Bab 2 Kondisi Kawasan Kota Amurang
-
Upload
tirtapelangi -
Category
Documents
-
view
254 -
download
7
Transcript of Bab 2 Kondisi Kawasan Kota Amurang
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
BAB 2KONDISI KAWASAN KOTA
AMURANG
2.1 KONDISI FISIK
2.1.1Letak Geografis
Minahasa Selatan adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi
Utara. Ibukota Kabupaten Minahasa Selatan adalah Amurang, berjarak
sekitar 64 km dari Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Adapun
batas-batasnya adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara dengan Kabupaten Minahasa;
- Sebelah Timur dengan Kabupaten Minahasa Tenggara;
- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow;
- Sebelah Barat dengan Laut Sulawesi.
Luas Kabupaten Minahasa Selatan adalah 1.555,83 Km2 Kabupaten
Minahasa Selatan menurut Kabupaten Minahasa dalam angka (data
statistik) 2.412 Km2 menurut data statistik perkecamatan, dan
berdasarkan UU no.9 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten
Minahasa Tenggara luas Kabupaten Minahasa Selatan menjadi
1.409,97 Km2, Kabupaten Minahasa Selatan terdiri atas 17 kecamatan
dan 137 desa 13 kelurahan. Berikut ini ditampilkan Kecamatan dan
desa-desa yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan.
II - 1
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Tabel 2.1.
Jumlah dan luas Kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun
2010
No KecamatanLuas Prosent
ase (%)Km2 Ha1 Modoinding 46.98 4698 3.162 Tompaso Baru 129.48 12948 8.723 Maesan 143.98 14398 9.704 Ranoyapo 102.44 10244 6.905 Motoling 15.11 1511 1.026 Kumelembuai 37.89 3789 2.557 Motoling Barat 128.40 12840 8.65
8Motoling Timur
50.44 5044 3.40
9 Sinonsayang 104.58 10458 7.0410 Tenga 125.39 12539 8.4511 Amurang 69.45 6945 4.68
12Amurang Barat
103.40 10340 6.97
13Amurang Timur
152.73 15273 10.29
14 Tareran 51.91 5191 3.5015 Sulta 35.84 3584 2.4116 Tumpaan 78.26 7826 5.2717 Tatapaan 108.19 10819 7.29
Jumlah1484.4
7148447 100.00
Sumber: BPS Kabupaten Minahasa Selatan
II - 2
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
46.98 129.48
143.98
102.44
15.11
37.89128.40
50.44104.58125.39
69.45
103.40
152.73
51.91
35.84 78.26108.19
Modoinding Tompaso Baru Maesan Ranoyapo Motoling
Kumelembuai Motoling Barat Motoling Timur Sinonsayang Tenga
Amurang Amurang Barat Amurang Timur Tareran Sulta
Tumpaan Tatapaan
Gambar 2.1.
Luas Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.2.
Jumlah Desa/Kelurahan di Kecamatan Amurang Tahun 2010
No DesaLuas Prosent
ase (%)Km2 Ha1 Buyungan 12.20 1220 12.912 Ranoyapo 0.16 16 0.173 Uwuran Satu 0.08 8 0.084 Uwuran Dua 0.40 40 0.425 Lewet 0.15 15 0.16
6Ramoketang Tua
12.00 1200 12.70
7 Bitung 66.00 6600 69.858 Kilometer Tiga 3.50 350 3.70
Jumlah 94.499449.0
0100.00
Sumber : Profil Desa / Kelurahan
II - 3
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
12.20
0.16
0.08 0.400.15
12.00
66.00
3.50
Buyungan Ranoyapo Uwuran Satu Uwuran Dua
Lewet Ramoketang Tua Bitung Kilometer Tiga
Gambar 2.2.
Luas Wilayah Desa/Kelurahan di Kecamatan Amurang Tahun 2010
Tabel 2.3.
Jumlah Desa/Kelurahan di Kecamatan Amurang Barat Tahun 2011
No DesaLuas Prosent
ase (%)Km2 Ha1 Pondos 13.40 1340 10.632 Elusan 7.00 700 5.563 Tewason 21.00 2100 16.674 Teep 5.50 550 4.375 Kapitu 0.30 30 0.24
6Kawangkoan Bawah
16.90 1690 13.41
7 Rumoong Bawah 41.50 4150 32.94
8Desa Rumoong Bawah
7.50 750 5.95
9 Wakan 30.80 3080 24.4410 Teep Trans 2.50 250 1.98
Jumlah 126.0012600.
00100.00
II - 4
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Sumber : Survei Potensi Desa 2011
13.407.00
21.00
5.50
0.30
16.9041.50
7.50
30.80
2.50
Pondos Elusan Tewason Teep
Kapitu Kawangkoan Bawah Rumoong Bawah Desa Rumoong Bawah
Wakan Teep Trans
Gambar 2.3.
Luas Wilayah Desa/Kelurahan di Kecamatan Amurang Barat 2011
Tabel 2.4.
Jumlah Desa/Kelurahan di Kecamatan Amurang Timur Tahun 2011
No DesaLuas Prosent
ase (%)Km2 Ha1 Ranomea 24.50 2450 18.732 Pondang 45.00 4500 34.403 Pinaling 27.00 2700 20.644 Kota Menara 17.00 1700 13.005 Maliku 20.20 2020 15.446 Ritey 10.40 1040 7.957 Malenos Baru 4.70 470 3.598 Lopana 6.00 600 4.599 Lopana Satu 0.50 50 0.38
Jumlah 130.8013080.
00100.00
Sumber : Survei Potensi Desa 2011
II - 5
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Gambar 2.4.
Luas Wilayah Desa/Kelurahan di Kecamatan Amurang Timur Tahun
2011
2.1.2Topografi dan Morfologi Wilayah
Topografi wilayah Kabupaten Minahasa Selatan sebagian besar
wilayah Minahasa Selatan memiliki topografi bergunung-gunung yang
membentang dari utara ke selatan. Menurut Buku Minahasa Selatan
Dalam Angka tahun 2010 desa yang ada di Kabupaten Minahasa
Selatan, 113 desa memiliki topografi yang berbukit-bukit, sedangkan
sisanya 87 desa memiliki topografi yang datar, yaitu di daerah lembah
dan sebagian di daerah pantai. Gambaran tentang morfologi wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada peta berikut ini.
II - 6
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Gambar 2.5.
Peta Topografi Kabupaten Minahasa Selatan
2.1.3Jenis Tanah
Wilayah ini memiliki lima ordo tanah, yaitu Entisols, Inceptisols,
Alfisols, Mollisols dan Ultisols. Sifat-sifat dari masing ordo tanah di
daerah penelitian secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:
• Entisols
Tanah belum mempunyai perkembangan profil dengan susunan
horison A -C atau A-C-R. Terbentuk dari bahan induk bahan volkan tua
bersifat intermedier sampai basis.
Tanah dan bahan umumnya mempunyai warna coklat kekelabuan
dengan karatan di lapisan atas, dan warna coklat tua di lapisan bawah,
kedalaman tanah dalam, drainase cepat, tekstur kasar, struktur lepas,
konsistensi tidak lekat, pH tanah 6,0 sampai 7,0. Tanah ini
diklasifikasikan ke dalam Typic Udorthents.
• Inceptisols
Tanah mempunyai perkembangan profil dengan susunan horison A-
Bw-C atau A-Bg-C. Terbentuk dari bahan induk aluvio-koluvium dan
bahan volkan tua bersifat intermedier sampai basis. Tanah dari bahan
aluvio-koluvium di dataran antar perbukitan dan teras sungai
II - 7
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
umumnya mempunyai warna coklat kekelabuan dengan karatan di
lapisan atas, dan warna glei/kelabu di lapisan bawah, kedalaman tanah
dalam, drainase terhambat, tekstur halus sampai sedang, struktur
masif, konsistensi lekat, pH tanah 6,0 sampai 7,0. Tanah ini
diklasifikasikan ke dalam Typic Epiaquepts. Tanah dari bahan volkan
umumnya mempunyai kedalaman tanah dalam, warna coklat
tua/gelap di lapisan atas, tekstur umumnya halus sampai agak halus,
struktur cukup baik, konsistensi gembur sampai teguh dan pH
umumnya netral. Tanah diklasifikasikan ke dalam Typic Eutrudepts.
• Andisols
Tanah terbentuk dari bahan volkan muda (abu dan tuf batu apung)
dari hasil erupsi gunung api yang berulang-ulang, sehingga
menunjukkan stratifikasi bahan yang diendapkan. Penyebaran paling
luas di daerah Tombatu dan Touluaan yang membentuk dataran
volkan, dan perbukitan volkan. Tanah umumnya dalam, warna lapisan
atas gelap, tekstur kasar dan berlapis-lapis, konsistensi gembur dan
terasa licin jika dipirid dengan jari-jari tangan, sebagai salah satu ciri
khas bahan amorf atau sifat andik. Reaksi tanah agak masam sampai
netral (pH 6,5-7,0). Tuf batu apung membentuk lapisan di bagian
bawah dengan ketebalan bervariasi, dan sebagian berada di
permukaan pada wilayah yang telah diusahakan atau diolah untuk
pertanian. Tanah ini banyak digunakan untuk pertanian sayuran
dataran tinggi. Tanah diklasifikasikan ke dalam sub grup Typic
Udivitrands.
• Mollisols
Tanah telah mempunyai perkembangan profil dengan susunan horison
A-Bw-C atau A-Bt-C, dicirikan oleh epipedon molik dan horison kambik
atau argilik. Terbentuk dari bahan volkan muda dan kadang-kadang
berasosiasi dengan Andisols. Tanah berwarna coklat sangat tua
sampai coklat tua, dalam, tekstur sedang sampai halus, struktur cukup
baik, konsistensi gembur sampai teguh, pH tanah netral. Lapisan
berwarna gelap kadang-kadang tebal mencapai lebih dari 50 cm.
Penyebaran tanah ini di dataran dan perbukitan volkan. Tanah
diklasifikasikan ke dalam subgrup Typic Hapludolls.
• Alfisols
II - 8
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Tanah telah mempunyai perkembangan profil dengan susunan horison
A-Bt-C, dicirikan oleh epipedon okrik dan horison argilik. Terbentuk dari
bahan volkan dan kadang-kadang berasosiasi dengan Andisols. Tanah
berwarna coklat sangat tua sampai coklat tua, dalam, tekstur sedang
sampai halus, struktur cukup baik, konsistensi gembur sampai teguh,
pH tanah netral. Penyebaran tanah ini di dataran dan perbukitan
volkan. Tanah diklasifikasikan ke dalam sub grup Typic Hapludalfs.
Menurut karakteristik tanahnya wilayah Kabupaten Minahasa Selatan
mempunyai tingkat kerentanan erosi mulai dari sangat rendah hingga
tinggi.
2.1.4Geologi
Geologi batuan penyusun wilayah Kabupaten Minahasa Selatan sangat
bervariasi, antara lain berisi formasi :
Qal yaitu batuan aluvium yang terdiri dari bongkah, kerakal, kerikil,
pasir dan lempung
Qs Endapan danau dan sungai. Formasi ini terdiri dari pasir, lanau,
konglomerat dan lempung napalan. Perselingan lapisan pasir lepas dan
lanau, lapisan berangsur, setempat silang siur, konglomerat tersusun
dari batuan kasar menyudut tanggung, lempung napalan hitam
mengandung muluska. Satuan ini membentuk undak dengan
permukaan menggelombang.
Ql = batugamping terumbu koral, kebanyakan terdapat di daerah
pasang surut di barat kampung Amurang. Batuan ini adalah hasil
pengangkatan.
Berdasarkan Peta Geologi skala 1 : 250.000 tahun 1996. Geologi
batuan penyusun wilayah Kabupaten Minahasa Selatan sangat
bervariasi, antara lain berisi formasi :
Qal yaitu batuan aluvium yang terdiri dari bongkah, kerakal, kerikil,
pasir dan lempung
Qs Endapan danau dan sungai. Formasi ini terdiri dari pasir, lanau,
konglomerat dan lempung napalan. Perselingan lapisan pasir lepas dan
lanau, lapisan berangsur, setempat silang siur, konglomerat tersusun
dari batuan kasar menyudut tanggung, lempung napalan hitam
II - 9
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
mengandung muluska. Satuan ini membentuk undak dengan
permukaan menggelombang.
Ql = batugamping terumbu koral, kebanyakan terdapat di daerah
pasang surut di barat kampung Amurang. Batuan ini adalah hasil
pengangkatan.
2.1.5Hidrologi
a. Intensitas Curah Hujan dan Hari Hujan
Berikut data curah hujan Stasiun Hujan Pinaling dan Stasiun Hujan
Tara-Tara
Tabel 2.5.
Data Curah Hujan Sta. Pinaling
NoTahu
n
Hujan Tahunan
(mm)
Hujan Harian
Maks. (mm)1 1992 2,832.30 123.902 1993 1,669.00 73.203 1994 1,461.60 102.304 1995 2,275.10 78.305 1996 2,851.00 123.906 1997 1,464.90 117.607 1998 1,859.80 129.908 1999 1,916.59 127.809 2000 1,824.22 185.30
10 2001 1,768.79 99.5011 2002 1,147.29 85.1012 2003 1,878.60 63.2013 2004 1,639.50 79.1014 2005 2,550.00 64.3015 2006 1,727.10 48.2016 2007 2,304.50 48.6017 2008 2,650.90 43.2018 2009 1,956.20 59.9019 2010 2,584.20 49.1020 2011 2,598.90 119.00
II - 10
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Tabel 2.6.
Data Curah Hujan Sta. Tara-Tara
NoTahu
n
Hujan Tahunan
(mm)
Hujan Harian
Maks. (mm)1 1992 3,007.20 115.002 1993 850.00 55.003 1994 - -4 1995 697.50 140.005 1996 3,007.20 115.006 1997 1,060.30 56.007 1998 1,377.40 36.508 1999 - -9 2000 - -
10 2001 - -11 2002 576.70 31.0012 2003 5,009.10 170.0013 2004 4,865.90 146.0014 2005 4,585.20 98.5015 2006 4,507.90 323.0016 2007 5,135.60 123.0017 2008 3,433.90 168.0018 2009 2,858.90 98.0019 2010 3,118.90 156.0020 2011 3,704.60 158.00
b. Kecepatan Angin
Tabel 2.7.
Kecepatan Angin Rata-rata Stasiun Tondano
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des.
1992 3 4.1 2.59 2.1 0.49 2.61 2.9 3 1.9 21993 3.97 4.24 3.12 3.67 2.82 3.36 4.35 2.55 1.79 1.50 4.44 1994 2.69 2.70 1.90 1.21 1.62 3.19 2.70 1.36 1995 4.45 2.80 6.70 2.70 13.41 1996 10.30 10.70 2.20 1.75 2.46 3.75 12.90 1997 4.70 4.20 4.70 9.90 7.80 8.30 4.90 3.10 2.00 1998 6.40 7.60 7.80 5.60 4.40 3.40 4.20 6.80 8.50 8.20 16.10 15.90 1999 14.80 11.99 14.44 8.87 10.77 17.33 20.40 12.00 8.00 8.00 11.00 2000 11.00 5.00 2.28 1.55 2.00 1.43 1.43 1.43 3.26 3.45 2.24 5.56 2001 1.93 4.47 11.91 1.43 11.33 2.67 4.08 8.05 2.63 2.29 3.17 2002 4.70 5.00 3.00 2.00 2.44 4.32 8.90 8.00 4.40 2.00 2003 4.00 4.50 3.50 1.60 4.10 4.40 3.30 3.30 1.90 1.80 5.50 2004 2.50 4.00 5.40 1.40 2.00 6.80 3.20 8.50 3.60 1.90 1.50 2.10 2005 4.60 3.60 3.00 2.30 2.30 2.50 3.70 4.80 2.90 1.40 2.00 2.40 2006 2.90 3.68 3.97 2.27 2.19 2.70 5.97 6.94 4.13 3.71 1.53 1.32 2007 4.55 2.96 2.00 3.00 2.00 1.47 4.08 8.05 2.63 2.29 3.17 2008 5.97 6.94 4.13 3.71 1.53 1.32 8.90 8.00 4.40 2.00 2009 4.60 3.60 3.00 2.30 2.30 2.50 4.40 3.30 3.30 1.90 1.80 5.50 2010 2.90 3.68 3.97 2.27 2.19 2.70 4.20 6.80 8.50 8.20 16.10 15.90 2011 4.55 2.96 2.00 3.00 2.00 1.47 5.97 6.94 4.13 3.71 1.53 1.32
Jumlah 99.81 71.83 86.26 54.88 55.53 58.28 102.31 118.21 87.13 64.80 71.35 99.25 Rata-rata/bln 4.99 3.59 4.31 2.74 2.78 2.91 5.12 5.91 4.36 3.24 3.57 4.96
maks 14.80 7.60 11.99 14.44 11.33 10.77 17.33 20.40 12.00 8.20 16.10 15.90 min 1.93 2.70 1.90 1.21 0.49 1.32 1.43 1.43 1.90 1.40 1.36 1.32
II - 11
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
c. Kelembaban Udara
Tabel 2.8.
Kelembaban Udara Rata-rata Stasiun Tondano
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des.
1992 89 89 86 87 93 91 91 83 85 901993 90 90 93 93 89 90 83 84 88 90 881994 92.733 91 94 91 91 84 84 911995 91 91 87 91 881996 90 89 90 89 89.2 89.8 881997 88.5 87.5 80.1 85.2 78.3 81 86 89.2 89.61998 86.3 87 84 85.4 89.3 92 90 88.3 88.3 90.5 90 901999 90.4 90 88 91 89 87 86 89 90 90 902000 90 90 90 91 89 92 88 86 85 88 91 882001 92 90 91 92 89 89 88 85 87 90 882002 90 89 89 90 86 88 80 78 78 842003 89 90 92 92 87 94 89 89 88 90 912004 92 89 89 91 90 88 91 85 84 87 93 932005 91 92 92 92 92 92 91 89 90 92 92 922006 92 93 92 92 93 92 87 86 88 88 92 942007 91 92 92 91 90 92 91 92 89 89 84 872008 92 89 89 91 90 88 89 90 86 88 90 922009 91 92 92 92 92 92 92 91 89 89 89 892010 89 91 85 84 87 93 92 87 92 92 92 922011 90 91 89 90 92 92 92 92 92 92 92
Jumlah 1718.43 1536.00 1618.00 1527.90 1534.80 1526.10 1692.20 1465.60 1563.30 1684.70 1624.00 1443.60Rata-rata/bln 85.92 76.80 80.90 76.40 76.74 76.31 84.61 73.28 78.17 84.24 81.20 72.18
maks 92.733 93 94 92 93 93 94 92 92 92 93 94min 86.3 87 84 84 86 80.1 80 78 78 84 84 87
d. Suhu Rata-rata
Tabel 2.9.
Suhu Rata-rata Stasiun Tondano
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des.
1992 21.5 21.5 22.4 22 22.1 22.5 21.83 22.2 22.2 22.3 21.91993 21.8 22.1 21.8 22 22 22 21.9 21.5 22 22.8 22.4 231994 21.895 22.3 22 21.6 22.2 21.8 22.1 221995 21.8 22.1 22.4 22.4 22.71996 21.9 21.8 22.4 22.2 22.6 22.3 22.41997 22.8 22.9 23 22.4 21.8 22 22.1 22.5 22.41998 22.4 22.1 22.3 22.3 23.7 22.6 22.9 22.8 22.8 22.9 22.7 22.61999 22.2 22.3 22.9 22.2 22.3 22.2 22.2 22.5 22.5 22.8 22.72000 22.2 22.1 22.4 22.3 23.1 22 22.5 22.5 23 22.7 22.4 23.12001 21.9 22.1 22.4 22.9 21.8 22 22.2 22.3 22.6 22.42002 22.3 22.3 22.36 22.3 23.5 22.9 22.7 22.6 22.8 22.92003 22.6 22.3 22.6 23.4 22.2 20.1 22.2 22.3 22.7 21.7 22.52004 22.2 22.5 23 22.8 22.8 22.8 21.8 21.7 22.7 22.4 22.4 22.62005 22.3 22.2 22.6 22.8 22.9 22.5 22.4 22.5 22.7 22.7 22.7 22.72006 22.4 22.3 22.5 22.7 22.4 55.6 22.5 22.1 22.2 22.5 22.4 22.52007 22.9 22.3 22.2 22.5 23.1 22.92008 23.5 22.9 22.2 22.1 22.4 22.3 23.1 22 22.5 22.5 23 22.72009 23.4 22.2 21.9 22.1 22.4 22.9 21.8 22 22.2 22.3 22.62010 22.8 22.8 22.3 22.3 22.36 22.3 23.5 22.9 22.7 22.6 22.8 22.92011 22.6 22.8 22.9 22.5 22.4 22.5 22.7 22.7 22.7 22 22.2 22.3
Jumlah 424.60 356.60 379.26 403.00 386.36 414.60 401.63 377.90 381.80 405.10 381.40 361.60Rata-rata/bln 21.23 17.83 18.96 20.15 19.32 20.73 20.08 18.90 19.09 20.26 19.07 18.08
maks 23.5 22.9 23 22.9 23.7 55.6 23.5 22.9 23 22.9 23 23.1min 21.5 21.5 21.8 21.6 22 21.8 20.1 21.5 22 22 21.7 21.9
II - 12
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
e. Penyinaran Matahari
Tabel 2.10.
Penyinaran Matahari Stasiun Tondano
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nov. Des.1992 67 62 85 39 45 56 83 76 541993 56 72 62 65 58 71 61 88 85 65 56 561994 51.6774 66 45 44 52 80 74 531995 59 58 56 41 451996 40 72 64 57 53.7 61.9 531997 63 71 87.7 67 95.4 87 74 63 56.51998 70.7 78.8 73 55 53 40 61 55 62.2 55.8 36.3 33.21999 35.5 34 49 45 43 69 59 65 53 50.4 352000 41 39.9 41.1 40 49 24 63 54 62.6 43.5 33 332001 29 27 20 30 38 46 62 61 66 51 502002 39 59 44 47 59 33 86 77 75.5 722003 53 36 42 54 73 31 42 62 63 43 242004 33 34 53 53 35 54 33 60 69 64 43 402005 36 43 43 42 45 46 41 44 40 32 22 262006 36 36 35 42 33 27 78 69 62 44 32 252007 26 47 37.4 47 53 312008200920102011
Jumlah 672.88 622.70 595.50 704.00 684.00 620.70 852.00 844.40 868.30 799.00 584.60 426.70Rata-rata/bln 33.64 31.14 29.78 35.20 34.20 31.04 42.60 42.22 43.42 39.95 29.23 21.34
maks 70.7 78.8 73 85 71 87.7 86 95.4 87 74 63 56.5min 26 27 20 30 33 24 31 42 40 32 22 24
2.2 KONDISI SOSIAL EKONOMI
2.2.1Kependudukan
Berdasarkan data tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten
Minahasa Selatan sejak 2007 s/d 2010, nampak secara umum bahwa
terjadi peningkatan penduduk rata-rata hanya 0.61% setiap tahun.
Angka ini, lebih sangat rendah dibandingkan dengan angka rata-rata
nasional, khusus untuk pertumbuhan penduduk kota (1.82%). Sebagai
tipe kota kecil yang menuju pada posisi tipe kota sedang, nampak
bahwa angka pertumbuhan tersebut dibawah rata-rata tipe kota kecil
di Indonesia yang berkisar pada angka terendah sebesar 0,86% per
tahun. Situasi ini menggambarkan bahwa di Kabuapten Minahasa
Selatan kecenderungan peningkatan penduduk yang rendah, dan
belum menggambarkan karakteristik kota secara umum.
II - 13
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Tabel 2.11.
Perkembangan Jumlah Penduduk 2007 s/d 2010
No KecamatanTahun Pertumbu
han Penduduk2007 2008 2009 2010
1 Modoinding1182
91184
71188
11132
4-0.359
2Tompaso Baru
11584
11601
11635
11764
0.129
3 Maesan 9865 9880 9908 9717 -0.125
4 Ranoyapo1129
31131
01134
21183
20.392
5 Motoling 6202 6212 6229 7191 1.276
6Kumelembuai
6216 6225 6243 6650 0.571
7Motoling Barat
7595 7606 7628 7661 0.072
8Motoling Timur
8110 8122 8146 8673 0.568
9 Sinonsayang1420
41422
51426
61520
30.575
10 Tenga1629
91632
41637
11718
40.446
11 Amurang1383
71385
81389
81626
01.396
12Amurang Barat
13063
13083
13121
14898
1.129
13Amurang Timur
11311
11328
11361
13570
1.583
14 Tareran1173
11174
91178
31212
90.280
15 Sulta 7221 7231 7252 7098 -0.142
16 Tumpaan1370
61372
71376
61543
41.017
17 Tatapaan 7952 7965 7988 8965 1.027
Jumlah1820
181822
931828
181955
530.607
Sumber: Hasil Analisa
Tabel 2.12.
Posisi laju pertumbuhan penduduk Kab. Minsel pada skala nasional
Jenis Kota
Laju Pertumbuhan Penduduk
Tahun 2003 - 2008Terting
giTerenda
hRata-rata
Kota Metropolitan 3.99% -1.41% 1.66%Kota Besar 7.57% -1.65% 2.86%
II - 14
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Kota Sedang 6.06% -1.76% 1.64%Kota Kecil 3.87% 0.86% 2.30%Kab. Minahasa Selatan
0.61%
Kota di Indonesia 1.82%Sumber: Hasil Analisa
Angka kepadatan penduduk, secara bruto (pembandingan terhadap
seluruh luas kawasan) menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa
Selatan memiliki kepadatan penduduk (bruto) hanya 1,32 jiwa/ ha.
Sementara rata-rata nasional, angka kepadatan penduduk kota
sebesar 33 jiwa/ha. Pada tipe kota kecil kepatan rata-rata adalah 10
jiwa/ha, sedangkan pada tipe kota menengah, rata-rata kepadatannya
24 jiwa/ha. Jadi posisi Kabupaten Minahasa Selatan, masih tergolong
bukan tipe Kabupaten yang berkepadatan tinggi, sehingga terbuka
kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan penduduk atau
menjaga angka pertumbuhan penduduk pada kisaran 2% pada masa
mendatang. Sedangkan Kepadatan bruto di Lokasi Pekerjaan antara
lain Kecamatan Amurang (2,34 jiwa/ha), Kecamatan Amurang Barat
(1,44 jiwa/ha), Kecamtan Amurang Timur (0,89 jiwa/ha). Untuk
Kecamatan Amurang dan Amurang Barat rata-rata kepadatan
penduduk diatas rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Minahasa
Selatan, sedangkan rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan
Amurang Timur berada dibawah rata-rata kepadatan
pendudukKabupaten Minahasa Selatan. Berikut rincian rata-rata
kepadatan penduduk masing-masing kecamatan di Kabupaten
Minahasa Selatan dan posisi kepadatan penduduk Kabupaten
Minahasa Selatan pada skala nasional.
Tabel 2.13.
Posisi kepadatan penduduk (bruto) Kab. Minsel pada skala nasional
Jenis Kota
Kepadatan Penduduk Kota (Bruto) (jiwa/ha)
Tertinggi
Terendah
Rata-rata
Kota Metropolitan137
jiwa/ha34 jiwa/ha
81 jiwa/ha
Kota Besar133
jiwa/ha4 jiwa/ha
52 jiwa/ha
Kota Sedang131
jiwa/ha0,71
jiwa/ha24
jiwa/ha
II - 15
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Kota Kecil27
jiwa/ha0,43
jiwa/ha10
jiwa/haKab. Minahasa Selatan
1,32
jiwa/ha
Kota di Indonesia 33
jiwa/haSumber: Hasil Analisa
II - 16
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Tabel 2.14.
Sebaran Kepadatan penduduk Kab. Minsel (2010)
No Kecamatan
LuasPendud
uk
Kepadatan
Penduduk
ha
1 Modoinding 4698.00 11324 2.41
2 Tompaso Baru12948.0
011764 0.91
3 Maesan14398.0
09717 0.67
4 Ranoyapo10244.0
011832 1.16
5 Motoling 1511.00 7191 4.766 Kumelembuai 3789.00 6650 1.76
7 Motoling Barat12840.0
07661 0.60
8Motoling Timur
5044.00 8673 1.72
9 Sinonsayang10458.0
015203 1.45
10 Tenga12539.0
017184 1.37
11 Amurang 6945.00 16260 2.34
12Amurang Barat
10340.00
14898 1.44
13Amurang Timur
15273.00
13570 0.89
14 Tareran 5191.00 12129 2.3415 Sulta 3584.00 7098 1.9816 Tumpaan 7826.00 15434 1.97
17 Tatapaan10819.0
08965 0.83
Jumlah 148447 195553 1.32Sumber: Hasil Analisa
Angka kepadatan penduduk seperti pada tabel diatas, secara bruto
(pembandingan terhadap seluruh luas kawasan) menunjukkan bahwa
Kabupaten Minahasa Selatan memiliki kepadatan penduduk (bruto)
hanya 1,32 jiwa/ha. Pada tipe kota kecil kepatan rata-rata adalah 10
jiwa/ha, ini menandakan bahwa memang Kabupaten Minahasa Selatan
tergolong dalam tipe kota kecil yang kepadatan rata-ratanya tidak
lebih dari 10 jiwa/ha. Sedangkan kepadatan penduduk sesuai dengan
luas pembangunan perkotaan Amurang yang mencakup wilayah
Kecamatan Amurang Timur (±57,62 Km²), Amurang (±104,66 Km²)
II - 17
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
dan Amurang Barat (± 29,67 Km²) adalah Amurang (1,55 jiwa/ha),
Amurang Barat (5,02 jiwa/ha) dan Amurang Timur (2,36 jiwa/ha)
Tabel 2.15.
Proyeksi Jumlah Penduduk Sampai Tahun 2030
No KecamatanProyeksi Jumlah Penduduk Pertumbuhan
Penduduk Rata-rata/tah
un2010
2015 2020 2025 2030
1 Amurang1626
017427
.118677
.920018
.621455
.41.396%
2Amurang Barat
14898
15758.2
16668.1
17630.5
18648.4
1.129%
3Amurang Timur
13570
14678.6
15877.8
17174.9
18578.1
1.583%
Sumber: Hasil Analisa
Tabel 2.16.
Proyeksi Kepadatan Penduduk Sampai Tahun 2030
No
Kecamatan
Luas
Proyeksi Jumlah Penduduk Proyeksi Kepadatan Penduduk
ha 2010
2015
2020
2025
2030
2010
2015
2020
2025
2030
1 Amurang 6945
16260
17427
18678
20019
21455
2.34 2.51 2.69 2.88 3.09
2 Amurang Barat
10340
14898
15758
16668
17630
18648
1.44 1.52 1.61 1.71 1.80
3 Amurang Timur
15273
13570
14679
15878
17175
18578
0.89 0.96 1.04 1.12 1.22
Sumber: Hasil Analisa
2.2.2Ekonomi
Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi yang dicapai suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, antara lain dapat dilihat dari data
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dari data PDRB kita dapat
melihat seperti : Pendapatan Regional, Pendapatan Perkapita dan
Pertumbuhan Ekonomi Regional.
Salah satu kriteria dalam rencana program otonomisasi daerah adalah
kemampuan daerah untuk mengumpulkan pendapatan sendiri melalui
pendapatan daerah (PAD). Besarnya kontribusi suatu daerah atau
dengan kata lain bahwa PAD merupakan indikator tingkat
ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah Pusat.
II - 18
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Semakin besar kontribusi PAD terhadap total APBD maka semakin kecil
pula ketergantungan daerah terhadap pemerintah Pusat.
Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan
terus menerus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari
besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama 7 tahun
terakhir atas dasar harga belaku, dimana angka PDRB pada tahun
2000 sebesar 813.186,55 juta rupiah, pada tahun 2010 telah
meningkat menjadi 1.710.254,62 juta rupiah. Sedangkan PDRB atas
dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar 884.301,70 juta rupiah,
sehingga secara riil ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan mengalami
pertumbuhan sebesar 8,09 persen dari tahun sebelumnya.
Gambar 2.6
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan
II - 19
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
Gambar 2.7
PDRB perkapita Kabupaten Minahasa Selatan
II - 20
LAPORAN INTERIMPenyusunan Masterplan Drainase Kawasan Kota Amurang
2.3 KONDISI UMUM SARANA DAN PRASARANA DASAR
Berdasarkan data tahun 2008 (Minahasa Selatan Dalam Angka tahun 2011),
kondisi jalan sebagian besar dalam kondisi rusak berat, keadaan jalan pada
tahun 2008 dengan kondisi baik adalah 25,15 persen, sedang 20,40 persen,
rusak 10,10 persen dan rusak berat 44,35 persen. Menurut statusnya jalan di
Minahasa Selatan terdiri atas jalan negara 38,9 persen, jalan propinsi 9,4
persen, dan jalan kabupaten 51,7 persen.
Tabel 2.17.
Panjang Jalan Kabupaten menurut Jenis Permukaan
di Kabupaten Minahasa Selatan (km)
No. Jenis Permukaan 2007 2008
1 Aspal 324.25 325.85
2 Kerikil 39.05 53.25
3 Tanah 47.80 63.00
4 Tidak dirinci 12.00
Jumlah 423.10 442.10
Sumber : Minahasa Selatan Dalam Angka th. 2011
2.4 KONDISI EKSISTING SISTEM DRAINASE
Sistem drainase mikro yang ada pada wilayah Kota Amurang adalah saluran-
saluran drainase yang dibangun disisi kiri dan kanan jalan. Saluran drainase
yang ada antara lain terdiri dari : saluran terbuka tanpa pasangan (saluran
tanah), saluran terbuka dengan pasangan batu atau beton, dan saluran
pasangan yang tertutup plat beton (saluran tertutup). Sebagian besar
saluran drainase sudah dibangun, terutama pada jalan-jalan yang ada di
dalam pusat kota Amurang. Saluran drainase yang ada berfungsi sebagai
saluran-saluran drainase tersier dan sekunder yang menerima buangan air
langsung dari wilayah daerah tangkapan air atau dari saluran-saluran
drainase yang lebih kecil.
II - 21