BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem...

43
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Menurut Mathiassen (2000, p9), sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan pemodelan, fungsi dan Interface. Menurut O’Brien (2003, p8), sistem merupakan kumpulan dari komponen–komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama menuju suatu tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output melalui proses transformasi yang terorganisir. M enurut M cleod (2004, p8), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dan berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi secara umum, sistem adalah gabungan komponen- komponen yang saling bekerja sama dan terintegrasi yang dapat mengolah masukan (input ) menjadi keluaran (output ) melalui proses transformasi yang teratur, yang mengimplementasikan kebutuhan p emodelan, fungsi dan interface. M enurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah diubah ke dalam sebuah bentuk yang mempunyai arti dan berguna bagi end-user.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi

Menurut Mathiassen (2000, p9), sistem adalah sekumpulan

komponen yang mengimplementasikan kebutuhan pemodelan, fungsi

dan Interface.

Menurut O’Brien (2003, p8), sistem merupakan kumpulan dari

komponen–komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama

menuju suatu tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output

melalui proses transformasi yang terorganisir.

Menurut Mcleod (2004, p8), sistem adalah sekelompok elemen

yang terintegrasi dan berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Jadi secara umum, sistem adalah gabungan komponen-

komponen yang saling bekerja sama dan terintegrasi yang dapat

mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output) melalui proses

transformasi yang teratur, yang mengimplementasikan kebutuhan

pemodelan, fungsi dan interface.

Menurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah

diubah ke dalam sebuah bentuk yang mempunyai arti dan berguna bagi

end-user.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

 

Menurut McLeod (2004, p10), informasi adalah data yang telah

diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Laudon, Kenneth C. dan Jane P.(2004, p8), informasi

adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk formulir yang

berarti dan berguna bagi manusia.

Jadi secara umum, informasi merupakan data yang telah

mengalami pemrosesan sehingga menjadi berguna bagi pihak yang

membutuhkan.

Menurut McLeod (2004, p19), sistem informasi adalah

sekumpulan komponen-komponen yang terintegrasi dengan batasan-

batasan yang teridentifikasi yang mengimplementasikan kebutuhan

pemodelan, fungsi dan interface yang bekerja untuk mencapai suatu

tujuan dengan menerima data sebagai input dan memprosesnya menjadi

output yang mempunyai arti bagi penerimanya.

Menurut O’Brien (2003, p7), sistem informasi dapat berupa

kombinasi sumber daya-sumber daya yang terorganisir dari manusia,

perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi, dan data yang

mengumpulkan, mengubah, dan mendistribusikan informasi pada suatu

organisasi.

Jadi, sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang

terorganisasi dan kombinasi sumber daya dari manusia, perangkat keras,

perangkat lunak dan jaringan komunikasi yang saling terkait dalam

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

10 

 

mengumpulkan dan mengolah sumber data menjadi informasi yang

berguna bagi organisasi.

2.1.2 Teknologi Informasi

Menurut O’Brien (2003, p10), teknologi informasi merupakan

perangkat keras, perangkat lunak, telekomunikasi, manajemen bisnis data

dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang digunakan dalam

sistem informasi berbasis komputer.

Berdasarkan wikipedia, teknologi informasi adalah hasil rekayasa

manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim

ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih

cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi).

Jadi secara umum, teknologi informasi merupakan perangkat

keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk memfasilitasi

perolehan, pemrosesan, penyimpanan dan pengiriman informasi agar

lebih cepat, lebih luas penyebarannya dan lebih lama penyimpanannya.

2.1.3 ERP

Menurut Brady et.al. (2001,p2), software program ERP

(Enterprise Resource Planning) adalah jalan pintas dari teknologi

informasi. Program-program ERP membantu perusahaan untuk mengatur

proses bisnis, menggunakan database yang dipakai bersama dan berbagi

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

11 

 

manajemen. Software ERP mendukung operasi bisnis dan proses yang

efisien dengan mengintegrasikan aktifitas bisnis, termasuk penjualan,

pemasaran, manufaktur, akuntansi dan staffing. Untuk mengerti ERP

harus dimengerti dahulu bagaimana suatu bisnis bekerja. Maka dapat

dimulai dengan melihat area bisnis dari operasional, disebut area

fungsional dari operasional.

2.1.4 Pengertian Area Fungsional dari Operasional

Menurut Brady et.al. (2001,p2), Perusahaan mempunyai area

fungsional utama dari operasional yang harus diikuti. Beberapa area

fungsional terdiri dari bermacam-macam fungsi bisnis, aktifitas bisnis

dengan area fungsional dari operasionalnya.

1. Marketing dan sales: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis

dari pemasaran, pemrosesan sales order, customer relationship

management,customer support, sales forecasting dan periklanan.

2. Produksi dan manajemen material: Area fungsional ini termasuk

fungsi bisnis dari pembelian, penerimaan, transportasi/logistik,

jadwal produksi, manufacturing dan plant maintenance.

3. Akuntansi dan keuangan: Area fungsional ini termasuk fungsi

bisnis dari akuntansi keuangan, alokasi biaya dan control,

perencanaan dan budgeting, dan cash-flow management.

4. Human resource: Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis dari

perekrutan dan hiring, pelatihan, penggajian dan benefit.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

12 

 

2.1.5 Pengertian Proses Bisnis

Menurut Brady et al (2001, p3), proses bisnis adalah kumpulan

aktifitas yang membawa satu atau lebih bermacam-macam dari input dan

membuat output yang memberi nilai pada pelanggan. Dapat dilihat dari

ilustrasi.

Input ---> ---> Output

Gambar 2.1 Alur Proses Bisnis

2.1.6 Freight Forwarder

Menurut Wikipedia Freight Forwarder adalah third party

logistics provider. Sebagai third party logistics provider (atau tidak

berbasis asset/non asset based) sebuah forwarder mengirim kiriman

melalui pengangkut berbasis asset dan memesan atau lebih biasa

mengatur ruang untuk pengiriman tersebut. Tipe pengangkut termasuk

pada kapal laut, pesawat, truk dan kereta.

International Freight Forwarder, mereka memiliki wewenang

yang memperbolehkan mereka untuk menyiapkan dan memproses

dokumentasi dan menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan

pengiriman internasional.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Freight_forwarder)

Proses 

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

13 

 

2.1.7 Ekspor

2.1.7.1 Pengertian

Pengertian ekspor menurut Agus Suryana (2004, p9)

adalah suatu kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean

Indonesia ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan yang

berlaku.

Untuk mudahnya misalnya jika seorang produsen,

pedagang atau forwarding ingin mengirim barang dari Indonesia

untuk pembeli di Kanada, maka mereka akan melakukan proses

ekspor atau mengekspor barang ke Kanada.

Dokumen ekspor yang biasanya diperlukan adalah sebagai

berikut:

1. Bill of Lading (B/L).

2. Shipping Instruction (S/I).

Berikut penjelasan mengenai dokumen-dokumen tersebut:

1. Bill of Lading (B/L)

Bill of Lading (B/L) adalah suatu dokumen yang diterbitkan

oleh pelayaran atau agennya yang menyatakan telah

menerima barang dan/atau yang telah dimuat di kapal laut

yang diangkut ke tempat tujuan sesuai dengan perjanjian

pengangkutan sekaligus yang merupakan dokumen of title

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

14 

 

bagi consignee (pihak penerima). Adapun pihak-pihak yang

tercantum pada B/L adalah:

• Shipper adalah pihak yang menggunakan jasa-jasa

perusahaan perkapalan untuk mengangkut barang,

baik milik sendiri maupun milik orang lain.

• Carrier/shipping line (Pelayaran/Pengangkut):

adalah pihak perusahaan perkapalan yang

mengangkut barang ke tempat tujuan.

• Cosignee: adalah pihak yang menerima barang yang

dikirim oleh shipper.

• Notify Party: adalah pihak yang harus dicantumkan

dalam B/L sesuai permintaan dalam L/C (Letter of

Credit).

Jenis-Jenis B/L (Bill of Lading)

Ada 2 (dua) jenis B/L yang utama, yaitu:

• House Bill of Lading (HB/L), merupakan Bill of Lading (B/L)

yang diterbitkan oleh perusahaan forwarding dalam hal ini

misalnya diterbitkan oleh PT Freight Express Indonesia. Pada

House Bill of Lading (HB/L), nama shipper adalah nama

perusahaan yang mengekspor barang atau nama pelanggan itu

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

15 

 

sendiri dan nama Consignee adalah nama perusahaan di luar

negeri yang membeli atau menerima barang ekspor tersebut.

• Master Bill of Lading (MB/L), merupakan Bill of Lading (B/L)

yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran atau perusahaan

yang di-booking oleh perusahaan forwading. Pada Master Bill

of Lading (MB/L), nama shipper adalah nama perusahaan

forwarding itu sendiri dalam hal ini misalnya adalah PT Freight

Express Indonesia dan nama Consignee adalah nama agen dari

PT Freight Express Indonesia di luar negeri.

Fungsi B/L (Bill of Lading):

a. Bukti tanda penerimaan barang dari shipper kepada

carrier/shipping line (pengangkut).

b. Bukti kontrak pengangkutan barang-barang antara pihak

pengangkut dan pengirim.

c. Bukti kepemilikan atau dokumen kepemilikan (document of

title) barang-barang yang tercantum dalam B/L. Bukti ini

menunjukkan bahwa pemegang B/L yang namanya

tercantum dalam B/L merupakan pemilik barang-barang

tersebut.

Isi dari B/L (Bill of Lading):

• Keterangan barang/muatan yang meliputi

o keadaan barang

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

16 

 

o merek atau nomer yang diperlukan

o angka jumlah muatan atau per satuan

• Keterangan dengan pihak terkait, yaitu:

o Carrier/shipping line (pengangkut)

o Shipper (Eksportir/Penjual)

o Consignee (Buyer/Pembeli)

• Keterangan menyangkut perjalanan, yaitu:

o Nama kapal

o Pelabuhan muat, pelabuhan tujuan atau

pelabuhan terusan

o Nomer B/L

o Cara pembayaran (freight prepaid artinya

ongkos pengapalan telah dibayar sebelum

pengapalan atau freight collect artinya

ongkos pengapalan dibayar setelah tiba di

pelabuhan tujuan oleh importir)

o Jumlah B/L yang diterbitkan

2. Shipping Instruction (S/I)

Pengertian dari Shipping Instruction (S/I) adalah instruksi

atau perintah pengapalan dari shipper kepada perusahaan

forwading, bisa juga berlaku intruksi yang diberikan oleh

perusahaan forwarding kepada perusahaan pelayaran.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

17 

 

Isi dari Shipping Instruction itu adalah sebagai berikut:

a. Nama serta alamat dari Shipper

b. Nama serta alamat dari Consignee

c. Nama serta alamat dari Notify Party

d. Pelabuhan asal (Port of Loading)

e. Pelabuhan bongkar (Port of Discharge)

f. Tempat barang diantar (Place of Delivery)

g. Nama dan nomor kapal pertama (Feeder Vessel and

Voyage Number)

h. Nama dan nomor kapal induk (Mother Vessel and

Voyage Number)

i. Prakiraan keberangkatan kapal (Estimated Time

Departure/ETD)

j. Prakiraan kedatangan kapal (Estimated Time

Arrival/ETA)

k. Kode pengapalan (Shipping Marks)

l. Keterangan lengkap barang yang dikirim (Number

Packages and Description of Goods)

m. Berat dan ukuran barang (Weight and

Measurement)

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

18 

 

2.1.7.2 Istilah dan Metode Ekspor

a. Istilah perdagangan internasional (incoterm) berkaitan dengan

pengapalan dan harga barang adalah sebagai berikut:

1. FOB (Free On Board)

Harga ini meliputi harga barang, biaya pengangkutan

ke pelabuhan muat dan biaya pemuatan ke atas kapal

2. CIF (Cost, Insurance and Freight)

Harga ini meliputi harga barang, biaya asuransi dan

biaya pengengkutan sampai ke pelabuhan tujuan.

3. C&F (Cost and Freight)

Harga ini meliputi harga barang dan biaya kapal

hingga ke pelabuhan tujuan.

b. Pembagian serta pengertian dari status pengapalan (Shipment

Status) adalah sebagai berikut:

1. Freehand, yang mencari customer atau shipper dan

yang mengolahnya adalah forwarding itu sendiri,

sehingga forwarding dalam hal ini PT Freight Express

Indonesia bebas menentukan shipment freehand

tersebut.

2. Nominate, yang mencari customer atau shipper adalah

agen di luar negeri melalui jaringan consignee yang

ada di negaranya, sehingga forwarding harus melalui

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

19 

 

petunjuk agen tersebut untuk menentukan langkah-

langkah dalam melakukan shipment nominate tersebut.

3. Corporate, shipment ini bersifat grouping, maksudnya

customer atau shipper tersebut adalah perusahaan yang

tergabung dalam satu group dengan forwarding.

c. Peti kemas (kontainer) dan ukurannya

Kontainer sebagai sarana kemas terhadap barang ekspor

mempunyai fungsi yang penting untuk menjaga resiko

kerusakan. Ada beberapa jenis kontainer yang bisa dipakai,

yaitu:

• Kontainer biasa (Dry Container) yang terdiri dari

ukuran 20 feet, 40 feet dan 45 feet.

• Kontainer jenis RF (Reefer Container) yang berukuran

20 feet dan 40 feet.

• Kontainer Tinggi (Highcube Container).

Jenis-jenis Kontainer:

1. Open Top Container, diperlukan untuk muatan sensitif

dan pemuatan dalam kontainer dilakukan melalui atap

kontainer, seperti kaca, mesin-mesin dan lain-lain.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

20 

 

2. Ventilated Container, untuk barang-barang yang

memerlukan ventilasi seperti tembakau, coffee, cocoa

beans dan lainnya.

3. Tanks Container, mengangkut muatan cair, baik

inflammable maupun high hazardous liquid.

4. Bulk Container, untuk barang-barang bulk seperti

semen, gandum, coal, beras dan lainnya.

5. Collapsible Flattracks, untuk mengangkut barang-

barang berat maupun barang-barang ukuran panjang.

6. Refrigated Container, digunakan untuk mengangkut

barang-barang yang membutuhkan pendinginan seperti

udang, daging, buah-buahan dan lain-lain.

d. Syarat-syarat Pengangkutan Barang dengan Kontainer:

1. FCL (Full Container Loaded)

• Pemilik barang bertanggung jawab untuk

packing dan unpacking barang-barang ke dan

dari kontainer.

• Pengepakan atau pembongkaran barang-barang

dilakukan oleh gudang pemilik barang.

• Kontainer kosong diperoleh dari pelayaran

yang tersedia di Empty Depot maupun tempat

lain.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

21 

 

• Ongkos angkut (Haulage) dari Empty Depot ke

gudang pemilik barang menjadi beban pemilik

barang.

2. LCL (Less than Container Loaded)

• Pengangkut bertanggung jawab untuk packing

dan unpacking barang-barang ke dan dari

kontainer.

• Pemilik barang menyerahkan/mengambil

barang dari gudang secara terbuka.

3. FCL/LCL

Pemilik barang bertanggung jawab atas pengepakan

barang ke dalam kontainer/pengangkut bertanggung

jawab atas pembongkaran barang dari kontainer di

CFS (Container Freight Station).

Pengertian Container Freight Station (CFS) adalah

gudang tempat dimana dilakukan pengepakan barang

atau pembongkaran barang dari kontainer. Pemilik

barang menyerahkan barang-barang mereka secara

terbuka ke perusahaan pelayaran untuk dimasukkan ke

dalam kontainer oleh perusahaan pelayaran

4. LCL/FCL (CFS/CY)

Pengangkut bertanggung jawab atas pengepakan

barang ke dalam kontainer dan pemilik barang

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

22 

 

bertanggung jawab atas pembongkaran barang-barang

dari dalam kontainer.

e. Bentuk Pengepakan Barang ke Dalam Kontainer:

1. Cargo, barang yang akan dimuat ke dalam kontainer

harus dalam keadaan kering. Muatan yang

mengandung kelembaban air yang tinggi tidak boleh

dimuat bersama-sama dengan muatan yang mudah

terpengaruh (rusak) karena lembab.

2. Packing, pengepakan barang-barang dalam karton

mudah rusak karena lembab. Apabila keadaan lembab

di bawah 12%, maka pengaruh perubahan kelembaban

dalam kontainer akan kecil. Apabila dimuat muatan

kaleng dalam kontainer kelembaban dapat diatasi

dengan menggunakan plastik foils.

3. Barang berupa metal dapat dilindungi dari lembab

dengan menggunakan chemical coating atau

dibungkus rapi dengan plastik

f. Jadwal Pelayaran

Untuk menentukan kapan barang pesanan pembeli (buyer)

harus dikirimkan, terlebih dahulu kita harus mengetahui the

latest shipment yang tertera pada dokumen pemesanan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

23 

 

Setelah tanggal itu diketahui, bararti kita harus mengapalkan

barang pesanan sebelum tanggal tersebut. Usahakan jangan

mengapalkan barang tepat pada waktu tanggal tersebut untuk

mengantisipasi adanya kejadian yang tidak diinginkan serta

untuk menjaga kepercayaan dari pembeli berkaitan dengan

ketepatan waktu pengiriman. Setelah itu kita harus meminta

jadwal pelayaran dari perusahaan pelayaran untuk

menentukan jadwal pelayaran barang tersebut. Biasanya untuk

ekspor laut menggunakan 2 (dua) kali pengapalan (transit) dan

negara transit yang lazim dipergunakan sebagai wilayah

transit antara lain seperti Singapura, Taiwan dan Korea yang

umumnya dipakai adalah Singapura.

Jadi apabila satu perusahaan ingin ekspor ke Tokyo

Jepang, maka caranya adalah pengapalan pertama (feeder

vessel) dari Jakarta ke Singapura. Pengapalan transit

(connecting vessel) dari Singapura ke Tokyo.

Namun pada kenyataannya sebagian pelayaran ada yang

menggunakan direct shipment (pelayaran langsung) untuk

strategi kompetitif. Dengan cara langsung tersebut relatif jarak

yang dicapai lebih singkat sebab tidak perlu berpindah kapal

kedua (connecting vessel), tetapi bisa langsung dari Jakarta ke

Tokyo.

Berikut contoh schedule serta pengertiannya:

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

24 

 

• Place of Receipt, pengertiannya adalah tempat atau

kota dimana barang akan dikirim, misalnya Jakarta.

• Port of Loading, pengertiannya adalah pelabuhan muat

barang yang akan dikapalkan, misalnya Pelabuhan

Tanjung Priok.

• Feeder Vessel, pengertiannya adalah kapal pertama

dari pelabuhan asal ke pelabuhan berikutnya.

• Estimated Time Departure (ETD), pengertiannya

adalah perkiraan waktu keberangkatan kapal.

• Connecting Vessel, pengertiannya adalah kapal

penghubung dari pelabuhan satu ke pelabuhan lainnya.

• Mother Vessel, kapal induk yang menghubungkan dari

pelabuhan transit ke pelabuhan tujuan.

• Estimated Time Arrival, pengertiannya adalah

perkiraan waktu kedatangan kapal.

• Port of Discharge, pengertiannya adalah pelabuhan

bongkar barang dari kapal, misalnya pelabuhan Tokyo.

• Place of Delivery, pengertiannya adalah tempat barang

diantarkan, misalnya kota Tokyo.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

25 

 

2.1.8 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2004,p129), teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket),

observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.

2.1.8.1 Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data,

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal–hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara

dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan

dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan

menggunakan telepon.

Wawancara terdiri dari:

a. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bagi peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

26 

 

lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis–garis

besar permasalahan yang akan dinyatakan. (Sugiyono,

2004, p130 – 132)

2.1.8.2 Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga

cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar

di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan

kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau

internet (Sugiyono, 2004, p135).

2.1.8.3 Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai

ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu

wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner secara

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

27 

 

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada

orang, tetapi juga obyek yang lain.

Observasi terbagi menjadi:

a. Observasi Terstruktur

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah

dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan

diamati, dimana tempatnya. Jadi Observasi terstruktur

dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang

variabel apa yang akan diamati (Sugiyono, 2004, p140).

b. Observasi Tidak Terstruktur

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

diobservasi. Hal ini dilakukan kerena peneliti tidak tahu

secara pasti tentang apa yang akan diamati (Sugiyono,

2004, p140).

2.1.9 Skala Pengukuran

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan

skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

28 

 

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai

sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

1. Sangat setuju

2. Setuju

3. Ragu-ragu

4. Tidak setuju

5. Sangat tidak setuju

1. Baik sekali

2. Cukup baik

3. Kurang Baik

4. Sangat tidak baik

Untuk keperluan analisis kuantitif, maka jawaban itu dapat diberi skor,

misalnya (Sugiyono, 2004, p86-87):

1. Sangat setuju/sangat positif diberi skor

2. Setuju/positif diberi skor

3. Ragu-ragu/netral diberi skor

4. Tidak setuju/negatif diberi skor

5. Sangat tidak setuju/sangat negatif diberi skor

5

4

3

2

1

2.1.10 Studi Kelayakan

Menurut O'Brien (2006, p515), studi kelayakan (feasibility study)

adalah studi awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh

pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan

proyek yang diusulkan.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

29 

 

Tujuan diadakan studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi

solusi sistem alternatif dan untuk mengusulkan aplikasi bisnis yang

paling layak dan paling diinginkan untuk dikembangkan.

Ada 4 kategori untuk feasibility study, yaitu (Bentley, 2001, p42):

• Operational feasibility – merupakan pengukuran untuk apakah

solusi yang ditawarkan dapat berfungsi pada organisasi. Kriteria

ini juga digunakan untuk mengukur seberapa penting masalah

atau apakah solusi yang ditawarkan dapat memecahkan masalah.

• Technical Feasibility – merupakan pengukuran kepraktisan dari

solusi teknis serta ketersediaan sumber daya teknis serta sumber

daya ahli. Hal ini juga berhubungan dengan tiga hal penting yaitu

menentukan apabila teknologi yang digunkan dapat memecahkan

masalah, apakah perusahaan mempunyai atau dapat mendapatkan

teknologi yang diperlukan serta apakah perusahaan mempunyai

sumber daya manusia atau ahli yang dapat menjalankan teknologi

yang ditawarkan.

• Schedule Feasibility - merupakan pengukuran dari seberapa logis

waktu yang diperlukan untuk mengerjakan proyek. Sebagai

contoh adalah penentuan deadline yang tepat untuk

menyelesaikan proyek.

• Economic Feasibility – merupakan pengukuran dari keefektifan

biaya yang digunakan dari sebuah proyek atau solusi.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

30 

 

Dapat disingkat bahwa kriteria operational dan technical

feasibility digunakan untuk mengukur seberapa berharga masalah

atau solusi. Operational feasibility merupakan people oriented

sedangkan technical feasibility merupakan computer oriented.

Economic feasibility berhubungan dengan biaya dan kelebihan

dari sistem informasi.

2.1.11 Softlink

2.1.11.1 Sejarah Perusahaan

Softlink Logistic System ditemukan pada tahun 1992,

fokus dengan satu tujuan untuk simplifyng

operation/penyederhanaan operasi para pelanggannya di bidang

logistik dan perdagangan internasional selama hampir dua

dasawarsa dengan mengembangkan produk dan solusi software

untuk memenuhi tantangan para pelanggan. Sampai saat ini

Softlink sudah memiliki 50.000 user di dalam lebih dari 2.500

organisasi di seluruh dunia.

Perusahaan eksportir, importir, Custom House

Agens/Customs Brokers, Freight Forwarders, NVOCCs, 3PL

companies , IATA cargo agens, Air Freight dan Sea Freight

forwarding dan penyedia layanan logistik layanan mengalami

peningkatan yang bearti pada produktivitas dan efisiensi

operasional melalui penggunaan produk dari Softlink ini.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

31 

 

Perusahaan yang memiliki kantor pusat di Mumbai, India dan

memiliki cabang di New Jersey, Amerika serikat ini menawarkan

management control yang disempurnakan, realisasi pendapatan

dan dokumentasi perdagangan internasional yang akurat untuk

para pengguna.

Softlink paham bahwa hukum perdagangan internasional

dapat sangat komplex, dan setiap kali peraturan berubah, untuk

memahaminya dan mematuhi peraturan tersebut dapat sangat

rumit, dan Softlink menjamin kepada parang pengguna untuk

dapat mematuhip peraturan setiap adanya peraturan baru, dengan

tetap menjaga produk dari Softlink diperbaharui untuk peraturan

perdagangan internasional yang baru.

Softlink juga menyediakan jasa konsultasi, pengembangan

aplikasi dan Pengembangan produk outsource ke perusahaan di

seluruh dunia. Softlink juga melayani berbagai layanan meliputi

pengembangan software, pemeliharaan, migrasi dan penambahan

aplikasi.

(http://www.softlinkglobal.com/aboutus/aboutus.aspx?Type=abou

t)

2.1.11.2 Produk Softlink

Produk-produk dari Softlink dirancang secara khusus

untuk menyederhanakan operasi, meningkatkan keuntungan dan

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

32 

 

memperbaiki pelayanan untuk pelanggan yang diperuntukan

untuk perusahaan Freight Forwarders, Custom House

Agens/Customs House, NVOCCs, 3PL companies , Importir,

Eksportir, IATA cargo agens, Air Freight dan Sea

Freight forwarding dan organisasi lainnya yang berbentuk

industri logistik. Produk tersebut fokus untuk memberikan

keuntungan bisnis yang sesungguhnya untuk organisasi pengguna,

dengan mengotomatisasi perundang-undangan dan dokumentasi

komersial.

Produk-produk yang ditawarkan oleh Softilnk adalah:

• Visual Akash

Dengan Visual Akash, Air Freight Forwarders dan IATA

cargo agens dapat mengatur semua aspek dari operasi air

cargo dengan mudah dan kecepatan. dan mendapatkan

keuntungan dari operasi yang efisien, Visual Akash

memungkinkan bisnis perusahaan tersebut untuk berkembang

lebih tinggi. Visual Akash juga membantu Freight

Forwarders dan IATA cargo agens untuk melacak setiap

consigment/kiriman tepat sampai pemerolehan pembayaran

insentif dan memaksimalkan keuntungan.

(http://www.softlinkglobal.com/products/visualakash/visualak

ash.aspx?Type=products)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

33 

 

• Visual Samudra

Dengan Visual Samudra, Sea Freight Forwarders dapat

memenuhi semua kesulitan seperti dokumentasi, konsolidasi,

hubungan dengan pelanggan dan tracking/pelacakan kiriman

yang kohesif dan terpadu. Visual Samudra menyediakan

automated management of sea fright, dan memastikan

pengendalian yang lebih baik dalam keuntungan dan

pendapatan

(http://www.softlinkglobal.com/products/visualsamudra/visual

samudra.aspx?Type=products)

• Visual IMPEX

Untuk Customs House Agent/Custom Broker atau

importir/eksportir yang menangani custom clearing,

persyaratan peraturan yang sangat kompleks. Pengguna dapat

diyakinkan untuk memenuhi persyaratan dengan Visual

IMPEX. Visual IMPEX mengautomatisasi pengajuan Bills of

Entry dan pengiriman bill adalah tugas yang paling rumit bagi

Customs House Agen/Custom House Broker dan dapat

dilakukan secara online maupun manual.

(http://www.softlinkglobal.com/products/visualimpex/visuali

mpex.aspx?Type=products)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

34 

 

• Visual X-Port

Visual X-Port adalah pasangan yang paling cocok dalam

mengatur ekspor. Visual X-Port merupakan produk yang

dapat sangat membantu dalam memperoleh profitabilitas dan

pertumbuhan bisnis ekspor.

(http://www.softlinkglobal.com/products/visualxport/visualxp

ort.aspx?Type=products)

• Visual Accounts

Visual Accounts merupakan software khusus akuntansi yang

memenuhi kebutuhan spesifik logistik dan organisasi

perdagangan internasional. dengan Visual accounts,

perusahaan logistik diberi wewenang untuk mengelola lebih

baik profitabilitas dan produktivitas. Peningkatan kapabilitas

seperti faktur dan layanan pengelolaan pajak dimasukkan ke

dalam Visual Account. Selain laporan standar dan register,

Visual Account memfasilitasi kontrol atas keuangan melalui

link dengan software standar operasi seperti Visual IMPEX,

Visual Akash dan Visual Samudra.

(http://www.softlinkglobal.com/products/visualaccounts/visua

laccounts.aspx?Type=products)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

35 

 

• Logi-Sys

Logi-Sys adalah solusi ERP berbasis web, komprehensif,

modular, aplikasi tingkat enterprise yang menggabungkan

semua operasi dan fungsi sebuah Logistic Service Provider

(LSP) ke dalam satu sistem yang terintegrasi. Logi-Sys

menyediakan Freight Forwarding, dokumentasi, konsolidasi,

track and trace, Customer Relation Management (CRM),

billing dan akun keuangan, Purchase Order Management,

Custom Broking (kliring), alerts & notification, integrasi

dengan situs web perusahaan dan banyak lagi. Sistem yang

dikembangkan lebih dari 200 orang dan selama bertahun-

tahun, Logi-Sys merupakan sistem yang paling lengkap dan

ekstensif untuk Logistic Service Provider.

(http://www.softlinkglobal.com/products/logiSys/logiSys.aspx

?Type=products)

• X-Ponent

X-Ponent adalah solusi yang akan membawa semua fungsi

yang berbeda dari sebuah perusahaan dan mengubahnya

menjadi organisasi yang kohesif dan berfungsi sangat baik.

Identifikasi dan menangkap peluang, pemanfaatan sumber

daya secara maksimal, menjaga kepuasan pelanggan adalah

beberapa faktur kunci yang dapat menghasilkan efisiensi yang

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

36 

 

lebih tinggi dan meningkatkan keuntungan. X-Ponent juga

membantu dalam memonitor dan meningkatkan kinerja dari

tim penjualan dan pemasaran.

(http://www.softlinkglobal.com/products/xponent/xponent.asp

x?Type=products)

• TrackYourCargo

TrackYourCargo adalah sistem cargo tracking berbasis web

yang dapat digunakan oleh Freight Forwarders dan Custom

House Agens untuk menyediakan fasilitas pelacakan kargo

untuk pelanggan dan agen.

(http://www.trackyourcargo.com/frame_content/About%20Tr

ackYourCargo/AboutTYC_Overview.htm)

Gambar 2.2 Portofolio Produk Softlink

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

37 

 

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Rich Picture

Menurut Mathiassen (2000, p.26), Rich Picture adalah gambaran

informasi yang menjelaskan tentang pemahaman ilustrator terhadap

situasi yang sedang berlangsung.

2.2.2 Siklus Pengembangan Sistem

Menurut O'Brien (2006, p511), siklus pengembangan sistem

(system development life cycle) adalah penggunaan pendeketan sistem

untuk mengembangkan solusi sistem informasi dipandang sebagai proses

multilangkah. Tiap langkap proses ini mencakup langkah (1) investigasi,

(2) analisis, (3) desain (4) implementasi dan (5) pemeliharaan.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

38 

 

Gambar 2.3 Gambar Siklus Pengembangan Sistem Tradisional

Impelementasi Sistem

Produk:

Sistem Operasional

Pemeliharaan Sistem

Produk:

Sistem yang Diperbaiki

Dapatkan (atau kembangkan) hardware dan software.

Uji sistem dan latih orang-orang untuk mengoperasikan dan menggunakanya.

Ubah ke sistem yang baru. Kelola pengaruh perubahan sistem terhadap

pemakai akhir

Gunakan proses tinjauan paska implementasi untuk mengawasi, mengevaluasi dan memodifikasi sistem bisnis sesuai kebutuhan.

Desain Sistem

Produk:

Spesifikasi Sistem

Kembangkan spesi fikasi untuk hardware, software, orang-orang, jaringan dan data, serta produk informasi yang dapat memenuhi persyaratan fungsional dari sistem informasi bisnis yang diusulkan.

Analisis Sistem

Produk:

Persyaratan Fungsional

Analisis kebutuhan informasi karyawan, pelanggan dan pemilik kepentingan bisnis lainnya

Kembangkan persyaratan fungsional sistem yang dapat memenuhi prioritas bisnis dan kebutuhan semua pemilik kepentingan.

Investigasi Sistem

Produk:

Studi Kelayakan

Tentukan bagaimana menanggapi peluang dan prioritas bisnis

Lakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah sistem bisnis yang baru lebih baik merupakan solusi layak

Kembangkan rencana manajemen proyek dan dapatkan persetujuan manajemen

Pahami Masalah atau Peluang Bisnis

Kembangkan Solusi Sistem Informasi

Implementasikan Solusi Sistem Informasi

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

39 

 

2.2.3 Value Chain

Menurut Ward (2002, p244) yang didasarkan pada referensi

Michael Porter mengatakan bahwa konsep dari value chain adalah

dimana setiap perusahaan merupakan kumpulan dari aktivitas yang

digunakan untuk mendesain, produksi, mengirim, dan mendukung

produk atau jasa. Selain itu value chain dapat dikatakan aliran

informasi internal yang berpengaruh pada IT/IS.

Value chain secara garis besar dibagi menjadi dua bagian

yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah

bagian yang dapat memenuhi aturan dari value chain itu sendiri dan

meningkatkan kepuasan pelanggan, yang akan berdampak langsung

pada aktivitas yang berhubungan. Tidak hanya setiap aktivitas harus

berjalan dengan baik, tapi juga harus berhubungan satu sama lain

secara efektif jika menginginkan kemampuan seluruh bisnis

dioptimalkan. Aktivitas utama ini terdiri dari:

Inbound logistic: penerimaan, penyimpanan, mendapatkan

dan menentukan input dan sumber daya dengan kualitas

dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hal ini

mungkin meliputi perekrutan staf yang baik, pembelian

material, komponen dan jasa.

Operation: melakukan perubahan dari input menjadi

produk dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

40 

 

Outbound logistic: mendistribusikan produk ke konsumen

baik secara langsung atau melalui perantara jalur distribusi.

Sales dan marketing: menentukan cara bagaimana agar

konsumen peduli terhadap produk dan jasa serta

menerimanya, termasuk bagaimana caranya membujuk

mereka untuk membeli dan menggunakan produk dan jasa.

Services: menambahkan nilai dengan memastikan konsumen

mendapatkan keuntungan atau nilai dari produk yang

dibelinya secara penuh.

Sedangkan aktivitas pendukung merupakan bagian yang

memungkinkan untuk mengontrol dan mengembangkan bisins

sepanjang waktu dan menambah nilai secara tidak langsung. Nilai

akan terwujud jika aktivitas utama dijalankan dengan sukses.

Aktivitas pendukung terdiri dari beberapa bagian:

Infrastructure: seperti bangunan fisik, fasilitas, dan legal.

Human Resource Management: terdiri dari karyawan atau

personil, proses perekrutan, training dan payroll.

Product and technology development: melakukan riset dan

development, serta mendesain produk dan prosesnya

Procurement: melakukan pembelian dan pendanaan untuk

kebutuhan aktivitas bisnis.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

41 

 

Gambar 2.4 Value Chain

2.2.4 Analisa Fit/Gap

2.2.4.1 Pengertian Analisa Fit/Gap

Menurut Wikipedia, analisa Fit/Gap adalah studi yang

dibuat untuk mengidentifikasi apakah sistem yang ada sekarang

telah memenuhi kebutuhan, dan apabila diidentifikasi adanya gap,

maka akan dicatat dalam format yang telah ditentukan.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Fit/Gap_Analysis)

2.2.4.2 Tujuan Analisa Fit/Gap

Analisa Fit/Gap digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan

user untuk proyek dan mengidentifikasi beberapa gap dalam

functionality pada Logi-Sys. Alternatif akan dikembangkan ketika

gap dalam functionality ditemukan. Beberapa gap akan diubah

Infrastructure: Legal, accounting, financial management 

Human Resource Management: personel, recruitment, training, manpower planning. Product and  Technology Development: product and process design, producting,engineering, market testing, research and development.  

Procurement: supplier management, f inding, subcontracting, specification.  

Logistic   Inbound  For example: quality control, receiving, new  material  control. 

Operations  For example: manufacturing  , packaging, production  control, maintenance. 

Logistic   Outbound  For example: finishing  good  order handling, delivery, invoicing.  

Marketing  and Sales  For example: customer management, order taking, promotion, sales analys is  ,market Research  

Service For example: warranty,  maintenance, upgrade  

Value  Added 

‐ Cost = 

Profit 

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

42 

 

sesuai dengan proses bisnis, laporan atau melakukan penyesuaian

terhadap software (customizing).

Tujuan dari analisa Fit/Gap adalah:

1. Mengumpulkan requirement dari perusahaan

2. Langkah awal untuk menentukan penyesuaian

(customization) yang diperlukan.

3. Memastikan sistem yang baru memenuhi kebutuhan

proses bisnis perusahaan.

4. Memastikan bahwa proses bisnis akan menjadi “Best

Practice”.

5. Mengidentifikasikan permasalahan yang membutuhkan

perubahan kebijakan.

2.2.4.3 Langkah-Langkah Analisa Fit/Gap

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisa

Fit/Gap:

(http://www.uofaweb.ualberta.ca/vpfinanceais/pdf/Proj_Fit_Gap.

pdf)

• Ranking Requirments

Tahapan ini mendukung tim proyek dan sponsor proyek untuk

memastikan proses bisnis dapat diakomodasikan selama

implementasi sistem yang baru. Selain itu, berfungsi untuk

memastikan tim proyek berfokus pada area yang paling penting

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

43 

 

bagi organisasi agar functionality yang baru dapat memberikan

nilai tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan proses bisnis.

Tabel 2.1 Ranking Requirments dalam Analisa Fit/Gap

Rank Keterangan

H HIGH/Mission critical requirements – adalah

kebutuhan yang merupakan tugas kritis/penting,

diperlukan untuk operasi dan tanpanya, organisasi tidak

dapat berfungsi; termasuk di dalamnya kebutuhan

laporan yang penting bagi internal dan eksternal.

M MEDIUM/value add requirements – adalah kebutuhan

yang jika ditemukan, akan secara signifikan

meningkatkan proses di perusahaan. Kebutuhan ini

seringkali proses sistem bisnis yang bukan merupakan

tugas kritis/penting bagi bisnis organisasi, tetapi jika

ditemukan akan mempengaruhi cost benefit organisasi.

L LOW/desirable requirements – adalah kebutuhan yang

bagus untuk dimiliki dan hanya akan menambahkan

nilai yang tidak terlalu besar bagi proses bisnis

perusahaan dan mungkin ditemukan melalui perbaikan

sementara atau perubahan pada proses bisnis.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

44 

 

• Degree of Fit

Menentukan sejauh mana kebutuhan dapat

diakomodir oleh sistem yang baru. Kategori ini terdiri

dari: Fit, Gap, Partial Fit.

Table 2.2 Degree of Fit dalam Analisa Fit/Gap

Kode Keterangan

F FIT – kebutuhan sepenuhnya dipenuhi oleh software.

G GAP – software tidak dapat memenuhi

kebutuhan.Komentar,alternatif saran dan rekomendasi

yang dibuat akan menghasilkan rekomendasi untuk

melakukan customization terhadap software.

P Partial fit – software mempunyai fungsional yang

memenuhi kebutuhan. Perubahan sementara, laporan

khusus atau customizations, bagaimanapun akan

dibutuhkan kemudian agar dapat memenuhi kebutuhan

secara maksimal.

• Gap Resolution

Saat gap ditemukan, tim akan menentukan alternative dan

merekomendasikan solusi untuk mengatasi gap yang ada.

Terdapat beberapa jalan untuk menyelesaikan gap seperti

mengubah proses bisnis, mendesain lingkungan bisnis atau

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

45 

 

meng-custom Logi-Sys. Namun perlu diketahui bahwa untuk

menghasilkan fungsional pada Logi-Sys akan meningkatkan cost

dalam pengimplementasian proyek dan akan memberikan

dampak negatif dalam kemampuan untuk upgrade ke Logi-Sys

baru nantinya. Pilihan-pilihan untuk gap resolution, diantaranya

adalah:

1. Package Work-around – pertama kali tim akan

mengidentifikasikan jalan alternatif untuk mencapai

kebutuhan dengan proses yang ada di Softlink.

2. Membuat bisnis sesuai dengan Package – jika package

work-around tidak mungkin, tim akan merekomendasikan

perubahan potensial pada proses bisnis untuk disesuaikan

dengan proses pada Softlink dan mengeliminasi gap yang

terjadi

3. Customization sebagai jalan terakhir – jika customization

dibutuhkan, strategi yang dipilih adalah membangun

fungsionalitas baru di luar Softlink dan memisahkan

package dibandingkan dengan merubah package.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

46 

 

2.2.5 Biaya (Cost)

2.2.5.1 Konsep Biaya

Biaya (cost) merupakan sejumlah daya yang dikeluarkan

atau dihabiskan untuk membiayai proyek untuk menghasilkan

suatu produk (Parker, 1988, p90).

2.2.5.2 Jenis-Jenis Biaya

Terdapat 2 jenis biaya, yaitu:

a. Tangible cost

Adalah biaya yang dapat dengan mudah

diidentifikasi dan diukur dengan analisa sistem. Contoh:

biaya furniture, biaya software, biaya peralatan, biaya

perubahan.

b. Intangible cost

Merupakan biaya yang sulit untuk diidentifikasi

dan susah untuk dikalkulasi dan diukur. Contoh: biaya

perawatan hardware, biaya kehilangan persaingan pinggir

dari pesaing/saingan, biaya untuk high turn over rate, dan

biaya untuk mengurangi market share harus untuk

menambah ketidakpuasan customer.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

47 

 

2.2.5.3 Kategori Biaya

Dalam bisnis biaya manfaat, biaya dikategorikan 3

macam, antara lain:

1. Biaya Investasi

Merupakan modal pembayaran yang tidak diulang-

ulang untuk mendapatkan atau mengembangkan peralatan

baru, software baru, fasilitas baru, dan lain-lain. Contoh:

Komputer, storage, jaringan komunikasi, software,

Training/pelatihan.

2. Biaya Implementasi

Adalah pembayaran satu kali untuk membuat atau

menginstall kemampuan baru. Sama seperti biaya

investasi, dimana satu kali biaya investasi dapat diubah ke

biaya Operasi tahunan (Annual Operating Cost) ketika

peralatan dikontrakkan. Contoh: Biaya pemindahan

peralatan dan personalia perusahaan, biaya penempatan

saluran listrik dan telepon, biaya penghapusan sistem

sekarang, Refurnishing Cost/biaya pembaharuan ulang,

dan biaya furniture.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

48 

 

3. Biaya operasi tahunan

Adalah biaya bila pembayaran berulang

dibutuhkan. Ini dibutuhkan untuk operasi dasar dari hari

ke hari atau bulan ke bulan.Contoh: Biaya penyewaan

peralatan dan fasilitas spesial, biaya perawatan peralatan

dan software, gaji tambahan personalia, biaya perbedaan

persediaan dan biaya asuransi.

2.2.6 Manfaat (Benefit)

2.2.6.1 Definisi Manfaat

Menurut Remenyi (2000, p40), manfaat (benefit) dari

teknologi informasi adalah keuntungan yang diperoleh dengan

bantuan dari komputer dan komunikasi yang mana sebuah

perusahaan akan bersedia untuk membayar atas penggunaan

semua itu.

Menurut Remenyi (2000, p42), arti dari benefit adalah

suatu istilah untuk menunjukkan kelebihan atau keuntungan yang

didapat oleh perorangan maupun organisasi.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

49 

 

2.2.6.2 Jenis-Jenis Manfaat

Menurut Remenyi (2000. p7) , ada 2 jenis manfaat:

1. Tangible benefits

Tangible Benefits disebut juga dengan Hard Benefits,

adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat

diidentifikasi atau diukur secara langsung dari segi

finansial dan dapat secara langsung meningkatkan kinerja

perusahaan. Contohnya adalah pengurangan biaya,

penurunan total biaya produksi, peningkatan laba.

2. Intangible benefits

Intangible Benefits disebut juga dengan Soft Benefits,

adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak

dapat secara langsung diidentifikasi atau diukur.

Contohnya adalah peningkatan lingkungan kerja bagi

karyawan sehingga menciptakan suasana kerja bagi

karyawan yang lebih baik. Intangible benefit akan

memberikan kontribusi yang penting terhadap kepentingan

perusahaan. Umumnya Intagible Benefits sulit untuk

diukur, namun dapat memberikan kontribusi yang penting

terhadap keberhasilan perusahaan.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Sistem ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00566-si bab 2.pdf · baik milik sendiri maupun milik orang lain. ... •

50 

 

2.2.7 Nilai (Value)

Menurut Remenyi (2000, p57), Nilai (Value) adalah jumlah dari

beberapa komoditas, alat tukar, dll., Yang dianggap setara untuk sesuatu

yang lain; adil, memadai untuk keuntungan.

Manfaat akan menciptakan peningkatan keunggulan bersaing

perusahaan yang menjadi value jika perusahaan (manajemen) bersedia

berinvestasi untuk mencapainya.