BAB 2 LANDASAN TEORI 2 -...

30
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Jack Febrian (2004, p239), teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputerisasi dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun video. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari sistem informasi, terutama jika dilihat dari sudut pandang teknologinya. 2.2 Data dan Informasi Data adalah elemen yang menjelaskan suatu benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang disimpan, direkam, dan diklasifikasikan, akan tetapi tidak diatur untuk disampaikan menjadi suatu arti (Turban, 2001, p554). Sedangkan informasi adalah koleksi dari fakta (data) yang terstruktur atau terorganisasi dalam aturan tertentu sehingga memiliki arti bagi penerimanya (Turban, 2001, p17). 2.3 Sistem Penjadwalan Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, 2005, p1). Penjadwalan adalah suatu kegiatan untuk membuat perencanaan produksi sesuai dengan perubahan permintaan (Barry Render, 2003, p100). Sedangkan penjadwalan terbatas adalah penyusunan jadwal atau rencana jangka pendek

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2 -...

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teknologi Informasi

Menurut Jack Febrian (2004, p239), teknologi informasi adalah teknologi

yang menggabungkan komputerisasi dengan jalur komunikasi yang membawa

data, suara ataupun video. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari

sistem informasi, terutama jika dilihat dari sudut pandang teknologinya.

2.2 Data dan Informasi

Data adalah elemen yang menjelaskan suatu benda, kejadian, aktivitas,

dan transaksi yang disimpan, direkam, dan diklasifikasikan, akan tetapi tidak

diatur untuk disampaikan menjadi suatu arti (Turban, 2001, p554).

Sedangkan informasi adalah koleksi dari fakta (data) yang terstruktur atau

terorganisasi dalam aturan tertentu sehingga memiliki arti bagi penerimanya

(Turban, 2001, p17).

2.3 Sistem Penjadwalan

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, 2005, p1).

Penjadwalan adalah suatu kegiatan untuk membuat perencanaan produksi

sesuai dengan perubahan permintaan (Barry Render, 2003, p100). Sedangkan

penjadwalan terbatas adalah penyusunan jadwal atau rencana jangka pendek

9

dengan menggunakan komputer yang dapat menanggulangi kerugian atau

kelemahan (Barry Render, 2003, p100).

Dari kedua definisi yang telah dijelaskan diatas, maka sistem penjadwalan

adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan perencanaan produksi

sesuai dengan perubahan permintaan.

2.4 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Menurut http://www.devshed.com/c/a/Practices/Introducing-

UMLObjectOriented-Analysis-and-Design/1/, dalam pengembangan sebuah

sistem, analisis adalah proses mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan.

Sedangkan object-oriented analysis adalah sebuah proses pendefinisian masalah

dalam sebuah sistem berdasarkan objek.

Menurut http://www.sei.cmu.edu/str/descriptions/oodesign.html, object-

oriented design merupakan pengembangan sebuah object-oriented model sistem

piranti lunak untuk mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan yang telah

diidentifikasi sebelumnya.

Dari kedua definisi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka object-

oriented analysis and design adalah sebuah proses pendefinisian masalah dalam

sebuah sistem piranti lunak berdasarkan objek yang dilanjutkan dengan proses

implementasi persyaratan-persyaratan yang telah diidentifikasi pada proses

analisis sebelumnya.

10

Pendekatan object oriented analysis and design berkaitan dengan

pengembangan sistem informasi, dapat menggunakan metodologi-metodologi

tradisional dalam pembuatannya. Sebagai contoh pembuatan sistem dengan

menggunakan metode SDLC.

Untuk mendukung tahapan object oriented analysis and design tersebut

dibutuhkan suatu modeling tool yang mampu untuk memodelkan dan memberikan

gambaran dalam pemahaman suatu sistem. Salah satu modeling tool yang

memungkinkan untuk membangun suatu rancangan sistem object oriented yang

dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat adalah Unified Modelling

Language (UML).

2.4.1 System Development Life Cycle (SDLC)

Dalam mengembangkan sistem informasi diperlukan suatu metode

pengembangan piranti lunak, salah satunya adalah System Development Life Cycle

(SDLC). Menurut Valacich (2000, p24), SDLC merupakan pendekatan

metodologi untuk mengembangkan suatu sistem dalam suatu organisasi.

Langkah–langkah yang digunakan dalam gambar 2.1 berfungsi untuk memberi

tanda dalam fase pengembangan sistem informasi tersebut

11

Gambar 2.1 SDLC ( System Development Life Cycle )

Adapun penjelasan langkah–langkah dalam SDLC meliputi :

1. Fase 1 : Identification and Selection

Fase pertama dalam SDLC ini meliputi berbagai aktivitas utama yaitu :

- Mengidentifikasi dan mendefinisikan kebutuhan untuk sistem yang baru

atau sistem yang sedang berjalan.

- Menyelidiki sistem dan menentukan ruang lingkup sistem yang

dibutuhkan.

Dalam fase awal ini, seluruh kebutuhan sistem diidentifikasi dan

didefinisikan terlebih dahulu, dengan tujuan dapat menghasilkan informasi

dari sistem yang akan dikembangkan. Dalam proses identifikasi dan pemilihan

ini digunakan sistem prioritas dengan tujuan agar dapat menentukan

kebutuhan mana yang lebih diutamakan.

Project Indentification & Selection

Project initiation & planning

Analysis

Logical Design

Physical Design

Implementation & Operation

Maintenance

12

2. Fase 2 : Project Initiation and Planning

Melakukan investigasi dari permasalahan yang ada, apakah sistem yang

baru layak atau tidak untuk dikembangkan. Pada fase ini dibentuk batasan-

batasan yang jelas dari sistem yang akan dibangun serta merancang

perencanaan yang sesuai untuk dapat membangun sistem yang baru.

3. Fase 3 : Analysis

Menganalisis informasi dari permasalahan sistem, serta mempelajari

masalah tersebut sehingga mendapatkan solusi yang diinginkan. Selain itu

pada fase ini juga dilakukan analisa mengenai apa keinginan dan kebutuhan

user serta mempelajari sistem yang sudah berjalan, baik secara manual

ataupun terkomputerisasi. Melakukan penggabungan dari alternatif-alternatif

rancangan berdasarkan kebutuhan sistem tersebut.

4. Fase 4 : Logical Design

Merupakan fase SDLC, dimana analis mendefinisikan sistem yang akan

dikembangkan. Pertama–tama dideskripsikan secara independen dalam media

komputer apapun, dan kemudian ditransformasikan ke dalam teknologi

khusus secara rinci agar memungkinkan untuk dikembangkan ke dalam

sebuah pemrograman.

5. Fase 5 : Physical Design

Menggabungkan konsep dari logical design ke dalam physical design

dengan merancang bagian-bagian dari sistem, agar dapat dijalankan ke dalam

operasi fisik (physical operation). Selama merancang rancangan fisik

13

(physical design), analis menentukan bahasa pemprograman apa yang akan

digunakan dalam pengembangan sistem.

6. Fase 6 : Implementation and Operation

Menggabungkan spesifikasi sistem ke dalam working system dengan cara

mencoba dan memasukkan sistem yang baru ke dalam jaringan sistem. Sistem

baru yang ingin diimplementasikan akan melalui beberapa fase, yaitu coding,

testing, dan installation.

Menurut (Valacich, 2000, p24-27) coding merupakan proses penulisan

program dalam mengembangkan suatu sistem.

Installation adalah proses penyatuan dari sistem yang baru ke dalam

jaringan perusahaan tersebut.

Testing adalah proses untuk mendapatkan dan mendeteksi adanya

kesalahan dari sistem.

7. Fase 7 : Maintenance

Maintenance merupakan suatu proses menjaga kelancaran sistem, apabila

menemukan kesalahan sistem tersebut harus diperbaiki sehingga dapat

berjalan sesuai yang diharapkan.

2.4.2 Unified Modelling Language (UML)

Menurut Martin Fowler (2004, p1), UML (Unified Modeling Language)

adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang

membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem

yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek.

14

Secara umum terdapat tiga cara penggunaan UML yang salah satunya

adalah penggunaan UML sebagai sketsa. Dalam penggunaan ini, UML digunakan

untuk membantu dalam hal menyampaikan beberapa aspek dari sebuah sistem.

Sketsa yang dibuat dapat digunakan dalam sebuah forward engineering atau

reverse engineering. Forward engineering adalah penggambaran diagram UML

sebelum memulai proses pembuatan kode program, sedangkan reverse

engineering merupakan pembuatan diagram UML dari kode program yang sudah

ada untuk membantu agar dapat lebih memahaminya.

2.4.2.1 Sejarah UML

Hingga tahun 1995, konsep objek sangat populer tetapi dalam

kenyataannya konsep objek diimplementasikan dengan berbagai cara yang

berbeda oleh para pengembang sistem. Setiap pengembang sistem mempunyai

metodologi dan notasi sendiri, seperti Booch, Coad, Moses, OMT, OOSE dan

SOMA. Lalu pada tahun 1995, Rational Software menyebabkan tiga pemimpin

industri untuk bersama-sama menciptakan sebuah pendekatan Object-Oriented

Systems development. Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh bekerja

bersama-sama untuk menciptakan sekumpulan standar teknik diagram yang di

kenal dengan Unified Modeling Language (UML).

Secara objek UML memberikan kosakata umum pada istilah dalam object-

oriented dan banyak teknik penggambaran diagram dalam mengembangkan

sebuah sistem dari tahap analisis sampai implementasi. Pada November 1997,

Object Management Group (OMG) (OMG – http://www.omg.org) secara resmi

15

menerima UML sebagai standar dari semua pengembang object. Setelah beberapa

tahun, UML melewati beberapa revisi kecil. Versi dari UML yang sekarang, yaitu

Versi 2.0, telah disetujui oleh anggota OMG selama pertemuannya pada tahun

2003.

2.4.2.2 Diagram UML

2.4.2.2.1 Class Diagram

Class diagram adalah diagram yang mendeskripsikan jenis-jenis objek

dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantaranya.

Class diagram juga menunjukkan atribut dan operasi sebuah class dan batasan-

batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.

Elemen-elemen utama yang terdapat pada class diagram, antara lain :

1) Class

Class adalah elemen dari class diagram yang mempresentasikan objek,

seperti jenis dari orang, tempat, atau benda, dimana sistem membutuhkannya

untuk diambil dan disimpan informasinya (gambar 2.2).

Gambar 2.2. Class

Di dalam elemen class terdapat tiga bagian pokok, yaitu :

a). Class Name

Merupakan nama dari class atau objek, yang terletak di bagian atas

pada elemen class.

16

b). Attribute

Attribute merupakan bagian dari class yang mempresentasikan

properti yang menguraikan bagian-bagian dari objek. Attribut terletak di

bagian tengah dari sebuah class.

c). Operation

Mempresentasikan aksi atau fungsi yang dapat dilakukan oleh

sebuah class. Operation terletak pada bagian bawah dari class.

2). Relationship

Dalam class diagram terdapat hubungan yang terjadi di antara class-class.

Di dalam class diagram terdapat 3 jenis hubungan, yaitu :

a). Asosiasi

Mempresentasikan sebuah hubungan antara class-class yang ada

atau dengan class itu sendiri. Dalam asosiasi juga dapat berlaku untuk satu

atau lebih class. Asosiasi digambarkan dengan garis di antara dua class,

(gambar 2.3).

Gambar 2.3 Asosiasi

b). Generalization

Generalization menunjukkan hubungan penurunan sifat atau

inheritance antar class satu dengan class yang lain. Misalnya seperti yang

terlihat pada gambar, class A adalah superclass atau class induk dari class

17

B dan class B merupakan subclass atau class anak dari class A. Dalam

generalization, properti atau atribut milik class A juga berlaku bagi class

B yang merupakan subclassnya, (gambar 2.4).

Gambar 2.4 Generalization

c). Agregasi

Agregasi digunakan ketika terdapat hubungan antar class, yang

menyatakan sebuah class meliputi atau terdiri dari class lain. Agregasi

pada dasarnya adalah hubungan yang dinyatakan dengan kata ‘adalah

bagian dari’ atau ‘dibuat dari’. Seperti pada gambar, class B adalah bagian

dari class A (gambar 2.5).

Gambar 2.5 Aggregasi 3). Multiplicity

Asosiasi dapat mengandung simbol multiplicity, yang mempresentasikan

batas minimum dan maksimum yang dapat diasosiasikan oleh sebuah class

18

dengan class lainnya yang berhubungan dengan class tersebut. Multiplicity

merupakan indikasi tentang berapa banyak objek yang akan mengisi properti.

Di bawah ini adalah penjelasan dari simbol-simbol multiplicity (tabel 2.1) :

Tabel 2.1 Tabel multiplicity

Satu 1

Sebuah

departemen

hanya dapat

memiliki satu

bos saja

Satu atau

banyak 1..*

Seorang bos

bertanggung

jawab atas satu

atau banyak

karyawan

Nol atau

banyak 0..*

Seorang

karyawan dapat

memliki nol

atau banyak

anak

Nol atau

satu 0..1

Seorang

karyawan dapat

menikah

dengan satu

istri atau tidak

punya istri

Specified

Range 2..4

Seorang

karyawan dapat

mengambil

liburan antara

dua sampai

empat kali

dalam setahun

Multiple, 1..3,5 Seorang

19

disjoint

range

karyawan dapat

menjadi satu

sampai tiga

member panitia

atau empat

member

2.4.2.2.2 Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan salah satu dari interaksi diagram, yang

menjelaskan secara detil bagaimana operasi itu dilaksanakan, pesan apa yang

dibawa, dan kapan. Diagram ini mengilustrasikan objek-objek yang turut

berpartisipasi di dalam proses sebuah use case pada use case diagram.

Elemen-elemen yang terdapat pada sequence diagram, antara lain :

1). Actors dan Object

Elemen yang cukup penting di dalam sequence diagram adalah Actor dan

Object. Actor dan object dalam sequence diagram adalah actor dan object

yang ikut berpartisipasi dalam jalannya proses sebuah use case di dalam use

case diagram dan yang digambarkan pada sequence diagram. Actor dalam

sequence diagram memiliki simbol seperti actor di dalam use case diagram,

dan object yang terlibat didasarkan pada object yang ada pada class diagram.

Untuk penamaan setiap object, nama dari class yang merupakan instansinya

diberikan setelah nama object.

Pada setiap elemen Object dan Actor terdapat garis putus vertikal yang

mengikuti actor dan object tersebut, yang dinamakan lifelines. Lifelines

20

merupakan garis yang mengindikasikan waktu selama aktif sebuah object

dalam sequence diagram (gambar 2.6).

Gambar 2.6 Actor dan Object

2). Activation

Activation merupakan sebuah kotak yang melambangkan waktu yang

diperlukan oleh sebuah object untuk menyelesaikan tugas. Activation juga

melambangkan kapan sebuah object menerima atau mengirim sebuah

message. Elemen activation terletak pada lifelines (gambar 2.7).

Gambar 2.7 Activation

3). Message

Message adalah elemen sequence diagram yang digambarkan dengan

gambar panah, yang memiliki arti komunikasi antara object. Terdapat dua

macam tipe message dari sequence diagram yang sering digunakan, yaitu

21

operation call dan return. Operation call messages berada di antara Object

dan digambarkan menggunakan garis solid yang menghubungkan dua object

dengan panah di garis yang menunjukkan ke arah mana message ditujukan.

Sedangkan, return message digambarkan menggunakan garis putus dengan

panah yang memerankan arah tujuan dari return message (gambar 2.8).

Gambar 2.8 Message dan return message

2.4.2.2.3 Activity Diagram

Activity diagram adalah salah satu diagram yang menjelaskan mengenai

logical models, yaitu model yang menjelaskan aktivitas-aktivitas bisnis utama

tanpa menunjukkan bagaimana caranya dikelola. Salah satu contoh kegunaan

activity diagram adalah untuk memodelkan proses bisnis.

Proses bisnis menggambarkan bagaimana sistem bisnis berjalan. Dalam

hal ini, activity diagram mengilustrasikan model proses atau aktivitas-aktivitas

yang ditampilkan dan bagaimana data berjalan dalam proses tersebut. Sebuah

model proses dapat digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang sedang

berjalan maupun sistem baru yang ingin dikembangkan, baik yang berjalan secara

terkomputerisasi maupun tidak.

Adapun elemen-elemen yang terdapat pada activity diagram, antara lain :

1). Activities dan Action

Activities adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam sebuah proses

bisnis. Activities terdiri dari sekumpulan action, yang merupakan behavior

22

atau perilaku yang tidak dapat diuraikan lagi. Penamaan dari activities dan

action diawali dengan verb atau kata kerja dan diakhiri dengan noun atau kata

benda (gambar 2.9).

Gambar 2.9 Activity atau action

2). Control Nodes

Terdapat macam-macam tipe dari control nodes yang sering dipakai dalam

activity diagram, yaitu initial, final-activity, dan decision. Initial node

menggambarkan permulaan dari sekumpulan action atau activity. Final-

activity node digunakan untuk menyatakan bahwa proses berhenti. Sedangkan,

decision node menggambarkan pilihan kondisi yang menyatakan kondisi

mana yang harus dilewati. Penulisian kondisi dalam decision node

menggunakan tanda kurung siku dan pernyataan kondisi terletak didalamya

(gambar 2.10).

Gambar 2.10 Control Node

3). Object Nodes

Activities dan action dapat mengubah suatu object di dalam sistem. Object

ini digambarkan dengan object nodes di dalam activity diagram. Dalam

penulisannya, class dari object tersebut ditulis setelah nama dari object

tersebut (gambar 2.11).

23

Gambar 2.11 Object Node

4). Control Flows dan Object Flows

Terdapat dua macam flow atau aliran didalam activities diagram, yaitu

control dan object. Control flows menggambarkan jalur eksekusi selama

dalam bisnis proses. Control flows digambarkan dengan garis solid yang

memiliki arah panah yang menunjukkan arah dari flow tersebut. Dalam

pembuatan activities diagram control flows digunakan untuk action atau

activities.

Sedangkan object flows menggambarkan flow atau aliran object selama

bisnis proses. Object flow diperlukan untuk menunjukkan aliran object keluar

dan masuk ke dalam sebuah activities atau action. Object flow digambarkan

dengan garis putus dengan tanda panah yang menunjukkan arah dari flow

tersebut (gambar 2.12).

Gambar 2.12 Control flow dan Object flow

5). Swimlanes

Ada beberapa cara dalam penggambaran sebuah activity diagram, salah

satunya adalah membagi penetapan tanggung jawab untuk object atau masing-

masing individu yang berpartisipasi dengan menggunakan swimlanes di dalam

activity diagram (gambar 2.13). Hal ini berguna dalam memodelkan sebuah

business workflow atau aliran kerja bisnis. Dalam business workflow,

24

activities yang ada dihubungkan dengan peran dari individu yang terlibat

dengan business workflow tersebut, seperti karyawan, bagian keuangan, dan

sebagainya.

Gambar 2.13 Swimlanes

2.4.2.2.4 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan diagram yang mempresentasikan bagaimana

sistem berinteraksi dengan lingkungannya. Use case diagram mengilustrasikan

fungsi utama dari sebuah sistem dan perbedaan macam-macam user yang

berinteraksi dengan sistem. Dalam fungsinya use case diagram berguna dalam

usaha mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai fungsionalitas sebuah

sistem.

Elemen-elemen yang terdapat di dalam use case diagram, antara lain :

1). System boundaries

Elemen ini merupakan penggambaran batasan sebuah sistem yang

didalamnya terdapat elemen-elemen use case. Sedangkan actor terletak di luar

sistem boundaries ini (gambar 2.14).

25

Gambar 2.14 Sistem boundaries

2). Actor

Actor merupakan pemakai dari sebuah sistem. Sebuah actor tidak hanya

diperankan dengan person atau orang, melainkan dapat diperankan oleh

sistem lain yang berinteraksi dengan sistem ini. Peran sistem sebagai actor,

digambarkan dengan kotak serta terdapat tulisan <<aktor>> dan nama sistem

tersebut (gambar 2.15).

Gambar 2.15 Actor

3). Use Case

Use case melambangkan sebuah fungsi utama dari sebuah sistem (gambar

2.16). Terdapat dua macam hubungan antar use case yang sering digunakan,

yaitu include dan extends. Include mempresentasikan hubungan 2 atau lebih

use case, yang apabila use case dasar dipanggil maka use case include akan

ikut terpanggil. Sedangkan, hubungan extends menyatakan use case optional

26

atau pilihan, sehingga use case extends tidak harus dipenuhi untuk memanggil

use case dasar.

Gambar 2.16 Use Case

4). Association

Association merupakan garis penghubung antara actor dengan use case

yang berinteraksi dengan actor tersebut (gambar 2.17).

Gambar 2.17 Association

Untuk lebih memperjelas proses yang terjadi di dalam use case diagram,

maka perlu ditambahkan penjelasan dari tiap-tiap use case didalamnya, yaitu

dengan menggunakan use case descriptions. Use case descriptions merupakan

penjelasan use case yang berbasiskan teks, yang mengandung semua informasi

detail yang terdapat pada setiap use case. Terdapat tiga bagian dasar atau elemen

dari sebuah use case descriptions, yaitu overview information, relationship, dan

flow of events.

Elemen-elemen yang terdapat pada use case descriptions, antara lain :

a. Overview information

Overview information merupakan bagian dari use case descriptions yang

berisi mengenai informasi dasar yang dimiliki sebuah use case. Informasi-

informasi tersebut antara lain, use case name, primay actor, dan brief

descriptions. Use case name merupakan nama dari use case tersebut.

Primary actor merupakan aktor yang men-trigger atau menguasai

27

sepenuhnya atas sebuah use case. Sedangkan, brief description adalah

penjelasan yang berisi mengenai tugas pokok dari sebuah use case.

b. Relationships

Use case relationships menjelaskan bagaimana sebuah use case

berhubungan dengan use case yang lain dan actor. Terdapat empat tipe

dasar relationships, antara lain association, extend, include, dan

generalization. Sebuah association relationship mendokumentasikan

komunikasi antara use case dengan aktor yang menggunakan use case

tersebut. Extend relationship mempresentasikan penambahan fungsi dari use

case atau menyatakan use case lain yang memiliki hubungan extend dengan

use case tersebut. Include relationship merupakan hubungan yang

menyatakan pemasukan dari use case lain kepada use case tersebut.

Sedangkan, inheritance relationship merupakan hubungan yang

memperbolehkan use case mendukung hubungan inheritance atau

penurunan dari use case lain.

c. Flow of events

Flow of events merupakan alur langkah-langkah bisnis proses yang terjadi

pada setiap use case. Terdapat tiga macam flow of events, antara lain normal

flow of events, subflows, dan alternate or exceptional flows.

Normal flow of events adalah langkah-langkah yang biasa dijalankan

secara normal pada saat sebuah use case dijalankan. Subflows merupakan

penguraian langkah-langkah dari normal flow of events, yang dilakukan

untuk menjaga kesederhanaan bentuk normal flow of events. Sedangkan,

28

Alternate or exceptional flows merupakan semua langkah-langkah alternatif

yang mungkin terjadi dalam proses normal flow of events.

2.4.2.2.5 State Chart Diagram

State chart diagram merupakan diagram dari UML yang menjelaskan

mengenai sekumpulan object yang dinamis atau menggambarkan kondisi

perubahan object selama jalannya sistem. State Chart Diagram menggambarkan

object pada class diagram dan event-event apa yang menyebabkan object-object

tersebut berubah dari satu state atau kondisi ke state yang lain.

Elemen-elemen yang terdapat pada state chart diagram, antara lain:

1). State

State merupakan elemen yang menyatakan kondisi atau keadaan suatu

object (gambar 2.18). State menunjukkan kehidupan sebuah object dalam

sebuah sistem, yang menunjukkan kondisi dimana keadaan sebuah object

telah terpenuhi. Terdapat dua jenis state, yang pertama adalah state yang

menyatakan waktu dimana object memulai prosesnya, yaitu initial state, dan

kedua adalah state yang menyatakan waktu dimana object telah selesai

diproses, yaitu final state.

Gambar 2.18 State

29

2). Transition

Transition merupakan penghubung antara state satu dengan state yang lain

(gambar 2.19). Dalam sebuah transition terdapat event, yang merupakan

elemen yang menyatakan kejadian yang menyebabkan kondisi object berubah.

Gambar 2.19 Transition dan Event

2.5 Web Based System

Web-based system merupakan kelas terbaru dari sistem informasi

dikarenakan perkembangan internet dan WWW (World Wide Web) yang cukup

berkembang. Web-based adalah lingkungan yang bersifat kompleks yang

dirancang sebagai fasilitas untuk dapat menjalankan bisnis melalui internet

(George M.Marakas, 2006, p20).

2.5.1 Keunggulan Web Berfasilitas Basisdata

Formulir dalam HTML merupakan antarmuka yang bersifat aman untuk

pengolahan transaksi. Pemakai dapat mengisi rincian-rincian formulir dan

melakukan klik submit untuk mengirim pesan ke server. Server mengeksekusi

transaksi basis data di situs server. Server melakukan format hasil menjadi

dokumen HTML dan mengirim kembali ke pemakai.

Menghubungkan basis data dan web penting, karena dokumen statik di

situs web mempunyai keterbatasan bahkan untuk pemakai yang tidak melakukan

query atau pengolahan transaksi sekalipun, karena:

30

1. Dokumen statik tidak memungkinkan tampilan dapat disesuaikan

pemakai.

2. Ketika data perusahaan diperbaharui, dokumen web menjadi usang jika

tidak diperbarui secara simultan. Masalah menjadi rumit jika banyak

dokumen web mereplikasi data penting dan semuanya harus diperbaharui.

Kedua hal tersebut dapat diatasi dengan membuat dokumen web secara

dinamis dari basis data. Ketika dokumen diminta, program segera dieksekusi di

sisi server yang kemudian menjalankan query ke basis data dan menghasilkan

dokumen HTML berdasarkan hasil query. Kapanpun data di basis data

diperbaharui, dokumen yang dihasilkan juga dapat disesuaikan dengan pemakai

berbasis informasi mengenai pemakai yang disimpan di basis data.

Terdapat empat lapisan dasar pada aplikasi web berbasis data, yaitu:

1. Client berupa web browser dijalankan pemakai atau program client yang

bergantung platform seperti messenger di windows, dan sebagainya.

2. Logik aplikasi yang dikodekan dalam algoritma-algoritma

3. Konektivitas basisdata, berupa database API, atau protokol konektivitas

umum ODBC atau JDBC.

4. Server basis data yang bertugas mengatur lalu lintas data dalam sebuah

jaringan dan menyediakan sumber daya yang dapat dipakai oleh komputer

lain.

31

2.6 Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Jack Febrian (2004, p230), HTML merupakan salah satu varian

(anak) dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang dipergunakan

dalam pertukaran dokumen melalui protokol HTTP, yaitu tata cara penulisan yang

digunakan dalam dokumen web. SGML merupakan sebuah standar dari ISO

(International Organization for Standardization) untuk pertukaran dokumen

secara elektronik.

2.7 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

HTTP merupakan protokol yang berfungsi untuk mendefinisikan dan

menjelaskan bagaimana server dan client berinteraksi dalam mengirim dan

menerima dokumen web.

2.8 Window Navigation Diagram (WND)

Window Navigation Diagram (WND) digunakan untuk menunjukkan

bagaimana semua layar, form, dan report yang digunakan di dalam sebuah sistem

saling berhubungan, dan bagaimana user memindahkannya antara satu ke yang

lainnya.

WND menggambarkan perubahan state dari user interface. Di dalam

WND setiap state yang ada direpresentasikan dengan sebuah kotak (gambar 2.17).

Setiap kotak biasanya mengacu kepada komponen user interface seperti window,

form, button, hyperlink, ataupun report.

32

WND hampir sama seperti state chart diagram, untuk menggambarkan

user interface, komponen-komponennya antara lain:

a. Kotak (state) menunjukkan komponen

Gambar 2.20 State WND

Stereotype:

- Dapat berupa komponen user interface seperti window, form, button,

hyperlink, ataupun report.

- Penamaan sesuai dengan tipe interface yang sedang aktif.

b. Panah menunjukkan transisi

Gambar 2.21 Arrow WND

Diagram ini membantu menggambarkan komponen dasar dari interface

dan bagaimana cara kerjanya untuk menyediakan kebutuhan fungsional user.

Struktur dari interface yang digambarkan di dalam window navigation diagram

dapat diuji dengan use case untuk melihat bagaimana use case tersebut

dilaksanakan. Hal ini merupakan langkah awal yang penting dalam

mengembangkan alur dasar melalui aktivitas yang sering dijalankan di dalam

sistem. Diagram ini menunjukkan sekumpulan link dari sebuah halaman yang

akan digunakan oleh user.

33

Standar interface membantu menentukan dasar, elemen desain yang

umum di dalam sistem. Standar ini juga membantu dalam memastikan konsistensi

dalam sistem.

Window navigation diagram diimplementasikan seperti UML state chart

diagram, yang digunakan untuk menggambarkan navigasi hypertext dan

membantu menggambarkan user di dalam sistem.

Ketika menelusuri aplikasi web, user dapat menuju halaman yang

berbeda. Setiap halaman dapat dimodelkan sebagai state dan proses browsing

sebagai transisi antar state. User meninggalkan state ketika sebuah event muncul,

event ini dilakukan oleh user (ketika melakukan klik terhadap hyperlink atau

menekan tombol submit) atau oleh sistem (ketika melakukan pindah menuju

halaman lain setelah beberapa waktu).

Sebagai gambaran dapat dilihat pada gambar 2.22 berikut ini

Gambar 2.22 Window Navigation Diagram

34

2.9 Active Server Page (ASP)

ASP (Active Server Page) adalah suatu script yang bersifat server-side

yang memiliki kemampuan untuk dikombinasi dengan teks, HTML, dan

komponen-komponen lain untuk membuat halaman web yang lebih menarik,

dinamis, dan interaktif. (wahana komputer, 2004, p3).

Komponen adalah objek yang sudah terkompilasi dengan native code di

masing-masing platform, baik itu platform windows maupun platform lainnya.

(wahana komputer, 2004, p3).

Dalam ASP dapat digunakan sintaks pemrograman Vbscript ataupun

Jscript, sehingga pembuat program dapat secara bebas memilih salah satu bahasa

pemrograman yang disenanginya.

Apabila pembuat program ingin membuat aplikasi dengan menggunakan

ASP, maka dibutuhkan aplikasi lain yang melibatkan penggunaan database yaitu

bahasa SQL. Untuk lebih detail dapat dilihat pada (gambar 2.23)

Gambar 2.23 Ilustrasi kombinasi skrip ASP (Sumber : Wahana Komputer, 2004, p3)

35

ASP dimaksudkan menggantikan teknologi lama yang bersifat server-side,

seperti CGI (Common Gateway Interface) yang memiliki beberapa kelemahan

dan berjalan di lingkungan UNIX. Ciri yang dimiliki oleh aplikasi yang

menggunakan ASP salah satunya adalah aplikasi tersebut memiliki ekstensi .asp.

Menurut Wahana komputer (2004, p4) ASP memiliki beberapa kelebihan dalam

pembuatan aplikasi dinamis dibandingkan dengan yang lain, diantaranya:

1. Sintaks-sintaksnya mudah dipelajari karena tidak mengenal

pendeklarasian variabel dan akses tingkat rendah lainnya.

2. Kode program atau script terintegrasi dengan file HTML sehingga

memudahkan pendesainan tampilan dan dapat berjalan lebih cepat.

3. ASP merupakan script yang berorientasi pada objek (object oriented)

dan dapat dikembangkan lebih jauh dengan menggunakan komponen-

komponen ActiveX server atau ADO.

4. Tidak ada proses compiling.

5. Untuk mencoba, script ASP dapat dijalankan pada sebuah PC berbasis

windows tanpa terhubung ke internet dengan terlebih dahulu

menginstal Personal Web Server (PWS) atau Microsoft Internet

Information Server (IIS).

2.10 Database Management System (DBMS)

Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan diolah

dengan tujuan untuk menemukan kebutuhan dan struktur atau bagian dari

36

organisasi yang dapat digunakan lebih dari satu user dengan berbagai aplikasi

(Turban Aronson, 2006).

Sedangkan database management system adalah sebuah system software

yang mengijinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan

mengontrol akses ke dalam database (Thomas Connolly, Carolyn Begg, p16).

2.11 Structured Query Language (SQL)

SQL merupakan bahasa standar yang umum digunakan untuk

berkomunikasi dengan database. Bahasa SQL memiliki dua komponen utama

yaitu DDL(Data Definition Language) dan DML(Data Manipulation Language).

DDL digunakan untuk mendefinisikan struktur database dan mengontrol

akses ke dalam data di dalam database tersebut.

Sedangkan DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada di dalam

database.

Adapun fungsi umum SQL dapat dilihat pada gambar 2.24 di bawah ini

Gambar 2.24 Fungsi umum SQL (Sumber : Gregorius Agung, 2004, p91)

37

2.12 SQL Server

SQL Server merupakan salah satu database platform yang luas dan

mampu menyediakan manajemen data pembuatan class dengan alat intelegensi

bisnis yang terintegrasi.

Keuntungan penggunaan SQL Server diantaranya adalah:

1. Menyediakan keamanan yang tinggi.

2. Penyimpanan data yang dapat diandalkan untuk data relasional dan

terstruktur.

3. Memudahkan user untuk membangun dan me-manage data.