BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan...

51
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.1 Pengertian Analisis Menurut McLeod (1995, p234), Analisis sistem adalah meneliti sistem yang sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Menurut Laudon (1998, p400), Analisis sistem adalah memeriksa masalah yang ada dan akan diselesaikan oleh perusahaan dengan menggunakan sistem informasi. 2.1.2 Pengertian Perancangan Menurut Laudon (1998, p400), Perancangan sistem adalah cara bagaimana sebuah sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi yang telah ditentukan oleh analisa sistem. 2.2 Pengantar Sistem Informasi Sistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database merupakan kerangka dasar Sistem Informasi. 2.2.1 Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto (1995, p1) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis dan Perancangan Sistem

2.1.1 Pengertian Analisis

Menurut McLeod (1995, p234), Analisis sistem adalah meneliti

sistem yang sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau

diperbaharui.

Menurut Laudon (1998, p400), Analisis sistem adalah memeriksa

masalah yang ada dan akan diselesaikan oleh perusahaan dengan

menggunakan sistem informasi.

2.1.2 Pengertian Perancangan

Menurut Laudon (1998, p400), Perancangan sistem adalah cara

bagaimana sebuah sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi yang telah

ditentukan oleh analisa sistem.

2.2 Pengantar Sistem Informasi

Sistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering.

Database merupakan kerangka dasar Sistem Informasi.

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (1995, p1) terdapat dua kelompok pendekatan di

dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan

yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

10

Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang

merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan operasi

dalam sistem. Menurut Richard F. Neuschel, prosedur adalah suatu urutan

operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam

satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan

yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Bodnar (2000, p1) sistem adalah kumpulan sumber daya

yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut McLeod (2001, p11) sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Mulyadi (2000, p2) suatu sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Wilkinson (1993, p3) sistem merupakan kerangka kerja

terpadu yang terdiri dari dua atau lebih elemen-elemen yang saling terkait

dan mempunyai sasaran yang akan dicapai, dengan mengkoordinasikan

sumber daya manusia untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

11

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), sistem adalah

seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk

suatu totalitas.

2.1.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,

yaitu :

- Komponen-komponen (components)

- Batas Sistem (boundary)

- Lingkungan luar sistem (environments)

- Penghubung (Interface)

- Masukan (input)

- Keluaran (output)

- Pengolah (process)

- Sasaran (objectives)

- Tujuan (goal)

2.2.2 Pengertian Informasi

Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang

kurang informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

12

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak

dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-

kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam

dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan

dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah

transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang

dagang. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu objek nyata

seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Connolly, Sistem Informasi (Information System) adalah

sumberdaya yang memungkinkan pengumpulan (collection), pengaturan

(management), pengawasan (control) dan penyebaran (dissemination)

informasi keseluruh organisasi.

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe, Sistem Informasi adalah

suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan

kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan yang

diperlukan.

2.3 Pengantar Database

Database saat ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Database adalah kumpulan data yang berelasi dan DBMS adalah software untuk

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

13

mengatur dan mengontrol akses ke database. Sebuah Aplikasi Database adalah

program yang berinteraksi dengan database. Dan Sistem Basis Data adalah

kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan database. Contoh aplikasi

database, misalnya berbelanja di supermaket dengan menggunakan bar code

untuk mencari harga barang yang terdapat di database barang.

2.3.1 Pengantar File-Based Approach

Memahami masalah yang terjadi pada File-Based Systems akan

mencegah pengulangan kesalahan pada Sistem Basis Data. Bila ingin

mengkonversi File-Based Systems menjadi Sistem Basis Data, maka perlu

memahami cara kerja sistem file terlebih dahulu.

2.3.1.1 Pengertian File-Based System

File-Based System adalah kumpulan program aplikasi yang

melayani end users (contoh : laporan). Setiap program mendefinisi dan

mengatur masing-masing datanya sendiri.

2.3.1.2 Keterbatasan File-Based Systems

1. Data saling terpisah dan terisolasi, maksudnya :

- Setiap program mengurus kumpulan datanya sendiri.

- Tidak menyadari bahwa sebuah program sebenarnya dapat

berguna bagi program lain.

2. Duplikasi data, maksudnya :

- Data yang sama terdapat pada program lain.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

14

- Tempat tidak efisien dan memungkinkan adanya format nilai yang

berbeda bagi item yang sama.

3. Ketergantungan Data

- Suatu perubahan yang terjadi pada satu program, menyebabkan

diperlukan penyesuaian oleh program lain dan penyesuaian

tersebut harus dilakukan satu persatu.

4. Format file yang tidak kompatibel

- Program ditulis dengan bahasa yang berbeda-beda, dan tidak

mudah mengakses file lain.

5. Query/Ukuran aplikasi program tetap

- Program ditulis dengan suatu fungsi yang tertentu.

- Setiap kebutuhan yang baru diperlukan sebuah program yang baru

pula.

2.3.2 Pengantar Database Approach

Database Approach terbentuk karena diperlukan data yang dapat

saling terkait dan dapat digunakan secara bersama-sama, dan memerlukan

kemudahan dalam pengendalian terhadap akses dan manipulasi data.

Hasil dari permasalahan diatas, maka dibuatlah Database yang

dikontrol oleh Database Management System (DBMS).

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

15

2.3.2.1 Pengertian Database

Database adalah Kumpulan data yang berelasi secara logika,

didesain untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebuah

organisasi, sebagai sistem katalog (data dictionary atau metadata) yang

mampu mendeskripsikan dirinya sebagai kumpulan record-record yang

terintegrasi, data yang berelasi secara logika terdiri dari entities,

attributes, dan relationships yang mana ketiga gabungan tersebut

merepresentasikan informasi perusahaan.

2.3.2.2 Database Management System (DBMS)

Database Management System adalah sebuah software system

yang memungkinkan user mendefinisi, membentuk dan mengatur

database dan yang mengendalikan akses ke database. DBMS berinteraksi

dengan pengguna aplikasi program dan database.

DBMS menyediakan fasilitas :

1. Data definition language (DDL), yang berguna untuk

menspesifikasikan tipe data, struktur dan constraint data. Semua

spesifikasi di simpan dalam database.

2. Data manipulation language (DML), yang berguna untuk

memberikan fasilitas query data.

3. Pengendalian akses database, antara lain mengontrol :

- Keamanan sistem : mencegah user yang tidak memiliki hak akses

untuk mengakses database.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

16

- Integritas sistem : menjaga konsistensi data.

- Pengendalian share data.

- Backup dan Recovery sistem .

- Katalog deskripsi data dalam database.

4. Mekanisme View, yang berfungsi untuk menyediakan data yang

hanya diinginkan dan diperlukan user.

2.3.2.2.1 Komponen DBMS

1. Hardware , yaitu berupa PC hingga jaringan komputer-komputer.

2. Software , yaitu DBMS, sistem operasi, software jaringan (bila

diperlukan) dan juga aplikasi program.

3. Data digunakan organisasi dan deskripsi dari data disebut schema.

4. Prosedur , yaitu instruksi dan aturan yang harus ada pada desain

dan kegunaan dari database dan DBMS.

5. People, antara lain :

- Data Administration

DA lebih memperhatikan tahapan awal dari lifecycle. DA

mengatur sumberdaya data, meliputi: perencanaan database,

pengembangan dan pemeliharaan standar, kebijakan,

prosedur, dan desain database logikal dan konseptual.

- Database Administration

DBA mengatur realisasi fisik dari aplikasi database yang

meliputi desain fisik database dan implementasi, pengaturan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

17

keamanan dan kontrol integritas, pengawasan performa sistem

dan pengaturan ulang database.

- Desainer Database (Logikal dan Fisikal)

- Programmer Aplikasi

- End Users

• Naïve : User yang tidak perlu tahu mengenai DB dan

DBMS. Hanya menggunakan program aplikasi.

• Sophisticated : User familiar dengan struktur Database dan

DBMS

2.3.2.2.2 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Keuntungan DBMS :

- Mengontrol redundansi data

- Konsistensi data

- Lebih banyak informasi dari jumlah data yang sama

- Share data

- Meningkatkan integritas data

- Meningkatkan sekuriti

- Standard pelaksanaan (format data, penamaan, prosedur update)

- Economy of scale (Data operasional perusahaan dijadikan satu,

kemudian aplikasi dibuat dengan menggunakan data source yang

tunggal tersebut. Sehingga akan menghemat biaya.)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

18

- Keseimbangan konflik kebutuhan (Database untuk berbagai

kepentingan)

- Meningkatkan aksesibilitas data dan responsiveness

- Meningkatkan produktivitas

- Meningkatkan maintenance melalui data independence (Data

menjadi global)

- Meningkatkan konkurensi (mengurangi loss informasi dan loss

integrasi)

- Meningkatkan layanan backup dan recovery

Kerugian dari DBMS :

- Kompleksitas

- Ukuran

- Biaya DBMS

- Biaya penambahan hardware

- Biaya konversi (biaya training, biaya staff spesialis)

- Performance (tidak bisa running secepat yang diinginkan)

2.4 Database Planning, Design, and Administration

2.4.1 Database Application Lifecycle

Database merupakan komponen mendasar suatu sistem informasi,

dimana pengembangan/pemakaiannya harus dilihat dari perspektif yang lebih

luas berdasarkan kebutuhan organisasi.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

19

Gambar 2.1 Tahapan Database Aplication Lifecycle

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

20

2.4.2 Tahapan Database Application Lifecycle

Tahapan Database Application Lifecycle, ada sebelas yaitu :

2.4.2.1 Perencanaan Database (Database planning)

Merupakan aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan

dari database application lifecycle direalisasikan se-efektif dan se-efisien

mungkin. Perencanaan database harus terintegrasi dengan keseluruhan

strategi sistem informasi dari organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang

berkaitan dengan strategi sistem informasi, yaitu :

- Identifikasi rencana dan sasaran (goals) dari enterprise termasuk

mengenai sistem informasi yang dibutuhkan.

- Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki.

- Penaksiran kesempatan IT yang mungkin memberikan keuntungan

kompetitif.

Metodologi untuk mengatasi hal tersebut diatas yaitu :

a. Menetapkan Mission Statement:

Mission statement untuk database project mendefinisikan

tujuan utama dari aplikasi database. Mengarahkan database project,

biasanya mendefinisikan perintah tugas (mission statement). Mission

statement membantu menjelaskan kegunaan dari database project dan

menyediakan alur yang lebih jelas untuk mencapai efektifitas dan

efisiensi penciptaan dari suatu aplikasi database yang diinginkan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

21

b. Menetapkan Mission Objectives:

Ketika mission statement telah didefinisikan, maka mission

objectives didefinisikan. Setiap objective (tujuan) harus

mengidentifikasikan tugas khusus yang harus didukung oleh database.

Dapat juga disertai dengan beberapa informasi tambahan yang

menspesifikasikan pekerjaan yang harus diselesaikan, sumberdaya

yang digunakan dan biaya untuk membayar kesemuanya itu.

2.4.2.2 Definisi Sistem (System definition)

Menjelaskan batasan-batasan dan cakupan dari aplikasi database

dan sudut pandang user (user view) yang utama. User view

mendefinisikan apa yang diwajibkan dari suatu aplikasi database dari

perspektif aturan kerja khusus (seperti Manager atau Supervisor) atau

area aplikasi enterprise ( seperti Marketing, Personnel, atau Stock

Control). Aplikasi database dapat memiliki satu atau lebih user view.

Identifikasi user view, membantu memastikan bahwa tidak ada user

utama dari suatu database yang terlupakan ketika pembuatan aplikasi

baru yang dibutuhkan. User views juga membantu dalam pengembangan

aplikasi database yang rumit/kompleks memungkinkan permintaan-

permintaan dipecah kedalam bagian-bagian yang lebih simple.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

22

2.4.2.3 Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirements collection and

analysis)

Suatu proses pengumpulan dan analisa informasi mengenai bagian

organisasi yang didukung oleh aplikasi database, dan menggunakan

informasi tersebut untuk identifikasi kebutuhan user akan sistem yang

baru. Informasi dikumpulkan untuk setiap user view utama meliputi :

- Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan

- Detil mengenai bagaimana data digunakan/dihasilkan

- Beberapa kebutuhan tambahan untuk aplikasi database yang baru

2.4.2.4 Database Design

Merupakan suatu Proses pembuatan sebuah desain database yang

akan mendukung tujuan dan operasi suatu enterprise. Tujuan utamanya

adalah :

- Merepresentasikan data dan relationship antar data yang dibutuhkan

oleh seluruh area aplikasi utama dan user group.

- Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang

diperlukan pada data.

- Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk

memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan pada sistem (misal :

waktu respon).

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

23

Data modeling

Ada dua kegunaan utama dari data modelling yaitu :

- Untuk membantu dalam memahami arti (semantik) dari data.

- Untuk memfasilitasi komunikasi mengenai informasi yang

dibutuhkan.

Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal :

- Validitas Struktural (Structural Validity), harus konsisten dengan

definisi enterprise dan informasi organisasi.

- Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh profesional

sistem informasi maupun pengguna non-teknik.

- Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan antara

data yang berlainan, relationship antar data dan batasan-batasan.

- Tidak rangkap (Nonredundancy), pengeluaran informasi yang tidak

berhubungan, dengan kata lain, representasi setiap bagian informasi

hanya satu kali.

- Digunakan bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk aplikasi

atau teknologi tertentu dan dapat digunakan oleh banyak pengguna.

- Perluasan Penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk menyusun

dan mendukung kebutuhan baru dengan akibat sampingan yang

minimal terhadap user yang sudah ada.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

24

- Integritas (Integrity), konsistensi dengan cara yang digunakan

enterprise dan pengaturan informasi.

- Representasi Diagram (Diagrammatic Representation), kemampuan

untuk merepresentasikan model menggunakan notasi diagram yang

mudah dimengerti.

Tiga fase database design :

a. Conceptual database design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang

digunakan dalam enterprise, independen dari keseluruhan aspek fisik.

Model data dibangun dengan menggunakan informasi dalam

spesifikasi kebutuhan user. Model data konseptual merupakan sumber

informasi untuk fase desain logical.

• Langkah 1 Buatlah data model local yang konseptual untuk

setiap user view.

1. Identifikasikan tipe-tipe entity.

2. Identifikasikan tipe-tipe relationship

3. Identifikasi dan hubungkan atribut-atribut dengan tipe entity

atau relationship.

4. Tentukan domain atribut.

5. Tentukan atribut kandidat dan primary key.

6. Pertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang tinggi /

enhanced modelling (step optional).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

25

7. Periksa model untuk redundansi.

8. Validasikan model local konseptual terhadap transaksi user.

9. Tinjau kembali data model local yang konseptual dengan user.

b. Logical database design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang

digunakan dalam enterprise berdasarkan model data tertentu ( misal :

relasional), tetapi independen terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik

lainnya. Model data konseptual yang telah dibuat sebelumnya,

diperbaiki dan dipetakan kedalam model data logical.

• Langkah 2 Buat dan validasikan data model local yang logical

untuk setiap view.

1. Remove fitur-fitur yang tidak kompatibel dengan model

relational (step optional).

2. Derive relation untuk logical data model.

3. Validasikan hubungan menggunakan normalisasi.

4. Validasikan hubungan terhadap transaksi user.

5. Tentukan batasan integrity.

6. Tinjau kembali model data logical lokal dengan user.

• Langkah 3 Buat dan validasikan model data logical global

1. Gabungkan model data logical local menjadi model global.

2. Validasikan model data logical global.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

26

3. Periksa untuk pengembangan mendatang.

4. Tinjau kembali model data logical global dengan user.

c. Physical database design.

Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi

database pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur

penyimpanan dan metode akses yang digunakan untuk mencapai

akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain fisikal

merupakan cara pembuatan menuju sistem DBMS tertentu

• Langkah 4 Terjemahkan model data logical global target

DBMS

1. Desain base relation.

2. Desain representasi dari derived data.

3. Desain batasan-batasan perusahaan.

• Langkah 5 Desain reprensentasi fisikal

1. Analisa transaksi-transaksi.

2. Pilih organisasi file.

3. Pilih indeks-indeks.

4. Perkirakan kebutuhan tempat penyimpanan (disk space).

• Langkah 6 Desain user view

• Langkah 7 Desain mekanisme keamanan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

27

• Langkah 8 Pertimbangkan pengenalan dari redundansi

terkontrol

• Langkah 9 Awasi dan atur sistem operasional

2.4.2.5 DBMS selection (optional)

Pemilihan DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi database.

Dapat dilakukan kapanpun sebelum menuju desain logical asalkan

terdapat cukup informasi mengenai kebutuhan sistem. Tahap-tahap

utama untuk memilih DBMS:

- Mendefinisikan terminologi studi referensi.

- Mendaftar dua atau tiga produk.

- Evaluasi produk.

- Rekomendasi pilihan dan laporan produk.

2.4.2.6 Desain Aplikasi (Application design)

Desain interface user dan program aplikasi yang menggunakan

dan memproses database. Desain database dan aplikasi merupakan

aktifitas paralel yang meliputi dua aktifitas penting, yaitu :

a. Transaction design

Transaksi adalah satu aksi atau serangkaian aksi yang

dilakukan oleh user tunggal atau program aplikasi, yang mengakses

atau merubah isi dari database. Kegunaan dari desain transaksi adalah

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

28

untuk menetapkan dan keterangan karakteristik high-level dari suatu

transaksi yang dibutuhkan pada database, diantaranya :

o Data yang akan digunakan oleh transaksi.

o Karakteristik fungsional dari suatu transaksi.

o Output transaksi

o Keuntungannya bagi user.

o Tingkat kegunaan yang diharapkan.

Terdapat tiga tipe transaksi, yaitu :

o retrieval transaction, digunakan untuk pemanggilan (retrieve)

data untuk ditampilkan di layar atau menghasilkan suatu laporan.

o update transaction, digunakan untuk menambahkan record baru,

menghapus record lama, atau memodifikasi record yang sudah

ada didalam database.

o mixed transaction, meliputi pemanggilan dan perubahan data.

b. User interface design

Beberapa aturan pokok dalam pembuatan user interface :

- Meaningful title, diusahakan pemberian nama suatu form cukup

jelas menerangkan kegunaan dari suatu form/report.

- Comprehensible instructions, penggunaan terminologi yang

familiar untuk menyampaikan instruksi ke user dan jika informasi

tambahan dibutuhkan, maka harus disediakan helpscreen

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

29

- Logical grouping and sequencing of fields, field yang saling

berhubungan ditempatkan pada form/report yang sama. Urutan

field harus logis dan konsisten.

- Visually appealing layout of the form/report, tampilan

form/report harus menarik, dan sesuai dengan hardcopy agar

konsisten.

- Familiar field labels, penggunaan label yang familiar.

- Consistent terminology and abbreviation, terminology dan

singkatan yang digunakan harus konsisten.

- Consistent use of color.

- Visible space and boundaries for data-entry fields, jumlah tempat

yang disediakan untuk data entry harus diketahui oleh user.

- Convinient cursor movement, user dapat dengan mudah

menjalankan operasi yang diinginkan dengan menggerakkan

cursor pada form/report.

- Error correction for individual characters and entire fields, user

dapat dengan mudah menjalankan operasi yang diinginkan dan

melakukan perubahan terhadap nilai field.

- Error messages for unacceptable values, memberikan pesan

kesalahan terhadap nilai yang salah.

- Optional fields marked clearly, field optional teridentifikasi

dengan jelas.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

30

- Explanatory messages for fields, ketika user meletakkan cursor

pada suatu field, maka keterangan mengenai field tersebut harus

dapat dilihat.

- Completion signal, indikator yang menjelaskan bahwa suatu

proses telah selesai dilaksanakan.

2.4.2.7 Prototyping (optional)

Membuat model kerja suatu aplikasi database. Tujuan utama dari

pembuatan prototyping adalah :

- Untuk mengidentifikasi feature dari sistem yang berjalan dengan baik

atau tidak.

- Untuk memberikan perbaikan-perbaikan atau penambahan feature

baru .

- Untuk klarifikasi kebutuhan user.

- Untuk evaluasi feasibilitas (kemungkinan yang akan terjadi) dari

desain sistem khusus.

2.4.2.8 Implementation

Merupakan realisasi fisik dari database dan desain aplikasi.

Implementasi database dicapai dengan menggunakan :

- DDL untuk membuat skema database dan file database kosong.

- DDL untuk membuat user view yang diinginkan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

31

- 3GL dan 4GL untuk membuat program aplikasi. Termasuk transaksi

database disertakan dengan menggunakan DML, atau ditambahkan

pada bahasa pemrograman.

2.4.2.9 Data conversion and loading

Pemindahan data yang ada kedalam database baru dan

mengkonversikan aplikasi yang ada agar dapat digunakan pada database

yang baru. Tahapan ini dibutuhkan ketika sistem database baru

menggantikan sistem yang lama. DBMS biasanya memiliki utilitas yang

memanggil ulang file yang sudah ada kedalam database baru.

Dapat juga mengkoversi dan menggunakan program aplikasi dari

sistem yang lama untuk digunakan oleh sistem yang baru.

2.4.2.10 Testing

Suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk

menemukan kesalahan. Dengan menggunakan strategi tes yang

direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian hanya akan terlihat

jika terjadi kesalahan software. Mendemostrasikan database dan program

aplikasi terlihat berjalan seperti yang diharapkan.

2.4.2.11 Operational maintenance.

Suatu proses pengawasan dan pemeliharaan sistem setelah

instalasi, meliputi :

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

32

- Pengawasan performa sistem, jika performa menurun maka

memerlukan perbaikan atau pengaturan ulang database.

- Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi database (jika dibutuhkan).

- Penggabungan kebutuhan baru kedalam aplikasi database.

2.5 Entity-Relationship Modeling

2.5.1 Entity types

Konsep dasar dari Model ER adalah Entity Types, yaitu kumpulan

dari objek-objek dengan sifat (property) yang sama, yang di identifikasi oleh

enterprise mempunyai eksistensi yang independen. Keberadaannya dapat

berupa fisik maupun abstrak.

Entity occurrence, yaitu pengidentifikasian object yang unik dari

sebuah type entity. Setiap entitas di identifikasikan dan disertakan property-

nya.

2.5.2 Relationship types

Kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti (meaningful

associations) antara type entitas yang ada.

Relationship occurrence, yaitu keterhubungan yang diidentifikasi

secara unik yang meliputi keberadaan tiap type entitas yang berpartisipasi.

Contoh :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

33

2.5.3 Derajat Relationship

Yaitu jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship.

Derajat relationship terdiri dari :

• Binary relationship, keterhubungan antar dua tipe entitas. Contoh binary

relationship antara PrivateOwner dengan PropertyForRent yang disebut

POwns.

• Ternary relationship, keterhubungan antar tiga tipe entitas. Contoh

Ternary Relationship yang dinamakan Registers. . Relasi ini melibatkan

tiga tipe entiti yaitu Staff, Branch dan Client. Relationship ini

menggambarkan staff mendaftarkan client pada branch.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

34

• Quaternary relationship, keterhubungan antar empat tipe entitas. Contoh

Quaternary Relationship yang dinamakan Arranges. Relasi ini

melibatkan 4 entity yaitu Buyer, Solicitor, Financial Intstuttion dan Bid.

Relasi ini menggambarkan buyer, diberi masukan oleh Solicitor, dan

didukung oleh Financial Institution, melakukan penawaran (bid).

• Unary relationship, keterhubungan antar satu tipe entitas, dimana tipe

entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang

berbeda. Kadang disebut juga recursive relationship. Relationship dapat

diberikan role names untuk meng-identifikasikan keterkaitan tipe entitas

dalam relationship. Contoh entitas Staff yang berperan menjadi

supervisor dan staff yang di-supervisor-i.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

35

2.5.4 Attributes

Merupakan sifat-sifat (property) dari sebuah entity atau relationship

type. Contohnya: sebuah entity Staff digambarkan oleh attribut staffNo, name,

position dan salary.

Attribute Domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk

satu atau lebih atribut. Macam-macam atribut :

• Simple Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal

dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi menjadi

bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic Attribute.

• Composite Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa komponen,

dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan yang

independen. Misalkan atribut Address dapat terdiri dari Street, City,

PostCode.

• Single-valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk

setiap kejadian. Misalnya entitas Branch memiliki satu nilai untuk atribut

branchNo pada setiap kejadian.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

36

• Multi-valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai beberapa nilai

untuk setiap kejadian. Misal entitas Branch memiliki beberapa nilai untuk

atribut telpNo pada setiap kejadian.

• Derived Attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari

satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari satu

entitas.

Terminologi Alternatif untuk model relational :

2.5.5 Keys

• Super Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan row.

• Candidate Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan table. Jumlah

minimal atribut-atribut yang dapat meng-identifikasikan setiap

kejadian/record secara unik.

• Primary Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan setiap row dalam

table. Candidate key yang dipilih untuk meng-identifikasikan setiap

kejadian/record dari suatu entitas secara unik.

• Alternate Key : Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key.

• Composite Key, yaitu Candidate key yang terdiri dari dua atau lebih

atribut.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

37

• Foreign Key : Atribut sebuah tabel yang menggabungkan diri ke tabel

lain.

2.5.6 Strong and Weak Entity Types

Strong Entity Type, yaitu entitas yang keberadaannya tidak

bergantung pada entitas lain sedangkan Weak Entity Type, adalah entitas

yang keberadaannya bergantung pada entitas lain. Strong Entity Type

terkadang disebut dengan parent, owner dominant dan Weak Entity Type

disebut child, dependent, subordinate.

2.5.7 Structural Constraints

Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah

(atau range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang

terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui suatu

relationship.

Relationship yang paling umum adalah binary relationship. Macam-

macam binary relationship yaitu :

• one-to-one (1:1)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

38

• one-to-many (1 : *)

• many-to-many (* : *)

Summary of Multiplicity Constraints

2.6 Normalisasi

2.6.1 Pengertian Normalisasi

Tujuan utama dalam pengembangan model data logical pada sistem

database relasional adalah menciptakan representasi akurat suatu data,

relationship antar data dan batasan-batasannya. Untuk mencapai tujuan ini,

maka harus ditetapkan sekumpulan relasi.

Empat bentuk normal yang biasa digunakan yaitu, first normal form

(1NF), second normal form (2NF) dan third normal form (3NF), dan Boyce–

Codd normal form (BCNF). Konsep utamanya terkait dengan functional

dependencies, dimana menerangkan hubungan antar atribut yang ada. Sebuah

relasi dapat dinormalisasi kedalam bentuk tertentu untuk mengatasi

kemungkinan terjadinya pengulangan dari update yang tidak baik.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

39

Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan sekumpulan

relasi dengan sifat-sifat (properties) yang diinginkan, memenuhi kebutuhan

data pada enterprise.

2.6.2 Data Redundancy

Tujuan utama dari desain database relasional adalah untuk

mengelompokkan atribut-atribut kedalam relasi-relasi sehingga

meminimalisasi redundansi data dan mengurangi penggunaan tempat

penyimpanan yang dibutuhkan untuh sebuah relasi dasar.

2.6.3 Proses Normalisasi

- Suatu teknik formal untuk menganalisa relasi berdasarkan primary key

dan functional dependencies antar atribut.

- Dieksekusi dalam beberapa langkah. Setiap langkah mengacu ke bentuk

normal tertentu, sesuai dengan sifat yang dimilikinya.

- Setelah normalisasi diproses, relasi menjadi secara bertahap lebih

terbatas/kuat bentuk formatnya dan juga mengurangi tindakan update

yang anomali.

2.6.4 Relationship Between Normal Forms

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

40

2.6.4.1 Unnormalized Form (UNF)

• Merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih group yang

berulang.

• Membuat tabel unnormalized yaitu dengan memindahkan data dari

sumber informasi kedalam format tabel dengan baris dan kolom.

2.6.4.2 First Normal Form (1NF)

• Merupakan sebuah relasi dimana setiap irisan antara baris dan kolom

berisikan satu dan hanya satu nilai.

• UNF ke 1NF

Tunjuk satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel

unnormalized.

Identifikasikan group yang berulang dalam tabel unnormalized

yang berulang untuk kunci atribut.

Hapus group yang berulang dengan cara :

1. Masukkan data yang semestinya kedalam kolom yang kosong

pada baris yang berisikan data yang berulang (flattening the

table), atau dengan cara

2. Menggantikan data yang ada dengan copy dari kunci atribut

yang sesungguhnya kedalam relasi terpisah.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

41

2.6.4.3 Second Normal Form (2NF)

• Berdasarkan pada konsep full functional dependency, yaitu A dan B

merupakan atribut dari sebuah relasi, B dikatakan fully dependent

terhadap A jika B functionally dependent pada A tetapi tidak pada

proper subset dari A.

• 2NF – merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut non-

primary-key bersifat fully functionally dependent pada primary key.

• 1NF ke 2 NF

Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF.

Identifikasikan functional dependencies dalam relasi.

Jika terdapat partial dependencies terhadap primary key, maka

hapus dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama

dengan salinan determinan-nya.

2.6.4.4 Third Normal Form (3NF)

• Berdasarkan pada konsep transitive dependency, yaitu suatu kondisi

dimana A, B dan C merupakan atribut dari sebuah relasi, maka jika A

B dan B C, maka C transitively dependent pada A melalui B.

(Jika A tidak functionally dependent pada B atau C).

• 3NF – Adalah sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dan dimana tidak

terdapat atribut non-primary-key attribute yang bersifat transitively

dependent pada primary key.

• 2NF ke 3NF

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

42

Identifikasikan primary key dalam relasi 2NF.

Identifikasikan functional dependencies dalam relasi.

Jika terdapat transitive dependencies terhadap primary key, hapus

dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan

salinan determinan-nya.

2.7 SQL

2.7.1 Tujuan dari SQL

Idealnya, database language dapat memungkinkan user untuk:

– Membuat struktur relasi dan database;

– Melakukan operasi penyisipan (insertion), perubahan (modification)

dan penghapusan (deletion) data dari relasi;

– Melakukan query simple dan kompleks.

Database language harus melaksanakan operasi-operasi tersebut dengan

usaha minimal yang dilakukan user dan sintaks/struktur instruksi harus

mudah dipahami/dipelajari.

Harus portable sehingga memungkinkan untuk pindah dari satu DBMS

ke DBMS lainnya.

SQL merupakan transform-oriented language dengan 2 komponen

utama:

– DDL untuk definisi struktur database.

– DML untuk pengambilan (retrieving) dan perubahan (updating) data.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

43

2.7.2 Integrity Enhancement Feature (IEF)

Terdapat 5 tipe batasan integritas :

- Data yang dibutuhkan (Required data)

Beberapa kolom/field harus memiliki nilai yang pasti (tidak

diperkenankan bernilai NULL). NULL digunakan untuk

merepresentasikan data yang tidak ada/tidak tersedia, hilang atau

tidak disertakan. Standar ISO menetapkan keyword NOT NULL

untuk mengatasi hal tersebut.

- Batasan domain (Domain constraints)

Setiap kolom mempunyai domain, atau dengan kata lain himpunan

dari nilai-nilai yang benar.

- Integritas entitas (Entity integrity)

Primary key dari suatu tabel harus berisi nilai yang unik dan non-null

untuk setiap barisnya.

- Integritas referensial (Referential integrity)

Foreign Key adalah kolom atau himpunan kolom yang

menghubungkan setiap baris dalam child table yang berisi

Foreign Key dengan parent table yang berisi Primary Key yang

sesuai/cocok.

Integritas referensial berarti, jika foreign key berisi suatu nilai,

maka nilai itu harus mengacu ke suatu baris dalam parent table.

- Batasan enterprise (Enterprise constraints)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

44

Standar ISO memungkinkan untuk menetapkan pendefinisian

enterprise constraint dengan menggunakan clause CHECK dan

UNIQUE pada statemen CREATE dan ALTER TABLE dan statemen

CREATE ASSERTTION.

2.7.3 Data Manipulation

1. SELECT Statement untuk ambil data dari basis data.

Syntax

SELECT [DISTINCT | ALL]

{* | [columnExpression [AS newName]] [,...] }

FROM TableName [alias] [, ...]

[WHERE condition]

[GROUP BY columnList] [HAVING condition]

[ORDER BY columnList]

2. INSERT Statement

Syntax

INSERT INTO TableName [ (columnList) ]

VALUES (dataValueList)

3. UPDATE Statement

Syntax

UPDATE TableName

SET columnName1 = dataValue1

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

45

[, columnName2 = dataValue2...]

[WHERE searchCondition]

4. DELETE Statement

Syntax

DELETE FROM TableName

[WHERE searchCondition]

2.7.4 Data Definition

SQL DDL memungkinkan objek database seperti skema, domain, tabel,

view, dan index untuk dibuat dan dihapuskan.

Statemen SQL-DDL yang utama :

- CREATE SCHEMA

- DROP SCHEMA

- CREATE/ALTER DOMAIN

- DROP DOMAIN

- CREATE/ALTER TABLE

- DROP TABLE

- CREATE VIEW

- DROP VIEW

Beberapa DBMS juga menyediakan :

- CREATE INDEX

- DROP INDEX

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

46

1. Membuat Table (CREATE TABLE)

Untuk membuat tabel dasar dalam database, dengan format sbb :

CREATE TABLE TableName

{(colName dataType [NOT NULL] [UNIQUE]

[DEFAULT defaultOption] [CHECK searchCondition] [,...]}

[PRIMARY KEY (listOfColumns),]

{[UNIQUE (listOfColumns),] […,]}

{[FOREIGN KEY (listOfFKColumns)

REFERENCES ParentTableName [(listOfCKColumns)],

[MATCH { PARTIAL | FULL }

[ON UPDATE referentialAction]

[ON DELETE referentialAction ]] [,…]}

{[CHECK (searchCondition)] [,…] })

2. Merubah Definisi Tabel (ALTER TABLE)

Menambah kolom pada tabel

Menghapus kolom dari tabel

Menambah batasan kolom

Menghapus batasan kolom

Menentukan Default untuk kolom

Menghapus Default dari kolom

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

47

Contoh - ALTER TABLE

Merubah tabel staff dengan menghapus default dari ‘Assistant’ untuk

kolom position dan menentukan default untuk kolom sex menjadi female

(‘F’).

ALTER TABLE Staff

ALTER position DROP DEFAULT;

ALTER TABLE Staff

ALTER sex SET DEFAULT ‘F’;

3. Menghapus Tabel (DROP TABLE)

Format :

DROP TABLE TableName [RESTRICT | CASCADE]

2.7.5 Kontrol Akses

Privileges

Dapat membatasi INSERT/UPDATE/REFERENCES untuk kolom yang

ditentukan.

Pemilik tabel harus memberikan wewenang kepada user lain hak-hak

yang dianggap perlu dengan menggunakan statemen GRANT.

Untuk membuat view, user harus mempunyai hak SELECT pada seluruh

tabel yang digunakan untuk membuat view dan hak REFERENCE pada

kolom tertentu.

1. GRANT

Format penulisan GRANT :

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

48

GRANT {PrivilegeList | ALL PRIVILEGES}

ON ObjectName

TO {AuthorizationIdList | PUBLIC}

[WITH GRANT OPTION]

2. REVOKE

REVOKE, mengambil kembali hak yang diberikan oleh statemen

GRANT, format penulisan REVOKE sbb :

REVOKE [GRANT OPTION FOR]

{PrivilegeList | ALL PRIVILEGES}

ON ObjectName

FROM {AuthorizationIdList| PUBLIC}

[RESTRICT | CASCADE]

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

49

2.8 Pengantar Pemodelan Proses

Membahas tentang cara menggambar diagram aliran data sebuah model

proses yang berguna untuk mendokumentasikan proses sistem dan aliran data.

Pemodelan data sebagai alat analisis sistem.

Mode sistem memainkan peranan penting dalam pengembangan sistem.

Banyak masalah-masalah yang tidak terstruktur, salah satu cara untuk menyusun

persoalan tersebut adalah dengan menggambar model. Model adalah representasi

kenyataan atau gambar yang melukiskan banyak kata. Model sistem adalah

representasi bergambar mengenai kenyataan. Model berguna untuk memahami

sistem dengan lebih baik, mendokumentasikan persyaratan bisnis atau desain

teknis. Terdapat dua macam model, yaitu model logika dan fisik.

2.8.1 Model Fisik

Model Fisik tidak hanya menunjukkan apa sebenarnya sistem tersebut

atau apa yang dilakukannya, tetapi juga bagaimana sistem tersebut

diimplementasikan secara fisik dan teknis. Model tersebut implementation-

dependent karena merefleksikan pilihan teknologi dan batasan pilihan

teknologi. Sinonimnya adalah model implementasi dan model teknik.

2.8.2 Model Logika

Model logika menunjukkan apa sebenarnya sistem tersebut dan apa

yang dilakukan. Model tersebut implementation-independent; yaitu memberi

gambaran tentang sistem terlepas dari implementasi teknis. Dengan demikian

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

50

model logika menggambarkan implementasi teknis. Sinonim yang populer

adalah model essensial, model konseptual, dan model bisnis.

Model sistem logika berguna untuk menggambarkan persyaratan

bisnis dan model sistem fisik untuk menggambarkan desain teknisnya.

Kegiatan analisis sistem cenderung fokus pada model sistem logika karena :

- Model logika meningkatkan kreativitas.

- Model logika memisahkan antara apa yang seharusnya dikerjakan sistem

dari bagaimana sistem akan mengerjakannya, kita menjadi menganalisa

dengan lebih baik dalam hal kelengkapan, keakuratan dan konsistensi.

- Model logika memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan pengguna

akhir dalam bahasa teknis maupun non-teknis.

2.8.3 Pemodelan Proses

Pemodelan proses adalah teknik mengelola dan mendokumentasi

struktur dan aliran data melalui PROSES sistem dan/atau logika, kebijakan,

prosedur yang akan diimplementasikan oleh PROSES sistem.

Model proses logika digunakan untuk mendokumentasikan fokus

PROSES sistem informasi dari sudut pandang pengguna dan pemilik sistem.

Model proses terdapat tipe khusus yang disebut diagram konteks, yang

menggambarkan fokus komunikasi dari sudut pandang pemilik dan pengguna

sistem, atau model proses yang menggambarkan secara aktual antar muka

sistem ke bisnis, dunia luar, dan termasuk sistem informasi lain. Berbagai

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

51

tipe model proses misalnya bagan struktur program, flowchart logika, model

proses analisis sistem, diagram aliran data (data flow diagram).

2.8.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau Diagram aliran data adalah alat yang

menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang

dilakukan oleh sistem tersebut. Sinonimnya disebut bagan buble, grafik

transformasi, dan model proses.

Beda DFD dengan Flow Chart, antara lain :

- Proses dalam dfd dapat beroperasi secara paralel. Artinya beberapa

proses dapat dilaksanakan atau dikerjakan secara serempak. Sebaliknya,

proses pada flowchart hanya satu proses dalam satu waktu.

- DFD menunjukkan data flow melalui sistem. Sebaliknya, flowchart

menunjukkan rangkaian proses dalam algoritma atau program.

- DFD tunggal dapat menyertakan proses setiap jam, secara harian,

mingguan, tahunan, dan sesuai permintaan. Hal ini tidak terjadi pada

flowchart.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

52

2.8.4.1 Simbol DFD

DFD (menurut Whitten, Bentley, Dittman) terdapat tiga simbol

dan satu koneksi :

- Persegi empat tumpul, lingkaran atau lonjong menyatakan proses atau

bagaimana tugas dikerjakan. (PROSES)

- Persegi empat menyatakan agen eksternal – batasan sistem tersebut.

(INTERFACE)

- Kotak dengan ujung terbuka menyatakan data store, atau disebut file

atau database. (DATA)

- Panah menyatakan aliran data, atau input dan output, ke dan dari

proses tersebut.

PROSES PROSES PROSES

EKSTERNAL

DATA STORE

DATA FLOW

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

53

2.8.4.2 Aliran data Ilegal (salah) dan legal (benar), yaitu:

2.8.5 DFD Konteks

Pertama perlu mendokumentasikan lingkup proyek awal. Semua

proyek memiliki lingkup. Lingkup proyek mendefinisikan aspek bisnis yang

harus didukung oleh sistem atau aplikasi dan bagaimana sistem yang

dimodelkan berinteraksi dengan sistem lain dan bisnis secara

keseluruhan.Context data flow diagram adalah model proses untuk

mendokumentasikan lingkup sistem. Disebut juga model lingkungan. DFD

konteks berisi satu dan hanya satu proses.

E1 E2 E1 B1

E1

DS1 E1

DS1 DS2

Prose mengubah aliran data di antara

agen eksternal

E1 Prose

memperbaharui atau

pakai data store DS1

DS1

E1 Prose

menyajikan data dari data store

DS1

Prose memindahkan dari data

store ke data store

lain

DS1 DS2

Aliran data ILEGAL Aliran data TERKOREKSI

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

54

2.8.6 State Transisition Diagram

State Transisition Diagram adalah alat yang dugunakan untuk

menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat terjadi selama satu sesi

pengguna.

2.9 Teori Pendukung Pemesanan, Penjualan, Pembelian dan Produksi

2.9.1 Teori Penjualan

Terdapat enam langkah dalam transaksi penjualan, yaitu :

- Mencatat Pesanan Penjualan (Order Penjualan)

- Mencatat Pengiriman Penjualan (Faktur Penjualan dan Surat Jalan)

- Mencatat Pesanan Penjualan yang belum terkirim

- Mencatat Retur Penjualan

- Menghitung Piutang

- Mencatat Pembayaran atas Penjualan

2.9.1.1 Order Penjualan

Order Penjualan adalah pemesanan barang yang dilakukan oleh

customer. Data yang diperlukan, yaitu : nomor order penjualan yang unik,

Tanggal order penjualan, data Staff yang melakukan transaksi order

penjualan, data Customer yang memesan barang, data Barang, dan

Jumlah Barang yang dipesan.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

55

2.9.1.2 Faktur Penjualan

Faktur Penjualan adalah surat tagihan atau bon kepada Customer

atas barang yang telah dikirim kepadanya. Data yang diperlukan, yaitu :

nomor faktur penjualan yang unik, Tanggal pembuatan faktur penjualan,

Kode order penjualan yang mendasari pembuatan faktur penjualan,

Tanggal jatuh tempo pembayaran penjualan, data Customer yang

menerima faktur penjualan, data Barang, Jumlah Barang, Total penjualan

untuk setiap kode barang, subtotal penjualan keseluruhan belum termasuk

diskon dan ppn, Diskon penjualan, PPN penjualan, Grandtotal penjualan

setelah dikurangi diskon dan ditambah ppn.

2.9.1.3 Surat Jalan

Surat Jalan adalah surat izin jalan untuk melakukan pengiriman

penjualan. Data yang diperlukan, yaitu : nomor surat jalan penjualan yang

unik, Tanggal surat jalan penjualan, Nomor faktur penjualan, data Staff,

data Customer, data Barang yang dikirim, Jumlah barang, Kode

kendaraan yang mengantar barang pesanan ke Customer.

2.9.1.4 Retur Penjualan

Retur Penjualan adalah pengembalian Barang oleh Customer.

Data yang diperlukan, yaitu : nomor retur penjualan yang unik, Tanggal

retur penjualan, data Customer, Kode faktur penjualan, data barang,

Jumlah barang yang dikembalikan, Total retur penjualan untuk setiap

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

56

barang, subtotal retur penjualan keseluruhan, Grandtotal retur penjualan

dikurangi diskon saat penjualan dan ditambah ppn saat penjualan.

2.9.1.5 Piutang

Piutang adalah hutang Customer atas pembelian Barang yang

pembayarannya belum lunas. Data yang diperlukan, yaitu : nomor

piutang yang unik, nomor faktur penjualan, Total piutang perusahaan.

2.9.1.6 Pembayaran Penjualan

Pembayaran Penjualan adalah pembayaran oleh Customer kepada

perusahaan. Pembayaran Penjualan dapat dilakukan 1 / lebih kali dan

berdasarkan Faktur_Penjualan. Data yang diperlukan, yaitu : nomor

pembayaran penjualan yang unik, Tanggal pembayaran penjualan, Kode

faktur penjualan, data Customer, Total pembayaran yang dilakukan

Customer.

2.9.2 Teori Pembelian

Terdapat lima langkah dalam transaksi pembelian, yaitu :

- Mencatat Pesanan Pembelian (Order Pembelian)

- Mencatat Pengiriman Pembelian

- Mencatat Retur Pembelian

- Menghitung Hutang

- Mencatat Pembayaran atas Pembelian

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

57

2.9.2.1 Order Pembelian

Order Pembelian adalah pemesanan Bahan Baku ke Supplier.

Data yang diperlukan, yaitu : nomor order pembelian yang unik, Tanggal

order pembelian, data Staff, data Supplier, data Bahan Baku, Jumlah

bahan baku yang dipesan.

2.9.2.2 Pengiriman Pembelian

Pengiriman Pembelian adalah pengiriman bahan baku yang

diterima Staff dari supplier. Pengiriman Pembelian terdapat Bahan Baku,

Faktur Pembelian, dan Surat Jalan Pembelian dari Supplier. Data yang

diperlukan, yaitu : nomor pengiriman pembelian yang unik, Tanggal

pengiriman pembelian, Kode order pembelian, Nomor surat jalan

pembelian dari Supplier, Nomor faktur pembelian, Tanggal jatuh tempo

pembayaran pembelian yang harus ditaati perusahaan, data Bahan Baku

yang dikirim, Jumlah bahan yang dikirim, Total pembelian untuk setiap

bahan baku, subtotal pembelian keseluruhan belum termasuk diskon dan

ppn, Diskon pembelian, PPN pembelian, Grandtotal pembelian setelah

dikurangi diskon dan ditambah ppn.

2.9.2.3 Retur Pembelian

Retur Pembelian adalah pengembalian Bahan Baku kepada

Supplier. Data yang diperlukan, yaitu : nomor retur pembelian yang unik,

Tanggal retur pembelian, data Supplier, Kode pengiriman pembelian,

data Bahan Baku, Jumlah Bahan Baku yang dikembalikan, Total retur

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

58

pembelian untuk setiap Bahan Baku, subtotal retur pembelian

keseluruhan belum termasuk diskon dan ppn, grandtotal retur pembelian

setelah dikurangi diskon saat pembelian dan ditambah ppn saat penjualan.

2.9.2.4 Hutang

Hutang adalah hutang perusahaan karena pembelian Bahan Baku

yang Pembayaran Pembeliannya belum lunas. Data yang diperlukan,

yaitu : nomor hutang yang unik, nomor pengiriman pembelian, Total

Hutang perusahaan.

2.9.2.5 Pembayaran Pembelian

Pembayaran Pembelian adalah Pembayaran kepada Suplier atas

Bahan Baku yang dibeli. Pembayaran Pembelian dilakukan berdasarkan

Faktur Pembelian yang bisa dicek di tabel Pengiriman Pembelian. Data

yang diperlukan, yaitu : nomor pembayaran pembelian yang unik,

Tanggal pembayaran pembelian, Kode faktur pembelian, data Supplier,

Total pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada Supplier.

2.9.3 Teori Produksi

Terdapat dua langkah dalam transaksi produksi, yaitu :

- Mencatat Surat Perintah Kerja (SPK)

- Mencatat hasil Produksi

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistemthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2007-1-00306-IF-Bab_2.pdfSistem Basis Data penting bagi pengembangan sofware engineering. Database

59

2.9.3.1 SPK

SPK adalah surat untuk memproduksi barang. SPK mendasari

Produksi Barang. Data yang diperlukan, yaitu : nomor surat perintah

kerja yang unik, Tanggal surat perintah kerja, data barang, Jumlah barang

untuk diproduksi.

2.9.3.2 Produksi

Produksi adalah mencatat hasil produksi Barang dan mencatat

bahan Baku yang digunakan dalam produksi. Produksi dikerjakan

berdasarkan SPK yang turun. Data yang diperlukan, yaitu : nomor kode

produksi yang unik, Tanggal produksi, data barang, Jumlah barang hasil

produksi, data bahan, Jumlah bahan yang digunakan untuk produksi.