masing variabel bebas. Menurut Sekaran (2006:299) analisis regresi

berganda dilakukan untuk menguji pengaruh simultan dari beberapa variabel bebas

terhadap satu variabel terikat yang berskala interval.

Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada :

a. Data yang dianalisis jenis data interval dan ratio.

b. Data yang dipilih secara acak (random)

c. Data yang dihubungkan berdistribusi normal.

d. Data yang dihubungkan berpola linear.

e. Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama desuai dengan

subyek yang sama.

2.12.3 Analisis Jalur

Untuk menghitung pengaruh variabel bahan baku, promosi, harga terhadap

penjualan secara keseluruhan, maka digunakan fungsi F-hitung yaitu :

F = (2-7)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

dimana :

JK(Reg) : jumlah kuadrat-kuadrat regresi

JK(S) : jumlah kuadrat-kuadrat sisa

k : jumlah variabel yang diteliti

n : jumlah data

Rumus JK(Reg):

JK Reg   b ΣX Y  b ΣX Y b ΣX Y (2-8)

Rumus JK(S):

JK S  ΣY  JK Reg (2-9)

2.12.4 Model Mediasi

Merupakan model perantara di mana variabel Y memodifikasi pengaruh

variabel X terhadap variabel Z.

2.12.5 Model Kombinasi Pertama dan Kedua

Merupakan kombinasi model pertama dan kedua, yatu variabel X

berpengaruh terhadap variabel Z secara langsung dan secara tidak langsung

mempengaruhi variabel Z melalui variabel Y.

2.12.6 Model Kompleks

Merupakan model yang lebih kompleks, dimana variabel X1 secara langsung

mempengaruhi Y2 dan melalui variabel X2 secara tidak langsung mempengaruhi Y2,

sementara variabel Y2 juga dipengaruhi oleh variabel Y1.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

2.12.7 Model Rekursif dan Non Rekursif

Rekursif adalah jika semua anak panah menuju satu arah. Non rekursif

terjadi jika anak panah tidak searah atau terjadi arah yang terbalik, atau bersifat sebab

akibat.

2.13 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak didefinisikan oleh Fritz Bauer (Pressman, 2001, p20)

adalah kegiatan menerapkan dan menggunakan prinsip-prinsip rekayasa yang baik

dalam rangka menghasilkan perangkat lunak yang ekonomis, reliable, dan bekerja secara

efisien.

Dalam rekayasa pirangkat lunak terdapat tiga elemen utama (Pressman, 2001,

p21), yaitu :

a. Proses (Process)

Menyatukan metode dan alat bantu dalam pengembangan suatu perangkat lunak.

Prosedur menjabarkan urutan kerja dimana metode akan diterapkan, catatan mengenai

data-data yang dibutuhkan, serta kendali untuk menjaga kualitas dan mencatat

perubahan pada perangkat lunak.

b. Metode (Methods)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Mengarahkan sejumlah tugas yang meliputi perencanaan proyek dan analisis kebutuhan

sistem dan perangkat lunak. Terdiri dari perancangan struktur, arsitektur program,

algoritma prosedur, penulisan kode, pengujian dan perawatan perangkat lunak.

c. Alat–alat bantu (Tools)

Menyediakan dukungan yang bersifat otomatis ataupun semi otomatis untuk proses dan

metode.

2.14 Model Proses Perangkat Lunak

Dalam rekayasa perangkat lunak terdapat berbagai macam model. Model yang sering

umum digunakan adalah model Waterfall . Nama model ini sebenarnya adalah “Linear

Sequential Model”. Namun model ini juga sering disebut dengan “classic life cycle” atau

model waterfall. Model ini disebut model waterfall karena setiap proses yang berjalan

harus terlebih dahulu menunggu selesainya proses sebelumnya dan berjalan secara

berurutan. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar 2.13

berikut:

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Gambar 2.13 Waterfall Model (Pressman,2001)

Menurut Pressman (2001, p28 ) terdapat 6 tahap dalam model waterfall yaitu :

1. System / Information Engineering and Modeling

Sebuah perangkat lunak biasanya merupakan suatu bagian dari sebuah sistem,

oleh karena itu untuk merancang sebuah perangkat lunak diawali dengan mencari

kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk perangkat

lunak. Hal ini sangat penting, mengingat perangkat lunak harus dapat berinteraksi

dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dan pengguna.

2. Software Requirements Analysis

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada perangkat lunak.

Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para perancang perangkat

lunak harus mengerti tentang domain informasi dari perangkat lunak, seperti fungsi yang

dibutuhkan, sifat, penyajiannya, dan user interface. Pencarian kebutuhan sistem dan

perangkat lunak harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

3. Design

Proses desain untuk sebuah perangkat lunak merupakan proses yang memiliki

banyak tahap, yang dimana fokus kepada empat bagian dalam program, yaitu struktur

data, arsitektur perangkat lunak, tampilan, dan detil prosedurnya (algoritma). Proses ini

digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi representasi dari perangkat

lunak yang dimana dapat dinilai kualitasnya sebelum coding dimulai. Desain harus dapat

mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Proses

ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari perangkat lunak.

4. Coding

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, seperti komputer, maka desain harus diubah

bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa

pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap

design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

5. Testing

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Perangkat lunak yang telah dibuat haruslah diujicobakan. Semua fungsi-fungsi

perangkat lunak baik yang internal maupun eksternal harus diujicoba, ini berfungsi

untuk memastikan agar perangkat lunak bebas dari error, dan hasilnya sesuai dengan

kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

6. Maintenance

Setelah perangkat lunak telah selesai dibuat dan diberikan kepada pengguna,

pemeliharaan suatu perangkat lunak diperlukan, termasuk di dalamnya adalah

pengembangan. Pemeliharaan ini diperlukan karena perangkat lunak yang dibuat tidak

selamanya hanya seperti itu. Ketika perangkat lunak dijalankan mungkin saja masih

terdapat error-error yang tidak ditemukan sebelumnya, atau terdapat penambahan fitur-

fitur yang belum ada pada perangkat lunak tersebut. Pengembangan diperlukan ketika

adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi,

atau perangkat lainnya.

2.15 Interaksi Manusia dengan Komputer

IMK adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan

implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi

fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya. Suatu aplikasi harus

mempunyai tampilan muka yang direncanakan untuk memperbaiki kegunaan aplikasi.

Tujuan dari rekayasa sistem interaksi manusia dan komputer (Shneiderman, 1998, p9-

14) adalah :

a. Fungsionalitas yang sesuai

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Sistem dengan fungsionalitas yang kurang memadai mengecewakan pemakai dan

sering ditolak atau tidak digunakan. Sedangkan sistem dengan fungsionalitas yang

berlebih berbahaya dalam implementasi, pemeliharaan, proses belajar dan penggunaan

yang sulit.

b. Keandalan, Ketersediaan, Keamanan dan Intengritas data

Kehandalan berfungsi seperti yang diinginkan, tampilan akurat. Ketersediaan

berarti siap ketika hendak digunakan dan jarang mengalami masalah. Keamanan berarti

terlindung dari akses yang tidak diinginkan dan kerusakan yang disengaja. Integritas

data adalah keutuhan data yang terjamin, tidak mudah rusak atau diubah oleh orang yang

tidak berhak.

c. Standarisasi, Integrasi, Konsistensi dan Protabilitas

Standarisasi adalah keseragaman sifat-sifat antar muka pemakai pada aplikasi

yang berbeda. Integrasi adalah kesatuan dari berbagai paket aplikasi dalam suatu

program aplikasi, seperti urutan perintah, istilah, satuan, warna, tipografi. Protabilitas

adalah dimungkinkannya data dikonversi dan dipindahkan, dan dimungkinkannya antar

muka pemakai dipakai di berbagai lingkungan perangkat lunak dan perangkat keras.

d. Penjadwalan dan Anggaran

Perencanaan yang hat-hati dan manajemen yang berani diperlukan karena adanya

persaingan dengan vendor lain sehingga proyek harus sesuai jadwal dan anggaran,

sistem yang perlu tepat pada waktunya (real time), serta murah agar dapat diterima

“Delapan Aturan Emas Rencana Tampilan Muka” atau “Eight Golden Rules of Interface

Design” merupakan prinsip-prinsip desain yang diterapkan dalam sistem interaktif dan

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

mendasari desain tampilan muka. “Eight Golden Rules of Interface Design”

Shneiderman adalah sebuah panduan untuk rancangan interaksi yang baik.

Delapan aturan tersebut yaitu (Shneiderman, 1998, pp74-75) :

1. Berusaha untuk konsisten. (Strive for consistency)

Konsisten disini berhubungan dengan urutan tindakan yang harus dilakukan

dalam situasi yang serupa, istilah yang serupa juga harus digunakan dalam prompts,

menu, help screen, pemilihan warna, layout, ukuran dan bentuk huruf.

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut. (Enable frequent users

to use shortcuts)

Bersamaan dengan meningkatnya pengguna, maka dari itu pengguna lebih

tertarik pada langkah – langkah yang lebih cepat untuk berinteraksi. Fasilitas seperti

penyingkatan (abbreviations), tombol khusus (special keys), perintah tersembunyi

(hidden command), dan fasilitas lainnya sangat diperlukan oleh para pengguna. Waktu

respon yang relatif cepat dan tepat dalam menampilkan tampilan juga merupakan salah

satu daya tarik bagi para pengguna.

3. Memberikan umpan balik yang informatif (Offer informative feedback).

Untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh pengguna, harus diberikan umpan

balik. Presentasi visual dari objek yang menarik akan menciptakan lingkungan yang

menyenangkan untuk menunjukkan adanya perubahan yang menyeluruh.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (Design dialogs to yield

closure).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Urutan dari tindakan harus diatur ke dalam suatu kelompok yang terdiri dari

bagian awal, tengah dan akhir. Umpan balik yang informatif dari penyelesaian tindakan

suatu kelompok akan memberikan kepuasan bagi operator, dan akan menandakan bahwa

jalannya sudah jelas untuk menyiapkan kelompok lainnya.

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana

(Offer error prevention and simple error handling).

Dalam mendesain, sebisa mungkin sistem harus menyediakan error prevention,

sehingga pengguna tidak akan membuat kesalahan yang fatal, contohnya, pada menu

untuk memasukkan nama, user tidak diperbolehkan untuk memasukkan angka. Jika user

melakukan kesalahan, sistem harus dapat mendeteksi kesalahan tersebut dan

menampilkan kesalahan pengguna dan memberikan contoh penggunaan yang benar

secara sederhana.

6. Mengijinkan pembalikan aksi yang mudah. (Permit easy reversal of actions)

Dalam mendesain, sebisa mungkin tindakan yang telah dilakukan sebelumnya

dapat di undo. Hal ini akan memudahkan pengguna jika melakukan kesalahan yang tidak

disengaja ketika sedang mengerjakan sesuatu.

7. Menyediakan pengendalian internal. (Support internal locus of control)

Sistem yang dirancang haruslah dapat membuat pengguna merasa menguasai

sistem dan sistem akan memberikan respon atas aksi yang diberikan.

8. Mengurangi beban hafalan. (Reduce short-term memory load)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Oleh karena keterbatasan manusia dalam mengingat dan memproses informasi

dalam waktu yang singkat maka dari itu tampilan sebaiknya dibuat sesimple mungkin

sehingga dapat diterima dengan mudah oleh pengguna. Fasilitas seperti akses online

untuk memerintahkan format sintaksis, singkatan, kode, dan informasi lainnya harus

disediakan.

Suatu program yang interaktif dan baik harus bersifat user friendly. (Shneiderman, 1998,

p15) menjelaskan 5 kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu program yang user friendly

yaitu :

a. Waktu belajar (Time to learn)

Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh user untuk mempelajari dan

menggunakan perintah–perintah yang relevan untuk suatu tugas (tasks).

b. Kecepatan kinerja (Speed of performance)

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas (tasks).

c. Tingkat kesalahan user (Rate of errors by users)

Berapa banyak kesalahan dan kesalahan apa saja yang dilakukan oleh pengguna

dalam menyelesaikan tugas. Walaupun waktu untuk membuat dan memperbaiki

kesalahan mungkin tidak sesuai dengan kecepatan penyajian informasi (Speed of

performance), error handling adalah salah satu komponen yang kritikal dari penggunaan

sistem yang dimana membutuhkan perhatian dan pembelajaran lebih lanjut.

d. Penghafalan dari waktu ke waktu (Retention over time)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Seberapa lama pengguna dapat mengingat penggunaan sistem tersebut.

Penghafalan mungkin berhubungan erat dengan waktu untuk belajar dan frekuensi

penggunaan.

e. Kepuasan pribadi (Subjective satisfaction)

Berapa besar ketertarikan pengguna untuk menggunakan aspek yang bervariasi

dalam sistem. Jawabannya bisa didapatkan melalui wawancara atau dengan survei

tertulis yang mengandung tingkat kepuasan dan komentar.

2.16 State Transition Diagram

State Transition Diagram (STD) digunakan untuk menggambarkan urutan dan

variasi layar yang dapat muncul ketika pengguna sistem mengunjungi terminal (Whitten

et al., 2004). Pada mulanya, STD didesain untuk sistem yang real – time, seperti proses

kontrol, sistem switch telepon , sistem akusisi data kecepatan tinggi, perintah militer dan

sistem kontrol. STD sekarang ini digunakan ketika waktu adalah yang menjadi intinya.

Komponen–komponen utama pada STD adalah :

1. State

Disimbolkan dengan segiempat

State merepresentasikan tentang tindakan apa yang sedang dilakukan dan

tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

2. Transition

Disimbolkan dengan panah

Transition digunakan untuk menghubungkan antara satu state dengan state

lainnya.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

3. Condition dan Action

Disimbolkan dengan

2.17 Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah

sistem dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Yang ditekankan dalam

diagram ini adalah ‘apa’ yang diperbuat sistem, dan bukan ‘bagaimana’ sistem itu

melakukannya.

1. Actor/Aktor, menggambarkan orang, sistem atau entitas luar yang menyediakan

informasi atau menerima informasi dari sistem. Aktor menggambarkan sebuah

tugas/peran dan bukannya posisi atau jabatan.

2. Use case, menggambarkan perilaku, termasuk didalamnya interaksi antara aktor

dan sistem. Use case dibuat berdasarkan kebutuhan aktor. Setiap use case harus

diberi nama yang menyatakan apa yang dicapai dari hasil interaksinya dengan

aktor.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

3. Association asosiasi, mengidentifikasi interaksi antara aktor dan use case. Setiap

asosiasi menjadi sebuah dialog yang harus dijelaskan dalam kasus menggunakan

narasi.

4. Include relationship, sebuah hubungan dimana sebuah use case dasar

mengandung fungsi dari use case lainnya.

5. Extend relationship, mengidentifikasi sebuah use case yang menyampaikan

tindakan dari use case lainnya. Hubungan ini menyatakan rincian tentang sebuah

sistem atau aplikasi yang basanya tersembunyi dalam sebuah use case.

2.18 Diagram Alir (Flowchart)

Diagram alir (Whitten et al., 2004) adalah diagram yang memperlihatkan urutan

dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Diagram ini dinyatakan dengan simbol,

dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Simbol–simbol yang

digunakan seperti segi empat, belah ketupat dan oval yang digunakan untuk menyatakan

operasi, sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.

Sebagai diagram grafis yang menunjukkan program atau sistem lainnya,

flowchart berguna sebagai sarana pembantu untuk menunjukkan bagaimana bekerjanya

program yang diusulkan serta sebagai sarana untuk memahami operasi-operasi dari

sebuah program. Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus yang bersifat mutlak,

karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu

masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan antara satu pemrogram

dengan pemrogram lainnya dapat bervariasi.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Namun secara garis besar flowchart terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

a. Input

b. Proses

c. Output

Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu

menggambarkan proses di dalam program.

Tabel 2.16 Simbol – simbol Flowchart

Notasi Nama Fungsi

Proses Proses perhitungan atau

pengolahan data

Predefined

proses

Permulaan sub program / proses

menjalankan sub program

Input /

Output Proses input / output data

Decision Perbandingan pernyataan,

penyeleksian data dimana

terdapat pilihan untuk

menentukan langkah selanjutnya

Terminal Permulaan atau akhir program

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Garis alir Arah aliran program

Preparation Proses inisialisasi / proses

pemberian harga awal

Manual input Input dari pengguna

On-page

connector

Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada satu

halaman

Off-page

connector

Penghubung bagian – bagian

flowchart yang berada pada

halaman berbeda

2.19 Perancangan Layar

Perancangan layar merupakan suatu tahapan untuk membuat blue print atas

tampilan layar yang sesungguhnya. (Shneiderman, 1998, p80) mengusulkan pedoman

perancangan layar yang baik adalah :

a. Konsisten tampilan data. Istilah, singkatan, format dan lainnya harus standar.

b. Beban ingatan yang seminimal mungkin bagi pengguna. Pengguna sedapat

mungkin tidak diharuskan mengingat informasi dari layar satu ke layar lainnya.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

c. Kompatibilitas tampilan data dengan pemasukan data. Format tampilan informasi

perlu berhubungan dengan tampilan pemasukan data.

d. Fleksibilitas kendali pengguna terhadap data. Pengguna program harus dapat

memperoleh informasi yang diinginkan sesuai format yang paling memudahkan.

2.20 UML (Unified Modelling Language)

UML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan,

memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan artefak dari sistem software,

begitu pula dengan model bisnis dan sisten non-software lain. UML bukanlah sebuah

Object-Oriented Analysis and Design (OOA/D), namun untuk membentuk sebuah objek

yang memiliki tanggung jawab, seringkali diperlukan notasi UML, dan gambaran umum

design pattern.

OOA/D sangat berhubungan erat dengan analisis kebutuhan, dimana termasuk

menggambarkan sebuah use case. Analisis kebutuhan dan OOA/D perlu disajikan dalam

bentuk proses pengembangan. Dalam hal ini Unified Process yang sudah cukup dikenal

digunakan sebagi contoh proses pengembangan iterative.

2.21 C#

C# (dibaca : C sharp) adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang

dikembangkan oleh Microsoft sebagai bagian dari kerangka .NET Framework. Bahasa

permrograman ini berbasis C++ dan dipengaruhi oleh fitur bahasa lain seperti Java,

Delphi, Visual Basic, dan lain-lain

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

Menurut standar ECMA-334 C# Language Specification, nama C# terdiri atas

sebuah huruf Latin C(U+0043) yang diikuti oleh tanda pagar yang menandakan angka

#(U+0023).

C# dapat digunakan untuk membuat beberapa aplikasi software. Aplikasi

software yang umum ditemukan adalah:

a. Web applications.

Dengan menggunakan C# maka prgram aplikasi dapat berjalan di web dengan berbagai

platform, baik Macintosh, Windows, dan Linux.

b. Windows graphical user interface (GUI) applications

Windows applications dirancang untuk keperluan desktop dan platform tunggal.

Program ini berjalan di komputer layaknya program pengolah kata.

c. Concole-based applications.

Console application biasanya mengirimkan permintaan ke operating system untuk

menampilkan text ke dalam layar tampilan console atau mengambil data dari keyboard.

Nilai dapat dimasukkan dengan input minimal dan output ditampilkan di concole output.

2.22 Roti dan Produk Roti

Menurut sejarah, roti pertama kali di panggang di Mesir pada tahun 10000

sebelum masehi (Wood, 1989). Roti ini dipanggang dalam pot-pot tanah liat berukuran

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2012-1-00650-STIF Bab 2.pdf · pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan, proses atau sistem keseluruhan. ...

besar. Cara memanggang jaman dahulu bervariasi sejak kebudayaan pertama kali,

dimana termasuk di dalamnya ragi dan bakteri asam laktat (Wood,1989).

Variasi roti dapat dibedakan berdasarkan bentuk atau target pasar yang ingin

dipenuhi. Dalam pasar Eropa, kebanyakan roti dibuat dari gandum, walaupun terkadang

di Eropa Utara dan Jerman roti berbahan dasar rye sudah sering ditemukan. Di negara

latin (contohnya Itali, Perancis, dan Spanyol), roti tawar, seperti baguettes, hampir

memenuhi seluruh pasar (Euromonitor,1993). Pengembangan produk ragi berbahan

dasar tepung juga telah dimasukkan dalam bentuk yang simple seperti tortilla Meksiko,

pitta dari Arab, bahan dasar pizza atau roti tipis Scandinavian, roti kukus dari China

(Faridi, 1988), dan sejumlah roti-roti manis seperti Danish, croissants, dan donat

(Matz,1989).

Roti, secara sederhana, hanya menggunakan tepung, ragi, garam dan air sebagai

bahan bakunya. Sebuah roti yang berkualitas baik dapat dibuat hanya menggunakan

bahan-bahan ini, hal ini telah dibuktikan oleh seorang baguette Perancis terkenal

(Stear,1990). Beberapa bahan lain yang digunakan dalam proses pemanggangan biasa

digunakan untuk menghasikan tekstur, tekstur remah, tekstur garing dan rasa yang

diharapkan dari berbagai variasi.