BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf ·...

40
13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasi Kata komunikasi atau Communication dalam istilah bahasa inggris berasal dari kata latin communicatus yang berarti menjadi milik bersama atau berbagi. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama – sama. Sehingga dengan demikian komunikasi menurut Lexicographer (seorang ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan (Fajar, 2009:31). Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process). Schramm seperti dikutip oleh Suproto, menguraikannya sebagai berikut : “Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu"(Suprapto, 2006:2-3). Dari uraian tersebut, definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung mengarah pada sejauh mana keefektifan proses berbagi antarpelaku komunikasi. Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf ·...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

13

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Komunikasi

Kata komunikasi atau Communication dalam istilah bahasa inggris berasal dari

kata latin communicatus yang berarti menjadi milik bersama atau berbagi. Kata sifatnya

communis yang bermakna umum atau bersama – sama. Sehingga dengan demikian

komunikasi menurut Lexicographer (seorang ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu

upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan (Fajar, 2009:31). Wilbur

Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process).

Schramm seperti dikutip oleh Suproto, menguraikannya sebagai berikut :

“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu"(Suprapto, 2006:2-3).

Dari uraian tersebut, definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih

cenderung mengarah pada sejauh mana keefektifan proses berbagi antarpelaku

komunikasi. Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang

berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source)

dengan penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan benar-benar

efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti

apa yang dikehendaki oleh penyampai.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

14

 

Sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang diciptakan lebih dibandingkan mahluk

hidup lainnya, manusia diciptakan sebagai mahluk sosial, yang artinya manusia tidak

dapat terlepas dari individu yang lain. Dan untuk mendukung jalannya interaksi tersebut

maka diperlukan komunikasi sebagai media atau penjembatan antara individu yang satu

dengan individu lainnya. Komunikasi yang sering digunakan dalam aktifitas lingkungan,

sebagian besar tentu menggunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun

nonverbal. Namun yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri.

Interaksi yang baik dapat berjalan seiring antar individu dapat

mengkomunikasikan pesan secara baik, sehingga komunikan dapat mengerti pesan yang

disampaikan oleh komunikator. Namun tidak sedikit dari individu yang sulit

berkomunikasi, sehingga kesalahpahaman informasi menjadi dampak dari lemahnya

komunikasi. Sesuai dengan definisi yang dijelaskan oleh Sarah Trenholm dan Arthut

Jensen dalam kutipannya,

“A process by which a source transmits a messange to a receiver through some channel,” Defnisi tersebut mengandung arti: komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada

penerima melalui beragam saluran. (Fajar, 2009:31).

Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa seorang sumber pesan atau komunikator

menyampaikan pesan kepada target sasaran atau komunikan melalui beragam saluran,

saluran yang dipakai bisa dilakukan dalam berbagai media, temasuk dengan menjalin

hubungan yang baik dengan media.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

15

 

Hovland, Janis & Kelley mendefinisikan “Komunikasi adalah suatu proses

melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus yang biasanya dalam

bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah perilaku orang-orang lainnya (khalayak)”

(Fajar, 2009:27). Yang berarti pesan yang disampaikan di intepretasikan melalui

berbagai bentuk, dapat berbentuk pesan verbal seperti foto-foto, desain gambar flyer

yang menarik, advertorial, penukaran kartu nama, dan lain sebagainya. Sehingga target

sasaran mengetahui informasi, hingga melakukan suatu tindakan untuk membeli atau

memakai jasa tersebut.

Dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, Sasa Djuarsa Sendjaja mencoba

menjabarkan beberapa definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks

pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut antara lain :

1. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)

menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah

atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang

dikemukakan Hovland, Janis & Kelley.

2. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan

lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,

angka-angka dan lain-lain. Komunikasi ini seperti yang dikemukakan Berelson dan

Stainer.

3. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki

oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

Definisi ini seperti yang dikemukakan Gode.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

16

 

4. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa

ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

Definisi ini seperti dikemukakan Barnlund.

5. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian

lainnya dalam kehidupan. Definisi ini seperti yang disampaikan Ruesch.

6. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat

mempengaruhi pikiran orang lainnya. Definisi ini seperti yang dikemukakan Weaver

(Zubair, 2006).

Jika dilihat sekilas dari ulasan di atas, kiranya dapat ditarik benang merah bahwa

tiap ahli bisa memiliki pandangan beragam dalam mendefinisikan komunikasi.

Komunikasi terlihat sebagai kata yang abstrak sehingga memiliki banyak arti.

Kenyataannya untuk menetapkan satu definisi tunggal terbukti sulit dan tidak mungkin

terutama jika melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam istilah itu.

Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat

multidisipliner sehingga definisi komunikasi pun menjadi banyak dan beragam. Masing-

masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain,

tetapi pada dasarnya berbagai definisi komunikasi yang ada sesungguhnya saling

melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi itu

sendiri.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

17

 

2.1.1 Tujuan Komunikasi

Kegiatan komunikasi bertujuan mengharapkan pengertian , dukungan, gagasan

dan mengubah atau mempengaruhi tindakan. Sedangkan dalam Public Relations, tujuan

komunikasi dapat dibedakan menjadi tujuan informasi, intruksi, dan persuasi. Idealnya

agar sebuah gagasan dapat diterima oleh target yang dituju, cara yang digunakan

adalah dengan tidak memaksakan kehendak, tahu lebih secara persuasif.

Menurut Effendy (2004: 55) terdapat empat tujuan komunikasi, yaitu :

1. Mengubah sikap (to change the attitude).

2. Mengubah opini atau pendapat (to change the opinion)

3. Mengubah perilaku (to change the behaviour)

4. Mengubah masyarakat (to change the society).

2.1.2 Proses Komunikasi

Menurut Hovland dalam Effendy (2001: 4) mendefinisikan proses komunikasi sebagai berikut: “the process by which individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individual (communicates)” Definisi tersebut diartikan sebagai berikut: Proses oleh individu (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya berupa simbol

verbal) untuk merubah perilaku individu lainnya (komunikan).

Dijelaskan bahwa setiap komunikator atau orang yang menyampaikan pesan

melakukan penyampaian pesan melalui simbol-simbol secara verbal yang berarti semua

jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih, di mana bahasa verbal adalah

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

18

 

sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasan, dan maksud kita, dimana bahasa

verbal cenderung lebih menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek

realitas individual kita (Fajar, 2009:52). Sebagai contoh melalui kata-kata yang datang

dari suatu sumber, misalnya yang diucapkan orang yang telah dibacanya dalam media

cetak. Sehingga pesan atau informasi yang ingin dibentuk oleh komunikator dapat

mempengaruhi perilaku atau keputusan dari komunikan.

Menurut Effendy (2003: 33), proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, antara lain:

1. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran oleh dan

atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan suatu lambang

(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi

adalah bahasa, syarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung

mampu menerjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikann

2. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana media kedua

(surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, TV, film, dan lain-lain) setelah

memakai lambang sebagai media pertama proses komunikasi sekunder ini

merupakan sambungan proses komunikasi primer untuk menembus ruang dan

waktu, maka dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan

komunikasi, komunikator harus mempertimbangkan sifat-sifat media yang akan

digunakan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

19

 

2.1.3 Model Komunikasi

Marhaeni Fajar (2009: 90) menyatakan bahwa beberapa ahli mendefinisikan

model sebagai berikut:

1. B. Aubrey Fisher mendeskripsikan model sebagai “anologi yang

mengabstrasikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat, atau

komponen yang penting dijadikan model”.

2. Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr juga mengemukakan pendapat

mereka bahwa ”model merumuskan teori dan menyarankan hubungan. Suatu

model mengimplikasikan teori tentang fenomena yang diteorikan”.

Melalui model kita akan lebih mudah dan komprehensif mengenai struktur dan

fungsi dari unsur yang terlibat dalam proses komunikasi, baik dalam konteks individual,

diantara dua orang atau lebih, kelompok atau organisasi maupun konteks komunikasi

dengan masyarakat secara luas.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

20

 

Model Proses Komunikasi Harold Lasswel

Who

Says What

In Which Channel

To Whom

With What Effect

Sumber: Fiske (2004: 46)

Keterangan dari model proses komunikasi adalah:

1. Who (Sender, Communicator, Source)

Individu atau kelompok yang bertindak sebagai komunikator dan memiliki

kredibilitas yang baik untuk menyampaikan pesan kepada sesorang atau sejumlah orang

sebagai komunikan. Dalam hal ini komunikator yang sesuai untuk menyampaikan pesan

tentang aktivitas serta informasi yang ada dalam hotel, ialah Manajer PR dan Public

Relations Manager (PRM) Grand Sahid Jaya.

2. Says What (Message)

Pesan dalam ketegori ini dapat berupa ide, gagasan, opini, maupun informasi.

Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat berbentuk verbal maupun non-verbal .

Isi pesan yang disampaikan oleh divisi PR dapat dalam berbagai bentuk. Pesan

mengenai pengenalan produk, program-program yang diadakan oleh hotel, hingga pesan

mengenai re-branding hotel, seperti yang dilakukan oleh Grand Sahid Jaya dalam

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

21

 

bentuk publikasi. Misalnya : advertorial, press release, fact sheet, news letter, flyer,

acara internal maupun eksternal dan lain sebagianya.

3. In Which Channel (Channel, Media)

Pesan yang telah dibuat oleh komunikator dikirimkan kepada komunikan melalui

saluran komunikasi yaitu media. Dan media yang digunakan untuk mendukung berbagai

aktivitas dari kegiatan PR di Grand Sahid Jaya ialah dengan menjaga media relations,

Baik itu melalui surat kabar, maupun melalui media majalah.

4. To Whom (Communicant, Receiver)

Komunikan yang meneriman pesan dari komunikator. Untuk sasaran penerima

pesan yang disampaikan oleh komunikator di Grand Sahid Jaya adalah karyawan,

pemerintah, dan masyarakat sesuai dengan target market dari pihak hotel.

5. With What Effect (Effect, Impact, Influence, Response)

Setelah pesan oleh komunikor disampaiakan kepada komunikan melalui media,

akan muncul tanggapan atau umpan balik dari komunikan. Dalam hal ini, penulis

memfokuskan pada tanggapan dari masyarakat atas re-branding nama hotel dari Sahid

Jaya yang berubah menjadi Grand Sahid Jaya.

Menurut peneliti apabila dikaitkan antara model Laswell yang telah dijabarkan di

atas dengan penelitian brand awareness dari masyarakat terhadap re-branding nama

hotel Grand Sahid Jaya melalui hubungan dengan media. Sebagai seorang praktisi PR

harus bisa mengamati serta memilih media mana yang sesuai dipakai dalam saluran

komunikasi. Sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini perihal re-branding

nama hotel Grand sahid Jaya oleh divisi PR dapat sampai tepat sasaran kepada

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

22

 

masyarkat. Karena segala bentuk komunikasi pasti akan menimbulkan efek atau respon

timbal balik.

2.1.4 Karakteristik Saluran Komunikasi

Suatu informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator harus dapat

disampaikan secara tepat dan benar kepada komunikan, dan untuk mendukung agar

pesan dapat sampai tepat sasaran maka saluran komunikasi adalah jembatan yang tepat.

Untuk itu praktisi komunikasi harus bisa terlebih dahulu memahami karakterstik saluran

komunikasi.

Menurut Marhaeni Fajar (2009: 55) Karakteristik saluran komunikasi dibagi

menjadi menjadi tiga, yaitu:

1. Media Cetak

Dengan adanya teknologi komunikasi baru, publikasi cetak masih menjadi media

utama untuk komunikasi. Terdiri dari majalah, surat kabar, newsletter, surat, tabloid, dan

lain-lain.

2. Media Elektronik

Menyediakan informasi dalam bentuk audible, visual, dan audio visual yang terdiri

dari: radio, televise, satelit, display, video, telekonferensi, hotline, dan internet

(blog,facebook, chating, email letter).

3. Komunikasi Tatap Muka

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

23

 

Temuan riset menujukkan bahwa karyawan lebih suka komunikasi langsung dengan

atasannya ketimbang melaui email, memo, voice mail, atau bentuk lainnya. Studi juga

menunjukan bahwa jenis pesan yan paling diingat dan efektif bagi karyawan adalah

komunikasi tatap muka.

Contoh: Publikasi karyawan, publikasi pidato, rapat, dan pameran.

2.1.5 Karakteristik Publik Dalam Komunikasi

Dalam mencapai kesuksesan suatu komunikasi sangat bergantung pada prinsip

pelaksanaan komunikasi yang efektif, untuk membuat komunikasi yang efektif

komunikator harus mengamati karakteristik publik. hal-hal yang harus diperhatikan

adalah (Fajar, 2009:56-57):

1. Jenis publik (khalayak) yang menjadi sasaran

2. Susunan pesan, tentang cara yang paling tepat dan mudah agar pesan mudah

dipahami

3. Saluran apa yang paling sesuai dengan sifat publik yang dituju.

Karakterisik khalayak atau biasa disebut publik dibagi menjadi 2 (dua), yatu:

1. Publik Internal dan

2. Publik Eksternal

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

24

 

Ummi Abdurachman mengemukakan pandangannya mengenai pengertian

publik:

“Publik adalah sekolompok individu yang mempunyai kepentingan dan minat yang

sama pada hal yang sama, publik tersebar dimana-mana, tidak saling mengenal, bisa

kecil dan bisa besar”. (Publik Umum) (Fajar, 2009:56).

Penjelasan atas pendapat Ummi ialah publik yang berarti sekelompok individu

atau lebih mempunyai kepentingan yang dipilih karena dinilai menguntungkan bagi

dirinya atas sebuah informasi ataupun perihal sesuatu tersebut. Penyebarannya juga

tersebar secara luas baik berbeda wilayah, jarak, maupun waktu dalam skala yang besar

dan kecil.

Menurut Ummi Abdurachman, publik dibagi menjadi dua:

a. Publik Internal, yaitu: Karyawan, keluarga karyawan, pemegang saham

(stockholders)

b. Publik Eksternal, yaitu: pemerintah, pelanggan, masyarakat sekitar, media

atau pers

Dan dalam penelitian ini yang menjadi sasaran khalayak dari Grand Sahid Jaya

adalah pemerintah, karyawan atau pembisnis, masyarakat sekitar, dan juga media atau

pers. Dengan kata lain publik yang dirangkul oleh Grand Sahid Jaya meliputi publik

internal dan eksternal.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

25

 

2.2 Definisi Public Relations

Hubungan masyarakat atau sering dikenal dengan Public Relations menurut

beberapa pakar dan praktisi berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang dari pengalaman

praktek mereka masing-masing. Dalam definisi yang dijabarkan oleh para praktisi

bersifat dinamis dan fleksibel mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Simoes dalam Rumanti (2004:7) mengungkapkan definisi public

relations adalah:

1. Public Relations merupakan proses interaksi. Public Relations menciptakan

opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak.

2. Public Relations adalah fungsi manajemen. Public Relations menumbuhkan

dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan

publiknya, baik internal maupun eksternal.

3. Public Relations merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu (Public

Relations adalah multidisiplin ilmu). Public Relations menanamkan

pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan

menanamkan goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang

baik bagi publiknya.

4. Public Relations merupakan profesi profesional dalam bidangnya. Public

Relations juga merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian

tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus.

Public Relations merupakan kelangsungan hidup organisasi yang

bersangkutan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

26

 

5. Public Relations merupakan penggabungan berbagai ilmu, Public Relations

merupakan penerapan kebijaksanaan dan pelaksanaannya melalui interpretasi

yang peka atas berbagai peristiwa.

Definisi lainnya dikemukakan oleh Scott M. Cutlip dan Allen H. Centre, Public

Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan

kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan

suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan

publiknya (Ruslan, 2003: 25).

Seorang pakar manajemen hotel, William Scholz seperti dikutip oleh Yoeti

(2003:33) memberikan definisi tentang PR sebagai berikut;

“Public Relations has been described as: the planned effort to influence opinion through socially responsible performance based on mutually satisfactory two-way communication.”

“Suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi opini (masyarakat) melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan timbal balik untuk mencapai kepuasan kedua belah pihak.”

(Hubungan Masyarakat telah digambarkan sebagai: upaya terencana untuk

mempengaruhi opini melalui kinerja tanggung jawab sosial berdasarkan komunikasi

dua arah yang saling memuaskan).

Dari definisi yang dijabarkan oleh William Scholz mengenai PR, dijelaskan

bahwa kinerja dari seorang PR ialah mempengaruhi opini publik atas citra perusahaan

atau organisasi dimana dia bekerja. Dengan beberapa perencanaan yang telah disusun

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

27

 

secara sistematis dan di interpretasikan secara simultan untuk memperoleh citra positif

yang diharapkan dari perusahaan itu sendiri. Sehingga target atau tujuan dari perusahaan

dapat tercapai. Namun dalam menjalankan itu semua harus dilandaskan dengan rasa

tanggung jawab sesuai dengan etika-etika dan norma-norma yang berlaku di masyarakat

dan juga kode etik PR itu sendiri.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka ditarik kesimpulan bahwa seorang

public relations adalah orang yang memiliki kontribusi penting dalam suatu organisasi

atas peran dan fungsinya dalam pembentukan opini di masyarakat untuk mencapai

tujuan organisasi.

2.2.1 Fungsi Public Relations

Onong Uchjana Effendy (Ruslan, 2007: 9) mengemukakan tentang fungsi

Public Relations pada saat menjalankan tugas dan operasionalnya adalah sebagai

berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik eksternal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari

organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada

organisasinya.

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan demi kepentingan umum.

5. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publik agar tidak terjadi

rintangan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

28

 

Fungsi PR sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi, khususnya dalam

industri jasa perhotelan. Menurut Oka. A. Yoeti (2003:10), terdapat beberapa

fungsi PR hotel secara eksplisit, yakni:

1. Meningkatkan citra hotel di mata khalayak ramai dan tamu hotel.

2. Meningkatkan penjualan secara tidak langsung.

3. Menjaga dan memelihara hubungan baik dengan tamu hotel dan masyarakat.

4. Memberikan informasi tentang kegiatan hotel secara akurat.

5. Menyusun media internal.

6. Menyebarluaskan informasi tentang produk dan jasa kepada konsumen.

7. Menyuplai Koran dan majalah kepada tamu hotel.

8. Mendukung kegiatan pemasaran.

2.2.2 Tujuan Public Relations

Menurut Charles S. Steinberg, tujuan Public Relations adalah menciptakan opini publik

yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan atau perusahaan yang

bersangkutan (Suhandang, 2004:53)

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan

tujuan public relations sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah

sebagai berikut:

a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya

kegiatan.

b. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan

kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

29

 

c. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa

pasar baru.

d. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan masyarakatnya,

sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kencaman,

kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.

e. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam

memanfaatkan produk-produk perusahaan.

f. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa peusahaan mampu bertahan atau bangkit

kembali setelah terjadinya suatu krisis.

g. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.

h. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan,

agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas

dalam berbagai hal.

Dalam bukunya (2007:7) Rosady Ruslan mengatakan, “tujuan public relations

adalah untuk mempengaruhi publiknya, antara lain sejauh mana mereka mengetahui dan

mengenal kegiatan lembaga atau organisasi diwakili tersebut tetap pada posisi pertama,

dikenal, dan disukai.”

Dari tujuan yang dijelaskan oleh beberapa pakar di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa praktisi PR merupakan pionir atau wajah perusahaan di mata publik. Artinya

semua aktifitas yang dilakukan oleh PR menghasilkan satu tujuan akhir yakni citra. Dari

citra positif yang tebentuk dapat menghasilkan efek-efek positif untuk perusahaan atau

instansi dan tentunya dalam hal peningkatkan penjualan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

30

 

2.2.3 Kegiatan Public Relations

Public Relations dalam prakteknya meliputi juga beberapa kegiatan sebagai

lanjutan dari peran PR di sebuah instansi atau organisasi. Dalam aktifitasnya seorang PR

mencakup sebgai konseptor (conceptor), penasihat (advisor), komunikator

(communicator), dan juga penilai (evaluator), oleh karena itu menjadi sangat penting

bagi seorang praktisi PR untuk dituntut memiliki kemampuan memecahkan berbagai

macam masalah yang dihadapinya dalam organisasi (Ruslan, 2007 : 148).

Segala bentuk aktifitas yang dilakukan oleh PR ditujukan untuk mencapai target

awal perusahaan itu sendiri, yakni untuk membentuk opini publik sesuai dengan citra

yang diinginkan oleh perusahaan. Agar aktifitas PR dapat berjalan dengan baik maka

sarana komunikasi yang diperlukan ialah melalui hubungan dengan media massa yang

baik. Hal itu untuk mempermudah praktisi PR dalam menjalankan fungsinya dalam

publikasi dengan media.

2.2.4 Ruang lingkup Public Relations

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada suatu organisasi atau perusahaan,

public relations memiliki beberapa ruang lingkup pekerjaan. Secara sederhana pekerjaan

yang biasa dilakukan PR dapat disingkat menjadi PENCILS (Kriyantono, 2008:21):

• Publication & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahaan kepada publik,

Misalnya dengan membuatu tulisan yang disebarluaskan kepada media.

• Events, mengorganisasikan event atau kegiatan sebagai upaya untuk membentuk

citra.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

31

 

• News, seorang public relations dituntut menguasai teknik-teknik menulis sehingga

dpata menghasilkan produk-produk tulisan (Public Relations Writting).

• Community Invelovement, Public Relations harus membuat program-program yang

ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.

• Identity-Media, merupakan pekerjaan Public Relations dalam membina hubungan

dengan media (pers).

• Lobbying, Public Relations dituntut mempunyai keahlian persuasi dan negosiasi

dengan berbagai pihak

• Social Investment, pekerjaan Public Relations untuk membuat program-program

yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.

2.3 Strategi

2.3.1 Pengertian Strategi

Pengertian stategi menurut Ruslan (2002: 31) adalah suatu perencenaan

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik

operasionalnya.

Menurut Simandjuntak dkk (2003 : 78-79), strategi selalu diartikan atau

disejajarkan dengan kata cara. Straetegi kemudian berarti cara untuk menyelesaikan

sesuatu. Perbedaan strategi dan cara dalam arti harafiah adalah bahwa strategi

mempunyai arti yang luas dan kompleks.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

32

 

Kata cara dapat dipergunakan dalam banyak kondisi, tetapi strategi adalah cara

untuk menyelesaikan sesuatu dalam jangka panjang. Ini kemudian berarti bahwa strategi

adalah kegiatan yang dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ada atau

aksi dalam organisasi untuk mencapai performa terbaiknya.

2.3.2 Strategi Public Relations

Strategi adalah akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan

tujuan yang telah direncanakan. Menurut S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan

Manajemen Jayakarta, batasan pengertian tentang strategi Public Relations, adalah

alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations

dalam kerangka suatu rencana Public Relations. (Ruslan, 2003 : 110)

Strategi Public Relations menurut Soemirat, M.Si dkk dalam bukunya Dasar-

Dasar Public Relations (2004:90), istilah strategi manajemen sering pula disebut rencana

strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan

menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu

tertentu ke depan untuk dapat bertindak secara strategis, kegiatan Public Relations harus

menyatu dengan visi dan misi dari suatu organisasi atau perusahaannya.

Public Relations dapat memberikan kontribusinya dalam proses strategic

management melalui dua cara. Pertama, melakukan tugasnya sebagai bagian dari

strategic management keseluruhan organisasi dengan melakukan survey atas lingkungan

dan membantu mendefinisikan misi, sarana, objective organisasi atau perusahaan. Kedua,

Public Relations dapat berperan dalam strategic management dengan mengelola

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

33

 

kegiatannya secara strategis. Artinya bersedia mengorbankan kegiatan jangka pendek

dari arah perusahaan secara menyeluruh.

Untuk memberi kontribusi kepada rencana kerja jangka pendek itu praktisi PR

dapat melakukan langkah-langkah :

1. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun di

luar perusahaan.

2. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perusahaan yang

terjadi secara historis.

3. Melakukan analisis SWOT (Strength. Weakness, Opportunity, Threats)

Strategi komunikasi dalam Public Relations merupakan panduan antara

communication planning (perencanaan komunikasi) dan manajemen komunikasi. Tujuan

utama Public Relations mengaju kepada kepentingan pencapaian (target), corporate

image (citra perusahaan), dan corporate culture (budaya perusahaan), serta brand image

(citra nama).

2.3.3 Strategi Marketing Mix

Karena ciri-ciri jasa (yang tak teraba, dan sebagainya), tugas membangun

program pemasaran terpadu dalam industri jasa benar-benar merupakan tantangan. Akan

tetapi sebagaimana halnya dalam pemasaran produk, pimpinan perusahaan harus

merencanakan dan melaksanakan strategi marketing mix (bauran pemasaran) untuk

mencapai pasarannya dan merealisasikan tujuan pemasaran. Adapun menurut Kotler

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

34

 

(2002: 265) marketing mix adalah sejumlah alat-alat pemasaran taktis yang dapat

dikendalikan oleh perusahaan untuk memperoleh tanggapan dari pasar sasaran seperti

keinginan perusahaan, dimana bauran pemasaran ini adalah kombinasi dari empat

variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yakni product (produk),

price (harga), place (sistem distribusi), dan promotion (promosi).

a. Produk

adalah barang dan atau jasa yang ditawarkan di pasar untuk dikonsumsi oleh konsumen.

b. Harga

Harga hanya merpakan salah satu sarana marketing mix yang digunakan perusahaan

untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Harga bukan hanya semata-mata

menuutupi biaya produk dan keuntungan yang diinginkan perusahaan, tetapi yang lebih

enting akan menujukan persepsi terhadap suatu produk.

c. Distribusi

Distribusi merupakan upaya agar produk yang ditawarkan berada pada tempat dan waktu

yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan buaya yang wajar.

d. Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel yang enting dalam pemasaran yang merupakan

suatu proses ang berlanjut. Promosi dapat membantu untuk memperbaiki hubungan

antara pemasar dan konsumen.

Dalam teori marketing mix ini hanya digunakan oleh peneliti untuk pemberian

saran kepada Hotel Grand Sahid Jaya di Jakarta untuk lebih mengoptimalkan tujuan

perusahaannya.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

35

 

2.4 Pengertian Brand (Merek)

Brand sama dengan trade mark atau merek dagang. Menurut Arif Rahman

dalam bukunya Strategi Dahsyat Marketing Mix (Rahman, 2010:176) definisi merek

sendiri adalah nama dan atau suatu simbol yang bersifat membedakan seperti logo, cap.

Atau kemasan dengan maksud mengidentifikasi produk barang atau jasa. Ada banyak

istilah untuk menggambarkan aspek berbeda dari konsep brand mulai dari citra, reputasi,

brand value, identitas, dan brand recognition.(Rahman, 2010:176) Secara tidak

langsung bersamaan dengan pernyataan di atas muncul pertanyaan lanjutan yakni

bagaimanana menginterpretasikan sebuah merek?

Gambar 2.1

(Sumber: Branding Marketing Mix 2009 )

Secara umum terdapat dua hal yang dapat dicapai dengan pemberian suatu merek.

Pertama merek menjadi sebuah identitas. Layaknya sidik jari pada setiap manusia yang

berbeda-beda, merek membawa pesan yang sama.dan identitas tersebut dibantu dengan

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

36

 

kegiatan Public Relations. Kedua, dengan adanya suatu merek produk dapat memiliki

posisi yang tegas dalam persaingan. Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat

1 di dalam (Tjiptono, 2005 : 2), Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,

huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang

memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Menurut Leslie de Chernatony (Tjiptono, 2005 : 8), mengatakan bahwa

setidaknya ada 14 interprestasi terhadap merek, yang dikelompokkan menjadi 3 kategori :

interprestasi berbasis input (branding dipandang sebagai cara para manajer

mengalokasikan sumber dayanya dalam rangka meyakinkan konsumen), interprestasi

berbasis output (interprestasi dan pertimbangan konsumen terhadap kemampuan merek

memberi iklan nilai tambah bagi mereka), dan interpestasi berbasis waktu (menekankan

branding sebagai yang berlangsung terus-menerus). Ketiga kategori ini kemudian

dijabarkan menjadi 14 macam interprestasi, yakni merek sebagai logo, instrumen hukum,

perusahaan shorthand, risk reducer, positioning, kepribadian, serangkaian nilai, visi,

penambah nilai, identitas, citra, relasi, dan evoving entity.

Sedangkan kamus kosakata interbrand, konsultan branding terkemuka di dunia

yang berpusat di New York mendefinisikan brand secara lebih spesifik, yakni:

A mixure of attribute, tangible and intangible, symbolized in a trade mark, which

if managed propery, creates values and influence. (Interbrand Group, 2003, Par

5). (Suatu perpaduan dari atribut nyata dan abstrak, yang disimbolkan melalui

sebuah nama dagang, apabila dikelola dengan tepat dapat menghasilkan nilai dan

pengaruh).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

37

 

Sedangkan “Branding” didefinisikan sebagai:

Selecting and blending tangible and intangible attributes to differentiatie the

product, service corporation in a attractive, meaningful and compelling way.

(Interbrand Group, 2003, Par 3).

(Pemilihan dan pencampuran atribut-atribut nyata dan abstrak untuk

membedakan produk, jasa atau perusahaan dengan cara yang menarik, penuh arti

dan memaksa)

Brand sering kali diasosiasikan sama dengan positioning. Itulah yang

menyebabkan banyak yang menyebutkan bahwa brand dan positioning seperti hampir

serupa. Namun demikian branding merupakan dasar penyempurnaan dari positioning.

Jika positioning mendefinisikan sebuah perusahaan atau produk dalam kaitannya dengan

pasar dan pesaing, branding lebih pada upaya untuk menciptakan persepsi unik serta

ikatan emosional atau intelektual antara produk dan konsumen akhir (Rahman,

2010:177). Al ries mengatakan, branding yang tepat akan menggeser fungsi penjualan

dengan fungsi pembelian (Rahman, 2010:177). Artinya, sebuah usaha tidak lagi perlu

menjual tapi konsumenlah yang akan mendatangi usaha tersebut untuk membeli atau

menggunakan produk tersebut apabila dalam bidang jasa.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

38

 

Penjelasan lain dikemukakan oleh Philip Kotler tentang sebuah brand

Gambar 2.2

Gambar 2.2

(Sumber buku: Strategi Dahsyat Marketing Mix, 2010: 179)

Menurut Marketing American Marketing Association (dalam Rahman, 2010: 179)

mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasi

dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mendefinisikan barang atau jasa dari

seorang atau sekelompok penjual dan utnuk membedakannya dari produk pesaing.

Namun merek lebih dari sekedar simbol, karena merek juga memiliki 6 tingkatan

pengertian sebagai berikut:

• Atribut : Merek mengingatkan pada atribut tertentu dari sebuah produk,

baik dari program penjualan, pelayanan, maupun kelebihannya.

Dan perusahaan menggunakan atribut tersebut sebagai materi

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

39

 

iklan mereka.

• Manfaat : Pelanggan tentu tidak hanya membeli sebatas atribut dari suatu

produk melainkan manfaatnya.

• Nilai : Merek mewakili nilai dari produknya

• Budaya : Merek juga memiliki budaya tertentu, yang dibantu dengan

pemanfaatan teknologi

• Kepribadian : Merek juga dapat diangap seperti manusia yang memiliki

kepribadian dalam identitasnya, yakni merefleksikan sebuah

kepribadian tertentu.

• Pemakai : Merek juga menunjukan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut.

Dari penjabaran di atas menunjukan bahwa merek adalah suatu hal yang

kompleks dan sebuah perusahaan selayaknya memperlakukan merek tidak hanya sebagai

suatu nama saja, melainkan melihat merek dalam arah tujuan tertentu. Dalam penelitian

ini penulis lebih memfokuskan pada branding nama merek saja, yakni perubahan nama

dari Grand Sahid Jaya Hotel.

2.4.1 Kekuatan Nama Merek

Hal terpenting dalam pengambilan strategi branding adalah pemberian nama

produk atau servis anda, karena dalam jangka panjang, suatu merek akhirnya tidak lebih

dari sekedar nama.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

40

 

Dalam bukunya Positioning: The Battle for Your Mind nama adalah kait yang

menggantung merek pada tanggal produk dalam pikiran calon konsumen. (Al Ries,

2002:117) Dalam era positioning, keputusan pemasaran yang paling penting yang dapat

Anda buat adalah penamaan suatu produk.

Menurut Soehadi (2005), kekuatan nama suatu merek dapat diukur berdasarkan

tujuh indikator, yaitu:

1. Leadership : Kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun

atribut non harga.

2. Stability : Kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.

3. Market : Kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

4. Internationality : Kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya.

5. Trend : Merek menjadi semakin penting dalam dunia industri.

6. Support : Dana yang dikeluarkan relatif besar.

7. Protection : Merek tersebut mempunyai legalitas (p.147).

2.4.2 Pengertian dasar Rebranding

Menurut pendapat Larslong (2004:16-17) mengatakan bahwa rebranding adalah

tindakan dimana perusahaan mencoba untuk melakukan penempatan posisi atau alokasi

secara berbeda dalam pasar. Dimana hal positif yang didapat seperti produk yang benar-

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

41

 

benar baru. Bahkan rebranding dapat terjadi dikarenakan hal yang negatif seperti adanya

keterbatasan bagi perusahaan untuk berkreasi sendiri.

Menurut Pendapat Simon Jonathan (2006:115) rebranding merupakan proses

penyegaran. Hal ini disebabkan karena usia produk yang semakin menua, penyegaran

melalui perubahan merek adalah keputusan yang perlu di ambil seorang Brand Excekutif

Officer.

Penjelasan dari para ahli di atas menarik kesimpulan peneliti bahwa Rebranding

atau perubahan logo berasal dari kata re- dan branding. Re berarti kembali, sedangkan

branding adalah proses penciptaan brand image yang menghubungkan persepsi yang

diinginkan oleh perusahaan dengan persepsi di benak pelanggannya. Jadi secara

menyeluruh pengertian dari rebranding adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan

oleh perusahaan atau lembaga untuk merubah total atau hanya sekedar memperbaharui

sebuah merek yang telah ada menjadi lebih baik. Dengan tidak mengabaikan tujuan awal

perusahaan, yaitu berorientasi profit.

Rebranding sebagai sebuah perubahan merek, seringkali identik dengan

perubahan logo ataupun lambang sebuah merek. Dengan kata lain, ketika melakukan

rebranding maka yang berubah ialah nilai-nilai dalam merek itu sendiri.

2.4.3 Alasan Perusahaan Melakukan Rebranding

Sebuah perusahaan memerlukan beberapa alasan bagi merek memaksimalkan

upya dari rebranding tersebut. Menurut Fandy Tjiptono (2008:374) dalam bukunya

pemasaran strategik mengemukakan beberapa alasan perusahaan melakukan rebranding:

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

42

 

1. Menyegarkan kembali atau memperbaiki citra merek.

2. Memulihkan citra setelah terjadinya krisis atau skandal.

3. Bagian dari merger atau akuisisi.

4. Bagian dari de-merger atau spin-off.

5. Mengharmonisasikan merek di pasar internasional

6. Pembaharuan portofolio merek, yaitu suatu merek yang dibuat dengan tujuan

memberikan keyakinan.

7. Mendukung arah strategik baru perusahaan.

2.4.4 Peran Public Relations dalam Rebranding

Beberapa peran praktisi PR dalam mendukung upaya rebranding menurut Silih Agung

Wasesa (2010:122-125).

1. Memberikan edukasi kepada konsumen:

• Edukasi mengenai penggunaan produk yang sudah di luncurkan.

• Edukasi mengenai produk yang akan di luncurkan.

• Edukasi manfaat produk.

2. Meluncurkan merek atau produk:

3. Membangun event merek.

4. Mengembangankan pelayanan publik kepada konsumen:

• Mengembangkan akses informaasi konsumen ke perusahaan.

• Menindak lanjut keluhan, baik langsung maupun dari surat pembaca.

5. Membantu media melakukan tes produk

6. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan produk:

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

43

 

• Memberi kesempatan kepada media dan masyarakat untuk mengetes sendiri

kehebatan produk.

7. Mengumumkan penggunaan teknologi yang digunakan oleh produk:

• Menjelaskan komitmen produk untuk menggunakan teknologi tersebut.

• Memberi harapan pada konsumen mengenai fungsi teknologu terhadap

merek.

2.5 Media Relations

Public Relations dengan media atau pers mempunyai hubungan yang saling

berkesinambungan, artinya seorang praktisi PR membutuhkan media untuk publikasi,

begitu juga sebaliknya media membutuhkan PR untuk mendapatkan suatu berita. Karena

berita atau informasi mempunyai nilai jual yang tinggi bagi kedua belah pihak untuk

mendapat keuntungan.

2.5.1 Definisi Media Relations

Barbara Averiil sebagai mantan PRO Universitas Winconsin-River menyatakan:

“Media relations hanyalah salah satu bagian dari public relations, namun ini bisa

menjadi perangkat yang sangat penting dan efisien. Begitu kita bisa menyusun pesan

yang bukan saja diterima tetapi juga dipandang penting oleh media lokal, maka kita

sudah membuat langkah besar menuju keberhasilan program kita”. (Iriantara, 2005:28-

29)

Averill juga menyebut media relations sebagai bagian dari PR yang merupakan

sarana yang sangat penting dan efisien. Hal itu penting karena menopang keberhasilan

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

44

 

program, dan efisien karena tak memerlukan banyak daya dan dan untuk

menginformasikan program yang hendak dijalankan dengan menggunakan teknik

publisitas (iriantara, 2005: 28-29).

2.5.2 Fungsi Public Relations di Media Relations

Sebuah perusahaan atau organisasi menggunakan media massa sebagai medium

penyampai pesan dan pencitraan kepada publik, dan pesan yang ingin disampaikan oleh

perusahaan dapat di mediasi oleh media massa seperti surat kabar, majalah, dan lain

sebagainya, sepert yang dikemukakan oleh Arthur Jensen bahwa,

“A process by which a source transmits a message to a receiver through some

channel.” (komunikasi adalah sebuah proses dimana sebuah sumber mengirimkan pesan

ke penerima melalui saluran tertentu) (Fajar, 2009:31).

John Vivian (2008, 344) memberikan perhatian khusus pada posisi media

relations. Bahwa public relations memiliki tiga tanggung jawab fungsional;

• Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalin dengan kelompok orang-orang di

luar perusahaan, konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, orang-orang

pemerintahan.

• Relasi Internal. Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan

optimal antara karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham, dan

kelompok internal lainnya.

• Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan media massa.

2.5.3 Proses Kegiatan Media Relations

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

45

 

Sebagai seorang praktisi PR dalam suatu perusahaan secara mutlak perlu menjaga

hubungan dengan media untuk mendukung program dan ativitas dari PR itu sendiri. Dan

Rosady Ruslan menjelaskan mengenai kerjasama dalam bentuk publikasi dengan pers,

yang dapat diwujudkan dengan dua cara, yaitu:

1. Kontak Formal

• Konferensi Pers, yaitu pertemuan khusus dengan pers yang bersifat resmi untuk

memberikan informasi, perencanaan besar, menjelaskan masalah yang dihadapi,

konfirmasi dan lain-lain.

• Wisata Pers, yakni wartawan yang telah dikenal baik oleh praktisi PR dari berbagai

media meliput berbagai aktivitas tertentu, misalnya pembukaan suatu pabrik,

renovasi perusahaan atau meliput proses produksi dan peresmian perusahaan tersebut.

• Resepsi Pers, suatu acara internal yang diadakan oleh praktisi PR untuk lebih

mendekatkan hubungan dengan berbagai media, misalnya perayaan ulang tahun

perusahaan, acara buka puasa bersama, tahun baru bersama, serta acara-acara lainnya

di luar tugas fungsionalnya masing-masing.

• Press Briefing, tujuan diadakan pertemuan ini ialah untuk saling berdiskusi, saling

memberikan masukan, dan lain sebaginya. Dalam acara ini juga wartawan dapat

memanfaatkan kesempatan untuk menggali berita atau informasi sedalam-dalamnya

begitu juga sebaliknya diharapakan wartawan juga dapat memberikan berita aktual.

2. Kontak Tidak Formal

• Keterangan pers, dalam keterangan pers ini dapat diperoleh kapan saja. Praktisi PR

harus memperhatikan setiap kata dan kalimat dalam memberikan keterangan kepada

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

46

 

pers, PR harus tetap berhati dalam memberikan pernyataan kepada pers, karena

setiap pernyataan yang telah dikeluarkan oleh PR akan selalu menjadi perhatian bagi

pers.

• Wawancara Pers, dalam wawancara pers ini inisiatif datang dari pihak wartawan,

dan pihak yang diwawancarai untuk dimintai keterangan, komentar, atau pendapat

mengenai suatu hal sifatnya lebih terbatas hanya satu atau dua orang saja.

• Pertemuan Perkumpulan Pers, acara yang diadakan secara non formal ini ditujukan

untuk mengakrabkan antara pihak praktisi PR dengan pers, agar kedua belah pihak

dapat saling mengenal satu sama lain sehingga terjalin hubungan yang harmonis

(Ruslan, 2007: 186-193).

Sebagai PR yang profesional sering kali dituntut untuk dapat berperan aktif dalam

menjalankan setiap peran dan fungsinya, untuk itu peran dari hubungan dengan media

perlu dijaga karena dapat berpengaruh bagi aktivitas dari PR itu sendiri. Praktisi PR

harus lebih mengetahui dengan seksama jenis media massa mana yang tepat digunakan

sebagai sarana publikasi, untuk mencapai tujuan perusahaannya.

2.6 Media Massa

Medium artinya alat perantara, dengan bentuk jamak media yang berarti alat-alat

perantara. Media komunikasi adalah alat perantara dalam proses komunikasi atau proses

penyampaian isi pernyataan dari komunikator sampai kepada komunikan samapai pada

komunikator (Soehoet, 2003:1).

2.6.1 Media Public Relations

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

47

 

Untuk mendukung praktisi PR dalam menjalankan fungsi dan kegiatannya, maka

dibutuhkan media yang tepat sebagai sarana untuk melakukan publikasi. Jenis media

massa ini merupakan prioritas utama sebagai sarana praktisi humas menyampaikan

pesan atau informasi kepada khalayak. Berikut ini adalah sarana media yang digunakan

oleh praktisi PR (Ruslan, 2007: 195-196).

1. Media Massa

• Media cetak yang bersifat komersial, misalnya surat kabar, tabloid, majalah.

Kelebihannya ialah biaya yang dikeluarkan relatif murah, beritanya lebih

menyeluruh, jangkauannya luas mencakup pembaca yang tersebar diberbagai tempat

dalam waktu yang bersamaan. Kekurangannya komunikasi yang terjadi hanya dapat

searah, jangka waktunya relatif singkat.

• Media elektronik seperti stasiun radio dan stasiun TV. Kelebihan dari media ialah

dapat lebih mudah diterima dan diingat oleh pemirsanya karena visualnya terlihat

lebih hidup. Kelemahannya karena jangkauan yang terlalu luas, maka sering kali

target atau sasaran yang dituju menjadi tidak fokus, biaya yang dikeluarkan juga

terhitung mahal.

2. Media Internal Perusahaan

Menurut Frank Jefkins dalam buku yang ditulis oleh Rosady Ruslan (2007: 196)

terdapat lima model utama mengenai house internal journal, yaitu:

• The Sales Bulletin, merupakan bentuk media regular antara manjer penjualan dengan

salesman di lapangan.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

48

 

• The Newsletter, merupakan media informasi berita yang singkat.

• The Magazine, merupakan suatu bentuk media yang berisikan feature, artikel,

gambar yang diterbitkan secara bulanan.

• The Tabloid Newsletter, media yang mirip surat kabar popular berisikan berita pokok,

dilengkapi dengan gambar menarik.

• The Wall Newspaper, merupakan media komunikasiinternal yang sering digunakan

antar karyawan disebuah perusahaan besar, pabrik, rumah sakit

2.7 Jasa

Valari A. Zithalm dan Mary Jo Bitner merangkum jasa sebagai, “jasa itu

mencakup semua aktivitas ekonomi yang keluarannya bukanlah produk atau konstruksi

fifik, yang secara umum konsumsi dan produksinya dilakukan pada waktu yang sama,

dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk (kenyamanan, hiburan, kecepatan, dan

kesehatan) yang secara prinsip intangible (tidak berwujud) bagi pembeli pertamanya”

(Yazid, 2003: 2).

2.8 Hotel

2.8.1 Pengertian Hotel

Industri perhotelan merupakan bagian dari hospitality industry yakni suatu

industri yang menyediakan produk dan jasa kepada pelanggan yang jauh dari rumah

(Morrison; 2002:52).

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

49

 

Merujuk pada keputusan Dirjen Pariwisata no 14 tahun 1988, yang dimaksud

dengan hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagaian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan, minum, serta jasa

lain bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersial, serta memenuhi persyaratan

tertentu (Alma, 2002: 211).

2.8.2 Jenis Hotel

Sebagai industri jasa, hotel pun juga memiliki beberapa jenis hotel yang

pengelolaannya dilakukan secara komersial sesuai dengan tujuan pelayanan yang

ditawarkan kepada publiknya.

1. Residensial Hotel, yaitu hotel yang menerima tamu untuk menginap dalam jangka

watu yang lama namun tidak untuk menetap.

2. Tansit Hotel atau Commercial Hotel, yaitu hotel yang menyediakan kamar dan

makan pagi bagi para tamu yang sedang melakukan perjalanan untuk keperluan

bisnis dalam jangka waktu yang relatif pendek dan hotel seperti ini sering dijumpai

di pusat kota atau terletak pada daerah-daerah yang ramai.

3. Resort Hotel, adalah hotel yang terletak di daerah-daerah peristirahatan atau liburan,

dimana akomodasi yang disediakan hanya ada di saat-saat tertentu.

(Alma, 2002: 212).

Dari beberapa penjabaran dari jenis-jenis hotel di atas, maka Grand Sahid Jaya

termasuk dalam kategori jenis Transit Hotel. Hal itu dikarenakan letaknya yang berada

di tengah kota Jakarta. Dan dilihat dari fungsinya yang lebih sering dijadikan tempat

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

50

 

bagi karyawan dan pembisnis untuk mengadakan pertemuan baik sekedar untuk rapat,

seminar, hingga acara-acara besar perusahaan.

2.9 Kerangka berfikir

Gambar 2.3

Feed Back

Komunikasi:

PR Grand Sahid Jaya

Media Relations

Re-Branding nama Hotel

‘Grand Sahid Jaya”

Majalah, Suratkabar

Brand Awareness kepada Masyarakat

Strategi Public Relations 

Print Media:

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

51

 

2.9.1 Penjelasan kerangka berpikir

Dari keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, berikut adalah alur dari

kerangka berpikir yang telah digambar di atas:

Komunikasi merupakan proses terluar dan umum di sebuah lingkungan, karena

komunikasi selalu bergerak dinamis. Penelitian yang digunakan oleh peneliti dikaitkan

dengan mengunakan model komunikasi Harlod Laswell yang terdiri dari (5 W+ 1H).

Penggunaan model tersebut diterapkan pada penelitian ini untuk melihat adakah

pengaruh PR dalam mendukung re-branding nama hotel sehingga masyarakat menjadi

aware atas re-branding nama yang telah dilakukan oleh Grand Sahid Jaya.

Pada awal komunikasi tentu diperlukan komunikator sebagai pengirim pesan.

Pelaku pengiriman pesan pada konteks ini adalah komunikator yang dilakukan oleh PR

Grand Sahid Jaya. pada praktek komunikasi praktisi PR memerlukan strategi, startegei

PR dilakukan agar pesan yang ditransmisikan dapat tercapai tepat sasaran. strategi-

strategi juga dapat membantu kegiatan PR yang dilakukan lebih terkonsep dan

terstruktur, sehingga perencanaan atau target perusahaan dapat tercapai. Salah satu

startegi yang dilakukan PR hotel yaitu dengan menjalin hubungan yang baik dengan

media (media relations). Kegiatan-kegiatan PR dalam acara-acara yang diselenggarakan

di publikasikan ke media cetak dalam bentuk advertorial, press release, ataupun iklan

package hotel. Pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat adalah pengenalan

Masyarakat tidak mengetahui perubahan nama hotel

Masyarakat aware dengan nama hotel

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Komunikasithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-2-00500-mc 2.pdf · berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam ... menyampaikan stimulus yang

52

 

nama baru Hotel Grand Sahid Jaya. Pada akhirnya tujuan dari penelitian untuk melihat

apakah masyarakat aware dengan perubahan nama hotel, selain itu feed back apa yang

di dapat oleh hotel dari aware nya masyarakat akan nama hotel.