BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem...

26
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu: 1. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berelasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima masukkan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi. (O’Brien, 2008). 2. Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. (Jogiyanto, 2009). 3. Prahasta (2007) mendefinisikan sistem sebagai suatu sekumpulan obyek, ide, berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama. 4. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencap ai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian sistem seperti yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan sesuatu yang terdiri dari bebagai komponen atau elemen yang saling terkait dan mempunyai tujuan atau peranan yang sama. Suatu sistem memiliki karakteristik agar tidak menyimpang dari tujuan dan fungsinya. Karakteristik sistem adalah :

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

6  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat beberapa definisi tentang sistem yaitu:

1. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berelasi dan bekerja sama

untuk mencapai tujuan dengan menerima masukkan dan menghasilkan keluaran

melalui proses transformasi. (O’Brien, 2008).

2. Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk

mencapai tujuan tertentu. (Jogiyanto, 2009).

3. Prahasta (2007) mendefinisikan sistem sebagai suatu sekumpulan obyek, ide,

berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau

sasaran bersama.

4. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem adalah kumpulan komponen yang saling

berkaitan dan bekerjasama untuk mencap ai tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian sistem seperti yang telah diuraikan diatas, maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan sesuatu yang terdiri dari bebagai

komponen atau elemen yang saling terkait dan mempunyai tujuan atau peranan yang

sama.

Suatu sistem memiliki karakteristik agar tidak menyimpang dari tujuan dan

fungsinya. Karakteristik sistem adalah :

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

7  

1. Komponen

Sistem terdiri dari sejumlah komponen berupa subsistem atau elemen sistem

yang melakukan fungsi tertentu. Komponen-komponen tersebut berinteraksi satu

sama lain untuk mencapai tujuan sistem.

2. Batas Sistem

Sistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya.

Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup sistem itu sendiri.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkugan luar sistem meliputi segala sesuatu yang berada diluar sistem yang

mempengaruhi kerja sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem adalah suatu media yang menghubungkan antar elemen atau

subsistem dalam sistem. Melalui media ini memungkinkan pengiriman masukan

dan keluaran dari suatu sistem ke sistem lain.

5. Masukan Sistem

Masukan sistem atau input sistem adalah segala sesuatu yang diperlukan sistem

untuk diproses sehingga sistem dapat mencapai hasil yang diharapkan.

6. Pengolahan Sistem

Suatu unit yang mengolah masukan ke sistem menjadi keluaran melalui proses

atau prosedur tertentu.

7. Keluaran Sistem

Hasil yang diharapkan berasal dari masukan yang diproses. Hasil tersebut bisa

menjadi hasil akhir atau masukan bagi sistem lainnya. Memberikan laporan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

8  

kepada pihak manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif dan

efisien dan dapat menerima umpan balik serta kontrol dari arus informasi

tertentu.

8. Sasaran dan Tujuan

Memberikan laporan kepada pihak manajemen dalam pengambilan keputusan

secara efektif dan efisien dan dapat menerima umpan balik serta kontrol dari arus

informasi tertentu.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2002) informasi adalah data yang telah diubah menjadi bentuk

yang memiliki arti dan berguna dalam konteks tertentu bagi pemakainya.

Menurut McLeod (2001) adalah data yang telah dip roses, atau data yang telah

memiliki arti.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan

hasil dari pengolahan data dalam suatu sistem, yang bermanfaat bagi penerimanya,

sehingga dapat digunakan untuk bertindak atau mengambil keputusan, sesuai dengan

konteks informasi yang diterima dan tujuan sistem.

Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi pemakai.

2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan.

3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam suatu hal.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

9  

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2002), sistem informasi adalah kombinasi yang terhubung

antara pengguna, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber

data yang mengumpulkan, mentransformasi, dan menyebarkan informasi dalam suatu

organisasi.

Menurut Laudon (2005), sistem informasi adalah komponen yang saling

berhubungan, yang mengumpulkan atau menampilkan, memproses, menyimpan dan

mendistribusikan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan,

koordinasi dan kontrol di dalam organisasi.

Adapun menurut Prahasta (2007) sistem informasi adalah kesatuan formal yang

terdiri dari berbagai sumberdaya fisik maupun logika.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

sistem yang berguna untuk menghasilkan informasi dari data yang tersedia untuk

mendukung tindakan dan pengambilan keputusan dalam organisasi.

2.2 Pengertian Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geos dan graphein. Geos berarti bumi

atau permukaan bumi, sedangkan graphein menceritakan atau melukiskan. Berdasarkan

asal katanya, geografi dapat diartikan pencitraan bumi.

Dalam arti yang lebih luas, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal balik antara

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

10  

keduanya. Permukaan bumi ialah tempat makhluk hidup yang meliputi daratan, air atau

perairan, dan udara atau lapisan udara.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997, secara harafiah geografi adalah

ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh

dari bumi. Sedangkan kata geografis artinya adalah segala sesuatu yang bersangkut paut

dengan ruang muka bumi (spasial).

2.3 Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Menurut Prahasta (2007), Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem

berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-

informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan

menganalisis objek-objek serta fenomena-fenomena dimana lokasi geografis merupakan

karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG

merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data

yang bereferensi geografis, yaitu: masukan, keluaran, manajemen data (penyimpanan

dan pemanggilan data), serta analisis dan manipulasi data.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi Geografis

Komponen-komponen dalam SIG adalah sebagai berikut

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

11  

1. Perangkat Keras

Dalam SIG, perangkat keras digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data

melalui proses digitasi peta, menyimpan, memproses data dan peta, serta

menampilkan hasil analisa. Perangkat keras terdiri dari :

a. Perangkat untuk mengumpulkan data, berguna untuk mengkoversi data

analog dalam peta menjadi data digital yang digunakan dalam SIG. Jenis

perangkat tersebut antara lain :

1. Digitizer : Alat yang mengkombinasikan cara memposisikan

secara manual dengan penginderaan secara elektromagnetik pada

permukaan bidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan

arus listrik. Pengkonversian koordinat pada peta analog menjadi

peta digitaldapat 20 dilakukan digitizer melalui sebuah sensor

kecil yang mendeteksi medan elektromagnetik pada permukaan

bidang datar.

2. Scanner : Sistem elektromekanis yang dapat mengubah suatu

gambar ke bentuk titik-titik raster.

3. Pendeteksi garis otomatis : Digitizer otomatis, yang bekerja

dengan menggunakan sensor pintar otomatis untuk mengikuti

garis pada peta/layer.

b. Perangkat penyimpanan, berguna untuk menyimpan data peta dan atribut,

program, hasil masukan atau proses, dan lain-lain. Sifat penyimpanannya

ada yang permanen dan tidak permanen. Contoh perangkat penyimpanan

yang tidak permanen adalah memori komputer, cache memory, dan

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

12  

register. Sedangkan contoh perangkat penyimpan yang permanen adalah

disket, hard disk, pita magnetik, dan optical disc.

c. Perangkat pemroses, berfungsi untuk mengartikan dan mengeksekusi

instruksi program, manipulasi data dan peta, dan mengontrol peralatan

keluaran dan masukan.

d. Perangkat untuk menampilkan hasil pemrosesan dalam bentuk visual atau

cetakan dapat berupa layar/monitor, plotter dan printer.

2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak membantu perangkat keras untuk memasukkan, memanipulasi,

menyimpan serta mengatur data geografi. Menurut Burrough (1987), terdapat

lima modul utama dalam perangkat lunak SIG :

a. Masukan dan pengecekan data, meliputi pengubahan data konvensional

dalam bentuk peta analog hasil pengamatan lapangan, sensor satelit, dan

foto udara menjadi data digital.

b. Menyimpan dan mengatur data, berhubungan dengan struktur dan aturan

data posisi/topologi dan atribut elemen geografi, dapat berupa titik,

garis, dan area yang menggambarkan objek-objek di dunia nyata

c. Mengatur cara menampilkan data dan pelaporan hasil analisa ke

pengguna dalam bentuk peta, tabel, laporan, dan sebagainya.

d. Memproses data, mencakup kegiatan mengurangi kesalahan akibat

pemasukan data atau hasil proses yang kurang baik, menganalisa data,

mengatur data, misalnya perubahan skala peta, menghubungkan data

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

13  

geometris dengan atribut, melaksanakan logika untuk memproses data

geometridengan data atribut, menampilkannya, dan lain-lain.

e. Melakukan interaksi dengan pengguna untuk menentukan apakah

perangkat lunak SIG itu dapat diterima atau tidak. Dapat dilakukan

melalui penggunaan menu, format perintah, window, query, dan lain-

lain.

3. Data

Merupakan salah satu komp onen yang paling p enting dalam SIG. Data ini

diperoleh dengan mengintegrasikan data spasial dengan sumber-sumber data

lainnya (data non spasial).

4. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia berfungsi untuk mendefinisikan proses produksi,

menentukan sistem berkas/file, mendeskripsikan data, menentukan aliran data,

komunikasi antar proses, otorisasi pengguna, menentukan cara pemrosesan dan

pemeliharaan data.

2.3.3 Sumber Data Sistem Informasi Geografi

Data SIG didapat melalui berbagai sumber yang dikutip dalam Gumelar (2007),

yaitu :

1. Citra satelit, data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Kelebihannya

adalah kemampuan merekam cakupan wilayah yang luas dan tingkat resolusi

dalam merekam obyek yang sangat tinggi.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

14  

2. Peta analog, merupakan bentuk tradisional dari data spasial, data ditampilkan

dalam bentuk kertas atau film. Peta analog dapat di scan menjadi format digital

dan disimpan di basisdata.

3. Foto udara, merupakan sumber data yang banyak digunakan untuk menghasilkan

data spasial selain dari citra satelit.

4. Data tabular, data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial, data ini

umumnya berbentuk tabel.

5. Data survei, data ini dihasilkan dari hasil survei atau pengamatan di lapangan.

2.3.4 Jenis Data Sistem Informasi Geografi

Menurut Prahasta (2007) data yang digunakan dalam SIG dapat dibagi menjadi

dua jenis yaitu:

1. Data Atribut

Data yang mendeskripsikan karakteristik atau fenomena yang dikandung pada

satu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan dengan posisi

geografis. Contohnya, data atribut sebuah lautan berupa kedalaman, kualitas air,

habitat, komposisi kimia, konfigurasi biologis, dan lain-lain.

2. Data Spasial

Merupakan data sistem informasi yang terpaut pada dimensi ruang. Data spasial

memiliki komponen-komponen sebagai berikut :

a. Titik, merupakan penggambaran yang sederhana untuk suatu obyek.

Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi diatas

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

15  

peta dan dapat ditampilkan diatas layar monitor dengan menggunakan

simbol-simbol.

 

Gambar 2.1 – Data Spasial berupa titik

b. Garis, merupakan bentuk linier yang menghubungkan paling sedikit dua

titik dan digunakan untuk merepresentasikan obyek satu dimensi.

 

Gambar 2.2 – Data Spasial berupa garis

c. Poligon, digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek dua dimensi.

Jak-Pus

Jak-SelJak-Tim

 

Gambar 2.3 – Data Spasial berupa polygon

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

16  

2.3.5 Fungsi Analisis Spasial Sistem Informasi Geografi

Fungsi analisis spasial SIG terdiri dari :

1. Klasifikasi (reclassify)

Fungsi ini mengklasifikasikan atau mengklasifikasikan kembali suatu data

spasial atau atribut menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria

tertentu.

2. Overlay

Fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang

jadi masukkannya.

3. Buffering

Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon dengan

jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukkannya.

2.4 Pemetaan

2.4.1 Pengertian Peta

Menurut Prahasta (2007), Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan

suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah (topografi),

penyebaran penduduk, jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan

kedudukan dalam ruang.

Kemajuan dalam bidang teknologi yang berbasiskan komputer telah memperluas

wawasan dan wahana mengenai peta. Peta tidak hanya dikenal sebagai gambar pada

lembaran kertas, tetapi juga penyimpanan, pengelolaan, analisa dan penyajiannya dalam

bentuk digital terpadu antara gambar, citra dan teks. Peta yang dikelola melalui model

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

17  

digital mempunyai keuntungan penyajian dan penggunaan secara konvensional peta

garis cetakan (hardcopy) dan keluwesan, kemudahan penyimpanan, pengelolaan,

pengolahan, analisa, dan penyajian secara interaktif bahkan realtime pada media

komputer (softcopy).

2.4.2 Jenis Peta

Peta dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya menurut kegunaannya,

isi dan skala.

A. Jenis peta menurut kegunaannya :

1. General Reference Map (Peta Referensi Umum)

Peta ini digunakan untuk mengindentifikasi dan verifikasi macam-macam bentuk

geografi termasuk fitur tanah, badan air, perkotaan, jalan dan lain sebagainnya.

2. Mobility Map

Peta ini bermanfaat dalam menentukan jalur dari satu tempat ke tempat lainnya,

digunakan untuk perjalanan di darat, laut dan udara.

3. Thematic Map (Peta tematik)

Peta ini menenjukkan penyebaran dari objek tertentu seperti populasi, curah

hujan, sumber daya alam.

4. Inventory Map (Peta inventaris)

Peta ini menunjukkan lokasi dari fitur khusus misalnya: posisi semua gedung di

wilayah Jakarta Barat.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

18  

B. Jenis peta berdasarkan isi :

1. Peta Umum

Melukiskan semua keadaan muka bumi pada suatu wilayah secara umum.

Contoh: Peta Indonesia, Peta Asia, Peta Dunia.

2. Peta Tematik atau Peta Khusus

Peta yang menonjolkan satu macam data saja pada wilayah yang dipetakan.

Contoh: Peta Iklim, Peta Perhubungan.

C. Jenis peta berdasarkan skala :

1. Peta kadaster / teknik: Berskala antara 1 : 100 – 1 : 5.000

2. Peta berskala besar: Berskala antara 1 : 5.000 – 1 : 250.000

3. Peta berskala sedang: Berskala antara 1 : 250.000 – 1 : 500.000

4. Peta berskala kecil: Berskala antara 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000

5. Peta geografi: Berskala lebih dari 1 : 1.000.000

2.4.3 Syarat-syarat Peta

Peta yang ideal harus mempunyai beberapa komponen didalamnya, diantaranya

mencakup Judul Peta, Tahun Pembuatan, Skala Peta, Penunjuk Arah, Legenda dan Garis

astronomi.

Ditinjau dari sifat-sifat asli yang dipertahankan, penggambaran peta ke bidang

datar atau proyeksi harus mengikuti hal-hal sebagai berikut:

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

19  

1. Peta harus conform, artinya bentuk peta yang tergambar meskipun kecil harus

sebangun dengan keadaan senyatanya, tidak boleh mengubah bangun-bangun

kenampakkan yang ada.

2. Peta harus ekuiditas, artinya jarak-jarak yang tergambar pada peta harus sesuai

dengan keadaan senyatanya.

3. Peta harus ekuivalen, artinya sesuai dengan skala yang sudah dicantumkan.

Sistem, informasi dan geografi membentuk suatu hubungan yang disebut dengan

SIG. Dimana SIG merupakan suatu aplikasi, dalam proses pembentukkannya

membutuhkan beberapa peta, guna mendukung pembentukan SIG agar lebih optimal.

2.5 Basis Data

2.5.1 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly (2005) basis data adalah kumpulan bersama dari data-data

logikal yang saling terkait, dan deskripsi dari data tersebut, dibuat untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari suatu organisasi. (basis data, menurut McLeod, adalah

kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan berdasarkan suatu cara

yang memud ahkan pengambilan kembali. basis data merupakan sebuah gudang data

tunggal dan besar yang disharing dan dapat digunakan secara simultan oleh banyak

departemen dan banyak user).

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

20  

2.5.2 Pengertian Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Menurut Connolly (2005) DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang

memungkinkan user untuk menentukan, menciptakan, memelihara dan mengontrol

akses ke basis data. Sebuah DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas berupa :

1. Data Definition Language (DDL) yang memungkinkan user menentukan basis

data, misalnya jenis data, struktur data, dan batasan-batasan pada data yang

hendak disimpan dalam basis data.

2. Data Manipulation Language (DML) yang memungkinkan user untuk

memungkinkan, meng-update, menghapus dan me-retrieve data dari basis data.

3. Akses terkontrol ke basis data, contohnya:

a. Sistem keamanan yang mana mencegah user yang tidak berhak untuk

akses ke basis data.

b. Sistem terintegrasi yang mana memelihara konsistensi data yang

disimpan.

c. Sistem kontrol konkuren yang mana memperbolehkan akses bersama

terhadap basis data.

d. Sistem kontrol pengembalian data yang mana dapat mengembalikan data

keadaan sebelumnya apabila terjadi kegagalan perangkat keras atau

perangkat lunak.

e. Katalog yang dapat diakses user yang mana berisi deskripsi data dalam

basis data

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

21  

2.5.3 Perancangan Basis Data

Menurut Fathansyah (1999) (dikutip dari Prahasta 2007) sistem basisdata

merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan dan

sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakai dan program lain untuk

mengakses dan memanipulasi file-file tersebut.

Data dalam sebuah basisdata disusun berdasarkan hierarki data, yaitu :

1. Basisdata, merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain misalnya

file karyawan, file jabatan, dan lain-lain.

2. File dan Tabel, file adalah kumpulan semua kejadian dan struktur record yang

ditentukan record, sedangkan tabel adalah ekuivalen database relasional dari

sebuah file. Beberapa tipe dan tabel konvensional antara lain:

a. Master file, tabel yang terdiri dari record-record permanen.

b. Transaction file, sebuah tabel yang terdiri dari record-record yang

mendeskripsikan kejadian-kejadian bisnis.

c. Document file, tabel yang terdiri dari data histories.

d. Archival file, tabel yang berisi record-record file master dan transaksi

yang telah dihapus dari penyimpanan online.

e. Table look-up file, tabel yang berisi data statis yang dapat dipakai

bersama.

f. Audit file, tabel yang berisi record-record pembaruan untuk file-file lain.

3. Record, merupakan kumpulan field yang disusun dalam format yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

22  

4. Field, merupakan unit terkecil dari data yang berarti untuk disimpan pada sebuah

file atau basisdata. Field memiliki 4 tipe, yaitu :

a. Primary key, field yang secara unik mengidentifikasi record pada file.

b. Secondary key, sebuah field yang mengidentifikasi record tunggal atau

sebuah subset dari record-record yang terkait.

c. Foreign key, field yang menunjuk kepada record pada file lain pada

sebuah database.

d. Description key, field nonkey

2.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model data yang menggunakan

beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang

dideskripsikan oleh data tersebut (Whitten et al. 2004).

Komponen-komponen ERD adalah:

1. Entitas

Kelompok orang, tempat, kejadian, atau konsep tentang apa yang kita perlukan

untuk menangkap dan menyimpan data.

2. Atribut

Sifat atau karakteristik suatu entitas. Contoh atribut dari entitas Pelanggan

seperti ID_Pelanggan, Nama_Pelanggan, dan lain-lain.

3. Relasi (Relationship)

Hubungan alami yang ada diantara satu atau lebih entitas.

4. Kardinalitas (Cardinality)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

23  

Jumlah maksimum dan minimum kemunculan satu entitas yang mungkin

dihubungkan dengan kemunculan tunggal dari entitas lain.

Jenis-jenis hubungan entity atau multiplicity menurut Connoly dan Begg (2005),

yaitu :

1. One to One (1..1)

Sebuah entity A hanya bisa diasosiasikan dengan maksimal satu entity di B atau

sebaliknya.

Gambar 2.4 – One to One Relationship

2. One to Many (1..*)

Sebuah entity di A diasosiasikan dengan nol atau lebih entity di B, namun entity

di B hanya bisa diasosiasikan dengan maksimal satu entity di A.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

24  

Gambar 2.5 – One to Many Relationship

3. Many to Many (*..*)

Sebuah entity di A bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih entity di B dan

sebuah entity di B juga bisa diasosiasikan dengan nol atau lebih entity di A.

Gambar 2.6 – Many to Many Relationship

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui

sistem atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut (Whitten et al. 2004).

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

25  

2.6.1 Komponen DFD

DFD mempunyai 4 komponen, yaitu :

1. External entity (entitas luar)

Merupakan entity di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi,

atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan

masukan (input) atau menerima keluaran (output) dari sistem. External entity

disimbolkan dengan suatu kotak.

Gambar 2.7 – Simbol external entity pada DFD

2. Data flow (aliran data)

Merupakan data yang menjadi masukan (input) atau keluaran (output) menuju

atau dari proses. Arus data diberi simbol dengan suatu panah.

Gambar 2.8 – Simbol data flow pada DFD

3. Proses

Merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon terhadap aliran data

masuk. Suatu proses ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau empat persegi

panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

26  

Gambar 2.9 – Simbol proses pada DFD

4. Data store (penyimpanan data)

Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file, database, arsip, tabel,

suatu legenda atau buku. Simpanan data disimbolkan dengan sepasang garis

horizontal paralel yang tertutup disalahsatunya.

Gambar 2.10 – Simbol data store pada DFD

2.6.2 Levelisasi DFD

Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun

berdasarkan level dari atas ke bawah, yaitu:

1. Diagram konteks

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan lingkup proses. Diagram konteks menggambarkan input dan

output dari sistem secara global.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

27  

2. Diagram 0

Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram detail

serta menggambarkan proses utama dari DFD. Diagram Nol memberikan

pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani.

3. Diagram detail

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram 0. Diagram yang

paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.

2.7 State Transition Diagram (STD)

Menurut Pressman (2002) State Transition Diagram (STD) merupakan suatu alat

pemodelan yang menggambarkan sifat ketergantungan dari suatu sistem. State adalah

suatu kumpulan dari tingkah laku yang dapat diobservasi. STD mewakili suatu tingkah

laku dari suatu sistem dengan menggambarkan state dan kejadian yang menyebabkan

sistem ke state yang lain.

STD menggambarkan sifat suatu sistem informasi, menjelaskan cara sistem

melakukan suatu tindakan untuk setiap kejadian dan bagaimana kejadian mengubah

state suatu sistem (Yourdon, 1989).

STD memiliki komponen-komponen utama yaitu state dan arrow yang mewakili

sebuah perubahan state. Setiap gambar persegi panjang mewakili sebuah state dimana

sistem tersebut berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu atribut-atribut atau

keadaan suatu sistem pada suatu saat tertentu.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

28  

Tujuan dari STD adalah mewakili sistem dengan sejumlah state dan serangkaian

aktivitas yang berhubungan, menggambarkan hubungan antar state, menunjukkan

bagaimana sistem bergerak dari suatu state ke state yang lain dan mendokumentasikan

urutan dan prioritas dari state.

2.8 Listrik

2.8.1 Pengertian Listrik

Pengertian listrik itu sendiri adalah kondisi dari partikel sub-atomik tertentu,

seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di

antaranya. Atau dengan kata lain pengert ian listrik adalah sumber energi yang

disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran

positif ke saluran negatif.

Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang

dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena

fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan

dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.

Listrik secara harafiah dapat dikatakan dengan bahan isolator yang masih

berkaitan dengan konsep listrik, karena pada prinsipnya semua atom adalah bergerak,

bergetar dan mempunyai sifat kelistrikan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

29  

2.8.2 Jaringan Listrik

Jaringan adalah keseluruhan rangkaian yang terdiri dari hantaran atau saluran

(bawah tanah dan udara) berikut gardu-gardunya. Berikut adalah macam-macam

saluran:

1. Saluran keluar adalah saluran distribusi yang keluar dari gardu induk menuju ke

rangkaian gardu-gardu distribusi.

2. Saluran masuk adalah saluran yang menuju ke rel distribusi di gardu induk.

3. Saluran udara adalah saluran yang menggunakan hantaran yang melalui udara

terbuka / melalui tiang.

4. Saluran bawah tanah adalah saluran dengan hantaran kabel berada di dalam

tanah.

2.8.3 Komponen-komponen Pendistribusian Listrik

Berikut merupakan komponen-komponen dalam pendistribusian listrik kepada

pelanggan :

1. Gardu Listrik

Gardu adalah tempat atau bangunan dimana dilakukan transformasi tegangan

(dengan trafo), atau pekerjaan-pekerjaan manufer (dengan menggunakan

peralatan pemisah atau pemutus), selain sebagai penurun dan penaik tegangan

gardu juga berguna sebagai pendistribusian tegangan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

30  

Gardu Induk Distribusi dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Gardu Induk (GI)

Gardu induk berfungsi menerima daya listrik dari jaringan subtransmisi

dan menurunkan tegangannya menjadi tegangan jaringan distribusi

primer (jaringan tegangan menengah / JTM). Jadi pada bagian ini terjadi

penurunan tegangan dari tegangan tinggi ataupun tegangan extra tinggi

ke tegangan menengah 20 kv.

b. Gardu Hubung (GH)

Gardu hubung berfungsi menerima daya listrik dari gardu induk yang

telah diturunkan menjadi tegangan menengah dan menyalurkan atau

membagi daya list rik tanpa merubah tegangannya melalui jaringan

distribusi primer (JTM) menuju gardu atau transformator distribusi.

2. Tiang Listrik

Tiang listrik terbuat dari pipa besi / plate, biasa digunakan untuk menyangga

antar kabel listrik satu dengan kabel listrik lainnya dan juga merupakan tempat

terhubungnya saluran-saluran listrik dari berbagai macam bangunan pelanggan.

3. Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Jaringan tegangan menengah berfungsi menyalurkan daya listrik, menjelajahi

daerah asuhan ke gardu / transformator distribusi. Jaringan ini dilayani oleh

gardu hubung atau langsung dari gardu induk atau dari pusat pembangkit.

4. Jaringan Tegangan Rendah (JTR)

Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan/ menghubungkan sisi

tegangan rendah transformator distribusi ke konsumen mengunakan jaringan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasithesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-1-00091-if 2.pdfSistem dibatasi oleh suatu area untuk membatasinya dengan sistem lainnya. Batasan sistem menunjukkan

31  

hantaran udara 3 fasa 4 kawat dengan tegangan 127/ 220 Volt atau 220/ 380

Volt. Kecuali untuk daerah-daerah khusus dengan pertimbangan keindahan,

keselamatan dan keandalan yang tinggi dipergunakan sistem kabel bawah tanah.

5. Sambungan Rumah (SR)

Pada sambungan rumah, biasanya tegangan yang diterima sebesar 110-400 volt,

yaitu tegangan saluran beban menghubung kepada peralatan. Pada sambungan

rumah, tegangan yang diterima disesuaikan antara 220/380 volt.