Bab 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00091-IF Bab...
Transcript of Bab 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00091-IF Bab...
48
Bab 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan Arezda Purnama Loka
3.1.1 Riwayat Perusahaan
PT. Arezda Purnama Loka didirikan pada tahun 1983 yang
merupakan produsen dalam negeri yang pertama di Indonesia dalam
produksi packing dan gasket. Hal ini sejalan dengan program pemerintah
dalam penggalakan penggunaan produksi dalam negeri dan transfer
teknologi. Dengan senantiasa berinvestasi pada peralatan dan teknologi
baru, sejak saat itu Arezda terus berkembang pesat. Saat ini, sebagai
spesialis Sealing Technology Products, PT. Arezda Purnama Loka
memproduksi dan memperdagangkan berbagai produk sealing dari jenis
metal, nonmetal, dan gabungan metal–nonmetal, untuk dapat memberikan
solusi terbaik bagi para konsumen mengenai berbagai masalah sealing
yang mereka hadapi.
PT. Arezda Purnama Loka juga memproduksi Finned Tube yang
direalisasikan pada tahun 1994, kemudian Heat Exchanger yang dirintis
pada tahun 1996. selain itu, PT. Arezda Purnama Loka juga telah
memproduksi Jointing Sheet sejak tahun 1980-an. Produk PT. Arezda
Purnama Loka dikenal dengan merk <INGI>, yang diproduksi mengikuti
Standard Internasional sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh konsumen
seperti ANSI, API, MSS-SP44, DIN, BS, JIS. Produk-produk PT. Arezda
49
Purnama Loka telah digunakan secara luas pada industri perminyakan,
petrokimia, dan industri proses lainnya di seluruh Indonesia, baik swasta
maupun pemerintah. Sebagian produk <INGI> juga telah diekspor ke luar
negeri.
PT. Arezda Purnama Loka mempunyai sistem manajemen mutu
yang terakreditasi, tetapi pemeriksaan mutu yang dilakukan oleh pihak
pabrik untuk produk sealing technology dan finned tubes adalah sesuai
dengan spesifikasi internasional atau spesifikasi pemesanan yang
diterapkan dalam pedoman mutu dan quality plan yang dibuat oleh PT.
Arezda Purnama Loka dan efektif digunakan pada tanggal 1 oktober 1996.
Apabila terdapat keluhan dari konsumen, maka P.T Arezda Purnama Loka
akan mencari jalan keluarnya dengan problem solving, dan mengganti part
yang rusak dengan yang baru. Sampai saat ini, PT. Arezda Purnama Loka
telah memiliki 10 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan
memperkerjakan lebih kurang 300 karyawan.
50
3.1.2 Struktur Organisasi
Komisaris Utama
Presiden Direktur
Direktur Teknik
Sekretaris
Kantor Pusat Pabrik Kantor Cabang
Manajer Umum
Manajer Pabrik
Manajer Umum
Manajer Personalia
KA. Dept Pembelian
Manajer Cab Cilacap
Manajer Keuangan
KA. Dept Personalia
Manajer Cab Balikpapan
Manager Administrasi
KA. Dept PPC
Manajer Cab Bontang
Manajer Pembelian
KA. Dept Produksi
Manajer Cab Dumai
Manajer Ekspedisi
KA. Dept Pemeliharaan
Manajer Cab Palembang
Manajer Cab Balongan
KA. Dept Quality Control
Manajer Pembelian dan
Pemasaran
Manajer Cab
Sumbagut
KA. Dept Desain
Manajer Cab Lhokseumawe
KA. Dept Gudang
Manajer Cab Sorong
Manajer Cab Jawa Timur
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Arezda Purnama Loka
51
3.1.3 Uraian Pekerjaan
Dari struktur organisasi PT. Arezda Purnama Loka, selanjutnya
akan diuraikan tugas dan tanggung jawab dari masing–masing bagian :
1. Komisaris Utama
• Bertanggung jawab untuk memilih dan mengangkat direktur.
• Menilai prestasi kerja direktur.
• Mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
2. Direktur
• Memimpin dan mengendalikan perusahaan.
• Menetapkan kebijakan serta strategi perusahaan.
• Mengawasi kinerja perusahaan.
3. Manajer Umum
• Membuat kebijakan operasional untuk masing–masing departemen.
• Melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional setiap
departemen.
• Mengembangkan serta menyusun rencana jangka panjang dan
jangka pendek dari semua departemen yang dipimpin, seperti:
penjualan, pembelian, pemasaran, ekspedisi, keuangan, dan
administrasi.
4. Manajer Personalia
• melakukan perekrutan, seleksi dan penerimaan terhadap calon
karyawan.
52
• mengikuti perkembangan peraturan pemerintah yang berhubungan
dengan kepegawaian.
• memperhatikan kesejahteraan karyawan dan keamanan lingkungan
kerja.
• menghitung gaji, tunjangan karyawan.
5. Manajer Keuangan
• Mengawasi keuangan perusahaan.
• Merencanakan anggaran perusahaan.
• Menentukan rencana jangka panjang dan jangka pendek keuangan
perusahaan dengan bagian terkait.
• Mengontrol piutang pelanggan dan hutang perusahaan.
6. Manajer Administratif
• Mengatur pembukuan dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan.
• Menganalisis pemasok untuk memperoleh informasi mengenai
harga dan kualitas bahan baku.
• Menyiapkan laporan pembelian setiap bulan.
7. Manajer Pembelian
• Melakukan pembelian segala peralatan dan perlengkapan
perusahaan.
• Menganalisis pemasok untuk memperoleh informasi mengenai
harga dan kualitas bahan baku.
• Menyiapkan laporan pembelian setiap bulan.
53
8. Manajer Pemasaran
• Merencanakan strategi pemasaran jangka panjang dan jangka
pendek.
• Mengarahkan kegiatan pemasaran untuk mencapai hasil optimal.
• Menetapkan kebijakan dan prosedur pemasaran.
• Melakukan negoisasi dengan calon pelanggan atau pelanggan.
9. Manajer Penjualan
• Mengawasi kerja staf dalam menerima dan memproses pesanan
pelanggan.
• melakukan koordinasi dengan bagian produksi untuk mengontrol
stok.
10. Manajer Ekpedisi
• mengurus pengiriman barang kepada pelanggan yang melakukan
pemesanan dan pembelian produk perusahaan.
• mengawasi kualitas barang selama dalam pengiriman.
54
3.2 Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur pemesanan pada PT. Arezda Purnama Loka meliputi beberapa
tahapan, yaitu:
1. Proses inquiry
Petugas sales menerima pesanan dari calon pelanggan melalui telepon, faks,
datang langsung, atau surat permintaan penawaran harga (tender). Sales
berkoordinasi dengan PPC pabrik untuk memastikan bahwa permintaan
calon pelanggan dapat dipenuhi. Jika permintaan pelanggan tidak dapat
diberikan karena persyaratan yang diminta tidak dapat dipenuhi, maka
petugas sales harus memberikan informasi.
2. Proses quotation
Petugas sales memberikan penawaran harga (quotation) kepada calon
pelanggan melalui membuat dokumen penawaran harga (quotation),
mengikuti tender, atau menjawab langsung via telepon. Jika spesifikasi
barang yang diminta pada inquiry dialihkan ke material yang fungsi dan
kualitasnya equivalen, maka didalam quotation harus disebutkan kalimat
“Yang Kami Tawarkan”.
3. Proses penerimaan Purchasing Order (PO)
Petugas sales menerima atau mengambil PO dari calon pelanggan. Petugas
memeriksa kesesuaian PO dengan quotation yang telah dibuat sebelumnya.
Jika terjadi perbedaan spesifikasi barang yang diminta pada PO dengan
quotation, maka petugas harus melakukan klarifikasi dengan calon
pelanggan. Jika calon pelanggan merubah PO yang telah diterbitkan (PO
55
amandemen), maka petugas sales harus memeriksa ulang dan memastikan
divisi-divisi yang terkait telah diinformasikan perubahan tersebut.
4. Proses konfirmasi order
Jika petugas sales menerima order secara lisan dari calon pelanggan, petugas
sales harus menerbitkan dokumen konfirmasi order. Petugas sales harus
menandatangani PO dari pelanggan sebagai bukti kesanggupan dalam
memenuhi PO tersebut.
5. Proses RK dan RP
Petugas sales menerbitkan RK sebagai permintaan perintah kerja kepada
pabrik yang mencantumkan dengan jelas barang yang dminta. Petugas sales
menerbitkan RP berdasarkan PO yang kemudian dikirim ke bagian yang
terkait. RK dibuat 6 rangkap kemudian didistribusikan kepada bagian yang
terkait. Apabila PO telah keluar, maka petugas sales membuat RK. Petugas
sales memonitor ke PPC progress dari RK dengan cara menanyakan status
melalui telepon, faks atau e-mail. Apabila terjadi perubahan PO atau terjadi
kesalahan pengetikan pada RK, maka petugas sales menerbitkan RK revisi
sebelumnya, tapi harus ditambah tulisan “rev” dibelakangnya.
6. Proses invoice
Apabila RK telah dikerjakan dan barang telah dikirim kepada pelanggan
dengan bukti adanya tembusan memo pengantar barang (MPB), maka
petugas sales harus menerbitkan invoice berikut kwitansi, untuk selanjutnya
diserahkan kebagian keuangan.
56
Sebelum mencapai tahapan invoice, pesanan dibuat terlebih dahulu di
pabrik, baru kemudian dikirimkan ke pelanggan. Berikut ini merupakan tahapan
proses, dari penerimaan RK dari kantor pusat, sampai pengiriman.
1. PPC
Bagian PPC menerima RK dari Kantor pusat, kemudian berdasarkan RK
tersebut, PPC membuat Working Order (WO) yang kemudian diberikan
kepada bagian gudang dan produksi untuk menjadi dasar dari apa yang akan
dibuat.
2. Gudang
Bagian gudang akan mengecek apakah persedian dari barang yang dipesan ada
atau tidak. Bagian gudang juga memeriksa apakah bahan-bahan baku yang
diperlukan untuk membuat pesanan tersebut, tersedia atau tidak. Ketersediaan
barang maupun bahan akan dilaporkan kepada bagian produksi, sedangkan
jika bahan yang diperlukan tidak tersedia, maka akan dilaporkan ke bagian
purchasing juga.
3. Purchasing
Bagian purchasing bertanggung jawab akan pembelian bahan-bahan yang
diperlukan untuk produksi barang-barangyang dipesan. Bahan-bahan yang
dibeli, tentunya sesuai dengan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat
barang yang tercantum dalam WO.
4. Produksi
Bagian ini bertanggung jawab dalam produksi barang yang dipesan. Proses
produksi diawasi secara ketat sesuai dengan ketentuan dan setelah selesai
57
dibuat, kualitasnya diperiksa sesuai dengan standar yang berlaku di dunia
internasional.
5. Packaging
Bagian ini bertanggung jawab atas pengemasan produk setelah selesai
diproduksi. Bagian ini harus memikirkan, bagaimana cara mengemas produk
sehingga kualitasnya tidak menurun selama disimpan di pabrik, maupun saat
dalam perjalanan.
6. Pengiriman
Bagian ini bertanggung jawab dalam pengiriman produk dari pabrik sampai ke
tempat pelanggan. Segala kerusakan yang terjadi selama perjalanan, terlepas
dari masalah cara pengemasan, akan menjadi tanggung jawab bagian
pengiriman.
Gambar bagan prosedur pemesanan adalah seperti pada halaman
berikut:
58
59
3.3 Analisis Sistem Berjalan
3.3.1 Analisis Prosedur Jaringan Komputer
PT. Arezda Purnama Loka memiliki 3 tempat utama yang terpisah
jauh secara geografis dalam beroperasi, yaitu :
• Kantor Pusat, di Mangga Besar
• Kantor Administrasi, di Pluit
• Pabrik, di Bogor
Berikut ini merupakan gambaran secara umum dari jaringan
komputer yang sedang berjalan antara ketiga tempat utama P.T Arezda
Purnama Loka.
Gambar 3.3 Topologi Jaringan Komputer antar 3 Lokasi Utama
PT. Arezda Purnama Loka Saat Ini
Berikut ini merupakan gambaran secara umum dari jaringan
komputer yang sedang berjalan pada kantor pusat P.T Arezda Purnama
Loka.
60
Gambar 3.4 Topologi Jaringan Komputer pada Kantor Pusat
PT. Arezda Purnama Loka Saat Ini
Berikut ini merupakan gambaran secara umum dari jaringan
komputer yang sedang berjalan pada kantor administrasi P.T Arezda
Purnama Loka.
Gambar 3.5 Topologi Jaringan Komputer pada Kantor Administrasi
PT. Arezda Purnama Loka Saat Ini
Sedangkan bagian pabrik tidak memiliki jaringan komputer.
61
Kantor pusat PT. Arezda Purnama Loka telah menggunakan
jaringan komputer untuk mempermudah pertukaran data dan tersimpan
dengan rapi dalam server sehingga memudahkan user untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan dengan mudah. Selain itu kantor pusat PT. Arezda
Purnama Loka menggunakan koneksi internet untuk mendapatkan
informasi-informasi yang mereka inginkan..
Adapun server-server yang yang ada di kantor pusat adalah :
1. web server : server ini bertugas menyediakan informasi-informasi
kantor BKKBN yang dipublikasikan lewat web dinamis.
2. e-mail server : server ini berfungsi untuk keperluan yang berhubungan
dengan e-mail.
3. database server : server ini berfungsi untuk penyimpanan database
secara terpusat, sehingga akan mempermudah proses pertukaran data
dan proses backup.
Sedangkan kantor administrasi hanya menerapkan jaringan
komputer untuk mempermudah pertukaran data tanpa berhubungan dengan
server yang ada di kantor pusat. Kantor administrasi juga memiliki akses
internet yang terpisah dari kantor pusat, yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dan mengirim serta menerima e-mail dari dan ke
kantor pusat serta tempat lainnya.
Saat ini PT. Arezda Purnama Loka masih mengirimkan data secara
manual, yaitu : dengan menggunakan kurir, telepon ataupun faks. PT.
Arezda Purnama Loka juga menggunakan e-mail, jika harus mengirimkan
62
data secara cepat ke direktur utama yang berada di kantor administrasi.
Cara–cara tersebut kurang efektif dan sangat memakan waktu.
3.3.2 Analisis Lalu-lintas Distribusi Data
Seperti yang telah disebutkan di sub bab sebelumnya, bahwa
distribusi data saat ini masih dilakukan dengan cara manual, yaitu
dengan menggunakan e-mail, faks, dan pengiriman orang beserta
flashdisk ke lokasi lain. Namun analisa lalu lintas data dapat dilakukan
dengan menghitung besarnya ukuran data yang harus dikirimkan dari
kantor pusat ke kantor cabang, maupun pabrik.
Setelah dilakukan wawancara dan pengamatan, diperoleh
informasi sebagai berikut:
1. Ukuran file database sekarang berukuran 152 MB (28 September
2007) dan bertambah menjadi 162 MB (5 Desember 2007).
2. Data yang paling penting dan paling sering bertambah adalah file
Rencana Kerja (RK) yang saat ini berukuran 44,7 MB, dengan
jumlah file 1694 (28 September 2007).
3. File RK adalah file yang selalu didistribusikan ke pabrik setiap
harinya.
4. Dalam satu minggu rata-rata terdapat 5 hari kerja, dalam sebulan
rata-rata terdapat 20 hari kerja, dan dalam 1 setahun rata-rata terdapat
240 hari kerja.
63
Dari informasi di atas, dapat diperoleh data sebagai berikut.
1. File RK akan menjadi tolok ukur utama dalam perhitungan
bandwidth.
2. Rata–rata besar file yang akan dikirm ke pabrik setiap harinya dalam
satu kali pengiriman adalah 44,7 * 1024 / 1694 = 27,021 KB per file
3. Dari 28 september 2007 sampai 5 desember 2007 terdapat 46 hari
kerja.
4. Rata–rata pertambahan besar database secara keseluruhan adalah
(162 – 152) MB / 46 * 20 = 4.348 MB perbulan.
Berikut adalah tabel ukuran RK dan database saat ini.
Tabel 3.1 Ukuran dari Data-data yang Dikirim ke Pabrik dan Kantor
Administrasi Jenis ukuran Ukuran Ukuran file RK secara keseluruhan sekarang 44,7 MB Ukuran rata–rata file RK 27,021 KB Ukuran file database sekarang 152 MB Ukuran pertambahan besar file database per bulan 4,348 MB
Sesuai dengan gambar 3.2, distribusi data antar lokasi-lokasi
utama PT. Arezda Purnama Loka dapat disederhanakan seperti yang
terlihat pada gambar 3.6. Setelah RK dibuat, RK dikirim ke pabrik (1)
dan ke kantor administrasi (2). Pabrik akan mengecek tentang
kesanggupannya dalam memenuhi permintaan dari konsumen dan bahan
baku yang tersedia. Kemudian pabrik akan memberikan laporan kepada
kantor pusat (3), kantor pusat akan memberikan konfirmasi akan laporan
yang diberikan pabrik (4). Selama belum ada persetujuan antar PT.
64
Arezda Purnama Loka dan konsumennya, maka proses (1), (2), (3), dan
(4) akan terus dilaksanakan. Setelah barang dibuat, dikemas, dan dikirim,
data-data administrasi dikirim ke kantor administrasi (5).
Gambar 3.6 Distribusi Data antar Lokasi-lokasi Utama
PT. Arezda Purnama Loka
3.4 Permasalahan yang Sedang Dihadapi
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, didapat masalah sebagai
berikut :
• Proses penyampaian data dirasa sangat merepotkan dan melelahkan,
sebab seorang kurir harus pulang-pergi Mangga Besar–Pluit setiap
hari untuk mengirimkan data.
• Pengiriman data melalui faks ke pabrik, memerlukan konfirmasi
melalui telepon.
65
Dari hasil wawancara, dapat diketahui permintaan pemakai antara lain :
• Pengiriman data dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi
WAN.
• Pengiriman data RK ke pabrik tidak perlu menggunakan faks dan
dapat diterima secara real-time.
• Kemudahan mem-back up database, sedikitnya 1 hari sekali ke
database yg dimiliki direktur utama yang berlokasi di Pluit.
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan perusahaan
adalah sebagai berikut :
• Jaringan intranet yang dapat menghubungkan ke tiga lokasi.
• Jaringan yang bersifat confidential dan delay sensitive.
• Koneksi jaringan harus selalu terhubung
• Jaringan yang dapat mengimplementasikan VoIP dan Video
conference pada kebutuhan mendatang
• Biayanya diatur seminimal mungkin.
Dengan asumsi :
• Setiap komputer memiliki 1 interface ethernet
• perusahaan telah memiliki aplikasi pengiriman data yang
diperlukan.
3.5 Usulan Pemecahan Masalah
Dari permasalahan diatas, PT. Arezda Purnama Loka meminta untuk
dibantu merancang sebuah sistem jaringan komputer yang dapat menghubungkan
66
ke tiga tempat tersebut, sehingga informasi dapat sampai dengan lebih cepat.
Dilihat dari analisis lalu lintas, distribusi data RK ke pabrik berukuran relatif kecil,
27,021 KB. Seperti yang telah ditulis diatas, perusahaan menginginkan sebuah
jaringan komputer yang memilki bandwidth yang cukup untuk menyampaikan
data tersebut dan koneksi internet yang bersifat connection-oriented.
Untuk mendapatkan jenis teknologi WAN yang cocok untuk
diimplementasikan pada PT. Arezda Purnama Loka, telah dibandingkan beberapa
teknologi WAN berdasarkan kebutuhan perusahaan.
Tabel 3.2 Tabel perbandingan antar teknologi WAN berdasarkan kebutuhan user
Teknologi Menghubungkan ke tiga lokasi
Confidential delay sensitive
konektivitas
Biaya
Leased line - Permanen Menengah Frame relay - Permanen Menengah X. 25 Permanen Rendah ATM - Permanen Menengah ISDN - Tidak
permanen Rendah
VPN Tidak permanent
Rendah
DSL - Permanen Rendah -Menengah
Cable - Permanen Rendah - Menengah
ket: dimana warna merah menunjukkan ketidaksesuaian dengan kebutuhan user
Dari tabel diatas, terlihat bahwa kandidat teknologi WAN yang mungkin
cocok diimplementasikan pada PT. Arezda Purnama Loka adalah Leased line,
Frame Relay dan ATM.
67
Berikut ini adalah tabel perbandingan antar kandidat teknologi WAN yang
mungkin cocok diimplementasikan pada PT. Arezda Purnama Loka :
Tabel 3.3 Tabel Perbandingan Kandidat Teknologi WAN pada PT. Arezda Purnama Loka
Berdasarkan tabel 3.3, ATM adalah pilihan yang terbaik, namun saat ini
belum ada provider yang menyediakan layanan ATM di Indonesia. Setelah ATM,
Leased Line memberikan performa yang terbaik, namun biaya bulanannya sangat
besar. Frame Relay memiliki kecepatan yang setara dengan leased line.
Dibandingkan dengan Frame Relay, biaya pemasangan Leased Line sedikit lebih
murah, namun biaya bulanannya jauh lebih mahal.
Leased Line Frame Relay ATM Kecepatan 64 Kbps–45 Mbps 64 Kbps–45 Mbps 1.544 Mbps–9953 Mbps Penggunaan umum
Menghubungkan antar LAN
Menghubungkan antar LAN
Menghubungkan antar LAN
Tipe data yang ditransmisikan
Data, suara, dan video
Data, suara, dan video
Data, suara, dan video
Keuntungan Mudah dikonfigurasi Bandwidth-nya tetap
Bisa digunakan untuk point-to-point maupun point-to-multipoint Umum digunakan Dapat menambah CIR dengan mudah jika diperlukan
Bisa digunakan untuk point-to-point maupun point-to-multipoint Relatif lebih cepat dibandingkan jenis switched-connection lainnya
Kerugian Hanya bisa point-to-point Biayanya sangat mahal, terlebih jika tidak digunakan secara maksimal
Kecepatan relatif lebih lambat dari ATM
Jika terjadi masalah, sulit untuk di trouble-shoot, karena konfigurasinya yang kompleks
68
Tabel 3.4 Tabel Perbandingan Harga antara Frame Relay dan Leased Line
Teknologi Biaya pasang Biaya bulanan
Frame Relay Rp. 4.500.000,- Rp. 4.755.000,-
Leased Line Rp. 4.300.000,- Rp. 1.250.000.000,-
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka Frame Relay
dinilai paling tepat untuk diimplementasikan pada jaringan komputer PT. Arezda
Purnama Loka.
Untuk memastikan ketiga tempat yang dimaksud saling terhubung,
diperlukan suatu konfigurasi routing yang memungkinkan bukan hanya
menghubungkan, melainkan juga memperhatikan faktor skalabilitas. Untuk itu,
dipilihlah penggunaan dynamic routing protocol.
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara distance vector routing
protocol dan link state routing protocol.
Tabel 3.5 Tabel Perbandingan antara Distance Vector Routing Protocol dengan Link-
state Routing Protocol
Distance vector Link-State • Melihat topologi jaringan dari sudut
pandang router lain yang terhubung langsung dengannya
• Menghitung jarak dari satu router ke router lain
• Update yang berkala dan cukup sering • Slow convergence • Mengirimkan copy dari routing table ke
router yang berhubungan langsung dengannya
• Memiliki pandangan umum dari keseluruhan topologi
• Menghitung jarak terpendek ke
semua router lainnya • Update yang berdasarkan perubahan
topologi • Fast convergence • Mengrimkan link-state routing
update ke router lain.
69
Terlihat dari perbandingan pada tabel 3.5, dapat dikatakan bahwa link-
state lebih baik dari pada distance vector. Berikut ini adalah perbandingan
beberapa routing protocol:
Tabel 3.6 Tabel Perbandingan antara Beberapa Jenis Routing Protocol
Type Distance vector Link state Protocol RIPv1 RIPv2 EIGRP OSPF IS-IS Router table update method Broadcast Multicast Multicast Multicast Multicast Full table updates 30
seconds 30 seconds
None1 30 Minutes
15 Minutes
Full Routing table updates Y N N N N Incremental updates N Y Y Y Y Route path selection algorithm
Bellman-Ford
Bellman-Ford
DUAL2 SPF3 SPF3
Limit to network diameter Hop counts (15)
Hop counts (15)
Hop counts (224)
N/A N/A
VLSM N Y4 Y4 Y Y Route summarization N Y Y Y Y 1membuat peta topologi dari hello packets dan queries 2Diffusing Update Algorithm (DUAL) 3Shortest Path First (SPF) 4Manual summarization
Dari perbandingan pada tabel 3.6, secara keseluruhan, terlihat bahwa
yang terbaik adalah EIGRP. Adapun pemilihan Routing protocol yang cocok P.T
Arezda Purnama Loka melalui pertimbangan sebagai berikut :
• EIGRP merupakan routing protocol yang bersifat proprietary, sehingga
perusahaan harus membeli peralatan Cisco untuk setiap tempat untuk
bisa mengimplementasikannya. Berhubung peralatan Cisco mahal, maka
pengimplementasiannya akan menjadi sangat mahal.
70
• PT. Arezda Purnama Loka adalah perusahaan besar yang akan terus
berkembang. Dengan demikian routing protocol yang mempunyai
batasan yang kecil seperti RIPv1 dan RIPv2 tidak layak untuk
digunakan.
• IS-IS merupakan routing protocol yang paling tidak umum digunakan.
Penggunaan routing protocol ini mengharuskan perusahaan untuk
mencari network administrator yang mengerti routing protocol ini,
sedangkan orang yang mempelajari routing protocol ini sedikit di
Indonesia karena dokumentasinya yang sedikit. Karena itu routing
protocol ini tidak direkomendasikan
• OSPF memiliki kemampuan yang hampir menyamai EIGRP, selain itu
dokumentasi dan skalabilitasnya tinggi, ditambah OSPF bersifat open
source, menjadikan OSPF pilihan yang paling ideal.
Setelah membandingkan kelebihan dan kekurangan beberapa Routing
protocol seperti disebut pada tabel 3.6, OSPF dinilai paling tepat untuk
diimplementasikan pada WAN PT. Arezda Purnama Loka.
Dengan pertimbangan diatas, maka akan dirancang sebuah WAN dengan
teknologi Frame Relay dengan routing protocol OSPF.
Dengan adanya teknologi Frame Relay dengan routing protocol OSPF,
diharapkan masalah-masalah yang telah disebutkan pada sub bab 3.4 dapat
diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :
71
• Proses distribusi database tidak lagi seminggu sekali dan harus menempuh
jarak yang jauh, melainkan sehari sekali, dikirim setelah selesai jam
kantor, dan sudah selesai sebelum jam kantor dimulai keesokan harinya.
• Proses pengiriman data ke pabrik tidak lagi menggunakan faks dan tidak
lagi perlu melakukan konfirmasi, melainkan cukup dikirim melalui
jaringan yang telah tersedia, sehingga dapat diterima secara real time.