Makalah KWU

52
SOFTSKILL (KREATIF, KEMAMPUAN ANALISIS, MENGATASI STRES) Ade Nugraha Intan Pradita Mohamad Sahri Putri Laksono Indah Budiasih Ruslani 2013330080 2012339039 2013330023 2013330011 2013330038 Dosen : Dr. Bernard H., MMSI/TIM Mata Kuliah : Kewirausahaan Fakultas Teknik

Transcript of Makalah KWU

Page 1: Makalah KWU

SOFTSKILL(KREATIF, KEMAMPUAN ANALISIS,

MENGATASI STRES)

Ade NugrahaIntan Pradita

Mohamad SahriPutri Laksono Indah Budiasih

Ruslani

20133300802012339039201333002320133300112013330038

Dosen : Dr. Bernard H., MMSI/TIM

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Fakultas Teknik

Teknik Lingkungan

Universitas Sahid Jakarta

BAB I

Page 2: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

KREATIF

A. BERFIKIR KREATIF

Berpikir kreatif adalah berpikir secara konsisten dan terus menerus menghasilkan

sesuatu yang kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan. Penelitian Brookfield (1987)

menunjukkan bahwa orang yang kreatif biasanya (1) sering menolak teknik yang standar

dalam menyelesaikan masalah, (2) mempunyai ketertarikan yang luas dalam masalah yang

berkaitan maupun tidak berkaitan dengan dirinya, (3) mampu memandang suatu masalah

dari berbagai perspektif, (4) cenderung menatap dunia secara relatif dan kontekstual,

bukannya secara universal atau absolut, (5) biasanya melakukan pendekatan trial and error

dalam menyelesaikan permasalahan yang memberikan alternatif, berorientasi ke depan

dan bersikap optimis dalam menghadapi perubahan demi suatu kemajuan. Marzano (1988)

mengatakan bahwa untuk menjadi kreatif seseorang harus: (1) bekerja di ujung

kompetensi bukan ditengahnya, (2) tinjau ulang ide, (3) melakukan sesuatu karena

dorongan internela dan bukan karena dorongan eksternal, (4) pola pikir divergen/

menyebar, (5) pola pikir lateral/imajinatif.

Sedangkan Haris (1998) dalam artikelnya tentang pengantar berpikir kreatif

menyatakan bahwa indikator orang berpikir kreatif itu meliputi: (1) Ingin tahu, (2)

mencari masalah, (3) menikmati tantangan, (4) optimis, (5) mampu membedakan

penilaian, (6) nyaman dengan imajinasi, (7) melihat masalah sebagai peluang, (8) melihat

masalah sebagai hal yang menarik, (8) masalah dapat diterima secara emosional, (9)

menantang anggapan/ praduga, dan (10) tidak mudah menyerah, berusaha keras.

Dikatakanya bahwa kreativitas dapat dilihat dari 3 aspek yakni sebuah kemampuan,

perilaku, dan proses.

a. Sebuah kemampuan

Kreativitas adalah sebuah kemampuan untuk memikirkan dan menemukan sesuatu yang

baru, menciptakan gagasan-gagasan baru baru dengan cara mengkombinasikan,

mengubah atau menerapkan kembali ide-ide yang telah ada.

b. Sebuah perilaku

Kreativitas adalah sebuah perilaku menerima perubahan dan kebaruan, kemampuan

bermain-main dengan berbagai gagasan dan berbagai kemungkinan, cara pandang yang

fleksibel, dan kebiasaan menikmati sesuatu.

c. Sebuah proses1

Page 3: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

Kreativitas adalah proses kerja keras dan berkesimbungan dalam menghasilkan gagasan

dan pemecahan masalah yang lebih baik, serta selalu berusaha untuk menjadikan segala

sesuatu lebih baik.

Selanjutnya Harris juga menyatakan bahwa untuk dapat berpikir kreatif seseorang

perlu memiliki metode berpikir kreatif. Berbagai metode yang dapat dilakukan antara lain:

(1) evolusi, yakni gagasan-gagasan baru berakar dari gagasan lain, solusi-solusi baru

berasal dari solusi sebelumnya, hal-hal baru diperbaiki/ditingkatkan dari hal-hal lama,

setiap permasalahan yang pernah terpecahkan dapat dipecahkan kembali dengan cara yang

lebih baik , (2) sintesis, yakni adanya dua atau lebih gagasan-gagasan yang ada dipadukan

ke dalam gagasan yang baru, (3) revolusi, yakni gagasan baru yang terbaik merupakan hal

yang benar-benar baru, sebuah perubahan dari hal yang pernah ada, (4) penerapan ulang,

yakni melihat lebih jauh terhadap penerapan gagasan, solusi, atau sesuatu yang telah

dirumuskan sebelumnya, sehingga dapat dilihat penerapan lain yang mungkin dapat

dilakukan, dan (5) mengubah arah, yakni perhatian terhadap suatu masalah dialihkan dari

satu sudut pandang tertentu ke sudut pandang yang lain. Hal ini dimaksudkan untuk

memecahkan suatu masalah, bukan untuk menerapkan sebuah pemecahan masalah

Pada bagian lain dinyatakan bahwa perilaku negatif yang menghambat untuk berpikir

kreatif, diantaranya adalah:

a. Oh tidak, sebuah masalah !

Reaksi terhadap sebuah masalah seringkali lebih besar dari pada masalah itu sendiri.

Sebuah masalah adalah kesempatan dan tantangan untuk meningkatkan segala sesuatu.

Masalah adalah (1) perbedaan yang ada dengan keadaan yang diinginkan, (3)

menyadari atau mempercayai bila ada sesuatu yang lebih baik dari situasi saat ini, dan

(3) kesempatan untuk bertindak positif.

b. lni mustahil untuk dilakukan

Perilaku seperti ini, seperti kalah sebelum bertarung. Beberapa ungkapan yang terkait

dengan ini : (1) manusia tidak akan pernah terbang, (2) penyakit tak bisa ditaklukan, (3)

roket tidak akan keluar dari atmosfir.

c. Aku tidak bisa melakukannya atau tak ada yang bisa dilakukan

Pemikiran yang baik dan perilaku yang positif serta kemampuan memecahkan masalah

akan melesat dalam memecahkan berbagai permasalahan. Untuk dapat melakukan hal

ini kuncinya adalah ketertarikan dan komitmen terhadap masalah itu sendiri.

2

Page 4: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

d. Tapi saya tidak kreatif

Masalahnya ternyata bahwa kreativitas telah ditenggelamkan oleh guruan. Yang perlu

dilakukan adalah mengembalikan ke permukaan.

e. Itu kekanak-kanakkan

Dalam upaya kita untuk selalu tampil dewasa dan anggun, kita sering menganggap

rendah perilaku yang kreatif dan penuh permainan, yang pernah menandai masa kanak-

kanak kita sendiri. Terkadang orang tertawa karena memang ada yang lucu. Tapi sering

kali orang justru tertawa ketika mereka miskin akan imajinasi untuk memahami situasi

yang ada.

f. Apa yang akan dipikirkan orang

Terdapat tekanan sosial untuk menyesuaikan diri untuk menjadi orang biasa saja, bukan

menjadi orang kreatif. Hampir sebagian orang besar kontributor terkenal yang

membawa ke peradapan lebih maju dihina, bahkan dihukum. Kemajuan hanya

diciptakan oleh mereka yang cukup tegar untuk ditertawakan.

g. Aku pasti gagal

Thomas Edison, dalam risetnya untuk menemukan filamen yang dapat memijarkan

lampu, melakukan lebih dari 1800 kali percobaan. Kegagalan haruslah diharapkan dan

diterima. Kegagalan adalah alat untuk belajar yang dapat membantu menuju

keberhasilan. Gagal adalah pertanda bahwa kita melakukan sesuatu, berusaha dan

mencoba-jauh lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.

Sedangkan hambatan mental terhadap berpikir kreatif dan pemecahan masalah, meliputi:

a. Pransangka

Gambaran yang kita miliki seringkali menghalangi kita untuk melihat lebih jauh dari

pada apa yang telah kita ketahui dan percayai, sehingga menjadikan sesuatu itu

mungkin ada dan mungkin teijadi.

b. Pendapat fungsional

Terkadang kita mulai melihat sebuah obyek hanya dari namanya, daripada melihat apa

yang bisa dilakukannya.

c. Tak ada bantuan belajar

Jika anda memerlukan informasi, ada perpustakaan, toko buku, teman, profesor dan

internet. Anda dapat belajar melakukan apapun yang anda inginkan.

3

Page 5: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

4

Page 6: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

d. Hambatan psikologi

Apa yang semula dianggap menjijikkan malah dapat membawa kepada solusi yang

lebih baik. Makan kadal mungkin terdengar tidak enak, tapi jika itu membuat anda

bertahan hidup di alam liar, itu merupakan solusi yang baik.

Untuk dapat memiliki perilaku positif untuk berpikir kreatif maka pada setiap individu

siswa perlu ditumbuhkan sifat-sifat berikut:

a. Rasa ingin tahu

Orang kreatif ingin mengetahui segala hal- segalanya-hanya sekedar untuk ingin tahu.

Pengetahuan tidak membutuhkan alasan.

b. Tantangan

Orang-orang kreatif suka mengidentifikasi dan mencari tantangan di balik gagasan,

usulan, permasalahan, kepercayaan dan pendapat.

c. Ketidakpuasan terhadap apa yang ada

Ketika anda merasa tidak puas terhadap sesuatu, ketika anda melihat ada masalah,

akankah anda mencoba memecahkan masalah dan memperbaiki keadaan. Semakin

banyak masalah yang anda temui, semakin banyak pula pemecahan dan peningkatan

yang dapat anda buat.

d. Keyakinan bahwa masalah pasti dapat dipecahkan

Dengan keyakinan dan didukung pengalaman, pemikir kreatif percaya bahwa sesuatu

pasti dapat dilakukan untuk mengatasi masalah.

e. Kemampuan membedakan keputusan dan kritik.

Sebagian besar gagasan baru, karena masih baru dan asing, maka terlihat aneh, ganjil,

bahkan, menjijikkan. Sebuah gagasan mulai tampak bagus ketika sudah lebih familiar

atau dilihat dengan konteks dan batasan yang berbeda. Jika suatu gagasan paling gila

sekalipun dapat dipraktekkan sebagai batu loncatan, gagasan tersebut efisien.

Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, usaha yang

baik untuk lakukan oleh guru adalah dengan meningkatkan lingkungan belajar yang

kondusif dalam menunjang perkembangan kreativitas yakni lingkungan belajar yang

secara langsung memberi peluang bagi kita untuk berpikir terbuka dan fleksibel tanpa

5

Page 7: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

adanya rasa takut atau malu. Sebagai contoh, Hasoubah (2002) memberikan gambaran

situasi belajar yang dibentuk harus memfasilitasi terjadinya diskusi, mendorong seorang

untuk memberikan ide dan pendapat. Diskusi seperti ini harus dilaksanakan sedemikian

rupa di mana dapat dilakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Melakukan brainstorming

Brainstorming adalah teknik yang bertujuan membantu kelompok kecil supaya dapat

menghasilkan ide yang bermutu. Ia berdasar pada sebuah konsep bahwa ide yang baik

harus dipisahkan dari penilaian atau evaluasi terhadap mutu ide tersebut. Karena itu, di

dalam brainstorming : (1) tidak ada kritik terhadap ide apapun, (2) ide harus ditulis

tanpa diedit, (3) ide yang liar, lucu, atau kurang berbobot dapat diterima, (4) semua

jenis saran dan pendapat sangat diharapkan, dan (5) memberikan kontribusi

berdasarkan pendapat dari orang lain dapat diterima

b. Memakai cara SHEMAP

Berpikir kreatif bisa menjadi sangat abstrak, karena itu sulit untuk melihat seseorang

melakukannya. Berdasarkan hasil penelitian yang mengkaji fenomena ini seperti

Universitas Negeri Iowa yang mengembangkan model HOTS (higherorder-thinking-

skills atau kemampuan berpikir tingkat tinggi) sebagai mana dipaparkan Housobah

(2002) menyebutkan bahwa berpikir kreatif tidak dapat dilihat, tetapi produk/hasil dari

berpikir kreatif tersebut dapat di lihat. Dengan model HOTS ini seseorang dapat

melangkah dari tingkatan ilmu yang sangat dasar kepada tingkatan ilmu umum

(generative) yang dianggap sebagai suatu yang diciptakan dan baru. Maka kalau ilmu

umum telah dihasilkan berarti proses berpikir kreatif telah terjadi.

Dari model HOTS ini, selanjutnya Hosaubah mengembangkan metode SHEMAP

(Spekulasi- Hipotesis- Ekspansi- Modifikasi- Analogi- Prediksi). Sebagai contoh,

ketika seseorang berspekulasi, apa manfaat mengambil mata kuliah di jurusan,

Teknologi Guruan?. Pola pikir berspekulasi untuk mencari jawaban dari pernyataan

tersebut adalah pola mengembangkan dan memodifikasi dalam bentuk cerita, hal ini

bisa menghasilkan ide baru. Kalau dia harus membuat hipotesis terhadap apa yang akan

terjadi seandainya rencana "pengambilan sidik jari oleh aparat keamanan terhadap para

santri di pesantren yang dianggap menjadi sarang teroris", tindakan membuat hipotesis

dan prediksi dapat menghasilkan ide yang baru. Terakhir adalah membuat analogi dan

kreativitas. Ungkapan seperti ini " senyum Anda memberikan kehangatan sekaligus

6

Page 8: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

memberi sinar harapan bagi diri saya". Dengan membuat analogi senyum ibarat

kehangatan secara jelas menjadikan seseorang berpikir kreatif.

c. Berpikir spasial

Seseorang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan (melakukan

aktivitas) berpikir spasial. Berpikir spasial adalah berpikir dengan cara mengubah ide

yang ditulis dalam bentuk prosa ke non prosa. Misalnya sebuah konsep atau teori yang

ditulis dalam teks diubah menjadi sebuah diagram. Usaha mengubah forma atau

penyajian ide, konsep, dan deskripsi keadaan tertentu sesuangguhnya merupakan

sebuah kreativitas. Dengan menggunakan teknik brainsorming, SHEMAP, dan berpikir

spasial akal seseorang dapat menjelajahi teritorial/wilayah yang tidak diketahui, “yang

dengan sendirinya akan membangun kreativitas dan menjadikannya seorang pemikir

kreatif”.

B. PENGERTIAN KREATIVITAS

Secara operasional devinisi dari kreativitas memang sukar untuk ditentukan karena

kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi dimensional. Apa yang dimaksud

dengan kreativitas? Banyak buku yang membahas mengenai devinisi dari kreativitas,

berikut beberapa pendapat para ahli tentang kreativitas, yaitu :

1. Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau daya cipta. (K B B I)

2. Kreativitas adalah pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas

individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan

dengan orang lain. (Clark Moustatis)

3. Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya

dalam pemecahan masalah. (Conny R. Semiawan)

4. Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan

potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang ,kecenderungan untuk

mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organism. (Rogers)

5. Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya:

a. Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan.

b. Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar,

mendorong, mengembangkan, memdidik, memecahkan masalah, mengurangi

hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak.

7

Page 9: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

c. Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat

dibuat di lain waktu. (David Cambell)

Dari beberapa uraian definisi di atas dapat dikemukakan bahwa kreativitas pada

intinya merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik

berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non

aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang

semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

C. KREATIVITAS SEBAGAI MULTI KECERDASAN

Proses pemikiran untuk menyelesaikan masalah secara efektif melibatkan otak kiri

atau otak kanan . Pemecahan masalah tersebut merupakan kombinasi dari pemikiran

logis dan kreatif. Secara umum, otak kiri memainkan peranan dalam pemrosesan logika,

kata-kata, matematika, dan urutan yang disebut pembelajaran akademis. Sedangkan otak

kanan berurusan dengan irama, rima, musik, gambar, dan imajinasi yang disebut dengan

aktivitas kreatif.

Bagan Proses Pimikiran Otak

Otak Kiri Otak Kanan

Vertikal

Kritis

Strategis

Analistis

Lateral

Hasil

Kreatif

Keterangan :

1. Otak Kiri :

Berpikir Vertikal. Suatu proses bergerak selangkah demi selangkah menuju tujuan

Anda, seolah-olah Anda sedang menaiki tangga.

Berpikir Kritis. Berlatih atau memasukkan penilaian atau evaluasi yang cermat,

seperti menilai kelayakan suatu gagasan atau produk.

Berpikir Strategis. Mengembangkan strategi khusus untuk perencanaan dan arah

operasi-operasi skala besar dengan melihat proyek itu dari semua sudut yang mungkin.

Berpikir Analitis. Suatu proses memecahkan masalah atau gagasan Anda menjadi

bagian-bagian. Menguji setiap bagian untuk melihat bagaimana bagian tersebut saling

8

Page 10: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

cocok satu sama lain, dan mengeksplorasi bagaimana bagian-bagian ini dapat

dikombinasikan kembali dengan cara-cara baru.

2. Otak Kanan

Berpikir Lateral. Melihat permasalahan Anda dari beberapa sudut baru, seolah-olah

melompat dari satu tangga ke tangga lainnya.

Berpikir tentang Hasil. Meninjau tugas dari perspektif solusi yang dikehendaki.

Berpikir Kreatif. Berpikir kreatif adalah pemecahan masalah dengan menggunakan

kombinasi dari semua proses.

D. CIRI – CIRI KREATIVITAS

Seseorang dikatakan kreatif tentu ada indikator-indikator yang menyebabkan

seseorang itu disebut kreatif. Indikator sebagai ciri dari kreativitas dapat diamati dalam

dua aspek yakni aspek aptitute dan nonaptitute. Ciri-ciri aptitute adalah ciri-ciri yang

berhubungan dengan kognisi atau proses berpikir, sedangkan ciri-ciri nonaptitute adalah

ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan.

Menurut David Cambell ciri-ciri kreativitas ada tiga kategori:

1. Ciri-ciri pokok : kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru,

penemuan.

2. Ciri-ciri yang memungkinakan : yang membuat mampu mempertahankan ide-ide

kreatif, sekali sudah ditemuka tetapi tetap hidup.

3. Ciri-ciri sampingan : tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga

agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempegaruhi perilaku

orang-orang kreatif.

Berikut penjelasan ciri-ciri kreativitas :

Ciri-ciri Pokok Ciri-ciri

yang Memungkinkan

Ciri-ciri Sampingan

1. Brpikir dari segala arah( convergent

thingking)

2. Berpikir ke segala arah (divergent

thingking)

3. Fleksibilitas koseptual (kemampuan

1. Kemampuan untuk

bekerja keras.

2. Berpikir mandiri

3. Pantang menyerah

4. Mampu berkomunikasi

1. Tidak mengambil

pusing apa yang

dipikirkan orang

lain.

2. kekacauan

9

Page 11: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

secara spontan mengganti cara

memandang,pendekatan, kerja yang

tak jalan.

4. Orisinalitas (kemampuan menelorkan

ide yang asli bahkan mengejutkan)

5. Lebih menyukai kompleksitas

daripada simplisitas

6. Latar belakang hidup yang

merangsang (hidup dalam lingkungan

yang dapat menjadi contoh)

7. Kecakapan dalam banyak hal (multiple

skills)

dengan baik

5. Lebih tertarik pada

konsep daripada detail

(segi-segi kecil)

6. Keinginan tahu

intelektual.

7. Kaya humor dan fantasi

8. Tidak segera menolak

ide atau gagasan baru

9. Arah hidup yang mantap

psikologis

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator kreativitas dikemukan oleh

Munandar, S. C. U (1992) sebagai berikut :

1. Dorongan ingin tahu besar.

2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik.

3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah.

4. Bebas dalam menyatakan pendapat.

5. Mempunyai rasa keindahan.

6. Menonjol dalam salah satu bidang seni.

7. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh

orang lain.

8. Rasa humor tinggi.

9. Daya imajinasinya kuat.

10. Keaslian / orisinilitas tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan karangan dan

sebagainya, dalam memecahkan masalah menggunakan cara-cara orisinil yang belum

pernah diungkapkan orang lain).

11. Dapat bekerja sendiri.

12. Senang mencoba hal-hal baru.

13. Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).

Dari uraian mengenai ciri-ciri kreativitas diatas maka dapat dipahami bahwa

seseorang dikatakan kreatif apabila dalam interaksinya dengan lingkungan ciri-ciri dari

kreativitas mendominasi dalam aktivitas kehidupannya, dan melakukan segalanya dengan

10

Page 12: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

cara-cara yang unik. Semua ciri-ciri tersebut secara konstruktif dapat dimunculkan dalam

diri setiap individu, sebab setiap individu memiliki potensi kreatif.

E. DELAPAN KECERDASAN GARDNER

Gardner dengan “Teori Multi Kecerdasan” mengatakan bahwa , “ IQ tidak boleh

dianggap sebagai gambaran mutlak, suatu entitas tunggal yang tetap yang bisa diukur

dengan tes menggunakan pensil dan kertas. Ungkapan yang tepat adalah bukan seberapa

cerdas Anda, tetapi bagaimana Anda menjadi cerdas”. (2002: 58).

Setiap orang memiliki beberapa tipe kecerdasan. Gardner mendifinisikan kecerdasan

adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang

bernilai dalam satu latar belakang budaya atau lebih. Dengan kata lain kecerdasan dapat

bervariasi menurut konteknya. Dalam bukunya Frames of Mind Gardner menawarkan

delapan jenis kecerdasan manusia, sebagai berikut:

Kinestik Tubu Linguistik

Naturalis

Intrapersonal

Interpersonal Musikal

Keterangan :

Kecerdasan Linguistik (Bahasa). Kemampuan membaca, menulis,dan

berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Contoh orang yang memiliki kecerdasan

linguistic adalah penuulis, jurnalis, penyair, orator, dan pelawak.

Kecerdasan Logis-Matematis. Kemanpuan berpikir (bernalar) dan menghitung,

berpikir logis dan sistematis. ini adalah jenis keterampilan yang sangat dikembangkan

pada diri insinyur, ilmuwan, ekomon, akuntan, detektif, dan para anggota profesi

hukum.11

Logis Matematik

Visual Spasial

Page 13: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

Kecerdasan Visual-Spasial. Kemampuan berpikir menggunakan gambar,

memvisualisasikan hasil masa depan. Membayangkan berbagai hal pada mata pikiran

Anda. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini antara lain para arsitek, seniman,

pemahat, pelaut , fotografer, dan perencara strategis.

Kecerdasan Musikal. Kemampuan menggubah atau mencipta musik, dapat menyanyi

dengan baik, dapat memahami atau memainkan musik, serta menjaga ritme. Ini adalah

bakat yang dimiliki oleh para musisi, composer, perekayasa rekaman.

Kecerdasan Kinestik-Tubuh. Kemampuan menggunakan tubuh Anda secara terampil

untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan

emosi. Kemampuan ini dimiliki oleh para atlet, seniman tari atau akting atau dalam

bidang banguan atau konstruksi.

Kecerdasan Interpersonal (social). Kemampuan bekerja secara efektif dengan orang

lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian,

memeperhatikan motivasi dan tujuan mereka. Kecerdasan jenis ini biasanya dimiliki

oleh para guru yang baik, fasilitator, penyembuh, polisi, pemuka agama, dan waralaba.

Kecerdasan Intrapersonal. Kemampuan menganalis-diri dan merenungkan-diri,

mampu merenung dalam kesunyian dan menilai prestasi seseorang, meninjau perilaku

seseorang dan perasaan-perasaan terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan

yang hendak dicapai, mengenal benar diri sendiri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki

oleh para filosof, penyuluh , pembimbing, dan banyak penampil puncak dalam setiap

bidang.

Kecerdasan Naturalis. Kemampuan mengenal flora dan fauna, melakukan pemilahan-

pemilahan runtut dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara

produktif- misalnya berburu, bertani, atau melakukan penelitian biologi. (Ditambahkan

Gardner tahun 1996).

Delapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia ini mengungkapkan kepada bahwa

ada “banyak jendela menuju satu ruangan yang sama” di mana subjek-subjek pelajaran

dapat didekati dari berbagai prespektif. Dan ketika orang mampu menggunakan bentuk-

bentuk kecerdasan mereka yang paling kuat, mereka akan menemukan bahwa belajar itu

mudah dan menyenangkan.

F. PROSES KREATIF

12

Page 14: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

Kreativitas dalam perkembangannya sangat sangat terkait dengan empat aspek, yaitu:

1. Aspek Pribadi

Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan

lingkungannya.

2. Aspek Pendorong

Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan

dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan.

3. Aspek Proses

Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan

dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,

menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya

lagi, dan akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya.

4. Aspek Produk

Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses

kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna.

Kreativitas tidak timbul serta-merta, tetapi melalui proses. Banyak proses kreatif

diantaranya sebagai berikut:

Proses kreatif menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki (2001:301) dalam

bukunya Quantum Learning mengalir melalui lima tahap, hatap-tahap tersebut sebagai

berikut :

1. Persiapan : Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.

2. Inkubasi : Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.

3. Iluminasi : Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.

4. Verifikasi : Memastikam apakah solusi benar-benar memecahkan masalah.

5. Aplikasi : Mengambil langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut

Proses Kreatif menurut David Cambell urutannya sebagai berikut :

1. Persiapan (preparation) : meletakan dasar, mempelajari latar belakang masalah,

seluk beluk dan problematikanya. Persiapan untuk kreativitas itu kebanyakan

dilakukan atas dasar “minat”. Kesuksesan orang-orang besar tercapai dan bertahan,

bukan oleh loncatan yang tiba-tiba, tetapi dengan usaha keras.

13

Page 15: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

2. Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam

perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya tercurah dan

pikirannya terpusat pada yang mereka kerjakan. Tahap konsentrasi merupakan waktu

pemusatan, waktu menimbang-nimbang, waktu menguji, waktu awal untuk mencoba

dan mengalami gagal, trial dan error .

3. Inkubasi (incubation) : mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat,

waktu santai. Inkubasi merupakan saat di mana sedikit demi sedikit kita bebaskan dari

kerutinan berpikir, kebiasaan bekerja, kelaziman pemakai cara.

4. Iluminasi : mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban

baru. Reaksi keberhasilan itu biasanya tidak hanya teras di batin, tetapi juga

diungkapkan keluar secara fisik.

5. Verifikasi/ Produksi : memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan

masalah. Kalau sudah menemukan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja

baru, kita harus turun tangan mewujudkannya. Kecakapan kerja merupakan bagian

penting dalam karya kreatif. Betapapun banyak ide, gagasan, ilham, impian bagus-

bagus yang ditemukan, jika tidak dapat diwujudkan, semuanya akan lenyap. Maka

orang kreatif harus memiliki kecakapan kerja baik secara pribadi maupun kelompok.

Proses kreatif tradisional menurut Wallas (tahun 1926) dalam buku “The Art of

Thought “ yang mengatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap, yaitu :

1. Persiapan

Tahap mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berpikir,

mencari jawaban, bertanya kepada orang, dan sebagainya.

2. Inkubasi

Tahap inkubasi ialah tahap di mana individu melepaskan diri sementara dari

masalah tersebut, mencari dan menghimpun data/ informasi tidak dilanjutkan

3. Iluminasi

Tahap timbulnya “insght” atau ”aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau

gagasan baru, beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti

munculnya inspirasi atau gagasan baru.

4. Verifikasi / Evaluasi

Tahap dimana ide atau kreasi baru harus diuji terhadap realitas. Diperlukan

pemikiran kritis dan konvergen. Dengan perkataan lain, proses divergen

(pemikiran kreatif) harus diikuti oleh proses konvergensi (pemikiran kritis).

14

Page 16: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

G. FAKTOR PENDORONG DAN FAKTOR PENGHAMBAT KREATIVITAS

Kreativitas sesorang agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri

individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Adapun

faktor pendorong tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perubahan Sikap

2. Teknik Mengambil Resiko

3. Mampu menyalurkan Stressed (penekanan pada titik berat ide)

4. Melanggar aturan, dalam arti positif yaitu merubah tatanan menjadi tatanan kreasi

yang baru.

5. Memeriksa asumsi ( menerima opini orang lain maupun masukan orang lain )

6. Menggunakan imajinasi dan intuisi

7. Yakinlah kalau kreatif

Dalam memunculkan kreativitas individu banyak hal yang dapat menghambatnya,

yaitu sebagai berikut :

1. Sikap negatif

2. Takut gagal

3. Stress yang berlebihan

4. Taat pada aturan

5. Membuat asumsi

6. Terlalu mengandalkan logika

7. Merasa tidak kreatif dan minder

H. KIAT MENJADI KREATIF

Kreativitas bisa dilakukan oleh siapa saja. Menurut Colin Rose & Malcolm J. Nichol

(2002: 275) dalam bukunya Accelerated Learning, “ Menjadi kreatif tidak hanya

berpangku tangan menunggu kilatan ilham. Kreativitas menuntut banyak usaha keras dan

mensyaratkan persiapan matang.” Oleh karena itu, pengembangan kreativitas dilakukan

sejak usia dini, tinjauan dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas, kondisi-

kondisinya serta cara-cara yang dapat memupuk, merangsang, dan mengembangkannya

menjadi sangat penting. Beberapa alasan mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini:

1. Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengkatualisasikan) dirinya, dan

aktualitas diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup

manusia (Maslow,1967).

15

Page 17: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

2. Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah merupakan bentuk pemikiran

yang sampai saat ini kurang mendapat perhatian dalam pendidikan (Guilford,1967)

3. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan bagi

lingkungan, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.

4. Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Kiat-kiat untuk Memperoleh Teknik-teknik Kreativitas menurut Bobbi De Porter &

Mike Hernacki (2001: 321) dalam bukunya Quantum Learning adalah sebagai berikut :

1. Ingatlah sukses-sukses Anda di masa lalu.

Dengan adanya ingatan akan kesuksesan di masa lalu akan mendorong seseorang

untuk mengulangnya kembali.

2. Yakinlah ini dapat menjadi hari terobosan.

Jalani hari Anda dengan keyakinan bahwa sesuatu dapat terjadi untuk mengubah

segalanya.

3. Latihlah kreativitas Anda dengan permainan mental.

Otak, seperti bagian tubuh lain berfungsi lebih lancar jika selalu dijaga dalam keadaan

prima. Inilah beberapa saran untuk melakukannya:

Pikirkanlah penggunaan kembali barang-barang lama.

Lihatlah kejadian sehari-hari, dan susunan uraian kisah tentang peristiwa-peristiwa

yang memunculkannya.

Isilah teka-teki silang dan permainan-permainan kata lainnya.

Temukan peribahasa-peribahasa yang dapat Anda gunakan untuk menjelaskan

sesuatu kepada seseorang.

4. Ingat bahwa kegagalan membawa keberhasilan.

Dengan begitu ketika mengalami kegagalan tidak akan menyerah dan menambah

keberanian untuk mengambil resiko.

5. Raihlah impian dan fantasi Anda.

Memberikan nilai untuk hal-hal tersebut karena gagasan-gagasan aneh dapat

memunculkan solusi inovatif dan revolusioner.

6. Biarkan kesenangan memasuki kehidupan Anda.

Dengan begitu membuat sifat anak-anak dalam diri Anda muncul dan memberikan

wawasan segar.

16

Page 18: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

7. Kumpulkan pengetahuan dari tempat lain.

Lihatlah tempat-tempat lain dalam kehidupan Anda dan cobalah untuk melihat

kesamaan-kesamaannya.

8. Pandanglah situasi dari semua sisi.

Dengan melihat situasi dari jendela-jendela baru dapat memberikan wawasan yang

dibutuhkan untuk pemecahan masalah secara kreatif.

9. Bersihkan pikiran Anda dari asumsi-asumsi.

Asumsi dapat menyembunyikan solusi.

10. Ubahlah posisi Anda sesering mungkin.

Mungubah posisi Anda berarti mengubah pandangan Anda terhadap berbagai hal.

17

Page 19: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

BAB II

KEMAMPUAN ANALISIS

Kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu komponen penting dalam agenda

pendidikan Indonesia. Salah satu elemen yang harus selalu ada dalam kemampuan

bernalar kritis ini adalah kemampuan analitis. Penalaran analitis akan banyak membantu

dalam banyak olah pikir akademis, utamanya dalam mata pelajaran sains, matematika, dan

membaca. Rendahnya kemampuan siswa Indonesia dalam tiga pelajaran ini sebagaimana

dilansir oleh media massa akhir-akhir ini bisa jadi disebabkan oleh rendahnya kemampuan

analisis mereka. Tulisan ini bermaksud mengupas secara padat singkat apa itu kemampuan

berpikir analitis dan bagaimana para pendidik bisa menanamkannya lewat praktek

pembelajaran. Penekanan utama diletakkan pada kemampuan membaca karena kegiatan

ini lah yang sebenarnya menjadi ujung tombak dalam membuka wawasan dan cakrawala

pengetahuan seorang insan terpelajar.

A. Pengertian kemampuan analisis

Kemampuan analisis sendiri termasuk dalam Taksonomi Bloom yang selama

ini dipegang sebagai pedoman dalam menyusun tingkat kerumitan pembelajaran di

berbagai tingkat dan untuk berbagai pelajaran. Tindakan menganalisis

dimengertikan sebagai tindakan memecah-mecah suatu gugus data menjadi beberapa

bagian, kemudian mengaitkan bagian-bagian itu dalam suatu hubungan yang

bermakna dan bermanfaat untuk memecahkan masalah.

Dalam matematika, misalnya, kemampuan analitis membuat seorang siswa

mampu memecah-mecah suatu soal cerita menjadi faktor-faktor yang harus

dirangkaikan (ditambahkan, dikurangi atau dibagi) untuk sampai pada jawaban final.

Dalam sains, seorang siswa akan mampu melihat mana faktor atau kondisi yang

menjadi akibat dari beberapa faktor yang lain. Ketika menelaah gejala banjir,

misalnya, mereka yang berkemampuan analitis akan bisa memilah-milah gejala itu

menjadi penyebab (curah hujan yang tinggi, arus sungai yang terhambat karena

sampah atau pendangkalan, tanah yang tidak lagi bisa menyerap air dengan cepat

karena sudah berubah menjadi beton, dan saluran air yang macet) dan akibat (debit

air yang melonjak, air yang meluber dari sungai, dan genangan air di jalan-jalan).

18

Page 20: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

Salah satu aspek kognitif dalam taksonomi Bloom yang menempati urutan

keempat setelah pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi adalah aspek analisis.

Kemampuan berpikir analisis merupakan suatu kemampuan dasar yang harus

dimiliki oleh siswa. Kemampuan berpikir analitis ini tidak mungkin dicapai siswa

apabila siswa tersebut tidak menguasi aspek-aspek kognitif sebelumnya. Menurut

Sudjana, analisis merupakan tipe hasil yang kompleks karena memanfaatkan unsur

pengetahuan, pemahaman dan apalikasi.

Kemampuan analitis adalah kemampuan untuk menguraikan atau memisahkan

suatu hal ke dalam bagian-bagiannya dan dapat mencari keterkaitan antara bagian-

bagian tersebut. Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi (informasi) ke

dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan Antara bagian-bagiannya,

mampu melihat (mengenal) komponen-komponennya, bagaimana komponen-

komponen itu berhubungan dan terorganisasikan, membedakan fakta dari hayalan.

Dalam kemampuan analisis ini juga termasuk kemampuan menyelesaikan

soal-soal yang tidak rutin, menemukan hubungan, membuktikan dan mengomentari

bukti, dan merumuskan serta menunjukkan benarnya suatu generalisasi, tetapi baru

dalam tahap analisis belum dapat menyusun.

Penadapat lain yang sejalan, Suherman dan Sukjaya (1990: 49) menyatakan

bahwa kemampuan analisis adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan

suatu masalah (soal) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) serta

mampu untuk memahami hubungan diantara bagian-bagian tersebut. Hal ini juga

diperkuat oleh Bloom yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir analitis

menekankan pada pemecahan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus atau

kecil dan mendeteksi hubungan-hubungan dan bagian-bagian tersebut dan bagian-

bagian itu diorganisir.

Bloom membagi aspek analisis ke dalam tiga kategori , yaitu: 1) analis bagian

(unsur) seperti melakukan pemisalan fakta, unsur yang didefinisikan, argumen,

aksioma (asumsi), dalil, hipotesis, dan kesimpulan; 2) analisis hubungan (relasi)

seperti menghubungkan antara unsur-unsur dari suatu sistem (struktur) matematika;

3) analisis sistem seperti mampu mengenal unsur-unsur dan hubungannya dengan

struktur yang terorganisirkan. Penjabaran dari ketiga kategori tersebut menurut

Suharsimi meliputi berbagai keterampilan, yaitu: memperinci, mengasah diagram,

19

Page 21: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasi, menyimpulkan, menunjukkan dan

membagi. Kemampuan analisis yang dapat diukur adalah kemampuan

mengidentifikasi masalah, kemampuan menggunakan konsep yang sudah diketahui

dalam suatu permasalahan dan mampu menyelesaikan suatu persoalan dengan cepat.

Ross mengungkapkan beberapa indikator kemampuan analitis, yaitu:

1. Memberikan alasan mengapa sebuah jawaban atau pendekatan suatu masalah

adalah masuk akal.

2. Membuat dan mengevaluasi kesimpulan umum berdasarkan atas penyelidikan atau

penelitian.

3. Meramalkan atau menggambarkan kesimpulan atau putusan dari informasi yang

sesuai.

4. Mempertimbangkan validitas dari argumen dengan menggunakan berpikir deduktif

dan induktif.

5. Menggunakan data yang mendukung untuk menjelaskan mengapa cara yang

digunakan dalam jawaban adalah benar.

B. Kemampuan Analisis dalam Wirausaha

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan

peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha

perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi

dengan cara:

• Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif

• Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin

• Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:

• Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar

• Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya

• Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk

melakukannya yaitu:

• Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang

lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan

• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru

20

Page 22: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan

atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan

Sumber-sumber Potensial Peluang

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik

untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-

langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara

Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan

proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko

yang mungkin terjadi.

Menciptakan Produk Baru dan Berbeda

Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli,

untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada

dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:

• Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

• Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa

Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada

kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:

• Analisis demografi pasar

• Analisis serta tingkah laku pesaing

• Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat

dianggap dapat menciptakan peluang

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:

• Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru

• Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru

• Dukungan keuangan

• Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi

dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan

modal barunya. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):

• Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat

• Kerugian teknik harus rendah

21

Page 23: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

• Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya

• Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih

• Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi

pasarnya

• Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk

menghasilkan produk barunya

Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi

Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan

posisi pasarnya:

• Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing

• Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya

• Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk.

Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan

dana.

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki

adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan

tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu

sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.

Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu

dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru dan berbeda. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:

• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)

• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)

• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)

• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)

• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya

22

Page 24: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

• Menghasilkan produk atau jasa baru

• Menghasilkan nilai tambah baru

• Merintis usaha baru

• Melakukan proses/teknik baru

• Mengembangkan organisasi baru

23

Page 25: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

BAB III

MENGATASI STRES

A. Definisi

Stres adalah suatu reaksi tubuh yang dipaksa, di mana ia boleh

menganggu equilibrium (homeostasis) fisiologi normal (Julie K., 2005).

Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan

mental/beban kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara bergantian untuk

menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak

disukai berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif terhadap stres; konteks

yang menjembatani pertemuan antara individu dengan stimulus yang membuat

stres; semua sebagai suatu sistem (WHO, 2003).

Menurut Morgan dan King, “…as an internal state which can be caused by

physical demands on the body (disease conditions, exercise, extremes of

temperature, and the like) or by environmental and social situations which

are evaluated as potentially harmful, uncontrollable, or exceeding our resources

for coping” (Morgan & King, 1986). Jadi stres adalah suatu keadaan yang

bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan), atau

lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol

(AAT Sriati, 2007).

B. Kajian mengenai stres

Konsep milieu interieur (lingku ngan internal tubuh), yang pertama

kali diajukan oleh Fisiologis Perancis, Claude Bernard. Dalam konsep ini, ia

menggambarkan prinsip-prinsip keseimbangan dinamis. Dalam keseimbangan

dinamis, kekonstanan, kondisi mapan (situasi) di lingkungan badan internal, sangat

penting untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, perubahan dalam lingkungan

eksternal atau kekuatan eksternal yang mengubah keseimbangan internal harus

bereaksi dan mengkompensasi supaya organisme dapat bertahan hidup. Contoh

kekuatan eksternal adalah seperti suhu, konsentrasi oksigen di udara, pengeluaran

energi, dan keberadaan predator. Selain itu, penyakit juga stres yang mengancam

keseimbangan lingkungan internal tubuh (Nasution I. K., 2007).

Ahli saraf Walter Cannon menciptakan istilah homeostasis untuk lebih

menentukan keseimbangan dinamis yang telah dijelaskan Bernard. Dia juga adalah

yang pertama untuk memperkenalkan bahwa stresors dapat berupa emosional

24

Page 26: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

maupun fisik. Melalui eksperimen, dia menunjukkan respons "fight or flight" yang

timbul pada manusia dan binatang ketika terancam. Selanjutnya, Cannon juga

mengatakan bahawa reaksi ini juga disebabkan oleh pelepasan neurotransmitters

(neurotransmiter adalah bahan kimia dalam tubuh yang membawa pesan ke dan

dari saraf) dari kelenjar adrenal, medula. Medula adrenal mengeluarkan dua jenis

neurotransmiter, yaitu epinefrin atau disebut sebagai adrenalin dan norepinefrin

(noradrenalin), dalam respon terhadap stres. Pelepasan neurotransmiter

menyebabkan efek fisiologis terlihat pada respon "fight or flight", misalnya, denyut

jantung yang cepat, peningkatan kewaspadaan, dan lain-lain. (Nasution I. K., 2007)

Seterusnya, Hans Selye, seorang ilmuwan awal yang mempelajari stres,

melanjut pengamatan Cannon. Beliau mengatakan bahawa selain daripada respons

tubuh, semasa stres kelenjar pituitary juga memainkan peranan. Dia

menggambarkan kontrol oleh kelenjar sekresi hormon (misalnya, kortisol) yang

penting dalam respon fisiologis terhadap stres dengan bagian lain dari kelenjar

adrenal yang dikenal sebagai korteks. Selain itu, Selye sebenarnya

memperkenalkan istilah tegangan dari fisika dan rekayasa dan didefinisikan

sebagai "respons bersama yang terjadi di setiap bagian tubuh, fisik atau

psikologis." (Nasution I. K., 2007)

Dalam eksperimennya, Selye menginduksi stres pada tikus dalam berbagai

cara. Pada tikus yang terkena tegangan konstan, berlakunya pembesaran

kelenjar adrenal, ulkus gastrointestinal dan atrofi sistem imun. Beliau menerangkan

ini sebagai suatu proses adaptasi umum (penyesuaian) atau sindrom stres. Ia

menemukan bahwa proses ini adaptif, penyesuaian yang sesuai dan normal untuk

organisme dalam menangkal stres. Proses adaptif yang berlebihan, dapat

merusak tubuh. Overstres, bisa berbahaya. (Nasution I. K., 2007)

C. Jenis-jenis stres

Quick dan Quick (1984) dan Hans Selye dalam Girdano (2005) mengatakan

bahwa terdapat dua jenis stres, yaitu eustres dan distres.

Eustres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif,

dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan

individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas,

kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. Ini adalah semua

bentuk stres yang mendorong tubuh untuk beradaptasi dan meningkatkan

kemampuan untuk beradaptasi. Ketika tubuh mampu menggunakan stres yang

25

Page 27: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

dialami untuk membantu melewati sebuah hambatan dan meningkatkan performa,

stres tersebut bersifat positif, sehat, dan menantang (Walker.J, 2002).

Di sisi lain, distres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak

sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk

konsekuensi individu terhadap penyakit sistemik dan tingkat ketidakhadiran

(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan,

dan kematian. Distres adalah semua bentuk stres yang melebihi kemampuan untuk

mengatasinya, membebani tubuh, dan menyebabkan masalah fisik atau psikologis.

Ketika seseorang mengalami distres, orang tersebut akan cenderung bereaksi

secara berlebihan, bingung, dan tidak dapat berperforma secara maksimal

(Walker.J, 2002).

D. Sumber stres

Sumber stres atau penyebab stres dikenali sebagai stresor. Antara

penyebabnya adalah, fisik, psikologis, dan sosial. Stresor fisik berasal dari luar diri

individu, seperti suara, polusi, radiasi, suhu udara, makanan, zat kimia, trauma,

dan latihan fisik yang terpaksa. Pada stresor psikologis tekanan dari dalam diri

individu biasanya yang bersifat negatif seperti frustasi, kecemasan (anxiety), rasa

bersalah, kuatir berlebihan, marah, benci, sedih, cemburu, rasa kasihan pada diri

sendiri, serta rasa rendah diri, sedangkan stresor sosial yaitu tekanan dari luar

disebabkan oleh interaksi individu dengan lingkungannya. Banyak stresor sosial

yang bersifat traumatic yang tak dapat dihindari, seperti kehilangan orang yang

dicintai, kehilangan pekerjaan, pension, perceraian, masalah keuangan, pindah

rumah dan lain-lain. (Nasution I. K., 2007).

E. Mekanisme stres

Empat variabel psikologik yang mempengaruhi mekanisme respons stres:

1) Kontrol: keyakinan bahwa seseorang memiliki kontrol terhadap stresor

yang mengurangi intensitas respons stres.

2) Prediktabilitas: stresor yang dapat diprediksi menimbulkan respons stres

yang tidak begitu berat dibandingkan stresor yang tidak dapat diprediksi.

3) Persepsi: pandangan individu tentang dunia dan persepsi stresor saat ini

dapat meningkatkan atau menurunkan intensitas respons stres.

4) Respons koping: ketersediaan dan efektivitas mekanisme mengikat ansietas

dapat menambah atau mengurangi respons stres.

26

Page 28: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

Gambar 2.1 Alur mekanisme respons tubuh terhadap stres

Secara fisiologi, situasi stres mengaktivasi hipotalamus yang selanjutnya

mengendalikan dua sistem neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan sistem korteks

adrenal. Sistem saraf simpatik berespons terhadap impuls saraf dari hipotalamus

yaitu dengan mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah

pengendaliannya, sebagai contohnya, ia meningkatkan kecepatan denyut jantung

dan mendilatasi pupil. Sistem saraf simpatis juga memberi sinyal ke medula

adrenal untuk melepaskan epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah. Sistem

korteks adrenal diaktivasi jika hipotalamus mensekresikan CRF, suatu zat kimia

yang bekerja pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat di bawah hipotalamus.

Kelenjar hipofisis selanjutnya mensekresikan hormon ACTH, yang dibawa melalui

aliran darah ke korteks adrenal. Dimana, ia menstimulasi pelepasan sekelompok

hormon, termasuk kortisol, yang meregulasi kadar gula darah. ACTH juga

memberi sinyal ke kelenjar endokrin lain untuk melepaskan sekitar 30 hormon.

Efek kombinasi berbagai hormon stres yang dibawa melalui aliran darah ditambah

aktivitas neural cabang simpatik dari sistem saraf otonomik berperan dalam respons

fight or flight (Nasution I. K., 2007).

F. Gejala stres

Berikut ini adalah gejala-gejala psikologis stres : kecemasan,

ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung, perasaan frustrasi, rasa marah,

dan dendam (kebencian), sensitif dan hyperreactivity, memendam perasaan,

penarikan diri depresi, komunikasi yang tidak efektif, perasaan terkucil dan

terasing, kebosanan dan ketidakpuasan kerja, kelelahan mental, penurunan fungsi

intelektual, dan kehilangan konsentrasi, kehilangan spontanitas dan kreativitas

27

Page 29: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

serta menurunnya rasa percaya diri.

Gejala-gejala fisiologis yang utama dari stres adalah : meningkatnya denyut

jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular,

meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh: adrenalin dan

noradrenalin), gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung),

meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan, kelelahan secara fisik dan

kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis (chronic fatigue

syndrome), gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada,

gangguan pada kulit, sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan

otot, gangguan tidur, rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk risiko tinggi

kemungkinan terkena kanker.

Gejala-gejala perilaku dari stres adalah: menunda, menghindari pekerjaan,

dan absen dari pekerjaan, menurunnya prestasi (performance) dan produktivitas,

meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-obatan, perilaku sabotaj dalam

pekerjaan, perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan), mengarah ke obesitas,

perilaku makan yang tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan diri dan

kehilangan berat badan secara tiba-tiba, kemungkinan berkombinasi dengan tanda-

tanda depresi, meningkatnya kecenderungan berperilaku beresiko tinggi, seperti

menyetir dengan tidak hati-hati dan berjudi, meningkatnya agresivitas,

vandalisme, dan kriminalitas, menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan

keluarga dan teman serta kecenderungan untuk melakuka n bunuh diri.

Pengalaman stres sangat individual. Stres yang luar biasa untuk satu orang

tidak semestinya dianggap sebagai stres oleh yang lain. Demikian pula, gejala dan

tanda-tanda stres akan berbeda pada setiap individu (AAT Sriati, 2007).

Efek Umum Stress

Pada Tubuh Pada Perasaan Pada Perilaku

Sakit kepala Ketegangan atau nyeri

otot Nyeri dada Kelelahan Perubahan dalam gairah

seks Gangguan perut Masalah Tidur

Kecemasan Gelisah Kurangnya motivasi

atau fokus Lekas marah Kesedihan atau depresi

Kurang nafsu makan atau malah makan berlebihan

Kemarahan yang meledak ledak

Penyalahgunaan obat atau alkohol

Penarikan sosial Merokok

28

Page 30: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

G. Penentuan tahap stres

Tingkat stres adalah hasil penilaian terhadap berat ringannya stres

yang dialami seseorang. Tingkatan stres ini bisa diukur dengan banyak skala.

Antaranya adalah dengan menggunakan Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS

42) atau lebih diringkaskan sebagai Depression Anxiety Stres Scale 21 (DASS 21)

oleh Lovibond & Lovibond (1995). Psychometric Properties of The Depression

Anxiety Stres Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item dan Depression Anxiety Stres

Scale 21 terdiri dari 21 item. DASS adalah seperangkat skala subjektif yang

dibentuk untuk mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan

stres. DASS 42 dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional

mengenai status emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk

pemahaman, pengertian, dan pengukuran yang berlaku di manapun dari status

emosional, secara signifikan biasanya digambarkan sebagai stres. DASS dapat

digunakan baik itu oleh kelompok atau individu untuk tujuan penelitian (Lovibond

& Lovibond, 1995).

Tingkatan stres pada instrumen ini berupa normal, ringan, sedang,

berat, sangat berat. Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stres

Scale 42 (DASS) terdiri dari 42 item, mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik,

emosi/psikologis, dan perilaku. Jumlah skor dari pernyataan item tersebut,

memiliki makna 0-29 (normal); 30-59 (ringan); 60-89 (sedang); 90-119 (berat);

>120 (Sangat berat) (Lovibond & Lovibond, 1995).

Selain itu, ada juga skala-skala lain yang bisa digunakan seperti

Perceived Stres Scale(PSS) atau Profile Mood States(POMS). Alat-alat ini

digunakan sebagai instrument untuk mendeteksi stres dan tahap stres dan bukannya

sebagai alat untuk mendiagnosa (Cohen, 1983) .

H. Menangani Stres

Seseorang tidak dapat berada dalam kondisi stres terlalu lama, karena tubuh

juga memerlukan kondisi rileks. Kondisi rileks akan menyegarkan tubuh, fisik

maupun psikis, sehingga tubuh lebih siap menghadapi berbagai situasi. Kondisi

stres berkepanjangan, selain dapat memperburuk respon seseorang, juga dapat

menurunkan sistem kekebalan tubuh dan berkontribusi negatif terhadap kesehatan.

Poin utama dari menangani stres adalah mengangkat atau meringankan

keadaan stres tersebut. Tujuannya adalah agar seseorang dapat menghadapi situasi

29

Page 31: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

dalam keadaan yang lebih tenang dan rileks, yang dapat meningkatkan kualitas

respon seseorang.

Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menangani stres, salah satunya

adalah dengan melakukan teknik relaksasi, yang berguna untuk menghilangkan

stres. Membuat tubuh menjadi rileks dan menghilangkan stres adalah langkah

pertama yang umum dilakukan. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengenali situasi-

situasi apa saja yang menyebabkan stres dan membuat strategi untuk menghadapi

situasi tersebut dengan tepat.

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi situasi yang tidak

menyenangkan atau ketidak-seimbangan psikologis dalam dirinya. Orang akan

berusaha mengembalikan keadaan psikologis dirinya pada keseimbangan

atau equillibrium. Upaya-upaya seseorang untuk mengatasi stres itu disebut Strategi

Penanggulangan Stress. Strategi penanggulangan stres merupakan upaya perubahan

kognitif dan tingkah laku secara terus menerus  untuk mengatasi tuntutan eksternal

maupun internal yang diniliai membebani atau melebih sumber daya yang dimiliki.

 Ada dua strategi menanggulangi stres. Pertama, penanggulangan yang

diarahkan pada masalah yang menimbulkan stres. Kedua, penanggulangan yang

diarahkan untuk mengatur respon emosi terhadap masalah yang menimbulkan stres.

Upaya lain untuk menanggulangi stres adalah mengubah kebiasaan belajar atau

bekerja;  membantu  seseorang menyesuaikan diri terhadap perasaan yang

disebabkan oleh stres; menjaga kesehatan, program pelatihan dan berpikir  positif.

 Jika kita sudah terpuruk ke dalam stres yang dapat mendorong kita ke

dalam jurang depresi bahkan sampai menderita stroke, ada baiknya sebelum stop

(game over = mati), kita mendengarkan nasihat dari Psiko-Sibernetis seperti di

bawah ini.

1. Pandanglah peristiwa itu sebagai situasi dengan cara netral.

2. Evaluasi masalahnya secara jernih.

3. Alihkan emosi-emosi  Anda agar pas, sesuai dengan situasi pada saat itu.

4. Lakukan apa yang memang perlu dilakukan untuk melawan situasi itu.

5. Rasakan harga diri Anda bertambah baik berkat tindakan Anda itu.

Nasihat lain yang perlu Anda lakukan manakala Anda berada dalam kondisi

stres tercantum dalam buku “Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia”,  Dale

30

Page 32: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

Carnegie. Beberapa poin dalam  Prinsip  dan Teknik Dasar Mengatasi Kekuatiran

yang dapat membantu kita mengatasi stres adalah sbb.

1. Hiduplah dalam “ruang waktu terbatas”, jalani, hayati, hargai, gumuli dan

nikmati kehidupan hari lepas hari.

2. Bila Anda menghadapi kesulitan lakukan 3 hal berikut ini:

a.       Tanya diri sendiri kemungkinan terburuk  apa yang mungkin terjadi?

b.      Siapkan mental untuk menerima kemungkinan terburuk itu.

c.       Perbaiki keadaan agar kemungkinan  terburuk itu tidak terjadi.

3. Ingatkanlah diri sendiri bahwa kecemasan itu mahal, karena ia  berbahaya bagi

kesehatan kita.

4. Kumpulkan semua fakta yang ada.

5. Pertimbangkan semua fakta itu kemudian ambillah keputusan.

6. Bila keputusan sudah diambil  segeralah bertindak.

7.  Analisalah masalah Anda dengan menjawab 4 pertanyaan berikut:

a.       Apa masalah sebenarnya?

b.      Apa penyebab masalah tersebut?

c.       Apa kemungkinan penyelesaian yang ada?

d.      Apa penyelesaian terbaik?

Selanjutnya poin-poin lain yang dapat membantu kita adalah : Hancurkan

kebiasaan kuatir sebelum kita dihancurkan. Suburkan sikap mental yang membawa

damai dan sukacita. Berdoa. Hadapi kritik  dengan jiwa besar. Hindari keletihan dan

kuatir serta tetaplah enerjik dan bersemangat tinggi.

Berikut adalah 9 tips mengatasi stress di tempat kerja :

1. Rencanakan dengan baik aktivitas anda : apa, mengapa, bagaimana, kapan dan

siapa yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas. Penting sekali untuk

membuat perencanaan bukan hanya jangka panjang tapi juga jangka pendek

(rencana bulanan, rencana harian).

2. Pastinya anda di masa lalu pernah mengalami masalah-masalah di tempat kerja.

Coba ingat-ingat kembali adakah cara-cara yang dapat anda gunakan untuk

mengatasi masalah yang anda hadapi saat ini.

3. Ikutlah membangun iklim kerja yang menyenangkan, yaitu dengan bersikap

terbuka dan berkomunikasi dengan sesama rekan kerja.

31

Page 33: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

4. Pastikan anda mengerti terhadap tugas dan tanggung jawab anda, serta jangan

ragu untuk bertanya.

5. Lakukan beberapa kali break untuk beberapa menit selama anda bekerja. Santai

dan JANGAN MELAKUKAN APAPUN. Ambil nafas dalam-dalam.

6. Miliki sikap toleransi kepada sesama rekan kerja. Ingatlah bahwa masing-

masing orang adalah pribadi yang unik, sebagai contoh : beberapa orang justru

berprestasi lebih baik di bawah tekanan sementara sebagian yang lain

membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaannya.

7. Delegasikan sebagian tanggung jawab anda kepada anak buah anda.

8. Pertahankan semangat tim anda, misalnya dengan melakukan perayaan-

perayaan kecil, berolahraga atau berekreasi bersama.

9. Sediakan lingkungan kerja yang baik. Minimalkan gangguan-gangguan seperti

suara, ventilasi, cahaya dan suhu.

Berikut adalah 8 tips mengatasi stress dalam kehidupan :

1. Lakukan pemijitan tubuh (body massage), karena pemijitan baik sekali untuk

relaksasi dan penormalan tekanan darah. Setelah pemijitan, anda akan

mengalami perbaikan kualitas tidur yang tentu saja akan memulihkan lebih baik

keletihan anda.

2. Berolahraga teratur merupakan hal yang sangat penting dalam memerangi

stress. Berolahraga akan memobilisasi otot-otot kita, mempercepat aliran darah

dan membuka paru-paru untuk mangambil lebih banyak oksigen. Dampaknya

anda akan memperoleh tidur yang lebih nyenyak dan kesehatan yang lebih baik.

3. Lakukan hobi anda, seperti memancing, mendaki gunung atau apapun yang

anda senangi. Anda bisa juga melakukan petualangan yang belum pernah anda

alami sebelumnya seperti berarung jeram misalkan.

Melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini dapat menghilangkan pikiran yang

menyebabkan stress.

4. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa bir, anggur atau whiskey dapat

menghilangkan stress. Pada kenyataannya, air putih lah yang dapat

menghilangkan stress. Penelitian menunjukkan bahwa minum segelas atau 2

gelas anggur memang dapat menyebabkan kita relax saat itu, tetapi setelah efek

alkoholnya hilang, stress kemungkinan besar akan membangunkan anda di

tengah malam.

32

Page 34: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

Dengan banyak minum air putih akan membantu memulihkan tubuh kita dari

kekurangan cairan, karena kekurangan cairan dapat menimbulkan keletihan.

5. Lakukan meditasi. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa alat yang sangat

ampuh dalam mengatasi stress adalah meditasi. Meditasi sangat membantu

membersihkan pikiran kita dan meningkatkan konsentrasi. Telah terbukti bahwa

meditasi selama 15 menit sama dengan kita beristirahat selama 1 jam. Meskipun

anda hanya melakukan meditasi selama 2 menit, tetap akan cukup membantu.

Meditasi akan sangat membantu anda melupakan hal-hal yang dapat

menyebabkan stress.

6. Ketika seseorang mengalami stress, suatu reaksi yang alamiah jika orang

tersebut kemudian melampiaskannya dengan mengkonsumsi banyak makanan.

Perlu anda ketahui bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung

karbohidrat tinggi dapat meningkatkan kadar insulin di dalam tubuh, dimana

insulin ini dapat membuat tubuh menjadi cepat lelah dan mood anda menjadi

jelek.

7. Seks adalah penyembuhan yang sangat baik untuk menghilangkan stress.

Banyak dokter mengatakan bahwa seks adalah cara yang luar biasa dalam

meredam kemarahan dan stress.

8. Jika tubuh kita sedang lelah, tidak mudah bagi kita dalam mengendalikan stress.

Tidak cukup tidur akan mempengaruhi keseluruhan hari kita, dan biasanya kita

mengalami hari yang buruk karena kurang tidur menyebabkan kita tidak dapat

berkonsentrasi dan melihat suatu permasalahan lebih buruk dari yang

seharusnya. Tidur yang baik bagi orang dewasa adalah 7 jam sehari.

33

Page 35: Makalah KWU

Mata Kuliah_Kewirausahaan

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://webkesehatan.com/info-stres-cara-menghadapi-stres/

http://www.info-kes.com/2012/07/gejala-stres-efek-pada-tubuh-perasaan.html

http://www.perrytristianto.com/baru/articles/entrepreneurship/174-mengelola-stres-dasar-

sukses-wirausaha-6.html

http://wirausahakalem.blogspot.com/2013/01/17-tips-mengatasi-stress-dalam-hidup.html

http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-berpikir-analitis/

34