BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem...

38
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam proses perubahan organisasi. Sedangkan menurut pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut pendapat Hall (2002, p14) informasi didefinisikan sebagai data yang diproses, namun definisi ini tidak memadai. Informasi ditentukan oleh efeknya pada pemakai, bukan pada bentuk fisiknya. Sedangkan pengertian informasi menurut Mcleod (2001, p15) suatu data yang diperoses atau data yang memiliki arti. Adapun menurut pendapat Romney (2003, p9), information is data that have been organized and processed to provide meaning, yang berarti bahwa informasi adalah data yang telah diorganisasi dan diproses serta memiliki arti. Adapun menurut Hall (2001, p17-18) penghasil informasi merupakan proses mengumpulkan, mengatur, memformat, dan

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi

2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian sistem menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah

sekelompok komponen-komponen yang saling berhubungan untuk

mencapai tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan

keluaran dalam proses perubahan organisasi. Sedangkan menurut

pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut pendapat Hall (2002, p14) informasi didefinisikan

sebagai data yang diproses, namun definisi ini tidak memadai.

Informasi ditentukan oleh efeknya pada pemakai, bukan pada bentuk

fisiknya. Sedangkan pengertian informasi menurut Mcleod (2001,

p15) suatu data yang diperoses atau data yang memiliki arti. Adapun

menurut pendapat Romney (2003, p9), information is data that have

been organized and processed to provide meaning, yang berarti bahwa

informasi adalah data yang telah diorganisasi dan diproses serta

memiliki arti.

Adapun menurut Hall (2001, p17-18) penghasil informasi

merupakan proses mengumpulkan, mengatur, memformat, dan

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

7

menyajikan informasi untuk pemakai. Informasi dapat berupa

dokumen operasional seperti pesanan penjualan, suatu laporan yang

terstruktur, atau pesanan dilayar komputer. Informasi yang berguna

memiliki karekteristik sebagai berikut:

1. Relevant (Relevan).

Isi sebuah laporan atau dokumen harus berkaitan dengan suatu

tujuan. Dengan demikian laporan ini dapat mendukung keputusan

manajer atau tugas staf administrasi.

2. Timely (Tepat Waktu).

Waktu proses penghasilan informasi merupakan faktor yang

kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi tidak boleh

lebih lama dari periode waktu yang akan didukungnya.

3. Acurate (Akurat).

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan yang

sifatnya material.

4. Complete (Lengkap).

Informasi yang dihasilkan harus lengkap dan tidak ada data

penting yang diabaikan.

5. Summary (Rangkuman).

Informasi harus dipermudah agar sesuai dengan kebutuhan

pemakai.

Menurut pandangan Hall (2002, p7) lainnya sistem informasi

adalah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

8

menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai. Pendapat

lain mengatakan (George M. Scott, 2001, p4) bahwa sistem informasi

merupakan sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer

guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi

berfungsinya organisasi.

Jadi sistem informasi adalah suatu peroses pengumpulan data

yang diolah sedemikian rupa sehingga membentuk suatu informasi

yang digunakan untuk menunjang proses dalam pengambilan

keputusan dan identifikasi masalah.

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi menurut Bodnar (2001, p1) adalah

kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur

untuk mengubah data menjadi informasi. Adapun menurut Jones dan

Rama (2006, p5), the accounting information system is a subsystem of

an MIS that provides accounting and financial information, as well

as other information obtained in the routine processing of

accounting transactions. SIA adalah sebuah subsistem dari MIS

(Management Information System) yang menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dalam

proses rutin dari transaksi akuntansi.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

9

Sedangkan pendapat lain mengatakan (Wilkinson et al, 2000,

p7), an accounting information system is a unified structure

within an entity, such as a business firm, that employs physical

resources and other components to transform economic data into

accounting information, with the purpose of satisfying the

information needs of variety of users. Yang dapat diartikan, SIA

adalah gabungan struktur entitas, seperti perusahaan bisnis, yang

menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk mengubah

data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan informasi dari berbagai pemakai.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi

adalah sebuah subsistem dari Sistem informasi Manajemen yang

menggabungkan berbagai aspek sumber daya agar menghasilkan

informasi-informasi yang diperoleh dalam proses rutin transaksi

akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari

berbagai pengguna.

2.1.2.2 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones, Rama (2003, p6-p7) ada lima kegunaan sistem

informasi akuntansi, antara lain:

1. Memproduksi Laporan Eksternal

Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk

memproduksi laporan khusus untuk memuaskan kebutuhan dari

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

10

Penginvestasi (investor), pemberi kredit (creditors), penagih

pajak, agen-agen yang berkaitan, dan lain sebagainya.

2. Mendukung Aktivitas Rutin

Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk

menangani aktivitas operasi rutin selama siklus operasi

perusahaan.

3. Mendukung Keputusan

Informasi dibutuhkan untuk mendukung keputusan rutin

untuk semua bidang dan tingkatan pada perusahaan.

4. Perencanaan dan Pengendalian

Sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan

dan pengendalian dengan baik. Informasi memperhatikan

anggaran dan biaya standar yang disimpan oleh sistem informasi,

dan laporan dirancang untuk membandingkan gambaran anggaran

dengan jumlah yang sebenarnya.

5. Mengimplementasi Pengendalian Internal

Pengendalian internal yang meliputi kebijaksanaan,

prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi

asset perusahaan dari kerugian atau penggelapan dan untuk

memelihara data finansial yang akurat. Ini memungkinkan untuk

membangun pengendalian didalam sebuah sistem informasi

akuntansi untuk membantu mencapai tujuan tersebut.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

11

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Sistem informasi akuntansi persediaan (tanpa adanya

pengolahan dari bahan baku ke barang jadi) atau kata lainnya

persediaan untuk perusahaan dagang digolongkan ke dalam siklus

konversi (conversion cycle) karena berdasarkan buku Boockholdt

(1999, p523-525) yang dengan jelas memasukan persediaan untuk

perusahaan dagang ke dalam siklus konversi.

Adapun menurut Santoso dan Wiwit Priyo

(http://ebursa.depdiknas.go.id/pustaka/ptk/abstrak.php?recid=1952&id

=3) sistem informasi akuntansi persediaan adalah sistem informasi

utama dan yang paling penting dalam menjalankan usaha retail

karena persediaan yang begitu banyak harus dikoordinasi dengan

sistem yang memadai. Sistem tersebut harus dijalankan dengan

seefektif dan seefisien mungkin dan juga harus memiliki

pengendalian yang baik untuk menciptakan kinerja yang optimal.

Jadi kesimpulan dari Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

adalah suatu sistem berbasiskan komputer yang merubah data

akuntansi menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan yang

dapat menyediakan informasi atau laporan-laporan yang dibutuhkan

oleh pihak terkait yang berhubungan dengan proses transaksi

persediaan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

12

2.1.4 Analisa dan Perancangan Berorientasi Objek

2.1.4.1 Pengertian Analisis Sistem

Pengertian analisis sistem menurut Jones dan Rama (2003,

p678) adalah, systems analysis is the next phase of systems

development. The task in systems analysis are similiar to those in

systems investigation. However, the analysis phase is more detailed

and requires more information. Analisis sistem adalah tahap lanjutan

pada pembangunan sistem. Tugas dalam analisis sistem sama dengan

investigasi sistem. Tetapi, tahap analisis lebih detail dan

membutuhkan informasi yang lebih banyak.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p356)

analisis sistem merupakan tanggung jawab untuk pengembangan

rancangan umum aplikasi-aplikasi sistem. Analisis sistem bekerja

sama dengan pemakai untuk mendefinisikan kebutuhan informasi

spesifik mereka. Kebutuhan-kebutuhan tersebut kemudian

dikomunikasikan ke fungsi perancangan sistem.

Adapun pendapat James A. Hall (2002, p525) mengatakan

bahwa analisis sistem adalah proses dua tahap yang meliputi survei

sistem berjalan dan kemudian suatu analisis kebutuhan pemakai.

Menurut Raymond Mcleod, Jr (2001, p190) analisis sistem adalah

penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang

sistem baru atau diperbarui. Langkah-langkah analisis sistem adalah

sebagai berikut :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

13

1. Mengumumkan penelitian sistem

2. Mengorganisasikan tim proyek

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

5. Menyiapkan usulan rancangan

6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah penelitian

atas sistem yang sudah ada untuk mengidentifikasi kebutuhan

informasi yang diperlukan oleh sistem yang baru.

2.1.4.2 Pengertian Perancangan Sistem

Pengertian perancangan sistem menurut Jones dan Rama

(2003, p682) adalah, systems design is the third phase of systems

development live cycle. The tasks in systems design are quite different

from the systems investigation and analysis tasks. Perancangan sistem

adalah tahap ketiga pada siklus hidup pengembangan sistem. Tugas

dalam perancangan sistem berbeda dari tugas investigasi sistem dan

analisis sistem. Jones dan Rama (2003, p683) juga menyebutkan

bahwa Systems design focuses on developing a physical

representation of the systems. Perancangan sistem berfokus pada

membangun representasi fisik dari sistem. Sedangkan menurut Bodnar

dan Hopwood (2000, p526) Perancangan sistem merupakan formulasi

spesifikasi rinci dari sistem yang diusulkan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

14

Pendapat lain mengatakan (O’Brien, 2003, p351-352),

systems design specifies how the system will accomplish this

objective. Systems design consists of design activities that produce

system specification satisfying the fuctional requirements that were

developed in the systems analysis process. Yang artinya, perancangan

sistem adalah menspesifikasikan bagaimana sistem akan

diselesaikan sesuai dengan tujuannya. Perancangan sistem terdiri dari

aktivitas perancangan yang menghasilkan spesifikasi sistem yang

dapat memenuhi persyaratan fungsional yang telah ditentukan pada

proses analisis sistem.

Adapun teori lain Menurut McLeod dan Schell (2004, p140)

Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang

diperlukan oleh sistem baru. Langkah-langkah perancangan sistem

yang dijabarkan dalam teori McLeod dan Schell (2004, p140-143)

sebagai berikut :

1. Menyiapkan rancangan yang terinci

2. Mengidentifikasi berbagai alternative konfigurasi sistem

3. Mengevaluasi berbagai alternative konfigurasi sistem

4. Memilih konfigurasi terbaik

5. Menyiapkan usulan penerapan

6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem

Jadi dapat kami simpulkan bahwa perancangan sistem adalah

penentuan proses dan data serta pendefinisian hardware, software,

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

15

komponen, modul dan interface yang diperlukan oleh sistem yang

baru.

2.1.4.3 Pengertian Object Oriented

Raymond Mcleod, Jr (2001, p330) menyebutkan bahwa

pengembangan sistem informasi pada awalnya lebih banyak

menggunakan teknik berupa bagan arus (flowchart) dan diagram arus

data (Data Flow Diagram/DFD) yang menekankan pada proses,

setelah itu pengembangan sistem informasi bergeser dengan

menekankan pada data yang digunakan pada diagram hubungan

entitas (Entity Relationship Diagram / ERD) dan kamus data. Namun,

pada awal tahun 1990 kecenderungan berubah dengan

mengkombinasikan proses dan data menjadi suatu objek.

Adapun teori Whitten, Bentley, dan Dittman (2002, p646)

menyebutkan bahwa the approach of using object modeling during

system analysis is called object oriented analysis. Pendekatan dengan

menggunakan pemodelan objek sewaktu analisis sistem disebut

dengan analisis object oriented.

Sedangkan menurut Britton dan Doake (2000, p268) Object

orientation is an approach to developing software systems that is

based on data items and the attributes and operations that define

them. Object Oriented adalah sebuah pendekatan untuk membangun

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

16

sebuah sistem software yang berdasarkan pada item data dan atribut

serta operasi yang menjelaskan objek tersebut.

Jadi yang dapat kami simpulkan bahwa object oriented adalah

suatu teknik untuk mengembangkan sistem informasi yang

mengkombinasikan data dan proses menjadi sebuah objek untuk

menjelaskan item data, atribut, dan operasi.

2.1.4.4 Pengertian Analisa dan Perancangan Berorientasi Objek

Menurut pendapat Mathiassen (2000, p12) Analisa dan

Perancangan Berorientasi Objek adalah kumpulan dari langkah-

langkah secara umum untuk menyelesaikan analisa dan perancangan.

Sedangkan menurut Raymond Mcleod, Jr (2001, p330) OOAD

meliputi semua kegiatan siklus hidup sistem yaitu perencanaan,

analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan. OOAD dibagi

menjadi dua kemampuan sistem yang berorientasi objek, yaitu

reusability dan interoperability. Reusability adalah kemampuan untuk

menggunakan kembali pengetahuan dan kode program yang ada,

dapat menghasilkan keunggulan saat suatu sistem baru dikembangkan

atau sistem yang ada dipelihara atau direkayasa ulang.

Interoperability itu sendiri adalah kemampuan untuk

mengintegrasikan berbagai aplikasi dari beberapa sumber, seperti

program yang dikembangkan sendiri dan perangkat lunak jadi serta

menjalankan aplikasi-aplikasi ini di beragam platform perangkat

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

17

keras. Pada teori Raymond Mcleod, Jr (2001, p339-p440) mengatakan

bahwa Reusability dan interoperability menghasilkan empat

keunggulan kuat, yaitu:

1. Peningkatan kecepatan pengembangan

2. Pengurangan biaya pengembangan

3. Kode berkualitas tinggi

4. Pengurangan biaya pemeliharaan dan rekayasa ulang sistem

Adapun beberapa kelemahan potensial yang dimiliki OOAD, yaitu :

1. Diperlukan waktu lama untuk memperoleh pengalaman

pengembangan

2. Kesulitan metodologi untuk menjelaskan sistem bisnis rumit

3. Kurangnya pilihan peralatan pengembangan yang khusus

disesuaikan untuk sistem bisnis

Jadi dapat disimpulkan bahwa Object Oriented Analysis

Design (OOAD) adalah teknik pemodelan untuk menganalisa

kebutuhan suatu sistem yang digunakan pada siklus hidup sistem yaitu

perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan.

2.1.4.5 Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Pengertian UML menurut Jones dan Rama (2003, p68) adalah,

unified modeling language (UML) is a language used for specifying,

visualizing, constructing, and documenting an information system.

UML was developed as a tool for object oriented analysis and design,

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

18

it can be used to understand and document any information system.

Unified modeling language (UML) adalah bahasa yang digunakan

untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, merekonstruksi dan

mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML digunakan sebagai

alat untuk menganalisis dan mendesain sistem dengan metode

pendekatan object oriented, metode ini dapat digunakan untuk

mendokumentasi dan memahami berbagai sistem informasi.

Sedangkan menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2002,

p646) UML adalah, The unified modeling language is a set of

modeling conventions that is used to specify or describe a software

system in terms of objects. Unified modeling language adalah

sekumpulan ketentuan yang digunakan untuk menspesifikasi atau

mendeskripsikan sistem software ke dalam suatu objek.

Britton dan Doake (2000, p39) berpendapat bahwa UML

(Unified modeling language) combining the best elements of the main

object oriented methodologies, while at the same time, reflecting best

practices in industry. The UML standard notation has solid

foundations, is well-documented and is already in use, but

development of a standard 19 development process has proved much

more difficult, yang artinya bahwa Unified modeling language

mengkombinasikan element yang terbaik dari metodologi object

oriented utama, sementara pada waktu yang sama, merefleksikan

pelatihan yang paling baik dalam industri. Notasi standar UML

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

19

memiliki dasar yang kuat, sangat baik bila di dokumentasikan dan siap

untuk digunakan, tetapi pengembangan dalam proses standar terbukti

jauh lebih sulit.

Jadi dapat kami simpulkan bahwa UML adalah sekumpulan

bahasa modeling yang digunakan dalam menganalisis dan mendesain

sistem dengan metode pendekatan object oriented.

2.1.4.6 Pengertian Activity Diagram

Menurut pendapat Jones dan Rama (2003, p68) menyebutkan

bahwa, Activity diagram play the role of a “map” in understanding

business processes by showing the sequence of activities in the

processes. Yang jika diartikan bahwa Activity diagram memiliki

aturan yang sama seperti sebuah “peta” dalam memahami proses

bisnis dan menunjukan serangkaian aktivitas dalam proses.

Pada teori lainnya Whitten, Bentley, dan Dittman (2002, p655)

menjelaskan bahwa, Activity diagram are used to graphically depict

the sequential flow of activities of either a 20 business process or a

use case. They also can be used to model actions that will be

performed when an operation is executing as well as the result of

those actions. Yang artinya Activity diagram digunakan

menggambarkan secara jelas serangkaian urutan activities dari sebuah

proses bisnis atau sebuah use case. Activity diagram juga dapat

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

20

digunakan untuk menggambarkan tindakan yang akan terjadi ketika

sebuah operasi dilakukan sebagaimana hasil dari tindakan tersebut.

Sedangkan menurut Bennet, Mcrobb, dan Farmer (2006, p113)

Activity diagram can be used to model different aspects of a system at

a high level, they can be used to model bussiness activities in an

existing or potensial system. Yang artinya Activity diagram dapat

digunakan untuk membuat model tingkat tinggi dari sebuah sistem

dengan aspek yang berbeda, activity diagram dapat digunakan untuk

memodelkan aktifitas bisnis dalam sebuah sistem yang ada atau

potensial.

Jadi dapat disimpulkan bahwa activity diagram adalah salah

satu jenis diagram dalam unified modelling language yang

menggambarkan serangkaian aktifitas dalam proses kegiatan bisnis

dari sebuah sistem secara berurutan.

2.1.4.6.1 Overview Activity Diagram

Pengertian overview activity diagram menurut Jones

dan Rama (2003, p69) adalah The overview diagram

presents a hig-level view of the business process by

documenting the key events, the sequence of these events,

and the information flows among these events. Yang artinya

bahwa Overview diagram mempresentasikan sebuah proses

bisnis secara high-level dengan mendokumentasikan key

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

21

events, rangkaian setiap event, dan informasi yang ada

melalui event tersebut.

Sebelum kita membuat overview activity diagram,

kita perlu mengidentifikasi event-event dari sebuah proses

bisnis yang bisa sangat kompleks. Kita juga perlu

menyederhanakan dan mengorganisasikan informasi yang

kita dapat dari proses bisnis. Pada teori Jones & Rama

(2003, p24) menyebutkan beberapa panduan dalam

mengidentifikasi event, antara lain:

1. Kenali event pertama dalam sebuah proses yang terjadi

ketika seseorang atau departemen dalam organisasi

tersebut bertanggung jawab atas suatu aktivitas

2. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi

internal agent

3. Kenali sebuah event baru ketika tanggung jawab

berpindah dari satu internal agent ke internal agent

yang lain

4. Kenali sebuah event yang baru ketika proses terhenti

dan dilanjutkan kembali oleh internal agent yang sama.

Setelah perhentian proses, seseorang di luar organisasi

atau proses itu sendiri akan melanjutkan proses. Atau

proses akan dilanjutkan pada waktu yang telah

terjadwal

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

22

5. Gunakan nama event dan deskripsi yang menjelaskan

event secara umum

Adapun langkah-langkah dalam mempersiapkan

Overview Activity Diagram menurut Jones & Rama (2003,

p73), adalah sebagai berikut:

1. Baca narasi dan identifikasi key event

2. Beri tanda notasi pada narasi untuk menunjukan

cakupan event dan nama event tersebut

3. Tampilkan agen-agen yang berpartisipasi dalam proses

bisnis dengan menggunakan swimlane

4. Gambar masing-masing event dan tunjukan urutan-

urutannya (garis penghubung penuh)

5. Gambar dokumen-dokumen yang dibuat dan digunakan

dalam proses bisnis. Tunjukan arus informasi dari event

ke dokumen dan sebaliknya (garis penghubung putus-

putus)

6. Gambar tabel / file yang dibuat atau digunakan dalam

proses bisnis dan tunjukan arus informasi dari event-

event ke tabel / file dan sebaliknya (garis penghubung

putus-putus)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

23

2.1.4.6.2 Detailed Activity Diagram

Detailed activity diagram menampilkan gambaran

yang lebih detil dari aktivitas yang merupakan bagian dari

satu atau dua event yang ada di dalam overview activity

diagram (Jones dan Rama, 2006, p61).

Pada teori Jones dan Rama (2006, p80)

mengatakan bahwa, dalam menyiapkan detailed activity

diagram terdapat langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencatat narasi untuk menunjukkan aktivitas.

2. Menyiapkan workflow table.

3. Mengidentifikasi detailed diagram yang penting.

4. Untuk setiap detailed diagram, dilakukan beberapa

substep :

a. Membuat swimlane untuk agent yang

berpartisipasi dalam event atau event yang ada di

detailed diagram.

b. Menambahkan rounded retangle untuk setiap

aktivitas dari event yang telah didokumentasikan

dalam detailed diagram.

c. Gunakan garis lurus untuk menunjukkan urutan

dari aktivitas.

d. Membuat semua dokumen yang dihasilkan atau

digunakan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

24

e. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungan

aktivitas dan dokumen.

f. Gambarkan tabel yang dibuat, dimodifikasi,

atau digunakan ke dalam kolom komputer.

g. Gunakan garis putus-putus untuk

menghubungkan aktivitas dan tabel.

2.1.4.7 Pengertian Class Diagram

Pengertian class diagram menurut Jones dan Rama (2003,

p188) adalah, UML class diagram can be used to document (a) tables

in an AIS, (b) relationships between tables, and (c) atributes of tables.

Yang artinya UML class diagram dapat digunakan untuk

mendokumentasikan : (a) Tabel dalam sistem informasi akuntansi, (b)

Hubungan relasi antara tabel, dan (c) Atribut dari tabel tersebut.

Sedangkan menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2002,

p655) pengertian class diagram adalah, class diagram depict the

system’s object structure. They show object classes that the system is

composed of as well as the relationships between those object classes,

artinya Class diagram menjelaskan struktur object classes. Class

diagram menunjukan object classes yang mengubah sistem

sebagaimana hubungannya antara object classes.

Adapun pendapat lain mengatakan (Mathiassen, 2000, p69-

p70) The class diagram provides a coherent problem-domain

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

25

overview by describing all structural relations between the classes

and objects in our model. Dapat diartikan bahwa Class diagram

membentuk gambaran problem-domain yang berkaitan dengan

mendeskripsikan semua hubungan struktural antara classes dan

objects dalam model.

Pada tahap problem domain dilakukan pengidentifikasian

informasi-informasi yang harus ada pada suatu sistem untuk

menghasilkan sebuah model sistem.

Problem domain merupakan bagian dari keadaan yang akan

diatur, dipantau dan dikontrol oleh sistem (Mathiassen et al, 2000, p6).

Sumber dari aktivitas ini adalah sistem terkomputerisasi dengan

menggunakan bahasa alami. Mathiassen (2000, p46-47) didalam

bukunya menulis bahwa terdapat 3 subaktivitas dalam problem

domain analysis yaitu:

1. Classes

Merupakan tahapan dilakukannya pemilihan class dan event dari

system definition untuk menghasilkan event table. Class adalah

deskripsi dari kumpulan object yang mempunyai structure,

behavioural pattern dan attributes yang sama. Object adalah

suatu entitas yang memiliki identity, state dan behaviour

(Mathiassen et al, 2000, p51). Menurut Mathiassen et al (2000,

p53-55) untuk menjalankan aktivitas classes dapat dimulai

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

26

dengan mengidentifikasikan kandidat/calon yang mungkin untuk

classes dan events dalam model problem domain.

2. Structure

Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan hubungan struktural

antara class dan object. Sumber dari tahap ini adalah event table

yang dihasilkan dari tahap sebelumnya, sedangkan hasil akhirnya

adalah membuat class diagram, yaitu diagram yang menyediakan

gambaran iktisar problem domain yang bertalian secara logis

dengan menggambarkan hubungan stuktural antara classes dan

objects didalam model (Mathiassen et al, 2000, p69-70). Menurut

Mathiassen et al( 2000, p72- 79) terdapat 2 tipe structure dalam

Object Oriented yaitu:

• Class structure

Mengekspresikan hubungan konseptual yang statis antar

class. Hubungan statis ini tidak akan berubah, kecuali terjadi

perubahan pada deskripsinya. Class structure dibagi menjadi

2 yaitu:

a. Generalization structure, merupakan hubungan antara 2

atau lebih subclass dengan 1 atau lebih superclass

(Mathiassen et al, 2000, p72). Sebuah class yang umum

(superclass) mendeskripsikan properti umum kepada

grup dari special class (subclass).

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

27

b. Cluster, merupakan kumpulan dari class yang

berhubungan (Mathiassen et al 2000, p74). Cluster

digambarkan dengan notasi file folder yang melingkupi

class-class yang saling berhubungan didalamnya. Class-

class dalam satu cluster biasanya memiliki hubungan

berupa generalization atau aggregation. Sedangkan

hubungan class dengan cluster yang berbeda biasanya

berupa association structure.

• Object structure

Mengekspresikan hubungan dinamis dan konkret antar

object. Hubungan ini dapat berubah secara dinamis tanpa

mempengaruhi perubahan pada deskripsinya. Ada 2 macam

object structure yaitu:

a. Aggregation structure, mendefinisikan hubungan antara

dua atau lebih object. Menurut Mathiassen et al (2000,

p79), terdapat 3 tipe aggregation structure yaitu:

o Whole-part, dimana whole merupakan jumlah dari

parts, sehingga jika salah satu parts dihilangkan

maka secara tidak langsung telah mengubah whole.

o Container-content, dimana whole adalah container

(tempat tampung) dari parts-nya, sehingga bila

terdapat penambahan atau pengurangan terhadap

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

28

isinya (parts), tidak akan mengubah pengertian dari

whole.

o Union-member, dimana whole merupakan union

atau gabungan yang terorganisir dari anggotanya

(parts), sehingga jika terdapat penambahan atau

pengurangan anggota, tidak akan mengubah union-

nya. Terdapat batasan jumlah anggota terendah,

karena tidak mungkin sebuah union tanpa anggota.

b. Association structure, mendefinisikan hubungan antara

dua atau lebih object, tetapi berbeda dengan aggregation

(Mathiassen et al, 2000, p76). Hubungan antar class pada

aggregation mempunyai pertalian yang kuat sedangkan

pada association tidak kuat.

3. Behavior

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk memodelkan keadaan

problem domain yang dinamis dengan memperluas definisi class

yang terdapat dalam class diagram, yaitu dengan menambahkan

behavioural patterns dan attributes untuk setiap class. Sumber

dari tahap ini adalah event table dan class diagram yang telah

dihasilkan dari tahap-tahap sebelumnya. Sedangkan hasil

akhirnya adalah behavioral patterns yang diekspresikan secara

grafis dalam Statechart Diagram (Mathiassen et al, 2000, p89-

90). Dalam class activity, behavior dipandang sebagai kumpulan

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

29

event yang tidak berurutan yang meliputi suatu object. Sedangkan

dalam behavior activity, behavior secara lebih tepat

dideskripsikan dengan menambahkan waktu terjadinya events.

Object behavior di identifikasikan dengan event trace yaitu

serangkaian events yang berurutan yang meliputi suatu object.

Event trace antara satu object mungkin berbeda dengan object

lain meskipun kedua object tersebut berada dalam class yang

sama. Hal ini disebabkan karena sifat event trace yang unik untuk

object tertentu. Deskripsi dari event trace yang mungkin untuk

seluruh object dalam sebuah class disebut behavioral pattern

(Mathiassen et al, 2000, p90). Dalam memodelkan problem

domain, dilakukan pengidentifikasian requirements untuk data-

data yang akan disimpan oleh sistem. Untuk menspesifikasikan

data tersebut digunakan attribute, yaitu deskripsi properti dari

class atau event (Mathiassen et al, 2000, p92). Menurut

Mathiassen et al (2000, p93) behavioral pattern memiliki struktur

pengendalian sebagai berikut:

• Sequence adalah suatu set events yang akan terjadi satu

persatu (secara berurutan).

• Selection adalah satu event yang terjadi dari satu set event.

• Iteration adalah satu event yang terjadi berulang- ulang kali.

Jadi dapat disimpulkan bahwa class diagram adalah diagram

yang digunakan untuk mendeskripsikan struktur dari suatu sistem

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

30

dengan menjelaskan tabel, hubungan relasi antara tabel, dan atribut

dari tabel.

2.1.4.8 Pengertian Use Case Diagram

Pengertian use case menurut Mathiassen (2000, p343) use case

diagram adalah, A use-case diagram shows the relationships among

actors and use cases. Dapat diartikan bahwa Use case diagram

menunjukan hubungan antara actors dan use cases.

Sedangkan definisi use case diagram sendiri menurut Jones

dan Rama (2006, p267) is a graphical presentation that can provide a

list of use cases that occur in an application. Dapat diartikan use case

diagram adalah tampilan grafikal yang berisi daftar dari use case

yang terjadi di dalam sebuah aplikasi.

Adapun menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2002, p655)

Use case diagram graphically depict the interactions between the

system and external systems and users. In other words, they

graphically describe who will use the system and in what ways the

user expect to interact with the system. The use case narative is used

in addition to textually describe the sequence of steps of each

interaction. Yang artinya Use case diagram menggambarkan interaksi

antara sistem dan sistem eksternal serta user. Dengan kata lain,

menjelaskan siapa yang akan menggunakan sistem dan bagaimana

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

31

user akan berinteraksi dengan sistem. Use Case Narative digunakan

dalam menjelaskan secara tertulis urutan dari tiap langkah interaksi.

Jadi dapat kami simpulkan bahwa use case diagram adalah

salah satu diagram dalam UML yang terdiri dari actor dan use case

yang menunjukan hubungan atau interaksi antara user dan sistem serta

melihat fungsi sistem dari pandangan pengguna sistem.

2.1.4.9 Pengertian Navigation Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p344), a navigation diagram is a

special kind of statechart diagram that focuses on the overall dynamic

of the user interfaces. Navigation diagram adalah sejenis statechart

diagram yang fokus pada keseluruhan user interface yang dinamis,

diagram ini menunjukan windows yang ada dan transisi yang antara

windows-windows tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa navigation diagram adalah

suatu diagram yang menunjukan bagaimana interaksi dari keseluruhan

interface yang ada pada sebuah aplikasi.

2.1.4.10 Pengertian Database

Menurut pendapat Connolly & Begg (2001, p15) pendekatan

database adalah memisahkan struktur data dari program aplikasi dan

menyimpannya dalam database. Dalam menganalisa kebutuhan

informasi suatu organisasi, kita berusaha menentukan entity, atribut

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

32

dan relasi. Entity adalah objek dalam organisasi yang dapat dibedakan

yang digambarkan dalam database. Atribut adalah property yang

menggambarkan beberapa aspek suatu objek yang dikenal sebagai

record. Sedangkan relasi adalah hubungan antara beberapa entity.

Database menyajikan entity, atribut dan relasi yang logis antara entity.

Adapun pengertian database berdasarkan pendapat O’Brien

(2003, p145), database is an integrated collection of logically

related data elements. Yang dapat diterjemahkan bahwa database

adalah sebuah kumpulan yang terintegrasi dari elemen data yang

berelasi secara logikal.

Pendapat lain mengatakan (Gerald V. Post, 2001, p2) bahwa

database is a collection of data stored in a standardized format,

design to share by multiple users. Yang berarti bahwa database adalah

sekumpulan data yang disimpan dengan format yang telah

distandarisasi, yang didesign untuk disebarkan kepada multiple user.

Adapun menurut pandangan Mcleod (2001, p250) database

berguna untuk mengatasi kendala memanajemen data usaha yang

dilakukan meliputi penyortiran dan penggabungan file, pemrograman

komputer yang ekstensif untuk mencari dan mencocokan catatan file,

serta indeks file dan kaitan yang dibangun ke dalam catatan data.

Konsep database dibangun di atas indeks dan kaitan untuk mencapai

suatu hubungan logis antara beberapa file.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

33

Dengan kata lain database bisa diartikan sebagai tabel atau

file. Ada dua jenis file menurut Jones dan Rama (2006, p30), yaitu :

1. Transaction File : file yang menyimpan informasi tentang event.

Sebagai contoh, sebuah transaction file dapat berisi informasi

seperti tanggal pemesanan, pelanggan yang membuat pesanan,

dan jumlah uang untuk penjualan.

2. Master File : file yang berisi informasi tentang entitas atau

informasi lain selain event. Master file berisi dua jenis

informasi : (1) reference data adalah data yang relatif tetap dan

tidak dipengaruhi oleh transaksi dan (2) summary data adalah

data yang berisi ringkasan transaksi yang sudah lewat.

Relasi antara input form dengan tabel (database)

berdasarkan buku Jones dan Rama (2006, p261-262) dibagi ke dalam

3 jenis relasi, yaitu :

1. Satu form untuk mencatat data ke dalam satu tabel

2. Satu form untuk mencatat data ke dalam dua atau lebih tabel

3. Dua atu lebih form untuk mencatat data ke dalam satu tabel

Berdasarkan teori-teori diatas dapat kami simpulkan bahwa

database sekumpulan data atau files yang saling berhubungan yang

dibuat dan diatur oleh database management system dengan format

yang telah distandarisasi untuk kemudian disebarkan kepada

multiple user.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

34

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Persediaan

Menurut Carter & Usry (2004, p279) Manajemen persediaan yang

efektif adalah penting untuk menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan,

untuk melakukan produksi secara efisien, dan untuk mengendalikan investasi

dalam persediaan.

Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari : persediaan

produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku,

persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan

suku cadang. Dalam perusahaan dagang persediaan hanya terdiri dari satu

golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang

dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali (Mulyadi, 2001, p553).

Berdasarkan pendapat Warren, Reeve, dan Fess (2002, p350),

Inventory is use to indicate (1) merchandise held for sale in normal course of

bussines and (2) materials in the process of production or held for

production. Dapat diartikan bahwa persediaan digunakan untuk

mengindikasikan (1) barang yang diperoleh untuk dijual dalam bisnis dan (2)

bahan-bahan dalam proses dari produksi atau diperoleh untuk produksi.

2.2.2 Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Mulyadi (2001, p556), ada 2 macam metode pencatatan

persediaan, yaitu metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan

metode persediaan fisik (physical inventory method). Dalam metode mutasi

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

35

persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan. Dalam

metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembelian saja yang

dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak

dicatat dalam kartu persediaan.

2.2.3 Prosedur Persediaan

Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi

persediaan (Mulyadi, 2001, p559) adalah :

1. Prosedur pencatatan produk jadi

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem akuntansi biaya

produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang

didebetkan kedalam rekening persediaan produk jadi dan dikreditkan

kedalam rekening barang dalam proses.

2. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem penjualan.

3. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari

pembeli

Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh pembeli, maka

transaksi retur penjualan ini akan mempengaruhi persediaan produk jadi,

yaitu menambah kuantitas produk jadi dalam kartu gudang yang

diselenggarakan oleh Bagian Gudang dan menambah kuantitas dan harga

pokok produk jadi yang dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu

persediaan produk jadi.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

36

4. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok

persediaan produk dalam proses

Pencatatan persediaan produk dalam proses umumnya dilakukan oleh

perusahaan pada akhir periode, pada saat dibuat laporan keuangan

bulanan dan laporan keuangan tahunan.

5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli

Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan yang dibeli.

6. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

pemasok

Jika persediaan yang telah dibeli dikembalikan kepada pemasok, maka

transaksi retur pembelian ini akan mempengaruhi persediaan yang

bersangkutan, yaitu mengurangi kuantitas persediaan dalam kartu gudang

yang diselenggarakan oleh Bagian Gudang dan mengurangi kuantitas dan

harga pokok persediaan yang dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam

kartu persediaan yang bersangkutan.

7. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem

akuntasi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok

persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai pabrik dan

suku cadang yang dipakai dalam kegiatan produksi dan kegiatan non

produksi.

8. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena

pengembalian barang gudang

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

37

Transaksi pengembalian barang gudang mengurangi biaya dan

manambah persediaan barang di gudang.

9. Sistem penghitungan fisik persediaan

Sistem penghitungan fisik persediaan umumnya digunakan oleh

perusahaan untu menghitung secara fisik persediaan yang disimpan

digudang, yang hasilnya digunakan untuk meminta pertanggung jawaban

Bagian Gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan, dan

pertanggungjawaban bagian kartu persediaan mengenai keandalan

catatan persediaan yang diselenggarakannya, serta untuk melakukan

penyesuaian (adjustment) terhadap catatan persediaan dibagian kartu

persediaan

2.2.4 Fungsi yang Terkait Dalam Persediaan

Fungsi yang terkait dalam persediaan :

a. Fungsi Penjualan

b. Fungsi Pembelian

c. Fungsi Gudang

d. Fungsi Pengiriman barang

e. Fungsi Penerimaan barang

f. Fungsi Akuntansi

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

38

2.2.5 Informasi yang Diperlukan Manajemen

• Jumlah persediaan menurut jenis produk atau kelompok produk selama

jangka waktu tertentu.

• Jumlah persediaan yang diterima dari Bagian Produksi.

• Kuantitas produk yang keluar.

• Nama petugas yang melakukan pengeluaran barang dari Gudang

• Otorisasi pejabat yang berwenang.

2.2.6 Dokumen Dalam Persediaan

1. Laporan produk selesai dan bukti memorial.

Laporan produk selesai digunakan oleh Bagian Gudang untuk mencatat

tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang. Bukti memorial

diguanakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok

persediaan produk jadi dalam kartu persediaan dan digunakan sebagai

dokumen sumber dalam mencatat transaksi selesainya produk jadi dalam

jurnal umum.

2. Surat order pengiriman dan Faktur penjualan

Surat order pengiriman diterima oleh Bagian Gudang dari bagian order

penjualan. Setelah Bagian Gudang mengisi surat order pengiriman

tersebut dengan kuantitas produk jadi yang diserahkan kepada Bagian

Pengiriman, atas dasar surat order pengiriman tersebut Bagian Gudang

mencatat kuantitas yang diserahkan ke Bagian Pengiriman dalam kartu

gudang. Harga pokok produk jadi yang dijual dicatat oleh bagian kartu

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

39

persediaan dalam kartu persediaan atas dasar tembusan faktur yang

diterima oleh bagian tersebut dari bagian penagihan.

3. Laporan penerimaan barang dan memo kredit

Laporan penerimaan barang digunakan oleh Bagian Gudang untuk

mencatat kuantitas produk jadi yang diterima dari pembeli ke kartu

gudang. Memo kredit yang diterima dari bagian order penjualan

digunakan oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat kuantitas dan

harga pokok produk jadi yang dikembalikan oleh pembeli kedalam kartu

persediaan.

4. Bukti memorial.

Bukti memorial ini dilampiri dengan laporan produk dalam proses

digunakan untuk mencatat jurnal tambahan harga pokok persediaan

produk dalam proses dalam jurnal umum. Bukti memorial juga

digunakan sebagai dokumen sumber dalam mencatat readjustment

persediaan harga pokok produk dalam proses.

5. Laporan penerimaan barang dan bukti kas keluar

Laporan penerimaan barang digunakan oleh Bagian Gudang sebagai

dasar pencatatan tambahan kuantitas barang dari pembelian kedalam

kartu gudang. Bukti kas keluar yang dilampiri dengan laporan

penerimaan barang, surat order pembelian, dan faktur dari pemasok

dipakai sebagai dokumen sumber dalam pencatatan harga pokok

persediaan yang dibeli dalam register bukti kas keluar. Bukti kas keluar

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

40

juga dipakai sebagai dasar pencatatan tambahan kuantitas dan harga

pokok persediaan kedalam kartu persediaan.

6. Laporan pengiriman barang dan memo debet.

Laporan pengiriman barang digunakan oleh Bagian Gudang untuk

mencatat kuantitas persediaan yang dikirimkan kembali kepada pemasok

kedalam kartu gudang. Memo debet yang diterima dari Bagian

Pembelian digunakan oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat

kuantitas dan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

pemasok kedalam kartu persediaan.

7. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

Bukti ini dipakai oleh Bagian Gudang untuk mencatat pengurangan

persediaan karena pemakaian intern. Bukti ini digunakan oleh bagian

kartu persediaan untuk mencatat berkurangnya kuantitas dan harga pokok

persediaan karena pemakaian intern. Bukti ini juga digunakan sebagai

dokumen sumber dalam pencatatan pemakaian persediaan kedalam jurnal

pemakaian bahan baku atau jurnal umum

8. Bukti pengembalian barang gudang.

Dokumen ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mencatat tambahan

kuantitas persediaan ke dalam kartu gudang. Dokumen ini juga dipakai

oleh bagian kartu persediaan untuk mencatat tambahan kuantitas dan

harga pokok persediaan kedalam kartu persediaan, untuk mencatat

berkurangnya biaya kedalam kartu biaya, dan untuk mencatat

pengembalian barang gudang tersebut ke dalam jurnal umum.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

41

9. Kartu penghitungan fisik (inventory tag), daftar hasil penghitungan fisik

(inventory summary sheet) dan bukti memorial.

Kartu penghitungan fisik digunakan untuk merekam hasil penghitungan

persediaan. Daftar hasil penghitungan fisik digunakan untuk meringkas

data yang telah direkam dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik.

Bukti memorial merupakan dokumen sumber yang digunakan untuk

membukukan adjustment rekening persediaan sebagai akibat dari hasil

penghitungan fisik kedalam jurnal umum.

2.2.6.1 Laporan-Laporan Dalam Persediaan

Menurut Boockholdt (1999, p655), laporan-laporan yang

dihasilkan dalam sistem informasi akuntansi persediaan sebagai

berikut :

1. Inventory Status Report

Laporan status persediaan meliputi semua barang yang dicatat

sebagai persediaan, jumlah barang yang ada di gudang, dan

biaya. Di dalam sistem batch, laporan ini dicetak secara harian

atau mingguan. Karyawan menggunakan laporan ini untuk

menentukan kuantitas barang yang masih tersedia pada saat

laporan tersebut dicatat.

2. Query Inventory Items Report

Laporan yang hanya menampilkan barang yang diinginkan

oleh karyawan.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

42

3. Reorder Report

Laporan yang berisikan persediaan barang yang seharusnya

dipesan kembali bila jumlah barang telah menipis.

4. Physical Inventory Report

Laporan yang dihasilkan secara periodik, berisikan hasil

pengecekan fisik untuk setiap barang yang ada di gudang.

2.2.7 Unsur Pengendalian Intern Persediaan

Organisasi

1. Perhitungan fisik persediaan harus dilakukan oleh suatu panitia yang

terdiri dari fungsi pemegang kartu perhitungan fisik, fungsi penghitung,

fungsi pengecek.

2. Tim yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain karyawan fungsi

gudang dan fungsi akuntansi persediaan, karena karyawan dikedua fungsi

inilah yang justru dievaluasi tanggung jawabnya atas persediaan.

Sistem Otorisasi dan prosedur pencatatan

1. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua

panitia penghitungan fisik persediaan.

2. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua

panitia penghitungan fisik persediaan.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00790-ka bab 2.pdf · pendapat Mcleod (2001, p11) sistem adalah sekelompok

43

3. Pencatatan hasil penghitungan fisik persediaan didasarkan atas kartu

penghitungan fisik yang telah diteliti kebenarannya oleh pemegang kartu

penghitungan fisik.

4. Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil penghitungan fisik

berasal dari kartu persediaan yang bersangkutan.

5. Adjustment terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi

(kuantitas maupun harga pokok total) tiap jenis persediaan yang

tercantum dalam daftar penghitungan fisik.

Kontrol Akses

Menurut pendapat Hall (2002, p140), kontrol akses adalah suatu fitur

penting dari sebuah gudang data (Data Warehouse) yang dibagi dengan

pelanggan dan pemasok. Organisasi seharusnya menetapkan prosedur untuk

mengawasi otorisasi individu pada situs pelanggan dan pemasok yang akan

diberikan akses pada gudang datanya (Data Warehouse).

Hak istimewa akses seharusnya ditetapkan untuk setiap pengguna luar

yang dikontrol dengan password. Pandangan pengguna perlu diciptakan

untuk mambatasi akses orang luar hanya untuk data yang disetujui.