bab 2 kwu

6
8/19/2019 bab 2 kwu http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-kwu 1/6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Seni Ukiran Alam yang kaya raya telah memberi inspirasi kepada masyarakat yang  berpikir kreatif, seperti tercermin dari seni ukir nusantara yang kemudian melahirkan beragam jenis, tergantung kepada kreativitas dan daya dukung alam yang kaya. Khusus untuk seni ukir nusantara yang berbahan dasar kayu, semakin  beragam karena didukung oleh alam nusantara yang memiliki hutan tropis sehingga menghasilkan kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar untuk mengukir. Dilihat dari jenisnya, ukiran dibagi menjadi: ukiran tembus, ukiran rendah, ukiran tinggi, dan ukiran utuh. Fungsi seni ukir di antaranya sebagai berikut : 1. Fungsi hias, yaitu ukiran yang dipakai sematamata sebagai hiasan dan tidak mengandung makna sama sekali. Di dalam berbagai perabot, alat perang, alat atau perkakas bertani dan sebagainya, banyak yang menggunakan seni ukir yang berfungsi hiasan. Dengan demikian ragam ukirannya pun tidak memiliki  pola baku, bisa terinspirasi oleh alam, a!an, aliran sungai dan sebagainya.  "amun sebagai karya seni tentu saja menunjukkan keindahan tersendiri sekalipun fungsinya hanya benarbenar sebagai hiasan semata. #. Fungsi magis, adalah ukiran yang mengandung simbolsimbol tertentu dan diyakini sebagai sesuatu yang magis atau memiliki kekuatan, dikaitkan dengan kepercayaan dan kepentingan spiritual. $ada seni ukir tradisional banyak sekali seni ukir yang berfungsi magis ini. Di %a!a &arat misalnya dikenal seni ukir pada !arangka keris, tombak, yang dinilai memiliki kekuatan gaib dan kerap menjadi semacam tameng dari serangan makhluk jahat. '. Fungsi simbolik. (elain sebagai hiasan, ukiran mengandung suatu simbol yang  berhubungan dengan spiritual. )leh karena memiliki nilai dan makna tertentu, maka penempatan dan pemasangan karya ukir tidak bisa di sembarang tempat. *kiran fungsi simbolik ini hampir mirip dengan ukiran fungsi magis, yakni

Transcript of bab 2 kwu

Page 1: bab 2 kwu

8/19/2019 bab 2 kwu

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-kwu 1/6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Seni Ukiran

Alam yang kaya raya telah memberi inspirasi kepada masyarakat yang

 berpikir kreatif, seperti tercermin dari seni ukir nusantara yang kemudian

melahirkan beragam jenis, tergantung kepada kreativitas dan daya dukung alam

yang kaya. Khusus untuk seni ukir nusantara yang berbahan dasar kayu, semakin

 beragam karena didukung oleh alam nusantara yang memiliki hutan tropis

sehingga menghasilkan kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar untuk 

mengukir.

Dilihat dari jenisnya, ukiran dibagi menjadi: ukiran tembus, ukiran rendah,

ukiran tinggi, dan ukiran utuh.

Fungsi seni ukir di antaranya sebagai berikut :

1. Fungsi hias, yaitu ukiran yang dipakai sematamata sebagai hiasan dan tidak 

mengandung makna sama sekali. Di dalam berbagai perabot, alat perang, alat

atau perkakas bertani dan sebagainya, banyak yang menggunakan seni ukir 

yang berfungsi hiasan. Dengan demikian ragam ukirannya pun tidak memiliki

 pola baku, bisa terinspirasi oleh alam, a!an, aliran sungai dan sebagainya.

 "amun sebagai karya seni tentu saja menunjukkan keindahan tersendiri

sekalipun fungsinya hanya benarbenar sebagai hiasan semata.

#. Fungsi magis, adalah ukiran yang mengandung simbolsimbol tertentu dan

diyakini sebagai sesuatu yang magis atau memiliki kekuatan, dikaitkan dengan

kepercayaan dan kepentingan spiritual. $ada seni ukir tradisional banyak 

sekali seni ukir yang berfungsi magis ini. Di %a!a &arat misalnya dikenal seni

ukir pada !arangka keris, tombak, yang dinilai memiliki kekuatan gaib dan

kerap menjadi semacam tameng dari serangan makhluk jahat.

'. Fungsi simbolik. (elain sebagai hiasan, ukiran mengandung suatu simbol yang

 berhubungan dengan spiritual. )leh karena memiliki nilai dan makna tertentu,

maka penempatan dan pemasangan karya ukir tidak bisa di sembarang tempat.

*kiran fungsi simbolik ini hampir mirip dengan ukiran fungsi magis, yakni

Page 2: bab 2 kwu

8/19/2019 bab 2 kwu

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-kwu 2/6

terkait dengan satu kepercayaan yang tumbuh dan berkembang di dalam

masyarakat.

+. Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain dipakai sebagai hiasan, juga

digunakan sebagai pendukung sebuah bangunan. isalnya tiang pada rumah.

-. Fungsi ekonomis, yaitu menambah nilai jual. isalnya ukiran pada kaki

kursi, meja, lemari, tutup lampu, dan lain sebagainya. Dalam prakteknya

untuk fungsi ekonomis ini bisa saja menjadikan fungsi ukir lainnya sebagai

salah satu bahan ukiran namun diterapkan dalam perkakas yang memiliki

nilai jual.

(etiap daerah memiliki ciri khas motif ukiran. $enamaan ukiran biasanya

 berdasarkan tempat dari mana motif itu berasal. isalnya, motif $ajajaran, motif 

ataram, motif ajapahit, motif &ali, motif %epara, motif adura, motif Dayak,

motif "ias, motif $ekalongan, motif irebon, motif /ogyakarta dan motif Khas

$alembang.

2.2. Ukiran Khas Palembang

(eni ukir $alembang memiliki motif khusus yang berbeda dengan daerah

lain. $engaruh ina atau &udha masih menonjol, namun guratannya lebih

didominasi tumbuhan, bunga melati dan teratai serta tidak ada gambaran tentang

manusia atau he!an.

iri ukiran $alembang sangat khas. (emua motifnya bunga dan

 per!arnannya pun di dominasi !arna kuning keemasan, !arna dominan dalam

ukiran $alembang. Kemilau !arna yang dihasilkan dari cat !arna emas inilah

yang membedakannya dengan ukiran daerah lain, seperti misalnya dari %epara.

&adan lemari, daun pintu, tutup A0uarium atau bingkai cermin dan foto, misalnya

selalu disaput cat !arna emas. (ementara bagian lainnya dilapisi !arna merah tua

dan hitam. ambar bunga ma!ar dengan !arna hitam makin menonjolkan

 penampilan ukiran kayu $alembang. &iasanya jenis kayu yang dipakai untuk 

mengukir pun harus lah jenis kayu tembesu yang keras dan kuat.

Page 3: bab 2 kwu

8/19/2019 bab 2 kwu

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-kwu 3/6

ambar #.1. otif *kiran Khas $alembang

(alah satu motif yang sering digunakan adalah otif &unga a!ar,

&unga a!ar adalah bunga beraroma harum dengan !angi memikat. (emerbak 

!anginya disukai siapa saja. 2angi bunga yang batang pohonnya berduri tersebut

 juga menjadi simbol dari rasa kasih dan cinta.

ungkin karena bunga dengan !angi khas ini adalah lambang yang tidak 

menggambarkan kekerasan, para pencetus kerajinan ukiran kayu $alembang

menjadikannya sebagai motif utama. (emua ukiran kayu $alembang bermotifkan

 bunga ma!ar dengan variasi cat !arna emas, hitam, dan merah tua. &erbagai

 bentuk kerajinan ukiran khas $alembang pun lahir dari tangan para perajin, seperti

lemari hias berbagai ukuran, dipan, akuarium, bingkai foto dan cermin, kotak 

sirih, sofa, pembatas ruangan, dan sebagainya. $uluhan atau mungkin ratusan

 pengusaha kini menggantungkan hidup mereka dari kerajinan ukiran kayu

$alembang.

*kiran kayu yang sejak beratus tahun tumbuh dan hidup di $alembang itu

disukai banyak kalangan. engapa bunga ma!ar yang dipilih sebagai motif 

ukiran, baik perajin maupun pedagang, umumnya tidak tahu pasti. ereka hanya

mengerjakan dan mengetahui ukiran $alembang harus bermotifkan bunga

ma!ar,baik yang tengah mekar, masih, kuncup, maupun daunnya.

2.3. Furniture Finishing

$roses finishing adalah pekerjaan tahap akhir dari suatu proses pembuatan

 produk mebel. $ada saat ini proses finishing lebih dikenal sebagai proses aplikasi

cat. 3al yang sangat !ajar karena saat ini sebagian besar proses finishing

Page 4: bab 2 kwu

8/19/2019 bab 2 kwu

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-kwu 4/6

dilakukan dan dikerjakan dengan menggunakan cat 4coating5 sebagai bahan

finishing. (ebenarnya furniture finishing mempunyai cakupan yang lebih luas.

Ada banyak proses finishing untuk mebel yang dikerjakan dengan menggunakan

 bahanbahan selain cat, dan ada banyak prosesproses pekerjaan lain yang bukan

merupakan pengecatan tetapi juga merupakan proses finishing. $roses finishing

untuk mebel bisa berupa: pengamplasan, pengecatan, pemolesan, penggosokan

dan pengerjaan6pengerjaan yang lain yang diperlukan.

Finishing merupakan proses yang akan membentuk penampilan dari suatu

 produk mebel. Finishing dapat membuat suatu mebel menjadi kelihatan bersih,

halus, rata seperti barang yang baru, finishing dapat juga membuat suatu mebel

kelihatan kotor, antik, kuno seperti barang yang sudah berusia ratusan tahun,

finishing dapat membuat permukaan mebel menjadi rata atau permukaan mebel

menjadi tidak rata, bertekstur, dan retakretak, finishing dapat dibuat dengan

lapisan film yang tipis sekali atau lapisan film yang tebal sekali. %adi finishing

mempunyai variasi yang sangat banyak. Demikian juga dengan bahanbahan

finishing terdiri dari banyak jenis dan macamnya mulai dari yang bahanbahan

yang murah sampai bahanbahan yang mahal yang membutuhkan alatalat khusus

untuk aplikasinya.

2.3.1. Fungsi yang harus i!enuhi "leh #urniture #inishing

Finishing pada mebel harus dapat memenuhi # fungsi, yaitu fungsi

keindahan dan fungsi perlindungan. /ang dimaksud dengan fungsi keindahan

adalah bah!a suatu finishing harus dapat membuat suatu produk mebel menjadi

indah dan menarik bagi orang yang mau memakainya, sedangkan yang dimaksud

dengan fungsi perlindungan adalah bah!a suatu finishing yang dari suatu produk 

mebel harus dapat memberikan perlindungan sehingga mebel tersebut dapat

menjalankan fungsinya sebagai perlengkapan dalam suatu rumah atau ruangan..

2.3.2. Fungsi !erlinungan ari #inishing

Page 5: bab 2 kwu

8/19/2019 bab 2 kwu

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-kwu 5/6

$ada 7aman dahulu saat pertama kali orang mengenal finishing untuk 

furniture, fungsi utamanya adalah untuk bisa memberikan perlindungan sehingga

 produk mebel tersebut dapat bisa digunakan lebih lama. (ampai sekarang tentu

saja furniture finishing masih tetap diharapkan untuk dapat memberikan

 perlindungan yang cukup. Furniture finishing harus cukup kuat sehingga produk 

furniture itu dapat menjalankan fungsinya sebagai alatalat untuk rumah tangga.

Kekuatan yang diharapkan oleh suatu produk furniture sangat tergantung dari

kegunaan dari produk tersebut. isalnya suatu finishing untuk produk outdoor 

furniture diharapkan dapat tahan ter 

hadap cuaca udara luar seperti: panas, dingin, hujan. Finishing untuk indoor 

furniture seperti: bed room set harus bisa membuat produk mebel itu dapat

dibersihkan dengan mudah dan bisa digunakan tanpa mengotori pakaian atau

 benda yang diletakkan diatasnya.

2.3.3.  Fungsi keindahan dari finishing 

$ada perkembangan berikutnya ternyata finishing juga berfungsi untuk 

memberikan keindahan pada suatu produk mebel. (uatu produk mebel sekarang

ini tidak hanya dilihat dari fungsinya saja, tetapi semakin lama semakin

dibutuhkan untuk dapat memenuhi selera dari pemakainya. Fungsi estetika dari

finishing ini pada saat ini menjadi semakin diperlukan bagi suatu produk 

furniture. $ada saat ini dimana teknologi dan informasi mengenai pembuatan

mebel sudah menyebar dan dikuasai oleh sebagian besar pelaku industri mebel,

maka fungsi suatu produk mebel hampir sudah dapat dipenuhi oleh semua produk 

mebel yang dita!arkan ke pasar. $ada kondisi ini maka kunci untuk menarik 

 pembeli adalah dengan memberikan design dan model yang bisa menarik dan

cocok dengan selera para pembeli.

Karena itulah maka saat ini telah berkembang berbagai macam model dan

desain produk mebel seperti: model klasik, model antic, model kontemporer,

model minimalis dan lainlain. *ntuk melengkapi desain mebel tersebut maka

suatu produk mebel membutuhkan suatu penampilan finishing yang sesuai dengan

modelmodel tersebut. $ada saat ini maka saat ini telah berkembang berbagai

Page 6: bab 2 kwu

8/19/2019 bab 2 kwu

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-kwu 6/6

macam model finishing menyesuaikan dengan perkembangan model mebel

tersebut misalnya finishing gaya antik, finishing gaya klasik, simple finish, natural

finish, dan lainlainnya.

2.$. Penge%atan &eubel

$engecatan adalah proses aplikasi !arna dalam bentuk cair pada sebuah

objek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian dikeringkan, untuk bentuk 

lapisan yang keras atau 8lapisan cat9.

Diantara tujuan pengecatan adalah:

  $roteksi

aterial seperti baja, alumunium, kayu, beton dan plastic, dapat menurun

atau rusak dengan mudah oleh erosi, dan tidak dapat menjamin kekuatannya

apabila kesemuanya dalam keadaan aslinya. Akan tetapi permukaan material ini

dapat diproteksidilindungi dengan cat, yang akan merintangi kerusakan dari

material dan meningkatkan kegunaannya dalam !aktu yang lebih lama. %adi

tujuan pokok dari pengecatan adalah untuk melindungi suatu objek terhadap

kerusakan dari elemen luar.

; <fek estetika 4nilai keindahan5 dan identifikasi

at member !arna dan kilapan 4gloss5 pada suatu objek dan meningkatkan

efek estetikanya, yang selanjutnya mempengaruhi daya tarik dari suatu benda.

=dentifikasi !arna juga merupakan tujuan lain dari pengecatan. Dengan !arna

tertentu suatu benda dapat dikenali. &us misalnya, antara satu perusaahaan bus

dengan perusaahaan yang lain tentu memiliki !arna dan corak tersendiri untuk 

 pengecatan armadanya. 3al ini dimaksudkan untuk lebih mudah mengenali

kendaraan tersebut.