Bab-2 kebijakan umum

12
PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM INFORMASI PDAM (SI PDAM) . PT REKADAYA SENTRA MAN 2.1. Umum Dalam merencanakan, penyelenggara SPAM, faktor yang mendasari tu Kebijakan manajemen y informasi SPAM sebaga prinsip-prinsip dasar ya persiapan pembanguna yang bersifat khusus penyelenggara SPAM. M NDIRI KEBIJAK membangun dan mengembangkan sistem in manajemen perlu menetapkan kebijakan ujuan pengaplikasian sistem informasi terseb yang diuraikan dalam bentuk kebijakan umu ai mana Gambar 2 Skema kebijakan umum d ang harus dikondisikan/disiapkan pada tah an pengembangan sistem informasi SPAM, s dapat ditetapkan sesuai dengan ko Laporan Draft 2 Halaman 1 Bab 2 KAN UMUM nformasi di lingkungan mengenai beberapa but agar berhasil guna. um pengelolaan sistem dibawah ini, mencakup hap perencanaan dan sedangkan kebijakan ondisi masing-masing

description

2.1. Umum PT REKADAYA SENTRA MANDIRI PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM INFORMASI PDAM (SI PDAM) PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM 2 Halaman 1 SENTRA MANDIRI Laporan Draft .

Transcript of Bab-2 kebijakan umum

Page 1: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM)

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2.1. Umum

Dalam merencanakan, penyelenggara SPAM, faktor yang mendasari tujuan pengaplikasian sistem informasi tersebut

Kebijakan manajemen yang diuraikan dalam bentuk kinformasi SPAM sebagai mana Gambar 2 Skemprinsip-prinsip dasar yang harus persiapan pembangunan pengembangan sistem informasi SPAM, sedangkan kebijakan yang bersifat khusus dapat ditetapkan sesuai dengan kondpenyelenggara SPAM.

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

SENTRA MANDIRI

KEBIJAKAN UMUM

Dalam merencanakan, membangun dan mengembangkan sistem informasi di lingkungan manajemen perlu menetapkan kebijakan

faktor yang mendasari tujuan pengaplikasian sistem informasi tersebut

Kebijakan manajemen yang diuraikan dalam bentuk kebijakan umum informasi SPAM sebagai mana Gambar 2 Skema kebijakan umum dibawah ini, mencakup

yang harus dikondisikan/disiapkan pada tahap perencanaan dan persiapan pembangunan pengembangan sistem informasi SPAM, sedangkan kebijakan yang bersifat khusus dapat ditetapkan sesuai dengan kond

Laporan Draft

2 H

ala

ma

n 1

Bab 2 KEBIJAKAN UMUM

mengembangkan sistem informasi di lingkungan kebijakan mengenai beberapa

faktor yang mendasari tujuan pengaplikasian sistem informasi tersebut agar berhasil guna.

mum pengelolaan sistem a kebijakan umum dibawah ini, mencakup

tahap perencanaan dan persiapan pembangunan pengembangan sistem informasi SPAM, sedangkan kebijakan yang bersifat khusus dapat ditetapkan sesuai dengan kondisi masing-masing

Page 2: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM)

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2.2. Perencanaan dan Persiapan Perencanaan dan persiapan pembangunan pengembangan sistem informasi SPAM

disusun dalam suatu rencana induk pengembangan sistem informasi. Rencana induk (Master plan) tersebut memuat; prioritas dan kebijakan arah pengembangan, rencana strategis pemanfaatan teknologi informasi, pengorganisasian serta kebutuhan pembiayaannya.

2.3. Arah Pembangunan dan Pengembangan Pembangunan dan pengembangan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengem

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

SENTRA MANDIRI

Gambar 2 : Skema kebijakan umum

Perencanaan dan Persiapan Perencanaan dan persiapan pembangunan pengembangan sistem informasi SPAM disusun dalam suatu rencana induk pengembangan sistem informasi. Rencana induk (Master plan) tersebut memuat; prioritas dan kebijakan arah pengembangan, rencana

an teknologi informasi, pengorganisasian serta kebutuhan

Arah Pembangunan dan Pengembangan Pembangunan dan pengembangan sistem informasi SPAM mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengem

Laporan Draft

2 H

ala

ma

n 2

Perencanaan dan persiapan pembangunan pengembangan sistem informasi SPAM disusun dalam suatu rencana induk pengembangan sistem informasi. Rencana induk (Master plan) tersebut memuat; prioritas dan kebijakan arah pengembangan, rencana

an teknologi informasi, pengorganisasian serta kebutuhan

sistem informasi SPAM mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan

Page 3: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 3

Sistem Penyediaan Air Minum, sehingga membentuk sistem informasi air baku, sistem informasi produksi dan sistem informasi distribusi sedangkan pada unit pelayanan membentuk sistem informasi kepelangganan, sistem informasi rekening air dan sistem informasi meter air.

2.4. Pengelolaan Sumber Daya Pengelolaan sumber daya diarahkan kepada bagaimana cara memanfaatkan sumber daya yang ada pada masing-masing penyelenggara SPAM, agar dapat digunakan secara maksimal untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi yang dibutuhkan. Kebijakan umum pemanfaatan sumber daya meliputi tiga hal sebagai berikut :

1. Sumber daya manusia 2. Sarana dan prasarana 3. Dukungan manajemen dan prosedur kerja

1. Sumber daya manusia.

Sumber daya manusia (SDM) berperanan penting bagi setiap kegiatan yang ada di lingkungan penyelenggara SPAM. Berkaitan dengan pemanfaatan SDM dalam perencanaan, pembangunan dan pengembangan sistem informasi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Jika memungkinkan gunakan semaksimal mungkin SDM Internal sesuai dengan minat, kemampuan dan pendidikannya.

b. Untuk lebih menambah wawasan dan kemampuan teknis, dianjurkan untuk diberikan pelatihan, seminar atau studi banding kepada penyelenggara SPAM yang lebih maju atau Instansi lain bila diperlukan.

c. Jika SDM internal dianggap tidak mencukupi, dibutuhkan pihak eksternal yang berkompeten dalam pengembangan sistem informasi untuk membantu, dimana dalam pelaksanaannya dilakukan melalui pola kerjasama yang secara bertahap dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM internal dalam hal pengelolaan sistem informasi.

d. Jika SDM internal tidak memungkinkan, dibutuhkan bantuan sepenuhnya dari pihak eksternal yang berkompeten dalam pengembangan sistem informasi. Meskipun demikian perlu disepakati adanya transfer pengetahuan yang diberikan pihak eksternal kepada SDM internal penyelenggara SPAM, untuk menghindari adanya ketergantungan.

Page 4: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 4

2. Sarana dan prasarana

Inventarisasi sarana dan prasarana yang ada merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap perencanan pembangunan dan pengembangan sistem informasi. Beberapa sarana dan fasilitas yang biasa dijadikan sebagai alat pendukung, misalnya peralatan kerja meliputi infentaris kantor, kendaraan operasional sampai kepada fasilitas ruang kerja/gedung yang dapat mengoptimalkan kinerja sistem informasi penyelenggaraan pengembangan SPAM.

3. Dukungan manajemen dan prosedur kerja

Agar perencanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi SPAM dapat dilaksanakan dengan efektif, beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain :

a. Adanya dukungan penuh dari seluruh tingkatan manajemen penyelenggara SPAM. b. Tersosialisasikan dan difahami oleh seluruh pegawai di lingkungan penyelenggara

SPAM, khususnya unit kerja yang terkait dalam pengeloalaan sistem informasi tersebut.

Pemahaman manajemen terhadap pentingnya sistem informasi sangat berpengaruh terhadap prilaku dukungan manajemen dalam tahap menyusun perencanaan maupun tahap pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi, terutama dukungan manajemen yang menyangkut biaya investasi dan anggaran operasional tahunan dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), serta skala prioritas dan arah pengembangan.

Suatu rencana pembangunan dan pengembangan sistem informasi akan lebih cepat terwujud apabila pada saat pelaksanaannya telah didukung oleh prosedur kerja yang terstandar dan terdokumentasi.

2.4. Organisasi Pengelolaan Untuk menjamin kontinuitas dan konsistensi pengelolaan sistem informasi SPAM, perlu dibentuk suatu organisasi pengelolaan yang ditetapkan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam membentuk organisasi pengelolaan sistem informasi SPAM, meliputi :

1. Pembentukan organisasi pengelolaan yang bersifat Independen.

2. Organisasi yang dibentuk dapat terdiri dari unit/satuan kerja pengelola yang berfungsi sebagai suporting bagi manajemen dalam penyelenggaraan sistem informasi SPAM.

Page 5: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 5

3. Organisasi pengelolaan dapat dipimpin oleh seorang kepala unit/satuan, dibantu oleh beberapa sub bidang yang menangani masalah pengembangan aplikasi pemrograman, analis data, pemeliharaan komputer dan jaringan komunikasi.

4. Bagi penyelenggara SPAM dengan jumlah pelanggan diatas 30.000 sambungan langganan dengan volume transaksi harian yang cukup kompleks, dapat membentuk unit/satuan kerja tersendiri.

5. Bagi penyelenggara SPAM dengan jumlah pelanggan dibawah 30.000 sambungan langganan, dengan volume transaksi harian yang belum begitu kompleks, masih dimungkinkan untuk mengelola data dan informasi secara gabungan sesuai fungsi organisasinya.

6. Kompetensi SDM (rekruitment) dalam organisasi pengelolaan sistem informasi SPAM meliputi tenaga terdidik atau SDM berpengalaman praktis di bidang teknologi informasi untuk mengisi job deskripsi; analis sistem, programer, database administrator , tenaga oprator dan tenaga drafter.

2.6. Pengelolaan Infrastruktur Sistem Informasi

Infrastruktur sistem informasi meliputi semua kelengkapan yang mendukung penyelenggaraan dan pengembangan sistem informasi SPAM, yang meliputi penggunaan software, hardware, dan sarana jaringan komunikasi. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan menyangkut pengelolaan infrastruktur sistem informasi, yaitu :

1. Infrastruktur yang digunakan haruslah mempertimbangkan penggunaan ulang (re-use), penggunaan bersama (shared infrastructure) atau modifikasi sistem yang ada sebelum memutuskan untuk membangun sistem yang baru.

2. Kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan atau peningkatan kapasitas sistem dimasa mendatang.

3. Mampu bekerjasama dengan infrastruktur yang sudah ada dan mampu mengantisipasi hadirnya infrastruktur baru dalam jangka waktu tertentu.

4. Memberikan keamanan bagi informasi yang dihasilkan.

5. Infrastruktur sistem informasi harus dapat diakses dengan mudah oleh penggunanya.

6. Infrastruktur yang ada harus memperlihatkan kinerja (performance) yang baik, terutama menyangkut tingkat kecepatan dan kecermatan sistem dalam memberikan respon yang diharapkan oleh pengguna dan harus dapat memenuhi kinerja minimal yang diperlukan oleh penggunanya.

7. Produk yang digunakan tidak tergantung kepada satu vendor saja.

Page 6: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 6

2.7. Pengelolaan Data dan Informasi

Suatu pengelolaan data dan Informasi yang baik harus memperhatikan tahap masukan dan pemerosesan data sampai pada tahap keluaran yang hasilnya berupa informasi yang akan dipergunakan oleh manajemen.

Terdapat enam hal yang harus diperhatikan pada saat melaksanakan pengelolaan data dan informasi, yaitu sebagai berikut :

1. Lingkup data yang dikelola 2. Kualitas data dan informasi 3. Sesuai dengan kebutuhan 4. Data terintegrasi 5. Bagi pakai data 6. Keamanan data 1. Lingkup data yang dikelola

Jenis data yang dikelola meliputi data tabular dan data spasial. Data tabular adalah data yang menunjukan penilaian atau ukuran-ukuran sebuah objek atau proses, sedangkan data spasial berhubungan dengan objek atau proses yang terkait dengan letak geografis.

Antara data tabular dan data spasial saling berelasional yang terhubung melalui teknologi jaringan komunikasi dan sistem aplikasi pemerograman yang menghasilkan berbagai informasi visual dalam bentuk peta-peta digital yang menunjang kegiatan koordinasi kerja dan sistem pengambilan keputusan.

Relasional data tabular dan data spasial menghasilkan sistem informasi geografis yang dapat menyimpan, memanipulasi dan menampilkan berbagai dokumentasi dan informasi utama yang harus ada, yang meliputi aset jaringan perpipaan dan perlengkapannya, Aset perpompaan dan aset fasilitas pelayanan yang terdapat pada unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. Secara totalitas penyelenggaraan sistem informasi SPAM, akan terlihat dari berfungsinya sistem informasi geografis yang akan mendukung manajemen dalam sistem pengelolaan aset, pengendalian sistem pendistribusian air, sistem informasi kepelangganan dan pengidentifikasian rencana pengembangan cakupan, disamping berperan pula dalam membantu pengidentifikasian masalah kehilangan air.

Page 7: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 7

2. Kualitas data dan informasi

Data dan informasi adalah salah satu asset penting yang harus dikelola, dijaga dan dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kepentingan penyelenggara SPAM. Oleh karena itu data dan informasi yang diambil atau dihasilkan harus benar dan akurat memperhatikan sumber, waktu dan validitasnya. Kualitas keputusan manajemen sangat dipengaruhi oleh kualitas data dan informasi itu sendiri.

Data yang diperoleh hendaknya berasal dari sumber dan validitas yang sama agar dipastikan bahwa setiap pemakai dapat memperoleh data yang sama untuk menghindari adanya duplikasi data.

3. Sesuai dengan kebutuhan

Pada tahap perencanaan, setiap data dan Informasi harus dirancang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemakainya, termasuk hak akses untuk penggunaannya agar keakurasian dan validitas data tetap terjaga.

4. Data terintegrasi

Data yang dikelola hendaknya terintegrasi, artinya kegiatan pengelolaan data sudah terhubung antara unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan melalui pemanfaatan teknologi jaringan komunikasi dan sistem aplikasinya.

5. Bagi pakai data

Sistem Informasi SPAM harus memfasilitasi penggunaan data secara bersama-sama (sharing) sesuai dengan keperluan dan kebutuhan masing-masing unit kerja, agar pemanfaatan data dan informasi dapat berjalan secara efektif dalam mendukung keberhasilan kerja koordinasi.

6. Keamanan Data

Agar seluruh data dapat terjaga keamanannya (terjaga ketersediaan dan validitasnya), maka beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi; penentuan pihak-pihak yang memiliki hak akses terhadap data (informasi), pihak-pihak yang boleh membaca, memodifikasi dan melaksanakan back-up data serta pihak-pihak yang boleh menghapus data.

Pengamanan yang bersifat proteksi harus dilakukan pula terhadap :

1. Sistem database

: Terutama proteksi dalam pemberian peran kepada pihak-pihak pengguna dan memastikan bahwa file-file data penting pada media penyimpanan tidak bisa di akses atau dirusak oleh pihak yang tidak berwenang.

Page 8: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 8

2. Sistem Operasi

: Dengan memilih sistem operasi yang tidak memberi celah bagi pihak luar untuk dapat masuk kedalam sistem database.

3. Jaringan

: Proteksi terhadap software jaringan, baik jaringan dilingkungan internal maupun jaringan eksternal, salah satunya dari gangguan virus, sangat diperlukan selayaknya kita melakukan proteksi tehadap sistem fisik komputer.

4. Fisik

: Penempatan komputer dan peranti pendukung lainnnya juga perlu diperhatikan dan diperhitungkan untuk mengantisipasi bencana banjir, gempa bumi, kebakaran, bahkan serangan binatang pengerat yang dapat menghancurkan data.

5. Manusia

: Pemberian hak akses kepada seseorang harus dilakukan dengan hati-hati, perlu dilakukan pemberian dan perubahan pass-word secara berkala kepada tingkatan manajemen agar memperoleh batasan-batasan tertentu untuk akses ke beragam sistem, lokasi atau data dan informasi dalam organisasi.

6. Back-up data

: Data master maupun data transaksi yang

bersifat materil, harus selalu diduplikasikan secara periodik/berkala dalam suatu media penyimpan data terpisah untuk mengantisipasi saat terjadinya kerusakan/gangguan yang terjadi pada sistem komputer atau jaringan komunikasi.

2.8. Pengelolaan Sistem Aplikasi

Sistem aplikasi merupakan rangkaian prosedur kerja yang dijalankan secara otomatis dengan bantuan bahasa pemrograman (program aplikasi). Pengelolaan sistem aplikasi yang dimaksud adalah suatu mekanisme untuk mengelola data, dimulai dari tahap pengumpulan data, input data, edit data, sorting, rekap data, analisis, pelaporan dan pendokumentasian.

Page 9: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 9

Terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sistem aplikasi, yaitu sebagai berikut :

1. Sistem aplikasi terintegrasi 2. Mendukung proses pengambilan keputusan 3. Memaksimalkan efektifitas kerja penggunanya 4. Perencanaan yang matang 5. Menyederhanakan proses kerja 6. Mengantisipasi kebutuhan pengembangan sistem ke depan 7. Sesuai dengan kebutuhan pemakai (user friendly)

1. Sistem aplikasi terintegrasi

Sistem aplikasi harus diarahkan, dirancang dan dibangun dengan memperhatikan kebutuhan organisasi secara menyeluruh, agar data dan informasi dari berbagai satuan unit kerja yang meliputi fungsi; Unit Air Baku, Unit Produksi, Unit Distribusi dan Unit Pelayanan dapat terintegrasi. Sistem aplikasi lintas fungsi sangat dianjurkan dan menjadi prioritas. Dengan terintegrasinya data dan informasi maka akan mengurangi resiko pengulangan pekerjaan pengolahan data.

2. Mendukung proses pengambilan keputusan

Dalam menjalankan sistem aplikasi, harus diperhatikan bahwa data yang diolah untuk digunakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan manajemen dalam hal pengambilan keputusan. Oleh karena itu informasi yang dihasilkan diutamakan kepada nilai kualitas dan bukan kepada nilai kuantitasnya, sehingga dapat mendukung terselenggaranya suatu sitem pengambilan keputusan yang memadai.

Setiap tingkatan manajemen sangat memerlukan informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan dan kerja koordinasi. Semakin tinggi tingkatan manajemennya, maka informasi yang dibutuhkan akan lebih bersifat global/umum dan untuk kepentingan yang lebih luas. Semakin rendah tingkatan manajemennnya, maka informasi yang dibutuhkan akan lebih bersifat teknis/detail dan untuk kebutuhan yang lebih spesifik. Oleh karena itu informasi yang dihasilkanpun haruslah disesuaikan dengan kebutuhan pada tingkatan manajemen.

3. Memudahkan dan memaksimalkan efektifitas kerja penggunanya

Sistem aplikasi yang dikembangkan harus berlandaskan pada pengertian bahwa orientasi hasil lebih diarahkan kepada optimalisasi pencapaian efektivitas kerja para penggunanya. Untuk memperoleh hasil tersebut diperlukan tahapan pendefinisian kebutuhan pengguna (user requirement) pada saat mengembangkan sistem aplikasi yang mencakup aspek fungsional dan hubungannya dengan sistem aplikasi yang lainnya. Pada tahap pendefinisian kebutuhan dan perancangan aplikasi yang

Page 10: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 1

0

dibangun, perlu adanya upaya untuk merumuskan key performance indicator yang akan dicapai sebagai hasil dari pemanfaatan sistem aplikasi.

4. Perencanaan yang matang

Pengembangan sistem aplikasi harus direncanakan dengan matang. Beberapa hal yang harus disiapkan secara cermat misalnya yang menyangkut; pembentukan tim pelaksana, SDM yang terlibat, anggaran dan pembiayaannya, skala waktu dan jadwal kegiatan. Dengan perencanaan yang matang diharapkan sistem aplikasi yang dibangun atau dikembangkan akan memperoleh hasil yang maksimal.

5. Menyederhanakan proses kerja

Sistem aplikasi yang digunakan bertujuan untuk menyederhanakan proses kerja yang selama ini berjalan, terlebih lagi jika pelaksanaan kerjanya masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu pada tahap perencanaan sistem aplikasi perlu melakukan tinjauan terhadap proses kerja yang sedang berjalan, kemudian menentukan celah atau peluang untuk melakukan optimalisasi dan penyederhanaan proses kerja.

6. Mengantisipasi kebutuhan pengembangan sistem ke depan

Sistem aplikasi yang dibuat hendaknya sudah memperhitungkan kebutuhan pengembangan sistem ke depan, karena itu diperlukan analisis perkembangan proses kerja dan data di masa yang akan datang. Beberapa hal yang harus diantisipasi yaitu; perubahan jumlah pengguna dan penambahan jumlah data yang dikelola.

7. Sesuai dengan kebutuhan pemakai (user friendly)

Agar sistem aplikasi tersebut mudah untuk dioperasikan, maka sistem yang dibangun harus berorientasi kepada pemakainya. Artinya setiap user atau pemakai yang menggunakan sistem aplikasi tersebut tidak mengalami kesulitan dalam hal pengoperasiannya. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu; format tampilan dibuat sesederhana mungkin tapi bersifat informatif (informasi yang ditampilkan jelas dan lengkap), Desain tampilan di layar dibuat seragam agar memudahkan pengguna untuk mengeksplorasi fitur-fitur dari sistem aplikasi tersebut. Beberapa keuntungan yang didapat adalah; mengurangi tingkat kesalahan dalam pengoperasiannya dan mempercepat proses kerja pengoperasian sistem aplikasi tersebut.

Page 11: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 1

1

2.9. Sistem Pelaporan Sistem pelaporan yang didukung oleh pemanfaatan teknologi infrormasi yang sesuai dengan tujuan organisi pengelola SPAM, akan menghasilkan kualitas pelaporan yang baik. Sistem pelaporan dirancang untuk memenuhi kebutuhan :

1. Internal Pelaporan yang bersifat internal mencakup tingkatan manajemen dari mulai tingkat operator sampai dengan tingkat pengambil keputusan. Sistem pelaporan internal meliputi pemanfaatan data dan informasi yang menyangkut; sistem pengelolaan, sistem pemeliharaan dan rehabilitasi, serta sistem pemantauan dan evaluasi unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. Sistem pelaporan ditunjang oleh pemanfaatan teknologi informasi dan sistem aplikasi program yang menerbitkan secara periodik; laporan harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan laporan akhir tahun.

2. Eksternal Pelaporan eksternal yang bernilai manfaat bagi para pemangku kepentingan meliputi pemanfaatan data dan informasi yang mencakup pelaporan Pengoperasian SPAM, Pemeliharaan dan rehabilitasi SPAM yang meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. Dilengkapi dengan laporan Pemanfaatan SPAM, Laporan kinerja penyelenggaraan pengembangan SPAM dan laporan pemantauan serta hasil evaluasi. Pada pelaksanaannya tata pelaporan eksternal diatur sesuai Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penylenggaraan Pengembangan SPAM (Bab. VII-Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan SPAM).

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam sistem pelaporan meliputi lima hal sebagai berikut :

1. Lengkap

: Laporan harus menyajikan informasi yang lengkap mengenai hasil kegiatan baik yang bersifat operasional maupun pemeliharaan yang disajikan secara komparatif dengan periode yang lalu atau dengan angka target capaian.

Penjelasan dan informasi tambahan yang dipandang perlu harus disertakan untuk menghindari adanya penafsiran yang menyesatkan.

2. Informatif : Laporan harus menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pengguna.

Page 12: Bab-2 kebijakan umum

PENYUSUNAN PEDOMAN SISTEM

INFORMASI PDAM (SI PDAM) Laporan Draft

.

PT REKADAYA SENTRA MANDIRI

2 H

ala

ma

n 1

2

3 Relevan : Laporan harus menyajikan kesesuaian informasi yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen dan atau para pemangku kepentingan.

4. Akurat : Laporan harus menyajikan informasi yang dapat diandalkan kecermatannya dan dapat dipertanggungjawabkan sumber dan validitasnya.

5. Tepat waktu : Laporan harus disiapkan/disajikan tepat waktu pada saat diperlukan, atau segera setelah berakhirnya periode pelaporan.