BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 -...

63
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Manajemen Koperasi Manajemen koperasi merupakan suatu konsep manajemen pemikiran dan peluang untuk membangun masa depan bangsa yang tidak lain adalah untuk menawarkan sejumlah informasi tentang manfaat koperasi dan serangkaian hasil pemikiran yang dikembangkan atas dasar analisis dan hal – hal kritis yang perlu diperhatikan secara cermat dalam mengembangkan koperasi dimasa mendatang. (Nasution, M (2001, pp2 – 3)). Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah suatu pemikiran dan peluang yang dapat dikembangkan untuk memajukan bangsa dalam hal membangun koperasi. 2.1.1.1 Teori Koperasi Pengertian Koperasi Kata koperasi, memang bukan asli dari khasanah bahasa Indonesia. Banyak yang berpendapat bahwa ia berasal dari bahasa Inggris: co-operation, cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve, yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha bersama atau yang bersifat kerja sama.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 -...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori

2.1.1 Manajemen Koperasi

Manajemen koperasi merupakan suatu konsep manajemen pemikiran dan

peluang untuk membangun masa depan bangsa yang tidak lain adalah untuk

menawarkan sejumlah informasi tentang manfaat koperasi dan serangkaian hasil

pemikiran yang dikembangkan atas dasar analisis dan hal – hal kritis yang perlu

diperhatikan secara cermat dalam mengembangkan koperasi dimasa mendatang.

(Nasution, M (2001, pp2 – 3)).

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah suatu

pemikiran dan peluang yang dapat dikembangkan untuk memajukan bangsa

dalam hal membangun koperasi.

2.1.1.1 Teori Koperasi

Pengertian Koperasi

Kata koperasi, memang bukan asli dari khasanah bahasa Indonesia.

Banyak yang berpendapat bahwa ia berasal dari bahasa Inggris: co-operation,

cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie,

cooperatieve, yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama,

atau usaha bersama atau yang bersifat kerja sama.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

14

Kata koperasi tersebut dalam bahasa Indonesia sebelum tahun 1958,

dikenal dengan ejaan kooperasi (dengan dua 'o'), tetapi selanjutnya berdasarkan

Undang-undang. Nomor 79 Tahun 1958 kata kooperasi telah diubah menjadi

koperasi (dengan satu o), demikian seterusnya hingga sampai sekarang.

Definisi koperasi adalah sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan

orang-orang atau badan hukum yang memberi kebebasan masuk dan keluar

sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha,

untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

(Soesilo, M. I.(2008, pp1 – 2))

Organisasi Buruh Sedunia (Intemational Labor Organization/ILO), dalam

resolusinya nomor 127 yang dibuat pada tahun 1966, membuat batasan mengenai

cir-ciri utama koperasi yaitu:

(1) Merupakan perkumpulan orang-orang;

(2) Yang secara sukarela bergabung bersama;

(3) Untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama;

(4) Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara demokratis ;

(5) Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima bagian

resiko dan manfaat yang adil dari perusahaan di mana anggota aktif

berpartisipasi.

"Cooperative is an association of persons, usually of limited man, who

have voluntary jointed together, to achieve a common economic end through the

formation of a demokratically controlled business organization, making

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

15

equitable contribution to the capital required and accepts a fair share of the

risks and benefits of the undertaking" Selanjutnya dalam pemyataan tentang

jatidiri koperasi yang dikeluarkan oleh Aliansi Koperasi Sedunia (Intemational

Cooperatives Alliance/ICA), pada kongres ICA di Manchester, Inggris pada

bulan September 1995, yang mencakup rumusan-rumusan tentang definisi

koperasi, nilai-nilai koperasi dan Prinsip-prinsip Koperasi, koperasi didefinisikan

sebagai "Perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya

bersama melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan dikendalikan secara

demokratis" (berdasarkan terjemahan yang dibuat oleh Lembaga Studi

Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LSP2I). Dari berbagai definisi yang

ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang menyatukan pengertian tentang

koperasi, antara lain yaitu:

a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan

dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara

bersama melalui pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan

diawasi secara demokratis;

b. Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk

menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan

kebutuhan dan kepentingan ekonomi;

c. Koperasi adalah perusahaan yang hams memberi pelayanan ekonomi

kepada anggota;

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

16

Sedangkan pengertian mengenai koperasi dalam uraian ini adalah

koperasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, yang mendefinisikan koperasi

sebagai "Badan Usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan-badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan".

(Soesilo, M. I.(2008, p4)).

Jadi dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah sebagai organisasi orang-

orang yang dilakukan sebagian manusia atas dasar kesamaan dan badan hukum

yang berlaku untuk mencapai tujuan ekonomi masing-masing.

2.1.1.2 Ide – Ide Dasar Koperasi

1. Ide Dasar

Menurut Soesilo, M. I.(2008, pp1-2), Dalam pengertian yang amat

umum, ide adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai. Cita-cita berkoperasi juga

tumbuh dan berkembang dari berbagai ide yang melandasinya. Ide berkoperasi,

telah berkembang jauh sebelum koperasi itu sendiri berwujud sebagai koperasi.

Ide yang berasal dari berbagai pandangan itu kemudian melebur ke dalam

prinsip-prinsip, asas – asas, atau sendi – sendi dasar koperasi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

17

2. Secara Teoritik

Beberapa ide yang melandasi lahirnya prinsip-prinsip koperasi antara lain

adalah solidaritas, demokrasi, kemerdekaan, alturisme (sikap memperhatikan

kepentingan orang lain selain kepentingan diri sendiri), keadilan, keadaan

perekonomian negara dan peningkatan kesejahteraan (Ima Suwandi (1980)

disadur oleh Soesilo, M. I.(2008, p2)).

2.1.1.3 Nilai – Nilai Koperasi

Soesilo, M. I.(2008, p5), mengatakan bahwa dalam pernyataan Aliansi

Koperasi Sedunia, tahun 1995, tentang Jatidiri koperasi, Nilai-nilai Koperasi

dirumuskan sebagai berikut:

Koperasi bekerja berdasarkan nilai-nilai

a. Nilai-nilai organisasi

(1) Menolong diri sendiri

(2) Tanggungjawab sendiri

(3) Demokratis

(4) Persamaan

(5) Keadilan

(6) Kesetiakawanan

b. Nilai-nilai etis

(1) Kejujuran

(2) Tanggung jawab sosial

(3) Kepedulian terhadap orang lain.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

18

2.1.1.4 Prinsip-Prinsip Koperasi

Soesilo, M. I.(2008, pp5-6), menyatakan prinsip-prinsip koperasi (sering

juga disebut sebagai asas-asas atau sendi sendi dasar koperasi), adalah garis-garis

penuntun atau pemandu yang digunakan oleh koperasi, untuk melaksanakan

nilai-nilai koperasi dalam praktek.

1. Prinsip-prinsip koperasi, pada umumnya diartikan sebagai landasan

bekerja bagi koperasi dalam melakukan kegiatan organisasi dan

bisnisnya, sekaligus merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang

membedakannya dari perusahaan-perusahaan non koperasi.

2. Prinsip-prinsip Koperasi yang pertama kali dikenal dan dirintis oleh

Koperasi Rochdale tahun 1844, sebenarnya adalah rumusan yang

disepakati oleh seluruh anggota tentang cara-cara bekerja bagi suatu

koperasi konsumsi (D.Danoewikarsa, 1977 disadur oleh Soesilo, M.

I.(2008, p5)) yaitu:

a. Menjual barang yang murni, tidak dipalsukan, dan dengan

timbangan yang benar;

b. Menjual dengan tunai;

c. Menjual dengan harga umum (pasar);

d. Pembagian keuntungan seimbang dengan pembelian anggota dari

koperasi;

e. Satu suara bagi seorang anggota;

f. Tidak membeda-bedakan aliran dan agama anggota.

3. Sedangkan menurut catalan Revrisond Baswir, masih ditambah lagi

dengan 3 (tiga) unsur yaitu :

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

19

a. Pembatasan bunga alas modal;

b. Keanggotaan bersifat sukarela; dan

c. Semua anggota menyumbang dalam permodalan.

(Revrisond Baswir, 1997 disadur oleh Soesilo, M. I.(2008, p5)).

4. Sementara itu ada juga yang berpendapat bahwa bentuk asli, prinsip-

prinsip koperasi Rochdaletahun 1844, adalah seperti yang dikemukakan

oleh Prof. Coole, dalam buku "A Century Of Cooperative", yaitu ada 8

(delapan) hal (E.D.Damanik, 1980 disadur oleh Soesilo, M. I.(2008, p6)),

masing-masing adalah:

a. Pengelolaan yang demokratis (Democratic Control);

b. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela (Open membership);

c. Pembatasan bunga atas modal (fix or limited interest on capital);

d. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sesuai dengan

transaksinya kepada koperasi (Distribution of surplus in dividend

to members in propotion to their purchase);

e. Transaksi usaha dilakukan secara tunai (Trading strictly on a cash

basis);

f. Menjual barang-barang yang murni dan tidak dipalsukan (Selling

only pure and unadultered goods);

g. Menyelenggarakan pendidikan tentang prinsip-prinsip dan

koperasi kepada anggota, pengurus, pengawas dan pegawai

koperasi (Providing for the education of the members, the board

and the staff);

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

20

h. Netral di bidang politik dan agama (Political and religious

neutrality).

5. Koperasi Kredit model Raiffeisen tahun 1860, juga memiliki prinsip-

prinsip atau asas-asas (D.Danoewikarsa, 1977 disadur oleh Soesilo, M.

I.(2008, p7)), yaitu:

a. Keanggotaan terbuka bagi siapa saja;

b. Perlu ikut sertanya orang kecil, terutama petani kecil atas dasar

saling mempercayai;

c. Seorang anggota mempunyai hak suara satu;

d. Tidak ada pemberian jasa modal;

e. Tidak ada pembagian keuntungan, sisa hasil usaha masuk ke

dalam cadangan.

Sejak semula, penerapan prinsip-prinsip koperasi adalah disesuaikan

dengan kebutuhan masing-masing koperasi di suatu negara, sehingga pada saat

itu, prinsip koperasi memiliki banyak ragam. Prof. Henzler, dari Jerman (Drs.

Hendrojogi, 1997), membagi asas koperasi menjadi dua hal, yaitu asas yang

struktural dan asas yang fungsional. Democratic control, termasuk asas

struktural. Sedangkan asas yang berkaitan dengan masalah manajemen,

kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan standar dari

prosedur-prosedur operasi adalah asas fungsional, yang bisa berbeda pada

beberapa jenis koperasi. ICA sebagai organisasi puncak perkoperasian sedunia

memandang perlu untuk membuat rumusan umum tentang prinsip-prinsip

koperasi yang diharapkan dapat diterapkan oleh koperasi-koperasi sedunia.

Untuk itu, telah dibentuk komisi khusus guna mengkaji prinsip-prinsip koperasi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

21

yang telah dirintis oleh para pionir koperasi Rochdale. Komisi tersebut telah

bekerja pada tahun 1930-1934. Pada Kongres ICA tahun 1934 di London, komisi

khusus yang dibentuk tahun 1934 tersebut menyimpulkan bahwa dari 8 asas

Rochdale tersebut, 7 (tujuh) buah di antaranya dianggap sebagai asas pokok atau

esensial, (E.D. Damanik, 1980 disadur oleh Soesilo, M. I.(2008, p8)), yaitu:

a. Keanggotaan bersifat sukarela;

b. Pengurusan dikelola secara demokratis;

c. Pembagian SHU sesuai partisipasi masing-masing anggota dalam usaha

koperasi;

d. Bunga yang terbatas atas modal;

e. Netral dalam lapangan politik dan agama;

f. Tata niaga dijalankan secara tunai;

g. Menyelenggarakan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas dan

karyawan koperasi.

Asas ke delapan, yaitu dilarang menjual barang yang tidak murni atau

dipalsukan, dihapus (Drs.Hendrojogi, Msc, 1997). Ternyata dalam

perkembangannya, tidak semua negara sepakat dengan rumusan yang dihasilkan

oleh komisi khusus tahun 1934, terutama sekali terhadap 3 (tiga) butir rumusan

yaitu tentang netral di bidang poitik dan agama, tata niaga dijalankan secara tunai

dan mengadakan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas dan staf. Banyak

negara yang berbeda pandangan mengenai hal tersebut. Maka, pada Kongres

ICA di Paris tahun 1937, ditetapkan bahwa dari 7 (tujuh) prinsip koperasi

Rochdale yang diakui pada Kongres ICA di London tahun 1934, 4 (empat) yang

pertama, telah ditetapkan sebagai prinsip-prinsip ICA sendiri, yaitu:

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

22

a. Keanggotaan bersifat sukarela;

b. Pengendalian secara demokratis;

c. Pembagian SHU sebanding dengan partisipasi anggota;

d. Pembatasan bunga atas modal.

Kemudian dalam Kongres ICA di Praha tahun 1948, ICA menetapkan

dalam Anggaran Dasarnya, bahwa suatu Koperasi di suatu negara dapat menjadi

anggota lembaga tersebut bila Koperasi di negara tersebut mempunyai prinsip-

prinsip sebagai berikut :

a. Keanggotaan bersifat sukarela;

b. Pengendalian secara demokratis;

c. Pembagian SHU sebanding dengan partisipasi anggota;

d. Pembatasan bunga atas modal.

Sementara tiga lainnya, yaitu:

a. Tata niaga dilaksanakan secara tunai;

b. Penyelenggaraan pendidikan dan

c. Netral di bidang politik dan agama menjadi hal yang tidak diwajibkan.

Keadaan menjadi berkembang lagi tatkala Kongres ICA tahun 1966, di

Wina yang memutuskan 6 (enam) prinsip koperasi, yaitu:

a. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela (Voluntary and open

membership);

b. Pengelolaan yang demokratis (Democratic Administration);

c. Pembatasan bunga atas modal (Limited interest on capital);

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

23

d. Pembagian SHU kepada anggota sesuai partisipasi usahanya cara tunai

(Distribution of surplus, in proportion to their purchase);

e. Penyelenggaraan pendidikan bagi anggota, pengurus, pengawas dan staf

(Providing for members, board members and staf education);

f. Kerja sama antar koperasi (Cooperation among the cooperatives).

Terakhir, adalah penyempumaan yang dilakukan melalui Kongres ICA

tahun 1995 di Manchester, Inggris tahun 1995, yang berhasil merumuskan

pernyataan tentang jati diri koperasi (Identity Cooperative ICA Statement/ICIS),

yang butir-butirnya adalah sebagai berikut:

a. Keanggotaan sukarela dan terbuka;

b. Pengendalian oleh anggota-anggota secara demokratis;

c. Partisipasi Ekonomi Anggota;

d. Otonomi dan Kebebasan;

e. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi;

f. Kerja sama di antara Koperasi-Koperasi;

g. Kepedulian Terhadap Komunitas.

2.1.1.5 Fungsi dan Peran Koperasi

Fungsi koperasi antara lain adalah:

a. Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraannya;

b. Membangun sumber daya anggota dan masyarakat;

c. Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota;

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

24

d. Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di

lingkungan kegiatan koperasi;

e. Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri

dalam bidang ekonomi secara optimal.

Sedangkan peran koperasi antara lain adalah sebagai:

a. Wadah peningkatan tarat hidup dan ketangguhan berdaya saing para

anggota koperasi dan masyarakat di lingkungannya;

b. Bagian integral dari sistem ekonomi nasional;

c. Pelaku stategis dalam sistem ekonomi rakyat;

d. Wadah pencerdasan anggota dan masyarakat di lingkungannya.

Soesilo, M. I.(2008, p10)

2.1.1.6 Beberapa Aliran Koperasi

Beberapa pakar koperasi menanggapi adanya beberapa aliran dalam koperasi,

seperti :

1. Aliran Socialist school, yang berkeinginan untuk menjadikan koperasi

sebagai batu loncatan untuk mencapai sosialisme.

2. Aliran Commonwealth School, yang menginginkan agar koperasi dapat

menguasai kehidupan ekonomi, dan ini umumnya terjadi di Inggris dan

negara - negara persemakmuran.

3. Aliran Competitive Yardstict School, yang menginginkan agar tumbuhnya

koperasi dapat berperan sebagai penghilang dampak negatif yang

diakibatkan oleh sistem kapitalisme. Aliran ini banyak dianut di Swedia,

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

25

dan merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai Institutional

Economic Balance Theory.

4. Aliran Pendidikan, yang menginginkan hendaknya koperasi berperanan

untuk meningkatkan pendidikan demi tecapainya tujuan peningkatan

ekonomi.

5. Aliran Nimes, yang menghendaki agar keberhasilan koperasi dapat

memperbaiki perekonomian semua golongan.

Dalam menyikapi adanya beberapa aliran koperasi tersebut, Koperasi

Indonesia, tampaknya lebih bersikap moderat, yaitu menyaring semua nilai-nilai

yang baik dari masing-masing aliran tersebut, kemudian diaplikasikan sesuai

dengan situasi dan kondisi spesifik masyarakat Indonesia.

Dalam kenyataannya, memang tidak ada aliran yang dianut secara murni

oleh sesuatu negara.

(M. Iskandar Soesilo, 2008, p11)

2.1.1.7 Beberapa Hal Pokok Yang Membedakan Koperasi Dengan Badan Usaha

Non Koperasi

Menurut Soesilo, M. I.(2008, p12), ada beberapa hal pokok yang

membedakan koperasi dengan badan usaha lain yang non koperasi. Hal tersebut

antara lain adalah:

1. Koperasi adalah kumpulan orang, bukan kumpulan modal sebagaimana

perusahaan non koperasi.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

26

2. Kalau di dalam suatu badan usaha lain yang non koperasi, suara

ditentukan oleh besarnya jumlah saham atau modal yang dimiliki oleh

pemegang saham, dalam koperasi setiap anggota memiliki jumlah suara

yang sama, yaitu satu orang mempunyai satu suara dan tidak bisa

diwakilkan (one man one vote, by proxy).

3. Pada koperasi, anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan (owner-user),

oleh karena itu kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi harus sesuai

dan berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan ekonomi anggota. Hal

yang demikian itu berbeda dengan badan usaha yang non koperasi.

Pemegang saham tidak harus menjadi pelanggan. Badan usahanya tidak

perlu harus memberikan atau melayani kepentingan ekonomi pemegang

saham.

4. Tujuan badan usaha non koperasi pada umumnya adalah mengejar laba

yang setinggi-tingginya. Sedangkan koperasi adalah memberikan manfaat

pelayanan ekonomi yang sebaik-baiknya (benefit) bagi anggota.

5. Anggota koperasi memperoleh bagian dari sisa hasil usaha sebanding

dengan besarnya transaksi usaha masing-masing anggota kepada

koperasinya, sedangkan pada badan usaha non koperasi, pemegang

saham memperoleh bagian keuntungan sebanding dengan saham yang

dimilikinya.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

27

2.1.2 Kebijakan Pengembangan Koperasi

2.1.2.1 Pengenalan tentang Keuangan dan Modal Koperasi

Modal koperasi berasal dari dua sumber, yaitu modal sendiri dan modal

luar (modal asing). Koperasi dapat memanfaatkan modal sendiri dan modal luar

dalam upaya memenuhi kebutuhan modalnya.

Gambar 2.1 Sumber Modal Koperasi Sumber : Deputi bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan

perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK (2011)

Menurut Tim Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kementerian Koperasi dan UKM (2010, p20), modal sendiri adalah modal yang

berasal dari koperasi itu sendiri atau dengan kata lain modal yang menanggung

resiko.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

28

Modal sendiri meliputi:

1. Simpanan pokok adalah simpanan yang dibayarkan anggota yang

besarnya ditentukan dan dibayar sebagai tanda anggota koperasi.

2. Simpanan wajib adalah simpanan yang besarnya ditentukan dan

disepakati dalam Anggaran Dasar (AD) atau Anggaran Rumah

Tangga(ART) yang dibayarkan secara rutin kepada koperasi dan biasanya

diabayarkan setiap bulan.

3. Simpanan sukarela (manasuka) adalah simpanan yang di tujukan untuk

koperasi yang sudah berjalan lama, simpanan ini sering dikategorikan

sebagai hutang jangka pendek, karena bisa diambil sewaktu-waktu

4. SHU yang tidak dibagikan (Dana cadangan) adalah dana yang diambil

dari 25 % Sisa Hasil Usaha (SHU) yang di dapat.

5. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah selisih antara jumlah penerimaan dan

jumlah pengeluaran.

2.1.2.2 Proses Pendirian Koperasi

Berikut ini adalah merupakan gambar bagan proses pendirian koperasi yang

berlaku di Indonesia. (Gambar 2.2)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

29

Gambar 2.2 Proses Pendirian Koperasi Sumber : Deputi bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan

perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK (2011)

Proses pendirian koperasi dimulai dengan adanya suatu gagasan yaitu

untuk memenuhi kebutuhan bersama dan memecahkan masalah ekonomi melalui

adanya koperasi. Selanjutnya gagasan tersebut dilanjutkan dengan sosialisasi

kepada pemuka masyarakat dan anggota masyarakat yang menyatakan bahwa

suatu koperasi akan didirikan. Setelah sosialisasi tersebut diadakan maka

diadakan penyuluhan bimbingan magang bagi calon anggota dan karyawan

koperasi. Kemudian setelah penyuluhan dilakukan maka baru akan di lanjutkan

dengan learning by doing untuk para anggota dan karyawan koperasi. Setelah

proses – proses itu selesai dilakukan maka koperasi yang didirikan juga harus

berbadan hukum agar pondasi dari suatu koperasi tersebut dapat kokoh untuk

dijalani dalam jangka panjang.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

30

2.1.2.3 Proses Pendirian Badan Hukum Koperasi

Gambar 2.3 Proses Pendirian Badan Hukum Koperasi Sumber : Deputi bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan

perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK (2011)

Pendirian badan hukum koperasi dilakukan dalam 2 tahap yaitu

pembuatan akta dan pengesahan akta tersebut. Di dalam pembuatan akta ada 2

proses yang harus dijalani, antara lain adalah mengadakan rapat pendiri yang

terdiri dari membahas tentang anggaran dasar, rencana usaha, membentuk badan

pengurus dan kekuasaan penidir koperasi tersebut. Proses kedua dalam

pembuatan akta adalah mengajukan permohonan pengesahan yang terdiri dari

akta pendirian, rencana usaha, bukti setor, jumlah modal, daftar hadir rapat,

berita acara, dan ktp/ identitas anggota rapat. Setelah proses pembuatan akta

selesai dibuat, maka langkah selanjtnya adalah pengesahan akta tersebut yang

terdiri dari penerimaan surat permohonan dilanjutkan dengan verifikasi surat

tersebut. Jika dalam verifikasi surat permohonan ditolak maka calon koperasi

tersebut harus kembali melengkapi data – data yang diharuskan. Namun jika

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

31

surat permohonan diterima maka akan langsung disahkan dan diumumkan dalam

badan negara bahwa koperasi tersebut resmi dibuka.

2.1.3 Teori Analisis Sistem Dinamis

Metodologi system dynamics telah berkembang sejak dekade 50-an,

pertama kali dikembangkan oleh Jay. W. Forrester sewaktu kelompoknya

melakukan riset di MIT dengan mencoba mengembangkan manajemen industri

guna mendesain dan mengendalikan sistem industri. Mereka mencoba

mengembangkan metode manajemen untuk perencanaan industri jangka panjang.

Di dalam perancangan sistem dinamis, hal awal yang perlu dilakukan

adalah berpikir semantik. Menurut Muhammadi et al. (2001, p9) berpikir

semantik adalah kesadaran untuk mengapresiasi dan memikirkan suatu kejadian

sebagai sebuah sistem (systemic approach). Berdasarkan adanya pemahaman

tentang kejadian semantik, maka ada lima langkah yang dapat ditempuh untuk

menghasilkan bangunan pemikiran (model) yang bersifat sistematik, yaitu :

1. Identifikasi proses menghasilkan kejadian nyata

Identifikasi proses adalah mengungkapkan pemikiran tentang proses

nyata (actual transformation) yang menimbulkan kejadian nyata (actual

state). Proses nyata itu merujuk kepada objektivitas dan bukan proses

yang dirasakan atau subyektivitas.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

32

2. Identifikasi kejadian yang diinginkan

Identifikasi kejadian yang diinginkan adalah memikirkan kejadian yang

seharusnya, yang diinginkan, yang dituju yang ditargetkan ataupun yang

direncanakan (desired state).

3. Identifikasi kesenjangan antara kenyataan dengan keinginan

Artinya adalah memikirkan tingkat kesenjangan antara kejadian aktual

dengan seharusnya. Kesenjangan tersebut adalah masalah (bisa

dinyatakan dalam ukuran kuantitatif atau kualitatif) yang harus

dipecahkan atau tugas (misi) yang harus diselesaikan.

4. Identifikasi dinamika menutup kesenjangan

Identifikasi mekanisme tentang dinamika variabel-variabel untuk mengisi

kesenjangan antara kejadian nyata dengan kejadian yang diinginkan.

5. Analisis kebijakan

Analisis kebijakan adalah menyusun alternatif tindakan atau keputusan

yang akan diambil untuk mempengaruhi proses nyata sebuah sistem

dalam menciptakan kejadian nyata.

Dalam menyusun model dinamik terdapat tiga bentuk alternatif yang dapat

digunakan (Muhammadi et al., 2001), yaitu :

a. Verbal

Model verbal adalah model sistem yang dinyatakan dalam bentuk

katakata.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

33

b. Visual (analog model kualitatif)

Deskripsi visual dinyatakan secara diagram dan menunjukkan hubungan

sebab-akibat banyak variabel dalam keadaan sederhana dan jelas.

Analisis deskripsi visual dilakukan secara kualitatif.

c. Matematis

Model visual dapat direpresentasikan ke dalam bentuk matematis yang

merupakan perhitungan-perhitungan terhadap suatu sistem. Semua bentuk

perhitungannya bersifat ekuivalen, yang mana setiap bentuk berperan

sebagai alat bantu untuk dimengerti bagi yang awam.

Muhammadi et al. (2001, pp3-7) didalam bukunya menjelaskan bahwa,

sistem adalah keseluruhan interaksi antarunsur dari sebuah objek dalam batas

lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Penjelasan dari pengertian

sistem di atas, antara lain:

a. Keseluruhan, yaitu mencakup bagian-bagian atau divisi,

b. interaksi, yaitu pengikat atau penghubung antarunsur,

c. unsur, yaitu benda, baik konkrit atau abstrak, yang menyusun objek sistem,

d. objek, yaitu sistem yang menjadi perhatian,

e. batas, yaitu sistem yang memiliki batasan disebut sistem tertutup. Sistem

tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang dianggap kedap (tidak

tembus) terhadap pengaruh lingkungan. Sistem tertutup itu hanya ada dalam

anggapan (untuk analisis), karena pada kenyataan sistem selalu berinteraksi

dengan lingkungan atau sebagai sebuah sistem terbuka,

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

34

f. dan tujuan, yaitu unjuk kerja sistem yang teramati dan diinginkan.

Kemudian Muhammadi et al. (2001, p28) menjelaskan bahwa sistem

dinamis adalah sebuah sistem tertutup. Pengaruh faktor lingkungan terhadap

sistem dimungkinkan terjadi dan perubahan eksternal itu dianggap sebagai

variabel eksogen.

1. Struktur Sistem dan Diagram Simpal Kausal

Menurut Muhammadi et al. (2001, p23), struktur sistem adalah interaksi

atau mekanisme. Setiap gejala apapun, baik fisik ataupun non-fisik,

bagaimanapun kerumitannya, dapat disederhanakan menjadi struktur dasar yaitu

mekanisme dari masukan, proses, keluaran dan umpan balik. Untuk

memudahkan pekerjaan berpikir sistemik ini, struktur sistem dinamis

disederhanakan ke dalam diagram simpal kausal. Ciri sistem tertutup dari sistem

dinamis dalam hal ini ditunjukkan simpal umpan balik dari struktur.

Menurut Muhammadi et al. (2001, pp28-30), diagram simpal kausal

adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab-akibat (causal

relationships) ke dalam bahasa gambar tertentu. Di sini bahasa gambar tersebut

adalah panah yang saling mengait, sehingga membentuk diagram simpal (causal

loop), di mana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah

mengungkapkan akibat.

Keduanya, baik unsur sebab maupun akibat, atau salah satu diantaranya

(sebab saja atau akibat saja) harus merujuk keadaaan yang terukur, baik secara

kualitatif untuk keadaan yang dirasakan (perceived) maupun secara kuantitatif

untuk keadaan nyata (actual). Harus diingat logikanya adalah proses (rate)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

35

sebagai sebab yang menghasilkan keadaan (level) sebagai akibat, ataupun

sebaliknya. Informasi tentang keadaan sebagai sebab menghasilkan pengaruh

pada proses sebagai akibat. Contoh diagram simpal kausal dapat dilihat pada

Gambar 2.4.

Lahir MatiPenduduk

+

+ -

+

( + ) ( - )

Gambar 2.4 Diagram Simpal Kausal sederhana

Sumber : Muhammadi et al., 2001, p33

Pada Gambar 2.4 terdapat tulisan yang berwarna hitam adalah proses

(rate) dan tulisan yang berwarna biru adalah keadaan (level). Tanda “( + )”

menjelaskan bahwa simpal antara “Lahir” dan “Penduduk” adalah simpal positif,

mempunyai perilaku percepatan atau perlambatan. Sedangkan tanda “( - )”

menjelaskan bahwa simpal antara “Penduduk” dan “Mati” adalah simpal negatif,

mempunyai perilaku menuju sasaran atau limit.

2. Diagram Alir

Menurut Taylor & Francis (2009), disebutkan bahwa “In the next step of

model building, the stock and flow structure of the system is drawn based on the

causal loop diagram (There are technical limitations of determining loop

polarity from causal loop diagrams, which are ignored in this overview). The

stock and flow structure shows stocks, flow controllers and decision structures

within the system. Conserved physical flows connect stocks in the diagram.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

36

Information flows drive different physical flows. The stock and flow diagram for

the sales system discussed earlier is shown in” (Gambar 2.5).

Gambar 2.5 Stock and flow diagram for sales system

Taylor & Francis (2009)

The arrows drawn with regulating valves indicate physical flows.

Rectangles (Order Backlog, Sales Staff) indicate accumulations or stocks. The

valves (Order Bookings, Deliveries, Hiring) on the physical flows control flows

in and out of stock. In system dynamics parlance they are termed as flow

variables. Circles (Budget Allotted for Sales Force) indicate converters that are

used to capture decision rules or perform intermediate computation. Thin arrows

represent information flows connecting converters with stocks.

The stock and flow structure of the system is simply shorthand for the

underlying mathematical representation of the system. Each stock is an

integration of flows affecting it. For the purpose of simulation this is expressed

as a difference equation wherein over a time period "dt," the value of stock

changes by "dt" times the net flow into the stock. A flow is expressed as a

function of one or more stocks and converters. Each converter represents the

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

37

decision rule that is dependent on the current state. Associated delays or

attenuation, if any, are represented appropriately. Software packages available

today are capable of automatically creating the underlying mathematical

representation from the graphical stock and flow structure.

Simulating the system equations over time with assumed initial values for

system variables generates the dynamic behavior of the system. At this point

elaborate tests are performed to validate the model for adequacy of problem

boundary coverage and reproduction of reference mode behavior. A validated

model is used for performing different kinds of analysis like sensitivity analysis

and what-if analysis to support decision-making about a future course of action.

One important analysis involves experimental identification of feedback loops

that dominate the dynamics at different points of time. Termed as loop

dominance analysis, this provides further insight into the structure of the system

and leads to design of policy structures that result in favorable dynamics.

3. Simulasi

Menurut Muhammadi et al. (2001, pp51-52), simulasi adalah peniruan

prilaku suatu gejala atau proses. Simulasi bertujuan untuk memahami gejala atau

proses tersebut, membuat analisis dan peramalan prilaku gejala atau proses

tersebut di masa depan. Simulai dilakukan melalui tahap-tahap seperti berikut:

penyusunan konsep, pembuatan model, simulasi dan validasi hasil simulasi.

Software Powersim Studio 7 Express, yang berbasis pada konsep System

Dynamics, digunakan untuk membuat sebuah model yang nyata. Model ini akan

sangat membantu pengguna permainan ini untuk memahami keterkaitan antar

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

38

variabel dalam sistem yang disimulasikan. Hal tersebut akan membesar tingkat

keberhasilan tujuan permainan simulasi bisnis ini. (Armand Omar, dkk (2005)).

2.1.4 Metode Pengolahan Data dengan Regresi

Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian diolah dengan

menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service

Solution) versi 16.0. Metode pengolahan data yang akan mendukung

permodelan sistem dinamis adalah dengan menggunakan analisis

regresi sederhana dan regresi berganda untuk mengolah data – data

variabel yang dikumpulkan.

Menurut Kuncoro, E.A dan Riduwan (2007, p83), Regresi adalah suatu

proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi

di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang

dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil.

Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk

meramalkan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi

linear sederhana adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat.

Persamaan umum regresi sederhana adalah :

Y = a + bx

Y = Variabel Terikat

X = Variabel Bebas

a = Konstanta, b = Koefisien Regresi

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

39

Regresi linear berganda adalah regresi dimana terdapat lebih dari satu

variabel bebas. Analisis regresi berganda dilakukan bila jumlah variabel

bebasnya minimal dua. Dari teknik analisis regresi berganda, maka akan

diketahui apakah ada pengaruh secara bersama-sama antar variabel bebas yang

ada terhadap variabel terikat. Persamaan regresi berganda adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = Variabel Terikat

A = Konstanta

X1 , X2 = Variabel Bebas

b1, b2 = Koefisien Regresi

2.1.5 Teori Decision Support System (DSS)

O’Brien (2005, p440) menjelaskan bahwa Decision Support System –

DSS (Sistem Pendukung Keputusan) adalah sistem informasi yang menggunakan

model keputusan dalam proses pemodelan analisis interaktif dan ad hoc, untuk

mencapai keputusan khusus oleh pengambil keputusan tertentu.

Tabel 2.1 Perbandingan perbedaan utama informasi dan kemampuan pendukung

keputusan sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan

(Decision Support System - DSS)

Sistem Informasi

Manajemen

Sistem Pendukung

Keputusan

Pendukung keputusan

yang disediakan

Menyediakan informasi

mengenai kinerja

Menyediakan informasi

dan teknik oendukung

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

40

organisasi keputusan untuk

menganalisis masalah

khusus atau peluang

Bentuk informasi dan

frekuensi

Respons dan laporan

periodik, pengecualian,

permintaan, dan

pendorong

Respons dan permintaan

yang interaktif

Format informasi Format tetap dan telah

ditentukan sebelumnya

Format yang dapat

diadaptasi fleksibel, dan

ad hoc

Metodologi pemrosesan

informasi

Informasi yang

diproduksi dengan

ekstraksi dan

manipulasi data bisnis

Informasi yang

diproduksi dengan

pemodelan analisis dari

data bisnis

Sumber : O’Brien (2005, p440)

Jenis struktur keputusan ada 3 yaitu :

a. Tak terstruktur adalah keputusan pada tingkat strategis dan melibatkan

situasi keputusan dimana tidak mungkin menentukan lebih awal

mengenai prosedur keputusan yang harus diikuti.

b. Semiterstruktur adalah keputusan pada tingkat lebih taktis dan melibatkan

prosedur keputusan yang dapat ditentukan, tapi tidak cukup untuk

mengarah ke suatu keputusan yang direkomendasikan. Contohnya

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

41

keputusan mengenai peluncuran layanan e-commerce yang baru dan

membuat perubahan besar mengenai tunjangan karyawan akan bedasara

pada jangkauan tak terstruktur hingga semi terstruktur.

c. Terstruktur adalah keputusan yang dibuat pada tingkat manajemen

operasional dan melibatkan situasi dimana prosedur yang diikuti ketika

keputusan diperlukan, dapat dikatakan lebih awal. Contohnya keputusan

pemesanan ulang persediaan yang dihadapi oleh kebanyakan bisnis.

(O’Brien, 2005, p440)

2.1.6 Teori Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

2.1.6.1 Pengertian Sistem

Definisi/Pengertian Sistem Menurut Para Ahli antara lain adalah sebagai berikut:

Menurut Ludwig Von Bartalanfy (dalam duniabaca.com (2011)), Sistem

merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi

diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Menurut Anatol Raporot (dalam duniabaca.com (2011)) Sistem adalah

suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

Menurut L. Ackof (dalam duniabaca.com (2011)) , Sistem adalah setiap

kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam

keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Sistem menurut Mcleod et al. (2004, p9) adalah sekelompok elemen-

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

42

transformasi, ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau

proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi

tujuannya.

Sedangkan menurut O`Brien (2005, p29) sistem adalah sekumpulan

komponen yang saling berhubungan atau berinteraksi membentuk satu

kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem lebih tepat didefinisikan

sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan

output dalam proses transformasi yang teratur.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau

elemen yang saling berinteraksi, terkait dan memiliki hubungan satu sama lain

sehingga dapat mencapai suatu tujuan.

2.1.6.2 Pengertian Informasi

Menurut Indrajit dalam Zubair (2005, p9) di Rasman (2011), ”Informasi

adalah hasil pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang

dibandingkan dengan data mentah ”.

Sedangkan Krismiaji dalam Zabaer (2005, p15) di Rasman (2011),

menjelaskan “Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki

kegunakan dan manfaat”.

Mcleod et al. (2004, p12), informasi adalah data yang telah diproses,

atau data yang memiliki arti.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

43

Jadi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah

menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan

yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa

sekarang atau yang akan datang.

2.1.6.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p5) di dalam buku pengantar sistem informasi,

Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang,

hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

mengumpulkan mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Khosrow-Pour (2009, p. 400), Sistem informasi adalah sebuah

sistem yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, orang-orang, dan bisnis

atau sekelompok komunitas dari struktur-struktur dan proses-proses.

Menurut Laudon & Laudon (2006, p. 50), Sistem informasi adalah

sebuah satu kesatuan dari komponen-komponen yang saling berhubungan yang

mengumpulkan atau mengambil, memproses, menyimpan, dan mendistribusi

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam

sebuah organisasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah kombinasi

dari pengguna hardware, software, komunikasi jaringan, dan sumber-sumber data

yang mengumpulkan, memproses dan mendistribusikan informasi.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

44

2.1.6.4Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut :

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok

bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model,

komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen

software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen

tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan

untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan

di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan

keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai

sistem.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

45

mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi

sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung

database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi

untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan

memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu

informasi.

7. Komponen basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan

dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras

komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan

informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan

sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas

penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan

perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management

System).

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

46

8. Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,

api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan

sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat

diatasi.

(Billy N Mahamudu (2011, p2))

2.1.6.5 Pengertian Analisis Sistem

Menurut pendapat O`Brien (2005, p518), menjelaskan bahwa pengertian

analisis sistem merupakan studi yang mendalam mengenai informasi yang

dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan prasyaratan fungsional

(functional requirement) yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem

informasi baru. Analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan

oleh suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

Sedangkan pengertian analisis sistem menurut pendapat Mcleod dan

Schell (2004, p138) adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan

tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah penelitian mengenai

sistem yang telah ada dan merupakan pembelajaran yang mendalam mengenai

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

47

informasi yang dibutuhkan oleh user dengan tujuan untuk melakukan

perancangan sistem informasi yang baru.

2.1.6.6 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut pendapat Mcleod et al. (2004, p140), rancangan sistem adalah

penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Menurut O`Brien (2005, p521), desain sistem mendeskripsikan

bagaimana sistem akan memenuhi tujuannya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan

informasi pengguna. Jadi dapat disimpulkan bahwa rancangan sistem merupakan

penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru untuk memenuhi

kebutuhan pengguna.

2.1.6.7 Teori Perancangan OOAD (Object Oriented Analysis & Design)

Menurut Mathiassen et al. (2000, p4), objek merupakan dasar dalam

Object Oriented Analysis And Design (OOAD). Object is an entity with identity,

state, and behavior. (Objek adalah sebuah entitas yang terdiri dari identitas, state

dan behavior. Class is a description of collection of objects sharing structure,

behavioural pattern, and attributes”). Class merupakan sebuah deskripsi

mengenai kumpulan objek – objek yang memiliki struktur, behavioural pattern

dan atribut yang sama. Jadi apabila suatu objek tidak digambarkan secara

sendiri–sendiri, melainkan merupakan gambaran kumpulan objek–objek, maka di

sebut kelas/class.

Menurut Mathiassen et al. (2000, p5), keuntungan dari OOAD adalah:

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

48

- Menyediakan informasi yang jelas mengenai konteks sistem

- Suatu metode yang mempunyai hubungan diantara :

a. Analisis berorientasi objek,

b. Desain berorientasi objek,

c. Tampilan berorientasi objek, dan

d. Pemrograman berorientasi objek.

- Merupakan konsep yang umum yang dapat digunakan untuk memodelkan

hampir semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural

language).

- Mengurangi biaya maintenance.

- Memudahkan untuk mencari hal yang akan diubah

- Membuat perubahan menjadi lokal, tidak bepengaruh pada modul yang

lainnya.

Notasi standar yang digunakan dalam OOAD adalah UML (Unified

Modelling Language). UML hanya berfungsi sebagai notasi dan bukan sebagai

metode dalam melakukan modeling.

Analisis dan perancangan berorientasi objek terdiri dari 4 aktifitas utama

yang digambarkan sebagai berikut: (Gambar 2.6)

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

49

Gambar 2.6 Kegiatan utama dan hasil dari Object Oriented Analysis and Design Sumber : Mathiassen et al. (2000, p15)

Menurut Mathiassen et al. (2000, p18), ada empat prinsip umum dalam

menganalisis dan merancang sebuah sistem yaitu:

1. Pemodelan konteks (Model the Context)

Konteks dari sebuah sistem dapat dilihat dari dua perspektif yang saling

melengkapi yaitu problem domain dan application domain. Problem

domain merupakan bagian dari konteks yang diatur, diawasi atau

dikendalikan oleh sebuah sistem. Application domain merupakan sebuah

organisasi yang mengelola, mengawasi atau mengendalikan suatu

problem domain. Kesuksesan dan kegagalan sebuah sistem tergantung

dari seberapa baik application domain dan problem domain terhubung

bersama – sama ke dalam fungsi keseluruhan.

Oleh karena itu, pemodelan dari problem domain dan application domain

merupakan hal yang mendasar selama kegiatan analisis dan perancangan

sistem.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

50

2. Penekanan pada Arsitektur (Emphasize the Architecture)

Analisis dan perancangan berorientasi objek menekankan arsitektur

sistem sebagai sebuah tantangan utama, menfokuskan kepada kemudahan

untuk dipahami, fleksibilitas dan kegunaannya sebagai kualitas

perancangan yang penting. Sebuah arsitektur sistem harus mudah untuk

dipahami karena menyediakan sebuah dasar bagi keputusan dan sebagai

alat komunikasi serta alat kerja pada tugas pengembangan selanjutnya.

Arsitektur sistem harus fleksibel karena pengembangan sistem terjadi

pada lingkungan yang bergejolak. Terakhir, arsitektur sistem harus dapat

bermanfaat karena kesuksesan sebuah system tergantung dari bagaimana

sistem dapat berperan dalam organisasi pengguna.

Dalam analisis dan perancangan berorientsi objek, ada tiga komponen

arsitektur dasar yaitu : model component, function component dan

interface component. Model component berisi sebuah model dinamis dari

problem domain sistem. Function component berisi fasilitas – fasilitas

bagi user untuk melakukan update dan mengunakan model component.

Interface component merangkaikan sistem ke dalam konteksnya dengan

dua cara. Cara pertama, interface mencakup monitor dengan teks dan

grafik – grafik, print, dan fasilitas lain yang membuat user dapat

mengaktifkan fungsi – fungsi sistem. Cara kedua, interface terhubung

secara langsung dengan teknikal sistem lain seperti radar dan sensor.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

51

3. Penggunaan kembali Pola – Pola (Reuse Patterns)

Cara mendasar untuk memastikan kualitas dan efisiensi dalam analisis

dan perancangan adalah dengan menggunakan kembali ide-ide yang telah

diuji dan digunakan dalam situasi – situasi lain. Analisis dan perancangan

berorientasi objek menginspirasikan penggunaan kembali ini dengan dua

cara, yaitu dengan menggunakan objek dan komponen dan dengan

menggunakan pola analisis dan perancangan.

4. Penyesuaian Metode (Tailor the Method)

OOAD adalah kumpulan dari pedoman umum untuk melakukan analisis

dan perancangan sistem. Oleh sebab itu, harus dilakukan penyesuaian

terhadap organisasi dan proyek. Untuk membuat metode lebih berguna,

perancangan harus dilakukan dengan sedemikian rupa sehingga adaptasi,

perbaikan, dan penggantian bagian lebih mudah untuk

diimplementasikan.

OOAD merefleksikan empat perspektif sentral pada suatu sistem dan

konteksnya, yaitu isi informasi dari sistem, bagaimana sistem akan

digunakan, sistem sebagai keseluruhan dan komponen – komponen dari

sistem. Perpektif – perspektif tersebut terhubung dengan aktivitas –

aktivitas utama dari analisis dan perancangan berorientasi objek, yaitu

problem domain analysis, application domain analysis, architectural

design dan component design, secara berturut – turut.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

52

2.1.6.8 Pengertian System Definition

Menurut Mathiassen et al. (2000, p37), system definition adalah deskripsi

ringkas dari sistem terkomputerisasi yang diekspresikan dalam bahasa natural.

Tujuan system definition adalah untuk memilih sistem aktual yang akan

dikembangkan. Hal ini dilakukan dengan mengklarifikasikan interpretasi,

kemungkinan dan konsekuensi dari beberapa solusi alternatif secara sistematis.

2.1.6.9 Pengertian Rich Picture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p25), rich picture adalah sebuah

gambaran informal yang digunakan oleh pengembang sistem untuk menyatakan

pemahaman mereka terhadap situasi dari sistem yang sedang berlangsung. Rich

picture juga dapat digunakan sebagai alat yang berguna untuk memfasilitasi

komunikasi yang baik antara pengguna dalam sistem.

Rich picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari sistem tersebut,

yang ditentukan sendiri oleh pengembang sistem dengan mengunjungi

perusahaan untuk melihat bagaimana perusahaan tersebut beroperasi, berbicara

dengan banyak orang untuk mengetahui apa yang harus terjadi atau seharusnya

terjadi, dan mungkin melakukan beberapa wawancara formal.

FACTOR terdiri dari 6 elemen yaitu :

\

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

53

Tabel 2.2 Tabel FACTOR Criteria

Functionality Fungsi sistem yang mendukung application domain.

Application domain Bagian dari organisasi, administrasi, monitor, atau

kontrol problem domain.

Conditions Kondisi setelah sistem akan dikembangkan dan

digunakan.

Technology Teknologi yang digunakan dalam pengembangan

sistem dan teknologi yang akan menjalankan sistem.

Objects Object utama dalam problem domain.

Responsibility Tanggung jawab keseluruhan sistem dalam

hubungannya dengan context.”

Sumber : Mathiassen et al. (2000, p40)

2.1.7 Problem Domain

Menurut Mathiassen (2000, p45) merupakan bagian dari konteks yang

diatur, dimonitor atau di kendalikan oleh sistem. Tujuannya adalah untuk

mengidentifikasikan kebutuhan–kebutuhan untuk model dari sistem atau apa

yang kita buat untuk sebuah sistem. Fokus pada informasi apa yang harus

ditangani oleh sistem dan menghasilkan sebuah model yang merupakan

gambaran dari class, objek, struktur dan behaviour yang ada dalam problem

domain.

Pada problem domain analysis terdapat tiga aktivitas utama yaitu:

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

54

1. Classes, aktivitas ini meliputi pendefinisian dan pembuatan karakteristik

problem domain dengan memilih class dan event yang menghasilkan

event table.

2. Structure, aktivitas ini menekankan pada penggambaran hubungan antara

class dan object yang ada pada problem domain sehingga menghasilkan

class diagram.

3. Behavior, aktivitas ini menggambarkan properti yang dinamis dan atribut

– atribut dari setiap class yang dipilih. Tujuan dari behavior adalah untuk

membuat pemodelan dinamis dari suatu problem domain.

Gambar 2.7 Aktivitas dalam Problem Domain Modelling Sumber : Mathiassen et al.(2000, p46)

2.1.8 Notasi UML

Menurut Mathiassen et al.(2000, p327), notasi adalah bahasa tekstual dan

grafikal yang diformulasikan secara terpisah untuk mendeskripsikan suatu

sistem dan konteksnya. Tujuan dari notasi adalah untuk menyederhanakan

komunikasi dan dokumentasi. Notasi standar yang akan digunakan adalah UML

(Unified Modeling Language) yang merepresentasikan sistem dengan

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

55

berorientasi objek. Melalui seperangkat diagram, UML menyediakan standar

untuk menggambarkan perancangan sistem dari sudut pandang yang dapat

dipahami oleh pihak-pihak yang terkait dalam pengembangan sistem. Dengan

kata lain, UML merupakan bahasa yang telah menjadi standar untuk merancang

model sebuah sistem.

2.1.8.1 Class Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2000, p53), class adalah kumpulan dari objek

yg mempunyai structure, behavior pattern dan atributte yang bersamaan untuk

memanipulasi atau mengelolah attribute. Kegiatan class merupakan kegiatan

pertama dalam analisis problem domain. Langkah –langkah dalam menentukan

class, terdiri dari: abstraksi fenomena dari problem domain dalam objek dan

event, klasifikasikan objek dan event, memilih class dan event yang akan

dipelihara informasinya oleh sistem.

Menurut Mathiassen (2000, p51), objek adalah sebuah entitas yang

memiliki identitas, status, dan behaviour atau sesuatu yg dpt disentuh atau

dirasakan dan tentang user yg mana menyerupai data dan kombinasi behaviour di

antara mereka serta suatu entitas yg mempunyai indentitas, state, dan behavior.

Event merupakan kejadian secara terus menerus yang melibatkan satu atau lebih

objek.

Pemilihan class tersebut bertujuan untuk mendefinisikan dan membatasi

problem domain. Sementara pemilihan kumpulan event yang dialami atau

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

56

dilakukan oleh satu atau lebih objek bertujuan untuk membedakan tiap–tiap kelas

dalam problem domain. Kegiatan class akan menghasilkan suatu event table.

Tabel 2.3 Contoh Event Table

Sumber : Mathiassen et al. (2000, p50)

2.1.8.2 Structure

Menurut Mathiassen et al. (2000, p69) kegiatan ini bertujuan untuk

menjelaskan hubungan struktural antara kelas-kelas dan objek-objek pada

problem domain. Ada empat tipe hubungan struktural dimana keempatnya dibagi

ke dalam dua bagian yaitu:

1. Class structure, meliputi:

a. Generalization adalah suatu kelas yang umum (kelas super) yang

menggambarkan properti umum untuk suatu grup yang memiliki

kelas khusus (sub kelas).

Class Events

reserved cancelled treated employed resigned graduated agreed

Customer X X X

Assistant X X X X X

Apprentice X X X X

Reservation X X X

Plan X X

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

57

Gambar 2.8 Contoh Generalization Sumber : Mathiassen et al. (2000, p73-74)

b. Cluster adalah suatu koleksi dari kelas yang berhubungan.

Gambar 2.9 Contoh Cluster Structure Sumber : Mathiassen et al. (2000, p75)

2. Object structure, meliputi:

a. Aggregation : adalah suatu objek superior (keseluruhan) yang

berisi jumlah dari objek atau bagiannya.

Gambar 2.10 Contoh Aggregation Structure Sumber : Mathiassen et al. (2000, p76)

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

58

b. Association : adalah hubungan yang berarti antar sejumlah objek.

Gambar 2.11 Contoh Association Structure Sumber : Mathiassen et al. (2000, p77)

Hasil dari kegiatan stuktur ini adalah class diagram. Class Diagram

menghasilkan ringkasan model problem-domain yang jelas dengan

menggambarkan semua struktur hubungan statik antar kelas dan objek yang ada

dalam model dari system yang berubah-ubah.

2.1.8.3 Behaviour

Menurut Mathiassen et al. (2000, p89), behavior merupakan kegiatan

yang terakhir dalam analisa problem domain yang bertujuan untuk memodelkan

apa yang terjadi (perilaku dinamis) dalam problem domain sistem sepanjang

waktu. Behavior berhubungan dengan sesuatu yang dpt dilakukan objek dan ini

berhubungan dengan fungsi yang dilakukan pada data objek (atribut). Tugas

utama dalam kegiatan ini adalah menggambarkan pola prilaku (behavioural

pattern) dan atribut dari setiap class. Hasil dari kegiatan ini adalah statechart

diagram.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

59

Gambar 2.12 Contoh Statechart Diagram Sumber : Mathiassen et al. (2000, p89)

Behavior Pattern adalah suatu deskripsi dari kemungkinan event traces

yg terjadi pada semua objek di dalam class. Cara menentukannya, yaitu:

1. Suatu behavior dalam objek di gambarkan seperti yg memperlihatkan

suatu pemesanan peristiwa tertentu dalam waktu ke waktu.

2. Tentukan notasi dalam behavioral pattern yang dapat berupa :

a) sequence dimana event muncul satu per satu secara berurutan

b) selection dimana terjadi pemilihan satu event dari sekumpulan

event yang muncul

c) repeptition dimana sebuah event muncul sebanyak nol atau

beberapa kali (pengulangan).

Gambar 2.13 Aktivitas dalam Behavioural Patterns Sumber : Mathiassen et al. (2000, p92)

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

60

2.1.8.4 Use Case Diagram

(Mathiassen et al., 2000, p119) Diagram use case digunakan untuk

menunjukkan hubungan antara actor (aktor) dan use cases, serta menggambarkan

fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Aktor adalah suatu abstraksi

dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem sasaran Use case

didefinisikan sebagai suatu pola interaksi antara sistem tersebut dan aktor dalam

application domain. (Mathiassen et al., 2000, p129) Use case diagram dapat

menunjukkan use-case groupings, dimana seorang actor dapat berpartisipasi pada

semua use case dalam sebuah use case diagram yang merepresentasikan area

fungsionalitas tertentu dalam sistem. (Bennett et al., 2005, p35) Seperti semua

UML model, use case model dapat diorganisasikan dalam package sebagai

bagian dari model management view.

(Bennett et al., 2006, p145) Use case adalah deskripsi dari fungsionalitas

sistem dari perspektif pengguna/user. Use case diagram digunakan untuk

menunjukkan fungsionalitas yang disediakan sistem dan untuk menunjukkan

user mana yang akan berkomunikasi dengan sistem dalam menggunakan

fungsionalitas tersebut.

(Bennett et al., 2006, pp148-149) Hubungan yang lebih jauh pada use

case diagram ditunjukkan dengan <<extend>> dan <<include>>. <<extend>>

digunakan ketika ingin menunjukkan bahwa sebuah use case menyediakan

fungsionalitas tambahan yang mungkin dibutuhkan di use case yang lain.

Comment dapat ditambahkan untuk menjelaskan condition dan extension point.

<<include>> dipakai ketika ada rentetan behavior yang sering digunakan

dalam beberapa use case dan untuk menghindari pengulangan deskripsi yang

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

61

sama ke setiap use case yang menggunakannya. Penggambarannya dengan tanda

panah putus-putus yang arahnya menuju ke use case yang di-exclude atau di-

include.

(Schneider dan Winters, 2001, p27-29) Setiap use case harus mempunyai

detil tentang apa yang dilakukan untuk mencapai fungsionalitasnya.

Precondition menunjukkan dalam keadaan sistem sebelum memulai sebuah use

case. Postcondition menunjukkan dalam keadaan sistem setelah use case selesai.

Flow of events adalah serangkaian pernyataan deklaratif dari daftar tahapan

sebuah use case dari sudut pandang actor. Percabangan dapat ditunjukkan

dengan menggunakan pernyataan if dan perulangan dinyatakan dengan for atau

while. (Schneider dan Winters, 2001, p35-37) Dalam flow of events bisa

terdapat basic path (dimana semua berjalan baik) dan alternative path

(menunjukkan adanya pilihan lain diluar basic path, menunjukkan adanya

kesalahan). Notasi untuk Use Case Diagram ditunjukkan pada Gambar 2.14.

Gambar 2.14 Notasi Design Use Case Diagram Sumber : Bennett et al. (2006, pp 146-149) dan Bennett et al. (2005, p35)

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

62

2.1.8.5 Sequence Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2000, p340), sequence diagram menjelaskan

tentang interaksi diantara beberapa objek dalam jangka waktu tertentu. Sequence

diagram melengkapi class diagram, yang menjelaskan situasi yang umum dan

statis. Sebuah sequence diagram dapat mengumpulkan rincian situasi yang

kompleks dan dinamis melibatkan beberapa dari kebanyakan object yang

digeneralisasikan dari class pada class diagram.

Menurut Bennett et al. (2006, p253), sequence diagram menunjukkan

interaksi antara objek-objek yang diurutkan dalam suatu rentetan waktu.

Sequence diagram banyak digunakan untuk merepresentasikan detil interaksi

objek yang terjadi pada sebuah use case dan dapat dilihat sebagai detil

spesifikasi dari use case. Notasi untuk Sequence Diagram ditunjukkan pada

Gambar 2.15.

:Object1Procedure Call

Return

Message

Create

Destruction Marker

Lifeline

Activation

* = Iteration

Frame label with name of interaction fragment

Message

Gambar 2.15 Notasi Design Sequence Diagram Sumber : Mathiassen et al. (2000, p340), Bennett et al. (2006, p630), dan [http1]

Interaction operator yang digunakan adalah (Bennett, 2006, p270) :

Alt : Alternative mewakili alternative behaviour, setiap pilihan dari

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

63

behaviour ditunjukkan dalam sebuah hasil matematika yang terpisah.

Hasil matematika hanya akan dieksekusi jika interaction constraint

bernilai benar.

Opt : Option menjelaskan sebuah pilihan tunggal dari hasil matematika,

hanua akan dieksekusi jika interaction constraint bernilai bernar.

Loop : Digunakan untuk mengindikasikan sebuah hasil matematika

yang diulang sebanyak jumlah tertentu hingga interaction constraint.

Ref : Reference digunakan sebagai referensi antar suatu sequence

diagram dengan sequence diagram lainnya.

[http2] Jenis message terdiri dari simple message, procedure call, dan

return. Simple message adalah transfer kontrol dari objek pengirim ke penerima.

Procedure call adalah message dimana pengirim menunggu hingga seluruh nested

sequence selesai. Return menunjukkan return dari suatu procedure call. [http1]

Dalam sequence diagram, iterasi dapat disimbolkan dengan asterisk (*) sebelum

nama message. Apabila kondisi iterasi diketahui, maka kondisi ditampilkan

dalam tanda kurung [ ].

2.1.8.6 Navigation Diagram

Menurut Mathiassen et al. (2000, p344), diagram navigasi adalah

statechart diagram khusus yang berfokus pada keseluruhan user interface yang

dinamis. Diagram ini menunjukkan window yang berkaitan dan transisi di antara

window-window tersebut. Notasi untuk Navigation Diagram ditunjukkan pada

Gambar 2.16.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

64

Window

List of action

State with icon for window

<<Window change>>

Initial State

Final State

Gambar 2.16 Notasi Design Navigation Diagram Sumber : Mathiassen et al. (2000, p343)

2.1.8.7 Component Architecture

Menurut Mathiassen et al. (2000, p.190), component architecture adalah

sebuah struktur sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling

berhubungan. Component architecture membuat sistem lebih mudah untuk

dimengerti, menyederhanakan desain, dan mencerminkan kestabilan sistem. Hal

ini dikarenakan komponen merupakan subsistem dari sebuah sistem.

Menurut Mathiassen et al. (2000, p.200), berikut adalah beberapa jenis

distribusi dalam arsitektur client-server. Notasi untuk Component Architecture

ditunjukkan pada Gambar 2.17.

Tabel 2.4 Bentuk Distribusi Arsitektur Client – Server

Client Server Architecture

U U + F + M

Distributed

Presentation

U F + M Local Presentation

U + F F + M Distributed

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

65

Functionality

U + F M Centralized Data

U + F + M M Distributed Data

Sumber : Mathiassen et al. (2000, p200)

Gambar 2.17 Notasi Design Component Architecture Sumber : Mathiassen et al. (2000, p338)

2.1.9 Teori Digital Dashboard

Digital dashboard dapat memberikan pandangan secara menyeluruh

tentang sumber-sumber pengetahuan perusahaan/ organisasi ke dalam sebuah

komputer yang memungkinkan pengambilan keputusan dengan lebih baik serta

dapat memberikan akses yang cepat ke kunci informasi bisnis.

Fungsi dari digital dashboard adalah :

• dapat menampilkan informasi dalam bentuk digital,

• dapat mengatur informasi bisnis penting dalam satu tempatDalam

hal ini digital dashboard sangat membantu dalam hal

pengambilan keputusan yang cepat, efektif, dan efisien terutama

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

66

untuk tingkatan eksekutif, manajer bisnis serta para pemikir

lainnya,

• dapat menampilkan informasi dalam bentuk grafik dan gambar

sehingga lebih mudah dimengerti dan digunakan,

• dan dapat memantau secara efisien informasi yang

diperlukannya.

Setiap bidang/industri menggunakan digital dashboard dengan cara yang

berbeda, sesuai kebutuhan mereka, akan tetapi tujuannya secara umum tetap

sama.

Menurut Few (2006, p. 34), Digital dashboard adalah tampilan visual

dari informasi yang paling penting, yang diperlukan untuk mencapai satu atau

beberapa tujuan, yang digabungkan serta disusun dalam sebuah layar sehingga

informasi tersebut dapat diakses dengan mudah. Berdasarkan hal itu, sebuah

digital dashboard dapat menjadi sebuah ringkaan pengukur dari sebuah performa

bisnis terpenting yang telah terlaksana. Semua komponen pada layar digital

dashboard memberikan suatu informasi spesifik dari sebuah pengukuran.

Menurut McKeen, Smith, & Singh (2005), Digital dashboard adalah

sebuah antar muka elektronik yang menyediakan informasi pribadi dengan tepat

waktu yang memungkinkan penggunanya untuk dapat memantau dan

menganalisis kinerja organisasi. Seperti sebuah dashboard pada mobil yang

menyediakan informasi yang penting yang diperlukan untuk mengetahui kondisi

mobil tersebut dengan mudah, begitu juga dengan digital dashboard memiliki

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

67

fungsi yang serupa, baik itu digunakan untuk membuat keputusan strategis dalam

perusahaan atau sekedar menjalankan kegiatan operasional sehari-hari.

Beberapa atribut yang dapat mendukung digital dashboard secara efektif

adalah sebagai berikut :

1. Drill down

Informasi yang ditampilkan pada sebuah dashboard harus mengandung

informasi ringkasan tingkat tinggi agar dapat mengkomunikasikan informasi

dengan cepat. Dashboard dapat dengan cepat memberitahukan informasi tentang

apa yang sedang terjadi, bukan mengapa hal itu dapat terjadi. Untuk mengatasi

kekurangan tersebut maka diperlukan fitur drill down; yakni fitur yang

mengijinkan user untuk mencari informasi yang lebih detail.

2. Tampilan yang ringkas, jelas, dan intuitif

Tampilan pada sebuah digital dashboard harus dapat menampilkan pesan

secara jelas tanpa memerlukan banyak ruang, sehingga seluruh informasi dapat

dirangkum ke dalam sebuah layar. Komponen yang digunakan pada digital

dashboard untuk menampilkan informasi harus sesuai dengan konteks informasi

itu sendiri. Komponen tersebut dapat berupa gauge, tabel, diagram, dan lain lain.

Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa digital

dashboard adalah tools business management yang digunakan untuk

memvisualisasikan performa dari business enterprise dengan menggunakan

indikator. Digital dashboard dapat juga digunakan untuk menampilkan analisa,

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

68

menunjukkan tren yang diperkirakan (forecast), data saat ini (current) dan data

yang lalu (history).

A dashboard is a visual display of the most important information needed

to achieve one or more objectives, consolidated and arranged on a single screen

so the information can be monitored at a glance. Few (2004, p1)

Karakteristik dari dashboard adalah :

1. Visualization: Graphical representation of selected data

2. Selection of relevant data areas: Information derived from and providing

for key processing (or performance) indicators (KPI), their selection being

dependent on specific contexts and objectives of an enterprise (or

organizational unit)

3. Monitoring and interaction: Interactive accessibility via the monitor of a

computer system

(“Digital Dashboards,” n.d.; Eckerson, 2004; Few, 2006; Malik, 2005)

Menurut Rasmussen, et al (2010, p29) ada beberapa macam tipe dari Dashboard,

mengemukakan 3 buah tipe Dashboard, yaitu:

1. Strategical Dashboard yang berfungsi sebagai pendukung garis

organisasi dengan tujuan yang strategis.

2. Tactical Dashboard berfungsi sebagai pendukung pengukuran progress

dalam kunci atau inisiatif proyek.

3. Operational Dashboard yang berfungsi sebagai pendukung monitoring

dari aktifitas proses bisnis yang spesifik.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

69

Tabel 2.5 Evolusi Dashboard bisnis

Tampilan :

Bagan Sederhana

Fungsi :

Pemantauan sederhana pada beberapa

bidang bisnis

Tampilan :

- Bagan yang canggih

- Ukuran &indikator

- Tabel

Fungsi :

- Pemonitoran secara canggih

- Merinci untuk menganalisis

- Memonitor ukuran-ukuran utama

Tampilan :

- Bagan yang canggih

- Ukuran & indikator

- Tabel

- Scorecards

- Peta strategi

Fungsi :

- Pemonitoran secara canggih

- Merinci untuk menganalisis

- Memonitor ukuran-ukuran utama

- Memonitor taktik

- Memonitor strategi

Sumber : Rasmussen, et al, (2010,p10)

2.1.10 Sistem Intranet Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK

Sistem Intranet bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan

pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK,

merupakan suatu sistem yang ada di dalam web smecda.com. Dalam sistem ini

hanya digunakan untuk kalangan intern Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya

UKMK sehingga penyaringan kriteria pengunaannya dan keamanan datanya

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

70

dapat terjaga dengan baik. Tujuan dari sistem intranet ini sendiri adalah

menyediakan informasi yang berisi data-data koperasi dan UKM serta data

informasi komoditi dan informasi pasar bagi koperasi dan UKM, dan juga untuk

menyediakan peta digital yang terperinci menurut penyebaran lokasinya yang

dapat memudahkan dalam mengetahui keunggulan dan kelemahan KUKM

masing-masing lokasi kelurahan atau kecamatan sehingga memudahkan

menentukan tindakan pembinaan yang tepat terhadap KUKM di masing-masing

wilayah.

2.1.11 MySQL

MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan

pengembang software dan konsultan database bernama MYSQL AB yang berada

di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB,

dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi

berbasis web pada client. Awalnya Michael "Monty" Widenius, pengembang satu-

satunya di TcX memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya

sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan

ke dalamnya.

Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu,

namun SQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query.

Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang

merilis versi kedua dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

71

mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan

kemampuan yang lebih sesuai sehingga lahirlah MySQL.

Tentang pengambilan nama MySQL, sampai saat ini masih belum jelas asal

usulnya. Ada yang berpendapat nama My diambil dari huruf depan dan belakang

Monty, tetapi versi lain mengatakan nama itu diambil dari putri Monty yang

kebetulan juga bernama My.

2.1.12 Visual Basic

Kata “Visual” merujuk kepada metode yang digunakan untuk membuat

antar muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI). Daripada menulis

berbaris-baris kode untuk menjelaskan pemunculan dan lokasi dari suatu elemen di

dalam antar muka, Anda dengan mudah dapat menambahkan object yang

sebelumnya sudah dibangun ke dalam tempat dan posisi yang Anda inginkan di

layar Anda. Jika Anda pernah menggunakan program untuk menggambar seperti

Paint, maka Anda sebenarnya sudah memiliki keahlian uuntuk membuat sebuah

antar muka pengguna secara efektif.

Kata “Basic” merujuk kepada bahasa BASIC (Beginners All-Purpose

Symbolic Instruction Code), sebuah bahasa yang digunakan oleh banyak

programmer dibandingkan dengan bahasa lainnya dalam sejarah komputer. Visual

Basic telah berubah dari bahasa asli BASIC dan sekarang memiliki ratusan

pernyataan (statements), fungsi (functions), dan kata kunci (keywords), dan

kebanyakan di antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows.

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

72

Pengguna tingkat pemula sekalipun dapat membuat aplikasi dengan

mempelajari hanya beberapa kata kunci, sementara kekuatan dari bahasanya

membolehkan para pengguna tingkat professional mencapai apapun yang dapat

dihasilkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Windows lainnya.

2.2 Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

73

Gambar 2.18 Kerangka pikir

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

74

Kerangka berpikir dalam skripsi ini tediri dari beberapa tahapan. Dimulai

dari tahapan analisis yang terdiri dari penelitian data koperasi dan analisis

kebutuhan di dalam koperasi seluruh Indonesia. Penelitian data koperasi ini

meliputi data jumlah koperasi aktif, jumlah koperasi tidak aktif, jumlah anggota

koperasi, RAT (Rapat Anggota Tahunan), manajer, karyawan, modal sendiri,

modal luar, volume usaha dan SHU (Sisa Hasil Usaha). Sedangkan analisis

kebutuhan pada koperasi seluruh Indonesia meliputi kebutuhan – kebutuhan yang

ada di dalam seluruh koperasi tersebut yang menjadi alternatif kebijakan untuk

menjalankan koperasi tersebut di masing – masing daerah provinsi seluruh

Indonesia.

Kemudian tahapan selanjutnya adalah tahap design dimana meliputi

penetapan faktor-faktor utama kebutuhan koperasi dan diteruskan dan diolah

dengan menggunakan metode sistem dinamis. Metode sistem dinamis terdiri dari

perancangan dengan menggunakan simpal kausal, digram alir dan kemudian

dilanjutkan dengan simulasi skenario. Simulasi skenario ini didukung dengan

menggunakan metode regresi linear dan berganda untuk mendapatkan rumus per

provinsi. Setelah itu dilakukan tahap pencocokan antara diagram alir dengan

rumus yang ada sudah didapatkan dengan metode regresi tersebut. Lalu baru

dilakukan simulasi skenario dilihat dari grafik – grafik yang didapat.

Hasil analisis tersebut kemudian dolakukan penurunan analisis ke dalam

rancangan sistem digital dashboard management. Setelah itu baru dirancang

dengan perancangan sistem (OOAD) yang meliputi perancangan database, use

case diagram, navigation diagram, class diagram, sequence diagram, user

interface, dan component architecture. Selanjutnya setelah perancangan sistem

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00486-MNSI Bab 2.… · kebijakan harga, pemberian kredit, menentukan metode dan

75

selesai dilakukan, didapatkan rekomendasi alternatif kebijakan yang dibutuhkan

oleh KaBid dan pemerintah dalam memberikan kebijakan kepada koperasi

seluruh Indonesia di masing – masing daerah di provinsi.